Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALVIONITA PUTRI NUR HALLIZA

NIM : PO6231320232
PRODI : SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

KESIMPULAN JURNAL
1. Jurnal Faktor Ekologi Dan Ekonomi
Sebagian besar kabupaten/kota di Indo-

Nesia memiliki prevalensi underweight sedang, Namun prevalensi stunted dan


wasted yang Sangat tinggi. Berdasarkan kareksteristik sosial Ekonomi, sebagian
besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki PDRB/kapita yang rendah, Sebagian
kabupaten/kota di Indonesia memiliki Tingkat pendidikan rendah. Rata-rata
tingkat Kemiskinan kabupaten/kota di Indonesia ada-Lah 18.41±10.46%. Perilaku
higiene kabupaten/ Kota di Indonesia tergolong masih rendah. Se-Mentara itu,
akses air bersih kabupaten/kota Di Indonesia tergolong rendah. Dalam hal pe-
Manfaatan posyandu, rata-rata sekitar 64.97 ±14.89% rumah tangga di
kabupaten/kota yang Memanfaatkan posyandu. Cakupan imunisasi
Lengkap kabupaten/kota di Indonesia rata-Ratanya adalah 33.0766±17.15% balita
yang Mendapatkan imunisasi lengkap. Kemudian Rata-rata kejadian ISPA dan diare
di kabupa-Ten/kota Indonesia adalah 17.13±11.61% dan 11.77±7.45%.

2. Jurnal Pengaruh Faktor Ekologi Terhadap Reselesni Remaja

Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penting diantaranya adalah bahwa


resiliensi remaja berkorelasi dengan seluruh aspek protektif internal yaitu
penerimaan diri, penerimaan lingkungan, kemampuan diri, kepercayaan, disiplin,
dan prestasi. Resiliensi remaja berhubungan dengan pengasuhan dimensi
kehangatan dan arahan, dan protektif lingkungan keluarga. Resiliensi remaja

dipengaruhi oleh faktor pembinaan dan perlindungan yang dilakukan sekolah, oleh
pengasuhan orang tua di rumah, dan faktor internal remaja. Sekolah menyediakan
lingkungan yang meningkatkan resilensi remaja, sementara pengasuhan yang
berpengaruh kuat adalah pengasuhan dimensi kehangatan. Analisis pengaruh
khusus protektif lingkungan keluarga menunjukkan bahwa orientasi moral-religi,
kohesi, dan orientasi prestasi berpengaruh positif terhadap
resiliensi. Peneliti merekomendasikan kepada para pihak
(keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintah, peneliti) di wilayah remaja berada
untuk bekerjasama saling melengkapi dan saling menguatkan melakukan berbagai
upaya perlindungan remaja dengan intensitas yang memadai dan dilakukan secara
berkelanjutan,dengan mengutamakan upaya pencegahan, karena perlindungan
terbaik remaja adalah melalui pencegahan.

3. Jurnal Faktor Ekologi Habitat Larva

Faktor-faktor ekologis perairan Desa Muara Kelantan, Kecamatan Sungai Mandau


yang merupakan habitat vektor larva malaria dan mendukung kehidupan larva
nyamuk Anopheles spp. adalah sebagai kedalaman, kecepatan arus, dasar
perairan, warna air, salinitas, pH, Oksigen terlarut (DO), suhu air dan kelembab
udara (faktor abiotik). Sedangkan faktor biotik (vegetasi dan predator)
mempengaruhi kepadatan larva nyamuk Anopheles spp.

4. Faktor Ekologi Tumbuhan Langka

1.Struktur vegetasi yang ada di tempat tumbuh rotan


beula terdiri dari strata yang lengkap (starata A sampai E). Komposisi vegetasi yang
ada di tempat tumbuh rotan beula pada tingkat pohon didominasi
oleh spesies teureup (Artocarpus elastica) dari famili Moraceae (INP=26,5%),
tingkat tiang didominasi oleh heucit (Baccaurea javanica) dari famili Euphorbiaceae
(INP=31,95%), tingkat pancang didominasi patat (Phrynium capitatum) dari famili
Marantaceae (INP=28,44%) dan pada tingkat semai atau tumbuhan bawah
didominasi oleh Derris trifoliata dari famili Fabaceae (INP=38,95%).
Keanekaragaman vegetasi tertinggi yaitu pada tingkat pohon sebesar 3,43 dan
paling rendah pada tingkat semai atau tumbuhan bawah sebesar 2,87. Nilai
keanekaragaman untuk tingkat pohon, tiang dan pancang termasuk kategori tinggi,
sedangkan untuk tingkat semai dan tumbuhan bawah termasuk kategori
sedang.
2. Komposisi populasi rotan beula masih berjalan
normal seperti ditunjukkan oleh tingginya populasi
anakan rotan beula dibanding populasi rotan beula
muda dan tua. Kelestarian populasi rotan beula di
Cagar Alam Sukawayana (CAS) mengalami ancaman
dari kegiatan masyarakat sekitar CAS.
3. Faktor-faktor ekologi yang sangat berhubungan
dengan kerapatan rotan beula yaitu kerapatan vegetasi
tingkat pancang dan kelembaban udara relatif.

5. Jurnal Faktor Ekologi Yang Berhungaj Dengan Status Gizi

1.Ada hubungan antara


pengetahuan gizi Ibu dengan
tingkat kecukupan energi dan
protein balita Rumah Gizi Kota
Semarang
2. Tidak ada hubungan antara
pendidikan Ibu dengan tingkat
kecukupan energi dan protein
balita Rumah Gizi Kota Semarang
3. Ada hubungan status ekonomi
keluarga dengan tingkat kecukupan energi dan protein
balita Rumah Gizi Kota Semarang

4. Ada hubungan tingkat kecukupan


energi dan protein dengan status
gizi buruk balita Rumah Gizi Kota
Semarang

5. Ada hubungan riwayat penyakit


infeksi dengan status gizi buruk
balita Rumah Gizi Kota Semarang

6. Tidak ada hubungan antara


riwayat BBLR dengan dengan
status gizi buruk balita Rumah
Gizi Kota Semarang.

Anda mungkin juga menyukai