Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI RISIKO JATUH PASIEN

RAWAT JALAN

Nomor : SOP/C/029/2023
Terbit ke : 01
Dinkes PPKB. SOP No.Revisi
Mulai berlaku
: 00
: 10 April 2023
Puskesmas Mirit
Kab.Kebumen
Halaman :1–3

Ditetapkan Kepala Dr. Endang Wresni Wiratmi


Puskesmas Mirit NIP. 197708202008012010

A. Pengertian Prosedur yang dilakukan pada semua pasien rawat jalan yang beresiko
jatuh.
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
identifikasi resiko jatuh pasien rawat jalan di puskesmas Mirit
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mirit Nomor
440.1/029/KEP/UKP/IV/2023
D. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI No.11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
E. Prosedur 1. Petugas menyapa pasien yang datang ke poli rawat jalan.
2. Petugas memperkenalkan diri.
3. Petugas melakukan screening pada setiap pasien yang masuk ke
poli rawat jalan dengan menggunakan form Asesmen Resiko
Jatuh Rawat Jalan Get Up and Go, yaitu :
a. Petugas melihat bagaimana cara berjalan pasien, apakah
tidak seimbang (sempoyongan/limbung), apakah
pasien berjalan dengan menggunakan alat bantu (kruk,
tripot, kursi roda, orang lain).
b. Petugas melihat apakah pasien tampak memegang
pinggiran kursi atau meja / benda lain sebagai penopang saat
akan duduk.
4. Petugas menentukan hasil yang didapat dan mengklasifikasikan
kategori resiko jatuh pasien, yaitu:
a. Tidak beresiko bila tidak ditemukan pain a & b pada form
Asesmen Jatuh Rawat Jalan Get Up and Go.
b. Resiko rendah apabila ditemukan salah satu pain a / b dari
form Asesmen R e s i k o Jatuh Rawat Jalan Get Up and Go.
c. Resiko tinggi apabila ditemukan poin a & b pada form
Asesmen Resiko Jatuh Rawat Jalan Get Up and Go.
5. Petugas kemudian mengambil tindakan sesuai dengan
kategori resiko jatuh pasien:
a. Tidak ada tindakan pada pasien dengan kategori tidak
beresiko.
b. Pada pasien dengan kategori resiko rendah,
petugas memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
tentang resiko jatuh pasien. lnformasikan kepada keluarga
(bila ada) untuk selalu mendampingi pasien. Bila pasien
datang sendiri (tidak ditemani keluarga) maka petugas
meminta bantuan petugas lain untuk mendampingi pasien.
b. Bila pasien masuk dalam kategori resiko tinggi, maka
petugas memasang kalung resiko jatuh yang berawarna
kuning pada pasien serta memberikan edukasi kepada pasien
dan keluarga tentang pencegahan resiko jatuh. Informasi
yang diberikan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan
pemasangan kalung kuning dan edukasi keluarga (bila ada)
untuk selalu mendampingi pasien. Bila pasien datang sendiri
(tidak ditemani keluarga) maka petugas meminta bantuan
petugas lain untuk mendampingi pasien. lnformasikan
kepada pasien dan keluarga, agar kalung kuning identitas
resiko jatuh harus selalu digunakan selama di puskesmas.
6. Petugas mengucapkan terimakasih.
7. Petugas mendokumentasikan pengkajian, hasil dan tindakan pada
form Asesmen Resiko Jatuh Rawat Jalan Get Up and Go pada
RM pasien.
5. Unit Terkait 1. Rekam Medis
2. Poli Rawat Jalan
G.Rekaman Historis:
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.
1

Anda mungkin juga menyukai