Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“KONSEP FALSAFAH DALAM KEPERAWATAN DAN NILAI-NILAI DALAM


KEPERAWATAN ”

OLEH:

MARZELLA PRAMATHANIA

203110135

2A

DosenPembibimbing

Ns. Idrawati Bahar ,S.Kep,M.Kep

Prodi D-III KEPERAWATAN PADANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG


2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, karena rhmat dan ridha-nya
sehingga makalah FALSAFAH KEPERAWATAN DAN NILAI-NILAI DALAM
KEPERAWATAN.Makalah ini disusun sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
keperawatan dalam mempelajari dan masukan bagi penyelenggaraan praktik
keperawatan.Makalah ini disusun berdasarkan beberapa referensi dan pendapat para ahli.
Pada kesempatan ini kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan
dalam makalah ini baik secara materi maupun dalam penggunaan kata bahasanya,
meskipun demikian kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan dalam
mempermudah pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasi pada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Demi kesempurnaan dan perbaikan  dalam
penyusunan makalah ini, maka kami menerima saran dan kritik yang membangun.

Padang,16 Agustus 2021


DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I pendahuluan
1.1   Latar Belakang ………………………………………………………………………………
1.2   Rumusan Masalah …………………………………………………………………………..
1.3   Tujuan Makalah …………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Falsafah ……………………………………………………………………………
2.2 Falsafah Keperawatan Menurut Para Ahli…………………………………………………….
2.3 Konsep Inti Falsafah Keperawatan……………………………………………………………
2.4 Penyebab Paran Perawat Indonesia Belum Bersikap Dan Perilaku       Dengan      Falsafah
Keperawatan …………………………………………………………………………………… 
2.5 Nilai –nilai dalam keperawatan……………………………………………………………

BAB III PENUTUPAN


3.1 kesimpulan …………………………………………………………………………………
3.2 saran ………………………………………………………………………………………..
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan dan di pakai sebagai pandangan hidup.
Falsafah keperawatan Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan
esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan.
Hakekat manusia yang di maksud disini adalah manusia sebagai makhluk
biologis,psikologis,sosial,dan spiritual,sedangkan esensinya adalah falsafah keperawatan.

2.1 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu falsafa?
2. Falsafa keperawatan
3. Falsafa menurut para ahli
4. Perawat sebagai profesi

 2.2 TUJUAN MASALH


1. Mengetahui apa itu falsafa
2. Mengetahui apa itu falsafah keperawatan
3. Mengatahui falsafa keperawatan menurut para ahli
4. Mengetahui perawat sebagai profesi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN FALSAFAH.
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan dan di pakai sebagai pandangan hidup.Falsafah keperawatan
Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan. Hakekat manusia yang di
maksud disini adalah manusia sebagai makhluk biologis,psikologis,sosial,dan
spiritual,sedangkan esensinya adalah falsafah keperawatan yang meliputi:
1. memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh (holistik)yang harus di
penuhui segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis,psikologis,sosial dan spiritual
yang di berikan secara komprehensif dan tidak bisa di lakukan secara sepihak atau
sebagian dari kebutuhannya
2. bentuk pelayanan keperawatan yang di berikan harus secara langsung dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan
3. setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan
suku,kepercayaan,status sosial,agama,dan ekonomi
4. pelayanan keperwatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-
sendiri
5. mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan,bukan seorang penerima jasa
yang aktif

2.2 FALSAFAH KEPERAWATAN MENURUT PARA AHLI


1. falsafah keperawatan menurut FLORENCE NIGHTINGALE (moderen nursing)
melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses .menipulasi
dari lingkungan eksternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian
dan kesehatan klien.
2. falsafah keperawatan menurrut MARTHA ROGERS TAHUN 1970 keperawatan adalah
pengetahuan yang di tunjukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharan dan
peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit,perawatan rehabilitasi,penderita sakit serta
penyandang cacat.
3. Falsafah keperawatan menurut ROY & ANDREW 1991 roy memiliki delapan falsafah
prinsip humanisme  dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity. Falsafah
humanisme atau kemanusiaan mengenali manusia dan sisi subjektif manusia dan
pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai. Roy berpendapat
bahwa seorang individu :
a) Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang di gunakan untuk
mengetahui masalah yang di hadapi dalam mencari solusi.
b) Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksi reaksi.
c) Memiliki holisme intrinsic.
d) Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain seperti veritiviti. Berarti kebenaran, yang
bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia
mendefinisikan veritiviti sebagai prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan
umum keberadaan manusia. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritiviti.
Sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks :
 tujuan eeksistensi manusia
 gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
 aktivitas dan kreativitas untuk kebaikan kebaikan umum
 nilai dan arti kehidupan.

