Anda di halaman 1dari 21

CASE STUDY

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK A USIA 20 BULAN DENGAN


BRONKOPNEUMONIA
STASE KEPERAWATAN ANAK

Tanggal 11 - 16 Oktober 2021

Oleh :
Rahmatun Ni’mah, S.Kep
NIM. 2130913320033

PROGRAM PROFESI NERS ILMU


KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
STASE KEPERAWATAN ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ANEMIA

Oleh

Rahmatun Ni’mah, S.Kep


NIM. 2130913320033

Banjarbaru, 11 Oktober 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Keperawatan Anak Pembibing Akademik

Eka Santi, Ns., M.Kep Windy Yuliana B. Ns., M.Biomed


NIP. 19780615 200812 2 001 NIP. 1990 2014 1 152
Kasus

Bayi perempuan usia 20 bulan datang dengan keluhan sesak, yang dirasakan sejak pukul
04.00 pagi sebelum masuk rumah sakit. Sesak yang dialami membuat pasien menjadi rewel
dan tidak dapat tidur. Awalnya pasien mengalami batuk dan pilek sejak 4 hari sebelum masuk
rumah sakit. Batuk disertai dahak namun tidak dapat keluar. Dari hidung keluar cairan
berwarna bening dan diikuti oleh demam. Pada saat diukur dirumah, suhu badan pasien
mencapai 380C. Pasien pernah dibawa ke Puskesmas dan mendapat obat penurun panas,
antibiotik, dan obat puyer. BAB (+) normal, BAK (+) normal, nafsu makan menurun, terjadi
penurun berat badan. Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya pada tahun
2018 dan sempat dirawat di rumah sakit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, GCS: E4V5M6, Nadi 124x/menit,
Suhu 36,70C, laju respirasi 50x/menit, SpO2: 97% tanpa O2, konjungtiva anemis
(+/+),retraksi dinding dada (+) intercostal, napas bronkial, suara napas vesicular (+/+), ronkhi
(+/+), wheezing (+/+).

Referensi artikel: Suartawan, I. P. (2019). Bronkopneumonia Pada Anak Usia 20


Bulan. JURNAL KEDOKTERAN, 5(1), 198-206.
FORMAT
PENGKAJIAN
ANAK (USIA 1 –
19 TAHUN)

DATA IDENTITAS KLIEN


Nama : An.A
Tempat / Tanggal lahir/ Umur: 1 tahun 8 bulan (20 bulan)
Jenis Kelamin : perempuan
Nama Ayah/lbu : Tn.X / Ny.Z
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pendidikan Ayah : SLTP
Pekerjaan lbu : IRT
Pendidikan Ibu : SLTP
Alamat : Bangli, Bali
Kultur : Bali
Agama : Hindu
Diagnosis Medis : Bronkopneumonia + Anemia Hipokromik Mikrositer
Tanggal Pengkajian : 11 Oktober 2019
Tanggal dirawat : 7 Oktober 2019

I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
An. A perempuan umur 20 bulan dibawa ke IGD RSU Bangli diantar
keluarga dengan keluhan sesak.
b. Keluhan Saat ini
Masih Sesak dan Batuk berdahak.
Hasil TTV: Nadi : 124x/menit , Suhu : 36,70C, Respirasi : 50x/menit ,
SpO2 :97% tanpa O2, konjungtiva anemis, nafas cuping hidung(-) ,
retraksi dinding dada (+), nafas bronkial, terdengar ronkhi (+/+) dan
wheezing (+/+).

