BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu penyakit paling umum diderita oleh Orang Indonesia adalah flu
biasa meskipun pada kenyataannya istilah masuk angin tidak dikenal dalam
terminologi medis modern. Masuk angin mengacu pada kondisi tubuh
seseorang dengan gejala sakit, kembung, pusing, mual, flu, dan demam. Karena
dianggap sebagai sakit ringan dan umum, orang yang mendapatkannya masuk
angin biasanya tidak pergi ke dokter. Untuk mengobati gejala masuk angin ,
orang Indonesia, terutama orang Jawa, biasanya tampil tradisional obat yang
disebut kerokan. Kerokan (pengikisan) adalah salah satu obat tradisional di
Indonesia yang berasal dari kearifan lokal. Itu ada dan dikembangkan di
Indonesia, dan khususnya dalam masyarakat Jawa. Pengetahuan asli adalah
pengetahuan dimiliki atau dikendalikan dan digunakan oleh orang tertentu
komunitas, masyarakat, atau kelompok etnis yang turun temurun dan
dikembangkan sesuai dengan lingkungan perubahan. (Pratiesno dan Salim.
2018)
Kerokan sebagai kearifan lokal adalah orang Indonesia lokal
kebijaksanaan yang telah diturunkan dari generasi ke generasi generasi di
seluruh nenek moyang orang. Jadi, pengetahuan asli diteruskan melalui budaya
yang ada dan tumbuh subur di masyarakat saat ini. Itu tujuan mewarisi
pengetahuan asli adalah untuk melestarikan keberadaan kearifan lokal yang
terdiri dari identitas masyarakat dan bangsa. (Pratiesno dan Salim. 2018)
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan menjadi pertanyaan-pertanyaan.
Rumusan masalahnya kami susun sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Kerokan?
2. Bagaimana budaya kerokan di Indonesia?
3. Bagaimana langkah-langkah melakukan kerokan?
4. Bagaimana efek dari kerokan?
C. Tujuan masalah
Berdasarkan kepada identifikasi masalah maka tujuan makalah ini dibuat
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dari kerokan
2. Untuk mengetahui budaya kerokan di indonesia
3. Untuk mengetahui langkah-langkah melakukan kerokan
4. Untuk mengetahui efek dari dilakukannya kerokan