Anda di halaman 1dari 29

 

LAPORAN PRE-DIETETIC INTERNSHIP ROTASI COMMUNITY


(PELAKSANAAN KEGIATAN NCP KOMUNITAS PADA KELOMPOK SASARAN REMAJA
PUTRI)
DI PUSKESMAS MULYOREJO KOTA MALANG
Tanggal 24 Maret s.d 5 April 2014 

Oleh :
Safira Nuri Ramadhani NIM. 105070300111053

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKUKTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2014 
 

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PERSETUJUAN PRE-DIETETICS INTERNSHIP ROTASI COMMUNITY


(PELAKSANAAN KEGIATAN NCP KOMUNITAS PADA KELOMPOK SASARAN REMAJA
PUTRI)
DI PUSKESMAS MULYOREJO KOTA MALANG
Tanggal 24 Maret s.d 5 April 2014

Oleh :
Safira Nuri Ramadhani NIM. 105070300111053

Telah mendapat persetujuan dan dipresentasikan pada :


Hari/Tanggal : Jumat, 4 April 2014  

Perceptor, Community Instructure,

dr. Umar Usman Nanang Setyawan, S.Gz


NIP. 19691111 199903 1 007 NIP. 19810212 201101 1 002

Community Supervisor,

Catur Saptaning W, MPH


NIK. 840712 0712 0 031 

151
 

3.2 NCP Komunitas


3.2.1 Interpretasi Hasil Screening (Data Primer)
Dari hasil pengolahan data primer dengan jumlah responden 20 orang, maka
didapatkan data dasar untuk penentuan masalah gizi adalah sebagai berikut:
Data Dasar Sintesa Data
Status Gizi
Status gizi berdasarkan IMT/U: Cut Off Underweight 20%-39,9%
-  40% underweight

-  35% normal Prevalensi Status gizi Underweight


-  15% overweight 40% termasuk tinggi
-  10% obesitas

Asupan makanan dan pola makan


Hasil Recall (single 24-h recall) Cut off:
a. Energi Lebih ≥120% 
-  Rata-rata intake remaja 1107,72 kkal Cukup 90-119%
-  Berdasarkan AKG per masing-masing umur, Defisit ringan 80-89%
maka 100% intake remaja putri Defisit sedang 70-79%
-  87,5% defisit berat Defisit berat <70%

100% mengalami kurang intake


energy

Rata-Rata intake karbohidrat


remaja putri kurang dari AKG

Rata-rata intake lemak remaja


b. Karbohidrat Putri kurang dari AKG
-  Rata-rata intake karbohidrat remaja 162,95 gr.

Berdasarkan AKG:

152
 

-  70% deficit berat Rata-Rata intake protein remaja


-  15% deficit sedang Putri kurang dari AKG
-  10% deficit ringan

-  5% cukup

c. Lemak
-  Rata-rata intake lemak remaja putri 38,06 gr.

Berdasarkan AKG:
-  75% deficit berat

-  10% deficit sedang

-  10% deficit ringan

-  5% cukup

d. Protein
-  Rata-rata intake protein remaja putri 39,69 gr

Berdasarkan AKG:
-  65% deficit berat

-  25% deficit sedang

-  5% deficit ringan

-  5% cukup

153
 

Hasil FFQ Cut off:


a. Pola konsumsi sumber Fe Lebih ≥120% 
100% kurang mengkonsumsi sumber Fe Cukup 90-119%
Defisit ringan 80-89%
Defisit sedang 70-79%
Defisit berat <70%

Rata-rata intake sumber Fe kurang


dari AKG

b. Konsumsi sumber vitamin C


Remaja putri memiliki intake sumber vitamin C
Rata-rata intake sumber vitamin C
-  45% kurang
kurang dari AKG
-  50% cukup

c. Konsumsi makanan penghambat Fe


Cut off: >50% dikatakan tinggi
-  Terdapat 40% remaja putri yang jarang
konsumsi sumber makanan yang mengandung
Konsumsi makanan penghambat
zat inhibitor Fe
Fe cukup tinggi
-  Terdapat 60% remaja putri yang sering
konsumsi sumber makanan yang mengandung

