Anda di halaman 1dari 48

Pencegahan Risiko Jatuh

Pasien di Rumah Sakit

Dr. Hanny Handiyani, SKp., M.Kep.


Dr. Hanny Handiyani, SKp., M.Kep.
• Pangkal Pinang, 23 Desember 1972
• Staf Departemen Dasar Keperawatan & Keperawatan Dasar Fakultas Ilmu Keperawatan-
Universitas Indonesia (FIK-UI)
• Pengurus HPMI Pusat
• Anggota Kolegium Manajemen Keperawatan
• Tim Pengembangan Pokja Keperawatan RSUI
• Narasumber dan Fasilitator Pekerti-AA UI
• Pengalaman Penelitian & Pengmas:
- Manajemen Keperawatan, Perilaku Keselamatan
- Pengendalian Infeksi
• Pengalaman Penyusunan Kebijakan:
- FIK sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR) SK Dekan FIK-UI No
057/SK/D/FIK/UI/2008, 20 Agst 2008
- UI sebagai KTR, SK Rektor UI No 1805/SK/R/UI/ 2011, 21 Sept 2011

22/01/2018 Peran & Fungsi Manajer Keperawatan-Hanny 2


Outline

Pentingnya Faktor Risiko Strategi


Asuhan
Pencegahan Definisi dan Penyebab Pencegahan
Keperawatan
Jatuh Cidera Jatuh Jatuh
Pentingnya Pencegahan Pasien Jatuh

Di Inggris insiden pasien jatuh di rawat


700.000-1 juta pasien rawat inap di
inap akut adalah 6.6 per 1000 tempat tidur
Amerika mengalami insiden jatuh (Patient
pasien pada rentang 2015-2016 (NHS,
Safety Network, 2017)
2016)

Pencegahan jatuh adalah indicator penting dalam isu


keselamatan pasien (Mitchell, 2014)
Dampak Insiden Pasien Jatuh

Dampak
Cidera
Finansial

Dampak
Kualitas Layanan
Keperawatan
Dampak Fisik

63% insiden jatuh di rumah sakit menyebabkan


kematian (Joint Commission, 2015)

26,1 % insiden pasien jatuh di rumah sakit Amerika


pada tahun menyebabkan cedera (Bouldin et al, 2013)
Dampak Fisik: Klasifikasi Cedera Akibat
Jatuh menurut ANA-NDNQI (2012)
• Pasien tidak mengalami cedera apabila hasil pengkajian fisik dan diagnostik tidak menunjukkan cedera
None

• Menyebabkan penggunaan balutan, es, membersihkan luka elevasi anggota gerak, obat topical, nyeri, memar atau abrasi
Minor

• Menyebabkan penjahitan, penerapan lem kulit, bebat, atau otot/ regangan sendi
Moderate

• Mengakibatkan pembedahan, traksi, konsultasi neurologis (fraktur basal cranii, hematoma subdural kecil) atau luka
Mayor dalam (patah tulang rusuk, laserasi hati ) atau pasien dengan koagulopati yang menerima produk darah akibat terjatuh

• Kematian akibat jatuh, bukan dari kondisi fisiologis yang menyebabkan jatuh
Kematian
Dampak Finansial

Meningkatkan Cost akibat cedera


lama hari rawat jatuh rata-rata
rata-rata 6,9 hari 5,808-29,450 USD

Weil (2015)
Dampak terhadap Kualitas Pelayanan
Keperawatan
Insiden jatuh merupakan indikator kualitas pelayanan keperawatan menurut
NDNQI, kualitas pelayanan yang diharapkan mencapai 0% insiden jatuh
(Montalvo, 2007)

Pencegahan jatuh merupakan indikator keselamatan pasien menurut JCI


Definisi Jatuh

Jatuh didefinisikan sebagai kejadian turun ke lantai yang tidak direncanakan


(atau perluasan lantai, misalnya, tempat sampah atau peralatan lainnya)
dengan atau tanpa cedera. Semua jenis jatuh disertakan, baik jatuh akibat
alasan fisiologis atau alasan lingkungan (NDNQI, 2012)
Penyebab Jatuh (Joint Commission, 2015)
Pengkajian yang tidak memadai

