Anda di halaman 1dari 10

TUGAS NCP KOMUNITAS

KASUS REMAJA
Dosen : Nila Susanti, SKM, MPH

Oleh:
Alvionita Putri Nur Halliza
(PO6231320232)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALANGKA R
AYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2022
Dari wawancara dan pengukuran status gizi dengan 20 remaja putri SMAN 1
Teweh Timur di wilayah kerja PKM Benangin di peroleh data sebagai berikut :
Status Gizi IMT/U : 40% underweight, 35% normal, 15% overweight, 10%
obesitas
Skelera mata pucat/telapak tangan terlihat pucat: 15 %, Normal 85 %
Berdasarkan hasil recall single 24-h di dapat Asupan
 Energi Harian: Rata-rata intake remaja 1107,72 kkal, defisit tingkat berat
87,5 %
 Karbohidrat remaja 162,95 gr.
Berdasarkan AKG:

-  70% deficit berat


-  15% deficit sedang
-  10% deficit ringan
-  5% cukup

 Lemak
-  Rata-rata intake lemak remaja putri 38,06 gr. Berdasarkan AKG:
-  75% deficit berat
-  10% deficit sedang
-  10% deficit ringan
-  5% cukup
 d. Protein
-  Rata-rata intake protein remaja putri 39,69 gr. Berdasarkan AKG:
-  65% deficit berat
-  25% deficit sedang
-  5% deficit ringan
-  5% cukup

Hasil Food Frequency Questionnaire (FFQ):


 Frekuensi makan dalam sehari 45% makan 3x/hari dan 55% makan 2x/hari
 85 % Siswa lebih senang mengkonsumsi cemilan daripada makanan pokok
85%, 50% siswa sering (4-7x/minggu) dan 35% tidak sering (≤3x/minggu)
 Pola konsumsi sumber Fe (10 mg) 66 % kurang mengkonsumsi sumber Fe
 Terdapat 40% remaja putri yang jarang konsumsi sumber makanan yang
mengandung zat inhibitor Fe dan 60% remaja putri yang sering konsumsi
sumber makanan yang mengandung zat inhibitor Fe

 Pengetahuan remaja putri terkait zat gizi (35% kurang pengetahuan, 60%
cukup pengetahuan, 5% baik pengetahuan)
 Pengetahuan remaja putri terkait zat gizi tertentu (Fe dan kalsium) terdapat 95
% memiliki pengetahuan kurang, 5 % sedang
 Pengetahuan remaja putri terkait anemia terdapat (90% memiliki pengetahuan
kurang, 10% pengetahuan baik)
 10% memiliki aktivitas fisik sedang, 90% memiliki aktivitas rendah
 Sebanyak 70% remaja putri mengaku pernah sakit pada 1 bulan terakhir : 10%
menderita diare, 55% menderita batuk, 70% menderita pilek, 35% menderita
demam
 Kebiasaan cuci tangan 75% kurang, 25% baik
 60% remaja putri memiliki food belief (Mengkonsumsi tablet Fe membuat
pusing dan mual dan kelebihan sel darah merah)

1. PENGKAJIAN GIZI

PENGKAJIAN
URAIAN SINTESA DATA
GIZI
Antropometri Status Gizi IMT/U : 40% Status gizi underweig
underweight, 35% normal, ht berdasarkan PHI (P
15% overweight, 10% obesitas roblem Helth Indicato
r) termasuk prevalensi
Tinggi