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga mengatakan sesak dirasakan sejak pukul 04.00 pagi sebelum
masuk rumah sakit. Sesak yang dialami membuat pasien menjadi rewel
dan tidak dapat tidur. Ibu pasien mengatakan awalnya pasien mengalami
batuk dan pilek sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk disertai
dahak namun tidak dapat keluar. Dari hidung keluar cairan berwarna
bening dan diikuti oleh demam. Pada saat diukur dirumah, suhu badan
pasien mencapai 380C. Sebelumnya pasien pernah dibawa ke Puskesmas
dan diberikan obat paracetamol sirup 3x120 mg, eritromicin sirup 3x100
mg, dan obat puyer yang diminum 3 kali sehari. Keluhan lain seperti
mual dan muntah disangkal, BAB (+) normal, BAK (+) normal, nafsu
makan menurun, terjadi penurun berat badan.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya pada tahun
2018 dan sempat dirawat di rumah sakit. Riwayat penyakit lain seperti
penyakit jantung, asma, disangkal oleh keluarga pasien. Keluarga pasien
menyangkal pasien memiliki riwayat alergi makanan, obat-obatan, dan
suhu. Pasien lahir normal di Rumah Sakit, persalinan di tolong oleh
dokter. Bayi langsung menangis, usia kehamilan cukup bulan, bayi
tunggal, presentasi kepala, dengan berat badan lahir 3000 gram, panjang
badan 50 cm, lingkar kepala 43 cm, segera menangis.
c. Riwayat keluarga
Riwayat anggota keluarga mengalami keluhan serupa disangkal. Riwayat
penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Jantung, Asma,
Tuberculosis, di keluarga disangkal.

III. RIWAYAT IMUNISASI


a. DPT (+) jumlah: 4 kali usia: 2, 3, 4, 18 bulan.
b. BCG (+) jumlah: 1 kali usia: 2 bulan.
c. Campak (+) jumlah: 1 kali usia: 9 bulan.
d. Hepatitis B (+) jumlah: 4 kali usia: 0, 2,3,4 bulan.
e. Polio (+) jumlah: 4 kali usia: 0, 2, 3, 4 bulan.
f. JE (+) jumlah: 1 kali usia: 12 bulan.
g. MR (-) jumlah: 0 kali

GENOGRAM

20
bln

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: tinggal serumah
: Pasien
An. A usia 20 bulan merupakan anak kedua dari dua bersaudara. An.A tinggal
serumah dengan ayah ibunya serta kakaknya laki-laki. Ayah an.A bukan seorang
berokok dan dilingkungan rumah nya tidak ada yang merokok. Dikeluarga tidak
ada menderita penyakit yang sama dengan An.A.

IV. RIWAYAT SOSIAL

1. Sistem pendukung/ keluarga terdekat yang dapat dihubungi


Ayah dan ibu pasien.
2. Lingkungan rumah
Di lingkungan tempat tinggal pasien tidak ada yang merokok.
3. Problem sosial yang penting
Ayah pasien tidak merokok. Pasien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara.
4. Hubungan dengan anggota keluarga
Tidak terkaji
5. Hubungan dengan teman sebaya
Tidak terkaji

V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

Menegakkan kepala : 2 bulan


Membalikkan badan: 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Riwayat operasi : tidak ada
Riwayat transfuse : tidak ada

VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Status Nutrisi
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Usia 0-6 bulan : ASI eksklusif
Usia 6 bulan : bubur susu
Usia 12 bulan : nasi tim
Usia 14 bulan :makanan dewasa
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Klien tidak nafsu makan

Pengkajian Mual dan Munatah

2. Status Cairan:
Sebelum Masuk Rumah Sakit: tidak terkaji
Saat Dirawat di Rumah Sakit: tidak terkaji

3. Aktivitas Bermain Anak


Sebelum Masuk Rumah Sakit: tidak terkaji
Saat Dirawat Di Rumah Sakit: tidak terkaji

4. Kebutuhan
Istirahat dan
Tidur
Sebelum Masuk Rumah Sakit: tidak terkaji
Saat Dirawat Di Rumah Sakit: tidak terkaji

5. Kebersihan Diri
Sebelum Masuk Rumah Sakit: tidak terkaji
Saat Dirawat di Rumah Sakit: tidak terkaji

6. O
b
a
t
-
O
b
a
t
a
n

(
T
e
r
l
a
m
p
i
r
)

7. H
as
il
La
bo
rat
or
iu
m
(T
erl
a
m
pi
r)

8. Pemeriksaan
Penunjang
Lainnya

Foto Hasil Pemeriksaan Rontgen Thorax tangggal 12 April 2019


 Bercak infiltrat di kedua paru, terutama kanan.
 Tidak tampak pemadatan hilus.
 Cor dalam batas normal.
 Aorta tidak dilatasi.
 Kedua sinus lancip dan diafragma kesan baik.
 Tulang rongga dada kesan intak.
Keterangan:
 Kesan: gambaran bisa mendukung bronchopneumoni

