Anda di halaman 1dari 24

-1-

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12410
Telepon (021) 7693260 s.d. (021) 7693266, Faximile (021) 7657062
Laman: www.pk.kemdikbud.go.id, Email: pk.dikdasmen@kemdikbud.go.id
PERATURAN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
NOMOR: 1060/D6.4/PD/2019
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN PEMBINAAN UKS
TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 Peraturan


Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
11/D/BP/2017 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, perlu menetapkan Peraturan Kuasa
Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pembinaan
Pendidikan Khusus tentang Petunjuk Pelaksanaan Bantuan
Pembinaan UKS;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
-2-

Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1981 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor
103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5423);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 105
Tahun 2013 tentang Pejabat Perbendaharaan di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1481);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
-3-

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1745);
9. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter;
10. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17
Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah Di
Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada
Sekolah Formal;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
14. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 11/D/BP/2017 Tahun 2017 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus Nomor SP DIPA
023.03.1.666028/2019 tanggal 5 Desember 2018 beserta
revisinya.
-4-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN


KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN PEMBINAAN
UKS.

Pasal 1
Penyaluran Bantuan Pembinaan UKS dilakukan sebagaimana tercantum
dalam lampiran, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan
Khusus ini.
Pasal 2
Peraturan Kuasa Pengguna Anggaran ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Mei 2019

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN
PENDIDIKAN KHUSUS,

Dr. Sanusi, M.Pd.


NIP 196204031982031003
-5-

LAMPIRAN
PERATURAN KUASA ANGGARAN SATUAN KERJA
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
NOMOR: 1060/D6.4/PD/2019
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN PEMBINAAN UKS

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 diamanatkan bahwa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Sebagai makhluk sosial, anak
Indonesia khususnya berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus harus
memiliki kepekaan sosial, sensitive dan apresiatif terhadap seni dan
budaya, demokratis, simpatik, empatik, dan toleran. Pada aspek jasmani,
anak berkebutuhan khusus Indonesia haruslah sehat, bugar, berdaya
tahan, sigap, terampil, trengginas. Sementara itu, pada aspek spiritual
memiliki kemampuan mengembangkan dan meningkatkan ketakwaan,
akhlak mulia, budi pekerti, dan pribadi unggul. Agar menghasilkan
pribadi yang unggul, maka diperlukan perhatian yang khusus dalam
bidang kesehatan.

Kesehatan menunjukkan keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa, dan


sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan bagi peserta didik sangat menentukan keberhasilan
-6-

belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan peserta didik dapat


mengikuti pembelajaran secara terus menerus.

Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat diperlukan suatu


program pembinaan yang diberi nama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Pemerinah telah mengalokasikan anggaran dana untuk pembinaan UKS
melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2019 yang
disalurkan langsung ke sekolah. Agar bantuan pemerintah dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien perlu dibuat aturan dan ketentuan
yang harus dilaksanakan oleh penerima bantuan pemerintah. Oleh
karena itu disusun pedoman pelaksanaan bantuan pemerintah
pembinaan UKS, yang memuat informasi umum dan informasi khusus,
mekanisme dan penyaluran bantuan, serta tata kelola bantuan
pemerintah.

B. TUJUAN

Meningkatkan mutu pelaksanaan UKS agar terwujud:


1. Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan
pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat
sekolah yang sehat dan mandiri.
2. Peran serta peserta didik dalam usaha kesehatan di sekolah dan
rumah serta lingkungan masyarakat.
3. Keterampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh
buruk lingkungan.

C. PEMBERI BANTUAN PEMERINTAH

Pemberi Bantuan Pembinaan UKS Tahun 2019 adalah Direktorat


Pembinaan Pendidikan Khusus.

