Anda di halaman 1dari 32

UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007

TENTANG PENATAAN RUANG

Untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman,


produktif, dan berkelanjutan

operasionalisasi

PERATURAN PEMERINTAH NO. 15/2010


TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

MODUL 1:
UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan
PP No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G
D I R E K T O R A T B I N A P R O G R A M D A N K E M I T R A A N
POKOK BAHASAN
I. KETENTUAN UMUM
• Asas Dan Tujuan
• Esensi Penataan Ruang
• Klasifikasi Penataan Ruang
• Kewenangan Penyelenggaraan Penataan Ruang
• TUR-BIN-LAK-WAS Penataan Ruang
II. KETENTUAN RINCI PERENCANAAN TATA RUANG
• Hirarki RTRW Kabupaten/Kota
• Kedudukan RTRW Kabupaten/Kota dalam Pembangunan Daerah
• Muatan RTRW Kabupaten/Kota
• Prosedur Penyusunan RTRW Kabupaten/Kota
• Proses Penyusunan RTRW Kabupaten/Kota
• Prosedur Penetapan RTRW
III. STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
• SPM penataan ruang
I. KETENTUAN UMUM
ASAS DAN TUJUAN
(UU No. 26 Tahun 2007)

ASAS
Pasal 2

a. keterpaduan;
b. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
c. keberlanjutan;
d. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
e. keterbukaan;
f. kebersamaan dan kemitraan;
g. pelindungan kepentingan umum;
h. kepastian hukum dan keadilan; dan
i. akuntabilitas.

TUJUAN
Pasal 3

mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,


produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional
ESENSI PENATAAN RUANG
(Penjelasan Pasal 3 UU No. 26 Tahun 2007)

PENATAAN RUANG: merupakan Proses Perencanaan Tata Ruang,


Pemanfaatan Ruang, dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang,
untuk Mewujudkan Ruang yang :

Aman masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya


dengan terlindungi dari berbagai ancaman

Nyaman memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat


untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya
sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai

Produktif  proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien


sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk
kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing.

Berkelanjutan  kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan


bahkan dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan
generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang.

Untuk Kesejahteraan Masyarakat


AMAN NYAMAN

PRODUKTIF BERKELANJUTAN
Ps. 4

PR Kws
PR Kws Strategis PR Kws Strategis
Strategis
Provinsi Kab/Kota
Nasional
KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
(UU No. 26 Tahun 2007)

pengaturan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan penataan


ruang nasional, provinsi, & kabupaten/kota
NEGARA
WEWENANG pelaksanaan penataan ruang nasional

PEMERINTAH pelaksanaan penataan ruang kws strategis nasional


Pasal 7 Pasal 8 kerja sama penataan ruang antar negara & fasilitasi
Negara antarprovinsi
menyelenggarakan Seorang Menteri
penataan ruang untuk pengaturan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan penataan
ruang provinsi & kabupaten/kota
sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat pelaksanaan penataan ruang provinsi
WEWENANG
PEMERINTAH pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis provinsi
Pasal 8 PROVINSI
Dalam melaksanakan Pasal 10 kerja sama penataan ruang antarprovinsi dan fasilitasi
tugasnya, negara antarkabupaten/kota
memberikan
kewenangan pengaturan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan penataan
penyelenggaraan ruang kab/kota
penataan ruang kepada WEWENANG pelaksanaan penataan ruang kab/kota
Pemerintah dan PEMERINTAH
pemerintah daerah KAB./KOTA pelaksanaan penataan ruang kws strategis kab/kota

Pasal 11 kerja sama penataan ruang antarkabupaten/kota


PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
(UU No. 26 Tahun 2007)
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Pengaturan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
PENGATURAN PENATAAN RUANG Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
P
E PEMBINAAN PENATAAN RUANG Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang
N
P PELAKSANAAN PERENCANAAN • Prosedur Penyusunan dan Penetapan RTR
Y TATA RUANG • Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali RTR
E
E L
L A • Penyusunan dan sinkronisasi program
K PELAKSANAAN PEMANFAATAN • Pembiayaan Program
E
S RUANG • Pelaksanaan Program
N
A
G N • Pengaturan Zonasi
G A PELAKSANAAN • Perizinan
A A PENGENDALIAN • Pemberian Insentif dan Disinsentif
N PEMANFAATAN RUANG • Pengenaan Sanksi
R
A
Pemantauan, evaluasi, pelaporan, pengawasan
A PENGAWASAN PENATAAN RUANG teknis, pengawasan khusus
N
PERAN DJPR DALAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG (UU PR No. 26/2007)
PERAN DJPR DALAM PENYELENGGARAAN PENATAAN
RUANG (UU No. 26 Tahun 2007)
MISI Mewujudkan penataan ruang sebagai Mewujudkan keterpaduan Memantapkan kelembagaan bidang
acuan matra spasial dari pembangunan pembangunan infrastruktur penataan ruang yang efektif dan
nasional dan daerah. pekerjaan umum berbasis responsif dalam menyelenggarakan
FUNGSI penataan ruang tugas turbinlakwas PR
Penyiapan dan penetapan peraturan Penyiapan acuan bagi Perumusan kebijakan, penyusunan
TUR perundang-undangan bidang penataan penyusunan Renstra Dep PU program dan anggaran serta evaluasi
ruang kinerja pelaksanaan kegiatan
• Persetujuan Substansi Raperda tentang • Pengembangan kapasitas dan
RTRW dan rencana rincinya pelembagaan penyelenggaraan penataan
ruang
• Peningkatan kualitas hasil
BIN penyelenggaraan penataan ruang • koordinasi penyelenggaraan Penataan
Ruang lintas sektor, lintas wilayah, dan
lintas pemangku kepentingan.

Perencanaan, pemanfaatan, dan


pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
nasional , kota besar dan metropolitan
LAK termasuk melakukan koordinasi dan
fasilitasi proses penetapan dokumen-
dokumen yang dihasilkan.
Pengawasan teknis dan audit pelaksanaan Penyiapan acuan bagi Peningkatan pelaksanaan penyidikan
penataan ruang nasional dan daerah, keterpaduan pembangunan pidana penataan ruang, termasuk
termasuk memproses tindak lanjut infrastruktur bidang Pekerjaan didalamnya peningkatan kompetensi
WAS penyimpangan-penyimpangan yang Umum yang berbasis PR PPNS dan koordinasi untuk efektifitas
dikenakan sanksi administratif dan pidana. dan keberhasilan dalam penegakan
hukum.
Pemb. Penyebarluasan dan mengkomunikasikan Peningkatan manajemen dan
Manajemen peraturan perundang-undangan kepada administrasi penyelenggaraan penataan
seluruh pemangku kepentingan. ruang
PENGATURAN PENATAAN RUANG
Memberikan kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan
penataan ruang (Pasal 2, PP No 15 Tahun 2010)

Pengaturan oleh: Penyusunan dan penetapan


• PP (RTRWN & Peraturan
pelaksanaan UU ttg PR)

Pemerintah Pasal 4 ayat (1)


• Perpres (RTR Pulau/Kepulauan
& RTR KSN Per-
• Permen (Pedoman PR) aturan
lain
• Perda Provinsi (RTRWP, RTR bidang
KSP, arahan PZ sistem provinsi)
Pemerintah daerah • Pergub (Ketentuan perizinan, Pena-
Pasal 4 ayat (2)
provinsi bentuk & besaran insentif- taan
disinsentif, sanksi adm, juklak)
Ruang
• Perda Kabupaten/Kota
sesuai
(RTRWK, RTR KSK, RDTR+PZ ke-
Kab/Kota)
Pemerintah daerah wena-
• Perbup/wali (Ketentuan
kabupaten/kota Pasal 4 ayat (3) perizinan, bentuk & besaran ngan
insentif – disinsentif, sanksi
adm)

Pasal 5 ayat (1)


PEMBINAAN PENATAAN RUANG
Peningkatan kualitas efektivitas penyelenggaraan penataan ruang
(Pasal 6, PP No 15 Tahun 2010)
Ruang lingkup pembinaan
Bentuk dan Tata Cara
penataan ruang
Pasal 7-8 Pasal 9 - 17

koordinasi penyelenggaraan
Pe me r int ah penataan ruang;
sosialisasi peraturan perundang-
d
e undangan bidang penataan ruang;
k
Pemda o
n
pemberian bimbingan, supervisi,
Provinsi dan konsultasi pelaksanaan
melalui penataan ruang;
pendidikan dan pelatihan;
Pemda penelitian dan pengembangan;
Kab. / Kota
pengembangan sistem informasi dan
komunikasi penataan ruang;
penyebarluasan informasi penataan
ruang kepada masyarakat; dan
Ma s y a ra k a t
pengembangan kesadaran dan
tanggung jawab masyarakat.
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
Prosedur penyusunan dan penetapan RTR yang ditinjau
(Pasal 19, PP No 15 Tahun 2010)

RENCANA TATA RUANG KRITERIA &


Pasal 24 Pasal 39
TATA CARA
Rencana Umum Tata Ruang Rencana Rinci Tata Ruang Pasal 81 - 92
- RTR Pulau/Kepulauan
RTRWN
- RTR KSN

Peninjauan
RTRWP RTR KSP
Kembali
- RDTR
RTRW Kabupaten/Kota
- RTR KSKab/KSK

Jangka
PROSEDUR Waktu:
paling lama
Penyusunan Penetapan 24 bulan
Pasal 20 Pasal 24
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
Pelaksanaan pemanfaatan ruang merupakan pelaksanaan pembangunan sektoral dan
pengembangan wilayah (Pasal 93-146, PP No 15 Tahun 2010)

PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG

PENYUSUNAN DAN
PEMBIAYAAN PELAKSANAAN
SINKRONISASI
PROGRAM PROGRAM
PROGRAM

MEWUJUDKAN RENCANA TATA RUANG DAN


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SECARA TERPADU
PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan untuk menjamin terwujudnya
tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang (Pasal 147, PP No 15 Tahun 2010)

PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG

Pasal 148

PEMBERIAN
PENGATURAN INSENTIF PENGENAAN
PERIZINAN
ZONASI DAN SANKSI
DISINSENTIF

tertib tata ruang


PENGAWASAN PEMANFAATAN RUANG
Menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang, terlaksananya penegakan
hukum bidang penataan ruang dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang
(Pasal 198, PP No 15 Tahun 2010)

Pengawasan penataan ruang dapat dilakukan oleh:


- Pemerintah ;
- Pemerintah daerah ;
- Masyarakat.
Pasal 199

Pasal 200
Kegiatan Pengawasan: Pasal 201
•Pengaturan, pembinaan,
dan pelaksanaan
Pemantauan Melalui
penataan ruang;
penilaian
terhadap •Fungsi dan manfaat
kinerja
penataan ruang; dan

Pelaporan Evaluasi •Pemenuhan standar


pelayanan minimal
bidang penataan ruang;
II. KETENTUAN RINCI PERENCANAAN TATA RUANG
HIRARKI
HIRARKI RTRW KABUPATEN/KOTA
RTRW
(UUKabupaten/Kota
No. 26 Tahun 2007)
Kedudukan HIRARKI
KEDUDUKANRTRW
RTRW Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA
dalam
RTRW
DALAM Pembangunan Daerah(1)
Kabupaten/Kota
PEMBANGUNAN DAERAH
KEPENTINGAN SECARA NASIONAL:
Pasal 60 Huruf a. Penjelasan UU PR/2007.
Penyelenggaraan Penataan Ruang untuk:
Mewujudkan Ruang Wilayah Nasional yang
Aman, Nyaman, Produktif dan Berkelanjutan
berdasarkan "WAWASAN NASIONAL &
KETAHANAN NASIONAL".

KEPENTINGAN PROVINSI - PEMBANGUNAN


Kedudukan & DAERAH:
Fungsi RTRW
dalam ? Acuan dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD
PEMBANGUNAN ? Acuan dalam Pemanfaatan Ruang dan
Pengembangan Wilayah
DAERAH ? Acuan untuk mewujudkan keseimbangan
pembangunan;
? Acuan lokasi investasi dalam wilayah yang
dilakukan pemerintah, masyarakat, dan swasta;
? Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata
ruang di wilayah ;
? Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam
penataan/ pengembangan wilayah
? Acuan dalam administrasi pertanahan .

