Anda di halaman 1dari 148

-19-

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2021
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN BASIS DATA DAN
PENYAJIAN PETA RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA, SERTA PETA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KABUPATEN/KOTA

KETENTUAN TOPOLOGI

Topologi adalah pendefinisian secara matematis yang menerangkan hubungan atau


relasi antar objek spasial yang satu dengan objek spasial yang lain. Dalam sistem
informasi geografis, relasi antar objek spasial didefinisikan sesuai dengan karakteristik
data seperti titik (point), garis (line) dan poligon (polygon).
Dalam pembuatan peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota, serta peta RDTR
Kabupaten/Kota, ketentuan mengenai topologi hanya dilakukan berdasarkan bentuk
geometri poligon (polygon) dan garis (line).

TABEL I
ATURAN TOPOLOGI DALAM PEMBUATAN PETA
Aturan Topologi Keterangan
Aturan Topologi bentuk geometri poligon
Salah Benar Tidak terjadi tumpang tindih
unsur pada peta (must not
overlap) antara satu unsur
atau lebih dengan unsur
lainnya, sehingga dalam satu
lokasi atau kawasan memiliki
fungsi yang tidak tercampur.

Salah Benar Tidak terjadi ruang kosong


pada peta (must not have
gaps) sehingga tidak memiliki
informasi yang hilang dalam
rencana tata ruang.
-19-

Aturan Topologi Keterangan


Aturan Topologi bentuk geometri garis
Tidak ada garis yang terputus
antara garis satu dengan
garis lainnya (must not have
dangles).

Garis tidak menumpuk pada


satu lokasi yang sama (must
not overlap), kecuali garis
yang menumpuk tersebut
menggambarkan kondisi
jaringan sarana dan
prasarana sebenarnya atau
rencana.

Garis tidak boleh memotong


atau menumpuk dengan
garis itu sendiri (must not self
overlap).

Jalan A
-19-

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2021
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN BASIS DATA DAN
PENYAJIAN PETA RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA, SERTA PETA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KABUPATEN/KOTA

FORMAT PENAMAAN BASIS DATA PETA

Format penamaan Basis Data Peta dalam peraturan ini melingkupi format penamaan
Basis Data Peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota, serta RDTR Kabupaten/Kota.
Format penamaan Basis Data Peta yang diatur terdiri atas Set Data Fitur dan Kelas
Fitur. Berikut penjelasan format penamaan Basis Data Peta terkait.
A. Format Penamaan Basis Data Peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota
Format Penamaan Basis Data Peta didahului dengan mengatur spesifikasi data
dan penamaan yang terdapat dalam Set Data Fitur peta RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota. Ketentuan mengenai penamaan Set Data Fitur dan Kelas
Fitur peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota merupakan tata cara penamaan
penyimpanan Set Data Fitur dan Kelas Fitur sesuai dengan format tertentu yang
dapat memudahkan dalam menyimpan, menampilkan, dan memanfaatkan file
kembali. Ketentuan mengenai format penamaan Set Data Fitur Peta RTRW
Provinsi, Kabupaten, dan Kota adalah sebagai berikut:
1. Penamaan Set Data Fitur peta rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Jenis Rencana]_[Nama Unsur Rencana
Struktur Ruang]_[Nama Daerah]_[Tahun]
2. Penamaan Set Data Fitur peta rencana Pola Ruang RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Jenis Rencana]_[ Nama Daerah]_[Tahun]
3. Penamaan Set Data Fitur peta penetapan Kawasan Strategis RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Jenis Rencana]_[ Nama Daerah]_[Tahun]
Ketentuan mengenai format penamaan Kelas Fitur Peta RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota adalah sebagai berikut:
1. Penamaan Kelas Fitur peta rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Bentuk Geometri]_[Jenis Rencana]_[Nama
Unsur Rencana Struktur Ruang]_[Nama Daerah]_[Tahun]
2. Penamaan Kelas Fitur peta rencana Pola Ruang RTRW Provinsi, Kabupaten,
dan Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Bentuk Geometri]_[Jenis Rencana]_[Nama
Daerah]_[Tahun]
3. Penamaan Kelas Fitur peta Penetapan Kawasan Strategis RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Bentuk Geometri]_[Jenis Rencana]_[Nama
Daerah]_[Tahun]
-19-

Keterangan :
1. Kode Wilayah menerangkan 4 (empat) digit kode daerah yang berasal dari
peraturan resmi yang diterbitkan oleh instansi yang membidangi urusan
dalam negeri serta berwenang mengeluarkan peraturan tentang kode dan
data wilayah administrasi pemerintahan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ketentuan penamaan kode wilayah untuk provinsi diawali dengan 2
(dua) digit kode provinsi diikuti angka 00; dan
b. Ketentuan penamaan kode wilayah untuk kabupaten/kota diawali
dengan 2 (dua) digit kode provinsi diikuti 2 (dua) digit kode
kabupaten/kota.
2. Skala Peta menerangkan skala perencanaan RTRW, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. RTRW Provinsi dengan skala 1:250.000 menggunakan ketentuan
penamaan 250PR;
b. RTRW Kabupaten dengan skala 1:50.000 menggunakan ketentuan
penamaan 50KB; dan
c. RTRW Kota dengan skala 1:25.000 menggunakan ketentuan penamaan
25KT.
3. Bentuk Geometri menerangkan kode bentuk geometri berupa titik, garis,
atau poligon, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Titik/Point menggunakan ketentuan penamaan PT;
b. Garis/Line menggunakan ketentuan penamaan LN; dan
c. Poligon/Polygon menggunakan ketentuan penamaan AR.
4. Jenis Rencana menerangkan jenis rencana berupa Struktur Ruang, Pola
Ruang, dan Kawasan Strategis dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Struktur Ruang menggunakan ketentuan penamaan SR;
b. Pola Ruang menggunakan ketentuan penamaan PR; dan
c. Kawasan Strategis menggunakan ketentuan penamaan KS.
5. Nama Unsur Rencana Struktur Ruang menerangkan klasifikasi turunan
unsur rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota
(penulisan unsur dibuat tanpa spasi) sebagaimana dimuat dalam Lampiran
IV Peraturan Menteri ini dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sistem Perkotaan menggunakan ketentuan penamaan PERKOTAAN;
b. Sistem Jaringan Transportasi menggunakan ketentuan penamaan
TRANSPORTASI;
c. Sistem Jaringan Energi menggunakan ketentuan penamaan ENERGI;
d. Sistem Jaringan Telekomunikasi menggunakan ketentuan penamaan
TELEKOMUNIKASI;
e. Sistem Jaringan Sumber Daya Air menggunakan ketentuan penamaan
SDA;
f. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya menggunakan ketentuan
penamaan LAINNYA; dan
g. Infrastruktur Perkotaan menggunakan ketentuan penamaan
INFRASTRUKTUR.
6. Nama Daerah menerangkan nama administrasi wilayah tingkat
provinsi/kabupaten/kota.
7. Tahun menerangkan tahun pembuatan atau pengerjaan peta.
-19-

