Raja Asoka merupakan anak yang serratus tahun lalu diramal oleh Sang Buddha
Kini sebagai seorang raja, Raja Asoka menjunjung dhamma serta sering membeeri persembahan kepada
para anggota sangha di istana
”Yang mulia dengan penuh hormat memberi persembahan berupa sekepal pasir kepada Sang Buddha
dan memperoleh berkah sebesar ini”
“sebagai seorang pelayan di istana, aku tidak bisa memberikan persembahan apapun”
Beberapa hari berlalu, tetapi dia tidak menemukan siapa pemilik dari koin tersebut
Jadi, dia berpikir “koin ini mungkin tidak berarti bagi pemiliknya, tetapi bagiku, ini sangat berharga”
“berkesempatan untuk memberi persembahan kepada anggota sangha, inilah harapan terbesar dalam
hidupku”
Suatu hari, sang raja ingin memberi persembahan kepada para anggota sangha lagi
Melihat anggota sangha pertama, pelayan itu mempersembahkan koin dengan penuh rasa hormat
Saat menerima koin, anggota sangha itu mendoakan pelayan itu dengan tulus semoga harapannya dapat
terwujud
Pelayan itu berpikir, “semoga aku bisa menjadi kaya agar bisa terus memberi persembahan kepasa
anggota sangha”
Dua atau tiga tahun kemudian, sang ratu berkata kepada Raja Asoka
Orang-orang pun mulai membicarakan tentang seorang pelayan di istana yang pernah
mempersembahkan koin yang ditemukannya, lalu terlahir kembali menjadi putrinya Raja Asoka