5
Kedudukan HIRARKI
KEDUDUKANRTRW
RTRW Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA
dalam
RTRW
DALAM Pembangunan Daerah(2)
Kabupaten/Kota
PEMBANGUNAN DAERAH
KEPENTINGAN Bagi MASYARAKAT:
Kedudukan & Pasal 60 Huruf a. Penjelasan UU PR/2007.
Fungsi RTRW
dalam •Menyelaraskan perkembangan penduduk dan
PEMBANGUNAN kebutuhan kelengkapan sarana prasarana pada
DAERAH setiap Kabupaten/Kota
• Optimalisasi keterbatasan ketersediaan Sumber
Daya
KEPENTINGAN KAB/KOTA • Pemecahan persoalan pengembangan wilayah
PEMBANGUNAN DAERAH • Memberikan Akses untuk Tindak Lanjut Aspirasi
Masyarakat.
? Merupakan "payung-hukum" dalam Perencanaan
Ruang Wilayah untuk Pembangunan di Daerah- Terkait Kepentingan AKSES Bagi MASYARAKAT:
Kabupaten/Kota. Mewujudkan tercapainya Visi dan Pasal 60 Huruf a. Penjelasan UU PR/2007.
Misi Pembangunan di Daerah-Kabupaten/Kota Masyarakat dapat mengetahui Rencana Pemanfaatan
Pemecahan persoalan Pengembangan Wilayah ruang, Pengendalian Ruang dan Pengelolaanyan.
? Menjadi Produk Hukum untuk proses Kabupaten/Kota melalui Lembaran Negara dan
Investasi Pembangunan termasuk Proses Perijinan IMB Lembaran Daerah dan Pemasangan Peta RTRW pada
dsb. tempat Umum, Kantor Kelurahan dan/atau kantor
? Optimalisasi keterbatasan ketersediaan SDA yang secara Fungsional menangani RTRW Kabupaten.

6
Kedudukan
MUATAN RTRW HIRARKI
RTRW Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA (1)
dalam
RTRW Pembangunan
(UU No. 26 Tahun 2007) Daerah
Kabupaten/Kota
Kedudukan
MUATAN RTRWHIRARKI
RTRW Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA
MUATAN POKOK (2)
dalam
RTRWPembangunan
Kabupaten/Kota
RTRW Daerah
Kabupaten/Kota
1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Rencana Struktur Ruang Wilayah


2 berkaitan dengan sistem permukiman dan sistem jaringan prasarana

3 Rencana Pola Ruang Wilayah


berkaitan dengan kawasan lindung dan kawasan budidaya

Penetapan Kawasan Strategis


4 dapat berada dalam satu wilayah administratif atau dapat juga berada pada lebih
dari satu wilayah administratif

5 Arahan Pemanfaatan Ruang


berisi Indikasi program utama jangka menengah lima tahunan

6 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang


berisi arahan/ketentuan peraturan zonasi, perijinan, insentif dan disinsentif, sanksi

Khusus untuk RTRW Kota, ada tambahan muatan :


- Rencana penyediaan dan pemanfaatan RTH
- Rencana penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau -
- Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan
kaki, angkutan umum, sektor informal, ruang evakuasi bencana
Kedudukan
PROSEDUR HIRARKI
RTRW
PENYUSUNAN
MUATAN Kabupaten/Kota
RTRW
POKOKKABUPATEN/KOTA
dalam
RTRW Pembangunan
Kabupaten/Kota
(PasalRTRW
20 & 21,Kabupaten/Kota
Daerah
PP No 15 Tahun 2010)
Kedudukan
PROSES HIRARKI
RTRW
PENYUSUNAN RTRW
MUATAN Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA (1)
POKOK
dalam
RTRW Pembangunan
Kabupaten/Kota
(PasalRTRW
32 & 35,Kabupaten/Kota
Daerah
PP No 15 Tahun 2010)

1. penyusunan kerangka acuan kerja;


PERSIAPAN 2. metodologi yang digunakan; dan
3. penganggaran kegiatan penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten.

1. data wilayah administrasi;


2. data fisiografis;
3. data kependudukan;
4. data ekonomi dan keuangan;
5. data ketersediaan prasarana dan sarana dasar;
6. data penggunaan lahan;
PENGUMPULAN
7. data peruntukan ruang;
DATA 8. data daerah rawan bencana; dan
9. Peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan termasuk peta
penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, dan peta daerah rawan bencana
pada skala peta minimal 1: 50.000.