Kegagalan komunikasi

Kurangnya kepatuhan terhadap protokol dan praktik keselamatan

Orientasi, pengawasan, tingkat staf atau skill mix yang tidak memadai

Lingkungan fisik yang tidak mendukung

Kurangnya kepemimpinan
Faktor Risiko Jatuh dari Pasien

Lansia usia >65 tahun dan anak-anak<2 tahun

Diagnosis medis, terutama pasien dengan morbobiditas, masalah jantung dan neuroskeletal dan kanker (Cox et al, 2015)

Penggunaan obat sedatif dan narkotik, serta obat lain yang dapat menurunkan kewaspadaan (Cox et al, 2015)

Penurunan fungsi kognitif (Corrie, 2008)

Fungsi fisik (adanya gangguan berjalan, gangguan penglihatan) (Corrie, 2008)

Status fisik (BMI <22, Fraility)


Faktor Risiko Jatuh dari Lingkungan dan
Organisasi
Rasio RN-Asisten perawat tidak proporsional (Cox et al, 2015)
Shift Sore (Cox et al, 2015)

Implementasi pencegahan jatuh yang tidak sesuai (Cox et al, 2015)

Bahaya lingkungan seperti lantai licin, handrail pada bedside tidak berfungsi dan alat yang tidak
berfungsi(Currie, 2008)

Pengalaman perawat berhubungan dengan kejadian jatuh (Hirsbrunner et al., 2015)


Komponen Protokol Pencegahan Jatuh
Universal fall precaution

Pengkajian multifaktorial

Komunikasi dan edukasi risiko jatuh

Implementasi dan intervensi pada pasien berisiko

Intervensi individu yang berisiko tinggi mengalami fall related injury

(Basran et al., 2013)


Universal Fall Precaution

Save environment

Assisting with
mobilitation
SAFE
Fall risk reducation

Engage Patient and


Family
Pengkajian Multifaktorial

Pengkajian klien Pengkajian


saat admisi berkala

Pengkajian
perubahan mental
dan kejadian jatuh
Komunikasi Risiko Jatuh

Komunikasikan hasil penilaian risiko jatuh kepada klien,


keluarga, dan tim kesehatan.

Komunikasi dapat dilakukan dengan memberikan tanda


risiko jatuh dan menuliskan di kardex (London Health
Science Center, 2011)
Edukasi Risiko Jatuh
Mendidik semua staf mengenai strategi pencegahan jatuh /
penurunan cidera sepsifik pada faktor risiko

Mendidik semua klien yang telah dinilai berisiko tinggi jatuh


mengenai status risiko jatuh dan fall related injury

Edukasi keluarga mengenai status risiko jatuh pasien


Intervensi Pencegahan Risiko Jatuh

Level Individu Level Organisasi


• Mengembangkan kebijakan organisasi untuk pencegahan/
• Memberikan asuhan keperawatan pencegahan jatuh manajemen pengurangan cedera mencakup peran dan tanggung
pada pasien berisiko jawab organisasi dan setiap penyedia layanan kesehatan.
• Mengembangkan pendekatan untuk pemeriksaan keamanan
berkala, dan mencakup modifikasi lingkungan dan audit
sebagai komponen strategi pencegahan jatuh.
• Menyelidika setiap kejadian jatuh atau mendekati jatuh
(termasuk yang tidak disadari) untuk mengidentifikasi faktor
yang berkonstribusi dan untuk mencegah terjadinya kembali.
Intervensi Individu Berisiko Tinggi

Menerapkan intervensi individual yang ditargetkan pada faktor


risiko spesifik klien.