154
 

zat inhibitor Fe

Pola Makan Sebagian besar dari remaja putri


a. Frekuensi makan dalam sehari) masih memiliki kebiasaan makan
-  45% makan 3x/hari 2x/hari
-  55% makan 2x/hari

b. Kebiasaan mengkonsumsi camilan Cut off: >50% dikatakan tinggi


-  85% memiliki kebiasaan ngemil Kebiasaan mengkonsumsi camilan
-  50% sering (4-7x/minggu) pada remaja putri tergolong tinggi
-  35% tidak sering (≤3x/minggu) 

-  5% remaja putri mengkonsumsi makanan


camilan sepinggan
-  75% remaja putri mengkonsumsi makanan
camilan sepinggan

155
 

Tingkat Pengetahuan Gizi


Pengetahuan remaja putri terkait zat gizi Cut off: >80% dikatakan baik
-35% kurang pengetahuan
-60% cukup pengetahuan Pengetahuan remaja putri terkait
-5% baik pengetahuan zat gizi masih kurang

Pengetahuan remaja putri terkait zat gizi tertentu (Fe


Pengetahuan remaja putri terkait
dan kalsium) terdapat 100% memiliki pengetahuan
Fe dan kalsium kurang
kurang

Pengetahuan remaja putri terkait anemia terdapat


Pengetahuan remaja putri terkait
-  90% memiliki pengetahuan kurang
anemia masih kurang
-  10% pengetahuan baik

156
 

Aktivitas Fisik
- 10% memiliki aktivitas fisik sedang Kurangnya aktivitas fisik
- 90% memiliki aktivitas rendah

 jumlah

rendah

sedang

tinggi

Status Penyakit Infeksi (1 bulan terakhir) 


Sebanyak 70% remaja putri mengaku pernah sakit Sebanyak 70% kejadian penyakit
pada satu bulan terakhir infeksi terjadi pada remaja putri
-  10% menderita diare

-  55% menderita batuk

-  70% menderita pilek

-  35% menderita demam

Higiene Sanitasi
Kebiasaan potong kuku Cut off:
-  50% jarang (≥2 minggu sekali)  frekuensi 1x/mgg >80% dikatakan

157
 

-  40% sering (1 minggu sekali) baik


-  10% lainnya
Kebiasaan bersih diri kurang

Kebiasaan cuci tangan Cut off:


-  75% kurang >80% dikatakan baik
-  25% baik

Kebiasaan bersih diri kurang

Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan


-  75% remaja putri di rumah saja bila sakit Cut off:
-  55% menyatakan tidak puas dengan pelayanan Kategori pemanfaatan pelayanan
kesehatan kesehatan oleh remaja putri
-  75% menyatakan terdapat UKS di sekolah dikatakan baik jika prevalensi
-  40% menyatakan tidak pernah menggunakan >80%
fasilitas di UKS
Pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh remaja putri
rendah.

Akses terhadap Informasi pada Remaja Putri 

158
 

85% tidak mendapatkan informasi terkait Cut off:


gizidankesehatan dalam 3 bulan terakhir Dikatakan baik jika akses terhadap
informasi >80%

Paparan informasi yang minim


pada remaja putri

Budaya Makan
60% remaja putri memiliki food belief

3.2.2 Interpretasi Data Sekunder


Jumlah remaja yang bersekolah baik di SMP/MTs maupun di SMA/MA
keseluruhan sebanyak 3737 orang yang termasuk di wilayah kerja Puskesmas
Mulyorejo, dengan distribusi menurut tingkat sekolah : 
  SMP sebanyak 1619 orang dengan jumlah sarana sekolah 4 
  MTs sebanyak 434 orang dengan jumlah sarana sekolah 2 
  SMU sebanyak 958 orang dengan jumlah sarana sekolah 4 
  SMK sebanyak 726 orang dengan jumlah sarana sekolah 2 
Peran serta masyarakat:
  Jumlah guru UKS sebanyak 71 orang 

159
 

3.2.3 Problem Tree

Prevalensi Underweight
Remaja Putri Tinggi (40%)

Intake energi remaja Prevalensi penyakit


putri rendah infeksi tinggi

Intake lemak Intake Karbohidrat Intake protein


Perilaku Hygiene Pemanfaatan pelayanan
rendah rendah rendah
Remaja Putri Rendah kesehatan rendah

