Anda di halaman 1dari 21

Tuti Nuraini

 Zat kimia selalu ditemui dalam kehidupan


termasuk di RS
 Bahaya zat kimia: mata, kulit atau pakaian,
terhirup, ataupun termakan.
 Menurut Depkes RI: zat kimia yang dapat
membahayakan perawat antara lain
Cytotoxics, ethylene oxide, formaldehyde,
solvents, gas-gas anaestesi, desinfektan, dan
amalgam (Depkes RI, 2007), serta zinc (WHO,
2001).
 Carcinogen
 Toxic Agent
 Teratogen
 Irritant: dapat menyebabkan inflamasi
kulit dan mata
 Corrosive: dapat menyebabkan kerusakan
jaringan
 Sensitizer: menyebabkan allergi
 Target organ-specific agents:
membahayakan pada beberapa organ
tubuh, seperti: paru-paru, liver, darah,
ginjal, sistem saraf
 Cari tahu bahaya zat kimia yang akan digunakan,
 mengetahui cara penyimpanan yang tepat,
 melengkapi tempat kerja dengan pengamanan terhadap
zat kimia,
 ketersediaan zat kimia, dan
 ikut pelatihan atau orientasi keselamatan terhadap zat
kimia.
 Tersedia SOP atau Standard Operational Procedure yang
harus dipatuhi (WHO, 1992).
 Perhatian perlindungan terhadap bahaya zat kimia
seharusnya juga pada semua orang yang ada di RS seperti
penunggu pasien, petugas kebersihan, petugas keamanan,
dan sebagainya.
 Chemical safety, tanggung jawab siapa?
 Environmental Health Criteria: menekankan pentingnya
memperhatikan efek zat kimia terhadap manusia dan
lingkungan (WHO, 2001).
Sebelum zat kimia dipakai, perhatikan pertanyaan berikut ini:

Apa bahaya zat kimia tsb? CHEMICAL Bagaimana


STORAGE
AREA
menyimpannya?

Apakah perlengkapan
Berapa yang dibutuhkan
di laboratorium
dapat menangani zat
kimia yang jatuh?

Apakah zat kimia tersebut Apakah personel sudah


sudah tersedia? dilatih chemical safety?

5
Perhatian umum:

Rencanakan penanganan jika terjadi jatuh,


kecelakaan, dan kedaruratan.
Perhatikan kondisi penyimpanan khusus, seperti
temperatur, kelembaban relatif , dan masa
penyimpanan zat
Pisahkan zat kimia berdasarkan kelas bahaya
dan kesesuaiannya

6
 Kontainer tempat menyimpan zat kimia ditulis tanggal
diterima dan tanggal dibuka.
 Informasi data-data tentang zat kimia, prinsip
penyimpanan dan pengamanannya yang ada dalam
kemasan sebaiknya disimpan.
 Zat yang sifatnya asam kuat tidak boleh digabung dengan
yang bersifat basa kuat.
 Gunakan lemari yang ada ventilasi ketika menyimpan zat
kimia yang berbau.
 Gunakan lemari khusus untuk menyimpan zat kimia yang
dapat meledak.
 Gunakan kontainer sekunder atau tray untuk menyimpan
larutan toksik dan korosif .

7
 Gunakan kulkas flammables hanya untuk menyimpan
barang yang dapat meledak.
 Jangan menyimpan makanan di dalam kulkas yang di
dalamnya terdapat zat-zat kimia.
 Berikan label No Food pada kulkas yang khusus untuk
menyimpan zat kimia.

8
 Hindari menyimpan zat kimia di bawah level mata atau
tidak terlihat jangkauan mata.
 Hindari menyimpan zat kimia di gang jalan kecil yang sulit
keluar masuk.
 Hindari menyimpan zat kimia terlalu penuh dalam
kontainer.
 Hindari menyimpan kontainer yang berat terlalu tinggi,
yaitu di atas level bahu.
 Hindari menyimpan zat kimia dalam cerobong asap atau di
atas counter.
 Hindari menyimpan zat kimia dekat sumber panas atau
sinar matahari secara langsung.
 Tidak membuka material yang sudah expire date atau
kadaluarsa.
9
Pisahkan Zat kimia berbahaya, beri label dengan nama zat
kimia dan diberi label bahaya zat kimia tersebut

Corrosives

Oxidizers

Flammable Liquids

Poisons or Toxic Chemicals

Reactive (water or time sensitive)


10
Pisahkan zat kimia yang bersifat asam kuat
dengan yang bersifat basa kuat

H+ OH-

Jaga agar zat yang korosif tidak mengenai zat


yang bersifat kimia organik dan mudah
terbakar

Gunakan alat bantu ketika menghandle asam


dan basa kuat

11
Jauhkan zat reaktif dari zat yang dapat meledak

Simpan zat asam kuat dalam botol kaca yang kuat

Simpan zat yang bersifat peroksida terhindar dari


panas dan cahaya matahari

12
Hindari dari air, simpan dalam kontainer
tahan air

Simpan pada suhu yang sesuai

Gunakan box untuk material yang sensitif

Hindari akses pada area penyimpanan

13
 Jika zat kimia ditransfer atau dipindahkan ke
container yang lain, yakinkan container yang baru
telah dilabel.
 Gunakan container yang mudah dibawa, terbuat
dari karet, plastic, atau metal.
 Kontainer tersebut seharusnya berukuran cukup
besar untuk memasukkan semua zat kimia yang
perlu dibawa.

14
 Yakinkan jalan yang akan dilalui tidak ada masalah yang
dapat membuat jatuh atau kecelakaan.
 Manajemen keamanan jika terjadi kontainer jatuh.
 Bawa zat kimia sesuai yang dibutuhkan
 Gunakan alat bantu transportasi yang kuat ketika
memindahkan container yang berat atau membawa ke
lokasi yang jauh.

15
 Biasakan dengan property dan produk reaksi zat
kimia.
 Persiapkan manajemen ketika zat kimia jatuh dan
teknik membersihkannya dengan segera.
 Rencanakan ke depan, alat-alat bantu siap sebelum
zat kimia digunakan.
 Gunakan peralatam yang tepat ketika transfer zat
kimia.
 Gunakan fume hoods atau lemari asam untuk
mengontrol tereksposenya bahaya zat kimia ke
lingkungan kerja
 Pakai alat pelindung diri yang sesuai seperti googles
atau kaca mata, sarung tangan, pakaian pelindung,
dan sebagainya.
 Persiapkan kontainer pembuangan atau tempat
sampah yang aman.
 Cucisegera dengan air sedikitnya lima menit
 Hindari mengocok cairan di depan mata
 Gunakan pelindung mata jika diperlukan
 Cucikulit dengan sabun dan air
 Ganti pakaian atau sepatu jika diperlukan
 Gunakan sistem ventilasi dalam ruangan
 Cari udara segar
 Jauhkan zat kimia ketika mencampur agar
tidak terhirup
 Jika asma, gunakan ruangan yang terang
ketika mencampur zat kimia
 Jangan makan dan minum dalam ruang gelap
 Segera hubungi tim yang menangani
keracunan
 Induksi muntah
 Jangan menginduksi muntah jika termakan
zat yang korosif, beracun, yang mudah
terabsorbsi mukosa tubuh
 Persiapkan norit (zat karbon yang menyerap
racun)
TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai