Anda di halaman 1dari 34

DEFISIT

PERAWATAN
DIRI
MANAGEMEN KEPERAWATAN
KELOMPOK 2

1. Fajar Setia Nugraha (0432950318021)


2. Reka Anggraeni (0432950318042)
3. Selsa Dyah Nofiani D (0432950318048)
4. Siska Noor Rofika (0432950318049)
5. Siska Tri Silviani (0432950318050)
Self-Care Deficit Topic
01 Pengertian

02 Rentang Respon

03 Proses Terjadinya
Psikodinamika
04 Terjadinya

Jenis - Jenis
05
Self-Care Deficit Topic
06 Tanda dan Gejala

07 Dampak
Mekanisme
08 Koping

09 Asuhan Keperawatan
01
Pengertian
Defisit Perawatan Diri
Defisit Perawatan
Diri
Suatu keadaan seseorang
mengalami kelainan dalam
kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan
sehari-hari secara mandiri
02 Rentang Respon

Pola perawatan diri Kadang perawatan diri Tidak melakukan


seimbang kadang tidak perawatan diri pada
saat stress
PROSES
TERJADINYA
DEFISIT
PERAWATAN DIRI
03
Faktor Predisposisi
KEMAMPUAN
REALITAS
TURUN PERKEMBANGAN
KELUARGA

BIOLOGIS
SOSIAL
Faktor Presipitasi

PRAKTIK
BODY IMAGE SOSIAL STATUS SOSIAL

PENGETAHUAN
BUDAYA KEBIASAAN KONDISI FISIK
Psikodina
mika
Defisit Perawatan
Diri

04
05 JENIS – JENIS
01 Mandi/Kebersihan
Mengenakan
02 Pakaian/Berhias

03 Makan

04 Toileting
06TANDA
DAN
GEJAL
A
TANDA DAN GEJALA

Psikologi
Fisik Sosial
s
1. Badan bau, pakaian 1. Interaksi kurang
1. Malas, tidak ada 2. Kegiatan kurang
kotor inisiatif
2. Rambut dan kulit 3. Tidak mampu
2. Menarik diri, isolasi berperilaku sesuai
kotor diri
3. Kuku panjang dan norma
3. Merasa tak berdaya, 4. Cara makan tidak
kotor rendah diri dan
4. Gigi kotor disertai teratur, BAK dan BAB
merasa hina di sembarang tempat,
mulut bau
5. Penampilan tidak rapi gosok gigi dan mandi
tidak mampu berdiri
DATA YANG DITEMUKAN

Data Data Objektif


Subyektif
1. Pasien merasa lemah 1. Rambut kotor, acak-acakan
2. Malas untuk beraktivitas 2. Badan dan pakaian kotor dan bau
3. Merasa tidak berdaya 3. Mulut dan gigi bau
4. Kulit kusam dan kotor
5. Kuku panang dan tidak terawat
DAMP
07 AK
Psikososial
Fisik
 Gangguan integritas kulit  Gangguan kebutuhan rasa
 Gangguan membran nyaman, dicintai dan
mukosa kulit mencintai, kebutuhan harga
diri, aktualisasi diri
 Infeksi mata dan telinga
 Gangguan interaksi sosial
 Gangguan pada kuku
08 MEKANISME KOPING
Regresi

Denial

Menarik Diri

Intelektualisasi
09
Asuhan
Keperawat
an
Defisit Perawatan Diri
PENGKAJIAN
01 Identitas Alasan Masuk: 02
• Senang menyendiri
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, • Tidak mau bicara
agama, pekerjaan, tanggal masuk, • Terlihat murung
no. RM, keluarga yang dapat • Penampilan acak – acakan
dihubungi • Tidak peduli dengan diri sendiri
• Mulai menganggu orang lain

• Faktor herediter gangguan jiwa


• Penyakit fisik dan mental • TTV
• Faktor perkembangan • Pemeriksaan Head to Toe
• Kemampuan realitas menurun
• Kurang dukungan dan situasi
lingkungan
03 Faktor Predisposisi Pemeriksaan Fisik 04
05