Mengubah lingkungan dan menyediakan perangkat pribadi untuk


mengurangi risiko terjatuh dan cidera.
Hambatan Implementasi Protokol
Pencegahan Jatuh
Kurangnya edukasi dan
Protokol yang terlalu
pelatihan pencegahan
kompleks, termasuk tools
risiko jatuh kepada
pengkajian yang terlalu
petugas kesehatan
kompleks
(Loganathan et al, 2015)

Fasilitas pencegahan
jatuh seperti adanya
Status kesehatan pasien
tanda risiko jatuh dan
(Koh et al 2008)
alat pengkajian risiko
jatuh (Koh et al., 2008)
Upaya Meningkatkan Pencegahan Jatuh

Meningkatkan
Pendekatan Melibatkan pasien dan Pemantauan terus
kepatuhan protocol
multidisplin (Jeffrey, keluarga (Kuwaiti & menerus (Kiyoshi-teo,
pencegahan jatuh
2017) Subbarayalu, 2017) 2017)
(Dempsey, 2009)

Konten pencegahan
jatuh yang disusun Menggunakan alat atau
sesuai kondisi rumah Dukungan manajemen tools checklist (RNAO,
sakit (Morello et al., 2015)
2017)
Strategi Mengatasi Insiden Jatuh sesuai Penyebab
Faktor Risiko/ Penyebab Strategi
Masalah Pengkajian Risiko - Mengimplementasikan tool pengkajian risiko jatuh terstandarisasi
- Tool pengkajian tidak valid - Memasukkan pengkajian status mental terintegrasi dengan pengkajian risiko jatuh
- Inkonsistensi penilaian dari - Memastikan staff teredukasi mengenai penggunaan tool
pemberi pelayanan yang - Menstandarisasi tool yang digunakan semua staff perawat maupun professional lain dan
berbeda memastikan antar profesi dapat melihat hasil pengkajian masing-masing
Masalah Komunikasi - Memasang tanda risiko jatuh di bed pasien saat pasien harus pergi ke ruangan lain dan
- Informasi operan yang tidak memasang protocol untuk menyalakan alarm bed dan kursi apabila pasien kembali
lengkap antar pemberi - Menggunakan white board untuk berkomunikasi dengan seluruh tenaga professional mengenai
layanan kesehatan pasien berisiko jatuh
- Melakukan laporan bed side yang memasukkan laporan risiko jatuh sebagai concern

Health Research & Educational Trust, 2016


Strategi Mengatasi Insiden Jatuh sesuai Penyebab

Faktor Risiko Strategi


Masalah Toileting - Melakukan hourly rounding, termasuk concern
- Pasien tidak meminta bantuan saat pergi ke toilet terhadap toileting pada pasien
- Medikasi yang menyebabkan risiko jatuh yang - Menjadwalkan toileting berkala pada pasien dengan
dikombinasikan dengan toileting, misalnya diuretik risiko jatuh tinggi
- Melakukan edukasi terhadap efek samping medikasi
dan peningkatan risiko jatuh
Masalah Call Light - Meminta pasien menandatangani form yang
- Patient tidak mengetahui atau lupa cara menyatakan pemahaman mereka bahwa pasien
menggunakan call light berisiko tinggi jatuh
- Mengedukasi pasien mengenai kegunaan dan
indikasi penggunaan call light
- Mengedukasi keluarga mengenai kegunaan call light
- Memasang protokol penggunaan call light di
samping tempat tidur

Health Research & Educational Trust, 2016


Strategi Mengatasi Insiden Jatuh sesuai Penyebab
Faktor Risiko Strategi
Edukasi dan isu kultur organisasi - Implementasi model pengingat budaya organisasi
- Kurangnya standarisasi implementasi - Memastikan kepemimpinan organisasi yang kuat dan dukungan
protocol pencegahan jatuh staff untuk pencegahan jatuh
- Edukasi pencegahan jatuh pada - Merevisi paket dan proses edukasi pencegahan jatuh pada
pasien dan keluarga tidak digunakan keluarga dan pasien, edukasi pencegahan jatuh harus spesifik
secara konsisten sesuai dengan kondisi pasien
- Kesadaran pasien terhadap risiko - Memastikan semua pasien memperoleh edukasi pencegahan jatuh
jatuh - Standarisasi edukasi staf dan memastikan staff melakukan
edukasi dengan benar dan lengkap.
- Memastikan edukasi staf memperoleh edukasi pencegahan jatuh.
- Implementasi perjanjian pencegahan jatuh dengan pasien,
menekankan pada faktor risiko jatuh pasien
Isu medikasi - Edukasi efek samping obat dan peningkatan risiko jatuh
- Pasien sedang memperoleh satu atau - Menjadwalkan pemberian obat setidaknya dua jam sebelum tidur
lebih obat yang meningkatkan risiko
jatuh

