Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI LANJUT USIA

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan


hidupnya, karena di dalam/makanan terdapat nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk melakukan metabolisme. Lansia menurut WHO adalah
seseorang yang berumur 60 tahun ke atsa. Masalah gizi yang dihadapi
oleh lansia berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas biologis tubuhnya.
Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisinya,
yang memang secara alami mengalami penurunan.

Susunan makanan sehari-hari untuk lansia hendaknya tidak terlalu


banyak menyimpang dari kebiasaan makan, serta disesuaikan dengan
keadaan psikologisnya. Pola makan disesuaikan dengan kecukupan gizi
yang dianjurkan dan menu makanannya disesuaikan ketersediaan dan
kebiasaan makan tiap daerah.

Berdasarkan kegunaanya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga


kelompok besar, yaitu:

a. Kelompok zat energi


Termasuk ke dalam kelompok makanan zat energi adalah:
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung, ubi,
roti, singkong dan lain lain. Selain itu dalam bentuk gula seperti gula,
sirup, madu, dan lain lain.
Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak ,santan,
mentega, margarine, susu, dan hasil olahannya
b. Kelompok zat pembangun
Kelompok ini meliputi makanan-makanan yang banyak mengandung
protein, baik protein hewani maupun nabati, seperti daging, ikan, susu,
telur, kacang kacangan dan olahannya.
c. Kelompok zat pengatur
Kelompok ini meliputi bahan bahan yang banyak mengandung vitamin dan
mineral seperti buah-buahan dan sayuran

II. PENGANTAR
Topik : Gizi lansia
Sub topik : Gizi lansia
Sasaran : Ibu ibu Lansia
Jam : 10.00 WIB – Selesai
Hari/tanggal : Rabu, 15 juni 2016
Waktu : 60 menit
Tempat : Posyandu kenanga desa Ngabean
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan lansia diharapkan
keluarga dapat memperbaiki kebutuhan gizi lansia

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan keluarga mampu
memahami tentang:
a. Kebutuhan gizi pada lansia
b. Faktor yang mempengaruhi perubahan kebutuhan gizi pada lansia
c. Masalah gizi pada lansia
d. Pemantauan status gizi

V. MATERI
Terlampir

VI. METODE
Ceramah dan diskusi tanya jawab

VII. Media
Leaflet

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


a. 5 menit Pembukaan: Menjawab salam
1. Membuka penyuluhan dengan
mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
2. Menyampaikan tujuan
penyuluhan yaitu penyuluhan
pada lansia tentang kesehatan
pada lansia
b. 35 menit Penyampaian Materi Memperhatikan
Menjelaskan tentang:
1. Kebutuhan gizi pada lansia
2. Menjelaskan tentang faktor yang
mempengaruhi perubahan
kebutuhan gizi pada lansia
3. Masalah gizi pada lansia
4. Pemantauan status nutrisi
5. Perencanaan Makanan untuk
lansia

c. 15 menit Diskusi Bertanya dan


Memberi kesempatan pada peserta tanya jawab
untuk bertanya dan memberikan
pertanyaan
d. 5 menit Penutup Memperhatikan
Menutup pertemuan dengan dan
menyimpulkan materi yang telah di menjawab
bahas. salam
Memberi salam penutup

IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan : 2 soal
Soal : Terlampir

Lampiran
Soal:

1. Nutrisi apa saja yang sebaiknya dihindari lansia


2. Contoh menu makan siang yang terjangkau tapi sehat

Jawaban:
1. Gula dan makanan yang mengandung banyak gula, yang akan
menggannggu transport gula dalam darah.Garam dapat mempertinggi resiko
penyakit hipertensi, merokok, minuman beralkohol. Lemak hewan (yang
menempel pada daging hewan) kerena akan memicu penyumbatan pada
pembuluh darah jantung.
2. Contoh menu makan siang yang terjangkau tapi sehat
Nasi 200 gr ( 2 sendok nasi )
Tahu 25 gram (1 potong)
Pindang 50 gr (1 potong)
Sayur bayam 100 gr 1 mangkok)
Pepaya 100gr (1 potong)
Susu 100 gr (1 gelas)

MATERI
KEBUTUHAN GIZI PADA LANSIA

A. PENGERTIAN

Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan


kehidupan. Karena di dalam makanan terdapat zat-zat gizi ynga dibutuhkan
tubuh untuk melakukan kegiatan metabolisme. Bagi lansia pemenuhan
kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapatmembantu dalam proses
beradaptasi atau menyesuaiakn diri dengan perubahan-perubahan yang di
alaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh
sehingga dapat memperpanjang usa. Kebutuhan kalori pada lanjut usia
berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori
dasar adalahkalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam
keadaan istirahat.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA


1. Berkurangnya kemampuan memcerna makanan akibat kerusakan gigi
atau ompong.
2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap
cita rasa manis, asin, asam dan pahit.
3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltik lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.
C. MASALAH PADA LANJUT USIA
1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lanjut usia dikarenakan kebiasaan makan banyak
pada waktu muda, apalagi pada lanjut usia penggunaan kalori berkurang
karena berkurangnya aktifitas fisik.
Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya
penyakit jantung, kencing manis dan darah tinggi.
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah sosial ekonomi
dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah
dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari
normal.apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan
kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut
rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan udah
terkena infeksi.
3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah
dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan
berkurang, penglihatanmenurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu
dan tidak bersemangat.
D. PEMANTAUAN STATUS GIZI
1. Penimbangan Berat Badan
Penimbangan BB dilakukan secara teratur, waspadai peningkatan BB atau
penurunan BB lebih dari 0.5 kg/minggu.
2. Kekurangan kalori protein
Waspadai lansia dengan riwayat kesulitan mengunyah, pemasangan gigi
palsu yang kurang tepat, sering mengkonsumsi obat-obatan yang
mengganggu nafsu makan, nafsu makan berkurang. Karena hal ini dapat
menurunkan asupan protein bagi lanjut usia, akibatnya lanjut usia
menjadi lebih mudah sakit dan tidak bersemangat.
3. Kekurangan vitamin D
Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar
matahari, jarang atau tidak pernah minum susu dan kurang
mengkonsumsi vitamin D yang banyak terkandung pada ikan, hati dan
susu.
E. PERENCANAAN UNTUK LANJUT USIA

Perencanaan makan secara umum :

1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang ber aneka
ragam, yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Porsi makanan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat
makan lebih sering dengan porsi yang kecil. Contoh menu
a. pagi : bubur ayam jam 10.00 roti
b. Siang : nasi, pindang telur, sup, pepaya jam 16.00 nagasari
c. Malam nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan dan pisang
3. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan dan menghindari makanan
yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah
kemungkinan terjadinya darah tinggi.
4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan dan mentega.
5. Bagi lanjut usia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Makanlah makanan yang mudah dicerna
b. Hindari makanan yang terlalu manis,gurih dan goreng-gorengan
c. Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang
baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang
d. Makan dalam porsi kecil tetapi sering
e. Makanan selingan atau snack, susu, buah dan sari buah sebaiknya
diberikan.
6. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus di encerkan
sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah
nafsu makan.
7. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur,
daging rendah lemak, bayam dan sayuran hijau.
8. Lebih dianjurkan mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau
di panggang.kurangi makanan yang di goreng.

Perencanaan makan untuk mengatasi perubahan saluran cerna. Untuk


mengurangi resiko konstipasi dan hemorhoid :

- Sarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari,


seperti sayuran dan buah-buahan segar, roti dan sereal.

Anda mungkin juga menyukai