Anda di halaman 1dari 12

Defisit Perawatan Diri

KELOMPOK 5 :
Maya Ambarwati 20,044
Miftah Khusnul J. 20,045
Munah Meiliya 20,047
Nanda Ayu Puspita 20,049
Nikmatul Imanah 20,051
Definisi Defisit Perawatan Diri
o Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
(Depkes 2013).

o Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas


perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2014).

o Menurut Poter. Perry (2015), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak
mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto, 2009).
Tanda dan Gejala
o Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor
o Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-acakan,
pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki
bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
o Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makana tidak pada
tempatnya.
o Ketidakmampuan eliminasi sevara mandiri, ditandai dengan buang air besar
atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak membersihkan diri
dengan baik setelah BAB/BAB.
 Menurut Depkes (2013) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri
adalah:
1. Fisik
 Badan bau, pakaian kotor.
 Rambut dan kulit kotor.
 Kuku panjang dan kotor
 Gigi kotor disertai mulut bau
 Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
 Malas, tidak ada inisiatif.
 Menarik diri, isolasi diri.
 Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
 Interaksi kurang
 Kegiatan kurang
 Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
 Cara makan tidak teratur
 BAK dan BAB di sembarang tempat.
Penyebab Terjadinya Masalah
Faktor predisposisi
1. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
2. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri.
3. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwadengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya danlingkungan termasuk perawatan diri.
4. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuanperawatan diri lingkungannya
Situasilingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
Faktor presipitasi
Merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah, lemas yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.
Menurut Depkes (2013) faktor- faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya: dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
kebersihan dirinya.
2. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan personal hygiene
3. Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
shampo dan alat mandi semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien menderita diabetes
mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seorang mengunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun , shampo dan lain-lain.
7. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Akibat Terjadinya Masalah
1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
 Data subyektif
1.Klien mengatakan saya tidak mampu mandi
2. Merasa tidak bisa melakukan apa-apa
 Data obyektif
1. Klien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan, halitosis
2. Badan bau
3. Kulit kotor
2. Isolasi Sosial
 Data subyektif
1. Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bias
2. Merasa tidak tahu apa-apa, bodoh
3. Mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap
diri sendiri.
 Data obyektif
1. Klien terlihat lebih suka sendiri
2. Bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan
3. Ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup
4. Apatis, ekspresi sedih, komunikasi verbal kurang
5. Aktivitas menurun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai