No. Dokumen
No. Revisi Halaman
336/SPO/I/2019
RSAU dr. HOEDIYONO 11/11
Jl. Raya Baru Kalijati No.10
SUBANG
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih
yang mengalir kemudian keringkan dengan tisu
PROSEDUR atau handuk kering
58. Lengkapi partograf halaman depan dan belakang,
periksa tanda vital dan asuhan kala IV
Ruang bersalin
UNIT TERKAIT
IGD Kebidanan
PERAWAT ATAU BIDAN JAGA OBSGYN
Pelaksanaan :
1. Perawat / bidan cuci tangan
2. Perawat/bidan memakai handscoen 1 pasang
PROSEDUR
3. Timbangan di beri kain pengalas dan siap di pakai
4. Timbangan di stel dengan angka penunjuk pada angka
nol
5. Bayi dalam keadaan telanjang di baringkan diatas
timbangan
6. Hasil berat badan di catat pada format bayi
7. Bayi dirapihkan ( beri baju lengkap )
8. Alat di bereskan
9. Perawat/bidan cuci tangan.
1. Ruang bersalin
UNIT TERKAIT
2. Ruang Kebidanan
TATA LAKSANA MEMPERLIHATKAN BAYI BARU LAHIR
PADA KELUARGA
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 22-01-2019
Pelaksanaan:
1. Mencuci tangan
PROSEDUR
2. Memkai handscoen 1 pasang
3. Memberi posisi bayi tidur terlentang
4. Melilitkan alat pengukur pada kepala pasien dari
pertengahan dahi ( frontalis ) ke tulang telinga terus ke
occipitalis kembali ke frontalis dengan alat metelin
( normal 33 cm )
5. Membaringkan pasien pada posisi semula
6. Mencatat hasil pengukuran ke dalam catatan file bayi.
UNIT TERKAIT
Ruang bersalin
PERAWATAN TALI PUSAT
Persiapan :
1. Salep mata
2. Kapas air masak
3. Bengkok / tempat sampah.
Pelaksanaan :
1. Baca etiket pada tube salep mata
2. Bersihkan kedua mata denagn kapas air masak
3. Membuang kapas bekas ke bengkok / tempat sampah
PROSEDUR
4. Tarik kelopak mata ke bawah dan oleskan salep
mata ke konjungtiva
5. Bersihkan salep mata yang ada sekitar kedua mata
dengan kapas air masak
6. Membuang kapas bekas ke tempat sampah
7. Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
Ditetapkan Oleh,
Tanggal Terbit Kepala RSAU dr. Hoediyono,
STANDAR
PROSEDUR 22-01-2019
OPERASIONAL
dr. Indria Sari, Sp.B., MPH
kapten Kes NRP 533181
Menerima bayi yang baru dilahirkan dari kamar bersalin
PENGERTIAN keruang perawatan.
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-
TUJUAN
langkah penerimaan bayi baru lahir dari kamar bersalin
Surat Keputusan Kepala RSAU dr. Hoediyono Nomor
Kep/215/I/2019 tentang pelayanan Obstetri Neonatal
KEBIJAKAN Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam RSAU dr.
Hoediyono.
A. Menerima bayi dan file
Melihat kembali / cek gelang tangan dengan file
B. Melakukanpemeriksaanfisik
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Kepala :
Ubun-ubun besar : belum
menutup Ubun-ubun kecil :
belummenutup
Mata : simetris +/+, Anemis -/-,icterus -
/- Telinga : simetris +/+, serumen -/-
Hidung: bersih, polip -/-, PCH -/-
Mulut dan gigi: bersih, gigi belum
PROSEDUR ada, labiopalatoskizis -
4. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada
pembesaran vena jugularis
5. Dada : simetris, ronchi -, retraksi dinding dada -
6. Abdomen : talipusat kering dan bersih ,tidak ada
perdarahan talipusat
7. Punggung : tidak ada spina bifida, tidak
ada benjolan
8. Genetalia : tidak ada kelainan :
Perempuan : vagina dan uretra berlubang, labia
+/+
Laki-laki : testis di skrotum, penis berlubang
9. Anus : tida kada atresia ani
10. Ekstemitas : tidak cyanosis, reflek moro +
MENERIMA BAYI BARU LAHIR DARI KAMAR
BERSALIN
No. Dokumen
RSAU dr. HOEDIYONO No. Revisi Halaman
346/SPO/I/2019
Jl. Raya Baru Kalijati no.10 1/2
SUBANG
Ditetapkan Oleh,
Kepala RSAU dr. Hoediyono
Tanggal Terbit
22-01-2019
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Indria Sari, Sp.B., MPH
Kapten Kes NRP 533181
Tahap Kerja :
1. Perawat memakai masker dan pakaian khusus, cuci
tangan, keringksn, dan gunakan handscoon.
