OLEH:
MARZELLA PRAMATHANIA
203110135
2A
DosenPembibimbing
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, karena rhmat dan ridha-nya
sehingga makalah FALSAFAH KEPERAWATAN DAN NILAI-NILAI DALAM
KEPERAWATAN.Makalah ini disusun sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
keperawatan dalam mempelajari dan masukan bagi penyelenggaraan praktik
keperawatan.Makalah ini disusun berdasarkan beberapa referensi dan pendapat para ahli.
Pada kesempatan ini kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan
dalam makalah ini baik secara materi maupun dalam penggunaan kata bahasanya,
meskipun demikian kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan dalam
mempermudah pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasi pada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Demi kesempurnaan dan perbaikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami menerima saran dan kritik yang membangun.
Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara
intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta memegang teguh dan mempertahan
kannya.
Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-nilai yang sesuai dengan
kode etik profesi, antara lain dengan:
a. Menghargai martabat individu tanpa prasangka.
b. Melindungi seseorang dalam hal privasi
c. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya
d. Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien akan menerapkan kepada
pasien, sebagai berikut :
1) Menutup area untuk mandi dan pengobatan
2) Menutup pasien untuk prisedur tertentu
3) Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dcengan pemuka agama atau anggota
keluyarga yang sedang sedih
b. Persamaan
Persamaan adalah mempunyai hak dan status yang sama, sikap yang dapat
ditunjukkan perawat yaitu menerima, adil atau tidak diskrinatif.
c. Empati
Adalah berusaha menempatkan diri pada seseorang yang bersangkutan sehingga
dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang besangkutan tersebut. Empati
berbeda dengan simpati, sikap melibatkan perasaan terhadap sesuatu hal, sehingga tidak
dapat lagi berfikir objektif merupakan sikap simpati yang tidak seharusnya dimiliki
oleh perawat. Senyum dan rasa empati yang ditimbulkan setidaknya akan menjadi
multivitamin dosage tinggi yang tanpa antibiotik atau obat yang super keras akan
menyembuhkan rasa terpelentirnya hati seorang pasien yang sedang menderita penyakit
sekeras apapun. Ada hal yang tidak bisa di teliti secara ilmiah dan juga tidak harus
dengan percobaan yang mahal, ada yang timbul dari hati yaitu keikhlasan untuk
menolong sesama.
d. Kebebasan
Kebebasan adalah memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya
diri, harapan, disiplin, serta kebebasan.
e. Keadilan
f. Otonomi
Otonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri.
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai.
Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek
profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
g. Non- Malefience
Non –malefience adalah tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau
cidera bagi orang lain.
h. Benefience
Benefience adalah hanya melakukan suatu yang baik, kebaikan, memerlukan
penegakan dari kesalahan atau kejahatan orang lain. Benefisiensi berarti hanya
mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri
dan orang lain. Kadang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi
konflik dengan otonomi.
i. Kejujuran
Kejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan
untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berarti penuh dengan
kebenaran.
Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip
veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada
klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan.
Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan
untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan
atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki
otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya.
Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
j. Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan untuk kebutuhan individu mengharigai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban
seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar
dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
3. Metode mempelajari Nilai
Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai
apabila keyakinan tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Menjunjung dan menghargai keyakinan dan prilaku seseorang
b. Menegaskan didepan umum , apabila cocok
c. Memilih dari berbagai alternati
d. Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
e. Memilih secara bebas
f. Bertindak dengan pola konsisten
Nilai diperoleh dengan cara terpisah, yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya,
masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis individu (Danandjaja,
1985), maka nilai menjadi tahan lama dan stabil (Rokeach, 1973). Jadi nilai memiliki
kecenderungan untuk menetap, walaupun masih mungkin berubah oleh hal-hal tertentu.
Salah satunya adalah bila terjadi perubahan sistem nilai budaya di mana individu tersebut
menetap (Danandjaja, 1985).
Pada dasarnya manusia dapat belajar dengan metoda apa saja. Metoda akan efektif
selama mereka sesuai dengan fungsi dasar otak, yaitu emosional, rasional dan spiritual.
Ketiga aspek ini perlu dirangsang sejak dini dengan prinsip seimbang, mudah dan
mungkin. Setiap fungsi otakmemiliki karakteristik tersendiri seperti otak emosional perlu
belajar dengan metoda yang membahagiakan karena otak emosional merupakan otak
primitif yang bersifat hedonis.
Otak rasional bersifat kreatif, imajinatif dan logis. Otak spiritual perlu dirangsang
dengan hal-hal yang bersifat memberi makna dan nilai.
Metoda yang tepat digunakan dalam mempelajari nilai adalah mencerdaskan diri
pendidik, sehingga selalu terjadi proses kreativitas dari pendidik yang dapat menstimulasi
peserta didik. Proses yang tepat adalah belajar dari prinsip-prinsip pembelajaran yang
berbasis neurosains mutakhir dengan terus meyakini ada sisi gelap “penciptaan” yang
dimensinya adalah kekuatan doa.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang
menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan, kepada individu, keluarga,
kelompok, maupun masyarakat. Keyakinan ini terhadap nilai keperawatan harus menjadi
pegangan setiap perawat. Flsafah keperawatan menjadi landasan bagi perawat dalam
menjalankan profesinya. Esensi falsafah keperawatan yaitu memandangh pasien sebagai mahluk
yang holistik, yang harus dipenuhi segala kebutuhannya, secara biologis, phisikologis, sosial, dan
spiritual yang diberikan secara komprehensif.
3.1 SARAN
Sebagai seorang perawat kita harus mengetahui apa itu falsafah keperawatan yang
menjadi dasar sebuah profesi keperawatan.
Bagi perawat diharpkan mampu memehami dan menerapkan falsafah keperawatan dalam praktik
lapangan bagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://susterngesotberaksi.blogspot.com/2016/11/falsafah-keperawatan.html?m=1
https://books.google.co.id/books?
id=UxuyL5MNqyYC&pg=PA92&dq=makalah+konsep+falsafah+dalam+keperawatan&hl=id&s
a=X&ved=2ahUKEwjIrNDmmLXyAhWM7XMBHU2tCmAQ6AF6BAgEEAM