B. Format Penamaan Basis Data Peta RTRW Kabupaten/Kota


Format Penamaan Basis Data Peta didahului dengan mengatur spesifikasi data
dan penamaan yang terdapat dalam Set Data Fitur peta RDTR Kabupaten/Kota.
Ketentuan mengenai penamaan Set Data Fitur dan Kelas Fitur peta RDTR
Kabupaten/Kota merupakan tata cara penamaan penyimpanan Set Data Fitur
dan Kelas Fitur sesuai dengan format tertentu yang dapat memudahkan dalam
menyimpan, menampilkan, dan memanfaatkan file kembali. Ketentuan mengenai
format penamaan Set Data Fitur Peta RDTR Kabupaten/Kota adalah sebagai
berikut:
1. Penamaan Set Data Fitur peta rencana Struktur Ruang RDTR
Kabupaten/Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Jenis Rencana]_[Nama Unsur Rencana
Struktur Ruang]_[Nama RDTR]_[Tahun]
2. Penamaan Set Data Fitur peta Rencana Pola Ruang RDTR Kabupaten/Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Jenis Rencana]_[ Nama RDTR]_[Tahun]
3. Penamaan Set Data Fitur peta penetapan Sub-BWP yang Diprioritaskan
Penanganannya RDTR Kabupaten/Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Jenis Rencana]_[Nama RDTR]_[Tahun]
Ketentuan mengenai format penamaan Kelas Fitur Peta RDTR Kabupaten/Kota
adalah sebagai berikut:
1. Penamaan Kelas Fitur peta Rencana Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Bentuk Geometri]_[Jenis Rencana]_[Nama
Unsur]_[Nama RDTR]_[Tahun]
2. Penamaan Kelas Fitur peta Rencana Pola Ruang RDTR Kabupaten/Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Bentuk Geometri]_[Jenis Rencana]_[Nama
RDTR]_[Tahun]
3. Penamaan Kelas Fitur peta penetapan Sub-BWP yang Diprioritaskan
Penanganannya Kabupaten/Kota
_[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Bentuk Geometri]_[Jenis Rencana]_[Nama
RDTR]_[Tahun]
Keterangan :
1. Kode Wilayah menerangkan 4 (empat) digit kode daerah yang berasal dari
peraturan resmi yang diterbitkan oleh instansi yang membidangi urusan
dalam negeri serta berwenang mengeluarkan peraturan tentang kode dan
data wilayah administrasi pemerintahan. Ketentuan penamaan kode wilayah
untuk kabupaten/kota diawali dengan 2 (dua) digit kode provinsi diikuti 2
(dua) digit kode kabupaten/kota.
2. Skala Peta menerangkan skala perencanaan RDTR dengan ketentuan
penamaan 5RD.
3. Bentuk Geometri menerangkan kode bentuk geometri berupa titik, garis,
atau poligon, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Titik/Point menggunakan ketentuan penamaan PT;
b. Garis/Line menggunakan ketentuan penamaan LN; dan
c. Poligon/Polygon menggunakan ketentuan penamaan AR.
4. Jenis Rencana menerangkan jenis rencana berupa Struktur Ruang, Pola
Ruang, atau Sub-BWP yang Diprioritaskan Penanganannya pada RDTR
Kabupaten/Kota dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Struktur Ruang menggunakan ketentuan penamaan SR;
b. Pola Ruang menggunakan ketentuan penamaan PR; dan
c. Sub-BWP yang Diprioritaskan Penanganannya menggunakan
ketentuan penamaan SBWPP.
-19-

5. Nama Unsur Rencana Struktur Ruang menerangkan klasifikasi turunan


unsur rencana Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota (penulisan unsur
dibuat tanpa spasi) sebagaimana dimuat dalam Lampiran IV Peraturan
Menteri ini dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan menggunakan ketentuan
penamaan PUSATPELAYANAN;
b. Rencana Jaringan Transportasi menggunakan ketentuan penamaan
TRANSPORTASI;
c. Rencana Jaringan Energi menggunakan ketentuan penamaan ENERGI;
d. Rencana Jaringan Telekomunikasi menggunakan ketentuan penamaan
TELEKOMUNIKASI;
e. Rencana Jaringan Sumber Daya Air menggunakan ketentuan
penamaan SDA;
f. Rencana Jaringan Air Minum menggunakan ketentuan penamaan AIR;
g. Rencana Jaringan Drainase menggunakan ketentuan penamaan
DRAINASE;
h. Rencana Pengelolaan Air Limbah menggunakan ketentuan penamaan
LIMBAH;
i. Rencana Jaringan Persampahan menggunakan ketentuan penamaan
PERSAMPAHAN; dan
j. Rencana Jaringan Prasarana Lainnya menggunakan ketentuan
penamaan PRASARANALAIN.
6. Nama RDTR menerangkan judul dari wilayah RDTR Kabupaten/Kota yang
disusun.
7. Tahun menerangkan tahun pembuatan atau pengerjaan peta.
-19-

LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2021
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN BASIS DATA DAN
PENYAJIAN PETA RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA, SERTA PETA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KABUPATEN/KOTA

FORMAT TABEL ATRIBUT

Format Tabel Atribut dalam peraturan ini melingkupi format Tabel Atribut Peta RTRW
Provinsi, Kabupaten, dan Kota, serta RDTR Kabupaten/Kota. Berikut penjelasan
mengenai format Tabel Atribut terkait.
A. Format Tabel Atribut Peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota
Tabel Atribut merupakan data tabular yang memiliki kolom (field) dan baris
(record), yang berfungsi untuk menampilkan data yang terdapat dalam data
spasial (bentuk vektor) yang dapat diakses baik dalam mode sunting (editing)
maupun dalam mode biasa.
Tabel Atribut disusun dengan format tertentu yang berisikan informasi atribut
Struktur Ruang, Pola Ruang, dan Kawasan Strategis. Keterangan mengenai
pengisian Tabel Atribut Peta RTRW tercantum pada Tabel III.1.

TABEL III.1
KETERANGAN PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA RTRW
Penulisan
Nama Atribut Definisi
Tabel Atribut
Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde
terakhir pada RTRW sesuai skala rencana. Muatan
unsur lokal dan/atau turunan unsur di
Nama Objek Provinsi/Kabupaten/Kota yang tidak tercantum NAMOBJ
dalam Lampiran IV dapat dimasukkan pada field
nama objek mengikuti mekanisme ketentuan yang
akan diatur lebih lanjut
Nama Unsur pada Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 1
ORDE01
Orde 1 jenis rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang
Nama Unsur pada Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 2
ORDE02
Orde 2 jenis rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang
Nama Unsur pada Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 3
ORDE03
Orde 3 jenis rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang
Nama Unsur pada Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 4
ORDE04
Orde 4 jenis rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang
Menerangkan kode kawasan yang digunakan pada
Kode Kawasan KODKWS
rencana Pola Ruang
Menerangkan jenis rencana Struktur Ruang
Jenis Rencana
meliputi sistem jaringan dan sarana prasarana JNSRSR
Struktur Ruang
yang tercantum dalam Lampiran IV
Menerangkan status jaringan yang terdiri dari
Status Jaringan rencana jaringan baru atau pengembangan kondisi STSJRN
eksisting atau kondisi eksisting
-19-

Penulisan
Nama Atribut Definisi
Tabel Atribut
Menerangkan sumber data berasal dan tahun data
Sumber Data diterbitkan misalnya “Dinas Perhubungan, 2019”, SBDATA
“Analisis RTRW, 2019”
Menerangkan jenis rencana Pola Ruang meliputi
Jenis Rencana Pola peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
JNSRPR
Ruang peruntukan ruang untuk fungsi budi daya yang
tercantum dalam Lampiran IV
Wilayah Menerangkan satuan wilayah administrasi
Administrasi provinsi yang menjadi tempat objek berada WADMPR
Provinsi
Wilayah Menerangkan satuan wilayah administrasi terkecil
Administrasi di dalam RTRW Provinsi yang menjadi tempat WADMKK
Kabupaten/Kota objek berada (Kabupaten/Kota)
Wilayah Menerangkan satuan wilayah administrasi terkecil
Administrasi di dalam RTRW Kabupaten/Kota yang menjadi WADMKC
Kecamatan tempat objek berada (Kecamatan)
Menerangkan aturan tambahan yang ditumpangsusunkan
(overlay) di atas kawasan tertentu karena adanya hal-hal khusus
yang memerlukan aturan tersendiri
1. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan KKOP_1
2. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan KP2B_2
3. Kawasan Rawan Bencana KRB_03
Ketentuan Khusus
4. Kawasan Cagar Budaya atau Adat CAGBUD
5. Kawasan Resapan Air RESAIR
6. Kawasan Sempadan KAWSEM
7. Kawasan Pertahanan Keamanan HANKAM
8. Kawasan Karst KKARST
9. Kawasan Migrasi Satwa MGRSAT
Menerangkan informasi jenis sudut kepentingan
Sudut Kepentingan dalam suatu penetapan kawasan strategis SDTPTG
provinsi/kabupaten/kota
Menerangkan luas cakupan areal kawasan dalam
Luas Area satuan hektar (ha) dengan menggunakan proyeksi LUASHA
cylindrical equal area.