Health Research & Educational Trust, 2016


Strategi Pencegahan Jatuh dengan Hourly Rounding
Hourly rounding mengharuskan staf perawat untuk memeriksa pasien setiap
jangka waktu tertentu

Pasien yang berisiko terjatuh dipantau dan dinilai setiap jam untuk
memastikan kebutuhan pribadi terpenuhi

Memastikan lingkungan bebas dari hambatan untuk membantu mengurangi


kemungkinan mengalami cedera jatuh dan jatuh.

Hourly rounding dinilai sebagai strategi paling efektif untuk mencegah jatuh
pada pasien

Mitchell, 2014
Asuhan Keperawatan Pencegahan Pasien Jatuh
Pengkajian
• Prinsip pengkajian pada pencegahan jatuh adalah mengidentifikasi risiko
• Pengkajian identifikasi risiko dapat dilakukan menggunakan instrument
pengkajian seperti Morse Fall Scale
• Pengkajian ulang merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam
protocol pencegahan jatuh
Morse Fall Scale
Morse Fall Scale merupakan alat pengkajian risiko
jatuh yang paling banyak digunakan

Morse Fall Scale dinilai mudah digunakan dan cepat


yaitu kurang dari 3 menit untuk mengkaji pasien

Reliabilitas 0,74; Specifitas 0,91; 0,94 negative


predictive value dann0,63 untuk positif predictive
value (Baek et al, 2013)
Format Morse Fall Scale
Riwayat Jatuh
• Sejarah jatuh: dinilai 25 jika pasien terjatuh saat masuk rumah sakit saat
atau jika ada riwayat langsung jatuh, seperti dari kejang atau gangguan
mobilitas sebelum masuk rumah sakit. Jika pasien belum pernah jatuh,
skornya adalah 0. Catatan: Jika pasien jatuh untuk pertama kalinya, maka
skornya langsung meningkat 25.
Diagnosis Sekunder
• Skor 15 jika lebih dari satu diagnosis medis tercantum pada rekam medis
pasien; jika tidak, skor 0.
Alat Bantu Berjalan
• Skor 0: jika pasien berjalan tanpa bantuan berjalan (bahkan jika dibantu
oleh perawat), menggunakan kursi roda, atau sedang beristirahat di
tempat tidur dan tidak bangun tidur sama sekali.
• Skor 15: Jika pasien menggunakan kruk, tongkat, atau alat bantu jalan
• Skor 30 : Jika pasien berjalan dengan meraba dinding atau furnitur untuk
dukungan,
Terapi Intravena

• Skor 20 jika pasien memiliki alat intravena atau heparin; jika tidak, skor 0
Gaya Berjalan
• Skor 0: Gaya berjalan normal ditandai oleh pasien berjalan dengan kepala
tegak, lengan berayun bebas di sisi, dan melangkah tanpa ragu-ragu
• Skor 10: Gaya berjalan lemah, ditandai pasien bungkuk namun mampu
mengangkat kepala saat berjalan tanpa kehilangan keseimbangan. Langkahnya
pendek dan pelan mungkin gemetar.
• Skor 20: Gaya berjalan yang terganggu, pasien mungkin mengalami kesulitan
naik dari kursi, mencoba bangkit dengan mendorong lengan kursi / atau
dengan memantul (yaitu, dengan menggunakan beberapa usaha untuk naik).
Kepala pasien turun, dan dia melihat ke bawah. Karena keseimbangan pasien
jelek, pasien menangkap perabotan, dukungan orang, atau bantuan berjalan
untuk mendapatkan dukungan dan tidak dapat berjalan tanpa bantuan ini.
Pasien juga dapat menunjukan langkah menyeret.
Status Mental
• Skor 0: Tanyakan kepada pasien, "Apakah Anda bisa pergi ke kamar
mandi sendirian atau apakah Anda memerlukan bantuan?”
• bandingkan dengan hasil observasi, jika sesuai pasien dinilai sebagai
"normal" dan diberi skor 0.
• Skor 15: Jika respons pasien tidak konsisten dengan perintah ambulasi di
kardex atau jika respons pasien tidak realistis, maka pasiennya dianggap
melebih-lebihkan kemampuannya sendiri dan atau lupa pada
keterbatasan.
Skoring
Skor Intervensi
<25 risiko rendah Standard good nursing care
25-45 risiko sedang Implementasi pencegahan jatuh standar
>45 risiko tinggi Implementasikan pencegahan jatuh risiko tinggi
Diagnosis: Risiko Jatuh
Definisi: Kerentanan terhadap peningkatan kemungkinan terjatuh yang dapat mengancam fisik dan mengganggu
kesehatan

