Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN

“FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


ANGKA KEJADIAN GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI
KABUPATEN DEMAK ”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ADELIA DWI CAHYANI

NIM : 1907001

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN BISNIS DAN TEKHNOLOGI

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Gizi buruk merupakan masalah yang masih menjadi perhatian
utama hingga saat ini, terutama di negara-negara berkembang. Tercatat
sepertiga dari populasi balita yang ada di negara-negara berkembang
mengalami masalah gizi buruk. Jika dapat bertahan hingga dewasa,
merekan akan beresiko mengalami pekembangan kognitif yang buruk dan
produktivitas yang rendah(Smith dan Haddad,)
Yang lebih buruk, gizi buruk dapat menyebabkan kematian. Hal ini
cukup mengkhawatirkan mengingat anak-anak ialah generasu penerus
bangsa. Banyak hal yang melatarbelakangi kejadian gizi buruk, namun
secara umum ada dua factor penyebab yaitu penyebab langsung dan tidak
langsung. Penyebab langsung meliputi kurangnya ketersediaan pangan dan
penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu kurangnya
ketersediaan pangan pada tingkat rumah tangga, pola asuh yang tidak
memadai serta masih rendahnya akses pada Kesehatan lingkungan dan
perilaku hidup bersih dan sehat. Masalah sosial ekonomi juga turut
memberikan andil, diantaranya adalah kemiskinan. Kemiskinan
merupakan alasan tidak tercukupinya asupan gizi serta ketidakmampuan
untuk mengakses fasilitas Kesehatan. Selain itu, factor biologis dan
lingkungan juga ikut berpengaruh(Arisman,).
Berdasarkan data departemen Kesehatan (2004), pada tahun 2003
terdapat sekitar 27,5% (5 juta balita kurang gizi) 3,5 juta anak (19,2%)
dalam tingkat gizi kurang, dan 1,5 juta anak gizi buruk (8,3%). Jumlah gizi
buruk pada balita di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Dari tahun 2005 jumlah kasus gizi buruk pada balita sebanyak 8.349 orang
atau 8,8% dan pada tahun 2007 balita yang mengalami kasus gizi buruk
meningkat menjadi 700.000, sementara yang mendapat program makanan
tambahan hanya 39 ribu anak.
Factor utama terjadinya gizi buruk di Demak dipicu masalah
ekonomi atau kemiskinan, hal tersebut sangat berkolerasi mengingat
makin tinggi angka kemiskinan yang tercermin dari rendahnya tingkat
pendapatan, makin tinggi potensi terjadinya balita gizi buruk. Berdasarkan
latar belakang diatas maka perlu penelitian tentang factor-faktor yang
berhubungan dengan angka kejadian gizi buruk pada balita

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Apakah tingkat pendapatan keluarga berhubungan dengan angka
kejadian gizi buruk pada balita di Kabupaten Demak
2. Apakah pola asuh berhubungan dengan angka kejadian gizi buuk pada
balita di Kabupaten Demak
3. Apakah tingkat Pendidikan ibu berhubungan dengan angka kejadian
gizi buruk pada balita di Kabupaten Demak

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalag :
1. Untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan keluarga berhubungan
dengan angka kejadian gizi buruk pada balita di Kabupaten Demak
2. Untuk mengetahui apakah pola asuh berhubungan dengan angka
kejadian gizi buruk pada balita di Kabupaten Demak
3. Untuk mengetahui apakah tingkat Pendidikan ibu berhubungan dengan
angka kejadiab gizi buruk pada balita di Kabupaten Demak

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kajadian gizi buruk
pada balita di Kabupaten Demak sehingga pengasuh balita dapat
mencegah terjadinya gizi buruk.
2. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang factor-faktor
yang berhubungan dengan angka kejadian gizi buruk pada balita di
Kabupaten Demak
3. Bagi Pemerintahan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan bahan pertimbangan
bagi pemerintah Kabupaten Demak dalam merumuskan kebijakan
untuk penanganan kasus gizi buruk pada balita.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalag analitik observasional dengan
rancangan case,control study yaitu suatu penelitian analitik yang
menyangkut bagaimana resiko ditelusuri dengan menggunakan pendekatan
retrospektif yaitu efek (gizi buruk pada balita) diidentifikasi pada saat ini,
kemudian faktor resiko diidentifikasi dengan membandingkan antara
kelompok kasus dengan kelompok control. Rancangan bergerak dari
akibat/efek(penyakit) kemudian ditelusuri factor resiko atau penyebabnya.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 11 sampai bulan 12 tahun 2022 di
Kabupaten Demak.

C. Polulasi dan Sample


1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah anak balita yang mengalami gizi
buruk.
2. Sample Penelitian
 Kasus
Kasus adalah balita dengan status gizi buruk yang ada di wilayah
Kabupaten Demak sebanyak 23 orang, hal ini berdasarkan pada
pengukuran antropometri BB/U
 Kontrol
Kontrol merupakan balita dengan status gizi baik(berdasarkan hasil
pengukuran antropometri BB/U) dengan jumlah balita sebanyak 23
orang. Kontrol diperoleh dari tetangga terdekat dari kasus dengan
karakteristik sama dengan kasus melalui proses matching umur dan
jenis kelamin. Maching pada kontrol didasarkan pada hanya dua
karakteristik untuk memudahkan mendapatkan kontrol, karena
pengambilan banyaj faktor yang harus disamakan dengan kasus
akan menyebabkan kesulitan untuk menentukan kontrol.
 Teknik Pengambilan Sample
Pada penelitian ini pemilihan sample dilakukan secara total
sampling yaitu semua populasi dijadikan sebagai sampel. Adapun
jumlah sample pada penelitian ini adalah 23 orang kemudian
kontrol 23 orang, sehingga untuk total keseluruhan adalah 46
orang.
 Responden

Pada penelitian ini responden adalah ibu dari balita yang terpilih
menjadi sample dan bersedia untuk menjadi responden pada
penelitian ini.

I. ETIKA PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain case control yang
tidak dilakukan perlakuan terhadap subjek penelitian ini, sehingga
tidak adaa kemungkinan resiko yang dapat memahayakan/ merugikan
subjek penelitian. Namun, untuk memperhatikan etika professional
dalam penelitian, maka harus dipertimbangkan adalah menyangkut
privasi subjek penelitian yang meliputi identitas yang diperoleh dari
subjek penelitian akan dijaga kerahasiaannya.

Anda mungkin juga menyukai