Ikan arwana adalah salah satu jenis spesies ikan hias air tawar populer yang banyak orang
dipelihara dan dibudidayakan. Arwana merupakan ikan dengan nilai ekonomi tinggi sesuai
variasinya. Umumnya, harga ikan arwana ditentukan oleh jenis, ukuran, dan ciri khas yang
menjadi daya tarik tersendiri di kalangan pecinta ikan hias.
Menurut Field Guide to The Freshwater Fishes of Australia karya G.R. Allen, dkk, ikan
arwana adalah ikan bertulang yang hidup di air tawar dan berasal dari
keluarga Osteoglossidae.
Ikan ini diduga telah ada sejak zaman Cretaceous atau zaman kapur, yaitu periode terakhir
era Mesozoikum sekitar 252 juta hingga 65 juta tahun lalu. Inilah yang membuat ikan arwana
dikategorikan sebagai ikan purba yang masih hidup di zaman modern.
Taksonomi
Ikan yang termasuk berumur panjang ini memiliki klasifikasi ilmah sebagai berikut:
Filum Chordata
Kelas Pisces
Sub kelas Teleostei
Ordo Malacopterygii
Genus Sclerophagus
Secara morfologi, ikan arwana atau yang juga dikenal sebagai ikan naga oleh masyarakat ini
mempunyai ciri sebagai berikut:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, habitat asli ikan arwana berada di kawasan
perairan tawar. Ikan tersebut menyukai sungai berarus lambat hingga sedang. Arwana juga
kerap ditemukan di daerah rawa atau danau dengan kedalaman 2 sampai 3 meter. Pada
dasarnya, arwana menyukai danau berlumpur yang banyak ditumbuhi tanaman air dengan pH
agak asam.
Untuk daerah penyebarannya, di Indonesia arwana tersebar di sekitar perairan Jambi, Riau,
Medan dan daratan Kalimantan. Sedangkan populasi dan sebaran di seluruh dunia, meliputi
Amerika Utara hingga selatan, Asia, Afrika, dan Australia.
Di Indonesia, ikan arwana dapat diperjualbelikan secara bebas di pasaran. Namun, ada
beberapa jenis arwana yang ternyata masuk kelompk hewan langka dan dilindungi oleh
negara. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis arwana yang hidup di Indonesia, antara lain:
1. Arwana Super Red
Jenis arwana yang pertama adalah Super Red. Ikan jenis ini banyak ditemukan di perairan
Kalimantan, terutama Kalimantan Barat. Arwana Super Red memiliki ciri-ciri khusus berupa
warna merah pada mulut, sungut, dan siripnya saat masih muda.
Namun saat menjelang dewasa, warna merah akan mulai muncul di beberapa bagian lain
tubuhnya. Dengan demikian, seluruh tubuh ikan Arwana Super Red akan terlihat mencolok
tapi tetap cantik dan memesona.
Arwana Super Red dikelompokkan menjadi beberapa varietas, diantaranya adalah Chili Red,
Orange Red, dan Blood Red. Untuk harganya pun bervariasi antara Rp 2 juta hingga nyaris
menyentuh angka Rp 50 juta per ekornya. Harga arwana tersebut disesuaikan terhadap jenis,
ukuran, dan faktor lainnya.
2. Arwana Banjar
Selain itu, arwana banjar memiliki sirip berwarna oranye dan ekor kekuningan dengan
panjang tubuh mencapai 90 cm. Oleh sebab itu jika ingin memeliharanya atau
membudidayakannya, kita membutuhkan tempat agar ikan dapat bergerak bebas.
Mengenai harganya, ikan arwana banjar dijual dengan harga sekitar Rp 2 juta per ekor.
3. Arwana Papua
Arwana Papua atau yang juga dikenal dengan nama Arwana Jardini ini hidup di kawasan
perairan Papua hingga Australia. Arwana Papua mampu tumbuh hingga 90 cm dengan berat
mencapai 17 kilogram. Warna tubuhnya cenderung kuning keemasan, namun tidak terlalu
mencolok.
Ciri khusus pada fisik ikan Arwana Papua adalah tubuhnya yang memiliki warna dasar hitam
kecokelatan dengan bintik kuning keemasan. Ikan cantik dan unik ini umumnya dijual
dengan harga sekitar Rp 4 juta per ekor.
4. Arwana Golden Pino
Ciri fisik yang cukup menonjol lainnya terlihat pada bagian kepala yang memiliki ukuran
lebih besar dibandingkan jenis ikan arwana Asia lainnya. Harga ikan ini berada di kisaran Rp
4 juta per ekor.