• Faktor Risiko • Usia <2 tahun


• Merasakan nyeri pada ekstremitas • Paparan terhadap lingkungan yang tidak aman
• Gangguan mendengar • Pencahayaan yang tidak sufficien
• Mengantuk berkepanjangan • Pengaturan lingkungan yang tidak familiar
• Berkemih urgency • Penggunaan restrain
• Riwayat jatuh • Kamar mandi yag tidak antislip
• Riwayat penyakit akut • Anemia
• Penurunan kekuaktan otot ekstremitas • Artritis
• Usia >65 tahun • Gangguan keseimbangan glukosa
• Menggunakan alat bantu berjalan • Gangguan mobilisasi
• Prosthesis pada ekstremitas bawah • Neuropati
• Gangguan berjalan/gaya berjalan • Inkontinensia
• Penurunan fungsi kognitif • Hipotensii
Outcome
Klien akan menunjukkan (berikan batasan spesifik waktu):
• Terbebas dari jatuh
• Mengubah lingkungan untuk meminimalisir jatuh
• Menjelaskan metode untuk mencegah cidera jatuh
Perencanaan
Menyusun asuhan keperawatan sesuai
dengan kondisi pasien

Kolaborasi dan komunikasi multidisiplin

Melibatkan pasien dalam asuhan


keperawatan
Intervensi berdasarkan NIC
a. Pencegahan jatuh
Definisi: melaksanakan pencegahan khusus dengan pasien yang memiliki risiko
cidera jatuh

b. Surveilance: Keamanan
Definisi: kegiatan pengumpulan, penginterpretasian dan pensintesisan data
pasien dalam rangka pengambilan keputusan klinis

c. Manajemen lingkungan: keselamatan


Definisi: memonitor dan memanipulasi lingkungan fisik untuk meningkatkan
keamanan
Aktivitas Keperawatan: Pencegahan Jatuh
• Kaji faktor risiko, meliputi status mental, riwayat jatuh, gangguan mobilisasi, kondisi medis, alat bantu,
medikasi dan terapi yang diberikan pada pasien
• Komunikasikan hasil pengkajian pada pasien dan keluarga,
• Lakukan edukasi mengenai pencegahan jatuh dan cidera pada pasien dan keluarga
• Pasang gelang penanda risiko jatuh
• Bantu ambulasi pasien yang memiliki ketidakseimbangan
• Dukung paien untuk menggunakan tongkat atau walker dengan tepat
• Monitor kemampuan berpindah
• Gunakan teknik pemindahan pasien dari dank e kursi roda, tempat tidur, toilet dan lainnya dengan
tepat.
• Bantu pasien toileting
• Tingkatkan latihan fisik
Pencegahan Cidera Jatuh
• Batasi penggunaan restrain
• Gunakan matras lantai
• Pasang protector hip
• Gunakan alarm bed dan alarm kursi roda
• Kaji post-fall
• Monitor PT/INR
Aktivitas Keperawatan Modifikasi Lingkungan
• Modifikasi lingkungan: dekatkan barang-barang pasien
• Sediakan tepat duduk toilet yang ditinggikan untuk memudahkan perpindahan
• Letakkan tempat tidur mekanik pada posisi paling rendah
• Sediakan tempat duduk dengan bean bag untuk membatasi pergerakan dengan
mudah
• Gunakan pegangan tangan dengan panjang dan tinggi yang tepat untuk mencega
jatuh dari tempat tidur sesuai kebutuhan
• Pastikan call light pasien aktif