VII. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum: terbaring lemas di tempat tidur dan tampak sakit
2. Kesadaran : compos mentis E4V5M6
 Tanda Vital :
Nadi : 164 x/ menit - RR : 50x/menit
Suhu : 36,7°C - SpO2 : 97% tanpa O2
3. Pengkajian Skala Nyeri
Tidak ada keluhan nyeri
4. Kepala dan Leher
Kepala: normocephali
Leher: pembesaran kelenjar getah bening (-), deviasi trachea (-)
5. Mata
Posisi bola mata : simetris
Gerakan mata : normal
Konjungtiva : anemis (+/+),
Kornea : ikterik (-/-),
Sklera : isokor
Pupil : reflek pupil (+/+)
6. THT
Nafas cuping hidung(-), rhinorea (-), tonsil T1-T1 kesan tenang, faring
hiperemis (-)
7. Ekstremitas
Tidak terkaji
8. Integritas Kulit
Tidak terkaji
9. Toraks
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, massa (-), retraksi dinding
dada (+) subternal, dan intercostal, napas bronkial
Palpasi : nyeri tekan (-), vocal fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : vesicular (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (+/+)
10.Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas atas : ICS 2 garis sternalis sinistra batas kanan : ICS 5 garis
paraternal dextra batas kiri : ICS 5 garis midclavikula sinistra.
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)

11.Abdomen
Inspeksi : datar, massa (-), gerakan sesuai nafas
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Perkusi : timpani (+) di seluruh lapang abdomen.
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), pembesaran organ (-).
12.Genitalia
Frekuensi BAK: -x/hari , Jumlah Urine: - cc
Warna Urine: tidak terkaji
Penggunaan Alat bantu berkemih: Tidak terkaji
Kondisi Blast: Tidak terkaji
Tanggal defekasi terakhir: tidak terkaji
Frekuensi BAB: -x/hari, Konsistensi: tidak terkaji, Warna: tidak terkaji
Penggunaan Alat bantu (Laksatif): tidak terkaji
Lainnya: BAK (+) normal, BAB (+) normal

13. Tumbuh Kembang

Motorik Kasar: anak mulai lancar untuk berlari, menaiki anak tangga,
menendang dan menangkap bola
Motorik Halus: anak sudah mampu menyusun 2-4 balok dan lempar
barang.
Integritas Personal: anak mulai bisa menggabungkan dua kata. Jumlah
kata yang diucapkannya juga semakin banyak, ada 6 kata yang sudah
bisa diucapkan dengan jelas. Anak juga mulai belajar untuk mengenal
dan mengucapkan anggota tubuhnya.

Integritas Sosial: anak mampu bersosialisasi dengan teman sebayanya

14.Status Gizi
Umur : 20 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 10,4 kg
Panjang badan : 84 cm
Berat badan ideal : 11 kg
a BB/U= -0,16 (Gizi Baik)
Z score = BB Hitung – Median baku rujukan
Simpangan baku rujukan
= 10,4 – 10,6
10,6 – 9,4
= -0.16 (Gizi Normal)
b TB/U= 1,7 (Normal)
Z score = TB Hitung – Median baku rujukan
Simpangan baku rujukan
= 84 – 82,7
82,7 – 85,7
= 1,7 (Normal)
c BB/TB= -0,6 (Normal)
Z score = BB Hitung – Median baku rujukan
Simpangan baku rujukan
= 10,4 – 11,0
11,0 – 10,1
= -0.6 (Gizi Normal)

d CDC = 94,5 % Gizi Baik


(BB saat ini : BB ideal) x 100%
(10,4 : 11) x 100% =94,5 % (Gizi Baik)
Lampiran 1. Daftar Obat-Obatan
No Obat Dosis Indikasi
1 IVFD D5% ¼ NS 12 tpm makro Digunakan untuk infus vena
perifer sebagai sumber kalori
dimana penggantian cairan dan
kalori dibutuhkan
2 Ceftriaxone 2x500 mg IV untuk mengatasi infeksi bakteri
gram negatif maupun gram
positif
3 Dexamethasone 3 x 1/3 amp sebagai antiinflamasi atau
imunosupresan, misalnya pada
penyakit sendi inflamatori,
meningitis bakterial, ataupun
eksaserbasi akut multiple
sklerosis.
4 Sanmol flash 10cc/ 8 jam
untuk mengatasi gejala demam
5 Ambroxol syrup
3 x ½ cth untuk mengencerkan dahak

