Anda di halaman 1dari 6

1.

USULAN PROGRAM BALITA (24-59 bulan)


Data Dasar
a. Masalah:
Stunting Pada Balita
b. Status Gizi :
Indikator Status Gizi n %
Sangat Pendek dan 8 54%
TB/U
Pendek

c. Tingkat Konsumsi :
Energi Protein
Kategori
n % n %
Diatas AKG 4 30 15 75
Normal 5 25 3 15
Defisit Tingkat Ringan 1 5 0 0
Defisit Tingkat Sedang 4 20 2 10
Defisit Tingkat Berat 6 30 0 0

d. Riwayat Penyakit:
1. Batuk dan Flu
2. Typhus
3. Penyakit kulit (gatal-gatal)
e. Riwayat Alergi :
1. Udang (Seafood)
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Berdasarkan hasil baseline yang dilakukan di Desa Bokor, Kecamatan
Tumpang pada tanggal 16-22 September 2019 didapatkan data mengenai 20 balita
dengan random sampling. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat 54% balita
mengalami stunting ditandai dengan indikator satus gizi berat badan menurut tinggi
badan dimana presentase balita sangat pendek yaitu sebesar 8% dan balita pendek
yaitu 34%.
Data tersebut didukung dengan data tingkat konsumsi energi dari 20 balita
yang diambil datanya. Balita yang tergolong tingkat konsumsi energinya diatas AKG
sebesar 30% dan defisit sebanyak 55%. Balita juga memiliki beberapa riwayat
penyakit seperti gejala thypus, batuk/flu, dan penyakit kulit – gatal). Dari beberapa
riwayat penyakit tersebut dapat diketahui bahwa sebagian penyakit tergolong penyakit
infeksi dimana merupakan penyebab langsung dari masalah gizi (conceptual
framework of malnutrition). Di Bokor ada pula balita yang alergi terhadap udang dan
beberapa seafood lainya. Untuk tingkat konsumsi protein dari Balita yang ada di desa
Bokor, sebanyak 75% diatas AKG dan 10% defisit.

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang masalah gizi pada balita.
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang stunting pada balita
2. Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang gizi seimbang untuk balita
3. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang hygiene sanitasi bagi keluarga

B. SASARAN
Ibu Balita di Desa Bokor, Kecamatan Tumpang.

C. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT


1. Faktor Pendorong
Dukungan dan kontribusi kader posyandu balita
2. Faktor Penghambat
1. Kurangnya kesadaran ibu untuk mengikuti kegiatan penyuluhan
2. Kurangnya fasilitas dari saranan dan prasarana
3. Jarak dari rumah dengan lokasi penyuluhan yang tidak dekat

3. BENTUK PROGRAM
Promosi dan Penyuluhan Kesehatan

4. RENCANA KEGIATAN
1. Judul kegiatan
Penyuluhan tentang Stunting Pada Balita dan Manfaat PMT
2. Masalah yang akan diselesaikan
Status gizi balita (Stunting)
3. Penyebab masalah
a. Tingkat konsumsi energi dan protein tidak sesuai kebutuhan.
b. Penyakit infeksi
c. Pengetahuan ibu balita
4. Tujuan khusus
a. Ibu balita memahami tentang gizi yang sesuai dengan kebutuhan untuk balita
b. Meningkatkan peran aktif ibu balita untuk rutin hadir ke posyandu.
5. Materi kegiatan
a. Masalah gizi stunting
b. Manfaat PMT
c. Hubungan hygiene sanitasi dan kesehatan.
6. Asumsi perencanaan
a. Asumsi positif
Program yang direncanakan dapat ditanggapi, disetujui dan mendapat dukungan
serta pastisipasi dari masyarakat, lintas program dan lintas sektor.
b. Asumsi negative
i. Jarak rumah dengan lokasi penyuluhan yang jauh menyebabkan ibu balita
enggan untuk hadir
ii. Kurangnya partisipasi dari ibu balita sehingga penyampaian materi yang
diberikan kurang optimal dipahami oleh peserta penyuluhan.
7. Strategi dan metode kegiatan
a. Strategi kegiatan
Melalui pemberdayaan masyarakat khususnya pada ibu balita untuk
mengenali masalah stunting pada balita dan mampu membentuk pola asuh yang
sesuai. Selain itu juga meningkatkan minat ibu balita untuk datang ke posyandu
guna memantau pertumbuhan anak.
b. Metode kegiatan
Metode penyuluhan dengan cara penyuluh membentuk suatu kelompok
besar yang terdiri dari sasaran secara langsung (ibu balita)
8. Sasaran
Ibu Balita di Desa Bokor
9. Tempat dan waktu
Tempat : Balai Desa Bokor
Waktu : Pukul 10.00 WIB
10. Penanggung jawab program
Cantikania
11. Alat dan Bahan
a. Leaflet
b. Poster
c. LCD
d. Laptop
e. Mikrofon.
12. Indikator keberhasilan
Ibu balita dapat mengerjakan soal pre dan post test dengan nilai minimal 40 % dan
60%.

PAG
P Antropometri N/D (September) = 83,2%
Proporsi Balita Pendek = 34%
Proporsi Balita Sangat Pendek = 8%
Laboratorium -
Fisik/Klinik -

Riwayat Gizi Hasil survey konsumsi pada balita di Desa Bokor


menunjukkan tingkat konsumsi energi balita yang defisit
sebanyak 55% dan yang diatas AKG yaitu 30%.
Hasil survey konsumsi pada balita di Desa Bokor
menunjukkan tingkat konsumsi protein balita yang defisit
sebanyak 10% dan yang diatas AKG yaitu 75%.

Riwayat Klien D/S (September) = 95%


Balita yang pernah terkena penyakit typhus yaitu sebanyak 5%
dan batuk & flu 20%
Akses ke Posyandu dan pelayanan kesehatan cukup baik
Jarak dari desa Bokor menuju Puskesmas dapat ditempuh
selama kurang dari 30 menit dengan kendaraan bermotor.
Daya beli masyarakat cukup, sebagian besar balita berasal dari
keluarga ekonomi menengah kebawah

D Problem Proporsi Balita Stunting di desa Bokor (dari 20 responden)


yaitu 54% pada bulan september tahun 2019

Etiologi Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian makan pada


anak
Kurangnya kesadaran ibu terhadap pemenuhan gizi anak
Sign/Symptom N/D (September) = 83,2%
Proporsi Balita Pendek = 34%
Proporsi Balita Sangat Pendek = 8%
I Tujuan Menurunkan proporsi Balita pendek di Desa Bokor
Pemberian Makanan Pemberian PMT kepada Balita
Edukasi Gizi Penyuluhan mengenai stunting kepada ibu balita, penyuluhan
mengenai gizi seimbang bagi Balita, dan penyuluhan
mengenai manfaat PMT
Koordinasi Asuhan Melakukan koorinasi dengan:
Gizi 1. Lintas Program seperti Bidan desa dan Dokter di
puskesmas
2. Lintas sektor seperti kepala desa, PKK, dan kader
posyandu
3. Tokoh Agama dan toko masyarakat perihal penyuluhan
M Monitoring dan evaluasi secara berkala dengan tujuan untuk:
E 1. Terselenggarakannya penyuluhan mengenai stunting, Higien dan sanitasi, dan
manfaat PMT kepada ibu Balita
2. Tersedianya PMT bagi Balita yang terindikasi stunting (Pendek dan Sangat
Pendek)
3. Pemantauan kenaikan berat badan selama pemberian PMT
4. Menurunnya proporsi Balita pendek

Anda mungkin juga menyukai