Anda di halaman 1dari 16

BODY IMAGE,

EDUKASI GIZI DAN ASUPAN GIZI


DENGAN KEJADIAN ANEMIA
DEFISIENSIBESI PADA REMAJA.
Agil Dhiemitra Aulia Dewi, S.Gz, MPH

Disampaikan pada Diseminasi Riset Gizi dan Launching Fitur TTD Mobscreen Penjarkes DIY
30 Juni 2022
Anemia

• Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin


dan volume padat sel darah merah, hematokrit per seratus mililiter darah
kurang dari normal
• Penentuan anemia juga dapat dilakukan dengan mengukur hematokrit
(Ht) yang ratarata setara dengan tiga kali kadar hemoglobin. Batas kadar
Hb remaja puteri untuk mendiagnosis anemia yaitu apabila kadar Hb
kurang dari 12 gr/dl.
• Remaja puteri memiliki risiko 10 kali lebih besar untuk menderita anemia
dibandingkan dengan remaja putera karena remaja puteri mengalami
menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan
sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.
Pendahuluan

• Prevalensi anemia secara nasional pada semua kelompok umur adalah 21,7%.
Prevalensi anemia pada perempuan relative lebih tinggi sebesar 23,90%
sementara pada laki-laki sebesar 18,40%. Prevalensi anemia secara nasional
menurut data Riskesdas 2018 sebesar 48,9%, sementara prevalensi anemia
pada remaja putri pada tahun 2018 sebesar 26,50% (Priyanto, 2018).

• Prevalensi anemia gizi besi pada remaja putri tahun 2021 di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) usia 12-19 tahun yaitu 36,00% (Hermanto et al., 2020).
Gambaran grafis memperlihatkan bahwa di Kabupaten Bantul prevalensi
anemia gizi besi pada remaja usia 12-19 tahun sebesar 54,8% (Aprilianti &
Arisjulyanto, 2018).
Body Perilaku Asupan Kadar
Image Diet Gizi Hb
Body Image
• Body image adalah Gambaran/persepsi
seseorang terhadap bentuk dan ukuran
tubuhnya. Diukur menggunakan Figure
Rating Scale
• Digolongkan menjadi 2 kategori yaitu :
• Persepsi body image negatif jika
penilaian persepsi terhadap bentuk
tubuh aktual tidak sesuai dengan status
gizinya
• Persepsi body image positif jika
penilaian persepsi terhadap bentuk
tubuh aktual sesuai dengan status
gizinya
Body Image, Perilaku Diet, Kadar Hb
Body Image Remaja Putri

• Persepsi tubuh yang negatif menjadi pemicu untuk


memperbaiki berat badan mereka. Remaja dengan
Negatif
46%
status gizi lebih sebagian besar melakukan diet
untuk menurunkan berat badan mereka, dan
Positif sebagian yang status gizinya normal juga
54%
melakukan diet serupa
(Musaiger, Zaal, and Souza, 2012).
STATUS ANEMIA STATUS GIZI
Perilaku Diet Tinggi Perilaku Diet Rendah Anemia
4% 3%
PERILAKU DIET 12%
Overweight/Obese

Underweight

Tidak Anemia
88%
Perilaku Diet Sedang
92% Normal
Body Image, Perilaku Diet, Kadar Hb
• Semakin positif body
image, perilaku dietnya
semakin rendah.
• Semakin rendah perilaku
diet, kadar Hb semakin
rendah juga
Variabel Rho P value (Subardjo and Dewi, 2021)
Body Image dan Perilaku Diet -0,4084 0,0000*

Status Gizi dan Body Image -0.6935 0,0000*

Perilaku Diet dan Status Anemia 0.2128 0.0224*


Jika diet menurunkan berat badan dan perilaku diet tidak dilakukan
dengan benar, dapat berisiko terjadi kekurangan gizi pada remaja
yang dapat berdampak pada status gizi dan anemia remaja. Anemia
remaja salah satunya disebabkan oleh kurangnya pemenuhan
kebutuhan zat besi ditambah dengan menstruasi yang mulai dialami
oleh remaja putri.
Asupan Zat Besi dan Vit. C

• Status anemia pada 198 remaja putri di Bantul tahun 2022 : 157
remaja putri tidak anemia (79,29%) dan 41 remaja putri (20,71%)
lainnya mengalami anemia.
• Asupan zat besi dan vitamin C pada 198 remaja putri : 110 remaja
putri kurang (55,56%) dan 88 remaja putri (44,44%) lainnya sudah
tergolong cukup.
• Remaja putri yang memiliki asupan zat besi kurang berisiko 33,5 kali
lebih tinggi mengalami anemia jika dibandingkan dengan remaja putri
yang memiliki asupan zat besi yang cukup (Sholihah et al., 2019)
Edukasi Gizi dan Anemia
• Penelitian kuantitatif menggunakan pre post test group design dengan
pendekatan eksperimental semu (quasi experiment) untuk
mengetahui efektivitas edukasi gizi terhadap tingkat pengetahuan
remaja mengenai anemia.
• Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2022. Populasi terjangkau
dalam penelitian ini adalah siswi SMP dan SMA di wilayah Bantul yang
berjumlah 3.807. Pemilihan sekolah dilakukan secara cluster random
sampling. Besar sampel diperoleh 199 sampel .
• Siswi diberikan pretest di awal sesi kemudian diberikan intervensi
berupa tayangan video mengenai anemia dan diakhir sesi diberikan
posttest.
Edukasi Gizi dan Anemia

Tingkat
Pengetahuan Pre- Post-
Anemia N Intervensi N Intervensi
Kurang Baik 78 39,50% 10 5%
Baik 121 60,80% 189 95%
Edukasi Video

• Pengetahuan mengenai anemia dapat didapatkan dari berbagai media


salah satunya melalui video. Video merupakan alat bantu atau media
edukasi yang dapat menunjukkan gerakan, pesan-pesan dengan
menggunakan efek tertentu sehingga dapat memperkokoh proses
pembelajaran dan dapat menarik perhatian Penelitian
Media video efektif
Rata-rata skor pengetahuan Rata-rata skor pengetahuan Beda skor rata-rata
meningkatkan pengetahuan
remaja mengenai anemia remaja mengenai anemia pengetahuan remaja
remaja mengenai anemia di
sebelum diberikan sesudah diberikan mengenai anemia sebelum
SMP dan SMA Wilayah
intervensi adalah 6,78. intervensi adalah 8,56. dan sesudah
Bantul.
Referensi
• Aprilianti, Y., & Arisjulyanto, D. (2018). Hubungan Gaya Hidup Dengan
Kejadian Anemia Pada Siswi-Siswi Kelas VIII SMP Negeri 01 Wates Kulon
Progo. Public Health Symposium.
• Hermanto, R. A., Kandarina, B. I., & Latifah, L. (2020). Hubungan Antara
Status Anemia, Tingkat Aktivitas Fisik, Kebiasaan Sarapan Dan Depresi Pada
Remaja Putri Di Kota Yogyakarta. Media Gizi Mikro Indonesia, 11(2), 141–
152. https://doi.org/10.22435/mgmi.v11i2.597
• Sholihah, N., Andari, S., & Wirjatmadi, B. (2019). Hubungan Tingkat
Konsumsi Protein , Vitamin C , Zat Besi dan Asam Folat dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri SMAN 4 Surabaya Correlation between
Consumption Level of Protein , Vitamin C , Iron and Folic Acid with Anemia
among Female Teenagers at SMAN 4 Surabaya. 135–141.
https://doi.org/10.2473/amnt.v3i3.2019.135-141

Anda mungkin juga menyukai