6 Nebul Ventolin
½ resp / 8 jam agar terjadinya bronco dilatasi
Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Lainnya:
ANALISIS
DATA
Nama Klien : An. A

Umur : 20 Bulan

Ruangan/Kamar : Tulip

No. Data Penyebab Masalah


1. DS: Mukus berlebih Ketidakefektifan
Ibu pasien mengatakan An. A saat ini masih bersihan jalan nafas
sesak dan Batuk disertai dahak namun tidak (00031)
bisa keluar

DO:
TTV pasien
 Nadi : 164 x/ menit
 RR : 50x/menit
 Suhu : 36,7°C
 SpO2 : 97% tanpa O2
 retraksi dinding dada (+)
 nafas bronkial, terdengar ronkhi (+/+) dan
wheezing (+/+).
 Hasil foto rongten: bronkopneumoni

2. DS: - literasi kesehatan Ketidakefektifan


DO: tidak memadai (untuk Manajemen
 Pasien pernah mengalami keluhan mengurangi faktor kesehatan diri
seperti ini sebelumnya pada tahun 2018 risiko kekambuhan) (00276)
dan sempat dirawat di rumah sakit.
 Pendidikan orang tua An.A adalah SLTP
3. DS: - Risiko gangguan
DO: perlekatan f.r
 Anak A dirawat di rumah sakit sejak 7 perpisahan orang tua-
Oktober 2019 anak (00058)
 Anak A masih berumur 20 bulan
4. DS: - Proses penyakit PK: Infeksi
DO: (Pneumonia)
Pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan
hasil yaitu peningkatan
WBC = 23,600
Limfosit = 5,500
granulosit =17,000
platelat =467,000
PRIORITAS
MASALAH

Nama klien : An.A


Umur : 20 Bulan
Ruangan/kamar : Tulip
No. RM : xxxxx
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama Perawat)
1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas 11/10/2021 Rahmatun Ni’mah, S.Kep
b.d mukus berlebih (00031)

2 PK: Infeksi b.d Proses penyakit 11/10/2021 Rahmatun Ni’mah, S.Kep


(Pneumonia)

Ketidakefektifan Manajemen
3 kesehatan diri b.d literasi 11/10/2021 Rahmatun Ni’mah, S.Kep
kesehatan tidak memadai (00276)
Rahmatun Ni’mah, S.Kep
Risiko gangguan perlekatan f.r
4 perpisahan orang tua-anak (00058) 11/10/2021
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi

1 Ketidakefektifan bersihan Kepatenan jalan nafas (0410) Manajemen Jalan nafas (3140)
jalan nafas b.d mukus setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor status pernafasan dan respirasi
berlebih (00031) selama 1x15 menit diharapkan: 2. Posisikan pasien semi fowler, atau posisi fowler unruk
1. Suara nafas tambahan (2-3) meminimalkan ventilasi
3. Observasi kecepatan,irama,kedala man dan kesulitan
2. Batuk (2-3)
bernafas
keterangan: 4. Auskultasi suara nafas
skala 1: sangat berat 5. Lakukan pemberian nebulizer (ventolin ½ resp / 8 jam)
skala 2: berat 6. Ajarkan keluarga penggunaan nebulizer
skala 3: cukup
skala 4: ringan Terapi Oksigen (3320)
skala 5: tidak ada 1. Kolaborasi pemberian O2 sesuai kebutuhan pasien 2L/m
menggunakan nasal kanul
status pernafasan (0415) 2. Bersihkan mulut dan hidung pasien
setelah dilakukan tindakan keperawatan 3. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan posisi fowler
selama 1x15 menit diharapkan: atau fowler
1. Dispneu saat istirahat (2-3) 4. Siapkan peralatan dengan menggunakan sistem humidifier
2. Retraksi dinding dada (2-3) 5. Alirkan oksigen tambahan 2L/m
3. Peranafasan cuping hidung (2-3) 6. Monitor aliran oksigen
keterangan: 7. Monitor efektefitas terapi oksigen (dengan tekanan
skala 1: sangat berat oksimeternya/saturasi oksigen)
skala 2: berat 8. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai penggunaan
skala 3: cukup perangkat oksigen (tanda-tanda oksigen habis,
skala 4: ringan menggunakan tabung oksigen yang kecil kalau untuk
skala 5: tidak ada mobilitas)