Aktivitas Surveilance
Lakukan pengkajian ulang secara berkala/monitoring & hourly rounding
Pengkajian Ulang
Saat admission di ruangan

Setelah transfer

Apabila terjadi perubahan


status pasien

(Basran et al., 2013)


Perencanaan Intervensi sesuai MFS (Morse, 1997)
Area pengkajian MFS Intervensi
Riwayat jatuh - Lakukan safety precaution
- Komunikasikan status risiko melalui asuhan keperawatan, pergantian shift
- Dokumentasikan semua kondisi saat jatuh
Diagnosis sekunder - Pertimbangkan faktor yang meningkatkan risiko jatuh seperti kesakitan atau jadwal
medikasi, mual dan muntah dll.
Bantuan ambulasi - Sediakan dan ajarkan alat bantu mobilisasi
- Konsultasikan pada fisioterapis
IV atau heparin - Lakukan jadwal toileting
- Anjurkan pasien untuk meminta bantuan saat toileting
- Tinjau efek samping dari obat-obatan IV
Gait - Bantu pasien mobilisasi
- Konsultasi ke fisioterapis
Status Mental - Aktivasi alarm tempat tidur/ alarm kursi
- Tempatkan pasien di lokasi yang terlihat
- Dorong kehadiran keluarga
- Hourly rounding
Evaluasi dan Dokumentasi
• Dokumentasi menunjukkan progress intervensi
• Mengkomunikasikan risiko jatuh pasien dengan professional kesehatan
• Komponen dokumentasi: implementasi yang dilakukan, hasil evaluasi
berdasarkan outcome indicator, kondisi pasien, rencana tindak lanjut

(American Nurse Today, 2015)


