Anda di halaman 1dari 15

RESUM AN.

B DENGAN DEMAM FEBRIS DI IGD


RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat
Pembimbing Klinik : Dyyah Setyowati., S.kep.,Ns
Dosen Pembimbing : Maulidta Karunianingtyas W, Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Risma Budi Rahayu
1907049

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2022

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME
KEJANG DEMAM

Hari :
Tanggal :

Disusu Oleh :
Risma Budi Rahayu
1907049

Dosen Pembimbing Pembimbing Klinik

Maulidta Karunianingtyas W, Ns., M.Kep Dyyah Setyowati., S.Kep., Ns.


Nama Mahasiswa : Risma Budi Rahayu
NIM : 1907049
Hari/tanggal pengkajia : Selasa, 08 November 2022
Jam :
A. PENGKAJIAN
1)IDENTITAS
a. Identitas

Pasien Nama : Tn. M


Umur : 22 Thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Status perkawinan :-
Alamat : Rekesan RT.01/RW.04 Kalirejo Uangaran Timur
Tanggal Masuk RS : 08 Desember 2022
No. RM : 278***
Diagnose Medis : Demam Febris
b. Identitas Penanggung jawab

Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat : Rekesan RT.01/RW.04 Kalirejo Uangaran Timur
Hubungan dengan Pasien :
B. RIWAYAT KESEHATAN
1) Keluhan utama
a) Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+) muntah (+),
batuk (-), Flu (-), Diare (-) Demam naik turun saat minum obat.
2) Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien Masuk RSUD K.R.M.T Wongsonegoro pada tanggal 08 November 2022 dengan keadaan sadar
dengan KU lemah, Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+)
muntah (+), batuk (-), Flu (-), Diare (-) Demam naik turun saat minum obat
3) Riwayat kesehatan masa lalu.
a) pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya tidak mempunyai riwayat kejang
4) Riwayat kesehatan keluarga.
b) p a s i e n m e n g a t a k a n d a r i k e l u a r g a t i d a k a d a y a n g m e m p u n y a i r i w a y a t
penyakit seperti pasien.
5) Riwayat Alergi.
c) pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki alergi.

C. PENGKAJIAN PRIMER.
1. Airway .
d) Pasien tidak ada sumbatan jalan nafas.
2. Breathing.
e) Pernafasan sedikit sesak, RR : 28, SpO2 : 97%, wheezing (-) Ronchi (+).
3. Circulation.
f) Akral hangat, nadi kuat, regular, CRT <2 detik, tugor sedang, tidak ada perdarahan..
4. Disability.
g) E : 4, V : 5, M : 6 GCS : 15, Composmentis, Pupil isokor, Reflek cahaya (+).
5. Exposure
h) Tidak ada jejas.
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1) Tanda-Tanda Vital
S : 37,9 C
HR : 145 bpm
SpO2: 97%
RR : 26
N : 65x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
a) Mata
Tampak simetris, tampak sayu
b) Mulut.
Mukosa bibir tampak kering
c) Telinga
Telinga tampak simetris kanan kiri, terdapat sedikit secret
d) Hidung
Penciuman kurang baik karena pilek, bentuk simetris
e) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
f) Dada
i) Thoraks
Inspeksi : Gerakan dada simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan.
Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri sama
Auskultasi : Ditemukan bunyi ronchi
Perkusi : -
E. Analisa Data
No Gejala Etiologi Problem
1 Ds : Proses Penyakit Hipertermia
- Pasien mengatakan demam sejak (D.0130)
4 hari yang lalu.
- Pasien mengatakan demam naik
turun setelah minum obat.
Do :
- Pasien tampak Panas
- Pasien tampak mengigi
- Pasien Takikardi
- S : 37,9 C.
- HR : 145 bpm.
- SpO2: 97%.
- RR : 26.
- N : 65x/menit

2. Ds : Faktor Psikologis Defisit Nutrisi (D.0019)


- Pasien mengatakan tidak
nafsu makan
- pasien mengatakan bahwa
pasien muntah ketika
menelan makanan
Do :
- Pasien tampak tidak
menghabiskan porsi
makanannya
- KU lemah
- Mukosa bibir pasien tampak
kering
- S : 37,9 C.
- HR : 145 bpm.
- SpO2: 97%.
- RR : 26.
- N : 65x/menit
3. Ds : Muntah Risiko Ketidak Seimbangan
- pasien mengatakan bahwa Elektrolit (D.0037)
pasien muntah ketika
menelan makanan
Do :
- Pasien tampak muntah 1x
- KU lemah
- Mukosa bibir pasien tampak
kering
F. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia (D.0130 ) b.d Proses panyakit.