D. PERSYARATAN CALON PENERIMA BANTUAN

1. Sekolah yang ditetapkan oleh KPA;


2. Memiliki program kerja, visi, dan misi yang jelas dalam hal kesehatan
dan lingkungan ;
-7-

3. Berbadan hukum atau sekurang-kurangnya memiliki akta dari notaris


atau memiliki izin Oprasional Sekolah;
4. Memiliki susunan pengurus sebagaimana layaknya sebuah organisasi;
5. Sanggup mengelola Bantuan Pembinaan UKS;
6. Memiliki rekening bank dan NPWP atas sekolah (bukan rekening atas
nama pribadi);
7. Memiliki sarpras yang memadai;
8. Memiliki personil yang memadai;
9. Menyerahkan surat pernyataan tanggung jawab mutlak terhadap
penggunaan dana bantuan yang akan diterimanya.

E. BENTUK BANTUAN PEMERINTAH

Bentuk Bantuan Pembinaan UKS adalah dalam bentuk uang.

F. JUMLAH BANTUAN PEMERINTAH

Jumlah Bantuan Pembinaan UKS Tahun 2019 sebesar maksimal Rp.


15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk setiap sekolah.
-8-

BAB II
ORGANISASI, TUGAS, DAN TANGGUNGJAWAB

A. ORGANISASI PELAKSANA

Pelaksanaan program bantuan pembinaan UKS melibatkan beberapa


unsur sebagai berikut:
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus;
2. Dinas Pendidikan Provinsi;
3. Sekolah.

B. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus


a. Menetapkan Sekolah calon penerima dana Bantuan Pembinaan
UKS;
b. Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada lembaga/
yayasan/sekolah/organisasi.
c. Menyalurkan dana Bantuan Pembinaan UKS melalui rekening
lembaga/yayasan/sekolah/ organisasi;
d. Melaksanakan Supervisi dan Monitoring Evaluasi Pelaksanaan
Program;
e. Menerima laporan dan mengevaluasi hasil pelaksanaan.

2. Dinas Pendidikan Provinsi


a. Merekomendasikan sekolah sebagai penerima bantuan;
b. Mengetahui/menyetujui surat perjanjian pemberian bantuan;
c. Melaksanakan pembinaan terhadap sekolah penerima bantuan;
d. Memberikan masukan dan saran yang berkaitan dengan
pelaksanaan program;
e. Memfasilitasi penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan
dari sekolah penerima bantuan pemerintah;
f. Menerima dan menyetujui laporan pelaksanaan kegiatan bantuan
dari sekolah.
-9-

3. Sekolah
a. Menandatangani surat perjanjian pemberian dana bantuan dengan
Pejabat Pembuat Komitmen;
b. Menandatangani surat pertangungjawaban mutlak terhadap
bantuan pembinaan UKS;
c. Menggunakan dana bantuan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan;
d. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dalam
rangka pelaksanaan pembinaan UKS;
e. Pihak penerima dapat menjalin kemitraan yang baik dengan pihak-
pihak yang berkompeten dan memberikan hasil yang optimal dan
terarah;
f. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen yang terkait
dengan pemberian bantuan dan pelaksanaan kegiatan;
g. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan kepada
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus.
- 10 -

BAB III
TATA KELOLA PENCAIRAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

A. MEKANISME PROSES BANTUAN

Mekanisme pengajuan usulan calon penerima dan penetapan penerima


bantuan, sebagai berikut :
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus mengirim surat ke Dinas
Pendidikan Provinsi perihal rekomendasi Sekolah penerima bantuan;
2. Dinas Pendidikan Provinsi mengajukan usulan sekolah calon penerima
Bantuan Pembinaan Pendidikan Khusus kepada Direktur Pembinaan
Pendidikan Khusus;
3. Sekolah mengajukan usulan bantuan ke Direktorat Pembinaan
Pendidikan Khusus;
4. Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan Surat Keputusan penetapan
penerima bantuan disahkan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan
Khusus selaku KPA;
5. Sekolah menandatangani surat perjanjian pemberian bantuan dengan
Pejabat Pembuat Komitmen;
6. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus memproses penyaluran
bantuan kepada Sekolah;
7. Sekolah mengirimkan laporan pelaksanaan pemberian bantuan.