2. Pintu jendela ditutup dan matikan pendingin
ruangan
3. Pakaian bayi dibuka
4. Bayi diangkat kemeja mandi dan diletakkan pada
posisi yang aman
Mata bayi dibersihkan dengan kapas lembab dengan cara
menghapus mulai dari bagian dalam dan selanjutnya
mengarah keluar setiap kali usapan, kapas harus diganti
MEMANDIKAN BAYI
STANDAR 22-01-2019
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Indria Sari, Sp.B., MPH
kapten Kes NRP 533181
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Kepala RSAU dr.Hoediyono,
STANDAR
PROSEDUR 22-01-2019
OPERASIONAL
dr. Indria Sari, Sp.B., MPH
kapten Kes NRP 533181
351/SPO/I/2019 2/5
RSAU dr. HOEDIYONO
Jl. Raya Baru Kalijati No.10
SUBANG
1. tempat yang menyenangkan. Pikirkan hal
menyenangan mengenai bayi anda.
Kemampuan anda untuk merasa santai akan
membantu refleks pengeluaran ASI yang lebih
baik.
2. Berikan kompres hangat dan lembabpada
payudara selama 3-5 menit sebelum
mengeluarkan ASI
3. Pijat payudara dengan gerakan melingkar, ikuti
dengan pijatan lembut pada payudara dari sisi
luar ke arah puting
4. Stimulasi puting dengan lembut dan tarik sedikit
ke arah luar atau memutarnya dengan jari
5. Duduk dengan nyaman dan pegang wadah di
dekat payudara
6. Tempatkan ibu jari dibagian atas payudara
pada tepi areola (jam 12) dan jari telunjuk di
bawah payudara pada tepi areola (jam 6). Jari-
jari lain menyangga payudara
7. Tekan ke arah belakang, ke arah dinding dada,
kemudian kearah depan ke arah puting tanpa
jari- jaribergeser. Ibu jari dan telunjuk ibu harus
menekan sinus laktoferus yang ada di belakang
areola. Kadang-kadang sinus dapat teraba
seperti biji kacang. Bila ibu dapat neraba sinus
ini, ibu dapat menekan diatasnya
8. Tidak boleh ada rasa sakit, bila ada rasa sakit
berarti tekniknya salah
9. Mungkin awalnya tidak ada ASI yang keluar, tapi
TEHNIK MEMERAH ASI
351/SPO/I/2019 4/5
RSAU dr. HOEDIYONO
Jl. Raya Baru Kalijati No.10
SUBANG
PROSEDUR waktu yang lebih pendek.
20 ASI yang disimpan harus ditutup rapat dan diberi
label bertuliskan tanggal, waktu dan jumlah.
Kemudian segera dinginkan atau bekukan
PANDUAN MEMERAH ASI SECARA MEKANIS
1. Cuci tangan sampai bersih
2. Jika memungkinkan, perah ASI di tempat yang
tenang dan santai. Bayangkan anda sedang
berada di tempat yang menyenangkan. Pikirkan
hal yang menyenangkan tentang bayi anda.
Kemampuan anda untuk merasa santai akan
membantu refleks pengeluaran ASI yang lebih baik
3. Berikan rasa hangat yang lembab pada payudara
selam 3-5 menit sebelum mengeluarkan ASI
4. Pijat payudara dengan gerakan melingkar, ikuti
dengan usapan lembut pada payudara dari sisi luar
menuju puting
5. Stimulasi puting dengan lembut dan tarik sedikit ke
arah luar atau memutarnya dengan jari
6. Ikuti instruksi umun yang tercantum pada pompa
payudara
7. Aliran ASI akan bervariasi. Selama beberapa menit
pertama ASI mungkin menetes lambat dan
kemudian memancar kuat setelah ASI keluar. Pola
ini akan berulang beberapa kali selama
pengeluaran ASI dari keduan payudara
8. pengeluaran mungkin bervariasi dan ini adalah hal
yang biasa
9. Ketika sudah selesai, oleskan beberapa tetes ASI
pada setiap putimh dan biarkan kering oleh udara
10. Penampilan ASI akan berubah selama
TEHNIK MEMERAH ASI
351/SPO/I/2019 5/5
RSAU dr. HOEDIYONO
Jl. Raya Baru Kalijati No.10
SUBANG
pengeluaran. Beberapa sendok pertama akan
terlihat bening dan setelahnya ASI akan berwarna
putih susu. Sejumlah obat, makanan dan vitamin
juga dapat sedikit merubah warna ASI. Lemak susu
akan berada di bagian atas ASI ketika ASI
didimpan
11. Jika akan disimpan, tutup dan beri label pada
wadah yang bertuliskan tanggal, waktudan
jumlahnya segera setelah dikeluarkan.
