Anda di halaman 1dari 2

1. Litium dan cesium dapat ditemukan bersama dalam mika pegmatite.

Cesium memiliki radius ion yang cukup besar yang bernilai 174 pm dalam 8-fold.
Karena itu, cesium termasuk ke dalam incompatible elemen. Unsur ini dapat bersifat
sebagai pengganti sebagian K dalam mineral mika dan K-feldspar sehingga menyebabkan
unsur ini muncul dikerak bumi.
Seperti kebanyakan incompatible element, Cs terakumulasi diakhir fase volatil
aktivitas batuan beku. Kandungan Cs yang cukup melimpah dapat dijumpai pada mika
pegmatite.

It can,
however, make a limited substitution for K in
mica and K-feldspar, which contain most of the
Cs in the Earth’s crust. Typically for an
incompatible element, Cs accumulates in the late-
stage volatile phase of igneous activity. The
highest Cs contents of ordinary rock-forming
minerals are found in pegmatite micas. The
concentration of Cs in igneous rocks is related to
the degree of differentiation. Caesium has no known biological role.
Because of its chemical similarity to potassium, it
is capable of replacing K in the body and is hence
considered toxic. The radioisotopes
134
Cs and
137
Cs, present in the biosphere in small amounts as
a result of radiation leaks, are particularly toxic
for the same reason.

Cs sendiri merupakan mineral incompatible sehingga akan sulit terjadi pengikatan dengan
Kristal yang telah terbentuk sehingga akan berada di dalam magma yang terdiferensiasi.
Karenanya, Li+ hanya pada pembentukan terakhir mineral
Sehingga terjadi penambahan yang relatif melimpah pada saat proses diferensiasi.

Pernyataan Goldsmith menyatakan bahwa kation yang memiliki nilai radius besar
dan akan dapat menggantikan potassium (de ngan Radius K+ = 1,38 Å) yang banyak
terkonsentrasi pada batuan felsik. Unsur yang membentuk susunan ini dikenal sebagai
LIL. Censium (Cs) termasuk dalam kelompok ini.
Mika dapat menyusun batuan pegmatite. Batuan ini tergolonga salah satu batuan
asam di bumi ini. Berdasarkan kandungan unsur dalam mika, K merupakan salah satu
unsur penyusun mika. Karena hal tersebut, K sendiri dapat digantikan oleh unsur Cs. Hal
tersebut membuktikan bahwa unsur Cs sebagai unsur pengganti dari K.
Dibandingkan dengan unsur Cs yang hanya sebagai unsur pengganti dari K,
mineral Li merupakan salah satu unsur penyusun miki (utama). Sehingga proses
substitusi inilah yang mengakibatkan kedua unsur dapat dijumpai dalam mika, terutama
dalam batuan bersifat felsik.
Penjelasan tersebut dapat diperjelas dari komposisi unsur dalam mineral mika.
Susunan unsur dala mika dapat digambarkan sebagai:

W (X,Y)2-3Z4O10(OH,F)2

dengan,
W – unsur potassium, yaitu (umumnya) Na
XY – Al, Li, Mg, Fe2+, Fe3+. (Li juga salah satu unsur utama dalam mika)
Z – mengacu pada Si dan Al

2. Mengapa Th dan U merupakan unsur-unsur yang memiliki ukuran serta muatan yang
kecil dan memiliki medan listrik kuat, karenanya dapat digolongkan dalam high field-
strength elements (HFSE). Unsur-unsur tersebut terkonsentrasi kedalam seri batuan seri
batuan felsik (termasuk granit). Hal ini bukan dikarenakan oleh pertukaran ion yang
ekstensif tetapi lebih dikarenakan ukuran serta muatan unsur tersebut sulit bersubstitusi
dengan ion-ion utama dalam mineral-mineral silikat. Pengkonsentrasian unsur tersebut
berhubungan dengan proses diferensiasi. Diferensiasi yang terjadi mengakibatkan
pemisahan unsur-unsur tersebut dalam magma residu yang terakhir, sehingga terbentuk
mineral tersendiri seperti uraninit.

DAFTAR PUSTAKA

Krauskoph, K.B.1995.INTRODUCTION TO GEOCHEMISTRY.Mc-Graw Hill, Inc:Singapore.

Anda mungkin juga menyukai