Anda di halaman 1dari 47

Lampiran 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BATUK EFEKTIF

Pengertian Suatu tindakan melatih pasien yang tidak memiliki


kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea, dan bronkiolus dari sekret atau benda asing
di
jalan napas
Tujuan 1. Membersihkan jalan nafas
2. Mencegah komplikasi infeksi saluran nafas
3. Mengurangi kelelahan saat batuk
Indikasi dan 1. Pasien dengan gangguan bersihan jalan napas akibat
ketentuan akumulasi sekret.
2. Pasien pre dan post operasi
3. Pasien imobilisasi
4. Pasien sadar dan mampu mengikuti perintah.
Kontraindikasi 1. klien yang mengalami peningkatan tekanan intra
kranial (TIK)
2. gangguan fungsi otak
3. gangguang kardiovaskular (hipertensi berat,
aneurisma, gagal jantung, infrak miocard), dan
emfisema karena dapat menyebabkan ruptur dinding
alveolar.
Peralatan 1. Tempat sputum (misalnya bengkok, gelas, dan yang
lainnya)
2. Perlak/alas
3. Lap wajah (misalnya saputangan atau kertas tissue)
4. Stestoskop
5. Sarung tangan
6. Masker
Prosedur Tahap prainteraksi
kegiatan 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap orientasi
4. Memberikan salam dan nama klien
5. Menjelaskan tujuan dan sapa nama klien
Tahap kerja
6. Menjaga privasi klien
7. Mempersiapkan klien

1
8. Meletakkan kedua tangan di atas abdomen bagian

atas (dibawah mamae) dan mempertemukan kedua

ujung jari tengah kanan dan kiri di atas processus

xyphoideus.

9. Menarik nafas dalam melalui hidung selama 4

detik, ditahan selama 2 detik, lalu hembuskan

melalui bibir mencucu (pursed lip breathing)

selama 8 detik. Lakukan berulang sebanyak 3-4

kali.

10. Pada tarikan nafas dalam terkahir, nafas ditahan

selama kurang lebih 2-3 detik.

11. Angkat bahu, dada dilonggarkan dan batukkan

dengan kuat.

12. Lakukanlah 4 kali setiap batuk efektif, frekuensi


disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Sumber: Rosyidi & Wulansari (2013) dan PPNI (2019)

2
Lampiran 2

Rencana Keperawatan pada pasien pneumonia dengan masalah keperawatan

bersihan jalan napas tidak efektif.

Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


No
Keperawatan (SLKI) (SIKI)

1 2 3 4

1 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan asuhan Latihan Btuk efektif


tidak efektif (D.0001) keperawatan selama
Observasi
Definisi : …… x..............maka bersihan
jalan nafas tidak efektif  Identifikasi
Secret ketidakmampuan teratasidengan kriteria hasil : kemampuan batuk
membersihkan atau  Monitor adanya retensi
obstruksi jalan nafas  Produksi sputum sputum
untuk mempertahankan menurun (5)  Monitor tanda dan
jalan nafas tetappaten  Mengi menurun (5) gejala infeksi saluran
 Wheezing menurun (5) nafas
 Mekonium menurun (5)  Monitor input dan
Penyebab :  Dispnea menurun (5) output cairan ( mis.
 Ortopnea menurn (50 Jumlah dan
Fisiologis karakteristik )
 Tidak sulit bicara (5)
 Spasme jalan  Sianosis menurun (5)
nafas  Gelisah menurun (5) Terapeutik
 Hipersekresi  Frekuensi napas
jalan nafas membaik (5)  Atur posisi semi-
 Disfungsi  Pola nafas membaik (5) fowler atau fowler
neuromuskular  Pasang perlak dan
 Benda asing bengkok letakan di
dalam jalan pangkuan pasien
nafas  Buang secret pada
 Adanya jalan tempat sputum
nafas buatan Edukasi
 Sekrresi yang
 Jelaskan tujuan dan
tertahan
prosedur batuk efektif
 Hyperplasia
 Anjurkan tarik nasaf
dinding jalan
dalam melalui hidung
nafas
selama 4 detik, ditahan
 Proses infeksi
selam 2 detik,
 Respon alergi kemudian keluarkan
 Efek agen dai mulut dengan bibir
farmakologias ( mencucu (dibulatkan)
mis. Anastesi selam 5 detik

3
Situasional  Anjurkan mengulangi
tarik nafas dalam
 Merokok aktif hingga 3 kali
 Merokok pasif  Anjurkan batuk dengan
 Terpajan kuat langsung setelah
polutan tarik nafas dalam yang
ke-3
Gejala dan Tanda Minor Kolaborasi

Subjektif : -  Kolaborasi pemberian


mukolitik atau
Objektif : ekspektoran, jika
perlu.
 Batuk tidak
efektif
 Tidak mampu Manajemen Jalan Nafas
batuk
 Sputum berlebih Observasi
 Mengi,wheezing  Monitor posisi selang
dan/atau ronkhi endotraceal (EET),
kering terutama setelah
mengubah posisi
Gejala dan Tanda Mayor  Monitor tekanan balon
EET setiap 4-8 jam
Subjektif :  Monitor kulit area
stoma trakeostomi
 Dispnea (mis. Kemerahan,
 Sulit bicara drainase, perdarahan)
 Ortopnea
Objektif :
Terapeutik
 Gelisah
 Sianosis  Kurangi tekanan balon
 Bunyi nafas secara periodic setiap
menurun Shift
 Frekuensi nafas  Pasang oropharingeal
berubah airway (OPA) untuk
 Pola nafas mencegah EET tergigit
berubah  Cegah EET terlipat
(kinking)
 Beriak pre-oksigenasi
Kondisi Klinis Terkait : 100% selama 30 detik
(3-6 kali ventilasi)
 Gullian Barre
sebelum dan sesudah
Syndrome
penghisapan
 Skelrosis multipel  Beriak volume pre-
 Myasthenia gravis oksigen (bagging atau
 Prosedur ventialasi mekanik) 1,5
diagnostik ( mis. kali volume tidal
Bonkoskopi,  Lakukan penghisapan
transesophageal, lender kurang dari 15
echocardiography detik jika diperlukan
(TEE)

4
 Depresi system (bukan secara
saraf pusat berkala/rutin)
 Cedera kepala  Ganti fiksasi EET
 Stroke setiap 24 jam
 Kuadriplegia  Ubah posisi EET
secara bergantian (kiri
 Sindrom aspirasi
dan kanan) setiap 24
mekonium
jam
 Infeksi saluran  Lakukan perawatan
nafas mulut (mis. Dengan
sikat gigi, kasa,
plembab bbir)
 Lakukan perawatan
stoma trakeostomi

Kolaborasi
 Jelaksan pasien
dana/atau keluarga
tujuan dan prosedur
pemasangan jalan
nafas buatan.
 Kolaborasi intubasi
ulang jika terbentuk
mucous plug yang
tidak dapat dilakuikan
penghisapan

Pemantaun Respirasi

Observasi
 Monitor frekuensi,
irama, kedalaman dan
upaya nafas
 Monitor pola nafas
(seperti bradipnea.
Takipnea,
hiperventilasi,
kussmaul, Cheyne-
Stoke,Biot, atasik)
 Monitor kemampuan
batuk efektif
 Monitor adanya
produksi sputum
 Monitor adanya
sumbatan jalan nafas
 Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
 Auskultasi bunyi nafas

5
 Monitor saturasi
oksigen
 Monitor nilai AGD
 Monitor hasil x-ray
toraks

Terapeutik
 Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil
pemantauan

Kolaborasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
 Informaskan hasil
pemantauan, jika perlu

6
Lampiran 3

Pengkajian Pada Pasien Pneumonia dengan Bersihan Jalan Napas Tidak


Efektif di Ruang IGD RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2021

Pengkajian Pasien 1 Ny. WS Pasien 2. Tn. D


1 2 3
Identitas Pasien Pada saat pengkajian tanggal 7 Pada saat pengkajian tanggal 18
Mei 2021, didapatkan pasien Mei 2021, didapatkan pasien
dengan identitas Ny. WS berusia dengan identitas Tn. MD
79 tahun dengan jenis kelamin berusia 60 tahun dengan jenis
perempuan, agama Hindu, kelamin laki - laki, agama
beralamat di Br. Mantring, Hindu, beralamat di Sanding,
Tampaksiring, Gianyar, pasien Bitera, Gianyar, pekerjaan
sudah tidak bekerja. Pasien pasien petani. Pasien datang ke
datang ke IGD RSUD Sanjiwani IGD RSUD Sanjiwani Gianyar
Gianyar dengan alasan masuk dengan alasan masuk karena
karena sesak napas, lemas, sesak napas, batuk, lemas,
riwayat demam dan batuk. riwayat MRS 4 hari yang lalu
Setelah dilakukan pemeriksaan karena penyakit paru dan
pasien ditegakkan dengan jantung. Pasien juga memiliki
diagnosa medis Pneumonia riwayat penyakit DM Tipe II
Setelah dilakukan pemeriksaan
pasien ditegakkan dengan
diagnosa medis Pneumonia
Bilateral dan pasien dinyatakan
Positif Covid-19
Initial survey A (Alert) : A (Alert) :
V (Verbal) : V (Verbal) :
P (Pain): P (Pain):
U (Unrespon) : U (Unrespon) :
Warna triage P3 P3
1 2 3
Primary survey Airway : Airway :
Tingkat kesadaran pasien Tingkat kesadaran pasien
compos mentis, compos mentis, pernapasan
pernapasan dispneu

7
dengan respirasi 26x/menit, dispneu dengan respirasi
terdapat sumbatan di jalan napas 28x/menit. Pasien mengeluh
berupa sputum yang sulit untuk sesak napas dan batuk, ada
dikeluarkan, bunyi napas ronchi. upaya napas dan terdapat benda
asing atau sumbatan di jalan
napas berupa penumpukan
sputum. Suara napas tambahan
berupa ronchi.
Breathing : Breathing :
Jenis pernapasan pada pasien Jenis pernapasan pada pasien
yaitu takipnea, dengan frekuensi yaitu takipnea, dengan
pernapasan 26x/menit, tidak frekuensi pernapasan
terdapat retraksi otot bantu 28x/menit, tidak terdapat
napas, kelainan pada dinding retraksi otot bantu napas,
thoraks tidak ada, tampak kelainan pada dinding thoraks
ortopnea, terdapat suara tidak ada, tampak ortopnea,
tambahan ronchi. terdapat suara tambahan ronchi.
Circulation :
Circulation : Tingkat kesadaran compos
Tingkat kesadaran compos mentis, tidak terdapat
mentis, tidak terdapat perdarahan perdarahan internal/eksternal,
internal/eksternal, CRT < 2 CRT < 2 detik, hasil
detik, hasil pemeriksaan tanda - pemeriksaan tanda -tanda vital
tanda vital menunjukkan TD : menunjukkan TD : 140/90
170/100 mmHg, S : 36.5oC, N : mmHg, S : 36.7oC, N :
78x/menit, RR : 26x/menit, SpO2 91x/menit, RR : 28x/menit,
: 92% SpO2 : 88%
Disability :
GCS pasien yaitu E4V5M6 =
Disability : 15. Kesadaran pasien compos
GCS pasien yaitu E4V5M6 = 15. mentis Reflex fisiologis -,
Kesadaran pasien compos mentis reflex patologis -, kekuatan otot
Reflex fisiologis -, reflex 5.
patologis -, kekuatan otot 5.
Secondary Pada riwayat kesehatan dahulu Pada riwayat kesehatan dahulu
Survey keluarga pasien mengatakan pasien mengatakan memang
pasien tidak pernah mengalami sering MRS akibat sesak, karena
8
sesak sebelumnya. Pasien pasien memiliki riwayat
memiliki riwayat penyakit HT penyakit paru dan jantung.
namun tidak terkontrol. Pasien juga memiliki riwayat
Pada riwayat kesehatan penyakit DM Tipe II.
sekarang, pasien mengeluh sesak Pada riwayat kesehatan
sejak tadi pagi pukul 06.00 sekarang pasien mengatakan
WITA dan batuk sudah sejak baru pulang dari rumah sakit 4
satu minggu yang lalu, namun hari yang lalu karena penyakit
berdahak sejak empat hari yang paru dan jantung. Namun sejak
lalu. Pasien juga mengeluh pagi tadi pukul 08.00 WITA
lemas. Pasien mengatakan pasien mengeluh sesak dan
sempat mengalami demam di batuk semakin parah serta sulit
rumah selama empat hari, namun mengeluarkan dahak. Akhirnya
sudah membaik. namun karena pasien diantar ke IGD RSUD
mengeluh sesak akhirnya pasien Sanjiwani Gianyar oleh
diantar ke IGD RSUD Sanjiwani keluarga pada tanggal 18 Mei
Gianyar oleh keluarga pada 2021 pukul 10.00 WITA.
tanggal 07 Mei 2021 pukul 10.30 Setelah sampai IGD dilakukan
WITA. Setelah sampai IGD pemeriksaan tanda – tanda vital
dilakukan pemeriksaan tanda – dan didapatkan hasil TD :
tanda vital dan didapatkan hasil 140/90 mmHg, S : 36.7oC, N :
TD : 170/100 mmHg, S : 91x/menit, RR : 28x/menit,
36.5oC, N : SpO2 : 88%. Pasien tampak
78x/menit, RR : 26x/menit, SpO2 gelisah.
: 92%. Pasien tampak gelisah Pasien dan keluarga
dan pasien mengatakan sesak mengatakan di dalam
memberat jika pasien berbaring. keluarganya tidak ada yang
Pasien dan keluarga mengatakan memiliki penyakit yang sama
di dalam keluarganya tidak ada seperti yang di alami Tn. MD
yang memiliki penyakit yang serta di dalam keluarganya
sama seperti yang di alami Ny. tidak ada yang memiliki riwayat
WS serta di dalam keluarganya penyakit keturunan maupun
tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular lain.
penyakit keturunan maupun
penyakit menular lain.
Pemeriksaan Kepala : Kepala :