Pola Makan Kurang Baik pada


Remaja Putri Tinggi

Kebiasaan Konsumsi
Makanan Ringan tinggi

Pengetahuan mengenai gizi


dan kesehatan rendah

Keterpaparan informasi tentang gizi


160
dan kesehatan rendah
 

3.2.4 Diagnosa Gizi Komunitas


3.2.4.1 Objective Tree

Menurunkan Prevalensi
Underweight Remaja Putri

Meningkatkan Intake Menurunkan Prevalensi


Energi remaja putri penyakit Infeksi

Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan


Intake lemak Intake Karbohidrat Intake protein Perilaku Hygiene Pemanfaatan Pelayanan
Remaja Putri Kesehatan

Meningkatkan Pola Makan


Baik pada Remaja Putri

Menurunkan Kebiasaan
Konsumsi Makanan Ringan

Meningkatkan Pengetahuan
Mengenai Gizi dan Kesehatan

Meningkatkan Keterpaparan
161
Informasi tentang Gizi dan
Kesehatan
 

3.2.4.2 Participant Analysis

Person/ Categorize Charecteristics Interest, motives, Potential Implication for the


group attitude (strenght/weakness) project
Remaja Pelaku -  Emosi masih labil - Suka mengkonsumsi (+) Sebagai responden
putri - Mudah dipengaruhi  jajanan saat istirahat -  Mudah menerima atau sasaran utama
-  Mudah menerima informasi sekolah informasi dari proyek sehingga
-  Sering mengikuti perilaku yang - Lebih memilih konsumsi -  Mudah dipengaruhi sangat berpengaruh
dilakukan temannya snack dibandingkan -  Mudah diajak kerjasama terhadap keberhasilan
-  Rentan anemia defisiensi besi makanan utama bila diberikan perhatian proyek
-  Suka makan jajanan ringan - Menghindari sarapan pagi (-)
-  Jarang mengkonsumsi buah - Variasi makan kurang - Kurangnya pengetahuan

dan sayuran - Ingin meningkatkan terhadap gizi dan


prestasi sekolah kesehatan
- Emosi labil

Ibu Pendukung -  Penyedia makanan di rumah - Ibu ingin anaknya sehat (+) Sebagai pihak yang
-  Cerewet - Ibu ingin anaknya - Penyayang dan penyabar dapat mendukung
-  Melakukan apa saja untuk berprestasi di sekolah - Dekat dengan anak yaitu berjalannya program
kebaikan anaknya remaja putri
-  Penyabar dan penyayang - Melakukan apa saja untuk

-  Masih percaya mitos atau kebaikan anaknya


kepercayaan (-)
-  Mudah mempengaruhi anak - Kurang terpapar informasi

-  Sebagai contoh pola hidup mengenai gizi dan

162
 

pada anak kesehatan


- Pengetahuan yang kurang

mengenai gizi dan


kesehatan
 Ayah Pendukung -  Pencari nafkah dalam - Ingin anaknya lebih sehat (+) Sebagai pendukung
keluarga - Ingin anknya berprestasi -  Penentu keputusan dalam berjalannya program ini
-  Pembuat keputusan dalam di sekolah keluarga karena ayah yang
keluarga sebagai kepala - Penyedia dana memberikan izin anak
rumah tangga -  Bertanggung jawab untuk mengikuti
-  Susah menerima informasi terhadap keluarga program
baru (-)
-  Melakukan apa saja untuk - Susah menerima informasi

anaknya baru
-  Sebagai contoh pola hidup - Terkadang kurang

pada anak perhatian pada kondisi


anaknya karena terlalu
menyerahkan kondisi anak
pada istrinya
Tenaga Pelaksana -  Peduli - Ingin daerah yang di (+) Sebagai pelaksana
kesehatan program - Berkompeten bawahi oleh puskesmas - Berkompeten yang memegang peran
-  Tegas dalam menjalankan tersebut derajat - Info mengenai kesehatan utama dalam program
program kesehatannya lebih baik selalu terbaru ini seperti
-  Teliti - Mengetahui profil daerah merencanakan,

163
 

- Bertanggung jawab setempat implementasi, monev


-  Harus selalu memperbarui info - Bertanggung jawab dan
mengenai kesehatan teliti
-  Pelaksanaan program (-)
tergantung dana yang tersedia - Terkadang kurang sabar