2.3 KONSEP INTI FALSAFAH KEPERAWATAN
1. falsafah keperawatan menurut FLORENCE NIGHTINGALE konsep inti dari
teori FLORENCE NIGHTINGALE tentang falsafah keperawatan adalah lingkungan
berpengaruh terhadap proses pemulihan klien/pasien membuat lingkungan yang kondutif
bagi manusia untuk hidup sehat.
2. falsafah keperawatan menurut MARTHA ROGERS TAHUN 1970 manusia dan
lingkungan merupakan  satu kesatuan yang utuh yang memeliki sifat dan karakter
berbeda-beda.
2.4 PENYEBAB PARA PERAWAT DI INDONESIA BELUM BERSIKAP DAN
BERPERILAKU SESUAI DENGAN FALSAFAH KEPERAWATAN
1. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh
2. perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja
3. sikap profesionalisme perawat belum memadai yang di tandai oleh kurangnya
kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya dan kofidensi dengan
klien,pengetahuan yang belum memadai dan kapabilitas terhadap pekerjaan.
4. tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata

2.5 NILAI-NILAI KEPERAWATAN


1.      Pengertian Nilai
Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide tingkah laku,
kebiasaan atau objek yang menyususn suatu dasar standar yang mempengaruhi tingkah
laku. Nilai-nilai berhubungan satu sama lain serta membentuk sistem nilai.
Perawat juga tekah menetapkan nilai dan harus mengembangkan kesadaran bagaimana
sistem nilai mereka sendiri akan mempengaruhi klien. Pemahaman sistem nilai akan
memahami perawat bertindak secara profesional.Tata nilai merupakan rambu-rambu atau
aturan yang dpat membatasi perilaku, peran, peran dan etika internal perawat. Tata nilai
keperawatan adalah nilai yang terkandung didalam proses sharing yang dilakukan
perawat,serta sangat mempengaruhi berbagai tindakan keperawatan.
Ada beberapa pengertian tentang nilai, yitu sebagai berikut:
a. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh
seseorang sesuai denagn tututan hati nuraninya (pengertian secara umum)
b.   Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang tentang
kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau prilaku yang
berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang
(simon,1973).
c.    Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau
keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusus (Znowski, 1974)
d.      Nilai merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut :
1)  Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang
2)        Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola prilaku yang
konsisten.
3) Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang.

Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara
intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta memegang teguh dan mempertahan
kannya.
Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-nilai yang sesuai dengan
kode etik profesi, antara lain dengan:
a. Menghargai martabat individu tanpa prasangka.
b. Melindungi seseorang dalam hal privasi
c. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya
d. Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien akan menerapkan kepada
pasien, sebagai berikut :
1)      Menutup area untuk mandi dan pengobatan
2)      Menutup pasien untuk prisedur tertentu
3)      Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dcengan pemuka agama atau anggota
keluyarga yang sedang sedih

2.      Nilai yang diperlukan perawat


Gambaran nilai-nilai keperawatan adalah bagaimana pengetahuan, profesional,
pemahaman, pemberian makna serta sikap perawat mengenai nilai-nilai keperawatan yang
tersebar dalam beberapa pernyataan, yakni :
a.    Altruisme
Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan orang
lain. Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian perhatian,
komitmen atau prinsip yang dipegang teguh oleh perawat untuk mempertahankan janji,
rasa iba, kemurahan hati, serta ketekunan.
Pada altruisme salah satu yang penting adalah sifat empati atau merasakan
perasaan orang lain di sekitar kita. Hanya altruisme timbal balik yang mempunyai dasar
biologis. Kerugian potensial dari altruisme yang dialami individu diimbangi dengan
kemungkinan menerima pertolongan dari individu lain. Beberapa ahli mengatakan bahwa
altruisme merupakan bagian “sifat manusia” yang ditentukan secara genetika, karena
keputusan untuk memberikan pertolongan melibatkan proses kongnisi sosial komplek
dalam mengambil keputusan yang rasional (Latane&Darley, Schwartz, dalam Sears,
1991).
Perawat yang memiliki nilai yang baik pasti akan menggali metode dan
keterampilan yang diperlukan untuk memberdayakan asuhan yang efektif (Bishof &
Scudder, 1990). Mereka menunjukkan kepedulian terhadap klien dengan mendukung dan
menguatkan klien, sehingga klien dapat sembuh dari sakitnya, dapat mengatasi
kelemahannya, dan hidup lebih sehat. Mereka peduli dengan kesejahteraan klien.
Kehadiran kepedulian seringkali membantu proses penyembuhan (Bishof & Scudder,
1990).

b.    Persamaan
Persamaan adalah mempunyai hak dan status yang sama, sikap yang dapat
ditunjukkan perawat yaitu menerima, adil atau tidak diskrinatif.