9
Fisik (Head to Kulit kepala : Tampak bersih Kulit kepala : Tampak bersih
toe) tidak ada edema maupun tidak ada edema maupun
benjolan benjolan
Mata : Simetris, konjungtiva Mata : Simetris, konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak anemis, sklera tidak
refleks pupil isokor, penglihatan ikterik, refleks pupil isokor,
normal. penglihatan normal.
Telinga : Bentuk normal, Telinga : Bentuk normal,
pendengaran normal, tidak ada pendengaran normal, tidak ada
pengeluaran cairan, tampak pengeluaran cairan, tampak
bersih. bersih.
Hidung : Tidak ada polip, Hidung : Tidak ada polip,
penghidu normal, keadaan penghidu normal, keadaan
bersih, tidak ada pengeluaran bersih, tidak ada pengeluaran
cairan Mulut dan gigi : Mulut cairan
bersih, gigi sudah banyak yang Mulut dan gigi : Mulut bersih,
ompong, mukosa bibir kering gigi penuh, mukosa bibir kering
Wajah : Bentuk simetris, tidak Wajah : Bentuk simetris, tidak
ada memar, oedema, maupun ada memar, oedema, maupun
nyeri tekan nyeri tekan
Leher : Bentuk normal, tidak Leher : Bentuk normal, tidak
ditemukan pembesaran kelenjar ditemukan pembesaran kelenjar
tiroid, nadi karotis teraba, tidak tiroid, nadi karotis teraba, tidak
ada benjolan, memar maupun ada benjolan, memar maupun
nyeri nyeri
Dada/thoraks paru Dada/thoraks paru
Inspeksi : Bentuk dada Inspeksi : Bentuk dada
menyerupai barrel chest, simetris menyerupai barrel chest,
kanan dan kiri, tidak ada simetris kanan dan kiri, tidak
kelainan bentuk, tidak terdapat ada kelainan bentuk, tidak
jejas, terdapat penggunaan alat terdapat jejas, terdapat
bantu pernafasan yaitu otot penggunaan alat bantu
intercostal, ekspirasi pernafasan yaitu otot
memanjang, irama pernafasan intercostal, ekspirasi
dengan frekuensi 26 memanjang, irama
x/menit (dyspnea) pernafasan dengan frekuensi 28

10
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, x/menit (dyspnea)
tidak ada benjolan Palpasi : tidak ada nyeri tekan,
Perkusi : Sonor tidak ada benjolan
Auskultasi : Bunyi napas ronchi Perkusi : Sonor
(+) Auskultasi : Bunyi napas ronchi
(+)
Jantung Jantung
Inspeksi : Tidak tampak adanya Inspeksi : Tidak tampak adanya
pembesaran jantung pembesaran jantung
Palpasi : ictus cordis teraba Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : Suara jantung pekak Perkusi : Suara jantung pekak
Auslultasi : S1 S2 tunggal regular Auslultasi : S1 S2 tunggal
regular
Abdomen Abdomen
Inspeksi : Tidak ada benjolan Inspeksi : Tidak ada benjolan
maupun acites maupun acites
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara timpani Perkusi : Suara timpani
Auskultasi : Bising usus 8x/menit Auskultasi : Bising usus 10x /
menit
Perlvis : Perlvis :
Inspeksi : Tidak ada perubahan Inspeksi : Tidak ada perubahan
bentuk, memar atau jejas bentuk, memar atau jejas
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perineum dan rektum: tidak Perineum dan rektum: tidak
dikaji dikaji
Genitalia : tidak dikaji Genitalia : tidak dikaji
Ekstremitas : Ekstremitas :
Status sirkulasi : CRT <2 detik Status sirkulasi : CRT <2 detik
Keadaan injury : tidak ditemukan Keadaan injury : tidak
adanya nyeri ekstremitas ditemukan adanya nyeri
ekstremitas
Neurologis : Neurologis :
Fungsi sensorik : Tidak ada Fungsi sensorik : Tidak ada
gangguan fungsi sensorik gangguan fungsi sensorik

11
Fungsi motorik : Tidak ada Fungsi motorik : Tidak ada
gangguan fungsi motorik gangguan fungsi motorik
Hasil Tanggal: 07/05/2021 Tanggal :18/05/2021
Pemeriksaan - Soft tissue: tak tampak Pemeriksaan Foto Thorak AP :
Diagnostik kelainan Cor : Besar dan bentuk normal
- Tulang-tulang: tidak tampak Pulmo : Tampak perselubungan
kelainan di lapang paru kanan
- Diaphragma kanan kiri: Sinus phrenicocostalis kanan
normal kiri tajam
- Sinus pleura kanan kiri tajam Hemidiapragma kanan kiri
- Cor: besar dan bentuk kesan normal
normal. CTR 48% Tulang-tulang tampak intak
- Trachea: airway patent Kesan :
- Pulmo: tampak konsolidasi Pneumonia
pada zona atas hingga bawah Cor tak tampak kelainan
paru kanan kiri
- Kesan:
Tampak perselubungan di
kedua lapang paru dan
mengarah pada gambaran
pneumonia
- Cor tak tampak kelainan
Terapi Dokter IVFD NaCl 0,9% 20 tetes per IVFD NaCl 0,9% 20 tetes per
menit menit
Combivent nebulizer 2,5 mg Combivent nebulizer 2,5 mg
Cepepime injeksi 2 gr

12
Lampiran 4

Implementasi Keperawatan Pasien 1 Ny. WS dengan Pneumonia dengan


Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang IGD RSUD Sanjiwani Gianyar
Tahun 2021
Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
/Jam Keperawatan
1 2 3 4 5
Jumat, 07 Bersihan 1. Melakukan DS :
Mei jalan napas pemeriksaan Pasien mengeluh
2021/10.30 tidak efektif tanda – tanda sesak dan batuk
WITA vital serta sulit
2. Monitor pola mengeluarkan
napas dahak
(frekuensi, DO :
kedalaman) TD : 170/100
3. Monitor mmHg
bunyi napas N : 78x/menit
tambahan S : 36.5oC,
(misalnya RR : 26x/menit,
gurgling, SpO2 : 92%
mengi, Pasien Nampak
wheezing, sesak, terdengar
ronchi) bunyi napas
tambahan ronchi,
terdapat sputum di
jalan napas.
10.35 WITA 1. Memberikan DS : -
O2 dengan DO :
simple mask 5 O2 simple mask 5
lpm lpm terpasang,
2. Memberikan pasien tampak
posisi semi nyaman dengan
fowler posisi semi fowler
10.40 WITA Melakukan DS : -

13
tindakan DO :
kolaboratif dalam Pasien tampak
pemberian terapi batuk - batuk
nebulizer ketika diberikan
combivent 1 cc terapi nebulizer
10.55 WITA Mengajarkan DS : -
teknik batuk DO :
efektif pada Pasien tampak
Pasien untuk mengikuti instruksi
mengeluarkan perawat dalam
sputum melakukan latihan
batuk efektif
11.10 WITA Menganjurkan DS: pasien
pasien melakukan mengatakan
batuk efektif dahaknya keluar
lebih banyak, dan
pernapasannya
menjadi lebih lega.
DO: kemampuan
batuk pasien
menjadi lebih
efektif, produksi
sputum lebih
sedikit dari
sebelumnya,
berwarna
kehijauan dan
kental.
11.20 WITA 1. Monitor pola DS :
napas, Pasien mengatakan
(frekuensi, sesak tidak separah
kedalaman, tadi pagi.
dan usaha Pasien mengatakan
napas) sudah mampu
2. Monitor mengeluarkan

14
bunyi napas dahak
tambahan DO :
3. Monitor Pasian tampak
sputum lebih tenang dan
(jumlah, tidak gelisah
warna, SpO2 : 98%
aroma) Sputum keluar
namun tidak
terlalu banyak,
warna sputum
kehijauan
dan kental.
11.50 WITA Menganjurkan DS : -
pasien terus DO :
menerapkan Pasien tampak
latihan batuk kooperatif
efektif apabila
sulit
mengeluarkan
dahak
12.00 WITA Mengevaluasi DS: pasien masih
bersihan jalan merasa sesak
napas pasien. namun menurun,
pasien mengatakan
merasa lebih
nyaman dari
sebelumnya.
DO: pasien masih
tampak sesak, pola
napas takipnea,
frekuensi respirasi
24 kali per menit,
suara napas ronchi
masih terdengar
namun menurun,
produksi sputum

15
menurun, nilai
saturasi oksigen
98%.

Lampiran 5

Implementasi Keperawatan Pasien 2 Tn. MD dengan Pneumonia dengan Bersihan

Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang IGD RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2021

Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi Formatif Paraf


/Jam Keperawatan
1 2 3 4
Selasa, 18 Bersihan 1. Melakukan DS :
Mei jalan napas pemeriksaan Pasien mengeluh
2021/10.00 tidak efektif tanda – sesak dan batuk
WITA tanda vital serta sulit
2. Monitor mengeluarkan
pola napas dahak
(frekuensi, DO :
kedalaman) TD : 140/90
3. Monitor mmHg
bunyi napas N : 91x/menit
tambahan S : 36.7oC,
(misalnya RR : 28x/menit,
gurgling, SpO2 : 88%
mengi, Pasien Nampak
wheezing, sesak, terdengar
ronchi) bunyi napas
tambahan ronchi,
terdapat sputum di
jalan napas.
10.35 WITA 1. Memberikan DS : -
O2 dengan DO :
NRM 15 lpm O2 NRM 15 lpm

16
2. Memberikan terpasang, pasien
posisi semi tampak nyaman
fowler dengan posisi semi
fowler
10.45 WITA Melakukan DS : -
tindakan DO :
kolaboratif dalam Pasien tampak
pemberian terapi kooperatif ketika
nebulizer diberikan terapi
combivent nebulizer
11.00 WITA Mengajarkan DS : -
teknik batuk DO :
efektif pada Pasien Pasien tampak
untuk mengikuti
mengeluarkan instruksi perawat
sputum dalam melakukan
latihan batuk
efektif
11.15 WITA Menganjurkan DS : -
pasien terus DO :
menerapkan Pasien tampak
latihan batuk kooperatif
efektif apabila sulit
mengeluarkan
dahak
11.30 WITA 1. Monitor pola DS :
napas, Pasien mengatakan
(frekuensi, sesak tidak
kedalaman, separah tadi pagi.
dan usaha Pasien mengatakan
napas) sudah mampu
2. Monitor bunyi mengeluarkan
napas dahak
tambahan DO :
3. Monitor Pasian tampak

17
sputum lebih tenang dan
(jumlah, tidak gelisah
warna, aroma) SpO2 : 96%
Sputum keluar
namun tidak terlalu
banyak, warna
putih sedikit
kehijauan.
12.00 WITA Menganjurkan DS : -
pasien terus DO :
menerapkan Pasien tampak
latihan batuk kooperatif
efektif apabila sulit
mengeluarkan
dahak
12.30 WITA Mengevaluasi DS: pasien masih
bersihan jalan merasa sesaknya
napas pasien. masih sama seperti
sebelumnya.
DO: pasien masih
tampak sesak, pola
napas takipnea,
frekuensi respirasi
26 x/ menit, suara
napas ronchi
belum menurun,
produksi sputum
menurun belum
menurun, nilai
saturasi oksigen
98%.

18
Lampiran 6

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama Mahasiswa : Putu Ayu Widyaningsih

NIM : P07120320034

A. PENGKAJIAN
Identitas Pasien

Nama : Ny. WS

Umur : 79 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Tidak bekerja

Agama : Hindu

Tanggal Masuk RS : 07 Mei 2021, pukul 10.30 WITA

Alasan Masuk : Sesak napas

Diagnosa Medis : Pneumonia

Initial survey:

A (alertness) : 

V (verbal) :

P (pain) :

U (unrespons) :


Warna triase

: P1 P2 P3 P4 P5

19
SURVEY PRIMER DAN RESUSITASI

AIRWAY DAN KONTROL SERVIKAL

1. Keadaan jalan nafas


Tingkat kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)

Pernafasan : Spontan

Upaya bernafas : Ada

Benda asing di jalan nafas : Sputum

Bunyi nafas : Ronchi

Hembusan nafas : Ada

2. Diagnosa Keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif

BREATHING

1. Fungsi pernafasan
Jenis Pernafasan : Takipnea

Frekwensi Pernafasan : 26x/menit

Retraksi Otot bantu nafas : Tidak ada

Kelainan dinding thoraks : Tidak ada kelainan, pergerakan dinding


thorax simetris

Bunyi nafas : Ronchi

Hembusan nafas : Dangkal

2. Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pola napas

20
CIRCULATION
1. Keadaan sirkulasi
Tingkat kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)

Perdarahan (internal/eksternal) : Tidak ada

Kapilari Refill : < 2 detik

Tekanan darah : 170/100 mmHg

Nadi radial/carotis : 78x/menit

Akral perifer : Hangat

DISABILITY
1. Pemeriksaan Neurologis:
GCS : (E4V5M6) 15

Reflex fisiologis : Tidak terganggu

Reflex patologis : Tidak terganggu

Kekuatan otot 5555 5555


5555 5555

PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY SEKUNDER

(Dibuat bila pasien lebih dari 2 jam diobservasi di IGD)

1. RIWAYAT KESEHATAN
a. RKD
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami sesak
sebelumnya. Pasien memiliki riwayat penyakit Hipertensi namun tidak
terkontrol.

b. RKS
Pasien datang ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar pada tanggal 07 Mei 2021
diantar oleh keluarganya, pasien datang dengan keluhan sesak napas tiba –
tiba sejak tadi pagi pukul 06.00 WITA, pasien juga mengeluh batuk sejak

21
satu minggu yang lalu, namun berdahak sejak empat hari yang lalu. Pasien
juga mengeluh lemas. Pasien mengatakan sempat mengalami demam di
rumah selama empat hari, namun sudah membaik. Namun karena
mengeluh sesak akhirnya pasien diantar ke IGD. Pasien juga mengeluh
tidak bisa batuk dan tidak bisa batuk dengan efektif. Setelah sampai IGD
dilakukan pemeriksaan tanda – tanda vital dan didapatkan hasil TD :
170/100 mmHg, S : 36.5oC, N : 78x/menit, RR : 26x/menit, SpO2 : 92%.
Pasien tampak gelisah dan pasien mengatakan sesak memberat jika pasien
berbaring.
c. RKK
Pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti hipertensi seperti yang diderita pasien, DM dan penyakit
menular lainnya.

2. RIWAYAT DAN MEKANISME TRAUMA


-

3. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)


1) Kepala : Bentuk kepala normachepali, tidak terdapat lesi, tidak
terdapat benjolan
a) Kulit Kepala : Bersih
b) Mata : Mata simetris kanan kiri, tidak terdapat edema
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor dengan diameter 2
mm dan miosis saat terkena cahaya, kornea jernih.
c) Telinga : Bentuk telinga sama simetris kanan kiri, tidak ada
kelainan bentuk, pada lubang tidak terdapat perdarahan atau pengeluaran
cairan, ketajaman pendengaran baik.
d) Hidung : Tidak ada polip, penghidu normal, keadaan bersih, tidak
ada pengeluaran cairan
e) Mulut dan gigi : Pada pemeriksaan bibir, mukosa bibir kering, tidak ada
sariawan. Gigi sudah banyak yang ompong, lidah tidak kotor.
f) Wajah : Wajah tampak simetris, tidak ada memar
2) Leher : Bentuk normal, tidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid, nadi
karotis teraba, tidak ada benjolan, memar maupun nyeri.

