Anda di halaman 1dari 13

APA ITU STUNTING ?????

Stunting terjadi
mulai janin masih
dalam kandungan
Indonesia
Stunting adalah dan baru nampak
menduduki
masalah kurang gizi saat anak berusia
peringkat ke lima
kronis yang dua tahun.
dunia untuk jumlah
disebabkan oleh Kekurangan gizi
anak dengan
asupan gizi yang pada usia dini
kondisi stunting.
kurang dalam waktu meningkatkan
Lebih dari sepertiga
cukup lama akibat angka kematian
anak berusia di
pemberian makanan bayi dan anak,
bawah lima tahun di
yang tidak sesuai menyebabkan
Indonesia tingginya
dengan kebutuhan penderitanya mudah
berada di bawah
gizi. sakit dan memiliki
rata-rata.
postur tubuh tak
maksimal saat
dewasa.
USIA SEKOLAH (ANAK KELAS EMPAT SEKOLAH DASAR
DENGAN TINGGI BADAN BERBEDA)
Pendek dan sangat pendek adalah status gizi Untuk mengetahui panjang badan dan tinggi
yang didasarkan pada indeks Panjang Badan badan seorang balita maka dibutuhkan
Menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan pengukuran antropometri menggunakan
Menurut Umur (TB/U). mikrotoise dan infantometer.

INDEKS KATEGORI STATUS GIZI AMBANG BATAS (Z-SCORE)


Sangat Pendek <-3 SD
Panjang Badan menurut
Umur (PB/U) atau Tinggi Pendek -3 SD sampai dengan <-2SD
Badan menurut Umur
(TB/U) Normal -2 SD sampai dengan <-2SD
Contoh Contoh
Pengukuran Pengukuran
Panjang Badan Tinggi Badan
Praktek pengasuhan yang • Akibat kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa
kurang baik kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.

Masih terbatasnya layanan • 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi sumplemen zat
kesehatan dan besi yang memadai serta masih terbatasnya akses ke
layanan pembelajaran dini yang berkualitas (baru 1 dari 3
pembelajaran dini yang anak usia 3-6 tahun belum terdaftar di layanan
berkualitas PAUD/Pendidikan Anak Usia Dini).

• Hal ini dikarenakan harga makanan bergizi di Indonesia


Masih kurangnya akses masih tergolong mahal. Menurut beberapa sumber
rumah tangga/keluarga ke (RISKESDAS 2013, SDKI 2012, SUSENAS), komoditas
makanan bergizi makanan di Jakarta 94% lebih mahal dibanding dengan di
New Delhi, India.

• Data yang diperoleh TNP2K menunjukkan bahwa 1 dari


Kurangnya akses ke air 5 rumah tangga di Indonesia masih buang air besar
bersih dan sanitasi (BAB) diruang terbuka, serta 1 dari 3 rumah tangga
belum memiliki akses ke air minum bersih.
Produktivitas Rendah
Gangguan Kesehatan
Kemampuan Kemampuan Bersaing Rendah
motorik
rendah
Anak menjadi mudah sakit
STUNTING BISA DICEGAH !!!

1. Pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil. Ibu hamil harus
mendapatkan makanan yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet zat
besi atau Fe), dan terpantau kesehatannya. Namun, kepatuhan ibu hamil
untuk meminum tablet tambah darah hanya 33%. Padahal mereka harus
minimal konsumsi 90 tablet selama kehamilan.
2. ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan diberi
makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya.
3. Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya yang sangat
strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan.
4. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta
menjaga kebersihan lingkungan.
Hal yang harus di lakukan
dalam pencegahan stunting
Hal yang harus di lakukan dalam
pencegahan stunting di Sekolah
a. Screening kesehatan dan Status gizi BB,TB ( min. 4x/th )
b. Penyuluhan bagi Guru, Komite, Siswa, dan Penjaga Kantin
: Obesitas, Anemia, Isi piringku, jajanan sehat, bekal sekolah sehat
: Susunan menu sehat
: GEMARI (Gerakan Makan Ikan)
: PHBS Sekolah
d. Pembinaan Kantin sehat.
e. Senam peregangan minimal 1x di kelas
f. Penyediaan air bersih (Wastafel)
g. Lingkungan sehat (Pengelolaan sampah)
h. Pemberian Tablet Tambah Darah bagi siswi
i. PMO Cacing
j. Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Hal yang harus di lakukan dalam
pencegahan stunting di Keluarga
a. Penyediaan makanan beraneka ragam dan bergizi seimbang
b. Ibu hamil konsumsi makanan bergizi
c. Ibu hamil melakukan ANC
d. Praktek pola asuh yang baik
e. Praktek responsive feeding
f. Penerapan PHBS
g. Memberikan bayi asi eksklusif
h. Memberikan MP ASI tepat jenis dan jumlah
i. Memberikan imunisasi lengkap
j. Memberikan obat cacing
k. Memberikan Vitamin A
Hal yang harus di lakukan dalam
pencegahan stunting di Keluarga
a. Penyediaan makanan beraneka ragam dan bergizi seimbang
b. Ibu hamil konsumsi makanan bergizi
c. Ibu hamil melakukan ANC
d. Praktek pola asuh yang baik
e. Praktek responsive feeding
f. Penerapan PHBS
g. Memberikan bayi asi eksklusif
h. Memberikan MP ASI tepat jenis dan jumlah
i. Memberikan imunisasi lengkap
j. Memberikan obat cacing
k. Memberikan Vitamin A
l. Memiliki dan menggunakan sumber air bersih
m. Memiliki dan menggunakan jamban sehat
Hal yang harus di lakukan dalam Pencegahan
Stunting dengan Intervensi Gizi Sensitif
(Lintas Sektor)
1. Menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih.
2. Menyediakan dan memastikan akses terhadap sanitasi.
3. Melakukan fortifikasi bahan pangan.
4. Menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan
Keluarga Berencana (KB).
5. Memberikan informasi dan edukasi melalui media promosi
6. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
7. Memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua.
8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universal.
9. Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga
miskin.
10. Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.

Anda mungkin juga menyukai