UNIT TERKAIT 1. Ruang bersalin
2. Ruang Perinatologi
DOKUMEN TERKAIT Label tanggal dan waktu
INISIASI MENYUSU DINI
Ditetapkan Oleh,
Kepala RSAU dr.Hoediyono,
TanggalTerbit
STANDAR
PROSEDUR 22-01-2019
OPERASIONAL
dr. Indria Sari, Sp.B., MPH
kapten Kes NRP 533181
2. Tindakan episiotomy
a. Pegang gunting episiotomy dengan tangan
episiotomy dengan tangan kanan.
PROSEDUR
b. Letakkan jari telunjuk dan jari tengah (tangan kiri)
diantara kepala bayi dan perineum searah dengan
rencana sayatan.
c. Jangan lakukan episiotomy terlalu dini, waktu yang
paling tepat adalah ketika perineum tipis dan pucat,
kelapa crouning.
d. Tunggu puncak his kemudian selipkan gunting
dalam keadaan terbuka diantara jari telunjuk dan
jari tengah (tangan kiri)
e. Gunting perineum dimulai dari fourchet 45 0 ke kiri
atau kekanan
f. Lanjutkan pimpinan persalinan
i. Kepala janin tidak lahir dengan segera, tekan luka
episiotomy dengan kasa steril diantara his untuk
mengurangi perdarahan.
STANDAR 22-01-2019
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Indria Sari, Sp.B., MPH
Kapten Kes NRP 533181
1. Ruang bersalin
UNIT TERKAIT
2. IGD Kebidanan
PEMBERIAN MISOPROSTOL PERVAGINA
STANDAR 22-01-2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Indria Sari, Sp.B., MPH
Kapten Kes NRP 533181
Pelaksanaan :
1. Pantau DJJ , his , tensi
2. Melakukan pemeriksaan dalam , tempatkan tablet
mesoprostol 50 mg di forniks posterior vagina
3. Diulang setiap 6 jam, maksimal pemberian 4 kali
PRO SEDUR
4. Pemberian di hentikan bila pelvic scort >=5
5. Mesoprostol mempunyai resiko menigkatkan
kejadian ruptur uteri oleh karena itu hanya
dikerjakan di pelayanan kesehatan yang lengkap
(ada fasilitas operasi )
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 22-01-2019
dr. Indria Sari, Sp.B., MPH
Kapten Kes NRP 533181
Pemberian obat anti kejang sangat diperlukan untuk
PENGERTIAN
mencegah terjadi komplikasi lebih lanjut.
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah
TUJUAN pemeberian MgSO4 Untuk menghindari terjadinya
eklampsia pada preeklampsi.
Surat Keputusan Kepala RSAU dr.Hoediyono Nomor
Kep/002/I/2019 tentang Pelayanan Obstetri Neonatal
KEBIJAKAN
Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam RSAU
dr.Hoediyono.
PERSIAPAN :
1. Bloodset, medicut, folly cateter, urobag, spuit 20 cc
2. Cairan RD 5%
3. SM 20%, SM 40%
4. Oxygen
5. Gluconas calcicus sebagai anti dotum.
PELAKSANAAN :
1. Full Dose :
a. Pasang infuse RD5 sesuai prosedur.
b. 4 gram (20cc) SM 20%, dimasukkan secara i.v.