22
3) Dada/thoraks

a) Paru – paru
Inspeksi : Bentuk dada menyerupai barrel chest, simetris kanan dan kiri, tidak
ada kelainan bentuk, tidak terdapat jejas, tampak penggunaan otot bantu
pernapasan, yaitu otot intercostal, ekspirasi memanjang, irama pernapasan
teratur dengan frekuensi 26x/menit (dyspnea)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : Pekak diseluruh lapang paru
Auskultasi: Terdengar suara napas ronchi
b) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Suara jantung pekak
Auskultasi: S1/S2 tunggal reguler, murmur (-)
c) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada benjolan maupun acites
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara abdomen tympani
Auskultasi: Terdengar bising usus 8x/menit
d) Pelvis
Inspeksi : Tidak terlihat ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e) Perinium dan rektum : Tidak terkaji
f) Genetalia : Tidak terkaji
g) Ekstremitas :
Status sirkulasi : Nadi teraba 80x/menit, CRT < 2 detik, akral hangat,
turgor kulit elastis
Keadaan injury : Tidak ada kelainan
h) Neurologis
Sensorik : Baik, tidak ada gangguan
Motorik : Baik, tidak ada gangguan

23
4. HASIL LABORATORIUM
Pemeriksaan Darah Lengkap (DL)
Tanggal 7 Mei 2021 pukul 11.00 WITA

HEMATOLOGI Hasil Satuan Normal


1 2 3 4
Bas # 0.04 10^3/Ul 0.00-0.10
Bas % 0.3 % 0.0-1.0
Eos # 0.19 (H) 10^3/Ul 0.02-0.5
Eos % 1.3 % 0.5-5.0
Eritrosit (RBC) 4.63 10^6/Ul 3.50-5.50
Hematokrit (HCT) 43.3 % 37.0-54.0
Hemoglobin (HGB) 14.4 g/Dl 11.0-16.0
Leukosit (WBC) 14.10 (H) 10^3/Ul 4.00-10.00
Lym # 2.07 10^3/Ul 0.80-4.00
Lym % 14.7 (L) % 20.0-40.0
MCH 31.0 Pg 27.0-31.0
MCHC 33.2 g/Dl 32.0-36.0
MCV 93.5 Fl 80.0-100.0
Mon# 0.57 10^3/Ul 0.12-0.8
Mon% 4.0 % 3.0-8.0
MPV 8.4 Fl 7.0-11.0
Neu# 11.23 (H) 10^3/Ul 2.00-7.00
Neu% 79.7 (H) % 50.0-70.0
PCT 0.273 % 0.108-0.282
PDW 15.8 Fl 9.0-17.0
RDW-CV 12.2 % 11.5-14.5
RDW-SD 42.5 Fl 35.0-56.0
Trombosit (PLT) 324 10^3/Ul 150-450
IMUNOLOGI
SARS-CoV-2-Antigen Negatif Negatif
test
KIMIA KLINIK
Chlorida 109 (H) mmol/l 95-108
Creatinin 0.95 mg/Dl 0.67-1.17
Glukosa Sewaktu 107 mg/Dl 80-120
Kalium 4.9 mmol/l 3.5-5.0
Natrium 144 mmol/l 135-147
Pemeriksaan Elektrolit
SGOT 34 U/L <35
SGPT 29 U/L <41
Ureum 53.3 mg/Dl 18-55

24
5. HASIL PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK Pemeriksaam Foto Thorax
AP (Asimetris) Tanggal Pemeriksaan : 07
Mei 2021
- Soft tissue: tak tampak kelainan
- Tulang-tulang: tidak tampak kelainan
- Diaphragma kanan kiri: normal
- Sinus pleura kanan kiri tajam
- Cor: besar dan bentuk kesan normal. CTR 48%
- Trachea: airway patent
- Pulmo: tampak konsolidasi pada zona atas hingga bawah paru kanan kiri
- Kesan:
Tampak perselubungan di kedua lapang paru dan mengarah pada gambaran
pneumonia
- Cor tak tampak kelainan
6. TERAPI DOKTER
1. IVFD NaCl 0,9% 20 tetes per menit
2. Combivent nebulizer 2,5 mg

25
B. ANALISIS DATA
Data Analisis Masalah

Pasien Ny. WS Virus, bakteri, jamur, Bersihan jalan napas


DS : protozoa, dan mikroba tidak efektif
Pasien mengatakan
sesak sejak tadi pagi Infeksi saluran napas
dan batuk sejak 4 hari atas
yang lalu serta sulit
mengeluarkan dahak Kuman berlebih di
DO : bronkus
Pasien tampak sesak
dan gelisah, terdengar Akumulasi secret di
suara napas tambahan bronkus
ronchi.
TTV
Bersihan jalan napas
TD : 170/100 mmHg tidak efektif

S : 36.5oC

N : 78x/menit

RR : 26x/menit

- SpO2 : 92%

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan
napas yang ditandai dengan pasien tampak sesak napas (dispnea), pasien tidak
mampu batuk dengan efektif, tampak adanya sputum, terdengar suara napas
tambahan ronchi, pasien tampak gelisah, TD : 170/100 mmHg, S : 36.5oC, N :
78x/menit, RR : 26x/menit, SpO2 : 92%

26
D. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSIS TUJUAN DAN
INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL

Bersihan jalan napas Setelah diberikan asuhan Manajemen jalan


tidak efektif keperawatan selama 1 x 2 napas (1.01011)
berhubungan dengan jam diharapkan bersihan
Observasi
hipersekresi jalan jalan nafas meningkat
napas yang ditandai (L.01001), dengan 1. Monitor pola nafas

dengan pasien memenuhi kriteria hasil: (frekuensi,

tampak sesak napas 1. Produksi sputum kedalaman, usaha

(dispnea), batuk menurun nafas)

namun tidak efektif, 2. Monitor bunyi


2. Ronchi menurun
tampak adanya nafas tambahan

sputum, terdengar 3. Dispnea menurun (misalnya

suara napas gurgling, mengi,


4. Frekuensi napas
tambahan ronchi, wheezing, ronki)
membaik
pasien tampak 3. Monitor sputum
5. Pola napas membaik (jumlah, warna,
gelisah,
aroma)
TD : 170/100
Terapeutik
mmHg, S : 36.5oC,
1. Posisikan semi-
N : 78x/menit, fowler atau fowler
2. Berikan oksigen,
RR : 26x/menit,
jika perlu
SpO2 : 92%
Edukasi
1. Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik. jika perlu.