2. Resiko Defisit Nutrisi (D.0032) b.d Faktor Psikologis

3. Risiko Ketidak Seimbangan Elektrolit (D.0037) b.d Mutah.

G. Intervensi Keperawatan

NO Diagnosa Keperawatan Intervensi TTd

Tujuan Tindakan

1. Hipertermia (D.0130 ) b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia

Proses penyakit keperawatan 1x24 jam ( I.15506).

diharapkan Termoregulasi Observasi :

(L.14134) Membaik : - Identifikasi penyebab

- Kejang membaik hipertermia (mis. Dehidrasi,

- Pucat membaik terpapar lingukangan panas,

- Suhu tubuh membaik penggunakaan incubator ).

- Suhu kulit membaik - Monitor suhu tubuh.

- Monutor kadar elektrolit.

- Monitor haluaran urine.

- Monitor komplikasi akibat

hipertermia.

Trapeutik :

- Sediakan lingkungan yang

dingin.

- Longgarkan atau lepaskan

pakaian.

- Bahasi dan kipasi permukaaan


tubuh.

- Berikan cairan oral.

- Ganti linen setiap hari atau

lebih sering hyperhidrosis

(keringat berlebihan).

- Lakukan pendinginan

eksternal ( mis.selimut

hipertermia atau kompres

dingin pada dahi, leher, dada,

abdomen, aksila).

- Hindari pemberian antipiretik

atau aspirin.

- Berikan oksigen jika perlu.

Edukasi :

- Anjurkan tirah baring.

Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian cairan

dan elektrolit intravena jika

perlu

Resiko Defisit Nutrisi Setelah dilakukan asuhan Manajemen Gangguan Makan


keperawatan selama 1x24 jam, (1. 03111)
(D.0032) b.d Faktor
defisit nutrisi teratasi dengan Observasi
Psikologis kriteria hasil : 1. Monitor asupan dan keluarnya
1. porsi makanan yang makanan dan cairan serta
dihabiskan meningkat kebutuhan kalori.
2. nafsu makan membaik
Terapeutik
3.frekuensi makan membaik
1. Timbang berat badan secara
rutin
2. Diskusikan perilaku makan
dan jumlah aktivitas fisik
(termasuk olahraga) yang
sesuai
3. Lakukan kontrak perilaku
(mis: target berat badan,
tanggungjawab perilaku)
4. Damping ke kamar mandi
untuk pengamatan perilaku
memuntahkan Kembali
makanan
5. Berikan penguatan positif
terhadap keberhasilan target
dan perubahan perilaku
6. Berikan konsekuensi jika
tidak mencapai target sesuai
kontrak
7. Rencanakan program
pengobatan untuk
perawatan di rumah (mis:
medis, konseling).
Edukasi
1. Anjurkan membuat catatan
harian tentang perasaan dan
situasi pemicu pengeluaran
makanan (mis: pengeluaran
yang disengaja, muntah,
aktivitas berlebihan)
2. Ajarkan pengaturan diet
yang tepat
3. Ajarkan keterampilan
koping untuk penyelesaian
masalah perilaku makan.
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang target berat badan,
kebutuhan kalori dan
pilihan makanan
3 Risiko Ketidak Setelah dilakukan Tindakan Pemantauan Elektrolit (I.14526)

Seimbangan Elektrolit diharapkan Keseimbangan Observasi :

(D.0037) b.d Mutah Elektrolit (L.03021) - Identifikasi kemungkinan

Meningkat : penyebab ketidak seimbangan

- Serum natrium meningkat eletrolit .

