PANDUAN
MENGURANGI RESIKO CEDERA PASIEN AKIBAT
TERJATUH
Dari hasil penelitian didapatkan rumah sakit mempunyai tingkat insiden pasien jatuh pertahun
sekitar 1,4 kejadian per-tempat tidur pertahun. Departemen Neurologi, Rehabilitasi Medik, dan
Psikiatri mempunyai tingkat kejadian jatuh yang paling tinggi yaitu berkisar antara 8,9 – 17,1
kejadian jatuh per-seribu pasien.Fasilitas perawatan jangka panjang mempunyai tingkat
insidensi pertahun sekitar 1,6 kejadian jatuh perorang pertahun.Lansia yang tinggal di panti
jompo sering mengalami kejadian jatuh berulang, dengan rerata 2,6 kejadian jatuh perorang
pertahun.Sekitar 10% - 20% kejadian jatuh di panti jompo menyebabkan cedera yang serius
dan sekitar 2% - 6% menyebabkan fraktur. Sekitar 35% cedera akibat jatuh terjadi pada lansia
yang mengalami kesulitan berjalan.
Tujuan
1. Identifikasi pasien yang mempunyai risiko jatuh
2. Optimalisasi penggunaan asesmen jatuh untuk menentukan kategori risiko jatuh
3. Mengidentifikasi kebutuhan akan perlunya pemahaman faktor risiko jatuh, pencegahan, dan
penanganannya dalam meningkatkan klinis dan kepuasan pasien, serta menurunkan biaya
kesehatan.
4. Memahami kunci keberhasilan Panduan Faktor Risiko Jatuh, Pencegahan, dan
Penanganannya.
5. Memperoleh sumber daya dalam mengembangkan dan meningkatkan Panduan Faktor
Risiko Jatuh, Pencegahan, dan Penanganannya.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
BAB III
TATA LAKSANA
5
g. Formulir Pengkajian Risiko Jatuh Rawat jalan Get UP And Go
PENGKAJIAN RESIKO JATUH RAWAT JALAN
GET UP AND GO
1. Pengkajian
NO Penilaian/pengkajian Ya Tidak
b. Menopang saat akan duduk:tampak memegang pinggir kursi atau meja / benda
lain sebagai penopang saat akan duduk.
2. Hasil
3. Tindakan
NO Hasil Kajian Tindakan Ya Tidak TTD / Nama
Petugas
1 Tidak berisiko Tidak ada tindakan
Edukasi
6
dilanjutkan dengan intervensi pencegahan risiko jatuh menggunakan formulir intervensi
pencegahan risiko jatuh.
e. Pemantauan pelaksanaan intervensi pencegahan risiko jatuh sedang dilakukan setiap
sift dan untuk pemantauan pelaksanaan intervensi pencegahan risiko jatuh tinggi pada
anak ≤ 5 tahun, pasien psikiatri,dan manula dilakukan setiap jam dengan membubuhkan
tanda checklist apabila tindakan tersebut dilakukan.
f. Pengkajian ulang dilakukan setiap 3 hari dan pengkajian sewaktu-waktu apabila ada
perubahan antara lain perubahan yang signifikan pada pasien seperti adanya tindakan
bedah, penurunan status kesehatan, pasien pindahan dari ruangan lain, mendapatkan
obat-obatan baru. Bila dari hasil pengkajian ulang masih didapatkan risiko tinggi jatuh,
maka intervensi pencegahan risiko jatuh harus tetap dilakukan, tetapi bila dari hasil
pengkajian ulang pasien sudah tidak berisiko jatuh atau risiko jatuh rendah, maka
kancing kuning harus dilepas.
g. Di pintu depan kamar rawat pasien di pasang stiker resiko jatuh
h. Hasil pengkajian ulang risiko jatuh didokumentasikan pada formulir catatan
perkembangan terintegrasi.
3. Skrining Visual
Skrining visual adalah menilai pasien secara cepat terhadap risiko jatuh dengan hanya
melihat secara visual.