27
E. PELAKSANAAN

Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi Formatif Paraf


/Jam Keperawatan
Jumat, Bersihan 1. Melakukan DS :
07 Mei 2021 jalan napas pemeriksaan Pasien mengeluh
/10.30 WITA tidak efektif tanda – tanda sesak dan batuk
vital serta sulit
2. Monitor pola mengeluarkan
napas dahak
(frekuensi, DO :
kedalaman) TD : 170/100
3. Monitor mmHg
bunyi napas N : 78x/menit
tambahan S : 36.5oC,
(misalnya RR : 26x/menit,
gurgling, SpO2 : 92%
mengi, Pasien Nampak
wheezing, sesak, terdengar
ronchi) bunyi napas
tambahan ronchi,
terdapat sputum di
jalan napas.
10.35 WITA 1. Memberikan DS : -
O2 dengan DO :
simple mask O2 simple mask 5
5 lpm lpm terpasang,
2. Memberikan pasien tampak
posisi semi nyaman dengan
fowler posisi semi fowler
10.40 WITA Melakukan DS : -
tindakan DO :
kolaboratif dalam Pasien tampak
pemberian terapi batuk - batuk
nebulizer ketika diberikan

28
combivent 1 cc terapi nebulizer
10.55 WITA Mengajarkan DS : -
teknik batuk DO :
efektif pada Pasien tampak
Pasien untuk mengikuti instruksi
mengeluarkan perawat dalam
sputum melakukan latihan
batuk efektif
11.10 WITA Menganjurkan DS: pasien
pasien melakukan mengatakan
batuk efektif dahaknya keluar
lebih banyak, dan
pernapasannya
menjadi lebih lega.
DO: kemampuan
batuk pasien
menjadi lebih
efektif, produksi
sputum lebih
sedikit dari
sebelumnya,
berwarna
kehijauan dan
kental.
11.20 WITA 1. Monitor pola DS :
napas, Pasien mengatakan
(frekuensi, sesak tidak separah
kedalaman, tadi pagi.
dan usaha Pasien mengatakan
napas) sudah mampu
2. Monitor mengeluarkan
bunyi napas dahak
tambahan DO :
3. Monitor Pasian tampak
sputum lebih tenang dan

29
(jumlah, tidak gelisah
warna, SpO2 : 98%
aroma) Sputum keluar
namun tidak
terlalu banyak,
warna sputum
kehijauan
dan kental.
11.50 WITA Menganjurkan DS : -
pasien terus DO :
menerapkan Pasien tampak
latihan batuk kooperatif
efektif apabila
sulit
mengeluarkan
dahak
12.00 WITA Mengevaluasi DS: pasien masih
bersihan jalan merasa sesak
napas pasien. namun menurun,
pasien mengatakan
merasa lebih
nyaman dari
sebelumnya.
DO: pasien masih
tampak sesak, pola
napas takipnea,
frekuensi respirasi
24 kali per menit,
suara napas ronchi
masih terdengar
namun menurun,
produksi sputum
menurun, nilai
saturasi oksigen
98%.

30
F. EVALUASI

Tanggal/Jam Perkembangan (SOAP) Paraf

07 Mei 2021/ S:
12.00 WITA
Pasien mengatakan sesak sudah berkurang,
dahak sudah bisa dikeluarkan, namun batuk
masih, sesak saat berbaring berkurang.

O:

Pasien tampak mengeluarkan dahak setelah


dilakukan tindakan, dispnea menurun, pasien
tampak tidak gelisah, ortopnea menurun, TD :
150/90 mmHg, N : 80x/menit, S : 36.5 oC, RR :
24x/menit, SpO2 : 98%

A:

Bersihan jalan napas tidak efektif

P:

Pertahankan kondisi pasien, lanjutkan semua


intervensi untuk meningkatkan bersihan jalan
napas yang efektif

31
Lampiran 7

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Nama Mahasiswa : Putu Ayu Widyaningsih

NIM : P07120320034

A. PENGKAJIAN
Identitas Pasien

Nama : Tn. MD

Umur : 64 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Agama : Hindu

Tanggal Masuk RS : 18 Mei 2021, pukul 10.00 WITA

Alasan Masuk : Sesak napas

Diagnosa Medis : Pneumonia Bilateral

Initial survey:

A (alertness) : 

V (verbal) :

P (pain) :

U (unrespons) :

Warna triase

: P1 P2 P3 P4 P5

32
SURVEY PRIMER DAN RESUSITASI

AIRWAY DAN KONTROL SERVIKAL

1. Keadaan jalan nafas


Tingkat kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)

Pernafasan : Spontan

Upaya bernafas : Ada

Benda asing di jalan nafas : Sputum

Bunyi nafas : Ronchi

Hembusan nafas : Ada

2. Diagnosa Keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif

BREATHING

1. Fungsi pernafasan
Jenis Pernafasan : Takipnea

Frekwensi Pernafasan : 28x/menit

Retraksi Otot bantu nafas : Tidak ada

Kelainan dinding thoraks : Tidak ada kelainan, pergerakan dinding


thorax simetris

Bunyi nafas : Ronchi

Hembusan nafas : Dangkal

2. Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pola napas

33
CIRCULATION
1. Keadaan sirkulasi
Tingkat kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)

Perdarahan (internal/eksternal) : Tidak ada

Kapilari Refill : < 2 detik

Tekanan darah : 140/90 mmHg

Nadi radial/carotis : 91x/menit

Akral perifer : Hangat

2. Diagnosa Keperawatan :-

DISABILITY
1. Pemeriksaan Neurologis:
GCS : (E4V5M6) 15

Reflex fisiologis : Tidak terganggu

Reflex patologis : Tidak terganggu

Kekuatan otot 5555 5555


5555 5555
2. Diagnosa Keperawatan :-

PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY SEKUNDER

(Dibuat bila pasien lebih dari 2 jam diobservasi di IGD)

1. RIWAYAT KESEHATAN
a. RKD
Pada riwayat kesehatan dahulu pasien mengatakan memang sering MRS
akibat sesak, karena pasien memiliki riwayat penyakit paru dan jantung.
Pasien juga memiliki riwayat penyakit DM Tipe II.

34
b. RKS
Pada riwayat kesehatan sekarang pasien mengatakan baru pulang dari
rumah sakit 4 hari yang lalu karena penyakit paru dan jantung. Namun
sejak pagi tadi pukul 08.00 WITA pasien mengeluh sesak dan tidak bisa
batuk dengan efektif serta sulit mengeluarkan dahak. Akhirnya pasien
diantar ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar oleh keluarga pada tanggal 18
Mei 2021 pukul 10.00 WITA. Setelah sampai IGD dilakukan pemeriksaan
tanda – tanda vital dan didapatkan hasil TD : 140/90 mmHg, S : 36.7oC,
N : 91x/menit, RR : 28x/menit, SpO2 : 88%. Pasien tampak gelisah.

c. RKK
Pasien dan keluarga mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit yang sama seperti yang di alami Tn. MD serta di dalam
keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit keturunan maupun
penyakit menular lain.

2. RIWAYAT DAN MEKANISME TRAUMA


-

3. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)


1) Kepala : Bentuk kepala normachepali, tidak terdapat lesi, rambut
berwarna hitam
a) Kulit Kepala : Bersih
Mata : Mata simetris kanan kiri, tidak terdapat edema
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor dengan diameter 2
mm dan miosis saat terkena cahaya, kornea jernih.

b) Telinga : Bentuk telinga sama simetris kanan kiri, tidak ada


kelainan dentuk, pada lubang tidak terdapat perdarahan atau pengeluaran
cairan, ketajaman pendengaran baik.
c) Hidung : Pada hidung tidak ditemukan adanya kelainan, tampak ada
pernapasan cuping hidung.
d) Mulut dan gigi : Pada pemeriksaan bibir, mukosa bibir kering, tidak ada
sariawan. Keadaan gusi dan gigi cukup bersih, lidah tidak kotor.
Wajah : Wajah tampak simetris.

35
2) Leher : Leher tampak simetris, tiroid tidak ada pembesarrran. Vena

jugularis tidak mengalami pembesaran dan denyut nadi karotis teraba


91x/menit
3) Dada/thoraks

i) Paru – paru
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk, tidak terdpat
jejas tidak tampak penggunaan otot bantu pernapasan. Irama pernapasan
teratur dengan frekuensi 28x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, vocal fermitus teraba
Perkusi : Pekak diselluruh lapang paru
Auskultasi: Terdengar suara napas ronchi di lapang paru kiri
j) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Auskultasi: Bunyi jantung S1/S2 tegak, murmur (-)
k) Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak tampakadanya
trauma
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan , tidak ada benjolan atau masa, tidak ada tanda

ascites
Perkusi : Suara abdomen tympani
Auskultasi: Terdengar bising usus 16x/menit
l) Pelvis
Inspeksi : Tidak terlihat ada benjolan Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
m) Perinium dan rektum : Tidak terkaji
n) Genetalia : Tidak terkaji
o) Ekstremitas :
Status sirkulasi : Nadi teraba 91x/menit, CRT < 2 detik, akral hangat,
turgor kulit elastis
Keadaan injury : Tidak ada kelainan
p) Neurologis

36
Sensorik : Baik, tidak ada gangguan
Motorik : Baik, tidak ada gangguan
4. HASIL LABORATORIUM
Pemeriksaan Darah Lengkap (DL)
Tanggal 18 Mei 2021 pukul 11.00 WITA

HEMATOLOGI Hasil Satuan Normal


1 2 3 4
Bas # 0.00 10^3/Ul 0.00-0.10
Bas % 0.0 % 0.0-1.0
Eos # 0.03 10^3/Ul 0.02-0.5
Eos % 0.4 (L) % 0.5-5.0
Eritrosit (RBC) 4.15 10^6/Ul 3.50-5.50
Hematokrit (HCT) 37.3 % 37.0-54.0
Hemoglobin (HGB) 12.6 g/Dl 11.0-16.0
Leukosit (WBC) 13.20 (H) 10^3/Ul 4.00-10.00
Lym # 0.73 (L) 10^3/Ul 0.80-4.00
Lym % 8.0 (L) % 20.0-40.0
MCH 30.5 Pg 27.0-31.0
MCHC 33.9 g/Dl 32.0-36.0
MCV 90.0 Fl 80.0-100.0
Mon# 0.23 10^3/Ul 0.12-0.8
Mon% 2.5 (L) % 3.0-8.0
MPV 12.4 (H) Fl 7.0-11.0
Neu# 8.13 (H) 10^3/Ul 2.00-7.00
Neu% 89.1 (H) % 50.0-70.0
PCT 0.122 % 0.108-0.282
PDW 16.2 Fl 9.0-17.0
RDW-CV 13.9 % 11.5-14.5
RDW-SD 43.6 Fl 35.0-56.0
Trombosit (PLT) 345 10^3/Ul 150-450
IMUNOLOGI
SARS-CoV-2-Antigen Positif Positif
test
KIMIA KLINIK
Chlorida 112 (H) mmol/l 95-108
Creatinin 1.60 (H) mg/Dl 0.67-1.17
Glukosa Sewaktu 68 (L) mg/Dl 80-120
Kalium 2.3 (L) mmol/l 3.5-5.0
Natrium 150 (H) mmol/l 135-147
Pemeriksaan Elektrolit
SGOT 186 (H) U/L <35
SGPT 85 (H) U/L <41
Ureum 179.1 (H) mg/Dl 18-55

37
5. HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi (Tanggal 18 Mei 2021)
Pemeriksaan Foto Thorak AP :

Cor : Besar dan bentuk normal

Pulmo : Tampak perselubungan di lapang paru kanan

Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam

Hemidiapragma kanan kiri normal

Tulang-tulang tampak intak

Kesan :

Pneumonia

Cor tak tampak kelainan

6. TERAPI DOKTER
3. IVFD NaCl 0,9% 20 tetes per menit
4. Combivent nebulizer 2,5 mg
5. Cepepime injeksi 2 gr

38
B. ANALISIS DATA
Data Analisis Masalah

DS : Virus, bakteri, jamur, Bersihan jalan napas


Pasien mengatakan sesak protozoa, dan mikroba tidak efektif
sejak tadi pagi serta batuk
dan sulit mengeluarkan Infeksi saluran napas atas
dahak
DO : Kuman berlebih di
Pasien tampak sesak dan bronkus
gelisah, terdengar suara
napas tambahan ronchi Akumulasi secret di
TTV bronkus

TD : 140/90 mmHg
Bersihan jalan napas
S : 36.7oC
tidak efektif
N : 91x/menit

RR : 28x/menit

SpO2 : 88%

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
yang ditandai dengan pasien tampak sesak napas(dispnea), pasien tidak
mampu batuk dengan efektif, tampak adanya sputum, terdengar suara napas
tambahan ronchi, pasien tampak gelisah. TD : 140/90 mmHg, S : 36.7 oC, N :
91x/menit, RR : 28x/menit, SpO2 : 88%

39
D. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSIS TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL

Bersihan jalan napas Setelah diberikan asuhan Manajemen jalan napas


tidak efektif keperawatan selama 1 x 2 (1.01011)
berhubungan dengan jam diharapkan bersihan
Observasi
hipersekresi jalan jalan nafas meningkat
napas yang ditandai (L.01001), dengan 1. Monitor pola nafas

dengan pasien tampak memenuhi kriteria hasil: (frekuensi, kedalaman,

sesak napas (dispnea), 1. Produksi sputum usaha nafas)

batuk namun tidak menurun 2. Monitor bunyi nafas


efektif, tampak adanya tambahan (misalnya
2. Ronchi menurun
sputum, terdengar gurgling, mengi,
suara napas tambahan 3. Dispnea menurun
wheezing, ronki)
ronchi, pasien tampak 4. Frekuensi napas
3. Monitor sputum (jumlah,
gelisah, membaik
warna, aroma)
TD : 140/90 mmHg, S 5. Pola nafas membaik
Terapeutik
: 36.7 C,
o

1. Posisikan semi-fowler
N : 91x/menit,
atau fowler
RR : 28x/menit, SpO2
2. Berikan oksigen, jika
: 88%
perlu

Edukasi

Ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi

kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik.
jika perlu

40
E. PELAKSANAAN

Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi Formatif Paraf


/Jam Keperawatan
Selasa, Bersihan 1. Melakukan DS :
18 Mei 2021 jalan napas pemeriksaan Pasien mengeluh
/10.00 WITA tidak efektif tanda – sesak dan batuk
tanda vital serta sulit
2. Monitor pola mengeluarkan
napas dahak
(frekuensi, DO :
kedalaman) TD : 140/90
3. Monitor mmHg
bunyi napas N : 91x/menit
tambahan S : 36.7oC,
(misalnya RR : 28x/menit,
gurgling, SpO2 : 88%
mengi, Pasien Nampak
wheezing, sesak, terdengar
ronchi) bunyi napas
tambahan ronchi,
terdapat sputum di
jalan napas.
10.35 WITA 3. Memberikan DS : -
O2 dengan DO :
NRM 15 lpm O2 NRM 15 lpm
4. Memberikan terpasang, pasien
posisi semi tampak nyaman
fowler dengan posisi semi
fowler
10.45 WITA Melakukan DS : -
tindakan DO :
kolaboratif dalam Pasien tampak
pemberian terapi kooperatif ketika
nebulizer diberikan terapi

41
combivent nebulizer
11.00 WITA Mengajarkan DS : -
teknik batuk efektif DO :
pada Pasien untuk Pasien tampak
mengeluarkan mengikuti
sputum instruksi perawat
dalam melakukan
latihan batuk
efektif
11.15 WITA Menganjurkan DS : -
pasien terus DO :
menerapkan latihan Pasien tampak
batuk efektif kooperatif
apabila sulit
mengeluarkan
dahak
11.31 WITA 4. Monitor pola DS :
napas, Pasien
(frekuensi, mengatakan sesak
kedalaman, tidak separah tadi
dan usaha pagi.
napas) Pasien
5. Monitor bunyi mengatakan sudah
napas mampu
tambahan mengeluarkan
6. Monitor dahak
sputum DO :
(jumlah, warna, Pasian tampak
aroma) lebih tenang dan
tidak gelisah
SpO2 : 96%
Sputum keluar
namun tidak
terlalu banyak,
warna putih
sedikit

42
kehijauan.
12.00 WITA Menganjurkan DS : -
pasien terus DO :
menerapkan latihan Pasien tampak
batuk efektif kooperatif
apabila sulit
mengeluarkan
dahak
12.30 WITA Mengevaluasi DS: pasien masih
bersihan jalan merasa sesaknya
napas pasien. masih sama seperti
sebelumnya.
DO: pasien masih
tampak sesak, pola
napas takipnea,
frekuensi respirasi
26 x/ menit, suara
napas ronchi
belum menurun,
produksi sputum
menurun belum
menurun, nilai
saturasi oksigen
98%.

43
F. EVALUASI
Tanggal/Jam Perkembangan (SOAP) Paraf

18 Mei 2021/ S:
12.30 WITA
Pasien mengatakan sesak napas sudah
berkurang, dahak sudah bisa dikeluarkan
dan pasien mengatakan merasa lebih lega.

O:

Batuk efektif meningkat, produksi sputum


menurun, dispnea menurun, gelisah
menurun, ortopnea menurun, TD : 130/80
mmHg, N : 84x/menit, S : 36.5oC, RR :
26x/menit, SpO2 : 98%

A:

Bersihan jalan napas tidak efektif

P:

Pertahankan kondisi pasien, lanjutkan


intervensi untuk meningkatkan bersihan
jalan napas yang efektif

44
KENfF.NTERIAH KESEHATAN RI
BADAN PRNGEMBANGAN D‹'tN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MARUSIA KCSEDATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN REPERAWATAN
Alamat : Jalan Pulau Moyo No. 33, Pedungan Denpasar
TelpfFaksimiR : (0361) 72S273N24S63
Laman (website) : ovo.9oltekkes-denpasar.ac.id

BUKT PENYEI.ESAIAN ADMINISTRASI


SEBAGAI PERSYABAT&sI hIENGlKUTI UJIAN KIA-N
PRODI PROFESI NERS POLTEKKES DENPASAR

Nama mahasisu'a : !’^*•' @^ t'>•'•gwo'^3•‹C


.»u . •i i=•i•^ tw
N JENIS TG

$ 5 Keuangan

' .4dminislr:asi
J | umuixi/perlengkapan

Mahasiswa dapat mengikuti ujian KlA-N jika seluruh persyaratan diatas terpenuhi.

Kegié Jgx›san Kegmmwatan


li leiTe esDenpasar

.Ne%"I U ja,S.Kp.M.Kep
HIP_.196 812311992031020
6/29/2021 Data Skripsi Mahasiswa

NI M P07120320034
Nama I tahasiswa Putu Ayu Widyaningsih

Fakultas : Jurusan Keperawa in - 4urusan Program Studi Profesi Nos


IntoAkademik
semester : 3

Bimbingan

no Topik Tanggal Validasl


Bimbingan Dosen
1 195910151986022001 - Ns. I GUSTI AYU ARI Pengajuan Judul 7 Nei 2021
RASDINI, S.Pd., S.Kep., f I.Pd.
195910151986032001 - Ns. I GUSTI AYU ARI Pengajuan BA8 1 KfAN 2S Rei 2021
RASDfNI, S.Pd., 5.Kep., M.Pd.
195910151986032001 - Ns. I GUSTI AYU ARI Pengajuan BAB 1 -2 KIAN 31 Mei 2021
RASDINT, S.Pd., S.Kep., f4.Pd.
195910151986032001 - N•. 1 GU5c Ayu As Per›gajuan 1 - 3 KIAN 7 3un 2021
RASD{N1, S.Pd., S.Kep., M.Pd.
S 195910151986032001 - Ns. I GU5Tf AYU ARI Penga]uan BAB I - 5 KIAN 11 Jun 2021
RASDINT, S.Pd., S,Kep., M.Pd.
6 195910151986032001 - Ns. I GUSTI AYU ARI Pengajuan revisi BAB 1 - 5 dan lampiran (ACC) l4Jun
RASD1NI, 5.Pd., S.Kep., M.Pd. 2021
196712261990032002 - PDF ERNI SIPAHUTAR, Pengajuan Judui t0 Mei 2021
S.Kep,
Ners, N.Kep
8 19671226199003200Z - IDA ERNI SIPAHUTAR, S.Kep, Pengajuan BAB 1 12 Met 2021
Ners, f•t.Kep
196712Z61990032002 - IDA ERNI SIPAHUTAR, S.Kep, kevisi BAB 1 (perbaiki tata ketik pada TatBr belakang) 17 Iflei 2021
Ners, M.Kep Pengajuan BAB II dan BAB III
10 196712261990032002- }DAERNISIPAHUTAR,S.Kep, Revisi BAB TI dan III (perbaiki judul penulisan 24 Nei 2021
Ners, M.Kep tabel) Pengajuan BAB IV dan BAB V
11 1967\ 2261990032002 - IDA ERNI SIPAHUTAR, S.Kep, Pengajuan keseluruhan KIA-N dari halaman sampul - 28 Mei 2021
Ners, M.Kep lampiran
12 1967t2261990032002 - fDA ERN1 SIPAHLITAR, S.Kep, ACC Ujian 31 f4ei 2021
Ners, M.Kep

sim.poltekkes-denpasar.ac.id/siakad/siakad/index.php?page=data ta 1/1
SURAT’ PEIWYA1AAN PERSETUJUAN PUDLIKASI REPOSITORY

Saya yang beoanda tangan di bawah ini :


Nama Putu Ayn Widyaningsih
NIM : P07120320034
Program Studi Profesi NERS
Jurusan Keperawatan
Tahun Akademik : 2020/2021
Alamat B .I Dinas Tengah, Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar,
Kabupaten Bulelcng
Nomor I-IP/Email 087762127467/ ayuwidya.aw7@gmail.com

Dengan ini mcnyerahkan Karya Tulis Ilmiah berupa Tugas Akhir dengan Judul:
“Asuhan Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Padn Pasien Pneumonia di Ruang
Instalasi Gawat Darurat RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2021”.

1. Dan Menyetujuinya menjadi hak milik POltekkes Kemenkes Denpasar serta


memberikan Hak Bebas ltoyalti Non-Ekslusil’ untuk disimpan, dialihkan mediakan,
dikelola dalam pangkalun data dan dipublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis selama tetap mcncantumkan nama penuJis sebagai pemilik Hak
Cipta.
2. Pemyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh. Apabila dikemudian hari terbukti
ada pelanggaran Hak Cipta/Plagiarisme dalam karya ilmiah ioi, maka segala tuntutan
hukum yang timbul akan saya tanggung pribadi tanpa melibatkan pihak Poltekkes
Kemenkes Denpasar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar, Juni 2021


. kg menyatakan,

Putu Ayu Widyaningsih


NIM. P0712032t1034

Anda mungkin juga menyukai