B. BIMBINGAN TEKNIS PENYALURAN BANTUAN

Sekolah yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan mendapat


bimbingan teknis dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dengan
kegiatan pokok bimbingan teknis meliputi:
1. Strategi kegiatan (pra pelaksanaan, pelaksanaan dan pasca
pelaksanaan);
2. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
3. Penjelasan tentang petunjuk pelaksanaan pemberian bantuan;
4. Penyusunan laporan pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan;
- 11 -

5. Penandatanganan surat perjanjian antara pihak penerima bantuan


dengan Pejabat Pembuat Komitmen Peserta Didik Direktorat Pembinaan
Pendidikan Khusus.

C. PENYALURAN BANTUAN

Penyaluran dana bantuan dilakukan melalui KPPN Jakarta III dengan


tahapan sebagai berikut:
1. Calon penerima bantuan harus menyerahkan kelengkapan dokumen
sebagai berikut:
a. Rencana pengeluaran dana bantuan yang akan dicairkan secara
sekaligus;
b. Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan;
c. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan.
d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).
SPTJM dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Juklak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Petunjuk Pelaksanaan ini.
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan pengujian dokumen
permohonan pencairan dana yang diajukan penerima bantuan sesuai
dengan juklak penyaluran bantuan;
3. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi
bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan secara
sekaligus setelah pengujian telah sesuai dengan juklak penyaluran
bantuan;
4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan juklak Penyaluran Bantuan,
PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk
melengkapi dan memperbaiki dokumen.
5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme Pembayaran
sekaligus dilampiri:
a. Rencana pengeluaran dana bantuan yang akan ditarik sekaligus;
b. Perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh penerima bantuan
dan PPK;
- 12 -

c. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh


penerima bantuan dan disahkan oleh PPK;
d. SPTJM;

6. Penyaluran dana disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari


Rekening Kas Umum Negara (Pemerintah Pusat c.q Kementerian
Keuangan), yang selanjutnya akan disalurkan kepada penerima
bantuan.
7. Penyaluran Dana Bantuan disampaikan secara penuh/utuh tanpa
potongan pajak baik dari Kas Umum Negara maupun ke rekening
penerima. Kewajiban pajak atas penggunaan dana bantuan
diselesaikan oleh penerima dana bantuan yang disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Rencana Kegiatan
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. SK Penetapan Penerima Bantuan Juni 2019
Bimtek/Penyampaian Juknis
2. Penerima dengan Dit. Pembinaan Juli 2019
Pendidikan Khusus
3. Penyaluran Dana bantuan Juli 2019
4. Pelaksanaan program Agustus - November 2019
Paling lambat 31 Desember
5. Laporan Pelaksanaan
2019
- 13 -

BAB IV
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH

A. PEMBELANJAAN/PENGGUNAAN DANA

1. Dana Bantuan Pembinaan UKS dimanfaatkan untuk biaya


pelaksanaan dalam rangka pembinaan UKS:
a. Biaya Pelaksanan Kegiatan
1) Biaya Operasional yang berkaitan dengan Trias UKS yaitu;
a) Melaksanakan Pendidikan Kesehatan di Sekolah
seperti:
 Penyuluhan kesehatan
 Penyuluhan pemilahan sampah organik dan non
organik (disesuaikan dengan kebutuhan sekolah
masing-masing)
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan di Sekolah
Contohnya:
 Pemeriksaan kesehatan berkala
 Konsultasi Remaja
(disesuaikan dengan kebutuhan sekolah masing-
masing)
c) Menciptakan Lingkungan Kehidupan Sekolah yang
Sehat
Contonya:
 Memiliki Apotik Hidup dan Warung Hidup
 Memiliki Warung Sehat
 Menu hidup sehat
(disesuaikan dengan kebutuhan sekolah masing-
masing)
2) Honor-honor yang harus dibayar (saat pelaksanaan
kegiatan)
3) Biaya Perjalanan Narasumber
4) Biaya Paket Meeting (konsumsi dan penginapan jika
- 14 -