Yang termasuk risiko jatuh secara visual adalah:
a. Pasien anak-anak < 5 tahun.
b. Pasien geriatrik.
c. Pasien dengan alat bantu (kursi roda, brankar, tongkat, dll)
d. Pasien dengan kondisi lemah.
e. Pasien cacat/disability.
4. Skala Risiko Jatuh
a. Skala Morse
PENGKAJIAN RISIKO JATUH ( SKALA MORSE )
No Informasi Tentang Risiko Jatuh
Ya 25
1 Riwayat jatuh : Pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir
Tidak 0
Ya 15
2 Mempunyai diagnosis sekunder ( lebih dari 1 penyakit )
Tidak 0
3 Alat bantu jalan 0
- Bed rest / dibantu perawat
- Kruk / tongkat / walker / kursi roda 15
7
- Berpegangan pada benda-benda di sekitar ( kursi, lemari, meja ) 30
Ya 15
4 Terpasang infus (Khusus HD Pemberian obat Heparin /IV)
Tidak 0
Gaya berjalan / cara berpindah 0
5 - Normal / bed rest / imobilisasi ( tidak dapat bergerak sendiri )
- Lemah ( tidak bertenaga ) 10
- Gangguan / tidak normal ( pincang / diseret ) 20
Status mental : Orientasi baik 0
6
: Disorientasi 20
Total Skor
Kriteria Hasil Penilaian :
□Skor 0 – 50 : Tidak Risiko Jatuh / Rendah
□Skor ≥ 51 : Risiko Jatuh Tinggi
Bila risiko jatuh tinggi, merujuk pada form intervensi pencegahan pasien risiko jatuh dan pasang kancing kuning
8
c. Formulir penilaian resiko jatuh pada pasien psikiatrik menurut edmonson
PENILAIAN RESIKO JATUH PADA PASIEN PSIKIATRIK MENURUT EDMONSON
Nama :
TTL :
Data/ Tanggal
Pengkajian Diisi setiap hari dan pada saat pasien masuk rawat
Lebih dari satu point boleh dilingkari di setiap kategori jika sesuai
dengan kondisi pasien
Usia
8 di bawah 50 tahun
10 50-79 tahun
26 ≥80 tahun
Status Mental
-4 Sepenuhnya waspada / disorientasi
12 Apatis / Gelisah
13 Sering bingung
14 Kebingungan / disorientasi
Eliminasi
8 Bisa BAK/BAB Sendiri
12 Menggunakan Folly Cateter
10 BAK/BAB dengan bantuan
12 Eliminasi berubah (Inkontinensia, Nokturia, poliuria)
12 Pasien di latih Blader Training
Pengobatan
10 Tidak ada pengobatan
10 Pengobatan Jantung
8 Pengobatan Psikotropoka (Termasuk Diazepam, dan anti depresan)
ATAU
12 Peningkatan kondisi pasien dalam pengobatan (psikologi/nyeri) yang di
terima salama 24 jam
Diagnosa
10 Bipolar / skizofrenia disorder
8 intoksikasi alkohol
10 gangguan depresi mayor/
12 demensia / delirium
Latihan Keseimbangan
7 Bebas bergerak
8 Penggunaan yang tepat dari alat bantu (Tongkat,Wolker,dsb)
10 Vertigo / Hipotensi / lemah
8 Tidak tenang / membutuhkan bantuan dan menyadari batas kemampuan
15 tidak tenang tetapi lupa kemampuan
Nutrisi
12 Makan dan minum yang sangat sedikit dalam 24 jam terakhir
0 tidak ada napsu makan
Gangguan tidur
8 tidak ada gangguan tidur
12 laporan ganggua tidur oleh pasien, keluarga /perawat
Riwayat jatuh
8 tidak ada riwayat jatuh
14 riwayat jatuh 3 bulan terakhir
Total
9
5. Tugas dan tanggung jawab
a. Petugas Sekurity, Admission
1) Melakukan skrining visual terhadap pasien yang berisiko jatuh.
2) Bila pasien yang berisiko jatuh, memasang stiker kuning di lengan kanan atas
pasien.