Berikutnya adalah ikan Arwana Red Tail Golden atau yang sering disingkat menjadi arwana
RTG. Ikan ini dapat ditemukan di perairan Riau dan beberapa kawasan Sumatera lainnya. Di
alam liar, RTG terbilang sangat agresif sehingga sangat susah ditangkap.
Ikan guppy merupakan salah satu komoditi ikan hias yang memiliki nilai ekonomis cukup
baik di kelasnya. Panjang tubuh maksimal sekitar 5-6cm. Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni
sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun
kombinasi warna sudah beredar di pasaran. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip
kipas, membulat, ataupun melebar .Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar
dan berwarna kontras.
Dalam pemijahan ikan guppy perlu memperhatikan factor-faktor eksternal yang berpengaruh
dalam pemijahan itu sendiri. Perbandingan yang digunakan dalam pemijahan ikan guppy
jantan dan betina adalah 3 : 6. Dengan perbandingan tersebut dharapkan pemijahan ikan
guppy akan menghasilkan larva dengan jumlah dan kualitas yang optimal.
Morfologi :
Ciri-ciri induk jantan dan betina:
Induk jantan ;
Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan
modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang, Tubuhnya ramping, Warnanya
lebih cerah, Sirip punggung lebih panjang, Kepalanya besar.
Induk betina ;
Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus, Tubuhnya gemuk,
Warnanya kurang cerah, Sirip punggung biasa, Kepalanya agak runcing.
Ikan guppy jantan
Guppy berasal dari Trinidad, Barbados, Guyana, Brasil, dan Asia Tenggara. Ikan yang
bersifat omnivora ini menghendaki suhu optimal untuk pemeliharaan sekitar 25-28° C dengan
pH sekitar 7,0 dan kekerasan 20° dH. Di habitat aslinya ikan ini tumbuh dan berkembang di
perairan air tawar dan beberapa di antaranya juga ada yang hidup di perairan air payau. Di
awal penyebarannya di Singapura, guppy digunakan untuk mengontrol populasi nyamuk di
rawa hutan bakau. Pada perkembangannya, guppy liar terns berkembang biak di tempat
umum seperti saluran air, got, sungai, dan kanal.
PEMILIHAN INDUK
Calon induk ikan Guppy dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan. Untuk menyetarakan
perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan di wadah terpisah. Makanan yang diberikan
berupa larva Chironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari.
Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah
pemeliharaan. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung
serta mempunyai warna yang indah. Induk jantan dan betina sudah bisa dipijahkan jika
telah matang gonad (kelamin), biasanya pada umur 3 bulan, dan panjang Ikan Guppy betina
umumnya telah berukuran antara 4 - 5 cm, sedangkan ikan jantan umumnya telah berkuran
antara 3,5 – 4 cm.
PEMIJAHAN
Tempat pemijahan yang dipakai bisa berupa akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 45 dan
tinggi 40 cm. Bisa menggunakan bak semen ukuran 2x12 x 40 cm. Kualitas air
dengan parameter suhu 23 - 26 oC, pH 7 – 8, DO > 4 ppm. Sumber air yang digunakan bisa
berasal dari sungai, air sumur yang telah diendapkan sehari semalam. Sebagai perangsang
pemijahan sekaligus sebagai tempat persembunyian anak anaknya dapat
dilengkapi tanaman air : Hydrilla atau Eceng gondok .
Teknik pemijahan
1. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta
mempunyai warna yang indah.
2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk.
Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara
memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
4. Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak gupi telah mampu hidup sendiri. Berenang,
mencari makanan, dan menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak gupi ini umumnya akan
terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun
gupi yang telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih
kecil; sehingga apabila dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-
ikan dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur
satu atau dua bulan saja
Ikan guppy terdiri dari beberapa jenis yang merupakan hasil dari perkawinan silang yang
menyebabkan mutasi gen. Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi. Guppy
dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail (ekor lebar), sword tail (ekor panjang), dan
short tail (ekor pendek). Tiap varietas mempunyai 4 macam bentuk ekor, varietas terbaru
yaitu Ribbon/Swallow (Suara merdeka, 2008).
Guppy berasal dari keluarga Poeciliidae. Ikan ini pertama kali ditemukan di Venezuela,
Guyana, dan sebagian kepulauan Karibia pada tahun 1859 oleh Wilhem C.H. Peters, seorang
ahli ilmu ikan berkebangsaan Jerman. Awal ditemukannya, ikan hias ini diberi nama ilmiah
Lebistes reticulate, lalu diubah kembali menjadi Poecilia reticulate. Nama guppy sendiri
diberikan sebagai penghormatan kepada Robert John Lechmere Guppy yang berjasa
menemukan jenis guppy,baru dengan warna yang lebih indah daripada guppy-guppy yang
telah ada. (Anonim, 2008)
Jenis-jenis varietas guppy yang paling popular :
- Cobra
Gen cobra ditandai dengan corak seperti kulit ular (snake skin) pada seluruh tubuh guppy
jantan yang berwarna kombinasi hitam, putih atau kuning. Sangat banyak guppy yang
bercorak cobra karena corak inilah yang sejak pertama kali sudah dapat diidentifikasi.