-  Mengetahui profil daerah - Pelaksanaan program


setempat tergantung dana yang di
-  Pendapatan sedikit namun didapat
waktu dan tenaga yang - Terkadang memanipulasi
dibutuhkan besar data yang kurang sesuai
dengan harapan
- Jumlahnya terkadang

terbatas karena
pendapatannya sedikit
Pemerintah Pendukung -  Perhitungan -  Mencari reward   (+) Sebagai pendukung
setempat -  Sulit diajak bernegosiasi Baik untuk pemerintahan - Penyedia dana berjalannya program,
-  Penyedia dana maupun daerahnya (-) karena merupakan
-  Terkadang tidak mau ambil - Sulit diajak bernegosiasi penyokong dana
resiko - Tidak mau ambil resiko berjalannya program.
Teman Pendukung -  Teman cerita -  Ingin membuat temanya (+) Sebagai pendukung
-  Selalu ingin tahu masalah merasa bahagia -  Dipercaya remaja putri berjalannya program,
temannya -  Membantu -  Bisa menasehati remaja karena teman atau
-  Baik menyeleseikan masalah putri sahabat bisa

164
 

-  Mendukung temannya (-) menyampaikan saran


-  Membantu menyeleseikan - Mengikuti keinginan remaja kepada remaja putri
masalah putri
- Melakukan apapun yang

membuat remaja putri


senang
Tokoh Pendukung -  Dihormati oleh masyarakat -  Dapat menasehati (+) Sebagai pendukung
masyarakat -  Bijaksana warganya - Dipercaya masyarakat berjalannya program ,
-  Pengambil kebijakan sosial di -  Sebagai penengah - Pengambil keputusan dan menyediakan
daerah tersebut warga sosial sarana prasarana
-  Sebagai panutan warga -  Masih percaya dengan (-)
budaya dan adat istiadat - Memegang budaya

setempat setempat
- Kurang bisa menerima

informasi baru

165
 

3.2.4.3 Alternative Analysis

Kriteria Pendekatan

Meningkatkan pengetahuan Meningkatkan perilaku hygiene


tentang kebutuhan gizi remaja putri

Kegiatan a. Edukasi tentang kebutuhan a. Edukasi cara mencuci


gizi seimbang tangan dengan benar
b. Edukasi tentang pola makan b. Praktek mencuci tangan
dengan benar

Sumber
- Money 4 4
- Material 5 3
- Time 4 3
- Infrastructure 4 3
- Manpower   4 4

Kegawatan
4 3
Masalah

Sosial dan
3 3
Komunitas

Ketahanan 4 5

Kelayakan 4 4

TOTAL 36 32

Keterangan :
Skor 1 – 5 : terendah sampai tertinggi

166
 

3.2.4.4 Project Planning Matriks 

Objective Indicator Means Of Verification Assumption

Goal Menurunkan presentase Menurunkan presentase status -  Pengukuran -  Tidak adanya dukungan dari
status gizi underweight gizi underweight dari 40 % antropometri orang tua, terutama ibu
menjadi <35%

Outcome Meningkatkan pola makan Meningkatkan pola makan 3x -  Wawancara -  Adanya dukungan dari orang

yang baik pada remaja putri sehari dari 45% menjadi 50% tua terutama ibu untuk
menyiapkan makanan

Output Meningkatnya pengetahuan Meningkatkan pengetahuan Pre-test dan post-test Pihak panti asuhan mendukung
mengenai kebutuhan dari 60% menjadi 80% terselenggaranya kegiatan
giziuntuk remaja putri edukasi
Remaja putri hadir dan antusias

Activities 1.1 Pemberian edukasi kepada remaja putri mengenai kebutuhan zat gizi
1.2 Pemberian edukasi kepada remaja putri mengenai anemia
1.3 Pemberian edukasi kepada remaja putri mengenai pola makan yang baik