- Serium kalium meningkat - Monitor mual, mutah, diare

- Serum klorida meningkat - Monitor kehilangan cairan,

- Serum kalsium meningkat Jika perlu

- Serum magnesium Terapeutik :

meningkat - Atur interval waktu

- Serum fosfor meningkat pemantauan sesuai kondisi

pasien

- Dokumentasi hasil

pemantauan

Edukasi :

- Jelaskan tujuan dan

prosedur pemantauan

- Informasikan hasil

pemantauan, Jika perlu


H. Implementasi Keperawatan
N Hari/Tanggal Diagnosa Respon TTD
O
1 Hipertermia (D.0130 ) DS :
- pasien mengatakan bahwa
- Mengidentifikasi penyebab hipertermia
suhu tubuh pasien sudah
(mis. Dehidrasi, terpapar lingukangan
mulai turun sedikit demi
panas, penggunakaan incubator ). sedikit.
DO :
- Memonitor suhu tubuh.
- S : 37,9 C.
- Melonggarkan atau lepaskan pakaian.
- Kulit teraba masih
- Menganjurkan tirah baring hangat

2 Manajemen Gangguan Makan (1. 03111) Ds :


- Memonitor asupan dan keluarnya - Pasien mengatakan tidak
makanan dan cairan serta kebutuhan nafsu makan
kalori. - Pasien mengatakan bahwa
- menimbang berat badan secara rutin pasien muntah ketika
- Mendiskusikan perilaku makan dan menelan makanan
jumlah aktivitas fisik (termasuk Do :
olahraga) yang sesuai - Pasien tampak tidak
- Melakukan kontrak perilaku (mis: target menghabiskan porsi
berat badan, tanggungjawab perilaku) makanannya
- Mendamping ke kamar mandi untuk - KU lemah
pengamatan perilaku memuntahkan - Mukosa bibir pasien
Kembali makanan tampak kering
- Memberikan penguatan positif terhadap
keberhasilan target dan perubahan
perilaku.
- Memberikan konsekuensi jika tidak
mencapai target sesuai kontrak
- Merencanakan program pengobatan
untuk perawatan di rumah (mis: medis,
konseling).
- Menganjurkan membuat catatan harian
tentang perasaan dan situasi pemicu
pengeluaran makanan (mis: pengeluaran
yang disengaja, muntah, aktivitas
berlebihan)
- Mengajarkan pengaturan diet yang tepat
- Mengajarkan keterampilan koping untuk
penyelesaian masalah perilaku makan.
- Mengkolaborasi dengan ahli gizi tentang
target berat badan, kebutuhan kalori dan
pilihan makanan

3 Pemantauan Elektrolit (I.14526) DS :


- Mengidentifikasi kemungkinan penyebab - pasien mengatakan
bahwa pasien mutah
ketidak seimbangan eletrolit .
apabila makan
- Memonitor mual, mutah, diare

- Memonitor kehilangan cairan, Jika perlu DO :


- pasien tampak
- Mengatur interval waktu pemantauan sesuai
muntah 1x
kondisi pasien - KU lemah
- Mendokumentasi hasil pemantauan

- Menjelaskan tujuan dan prosedur

pemantauan

- Menginformasikan hasil pemantauan, Jika

perlu
I. Evaluasi Keperawatan
N Hari/Tanggal Diagnosa Respon TTD
O
1 Hipertermia (D.0130 ) b.d Proses penyakit S:
- Pasien mengatakan suhu
tubuhnya mulai turun dari
yang 37,9 menjadi 37,0.
O:
- Pasien tampak mengigil
berkurang.
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi dihentikan
2 Resiko Defisit Nutrisi (D.0032) b.d Faktor S:
- Pasien mengatakan
Psikologis
sudah nafsu makan dan
sudah tidak mual lagi
O:
- Pasien tampak sudah
menghabiskan porsi
makanannya
A:
- Masalah Teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
3 Risiko Ketidak Seimbangan Elektrolit S:
- pasien mengatakan
(D.0037) b.d Mutah
muntah sudah berkurang
apabila pasien sedang
makan
O:
- Pasien sudah tidak
muntah lagi

A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai