Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengkajian gizi

A. Assement

a. Antropometri

Proporsi remaja dengan umur 16 tahun dengan berat badan 47,47 kg sebanyak 7 responden

Proporsi remaja dengan status gizi berdasarkan LILA/U dengan kategori KEK 30% dibandingkan

Proporsi remaja dengan status gizi berdasarkan IMT/U dengan kategori obesitas 5% lebih besar
dibandingkan dengan IMT/U Riskesdas 2018 Kalteng sebesar 4.2%

Proporsi remaja dengan status gizi berdasarkan IMT/U dengan kategori sangat kurus sebesar 5% lebih
besar dibandingkan dengan IMT/U Riskesdas 2018 kalteng sebesar 1,9%

Proporsi remaja dengan status gizi berdasarkan IMT/U dengan kategori overwight sebesar 10% lebih
besar dibandingkan dengan IMT/U riskesdas 2018 Kalteng sebesar 7,1%

Proporsi remaja dengan status gizi berdasarkan TB /U dengan kategori pendek (stunting) sebesar 35%
lebih besar dibandingkan dengan IMT/U Riskesdas 2018 Kalteng sebesar 27,1%

b. Laboratorium

c. Fisik/klinis

d. Riwayat gizi

- proporsi pengetahuan gizi pada remaja dengan kategori sedang sebesar 25% sebanyak 5 responden

- proporsi pengetahuan gizi pada remaja dengan kategori kurang sebesar 75% sebanyak 15 responden

- proporsi tingkat pengetahuan anemia pada remaja dengan kategori kurang sebesar 95% sebanyak 19
responden dan tingkat pengetahuan anemia pada remaja dengan kategori sedang sebesar 5% sebanyak
1 responden

- proporsi asupan energi pada remaja dengan kategori defisit tingkat ringan dan sedang sebesar 5% ,
defisit berat tingkat sebesar 85%

- proporsi informasi gizi yang didapat pada remaja yaitu yang mendapatkan informasi sebesar 55%
dikatakan belum baik dan yang tidak mendapatkan informasi gizi sebesar 45%

- proporsi sumber informasi pada remaja yaitu tidak relavan 60%

- proporsi tingkat kecukupan Fe pada remaja yaitu dengan kategori kurang sebesar 90% sebanyak 18
responden.

d. Riwayat klient
- proporsi body image pada remaja dengan kategori body Negative 60%

- proporsi usia pertama kali mentruasi pada remaja Putri yaitu pada usia 11 tahun sebesar 5% sebanyak
1 responden dan pada remaja putri dengan umur 12-14 tahun sebessr 95% sebanyak 19 responden

- proporsi siklus mentruasi pada remaja putri dengan kategori teratur sebesar 70% sebanyak 14
responden dan tidak teratur sebesar 30% sebanyak 6 responden

- proporsi status infeksi pada kejadian infeksi 1 bulan terakhir dengan kejadian sebesar 65% dengan
kategori tinggi

- proporsi perilaku higiene pada remaja putri dengan kategori sedang sebesar 75% termaksud kategori
baik dalam praktek higiene

-proporsi jarak tempat membeli jajan pada remaja dengan jarak < 500m sebesar 55%

B. Diagnosa

a. Problem (P)

Tinggi proporsi anemia pada remaja putri di wilayah kerja puskesmas Tajinan tahun 2019

b. Etiologi (E)

- rendahnya asupan energi pada remaja putri dengan kategori defisit berat

- rendahnya pengetahuan gizi pada remaja putri

- rendahnya pengetahuan remaja putri dan keluarga tentang anemia

- rendahnya kecukupan zat besi pada remaja

- persepsi remaja putri yang salah tentang bentuk badan (body image)

c. Sign/symptom (S)

- rendahnya asupan energi pada remaja putri dengan kategori defisit berat sebesar 85% (>120 AKG)

- rendahnya pengetahuan gizi pada remaja putri dengan kategori kurang sebesar 75% (<80% AKG)

- rendahnya pengetahuan remaja putri dan keluarga tentang anemia dengan kategori kurang sebesar
95% (>120AKG)

- rendahnya kecukupan zat besi pada remaja sebesar 90% (>80%AGK)

Prioritas

C. Intervensi
a. Tujuan

Menurunkan

b.pemberian makan

Pemberian TTD pada remaja putri 1 tablet setiap minggu

Penyediaan dan pemberian makanan sumber zat besi dikantin bagi remaja putri disekolah

c. Edukasi

- penyuluhan mengenai gizi seimbang , anemia pada remaja putri dan manfaat TTD

- penyediaan sarana KIE berupa poster, leaflet dan brosur

d. Koordinasi asuhan gizi

- berkoordinasi dengan penanggung jawab program kesehatan remaja

- berkoordinasi dengan guru penanggung jawab UKS/ KOMITE sekolah untuk pemberian TTD dan
konseling saat hari minum TTD di sekolah

- merujuk remaja putri dengan gejala anemia ke fasilitas pelayanan kesehatan

D. Monitoring dan evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memantau :

- jumlah proporsi remaja putri yang mengalami anemia berkurang setelah dilakukan intervensi

- cakupan pemberian TTD , cakupan remaja putri yang mengkonsumsi TTD

- terselenggaranya kantin di sekolah yang menyediakan makanan sumber zat besi bagi remaja putri

- terselenggaranya penyuluhan tentang gizi seimbang , anemia pada remaja putri dan manfaat TTD

Anda mungkin juga menyukai