Oleh :
1. Bisma Aditiya Putra, S.Kep 1120021017
2. Brenda Adellia Putri H, S.Kep 1120021107
3. Chintya Elta Ridayanti, S.Kep 1120021013
4. Choni Dian Pratiwi, S.Kep 1120021014
5. Cindy Ayu Safira, S.Kep 1120021094
6. Cindy Mora Priszyllia, S.Kep 1120021120
7. Desita Intan T P P, S.Kep 1120021077
8. Devrinda Ayu Subarkah, S.Kep 1120021050
9. Diajeng Setiyo Pratiwi, S.Kep 1120021064
2.1 Definisi
Risiko perilaku kekerasan merupakan salah satu respon marah
diekspresikan dengan melakukan ancaman, mencederai diri sendiri maupun
orang lain dan dapat merusak lingkungan sekitar. Tanda dan gejala resiko
perilaku kekerasan dapat terjadi perubahan pada fungsi kognitif, afektif,
fisiologis, perilaku dan sosial. Pada aspek fisik tekanan darah meningkat,
denyut nadi dan pernapasan meningkat, mudah tersinggung, marah, amuk
serta dapat mencederai diri sendiri maupun orang lain (Pardede, Siregar &
Hulu, 2020).
Leader Co.Leader
P P
Fasilitator Fasilitator
P P
P P
Observer
Keterangan Gambar:
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
2.10.Susunan Pelaksanaan
Yang bertugas dalam TAK kali ini di sesuaikan dengan petugas setiap sesi
yang telah disepakati sebagai berikut :
Leader : Devrinda Ayu
Co.Leader : Chintya Elta
Fasilitator 1 : Brenda Adellia
Fasilitator 2 : Cindy Mora
Fasilitator 3 : Cindy Ayu
Fasilitator 4 : Choni Dian
Fasilitator 5 : Diajeng Setiyo
Observer 1 : Bisma Aditiya
Observer 2 : Desita Intan
Co.Leader :
1.Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
klien
2.Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
Fasilitator :
1.Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
2.Memotivasi klien yang kurang aktif.
3.Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memfasilitasi anggota kelompok
Observer :
1.Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2.Mencatat prilaku Verbal dan Non- verbal klien selama kegiatan
berlangsung
2.14.Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a) Membuat kontrak dengan anggota kelompok
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuaan
2. Orientasi
a) Salam teraupetik
Salam dari leader kepada klien. Leader/Co Leader memperkenalkan diri
dan tim terapis lainnya.
b) Evaluasi/Vasilidasi
Leader menanyakan perasaan dan keadaan klien saat ini.
c) Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main yaitu :
a. Berkenalan dengan anggota kelompok
b. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta
izin pada pemimpin TAK
c. Lama Kegiatan 45 menit
d. Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2.15.Tahap Kerja
a) Seluruh klien dibuat berbentuk lingkaran
b) Hidupkan music dan edarkan Aqua berlawanan dengan arah jarum jam
c) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang Aqua,
mendapat giliran untuk perkenalan dengan anggota kelompok yang ada
di sebelah kanan dengan cara:
1) Memberi salam
2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobby.
3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobby
4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d) Setelah memperkenalkan diri klien menebak warna dan mengambil
gulungan kertas yang ada di mangkuk yang berisi SP Resiko Perilaku
Kekerasan (RPK), kemudian pasien diharuskan memperagakan SP yang
didapat
e) Ulangi musik kembali, dan klien kembali edarkan Aqua, ketika musik
berhenti, klien yang memegang Aqua, kembali memperagakan point c
dan d.
2.16.Tahap Terminasi
a) Leader atau Co.Leader memberikan pujian atas keberhasilan dan
kerjasama kelompok
b) Leader atau Co.Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan TAK
c) Fasilitator membagikan Snack
d) Leader atau Co.Leader menganjurkan klien untuk sering bersosialisasi,
selalu bekerjasama, dan memasukkan kegiatan mengontrol Resiko
Perilaku Kekerasan ke dalam kegiatan harian sebanyak 2x1.
e) Observer mengumumkan pemenang
f) Fasilitator membagikan hadiah kepada pemenang
2.17. Evaluasi
a) Klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan
b) Kerja sama klien dalam kegiatan
c) Klien merasa senang selama mengikuti kegiatan
4.1 Kesimpulan
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi adalah Pasien dilatih
mempersiapkan Stimulus yang disediakan atau Stimulus yang pernah dialami.
Tujuan dari Terapi Aktivitas untuk memantau dan meningkatkan Hubungan
Interpersonal antar anggota. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan atau Alternatif Penyelesaian masalah. (Maulana, hernawati &
Syalahuddin, 2021)
Salah satu bentuk penanganan medis untuk pasien dengan resiko perilaku
kekerasan adalah dengan Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi,
dimana TAK (Terapi Aktifitas Kelompok) merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok pasien dengan Resiko
perilaku kekerasan. Aktivitas digunakan sebagai terapi,dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi
laboratorium tempat pasien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif (Keliat & Akemat, 2015).
Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Pardede, J. A., Sirait, D., Riandi, R., Emanuel, P., & Laia, R. (2016). Ekspresi
Emosi Keluarga Dengan Frekuensi Kekambuhan Pasien Skizofrenia. Idea
Nursing Journal, 7(3), 53-61.
Pardede, J. A., Siregar, L. M., & Halawa, M. (2020). Beban dengan Koping
Keluarga Saat Merawat Pasien Skizofrenia yang Mengalami Perilaku
Kekerasan. Jurnal Kesehatan, 11(2), 189-196.
http://dx.doi.org/10.26630/jk.v11i2.1980
Yusuf, AH. (2015) Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan :
Salemba Medik