diperlukan)
5) Biaya lainnya dalam rangka pelaksanaan pembinaan UKS.
2. Dana bantuan sudah termasuk untuk biaya pelaksanaan, pengelolaan
dan pajak-pajak yang berlaku;
3. Dalam hal terdapat efisiensi dana, maka ada 2 hal yang dapat
dipertimbangkan untuk dilaksanakan yaitu:
a. Dana tersebut dikembalikan ke kas negara, dengan prosedur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku (contoh terlampir);
b. Dana tersebut dapat dipergunakan dengan mengikuti mekanisme
yang berlaku yaitu:
1) Mengajukan permohonan penggunaan optimalisasi dana kepada
Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus, dilengkapi dengan
rencana anggaran biaya (RAB);
2) Optimalisasi dana dipergunakan untuk pekerjaan Pembinaan
UKS dan/atau penunjang proses pembelajaran.
Proses pembelanjaan mengikuti prinsip-prinsip dasar dalam Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.

B. PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA

1. Pertanggungjawaban penggunaan dana sepenuhnya menjadi tanggung


jawab penerima bantuan;
2. Setiap pembelanjaan bantuan harus dapat dipertanggungjawabkan dan
didukung oleh bukti administrasi, fisik, dan keuangan;
3. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai
yang cukup sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam bukti pengeluaran
harus jelas uraian mengenai peruntukannya yang dibayarkan dan
diberi tanggal dan nomor bukti pengeluaran, termasuk pembayaran
pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku;
4. Menyampaikan laporan pelaksanaan dan pertanggungjawaban
penggunaan dana bantuan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan
Khusus diketahui Dinas Pendidikan Provinsi;
- 15 -

5. Penerima bantuan harus menyimpan dan mengadministrasikan semua


bukti-bukti asli dan sah pembayaran/pembelanjaan berupa
kwitansi/faktur dan bukti pemotongan dan pembayaran pajak;
6. Penerima bantuan yang tidak melaksanakan program sesuai dengan
Surat Perjanjian Pemberian Bantuan dan Petunjuk Pelaksanaan, maka
akan diproses secara hukum yang berlaku.

C. KETENTUAN PERPAJAKAN

Apabila terdapat pajak yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan


Bantuan Pembinaan UKS, penerima bantuan wajib memungut dan
menyetor pajak dimaksud sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku.

D. PELAPORAN

Sekolah penerima Bantuan Pembinaan UKS wajib menyampaikan laporan


kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dengan ketentuan;
1. Penerima Bantuan Pemerintah harus menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan kepada PPK sesuai dengan perjanjian
kerja sama setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran,
meliputi:
a. Laporan jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana;
b. Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan bukti-
bukti pengeluaran telah disimpan.
2. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima Bantuan Pemerintah harus
menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara
kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama sebagai dokumen
tambahan laporan pertanggungjawaban bantuan.
3. Laporan pertanggungjawaban bantuan sebagaimana dimaksud dibuat
sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Petunjuk Pelaksanaan ini.
4. Laporan disusun oleh lembaga penerima dana bantuan diketahui Dinas
Pendidikan Provinsi dan disampaikan kepada Direktur Pembinaan
Pendidikan Khusus u.p. Kepala Subdit Peserta Didik.
- 16 -

