Dampak
Cidera
Finansial
Dampak
Kualitas Layanan
Keperawatan
Dampak Fisik
• Menyebabkan penggunaan balutan, es, membersihkan luka elevasi anggota gerak, obat topical, nyeri, memar atau abrasi
Minor
• Menyebabkan penjahitan, penerapan lem kulit, bebat, atau otot/ regangan sendi
Moderate
• Mengakibatkan pembedahan, traksi, konsultasi neurologis (fraktur basal cranii, hematoma subdural kecil) atau luka
Mayor dalam (patah tulang rusuk, laserasi hati ) atau pasien dengan koagulopati yang menerima produk darah akibat terjatuh
• Kematian akibat jatuh, bukan dari kondisi fisiologis yang menyebabkan jatuh
Kematian
Dampak Finansial
Weil (2015)
Dampak terhadap Kualitas Pelayanan
Keperawatan
Insiden jatuh merupakan indikator kualitas pelayanan keperawatan menurut
NDNQI, kualitas pelayanan yang diharapkan mencapai 0% insiden jatuh
(Montalvo, 2007)
Kegagalan komunikasi
Orientasi, pengawasan, tingkat staf atau skill mix yang tidak memadai
Kurangnya kepemimpinan
Faktor Risiko Jatuh dari Pasien
Diagnosis medis, terutama pasien dengan morbobiditas, masalah jantung dan neuroskeletal dan kanker (Cox et al, 2015)
Penggunaan obat sedatif dan narkotik, serta obat lain yang dapat menurunkan kewaspadaan (Cox et al, 2015)
Bahaya lingkungan seperti lantai licin, handrail pada bedside tidak berfungsi dan alat yang tidak
berfungsi(Currie, 2008)
Pengkajian multifaktorial
Save environment
Assisting with
mobilitation
SAFE
Fall risk reducation
Pengkajian
perubahan mental
dan kejadian jatuh
Komunikasi Risiko Jatuh
Fasilitas pencegahan
jatuh seperti adanya
Status kesehatan pasien
tanda risiko jatuh dan
(Koh et al 2008)
alat pengkajian risiko
jatuh (Koh et al., 2008)
Upaya Meningkatkan Pencegahan Jatuh
Meningkatkan
Pendekatan Melibatkan pasien dan Pemantauan terus
kepatuhan protocol
multidisplin (Jeffrey, keluarga (Kuwaiti & menerus (Kiyoshi-teo,
pencegahan jatuh
2017) Subbarayalu, 2017) 2017)
(Dempsey, 2009)
Konten pencegahan
jatuh yang disusun Menggunakan alat atau
sesuai kondisi rumah Dukungan manajemen tools checklist (RNAO,
sakit (Morello et al., 2015)
2017)
Strategi Mengatasi Insiden Jatuh sesuai Penyebab
Faktor Risiko/ Penyebab Strategi
Masalah Pengkajian Risiko - Mengimplementasikan tool pengkajian risiko jatuh terstandarisasi
- Tool pengkajian tidak valid - Memasukkan pengkajian status mental terintegrasi dengan pengkajian risiko jatuh
- Inkonsistensi penilaian dari - Memastikan staff teredukasi mengenai penggunaan tool
pemberi pelayanan yang - Menstandarisasi tool yang digunakan semua staff perawat maupun professional lain dan
berbeda memastikan antar profesi dapat melihat hasil pengkajian masing-masing
Masalah Komunikasi - Memasang tanda risiko jatuh di bed pasien saat pasien harus pergi ke ruangan lain dan
- Informasi operan yang tidak memasang protocol untuk menyalakan alarm bed dan kursi apabila pasien kembali
lengkap antar pemberi - Menggunakan white board untuk berkomunikasi dengan seluruh tenaga professional mengenai
layanan kesehatan pasien berisiko jatuh
- Melakukan laporan bed side yang memasukkan laporan risiko jatuh sebagai concern
Pasien yang berisiko terjatuh dipantau dan dinilai setiap jam untuk
memastikan kebutuhan pribadi terpenuhi
Hourly rounding dinilai sebagai strategi paling efektif untuk mencegah jatuh
pada pasien
Mitchell, 2014
Asuhan Keperawatan Pencegahan Pasien Jatuh
Pengkajian
• Prinsip pengkajian pada pencegahan jatuh adalah mengidentifikasi risiko
• Pengkajian identifikasi risiko dapat dilakukan menggunakan instrument
pengkajian seperti Morse Fall Scale
• Pengkajian ulang merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam
protocol pencegahan jatuh
Morse Fall Scale
Morse Fall Scale merupakan alat pengkajian risiko
jatuh yang paling banyak digunakan
• Skor 20 jika pasien memiliki alat intravena atau heparin; jika tidak, skor 0
Gaya Berjalan
• Skor 0: Gaya berjalan normal ditandai oleh pasien berjalan dengan kepala
tegak, lengan berayun bebas di sisi, dan melangkah tanpa ragu-ragu
• Skor 10: Gaya berjalan lemah, ditandai pasien bungkuk namun mampu
mengangkat kepala saat berjalan tanpa kehilangan keseimbangan. Langkahnya
pendek dan pelan mungkin gemetar.
• Skor 20: Gaya berjalan yang terganggu, pasien mungkin mengalami kesulitan
naik dari kursi, mencoba bangkit dengan mendorong lengan kursi / atau
dengan memantul (yaitu, dengan menggunakan beberapa usaha untuk naik).
Kepala pasien turun, dan dia melihat ke bawah. Karena keseimbangan pasien
jelek, pasien menangkap perabotan, dukungan orang, atau bantuan berjalan
untuk mendapatkan dukungan dan tidak dapat berjalan tanpa bantuan ini.
Pasien juga dapat menunjukan langkah menyeret.
Status Mental
• Skor 0: Tanyakan kepada pasien, "Apakah Anda bisa pergi ke kamar
mandi sendirian atau apakah Anda memerlukan bantuan?”
• bandingkan dengan hasil observasi, jika sesuai pasien dinilai sebagai
"normal" dan diberi skor 0.
• Skor 15: Jika respons pasien tidak konsisten dengan perintah ambulasi di
kardex atau jika respons pasien tidak realistis, maka pasiennya dianggap
melebih-lebihkan kemampuannya sendiri dan atau lupa pada
keterbatasan.
Skoring
Skor Intervensi
<25 risiko rendah Standard good nursing care
25-45 risiko sedang Implementasi pencegahan jatuh standar
>45 risiko tinggi Implementasikan pencegahan jatuh risiko tinggi
Diagnosis: Risiko Jatuh
Definisi: Kerentanan terhadap peningkatan kemungkinan terjatuh yang dapat mengancam fisik dan mengganggu
kesehatan
b. Surveilance: Keamanan
Definisi: kegiatan pengumpulan, penginterpretasian dan pensintesisan data
pasien dalam rangka pengambilan keputusan klinis
Aktivitas Surveilance
Lakukan pengkajian ulang secara berkala/monitoring & hourly rounding
Pengkajian Ulang
Saat admission di ruangan
Setelah transfer