Perubahan gen yang umum dijumpai pada jenis cobra adalah yang dikenal sebagai lace. Gen
lace memiliki corak yang lebih halus dan komplek. Karena sangat mudah disilangkan, corak
cobra ini dapat pula ditemui pada guppy betinanya.
- Metalik
Penamaan ini merujuk kepada adanya warna biru atau abu-abu gelap metalik pada tubuh
guppy jantan. Yang paling banyak dijumpai adalah jenis Metalik Cobra yang merupakan
kombinasi gen metalik dan gen cobra. Jenis ini memiliki kepada dan dada berwarna metalik
dan tubuh bagian belakang bercorak cobra.
- Japan Blue
Jenis Japan Blue diperkirakan berasal dari populasi guppy liar di Jepang. Karakteristik jenis
ini adalah adanya warna biru langit dipinggang guppy jantan, karena pengaruh gen lain
warnanya dapat bervariasi dari ungu ke turquoise. Perkembangan terbaru dari jenis Japan
Blue adalah Lazuli umumnya memiliki warna kepala dan pangkal ekor biru.
- Pink White
Karakteristik jenis guppy ini adalah warna putih pink dipangkal ekor. Jenis ini baru saja
diidentifikasi dengan sumber yang tidak diketahui asalnya. Warnanya bervariasi dari pink ke
putih. Varian yang awal memiliki warna ekor dengan semburat merah, namun saat ini lebih
banyka dijumpai dengan warna solid terang seperti biru dan putih.
- Tuxedo
Gen tuxedo memberikan warna gelap ditubuh bagian belakang (pinggang) seperti warna
hitam dan biru, namun tingkat coverage nya berbeda-beda. Umumnya menutupi separuh
badan bagian belakang guppy. Gen tuxedo selain memberikan pengaruh pewarnaan, juga
memberikan pengaruh pada ukuran sirip. Tuxedo cenderung memiliki sirip yang lebih besar.
- Mozaic
Gen mozaic memperlihatkan corak atau pola garis bergelombang pada sirip guppy.
Karakteristiknya pola warna biru di pangkal ekor dan memanjang ke arah sirip ekor. Polanya
selalu mempunyai susunan yang beraturan antara biru dengan kuning atau biru tua dengan
merah. Untuk mempertahankan gen mozaic tidaklah mudah, dia harus disilangkan dengan
gen lain agar dihasilkan gen mozaic yang bercorak cantik.
- Grass
Grass merupakan perkembangan dari mozaic. Gen grass diperlihatkan dari corak sirip ekor
dan sirip punggung guppy yang berupa noktah-noktah berupa titik atau pisau halus berwarna
hitam atau biru gelap. Bentuk noktah grass ternyata memberikan perbedaan warna, grass
bercorak pisau halus muncul pada red grass sementara corak noktah titik pada blue grass.
Namun saat ini baik red grass maupun blue gress memiliki corak noktah titik halus. Pada
awal kemunculan grass warna sirip punggungnya transparant sehingga sering disebut pula
glass grass
- Leopard
Leopard dicirikan dengan adanya noktah tebal yang tersebar acak pada siripnya berwarna
biru gelap hingga hitam. Kemungkinan gen varietas ini merupakan perkembangan dari
mozaic namun dapat dijumpai pula pada silangan jenis cobra dengan jenis guppy berwarna
polos. Saat ini jenis ini tidaklah terlalu banyak karena kurang begitu disukai oleh para
hobbies. (Bond. 1979)
Harga ikan Guppy
Kisaran harganya sesuai dengan kualitas. Kualitas rendah atau benih Rp 5.000 per ekor.
Kualitas sedang atau ikan guppy muda Rp 100.000 per pasang, sedangkan ikan guppy red
moscow yang bagus kualitasnya atau pernah juara kontes mencapai Rp 200.000 – Rp 300.000
per pasang.