BAB V
PENGAWASAN DAN SANKSI

A. PENGAWASAN

Pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan untuk


mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan
dengan penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan
keuangan negara, pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya.
Pengawasan terhadap pelaksanaan program Bantuan Pembinaan UKS
meliputi:
1. Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan masing-masing instansi kepada bawahannya baik di
tingkat Pusat, Provinsi maupun Sekolah.
2. Pengawasan Fungsional
Instansi pengawas fungsional yang melakukan pengawasan program
Bantuan Pembinaan UKS adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat
Jenderal Kemdikbud, serta Badan Pengawas Daerah (Bawasda) Provinsi.
3. Pengawasan Masyarakat
Dalam rangka transparansi pelaksanaan program Bantuan Pembinaan
UKS program ini juga dapat diawasi oleh unsur masyarakat dan unit-
unit pengaduan masyarakat yang terdapat di sekolah, provinsi dan
pusat. Lembaga tersebut melakukan pengawasan pelaksanaan program
Bantuan Pembinaan UKS namun tidak melakukan audit. Apabila
terdapat indikasi penyimpangan dalam pengelolaan Bantuan
Pembinaan UKS, agar segera dilaporkan kepada instansi pengawas
fungsional atau lembaga berwenang lainnya.
4. Pengaduan Masyarakat
Apabila masyarakat menemukan permasalahan yang perlu diklarifikasi
atau penyimpangan dalam pengelolaan program dapat
menyampaikannya melalui:
- 17 -

Tim Pengaduan
Subdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus
Gedung E Lt. 1, Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410
atau melalui e-mail: pesertadidik.pklk@kemdikbud.go.id

B. SANKSI

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara


akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada
oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai
bentuk, antara lain:
1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-
undang yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja);
2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu
pengembalian dana Bantuan Pembinaan UKS yang terbukti
disalahgunakan;
3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan
dan proses peradilan bagi pihak yang terindikasi atau terbukti
melakukan penyimpangan dana Bantuan;
4. Pengurangan kuota terhadap daerah yang dinilai tidak melaksanakan
penyaluran Bantuan Pembinaan UKS dengan baik atau melakukan
penyimpangan, pemotongan, memperlambat atau mengulur-ulur waktu
pencairan dana Bantuan Pembinaan UKS;
5. Pemblokiran dana dan penghentian sementara bantuan pendidikan
yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya kepada provinsi,
bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja dan
tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok, atau
golongan.
- 18 -

BAB VI
PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Pemberian Dana Bantuan, dan pedoman-pedoman
pendukung lainnya yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan Pendidikan
Khusus. Setiap penerima bantuan yang akan mendapat bantuan harus
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Oleh karena itu data pendukung
yang dianggap penting agar dilampirkan pada dokumen usulan.

Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Pembinaan UKS akan menjadi acuan bagi


penerima bantuan, dinas pendidikan provinsi serta pihak-pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan pengadaan Bantuan Pembinaan UKS. Dengan demikian
diharapkan terdapat kesamaan pandangan dan persepsi dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi program Bantuan Pembinaan UKS.

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN
PENDIDIKAN KHUSUS,

Dr. Sanusi, M.Pd.


NIP 196204031982031003
Lampiran 1 Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama Pimpinan / Ketua Lembaga : ……………………………….

2. Alamat : ……………………………….

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungj awab


penuh atas penggunaan dana Bantuan …………………………………………
Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan
…………………………………………………….. tersebut di atas mengakibatkan
kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara
dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan .

Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan


………………………………………………………………. disimpan sesuai dengan
ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan administrasi dan
keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional .

Demikian Surat pernyataan ini kami dibuat dengan sesungguhnya.

………….., …………………………..

Pimpinan/ Ketua Lembaga …………………………….

Materai

……………………………………
Lampiran 2 Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB)

<KOP SURAT>

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama Lembaga : ……………………………………………………
2. Nama Pimpinan Lembaga : ……………………………………………………
3. Alamat Lembaga : ……………………………………………………
4. Nama Bantuan : Bantuan ……………….………………………
berdasarkan Surat Keputusan Nomor ……………. dan Perjanjian Kerja Sama
Nomor ............................ mendapatkan Bantuan
………………………......................... sebesar ...................................
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Sampai dengan bulan ……………………………… telah menerima
pencairan Tahap Ke-………………………………………… dengan nilai
nominal sebesar Rp............. (..........), dengan rincian penggunaan
sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp……………………(…..)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp……………………(…..)
c. Jumlah total sisa dana : Rp……………………(…..)
2. Persentase jumlah dana bantuan ………………........... yang telah
digunakan adalah sebesar ............ (......... .).
3. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas
kepada yang berhak menerima.
4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja
yang telah dilaksanakan.
5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti
pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
6. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini
mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut
penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

