Anda di halaman 1dari 6

KEWIRAUSAHAAN BISNIS JASA KONSTRUKSI

Disusun Oleh
Nama: Ajie Bayu Purnomo
Kelas: 1TA05
NPM: 10317401

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


TEKNIK SIPIL
2018
1. Bangunan
Masjid Istiqlal

a. Latar Belakang
Sejarah berdirinya Masjid Istiqlal dimulai dari pertemuan penting antara KH Wahid
Hasyim sebagai Menteri Agama RI dan Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat Islam
untuk membahas pendirian sebuah masjid. Hasil pertemuan itu direspon oleh Presiden
Soekarno dan pembangunan pertama dimulai pada 24 Agustus 1961 dengan pendirian
tiang pancang. Masjid ini resmi digunakan sebagai tempat ibadah umat Muslim pada 22
Februari 1978 yang ditandai sebuah prasasti dipasang di tangga pintu As Salam. Salah
satu keistimewaannya adalah Masjid Istiqlal dibangun bertepatan dengan peringatan
Maulid Nabi Muhammad. Pembangunan ini menghabiskan biaya sebesar 7 Miliyar.
b. Tujuan
Kegunaan Masjid Istiqlal, selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam,
masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas
sosial, dan kegiatan umum. 
c. Deskripsi

Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat


ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia
Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu,
Ir. Soekarno  di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya
pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24
Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut
lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di
seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini
terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern
dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat.
Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang
ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut
selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah.
2. Jalan
Tol Cipularang

a. Latar Belakang
Jalan tol ini dibangun dalam rangka menyambut KTT Asia-Afrika untuk memperingati
50 tahun KTT Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Proyek ini diprakarsai oleh Ibu
Megawati Soekarnoputri pada tahun 2003 dan ditargetkan mampu beroperasi April 2005
untuk menyambut KTT Asia-Afrika. Oleh karena itu, proyek jalan tol ini dikebut oleh
Jasamarga dengan cara dibangun dari 2 tahap.
b. Tujuan
Tujuan yang paling utama dalam pembangunan tol ini adalah untuk mempersingkat
waktu tempuh perjalanan Jakarta menuju Bandung dari 5 jam menjadi hanya 2-3 jam saja.
Serta mempercepat pembangunan ekonomi Bandung dan sekitarnya karena terkoneksi
secara langsung dengan pusat ekonomi Indonesia, Jakarta.
c. Deskripsi

Tol ini berada di pegunungan sehingga jalannya naik-turun dan juga mempunyai


banyak jembatan yang panjang dan tinggi. Terdapat 6 gerbang tol yaitu, Dawuan
Interchange, Gerbang Tol Sadang, Gerbang Tol Jatiluhur, Gerbang Tol Cikamuning,
Gerbang Tol Padalarang Barat (sudah ditutup), Gerbang Tol Padalarang. Terdapat juga 5
tempat peristirahatan, Km 72A (arah Bandung), Km 72B (arah Jakarta), Km 88A (arah
Bandung), Km 88B (arah Jakarta), Km 97B (arah Jakarta). Serta terdapat juga tempat
yang rawan kecelakaan di tol ini, yaitu  sepanjang kilometer 90 sampai dengan kilometer
100, dimana sepanjang 10 kilometer tersebut, arus dari arah Jakarta mengalami tanjakan
panjang dan arus sebaliknya mengalami turunan panjang. Di dalam 10 kilometer tersebut,
setiap tanjakan panjang dan curam biasanya terdapat penambahan lajur untuk truk dan
bus yang berjalan lambat.
3. Bangunan Air
Bendungan dan Waduk JatiLuhur

a. Latar Belakang Proyek

Pada tahun 1950, Ir. Agus Prawiranata selaku Kepala Jawatan Irigasi memikirkan
pengembangan jaringan irigasi untuk mengantisipasi kecukupan beras dalam negeri, dan
ide itu menjadi bahan tertawaan karena Indonesia tidak memiliki cukup uang untuk itu. Ide
tersebut dibicarakan dengan Ir. Sediyatmo, selaku Kepala Direksi Konstruksi Badan
Pembangkit Listrik Negara. Kemudian Ir. Sediyatmo menugaskan Ir. PK. Haryasudirja
(sekarang Prof. Dr. Ir. PK. Haryasudirja) untuk merancang bendungan jatiluhur ini.
Haryasudirja membuat spesifikasi bendungan Jatiluhur meniru gaya bendungan terbesar
di dunia, yaitu bendungan Aswan di Mesir dengan menggunakan konsultan dari Perancis
yang sudah berpengalaman dalam membangun bendungan besar.