Kepustakaan
• Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. (2017). Nursing Diagnosis Handbook: Evidence Based to Planning Care (11th ed.). Missouri: Elsevier.
• American Nurse Today. (2015). Focus ON...Falls prevention. Retrieved from https://americannursetoday.com/wp-content/uploads/2015/07/ant7-Falls-630_FULL.pdf
• Basran, J., Bernier, P., Davis, D., Dusek, B., Feldman, F., & Fraser, K. (2015). Reducing Falls and Injuries From Falls (Vol. 2013). Retrieved from http://www.patientsafetyinstitute.ca/en/About/Programs/SHN/Pages/default.aspx
• Boye-doe, S. B. (2017). Improving Fall Prevention Strategies in an Acute- Care Setting. Walden University.
• Callis, N. (2016). Falls prevention: Identification of predictive fall risk factors. Applied Nursing Research, 29, 53–58. https://doi.org/10.1016/j.apnr.2015.05.007
• Chan, S. T. (2015). Fall Reduction with Nursing Interventions. University of San Francisco.
• Cox, J., Thomas-Hawkins, C., Pajarillo, E., DeGennaro, S., Cadmus, E., & Martinez, M. (2015). Factors associated with falls in hospitalized adult patients. Applied Nursing Research, 28(2), 78–82.
https://doi.org/10.1016/j.apnr.2014.12.003
• Currie. (2008). Fall and Injury Prevention. In Currie L. Fall and Injury Prevention. In: Hughes RG, editor. Patient Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook for Nurses. Rockville (MD): Agency for Healthcare Research and Quality (US); 2008 Apr.
Chapter 10. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.
• Dempsey, J. (2009). Nurses values, attitudes and behaviour related to falls prevention. Journal of Clinical Nursing, 18(6), 838–848. https://doi.org/10.1111/j.1365-2702.2008.02687.x
• Health Research & Educational Trust. (2016). Preventing Patient Falls : A Systematic Approach from Joint Commission Center for Transforming Healthcare Project. Health Research & Educational Trust. Chicago. Retrieved from www.hpoe.org
• https://improvement.nhs.uk/uploads/documents/Falls_report_July2017.v2.pdf
• Jeffrey, C. (2017). Fall Prevention in a Neurological Care Unit. Walden University.
• Joint Commission International. (2013). Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals. Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals, 174–175. Retrieved from
http://www.jointcommissioninternational.org/assets/3/7/Hospital-5E-Standards-Only-Mar2014.pdf
• Kiyoshi-teo, H. (2017). Fall prevention practice gap analysis : Aiming for targeted improvements. Medsurg Nursing, 26(5), 332–336.
• Koh, S. S. L., Manias, E., Hutchinson, A. M., Donath, S., & Johnston, L. (2008). Nurses â€TM perceived barriers to the implementation of a Fall Prevention Clinical Practice Guideline in Singapore hospitals. Biomed Central, 10, 1–10.
https://doi.org/10.1186/1472-6963-8-105
• Kuwaiti, A. Al, & Subbarayalu, A. V. (2017). Reducing patients’ falls rate in an Academic Medical Center (AMC) using Six Sigma “DMAIC” approach. International Journal of Health Care Quality Assurance, 30(4), 373–384.
https://doi.org/10.1108/IJHCQA-03-2016-0030
• Loganathan, A., Ng, C. J., Tan, M. P., & Low, W. Y. (2015). Barriers faced by healthcare professionals when managing falls in older people in Kuala Lumpur, Malaysia: A qualitative study. BMJ Open, 5(11), 1–10.
https://doi.org/10.1136/bmjopen-2015-008460
• Lytle, K. S., Short, N. M., Richesson, R. L., & Horvath, M. M. (2015). Clinical decision support for nurses a fall risk and prevention example. CIN: Computers, Informatics, Nursing, 33(12), 530–537.
https://doi.org/10.1097/CIN.0000000000000192
• Mitchell, R. (2017). Hourly rounding: a fall prevention strategy in long-term care. Walden University.
• Montalvo, I. (2007). The National Database of Nursing QUality Indicators. Online Journal of Issues in Nursing, 12(3).
• Morello, R. T., Barker, A. L., Ayton, D. R., Landgren, F., Kamar, J., Hill, K. D., … Stoelwinder, J. (2017). Implementation fidelity of a nurse-led falls prevention program in acute hospitals during the 6-PACK trial. BMC Health Services
Research, 17(383), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12913-017-2315-z
• Morse, J. (1997). Preventing Fall. Canada: Sage Publishing Co. Retrieved from http://www.brighamandwomens.org/Medical_Professionals/nursing/nursinged/Medical/FALLS/Fall TIPS Toolkit_MFS Training Module.pdf
• NHS. (2017). The incidence and costs of inpatient falls in hospitals. Retrieved from https://improvement.nhs.uk/resources/incidence-and-costs-inpatient-falls-hospitals/%0Ahttp://www.webcitation.org/6tSUIS5s9
• Patient Safety Network.(2017). https://psnet.ahrq.gov/primers/primer/40/falls diakses 11/1/2018
• Stenberg, M., & Wann-Hansson, C. (2011). Health care professionals’ attitudes and compliance to clinical practice guidelines to prevent falls and fall injuries. Worldviews on Evidence-Based Nursing, 8(2), 87–95.
https://doi.org/10.1111/j.1741-6787.2010.00196.x
• Thirumalai, A. (2010). Nursing compliance with standard fall prevention protocol among acute care hospital nurses.
• Toye, C., Kitchen, S., Hill, A., Edwards, D., Sin, M., & Maher, S. (2017). Piloting staff education in Australia to reduce falls in older hospital patients experiencing delirium. Nursing and Health Sciences, 19(1), 51–58.
https://doi.org/10.1111/nhs.12300
• Weil, T. P. (2015). Patient falls in hospitals: An increasing problem. Geriatric Nursing, 36(5), 342–347. https://doi.org/10.1016/j.gerinurse.2015.07.004

Anda mungkin juga menyukai