3) Membantu kebutuhan pasien yang berisiko jatuh, misalnya menyiapkan kursi roda,
brankar atau alat bantu lainnya.
4) Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan risiko jatuh.
b. Perawat
1) Melakukan pengkajian awal dan pengkajian ulang risiko jatuh terhadap pasien.
2) Memasang stiker kuning atau kancing kuning bila didapatkan risiko jatuh.
3) Melakukan intervensi pencegahan risiko jatuh.
4) Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan risiko jatuh.
5) Melakukan dokumentasi pencegahan risiko jatuh.
6) Melaporkan kejadian pasien jatuh kepada Tim Keselamatan Pasien bila terjadi
kejadian pasien jatuh.
7) Melakukan pengunpulan data pengukuran indikator mutu angka kejadian pasien
jatuh.
8) Mencabut/melepaskan kancing kuning bila pasien sudah tidak berisiko jatuh.
c. Dokter
1) Melakukan skrining visual terhadap pasien yang berisiko jatuh.
2) Membantu kebutuhan pasien berisiko jatuh.
d. Petugas/staf lain
1) Ikut memfasilitasi kebutuhan pasien yang berisiko jatuh.
e. Tim Keselamatan Pasien
1) Menerima laporan kejadian pasien jatuh.
2) Melakukan investigasi kejadian pasien jatuh.
3) Melakukan RCA apabila diperlukan (sesuai grading matriks).
4) Melaporkan hasil dan rekomendasi kepada Direktur / KKP Nasional.
5) Sosialisasi hasil dan rekomendasi kepada seluruh pekerja.
f. Manajemen Mutu
1) Menerima data indikator mutu risiko jatuh.
2) Melakukan pengukuran indikator mutu risiko jatuh.
10
3) Melaporkan kepada Direktur terkait indikator mutu risiko jatuh.
6. Intervensi Pencegahan Jatuh
a. Pasien Dewasa
No Intervensi
1 Jelaskan kepada pasien / keluarga tentang risiko jatuh
2 Jelaskan kepada pasien / keluarga tentang penggunaan bel panggilan perawat dan
pastikan posisi bel mudah dijangkau
3 Jelaskan kepada pasien / keluarga, agar memanggil perawat melalui bel panggilan
perawat bila membutuhkan bantuan
4 Informasikan kepada pasien / keluarga, apabila berada di kamar mandi harus
menggunakan pegangan yang telah disediakan
5 Pastikan pagar tempat tidur terpasang dan terkunci dengan baik
6 Pastikan roda commode terkunci pada saat pasien menggunakannya
7 Jelaskan kepada pasien / keluarga tentang efek obat yang diminum (ngantuk, sering
BAK, berdebar, penurunan tensi, dll)
8 Bantu pasien dalam mobilisasinya: baring, duduk, berdiri, berjalan
9 Bila memungkinkan tempatkan pasien di kamar yang dekat dengan kantor perawat
10 Atur posisi tempat tidur serendah mungkin
11 Pastikan lantai kamar pasien tidak basah/ licin
13 Pastikan kancing identitas warna kuning terpasang
11
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Dokumentasi yang dilakukan adalah pengisian formulir pengkajian umum maupun populasi.
2. Apabila pasien didapatkan risiko jatuh, maka perawat melakukan intervensi pencegahan
jatuh setiap shift dan didokumentasikan pada formulir intervensi pencegahan jatuh.
3. Apabila terjadi kejadian pasien jatuh, maka petugas yang menemukan pasien jatuh
melakukan dokumentasi pada Laporan Kejadian Keselamatan Pasien dan dikirim ke Tim
Keselamatan Pasien.
4. Pengumpulan indikator mutu risiko jatuh didokumentasikan formulir pengumpulan indikator
mutu yang selanjutnya dikirim ke Manajemen Mutu.
5. Manajemen mutu melaporkan pencapaian indikator mutu ke Direktur untuk selanjutnya
dilaporkan ke korporat PERTAMEDIKA.
12