Khusus untuk RTRW Kota,


peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang
dibutuhkan termasuk peta penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, dan peta
daerah rawan bencana pada skala peta minimal 1:25.000.
Kedudukan
PROSES HIRARKI
RTRW
PENYUSUNAN RTRW
MUATAN Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA (2)
POKOK
dalam
RTRWPembangunan
Kabupaten/Kota
RTRW Daerah
Kabupaten/Kota

1. teknik analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang
PENGOLAHAN ditentukan melalui kajian lingkungan hidup strategis; dan
DATA & ANALISIS 2. teknik analisis keterkaitan antarwilayah kabupaten/kota.
Tambahan untuk RTRW Kota,
3. teknik analisis keterkaitan antarkomponen ruang kota
4. teknik perancangan kota

Pengelolaan dan Analisis terhadap seluruh data yang diambil untuk acuan
rencana dan dilakukan teknik analisis:
• Fisik Geografi dan Demografi
• Prasarana dan Sarana
• Sosial Budaya, termasuk peran masyarakat
• Ekonomi  Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Ketahanan Pangan
• Lingkungan  termasuk analisis daya dukung dan daya tampung melalui
KLHS, Climate Change, Rawan Bencana
• Keterkaitan antar wilayah
• Kelembagaan dan Pembiayaan Pembangunan
Kedudukan
PROSES HIRARKI
RTRW
PENYUSUNAN RTRW
MUATAN Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA (2)
POKOK
dalam
RTRWPembangunan
Kabupaten/Kota
RTRW Daerah
Kabupaten/Kota

1. Raperda
2. Materi Teknis
a. Buku I : Data dan Analisis
b. Buku II : Rencana
c. Buku III : Peta
3. Berita Acara (BA) Konsultasi Publik dan Pembahasan Materi
DOKUMEN
RTRW Teknis
 BA rapat konsultasi dengan instansi pusat yang membidangi
urusan tata ruang
 Persetujuan bersama dengan DPRD Kabupaten/Kota atas
Raperda beserta lampirannya
 BA konsultasi publik
 BA rapat konsultasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi
 BA rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota yan
berbatasan
Kedudukan
PROSEDUR HIRARKI
RTRW Kabupaten/Kota
PENETAPAN
MUATAN POKOK RTRW
dalam
RTRWPembangunan
Kabupaten/Kota
RTRW Daerah
Kabupaten/Kota
III. STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
SPM PENATAAN RUANG (1)
JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS
PELAYANAN WAKTU KETERANGAN
INDIKATOR NILAI
DASAR PENCAPAIAN
Informasi Tersedianya informasi mengenai 100% 2014 Dinas/SKPD
Penataan Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah (kabupaten/ yang
Ruang kabupaten/kota beserta rencana kota dan membidangi
rincinya melalui peta analog dan kecamatan) Penataan
peta digital. Ruang
90 % 2014
(kelurahan)
Pelibatan Peran Terlaksananya penjaringan aspirasi 100% 2014 Dinas/SKPD
Masyarakat masyarakat melalui forum yang
Dalam Proses konsultasi publik yang memenuhi membidangi
Penyusunan syarat inklusif dalam proses Penataan
RTR penyusunan RTR dan program Ruang
pemanfaatan ruang, yang
dilakukan minimal 2 (dua) kali
setiap disusunnya RTR dan
program pemanfaatan ruang.
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2010 Tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
SPM PENATAAN RUANG (2)
JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS KETERANGAN
PELAYANAN WAKTU
DASAR INDIKATOR NILAI PENCAPAIAN
Izin Pemanfaatan Terlayaninya masyarakat dalam 100% 2014 Dinas yang
Ruang pengurusan izin pemanfaatan ruang (kabupaten/ membidangi
sesuai kota) Perizinan
dengan Peraturan Daerah tentang RTR
wilayah kabupaten/kota beserta rencana
rincinya.
Pelayanan Terlaksanakannya tindakan awal terhadap 100% 2014 Dinas/SKPD
Pengaduan pengaduan masyarakat tentang (kabupaten/ yang
Pelanggaran Tata pelanggaran di bidang penataan ruang, kota, dan membidangi
Ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja. kecamatan) Penataan
Ruang

Penyediaan Tersedianya luasan RTH publik sebesar 25% 2014 Dinas/SKPD


Ruang Terbuka 20% dari luas wilayah kota/kawasan yang
Hijau (RTH) perkotaan. membidangi
Publik Penataan
Ruang
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2010 Tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
TERIMAKASIH

32

Anda mungkin juga menyukai