Psikososial PENGKAJIAN
1. Genogram
Gambaran pasien dengan anggota keluarga
yang memiliki gangguan jiwa, dilihat dari
pola komunikasi, pengambilan keputusan Konsep Diri
dan pola asuh 1. Citra tubuh
2. Identitas diri
2. Konsep Diri 3. Peran diri
4. Ideal diri
5. Harga diri
6. Hubungan sosial
7. Spiritual
8. Status mental
9. Mekanisme koping
10. Sumber koping
POHON MASALAH
Akibat Isolasi Sosial

Inti Masalah
DEFISIT PERAWATAN
DIRI

Penyebab Harga Diri Rendah Kronis


Diagnosa
Keperawatan
1. Defisit Harga Diri b.d gangguan psikologis d.t tidak
mampu mandi, mengenakan pakaian dan minta
melakukan perawatan diri kurang
2. Harga diri rendah kronis b.d gangguan psikiatri d.t
enggan mencoba hal baru, berjalan menunduk dan
postur tubuh menunduk
3. Isolasi Sosial b.d ketidakmampuan menjalin hubungan
sosial d.t menarik diri dan menolak berinteraksi
dengan orang lain atau lingkungan
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi

01. Defisit Perawatan diri Setelah dilakukan tindakan Observasi :


b/d gangguan keperawatan selama ... • Identifikasi adanya keyakinan tidak rasional
psikologis d/t tidak X ... Jam diharapkan
mampu mandi, seletah dilakukan Terapeutik :
mengenakan pakaian, intervensi pasien dapat : • Fasilitasi mengidentifikasi situasi perasaan
dan minat melakukan • Kemampuan mandi (4 yang munculdan respons terhadap situasi
perawatan diri kurang cukup meningka (dalam • Fasilitasi mengidentifikasi refleksi perasaan
skala SLKI)) yang muncul destruktif
• Kemampuan • Fasilitasi mengidentifikasi dampak situasi
mengenakan pakaian pada hubungan keluarga
(cukup meningkat (4
cukup meningkat dalam Edukasi :
skala SLKI) • Bombing untuk mengakui kesalahan sendiri ‘
• Kemampuan makan • Ajari mengidentifikasi perasaan bersalah yang
(cukup meningkat (4 menyakitkan
dalam skala SLKI) • Ajarkan tehnik menghentikan pikiran dan
substisusi pikiran dengan relaksasi otot saat
berpikiran bersalah terus dirasakan
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi

02. Harga diri rendah kronis Setelah dilakukan tindakan Observasi :


b/d gangguan psikiatri keperawatan selama ... • Identifikasi harapan untuk mengendalikan
d/t enggan mencoba X ... Jam diharapkan perilaku.
hal baru, berjalan seletah dilakukan
menunduk dan postur intervensi pasien dapat : Terapeutik :
tubuh menunduk • Penilaian diri positif • Diskusikan tanggung jawab terhadap prilaku
(cukup meningkat (4 • Jadwalkan kegiatan terstruktur
dalam skala SLKI) • Tingkatkan aktivitas sesuai kemampuan
• Penerimaan penilaian
positif terhadap diri Edukasi :
sendiri (cukup • Informasikan keluarga bahwa keluarga
meningkat(4 dlaam sebagai dasar pembentukan kognitif
skala SLKI)
• Minat untuk mencoba
hal yang baru (cukup
meningkat (4 dalam
skala SLKI)
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi

03. Isolasi sosial b/d Setelah dilakukan tindakan Observasi :


ketidakmampuan keperawatan selama ... • Identifikasi kemampuan melakukan interaksi
menjalin hubungan X ... Jam diharapkan dengan orang lain
social d/t menarik diri seletah dilakukan
dan tidak berminat intervensi pasien dapat : Terapeutik :
/menolak berinteraksi • Minat interaksi (cukup • Motivasi meningkatkan ketertiban dalam
dengan orang lain atau meningkat (4 dalam suatu hubungan
lingkungan skala SLKI) • Motivasi kesabaran dalam mengembangkan
• Verbalisasi social suatu hubungan
(cukup menurun (4 • Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru
dalam skala SLKI) dan kegiatan kelompok
• Prilaku menarik diri
(cukup menurun (4
dalam skala SLKI)
SP 1 SP 2
1. Identifikasi masalah perawatan
diri : kebersihan diri, berdandan, 1. Evaluasi kegiatan kebersihan
makan/minum, BAB/BAK. diri. Beri pujian.