Untuk Status gizi ove


rweight berdasarkan P
HI (Problem Helth In
dicator) termasuk pre
valensi Tinggi
Status gizi obesitas be
rdasarkan PHI (Proble
m Helth Indicator) ter
masuk prevalensi Tin
ggi
Laboratorium - -
Fisik Klinis Skelera mata pucat/telapak Sklera mata/tangan
tangan terlihat pucat: 15 %, pucat menandakan
Normal 85 % anemia yang dimana
terdapat 15 %
populasi yang
terjaring.
Riwayat Gizi  Frekuensi makan Lebih banyak remaja
dalam sehari 45% putri yang frekuensi
makan 3x/hari dan makannya hanya 2x/h
55% makan 2x/hari ari.
 85 % Siswa lebih
senang Sebagian besar remaj
mengkonsumsi a putri lebih sering m
cemilan daripada engkonsumsi cemilan
makanan pokok 85%, di bandingkan dengan
50% siswa sering (4- mengkonsumsi maka
7x/minggu) dan 35% nan pokok yang dapat
tidak sering di persentasekan 50%
(≤3x/minggu) remaja sering mengko
 Pola konsumsi nsumsi cemilan.
sumber Fe (10 mg) 66
% kurang Sebagian besar remaj
mengkonsumsi a kurang dalam meng
sumber Fe. konsumsi Fe.
 Terdapat 40% remaja putri
yang jarang konsumsi sum
ber makanan yang mengan
dung zat inhibitor Fe dan Hampir sebagian besa
60% remaja putri yang ser
ing konsumsi sumber mak r remaja putri jarang s
anan yang mengandung za
ekali mengkonsumsi
t inhibitor Fe
makanan yang menga
 Karbohidrat remaja ndung sumber Fe yan
162,95 gr. g dipersentasekan den
Berdasarkan AKG: gan nilai 40%
- 70% deficit berat
- 15% deficit sedang  Asupan zat
- 10% deficit ringan gizi
- 5% cukup Karbohidrat,
 Lemak dengan
- Rata-rata intake kategori
lemak remaja putri deficit tingkat
38,06 gr. Berdasarkan berat dari
AKG: kebutuhan
- 75% deficit berat AKG (Angka
- 10% deficit sedang Kecukupan
- 10% deficit ringan Gizi) 2019
-  5% cukup  Asupan zat
 Protein gizi lemak,
- Rata-rata intake dengan
protein remaja putri kategori
39,69 gr. Berdasarkan deficit tingkat
AKG: berat dari
-  65% deficit berat kebutuhan
- 25% deficit sedang AKG (Angka
-  5% deficit ringan Kecukupan
-  5% cukup Gizi) 2019

 Asupan zat gizi p


 Frekuensi makan
rotein, dengan kat
dalam sehari 45%
egori deficit tingk
makan 3x/hari dan
at berat dari kebu
55% makan
tuhan AKG (Ang
2x/hari ka Kecukupan Gi
 85 % Siswa lebih zi)
senang 2019
mengkonsumsi
cemilan daripada
makanan pokok
85%, 50% siswa
sering
(4-7x/minggu)
dan 35% tidak
sering
(≤3x/minggu)
 Pola konsumsi
sumber Fe (10
mg) 66 % kurang
mengkonsumsi Lebih banyak remaja
sumber Fe putri yang frekuensi
 Terdapat 40% makannya hanya 2x/h
remaja putri yang ari.
jarang konsumsi
sumber makanan
yang mengandung Sebagian besar remaj
zat inhibitor Fe a putri lebih sering m
dan 60% remaja engkonsumsi cemilan
putri yang sering di bandingkan dengan
konsumsi sumber mengkonsumsi maka
makanan yang nan pokok yang dapat
mengandung zat di persentasekan 50%
inhibitor Fe remaja sering mengko
nsumsi cemilan.

Sebagian besar
remaja kurang dalam
mengosumsi Fe

Hampir sebagian
besar remaja putri
jarang sekali
mengosumsi makanan
yang mengandung
sumber Fe yang
dipersentasekan
dengan nilai 40%
Riwayat Klien  Pengetahuan remaja 60% remaja putri me
putri terkait zat gizi miliki pengetahuan ya
(35% kurang ng cukup mengenaiza
pengetahuan, 60% t gizi dan hanya 5% y
cukup pengetahuan, ang pengetahuannya c
5% baik pengetahuan) ukup baik.
 Pengetahuan remaja
putri terkait zat gizi
tertentu (Fe dan Sebagian besar remaj
kalsium) terdapat 95 % a putri tidak mengeta
memiliki pengetahuan hui zat gizi Fe dan kal
kurang, 5 % sedang sium.
 10% memiliki aktivitas
fisik sedang, 90%
memiliki aktivitas
rendah Aktifitas fisik pada re