IKAN KOMET
Ikan komet adalah salah satu varian ikan mas koki tertua yang paling terkenal. Ikan ini
pertama kali dikembangbiakkan pada akhir tahun 1800-an di Amerika Serikat. Pada awalnya,
ikan ini dikembangbiakkan pada kolam terbuka milik pemerintah Amerika dan bukan di
dalam akuarium tertutup. Seiring waktu, ikan ini banyak dipilih sebagai ikan hias akuarium
karena bentuk dan warnanya yang cantik. Meski memiliki warna dan pola yang beragam,
sebagian besar ikan ini berwarna kuning berpadu jingga dengan putih atau jingga kemerahan
dengan putih.
Ikan ini memiliki sifat yang sangat agresif, sehingga sangat jarang melihatnya dalam
keadaan diam.
Ikan ini akan selalu bergerak menggemulaikan ekornya yang panjang dan lebar.
Selain itu, ikan ini juga sangat produktif, oleh karena itu harga jualnya pun tidak
terlalu tinggi.
Namun, jangan sampai salah dalam perawatannya, karena bisa membuat umur ikan
ini jadi pendek.
Jika komet dirawat dengan baik dan sehat, maka ia dapat tumbuh dengan panjang
mencapai 33 sentimeter, atau bisa lebih besar.
Masa hidupnya pun bisa hingga belasan tahun, bahkan bisa mencapai 15 tahun.
Jenis ikan ini banyak dijumpai di pasar ikan hias. Ciri khas yang paling mencolok adalah
perpaduan warna sisiknya antara merah dan putih serta coraknya yang belang.
Sementarai itu, badan dan siripnya terlihat agak memanjang.
Sepintas ikan ini menyerupai ikan sapu-sapu, karena memiliki warna tubuh yang hitam.
Namun jika dilihat dengan seksama, tentunya dua ikan tersebut memiliki perbedaan.
Jenis ikan ini memiliki bentuk sirip dan ekor yang cantik menawan. Selain itu, ikan ini
cukup sulit ditemukan, sehingga harganya pun tinggi.
Merawat Ikan Komet di Akuarium
1. Ukuran Akuarium
Pilihlah ukuran akuarium yang sesuai dengan jumlah dan ukuran ikan yang akan kamu
masukkan ke dalam akuarium. Setelah itu, tambahkan juga beberapa peralatan standar
untuk akurium seperti sistem filter dan aerator. dapat menambahkan tanaman air dan
pasir agar ikan merasa nyaman seperti berada di habitat aslinya.
2. Air di Akuarium
Pastikan air yang digunakan terbebas dari kandungan kimia. Ciri air yang terbebas dari
kandungan kimia memiliki warna jernih dan membuat ikan terlihat cerah dan bagus.
Untuk itu sangat penting untuk mengendapkan air sebelum dimasukkan ke dalam
akuarium selama semalam. Setelah itu, tuang secara perlahan hingga bervolume ¾ dari
total volume akuarium.
3. Masukkan Ikan
Ketika kondisi air terlihat jernih, waktunya untuk memasukkan ikan ke dalam akuarium.
Sebelum melepaskannya, kamu harus membuat ikan beradaptasi dengan suasana
akuarium terlebih dahulu. Caranya dengan memasukkan ikan beserta plastiknya ke
dalam akurium selama 15-30 menit. Setelah itu buka dan lepaskan ke dalam akuarium.
4. Memberikan Makanan
Ikan ini memang mampu bertahan dan hidup saat kondisi air kotor. Namun untuk
menjaga kesehatan ikan, sangat penting untuk membersihkan air di dalam akuarium
secara teratur. Bersihkan air dari kotoran dan mengganti air di dalam akuarium tersebut
dengan air baru yang masih bersih. Sangat disarankan untuk melakukan perawatan ini
saat kondisi air sudah kotor atau minimal tiga bulan sekali.
Perbedaan berikutnya ada di sisi siripnya. Ciri-ciri sirip komet jantan ialah terdapat benjolan
yang menyerupai bintik-bintik jerawat kecil, dan jika diraba akan terasa kasar. Sedangkan
untuk ciri-ciri sirip komet betina tidak ada benjolan bintik-bintiknya. Dan apabila diraba
terasa halus.
Untuk membedakan antara komet jantan dan betina, sobat bisa melihat bagian ekornya.
Karena bentuk ekor jantan lebih memanjang dan terlihat menjuntai, sedangkan yang betina
ekornya pendek dan tidak menjuntai
Harga Ikan Komet Slayer
Berikutnya ada jenis komet slayer yang didominasi oleh warna merah di seluruh tubuh. Oleh
sebab itu, jenis ikan ini sering pula disebut sebagai komet merah. Meski begitu, ada juga
komet slayer yang seluruh tubuhnya berwarna jingga. Ekor serta sirip ikan panjang menjuntai
dan akan bertambah panjang seiring usianya.