RUMAH SAKIT
0
Batang dacin tidak
datar (seimbang)
Bandul penyeimbang
tidak dipasang
Posisi pengukur yang benar (mata Posisi kaki yang benar, telapak kaki
tegak lurus ke jendela baca alat menempel tegak lurus pada papan
pengukur) penggeser
CARA MENGUKUR TINGGI….(lanjutan…..)
10
PENILAIAN STATUS GIZI
O Penilaian status gizi dilakukan dengan membandingkan
beberapa indikator misalnya Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu
ratio BB terhadap TB.
O Parameter antropometri yang penting untuk melakukan evaluasi
status gizi pada bayi, anak dan remaja adalah Pertumbuhan.
O Pertumbuhan dapat digambarkan melalui pengukuran
antropometri seperti berat badan, panjang atau tinggi badan,
lingkar kepala dan beberapa pengukuran lainnya.
O Hasil pengukuran ini kemudian dibandingkan dengan
standar.
O Pemeriksaan fisik yang paling sederhana untuk melihat status
gizi pada pasien adalah berat badan.
EVALUASI STATUS GIZI
O Berat badan akurat sebaiknya dibandingkan dengan
BB ideal pasien atau BB pasien sebelum sakit.
O Pengukuran BB sebaiknya mempertimbangkan hal-hal
diantaranya kondisi kegemukan dan edema.
O Kegemukan dapat dideteksi dengan perhitungan IMT.
Namun, pada pengukuran ini terkadang terjadi kesalahan
yang disebabkan oleh adanya edema.
O BB pasien sebaiknya dicatat pada saat pasien masuk
dirawat dan dilakukan pengukuran BB secara periodik
selama pasien dirawat pada rawat inap minimal setiap 7
hari .
EVALUASI PENGGUNAAN DANA KEGIATAN
PELAYANAN GIZI, MAKANAN, DIETETIK DI RS
Persiapan edukasi/penyuluhan :
O Menentukan materi sesuai kebutuhan
O Membuat susunan/outline materi yang akan
disajikan
O Merencanakan media yang akan digunakan
O pengumuman jadwal dan tempat penyuluhan
O Persiapan ruangan dan alat bantu/media yang
dibutuhkan
PELAKSANAAN
EDUKASI/PENYULUHAN
O Peserta mengisi daftar hadir (absensi)
O Dietisien menyampaikan materi penyuluhan
O Tanya jawab
MANFAAT EVALUASI
O Mengetahui pencapaian tujuan kegiatan;
O Hambatan yang ditemukan;
O Dampak terhadap sasaran dan masyarakat.
EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN
PELAYANAN GIZI, MAKANAN, DIETETIK (MACAM
DAN JUMLAH INSTITUSI) DI AKHIR TAHUN
O Nutrisionis di fasilitas pelayanan kesehatan mempersiapkan
diri untuk lebih maju sejalan dengan disiplin ilmu-ilmu
kesehatan lainnya.
O Meningkatnya penelitian-penelitian di bidang kesehatan
menunjukkan respon yang sangat tinggi terhadap
perkembangan dan kemampuan di bidang tersebut.
O Hasil penelitian serta kajian Nutrition based evidence
diperlukan oleh nutrisionis untuk meningkatkan mutu
layanannya.
O Jumlah pelatihan pelayanan gizi, makanan dan dietetik yang
diikuti selama setahun bisa menjadi indikator peningkatan
kualitas tampilan kerja dari nutrisionis.
EVALUASI SATUAN BIAYA DIIT
STANDAR PADA AKHIR TAHUN
O Biaya bahan makanan : unsur biaya bahan
baku atau bahan dasar atau bahan langsung
dalam rangka memproduksi makanan.
O Biaya bahan makanan ini termasuk biaya
variabel biaya total bahan makanan
dipengaruhi oleh jumlah atau porsi makanan
yang dihasilkan atau jumlah pasien yang akan
dilayani makanannya.
PERHITUNGAN BIAYA BAHAN MAKANAN
TERSEBUT DAPAT DILAKUKAN MELALUI 3
PENDEKATAN :
O Rumus : UC = TC/Q
O UC = Biaya satuan
O TC = Biaya total pengeluaran nyata di unit produksi
O Q = Jumlah produk yang dihasilkan.
O Misalnya :
O Biaya bahan makanan/porsi = biaya total bahan makanan dibagi
jumlah porsi makanan.
BIAYA SATUAN NORMATIF
(NORMATIVE UNIT COST)
O Biaya satuan normatif (Normative Unit Cost) yaitu menghitung
prediksi seluruh biaya yang melekat pada unit produksi meliputi
biaya tetap (SDM) dan biaya variabel (bahan dan overhead) dan
masing-masing dibagi dengan jumlah output yang akan diproduksi.