………….., …………………….
Pimpinan/ Ketua Lembaga ………………………
Materai Rp. 6.000

………………………………….
Lampiran 3 FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN
PEMERINTAH

<KOP SURAT>

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN ………………………

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama Lembaga : .............................................................
2. Nama Pimpinan Lembaga : …………………………………………………....
3. Alamat Lembaga : …………………………………………………….
4. Nama Bantuan : Bantuan………………………………………...
berdasarkan Surat Keputusan Nomor ………………………… dan Perjanjian
Kerja Sama Nomor …………………………………….., telah menerima Bantuan
………………….…………………………………………….. dengan nilai nominal sebesar
Rp. …………………………………………………………..
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan sebagai berikut:
1. Laporan Penggunaan Jumlah Dana
a. Jumlah total dana yang telah diterima : ……………………………(……..)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : ……………………………(……..)
c. Jumlah total sisa dana : …………………………...(……..)

2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%) Bantuan


……………………….……………………………… berdasarkan Perjanjian Kerja Sama
tersebut di atas.

Berdasarkan hal tersebut di atas, saya dengan ini menyatakan dengan


sebenar-benarnya bahwa:
1. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Bantuan ………………..………
……………. sebesar Rp. ……………………………………(………) telah kami simpan
sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan
pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar
………………………………(......) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN)
terlampir.
3. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan ……………….
................................ mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut
penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Demikian laporan pertanggungjawaban Bantuan ……………………….. ini kami buat


dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab.
………….., …………………………..

Pimpinan/ Ketua Lembaga …………………………….

Materai Rp. 6.000

……………………………………
Lampiran 4 FORMAT BERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST)

<KOP SURAT>

BERITA ACARA SERAH TERIMA


NOMOR ..........................

Pada hari ini ……………………… tanggal ………………………… bulan …………………..


tahun ………………. yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : ………………………………………………..
Jabatan : ………………………………………………..
Pimpinan/Ketua : ………………………………………………..
Alamat : ………………………………………………..
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

2. Nama : ……………………………………………….
NIP : ………………………………………………
Jabatan : PPK Satker ………………………………
Alamat : ……………………………………………...
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa
………………………….. sesuai dengan Surat Keputusan Nomor …………………….
dan Perjanjian Kerja Sama nomor ………………………………………..
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : ………………………. (………………)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : ……………………… (.............)
c. Jumlah total sisa dana : …………………………………………(…………)
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana
Bantuan ………………………………………… sebesar …………………..(…….) telah
disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan
keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK KESATU berupa …………………….. dengan nilai
………………………...
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar
........................ sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


................................ PPK Satker .....................

....................... ......... ……………………..


NIP ……………………….
Lampiran 5 Format Laporan Penggunaan Bantuan

Nama Bantuan ………………………


Sekolah ……………………………………..
Provinsi ……………………………….
Tahun 2019

A. Nama Bantuan : ……………………………………………………………………


B. Waktu pelaksanaan : …………………………………………………………
C. Penggunaan Bantuan (uraikan secara singkat) :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
D. Kegiatan yang dilaksanakan
E. Kendala dan Rekomendasi Pelaksanaan Program
F. Evaluasi dan Saran
Lampiran-Lampiran:
 Dokumentasi

……….., …………………
Kepala Sekolah

Nama
NIP
Lampiran 6 Format Buku Kas Umum

BUKU KAS UMUM


Nama Bantuan …………………………………..
Tahun Anggaran 2019

Nama Sekolah :
Alamat :
Kab/Kota :
Provinsi :

Tanggal No. Kode No. Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo


Bukti (Debit) (Kredit)

Mengetahui,
Kepala Sekolah Bendahara

(…………………………….) (…………………………….)
NIP NIP

Anda mungkin juga menyukai