Terbit ke : 01
No.Revisi : 00
Halaman :1–3
A. Pengertian Pengukuran tekanan darah adalah mengukur tekanan aorta saat ventrikel kiri berkontraksi (systole) dan mengukur
tekanan minimal yang ditimbulkan terhadap dinding arteri (diastole) dengan menggunakan tensimeter digital
B.Tujuan Sebagai acuan agar petugas dapat melakukan pemeriksaan tekanan dengan tepat dan benar
C.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mirit Nomor 440.1/0028/KEP/UKP/IV/2023 tentang Layanan Klinis Puskesmas Mirit
D Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis
3. Petugas unit pelayanan menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
5. Petugas unit pelayanan meletakkan alat shpigmanometer didekat lengan pasien (sebisa mungkin sejajar dengan
dada)
6. Petugas unit pelayanan meminta ijin pasien untuk membuka pakaian yang menutup lengan atas
7. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas (manset dipasang tidak longgar dan tidak ketat) dengan
memperhatikan posisi selang yakin sejajar dengan jari tengah lengan pasien
8. Instruksikan pasien untuk tetap tenang selama pemeriksaan dan anjurkan pasien untuk tidak bicara selama
proses pengukuran tekanan darah. Pastikan lengan pasien telah diposisikan dengan benar dan telapak tangan
pasien dalam keadaan terbuka secara rileks (tidak menggenggam) Pastikan pula selang yang terdapat pada alat
ukur tekanan darah dalam keadaan lurus, bebas dari tekanan maupun lekukan
9. Petugas unit menekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat pengukur tekanan darah
10. Biarkan alat pengukur tekanan darah melakukan proses pengukuran darah hingga seluruh parameter yang ingin
diukur (tekanan darah sistolik, tekanan darah daistolik terbaca pada layar monitor
11. Lakukan pengukuran dengan langkah-langkah tersebut sebanyak 2 kali dengan memberikan jeda antar
pengukuran selama 2-5 menit dan pastikan lengan pasien terbebas dari manset saat jeda
G. Hal-hal yang perlu diparhatikan Bila ada kelainan laporkan kepada dokter
H. Diagram Alir