PROSEDUR pelan-pelan
c. Observasi KU Penderita 15 menit
d. Diberikan SM 40%
Pemberian SM ada dua cara:
1) Boka-Boki
10 gram (25 cc) SM 40% i.m bokong kiri dan
bokong kanan 6 jam
5 gram (12,5cc) SM 40% i.m diulang tiap 6 jam
PEMBERIAN MgSO4
2) Dengan drip.
menggunakan drip maka 10 gram SM 40%
PROSEDUR
drip dalam RD5 500cc → 17 tts/mnt. Diulang
tiap 10 jam sampai dengan 12 jam post
partum
2. Pemeriksaan umum
a. Mengukur tinggi badan
b. Mengukur berat badan
PROSEDUR c. Mengukur tekanan darah
d. Memeriksa reflek lutut
e. Memeriksa oedem tungkai
f. Memeriksa nadi / suhu dan respirasi
g. Memeriksa keadaan jantung dan paru oleh dokter
5. Pemeriksaan penunjang
a. urine : albumin, reduksi
b. darah : Hb, Golongan darah, anti HIV, HBSAG
360/SPO/I/2019
1/2
RSAU dr. HOEDIYONO
Jl. Raya Baru Kalijati No.10
SUBANG
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh,
Kepala RSAU dr. Hoediyono,
22-01-2019
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Indria Sari, Sp.B., MPH
Kapten Kes NRP 533181
Memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru
PENGERTIAN melalui saluran pernapasan dan menggunakan alat
Sesuaikebutuhan
1. Mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat
TUJUAN 2. Menurunkan kerja napas
3. Menurunkan kerja jantung
Keputusan Kepala RSAU dr. Hoediyono
KEBIJAKAN omor:Kep/215/I/2019 tentang Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam
1. Persiapan alat
a. Oksigen sentral/tabung oksigen dengan flowmeter
b. Humudifier dengan cairan steril, air destilasi atau
air matang
c. Nasal kanul
d. Plester
e. Bengkok
2. Prosedur
a. Kaji kebutuhan terapi oksigen dan periksa kembali
perintah pengobatan
b. Informed consent pada keluarga
c. Cuci tangan
PROSEDUR d. Atur posisi klien dengan semi fowler jika
memungkinkan
e. Atur peralatan oksigen dan humudifier
f. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan peralatan
dapat berfungsi
1) Cek oksigen apakah dapat mengalir bebas
melalui selang, seharusnya tidak ada suara pada
selang dan sambungan tidak bocor. Seharusnya
ada gelembung udara pada humudifier saat
oksigen mengalir melalui air.
PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN
360/SPO/I/2019 2/2
RSAU dr. HOEDIYONO
Jl. Raya Baru Kalijati No.10
SUBANG
2) Atur oksigen dengan flowmeter sesuai perintah
g. Letakkan kanul pada wajah bayi dengan lubang
kanul masuk ke hidung danelastic band melingkar
ke kepala
h. Plester pada bagian wajah agar posisi tidak
PROSEDUR berubah
i. Inspeksi peralatan secara teratur
1) Cek liter flow meter dan tinggi air pada
humudifier dalam 30 menit
2) Pertahankan tinggi air di humudifier
j. Dokumentasikan
1. Perinatologi
UNIT TERKAIT 2. Ruang bersalin
3. OK
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
363/SPO/I/2019 2/2
RSAU dr. HOEDIYONO
Jl. Raya Baru Kalijati No.10
SUBANG
2) Tutup vent dengan ibu jari dan tarik secara
perlahan sambil memutarkan kateter
tersebut antara ibu jari dan jari lain. Jika
isapan terlalu kuat, maka lepaskan ibu jari
dari vent.
3) Masukkan kateter ke dalam basin dan
angkat kembali kemudian isapkan air steril
melalui kateter tersebut untuk
membersihkannya
4) Ulangi 1-4 kali sesuia yang dibutuhkan,
tetapi setiap periode suctioning tidak boleh
lebih dari 10 detik dan jeda waktu antaa
periode sekitar 1-3 menit.
PROSEDUR c. Tahap Tindak Lanjut
1) Matikan mesin suction, lepaskan kateter dari
tube dan bungkus tube dengan pembungkus
semula
2) Posisikan bayi senyaman mungkin dan laukan
perawatan mulut.
3) Mengkaji efektifitas dari suctioning drngan
mengobservasi pernapasan dan
mengauskultasi paru-paru.
4) Catat karakteristik sekret, adakah perdarahan,
dan reaksi bayi terhadap suctioning.
1. Ruang perinatologi
UNIT TERKAIT 2. IGD
PENGUKURAN SUHU TUBUH
364/SPO/I/2019
1/2
RSAU dr. HOEDIYONO
Jl. Raya Baru Kalijati No.10
SUBANG
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh,
Kepala RSAU dr. Hoediyono,
22-01-2019
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
1. IGD
UNIT TERKAIT 2. Ruang bersalin
3. Ruang operasi
4. Ruang perinatologi
PENGUKURAN NAPAS