167
 

3.2.5 Pelaksanaan Intervensi Gizi


3.2.5.1 Latar Belakang 
Berdasarkan data primer hasil survey, memperlihatkan bahwa tingkat
pengetahuan para remaja putri terkait kebutuhan gizi dan anemia masih
rendahdisertai dengan adanya praktek pola makan yang kurang baik seperti malas
makan sehingga asupan gizi remaja putri berada di bawah AKG.
3.2.5.2 Tujuan 
Meningkatkan pengetahuan dan memberikan pemahaman kepada remaja
putri mengenai gizi seimbang dan anemia.
3.2.5.3 Sasaran 
Sasaran edukasi gizi adalah remaja putri di Panti Asuhan Putra Harapan
 Asrori.
3.2.5.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 
Tempat : Panti Asuhan Putra Harapan Asrori kota Malang
Hari/tanggal : Rabu, 2 April 2014
Waktu : pkl. 14.20 – 14.55 WIB
3.2.5.5 Teknis Kegiatan 
a. Materi
Gizi seimbang untuk remaja putri dan pola makan yang baik serta anemia
defisiensi besi (pengertian, penyebab, cara mencegah, akibat).
b. Media
Video dan poster
c. Pertanyaan pre test dan post test
Pre test dilakukan sebelum penyampaian materi, post test diberikan setelah
materi disampaikan. Berikut ini daftar pertanyaan untuk pre test dan post test:
  Pengertian anemia adalah?
a. Kurang darah b.Darah rendah c. Darah tinggi
  Apa penyebab anemia?
a. Stres
b. Galau
c. Menstruasi
  Bagaimana cara mencegah anemia?
a. Banyak tidur
b. banyak makan lemak
c. banyak makan sayur
  Sumber lemak yang paling banyak adalah?
a. Daging

168
 

b. Kulit ayam
c. Kacang-kacangan
  Zat yang menghasilkan energi?

a. Karbohidrat
b. Mineral
c. Vitamin
d. Susunan Acara
Waktu Durasi Kegiatan
14.20-14.30 10 Persiapan dan pre test
14.30- 14.50 20 Pemberian materi dan tanya jawab
14.50-14.55 5’  Post test dan penutupan
3.2.5.6 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat 
Faktor Pendukung
  Pihak panti asuhan sangat kooperatif
  Peserta edukasi yang antusias
  Tersedianya tempat edukasi yang mendukung
Faktor Penghambat
  Faktor cuaca menyebabkan sasaran remaja putri tidak dapat segera pulang
untuk mengikuti edukasi, sehingga peserta edukasi hanya sebanyak 5 orang

3.2.6 Pelaksanaan Monitoring Evaluasi


Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan edukasi gizi hanya sebanyak 5
orang.Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik dan lancar, serta peserta penyuluhan
antusias selama mengikuti kegiatan ini. sebagai bahan evaluasi maka telah diadakan
pre test dan post test dengan hasil sebagai berikut :  

120

100

80

60 Pre test

Post test
40

20

0
1 2 3 4 5

169
 

Dari grafik terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang cukup


signifikan pada peserta penyuluhan, ditandai dengan meningkatnya jumlah peserta
yang dapat menjawab pada masing-masing pertanyaan (5 pertanyaan). Hal ini secara
umum menandakan bahwa kegiatan penyuluhan membawa output perubahan tingkat
pengetahuan yang signifikan pada seluruh peserta atau bisa dikatakan berhasil karena
meningkatkan pengetahuan peserta ≥80%. 

Indikator Keberhasilan
  Jumlah peserta hadir 5 remaja putri

  Antusiasme peserta tinggi dibuktikan dengan ada siswa yang bertanya


  Kenaikan nilai pre-post test ≥ 80% 


170
 

3.3 Konseling
CATATAN ASUHAN GIZI
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART (PAGT)

Nama : An.yazid Jenis Kelamin : laki-laki


Usia : 15 bulan Tanggal : 27 Maret 2014
Assessment Intervensi  Rencana Monitoring
Diagnosa Gizi (PES)
Data Dasar Identifikasi Masalah Terapi Diet  Terapi Edukasi  dan Evaluasi 
 Antro: Tujuan: Tujuan: Antropometri
TB 72 cm ; BB 6,1 kg 1. Meningkatkan Untuk menambah -  Penimbangan BB
WAZ: -4,54 Underweight berat badan pengetahuan ibu dan pengukuran TB
HAZ: -2,97 Stunting 2. Meningkatkan terkait pola makan secara berkala
WHZ: -4,6 Wasting intake lemak dan yang baik (1x/bulan di
karbohidrat posyandu)
Fisik Klinis : Materi: -  Terjadi peningkatan
Susah makan Syarat diet: -  Taburia diberikan status gizi menjadi
1. Bentuk makanan tidak langsung normal
Dietary : biasa semua karena
-  100 gr nasi, 50 gr  Asupan lemak (61%), NI 5.6.1 Asupan 2. Porsi makan kecil akan membuat Dietary
daging, 100 gr karbohidrat (41,2%) lemak tidak adekuat dan sering (>3x makanan menjadi FI 5.1 Asupan lemak
sayur dihubungkan dengan makan utama, 2- berair, taburia meningkat >70%
-  Recall: susah makan 3x makanan diberikan hanya 1  AKG melalui metode
-  E: 268,4 dibuktikan dengan selingan) bungkus saat 24-H recall

