Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan
informasi-informasi pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan serta terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Tujuan dari penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat dalam membina dan memelihara kesehatan, berperan aktif mewujudkan
kesehatan yang optimal sesuai hidup sehat baik fisik, mental dan sosial. Metode yang digunakan
dalam memberikan penyuluhan adalah metode ceramah yang merupakan suatu cara dalam
menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada kelompok
sasaran. Metode ceramah dapat diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan menggunakan alat
peraga, baik langsung maupun tiruan serta melakukan demonstrasi untuk menerangkan konsep
yang dijelaskan dan melakukan gaya ceramah yang bervariasi.
Diabetes mellitus (DM) atau yang akrab disebut dengan nama “kencing manis” atau “penyakit gula”
adalah penyakit yang bersifat kronis (jangka panjang) yang terjadi ketika ada masalah dengan
pengaturan insulin di tubuh. Insulin adalah suatu hormon yang berfungsi mengatur kadar gula dalam
tubuh kita, dengan cara menurunkan kadarnya jika terlalu tinggi.
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol
dengan pola hidup dan obat-obatan. Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
komplikasi akut seperti ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar hiperglikemik, maupun jangka
panjang seperti stroke, serangan jantung, kerusakan saraf tepi, dan lain-lain.

Permasalahan

Pasien DM seringkali ditemukan tidak memiliki riwayat pengobatan DM yang mumpuni akibat
kontrol ke faskes yang tidak rutin. Pasien seringkali tidak kontrol dengan alasan merasa sudah
sembuh, lupa kontrol, telah mengkonsumsi obat-obatan herbal yang dipercaya dapat membantu
pengobatan DM, serta alasan-alasan lainnya.

Dalam praktiknya, penyuluhan kesehatan tentang DM seringkali tidak dapat mencapai target akibat
lansia yang datang ke posyandu hanya sedikit sehingga kerap kali informasi penting mengenai DM
tidak tersampaikan secara sepenuhnya kepada setiap lansia yang menjadi cakupan kerja Puskesmas
Lingga. Belum lagi, setiap penyuluhan banyak yang dihadiri oleh sedikit lansia laki-laki, sehingga
cakupan penyampaian pesan dan informasi ini cenderung tidak merata.

Informasi-informasi keliru yang dipercayai oleh pasien mengenai penyakit DM juga masih menjadi
hambatan dalam penyuluhan ini, dimana informasi ini terkadang diperoleh dari orang-orang yang
tidak memiliki latar belakang pendidikan medis.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik dan benar masyarakat terhadap
penyakit DM, tentu saja penyuluhan dilakukan secara rutin dan edukasi dilakukan oleh dokter
langsung yang mana cenderung lebih dipercaya oleh masyarakat. Untuk menjangkau masyarakat
yang tidak hadir dalam penyuluhan, informasi penting mengenai DM dapat disebarkan oleh
masyarakat yang sudah pernah hadir di penyuluhan maupun melalui kader-kader kesehatan.
Penyuluhan yang dilakukan pun tidak hanya untuk memberikan informasi yang benar tetapi juga
menjawab mitos-mitos maupun disinformasi yang memang sering berkembang di dalam
masyarakat.

Pelaksanaan

Pelaksanaan penyuluhan dilakukan setelah posyandu. Setiap peserta yang hadir dalam posyandu
dan penyuluhan dicatat dan didata oleh kader dan perawat Puskesmas Lingga. Bertempat di rumah
salah satu kader puskesmas, penyuluhan dilakukan secara lisan dan menggunakan media berupa
laptop untuk menampikan slide powerpoint untuk membantu masyarakat dalam melihat dan
membaca konteks materi yang disampaikan. Penyuluhan juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab
dan diskusi untuk membahas dan meluruskan pandangan-pandangan masyarakat yang salah tentang
DM, seperti bahwa DM dapat disembuhkan, dan lain-lain.

Monev

Monitoring dan evaluasi kegiatan posyandu dan penyuluhan dilakukan oleh penanggung jawab
posyandu dan penyuluhan Puskesmas Lingga setiap 1 bulan sekali. Monitoring dan evaluasi dihadiri
oleh kader posyandu lansia, tenaga medis penyuluh, serta pemegang program itu sendiri.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan posyandu sekaligus
penyuluhan. Evaluasi dilakukan dengan menanyakan secara rutin tingkat kepatuhan pasien dalam
kontrol berobat dan mengatur pola hidup sehat, serta seberapa sering pasien mengikuti posyandu
dan penyuluhan. Selain itu evaluasi juga dilengkapi dengan menerima feedback dari peserta
posyandu dan penyuluhan mengenai kegiatan yang telah berjalan selama ini.

Anda mungkin juga menyukai