2. Jumlah Usulan Anggaran : Rp. 1.600.000.000,- (Satu Milyar Enam Ratus Juta Rupiah)
Kepala Dinas,
Kegiatan Peningkatan Produksi Hasil Pertanian Dengan Dengan Alat (RMU) Rice Miling
Unit
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan berkah serta Rahmat-
Nya. Proposal Program Kegiatan Peningkatan Produksi Hasil Pertanian Dengan Alat ( RMU)
Rice Miling Unit di Kota Lubuklinggau Tahun 2021 ini dapat disusun.
Rencana kegiatan ini diajukan sebagai manifestasi riil dari Pemerintah Kota
Lubuklinggau melalui Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau dalam mewujudkan Misi dan Visi peningkatan
kesejahteraan masyarakat, pemenfaatan potensi wilayah, keadaan alam, pendapatan asli daerah (PAD)
sertapeningkatan produksi hasil pertanian.
Realisasi dan keberhasilan ini nantinya akan sangat tergantung dari berbagai pihak khususnya
para penentu kebijakan dalam mengalokasikan sumber-sumber pendanaan dan teknis pelaksanaan yang
tentunya tetap berlandaskan pada azas manfaat, pemanfaatan potensi dan kesejahteraan masyarakat
Demikian disampaikan atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
Kepala Dinas,
Dengan ini Kami sampaikan Kegiatan Peningkatan Produksi Hasil Pertanian Dengan Alat
( RMU) Rice Miling Unit di Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2022.
Demikian Proposal ini kami sampaikan kiranya mendapat dukungan dari Kementerian
Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian dalam rangka mensukseskan
kegiatan sub sektor Tanaman Pangan di Kota Lubuklinggau, sekaligus mendukung program swasembada Bibit
di Kota Lubuklinggau.
Kepala Dinas,
Padi merupakan komoditas tanaman pangan penghasil beras yang memegang peranan
penting dalam kehidupan ekonomi Indonesia. Yaitu beras sebagai makanan pokok sangat sulit
digantikan oleh bahan pokok lainnya. Diantaranya jagung, umbi-umbian, sagu dan sumber karbohidrat
asupan karbohidrat yang dapat mengenyangkan dan merupakan sumber karbohidrat utama yang
mudah diubah menjadi energi. Padi sebagai tanaman pangan dikonsumsikurang lebih 90%dari
kemandirian, dan kedaulatan pangan Indonesia dinilai belum kokoh. Hal ini diindikasikan oleh
tingginya impor produk pangan. Hingga tahun 2013 masalah ketahanan pangan khususnya beras
menjadi persoalan besar bangsa Indonesia. Pada tahun 2011, impornya 1,6 juta ton dan pada tahun
Beras di sebut sebagai komoditas politik yang sangat strategis, sehingga produksi
beras dalam negeri menjadi tolak ukur ketersediaan pangan bagi Indonesia. Oleh karena itu tidaklah
mengherankan jika campur tangan pemerintah Indonesia sangat besar dalam upayapeningkatan
produksi dan stabilitas harga. Hal ini karena permintaan akan beras terus meningkat seiring dengan
laju pertumbuhan penduduk, maka indonesia harus mampu berswasembada beras berkelanjutan,
agar ketahanan pangan dan kemandirian pangan tidak terganggu. Selama beberapa dekade
terakhir, berbagai kebijakan telah ditiuangkan untuk mendorong swasembada produksi pangan,
terutama padi. Salah satu kebijakan yang telah dikeluarkan adalah Inpres No.9 2Tahun 2002
tentangdukungan dalam rangka meningkatkan produktivitas padi. Dan sekarang juga, oleh
kementerian
pertanian melalui Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2015 tentang
Pedoman Pengawalan dan Pendampingan Terpadu Penyuluh, Mahasiswa, dan Bintara Pembina
Desa dalam rangka Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelaitelah
menetapkan beras sebagai salah satu komoditas utama dalam program swasembada pangan
berkelanjutan.
Data pola ruang pada Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Lubuklinggau Tahun 2010-2030 menyebutkan dari luas lahan daratan seluas 401, 50 kilometer
persegi yang diperuntukan sebagai lahan pertanian Padi seluas 1.959 kilometer persegi. Lahan
pertanian yang dimanfaatkan seluas 7,5% dengan hasil produksi pada tahun 2009 sebanyak
17.980ton, sehingga masih terbuka lebar untuk dilakukan perluasan lahan pertanian terutama lahan
sawah
Data Tabel Lua Tanaman Tanaman Pangan Kota Lubuklinggau 2 Tahun Terakhir
instansi yang ada, salah satu program yang diharapkan ada adalah Program
Kegiatan Peningkatan Produksi Hasil Pertanian Dengan Alat ( RMU) Rice Miling Unit .
Dimana dengan adanyaProgram Ini maka akan meningkatkan produksi tanaman Padi
dibangun Lumbung Pangan Padi yang sudah pasti ada tempat penampungan
tanaman Padi hasil produksi, yang pada akhirnya sangat diharapkan dapat
Sentra Kegiatan Peningkatan Produksi Hasil Pertanian Dengan Alat ( RMU) Rice
Miling Unit dalam hal Ini Tanaman Padi adalah salah satu solusi pengurangan
Alat ( RMU) Rice Miling Unit sangat sejalan dengan visi misi Kota Lubuklinggau
( RMU) Rice Miling Unit Padi ini adalah : Mewujudkan sistem pengelolan Panen
Padi milik masyarakat yang efektif, produktif, berdaya saing tinggi dan
berkelanjutan.
SASARAN : ............................................................................................................
pertanian;
Lubuklinggau.
ANGGARAN DAN SUMBER DANA : ..............................................................
Dengan Alat ( RMU) Rice Miling Unit berasal dari APBN Kementrian Pertanian Cq.
(Rp)
JUMLAH 1.600.000.000,-