c.    Empati
Adalah berusaha menempatkan diri pada seseorang yang bersangkutan sehingga
dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang besangkutan tersebut. Empati
berbeda dengan simpati, sikap melibatkan perasaan terhadap sesuatu hal, sehingga tidak
dapat lagi berfikir objektif merupakan sikap simpati yang tidak seharusnya dimiliki
oleh perawat. Senyum dan rasa empati yang ditimbulkan setidaknya akan menjadi
multivitamin dosage tinggi yang tanpa antibiotik atau obat yang super keras akan
menyembuhkan rasa terpelentirnya hati seorang pasien yang sedang menderita penyakit
sekeras apapun. Ada hal yang tidak bisa di teliti secara ilmiah dan juga tidak harus
dengan percobaan yang mahal, ada yang timbul dari hati yaitu keikhlasan untuk
menolong sesama.

d.   Kebebasan
Kebebasan adalah memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya
diri, harapan, disiplin, serta kebebasan.

e.    Keadilan

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang


lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. 
Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

f.     Otonomi
Otonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri.
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai.
Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek
profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

g.    Non- Malefience
Non –malefience adalah tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau
cidera bagi orang lain.

h.    Benefience
Benefience adalah hanya melakukan suatu yang baik, kebaikan, memerlukan
penegakan dari kesalahan atau  kejahatan orang lain. Benefisiensi berarti hanya
mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri
dan orang lain. Kadang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi
konflik dengan otonomi.

i.      Kejujuran
Kejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan
untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berarti penuh dengan
kebenaran.
Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip
veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada
klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan.
Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan
untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan
atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki
otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya.
Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

j.      Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan untuk kebutuhan individu mengharigai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban
seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar
dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
3.      Metode mempelajari Nilai
Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai
apabila keyakinan tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut :
a.    Menjunjung dan menghargai keyakinan dan prilaku seseorang
b.    Menegaskan didepan umum , apabila cocok
c.    Memilih dari berbagai alternati
d.   Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
e.    Memilih secara bebas
f.     Bertindak dengan pola konsisten

Nilai diperoleh dengan cara terpisah, yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya,
masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis individu (Danandjaja,
1985), maka nilai menjadi tahan lama dan stabil (Rokeach, 1973). Jadi nilai memiliki
kecenderungan untuk menetap, walaupun masih mungkin berubah oleh hal-hal tertentu.
Salah satunya adalah bila terjadi perubahan sistem nilai budaya di mana individu tersebut
menetap (Danandjaja, 1985).
Pada dasarnya manusia dapat belajar dengan metoda apa saja. Metoda akan efektif
selama mereka sesuai dengan fungsi dasar otak, yaitu emosional, rasional dan spiritual.
Ketiga aspek ini perlu dirangsang sejak dini dengan prinsip seimbang, mudah dan
mungkin. Setiap fungsi otakmemiliki karakteristik tersendiri seperti otak emosional perlu
belajar dengan metoda yang membahagiakan karena otak emosional merupakan otak
primitif yang bersifat hedonis.
Otak rasional bersifat kreatif, imajinatif dan logis. Otak spiritual perlu dirangsang
dengan hal-hal yang bersifat memberi makna dan nilai.
Metoda yang tepat digunakan dalam mempelajari nilai adalah mencerdaskan diri
pendidik, sehingga selalu terjadi proses kreativitas dari pendidik yang dapat menstimulasi
peserta didik. Proses yang tepat adalah belajar dari prinsip-prinsip pembelajaran yang
berbasis neurosains mutakhir dengan terus meyakini ada sisi gelap “penciptaan” yang
dimensinya adalah kekuatan doa.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
            Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang
menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan, kepada individu, keluarga,
kelompok, maupun masyarakat. Keyakinan ini terhadap nilai keperawatan harus menjadi
pegangan setiap perawat. Flsafah keperawatan menjadi landasan bagi perawat dalam
menjalankan profesinya. Esensi falsafah keperawatan yaitu memandangh pasien sebagai mahluk
yang holistik, yang harus dipenuhi segala kebutuhannya, secara biologis, phisikologis, sosial, dan
spiritual yang diberikan secara komprehensif.

3.1  SARAN
Sebagai seorang perawat kita harus mengetahui apa itu falsafah keperawatan yang
menjadi dasar sebuah profesi keperawatan.
Bagi perawat diharpkan mampu memehami dan menerapkan falsafah keperawatan dalam praktik
lapangan bagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://susterngesotberaksi.blogspot.com/2016/11/falsafah-keperawatan.html?m=1
https://books.google.co.id/books?
id=UxuyL5MNqyYC&pg=PA92&dq=makalah+konsep+falsafah+dalam+keperawatan&hl=id&s
a=X&ved=2ahUKEwjIrNDmmLXyAhWM7XMBHU2tCmAQ6AF6BAgEEAM

Anda mungkin juga menyukai