SP 2.

3.
Jelaskan pentingnya kebersihan
diri.
Jelaskan cara dan alat
kebersihan diri.
2.

3.
Jelaskan cara dan alat untuk
berdandan.
Latih cara berdandan setelah
kebersihan diri : sisiran, rias
Strategi muka untuk perempuan; sisiran,
4. Latih cara menjaga kebersihan
Pelaksanaan pada cukuran untuk pria.
diri : mandi dan ganti pakaian,
Pasien 4. Masukkan pada jadwal kegiatan
sikat gigi, cuci rambut, potong
kuku. untuk kebersihan diri dan
5. Masukkan pada jadwal kegiatan berdandan
harian untuk latihan mandi, sikat
gigi (2 kali per hari), cuci rambut
( 2 kali per minggu), potong kuku
(satu kali per minggu).
SP 3 SP 4
1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan kebersihan
kebersihan diri dan diri, berdandan, makan dan

SP
berdandan. Beri pujian. minum. Beri pujian.
2. Jelaskan cara dan alat 2. Jelaskan cara buang air
makan dan minum. besar dan buang air kecil
3. Latih cara dan alat makan yang baik.
Strategi
Pelaksanaan pada dan minum. 3. Latih buang air besar dan
Pasien 4. Latih cara makan dan buang air kecil yang baik.
minum yang baik. 4. Masukkan pada jadwal
5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan,
kebersihan diri, berdandan, makan dan minum serta
makan dan minum yang buang air besar dan buang
baik. air kecil
SP 1 SP 2
1. Diskusikan masalah yang 1. Evaluasi kegiatan keluarga
dirasakan dalam merawat dalam merawat atau melatih
pasien. pasien kebersihan diri. Beri
2. Jelaskan pengertian, tanda pujian.
dan gejala dan proses
terjadinya defisit perawatan
diri (gunakan booklet).
2.

3.
Bimbing keluarga membantu
pasien berdandan.
Anjurkan membantu pasien
SP
3. Jelaskan cara merawat defisit sesuai jadwal dan memberi
perawatan diri. pujian Strategi Pelaksanaan
4. Latih cara merawat : pada Keluarga
kebersihan diri.
5. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal dan
memberikan pujian.
SP 3 SP 4
1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat atau dalam merawat atau
melatih pasien kebersihan melatih pasien kebersihan
diri dan berdandan. Beri diri, berdandan, makan
pujian.
2. Bimbing keluarga
dan minum. Beri pujian.
2. Bimbing keluarga merawat
SP
membantu makan dan buang air besar dan buang
minum pasien. air kecil pasien. Strategi Pelaksanaan
3. Anjurkan membantu 3. Jelaskan follow up ke pada Keluarga
pasien sesuai jadwal dan PKM, tanda kambuh,
berikan pujian. rujukan.
DAFTAR
PUSTAKA
• Ade Herma Direja. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Nuha Medika.
• Damaiyanti, Mukhripah dan Iskandar. (2012). Asuhan
Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.
• Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep
dan Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta : Gosyen Publishing
• Dino Saputra. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Gangguan Defisit Perawatan Diri Di Ruang Dahlia
Rumah Sakit Jiwa Prof. Hb. Sa’anin Padang [Karya Tulis
Ilmiah]. Padang(Id) : Poltekes Padang.
• Prabowo, E. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan
Keperawatan Jiwa. Jakarta : Nuha Medika
• Tim Pokja SDKI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia (1st ed.). Jakarta:PPNI.
• Tim Pokja SIKI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (I). Jakarta: PPNI.
• Tim Pokja SLKI. (2018). Standar Luaran Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st
ed.). Jakarta: PPNI.
DO YOU
HAVE
QUESTIO
N?
THANKS
!
For Watching Our Presentation

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik.
ALTERNATIVE RESOURCES

Anda mungkin juga menyukai