b. Tujuan

Waduk Jatiluhur memiliki tujuan sebagai penyedia air irigasi untuk 242.000 hektar
sawah, air baku minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir. Selanjutnya sebagai
PLTA dengan system limpasan terbesar di dunia. Kawasan Jatiluhur juga memiliki banyak
fasilitas rekreasi yang memadai, dan itu memungkinkan waduk peluit menjadi tempat
rekreasi.

c. Deskripsi

Waduk Jatiluhur adalah sebuah waduk yang terletak di Kecamatan Jatiluhur,


Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (±9 km dari pusat Kota Purwakarta). Waduk
yang dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda ini merupakan waduk terbesar
di Indonesia. Bendungan Waduk Jatiluhur mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh
kontraktor asal PerancisCompagnie française d'entreprise, dengan potensi air yang
tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama
di Indonesia. Waduk Jatiluhur dapat dikunjungi melalui Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta-
Bandung-Cileunyi), keluar di Gerbang Tol Jatiluhur. Tipe bendungannya sendiri yaitu
Rockfill, dengan tinggi 96 meter, serta panjang 1,22 kilometer.
4. Geoteknik

Pondasi Pada Bangunan

a. Latar Belakang Proyek

Pondasi merupakan pekerjaan utama dalam suatu pekerjaan teknik sipil. Semua
konstruksi yang merupakan bangunan bagian atas tanah (upper structure) yang
direkayasa untuk bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu pondasi. Pondasi
merupakan bagian bangunan bawah tanah (substructure) yang berfungsi untuk
meneruskan beban-beban yang bekerja pada bagian bangunan atas dan beratnya sendiri
ke lapisan tanah pendukung (bearing layers). Untuk itu, pondasi bangunan harus
diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban –
beban yang bekerja, gaya – gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain-lain. Di
samping itu, tidak boleh terjadi penurunan yang melebihi batas yang diijinkan. Istilah
pondasi dalam dunia teknik sipil yakni suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai
penyokong seluruh beban di atasnya termasuk beratnya sendiri.

b. Tujuan

sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan
gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Secara singkatnya
pondasi berfungsi untuk menahan beban yang ada diatasnya (bangunan), yaitu beban
hidup dan beban mati.

c. Deskripsi

Pondasi  adalah suatu jenis kontruksi yang menjadi dasar dan pondasi ini berfungsi
sebagai penopang bangunan yang ada di atasnya dan ini bertujuan untuk diteruskan
secara bertahap dan merata ke lapisan tanah. Namun terdapat juga pengertian pondasi
yang lain yang mengatakan bahwa pondasi adalah kontruksi yang telah diperhitungkan
sebaik mungkin sehingga hal ini dapat menjamin keseimbangan dan kestabilan bangunan
terhadap berat yang akan dibebankan pada pondasi tersebut. Pondasi juga memiliki
beberapa jenis, yaitu, Pondasi Tiang Pancang, Pondasi Batu Kali, Pondasi Batu Bata,
Pondasi Telapak, Pondasi Sumura.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Tol_Cipularang
https://infomuslimtours.com/2017/05/masjid-istiqlal/
http://putrinuraini417.blogspot.co.id/2016/03/contoh-teks-deskripsi-masjid-istiqlal.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Jatiluhur
https://jatiluhurdam.wordpress.com/2011/04/26/sejarah-bendungan-jatiluhur/
http://idebangunan.blogspot.co.id/2013/04/fungsi-pondasi-dan-jenis-pondasi.html
http://kavlingmurahpontianak.com/pengertian-pondasi-dan-jenis-jenis-pondasinya/
http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-pondasi-bangunan.html

Anda mungkin juga menyukai