Monitor pernafasan (3350)


1. Monitor kecepatan, kedalaman, irama dan kesulitan
pernafasan
2. Catat pergerakan dada, catat ketidaksemitrisan, penggunaan
otot bantu nafas, dan retraksi dinding dada
3. Monitor suara nafas tambahan
4. Monitor saturasi oksigen
5. Perkusi toraks anterior dan posteriorm dari apek ke basis
paru, kanan dan kiri (untuk mengetahui letak sekret)

2 PK: Infeksi b.d Proses Keparahan infeksi (0703) Kontrol infeksi (6540):
penyakit (Pneumonia) Tujuan: 1. Bersihkan lingkungan kamar pasien setelah dipakai pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan lain.
selama 2 x 24 jam diharapkan dapat 2. Berikan antibiotik sesuai instuksi yaitu 2x500 mg IV
mengontrol keparahan infeksi pada pasien 3. Monitor hasil lab sel darah putih
dengan kriteria hasil : 4. Batasi pengunjung bila perlu.
1. Peningkatan sel darah putih (2-3) 5. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
2. Hilang nafsu makann (3-4) berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien.
keterangan: 6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan.
skala 1: sangat berat
7. Gunakan APD: sarung tangan dan masker sebagai alat
skala 2: berat
skala 3: cukup pelindung.
skala 4: ringan 8. Dorong intake cairan dengan terapi cairan yang
skala 5: tidak ada diprogramkan IVFD D5% ¼ NS 12 tpm makro
9. Dorong intake nutrisi dengan berkolaborasi dengan
nutrisionit terkait makanan yang disukai anak

3 Ketidakefektifan Pengetahuan manajemen penyakit (1844) Pengejaran: proses penyakit (5602)


Manajemen kesehatan diri Tujuan: 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses
b.d literasi kesehatan tidak Setelah dilakukan tindakan penyakit
memadai (00276) keperawatan selama 1x24 jam diharapkan 2. Gunakan media gambar/booklet
pengetahuan akan meningkat 3. Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
Kriteria Hasil: pneumonia
1. Faktor-faktor penyebab dan faktor yang 4. Jelaskan mengenai proses penyakit pneumonia
berkonstribusi pneumonia(2-3) 5. Jelaskan komplikasi yang mungkin muncul pada
2. Tanda dan gejala penyakit pneumonia(2- pneumonia
3) 6. Diskusikan pilihan terapi/penanganan pada pneumonia
3. Tanda dan gejala komplikasi pneumonia
(2-3)
4. Strategi untuk mencegah komplikasi
pneumonia (2-3)
5. Rejimen pengobatan (2-3)
Keterangan:
skala 1: tidak ada pengetahuan
skala 2: pengetahuan terbatas
skala 3: pengetahuan sedang
skala 4: pengetahuan banyak
skala 5: pengetahuan sangat banyak
4 Risiko gangguan Tingkat rasa takut anak (1213) Terapi: trauma anak (5410)
perlekatan f.r perpisahan tujuan 1. Mengajarkan kepada keluarga teknik manajemen stress
orang tua-anak (00058)
setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Bangun kepercayaan dengan anak dengan mendekatinya
selama 2x24 jam diharapkan tingkat rasa takut secara perlahan dan berbicara dengan mata sejajar atau
anak dapat menurun dengan kriteria hasil: memposisikan diri sejajar dengan anak
1. Menangis (3-4) 3. Berikan analogi yang anak pahami dengan kondisinya
2. Emosi labil (3-4) bahwa dia perlu menjalani pengobatan agar bisa cepat
keterangan: pulang berkumpul dengan teman-temannya
skala 1: sangat berat 4. Berikan reinforcement positif berupa stiker yang anak sukai
skala 2: berat 5. Berikan terapi bermain baik itu menggambar atau pun
skala 3: cukup bermain peran
skala 4: ringan 6. Selalu libatkan orang tua dalam setiap tindakan
skala 5: tidak ada

Anda mungkin juga menyukai