171
 

-  P: 15,4 hasil recall 61% anak akan makan FI 5.3 Asupan


-  L: 9,4 (defisit berat) -  Diberikan biskuit KHmeningkat >70%
-  KH: 28,6 rasa jeruk karena  AKG melalui metode
-  ASI sering NI 5.8.1 Asupan balita suka 24-H recall 
-  Suka makan jeruk karbohidrat tidak mengkonsumsi
-  Tidak suka makan adekuat dihubungkan  jeruk
biskuit dengan susah makan -  Dipertahankan ASI
dibuktikan dengan dan susu yang
hasil recall sudah diberikan
41,1%(defisit berat) puskesmas
-  Pola makan yang
NC. 3.1 Underweight baik dan variasi
dihubungkan dengan makanan
pola makan yang
salah dibuktikan Waktu: 15 menit
dengan WAZ -4,54 Tempat: Poli gizi
puskesmas
Mulyorejo
Metode: Konseling

172
 

CATATAN ASUHAN GIZI


PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART (PAGT)

Nama : An.Fairuz Jenis Kelamin : laki-laki


Usia : 18 bulan Tanggal : 1 April 2014
Assessment Diagnosa Gizi Intervensi  Rencana Monitoring
Data Dasar Identifikasi Masalah (PES) Terapi Diet  Terapi Edukasi  dan Evaluasi 
Fisik Klinis : Tujuan: Tujuan: Pemantauan berat
Berat badan sering 1. Meningkatkan 1. Untuk menambah badan 1 bulan sekali
turun, aktivitas tinggi berat badan pengetahuan ibu
2. Meningkatkan terkait pentingnya
Dietary : intake lemak dan pengenalan
 Anak tidak mau  Anak susah makan karbohidrat makanan anak
makan nasi dan lauk  Anak pilih-pilih NB 1.5 pola makan sejak dini
kuah, hanya mau makanan yang salah Syarat diet: 2. Untuk memberikan
bubur SUN dan lauk dihubungkan dengan 1. Bentuk makanan tips menyiasati
ceker. kurangnya biasa anak yang susah
pengetahuan tentang 2. Porsi makan kecil makan dengan
makanan dan gizi dan sering (>3x variasi pengolahan
ditandai dengan tidak makan utama, 2- 3. Untuk menambah
mau makan nasi dan 3x makanan pengetahuan ibu
hanya mau lauk selingan) pentingnya nasi
tertentu 4. Memberikan

173
 

penjelasan
terhadap ibu
mengapa berat
badan sering turun

Materi:
1. Menjelaskan
kebutuhan gizi
untuk balita
2. tips untuk balita
yang tidak mau
makan, yaitu:
makanan diberikan
porsi kecil tetapi
sering atau balita
disuapi sambil
diajak bermain.
Dan diberikan lauk
kering tetapi selain
ceker, seperti
dibuatkan abon
daging.
3. Anak harus

174
 

dikenalkan
berbagai macam
 jenis makanan
sejak dini agar
balita tidak susah
makan di kemudian
hari
4. Nasi tetap harus
diberikan kepada
anak
5. Berat badan sering
turun karena
aktivitas anak yang
banyak tetapi
makan hanya
sedikit.

Waktu: 15 menit
Tempat: Poli gizi
puskesmas Mulyorejo
Metode: Konseling

175
 

3.4 Kegiatan Lain 


a. Posyandu 
Mengikuti kegiatan posyandu bersama kader dan petugas puskesmas. Kegiatan
pada posyandu terdiri dari penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,
pembagian PMT, dan konseling gizi.

176
 

LAMPIRAN
a. Konseling

b. Edukasi di Panti Asuhan Putra Harapan Asrori

177
 

c. Media edukasi

178

Anda mungkin juga menyukai