Tingkat Kesakitan : maja putri 90% popul


asi memiliki aktivitas
 Sebanyak 70% remaja
yang rendah.
putri mengaku pernah
sakit pada 1 bulan
terakhir : 10%
menderita diare, 55%
menderita batuk, 70% Sebagian besar popul
menderita pilek, 35% asi penyakit infeksi
menderita demam
 Kebiasaan cuci tangan
75% kurang, 25% baik

 60% remaja putri


memiliki food belief kebiasaan cuci tangan
(mengosumsi tablet fe pada remaja putri ha
membuat pusing dan mpir Sebagian besar
mual dan kelebihan sel memiliki prilaku yang
darah merah) kurang.

Mengkonsumsi tablet
Fe membuat pusing d
an mual dan kelebiha
n sel darah merah di a
lami oleh 60% remaja
putri.

2. DIAGNOSIS GIZI

PROBLEM Rendahnya cakupan konsumsi tablet Fe pada remaja


putri
ETIOLOGI 1. Kurangnya pengetahuan remaja putri terkait
zat gizi
2. Kurangnya pengetahuan remaja putri terkait
anemia
3. Remaja putri mengaku pernah sakit 1 bulan
terakhir (diare, batuk, pilek, dan demam)
4. 60% remaja putri memiliki food belief
5. Kebiasaan cuci tangan 75% kurang
SIGN/SYMPTOM 1. Asupan energi harian rata-rata remaja putri
defisit berat
2. 85% lebih senang mengonsumsi cemilan
daripada makanan utama
3. 66% kurang mengonsumsi sumber Fe
4. 95% memiliki pengetahuan kurang terkait Fe
dan Kalsium
DIAGNOSIS GIZI Rendahnya cakupan konsumsi table Fe pada remaja
puteri BERKAITAN DENGAN kurangnya
pengetahuan remaja putri terkait zat gizi dan anemia,
60% remaja putri memiliki food belief (membuat
pusing dan mual dan kelebihan sel darah merah)
DITANDAI DENGAN 66% remaja putri kurang
mengkonsumsi sumber Fe dan 95% memiliki
pengetahuan kurang terkait Fe dan Kalsium.

3. INTERVENSI GIZI

Tujuan Meningkatkan cakupan tablet Fe pada remaja putri.


Pemberian makan Memberi makanan yang seimbang berupa karbohidrat,
lemak, dan protein yang cukup sesuai kebutuhan.
Edukasi gizi 1. Melakukan penyuluhan dan informasi kepada remaja
putri mengenai pentingnya mengosumsi tablet tambah
darah,maupun mengosumsi makanan dengan sumber Fe
untuk mencegah resiko anemia
2. Meningkatkan pengetahuan remaja putri terhadap
sikap dan perilaku dan memilih makanan yang akan
berpengaruh pada status gizi.
3. Penyediaan sarana KIE seperti booklet,
leaflet,spandek, untuk media penyuluhan dan konseling.
Konseling Gizi 1. Membentuk kelas konseling betapa pentingnya
pemberian Fe terhadap remaja putri
2. Memberikan pengetahuan pemberian tablet tambah
darah remaja putri.
Koordinasi asuhan Lintas program :
gizi Berkoordinasi dengan puskesmas terdekat dalam
pementauan konsumsi tablet Fe pada remaja putri.
Lintas Sektor :
1. Menjaga kebersihatan dan memfasilitasi sekolah
dengan dengan area cuci tangan yang baik untuk
meningkatkan kebiasaan cuci tangan pada remaja.

4. MONITORING DAN EVALUASI

1. Pemantauan konsumsi tablet Fe rutin pada remaja putri


2. Remaja putri mempunyai pengetahuan terkait hidup bersih, status gizi yang
baik,dan juga mengenai betapa pentingnya mengosumsi tablet Fe
3. Terselenggaranya penyuluhan tentang tablet Fe
4. Capaian cakupan tablet Fe dari pencacatan dan pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai