DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
VERONIKA ANGGRAENI PO7120520047
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Fuji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
limpahannya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Asuhan Keperawatan Dengan
Diagnosa Dispepsia ini berjalan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaaat bagi pembaca. Dengan segala kerendahan
hati,saran dan kritik sangat kami harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan
makalah pada tugas lain dan waktu mendatang
Kelompok 02
HALAMAN PENGESAHAN
Penyusun :
Laporan ini telah disahkan untuk diseminarkan pada tanggal 20 Januari 2022
Mengetahui
Kepala Ruangan Poli
Rsud H. M Rabain Kabupaten Muara Enim
(Sofiah Am.Kep )
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dispepsia merupakan istilah yang digunakan untuk suatu sindrom yaitu kumpulan
gejala atau keluhan yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati (daerah
lambung), kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, dan perut terasa penuh.
Dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai penyakit baik yang bersifat organik dan
fungsional. Penyakit yang bersifat organik antara lain karena terjadinya gangguan di
saluran cerna atau di sekitar saluran cerna, seperti pankreas, kandung empedu dan lain-
lain. Sedangkan penyakit yang bersifat fungsional dapat dipicu karena faktor psikologis
dan faktor intoleran terhadap obat-obatan dan jenis makanan tertentu (Abdullah dan
Gunawan, 2012).
Dispepsia menjadi keluhan klinis yang paling sering dijumpai dalam praktik klinik
sehari-hari. Studi berbasiskan populasi tahun 2007, ditemukan adanya peningkatan
prevalensi dispepsia fungsional sebesar 1,9% pada tahun 1988 naik menjadi 3,3% pada
tahun 2003.
Di negara-negara barat, populasi orang dewasa yang dipengaruhi oleh dispepsia
sekitar 14-38%, dengan 13-18% diantaranya memiliki resolusi spontan dalam satu tahun
serta prevalensi yang stabil dari waktu ke waktu. Sebanyak 25% dari populasi Amerika
Serikat dipengaruhi dispepsia setiap tahunya, dan hanya sekitar 5% dari semua penderita
mendatangi dokter pelayanan primer
Penelitian terhadap dispepsia fungsional di beberapa negara di Asia juga
menunjukkan prevalensi yang cukup tinggi, yaitu di Cina sebanyak 69% dari 782 pasien
dispepsia, di Hongkong 43% dari 1.353 pasien, di Korea 70% dari 476 pasien, dan
Malaysia 62% dari 210 pasien (Muya et al., 2015). Data Profil Kesehatan Indonesia 2007
menunjukkan dyspepsia sudah menempati peringkat ke – 10 untuk kategori penyakit
terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit tahun 2006 dengan jumlah pasien 34.029 atau
sekita 1,59%, dengan 60-70 % pasien dengna dyspepsia fungsional yang masuk kebagian
Gastroenterohepatologi berdasarkan data dari berbagai rumah sakit di Indonesia (Andre
dkk, 2013 : Cahyono dkk, 2014).
B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam Asuhan keperawatan klien Ny. S dengan
Dispepsia Di Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD H. M. Rabain Muara Enim
D. Manfaat Penulisan
a. Bagi profesi keperawatan
Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada klien dengan penyakit Dispepsia, sehingga dapat dilakukan
tindakan keperawatan yang segera untuk mengatasi masalah yang terjadi pada
klien dengan penyakit Dispepsia
b. Bagi pembaca
Memberikan pengertian atau pengalaman dan pengetahuan keputusan yang tepat
kepada pembaca. Khususnya dalam menyikapi Dispepsia
c. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengali ilmu pengalaman dan pengetahuan lebih
mendalam dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengan
Dispepsia