1. Tabel Atribut Peta RTRW Provinsi


a. Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi
Tabel Atribut peta rencana Struktur Ruang pada RTRW Provinsi
memuat sistem jaringan dan sarana prasarana yang disusun dengan
format tertentu berisikan sekurang-kurangnya informasi mengenai
nama objek, orde 1, orde 2, orde 3, jenis rencana Struktur Ruang,
status jaringan, dan sumber data. Format penyajian beserta contoh
pengisian Tabel Atribut peta rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi
tercantum pada Tabel III.2 dan Tabel III.3.
-19-

TABEL III.2
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW PROVINSI
Ketentuan Nama Jenis Rencana Status Sumber
Orde 1 Orde 2 Orde 3
Data Objek Struktur Ruang Jaringan Data
Nama
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 JNSRSR STSJRN SBDATA
Field
Long Long Long Long
Data Type Text Long Integer Text
Integer Integer Integer Integer
Length 250 - - - - - 250

TABEL III.3
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW PROVINSI
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSRSR STSJRN SBDATA
Jalan Sistem Jalan Sistem Dinas Bina
Jalan Jalan
Arteri Jaringan Arteri Jaringan Eksisting Marga Prov.
Umum Arteri
Primer Jalan Primer Transportasi Aa, 2019
Jalan Sistem Jalan Sistem
Jalan Jalan Analisis
Kolektor Jaringan Kolektor Jaringan Rencana
Umum Kolektor RTRW, 2019
Primer Jalan Primer Transportasi
Sistem Jalan Jalan Sistem
Jalan Jalan Analisis
Jaringan Khusus Khusus Jaringan Rencana
Khusus Khusus RTRW, 2019
Jalan Transportasi
Jaringan Sistem Jaringan Jaringan Dinas
Jaringan Sistem
Jalur Jaringan Jalur Jalur Perhubungan
Jalur Kereta Jaringan Eksisting
Kereta Kereta Kereta Kereta Prov. Aa,
Api Transportasi
Api Api Api Api 2019

b. Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RTRW Provinsi


Tabel Atribut peta rencana Pola Ruang pada RTRW Provinsi meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budi daya yang disusun dengan format tertentu berisikan
sekurang-kurangnya informasi mengenai nama objek, orde 1, kode
kawasan, jenis rencana Pola Ruang, wilayah administrasi provinsi,
wilayah administrasi kabupaten/kota, ketentuan khusus, dan luas
area. Format penyajian beserta contoh pengisian Tabel Atribut peta
rencana Pola Ruang RTRW Provinsi tercantum pada Tabel III.4 dan
Tabel III.5.
-19-

TABEL III.4
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA POLA RUANG RTRW PROVINSI
Jenis Wilayah
Wilayah
Ketentuan Nama Kode Rencana Administrasi Luas
Orde 1 Administrasi Ketentuan Khusus
Data Objek Kawasan Pola Kabupaten/ Area
Provinsi
Ruang Kota
Nama
NAMOBJ ORDE01 KODKWS JNSRPR WADMPR WADMKK KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 CAGBUD RESAIR KAWSEM KKARST MBLAUT LUASHA
Field
Long Long
Data Type Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Double
Integer Integer
Length 250 - 250 - 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 -

TABEL III.5
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA POLA RUANG RTRW PROVINSI
NAMOBJ ORDE01 KODKWS JNSRPR WADMPR WADMKK KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 CAGBUD RESAIR KAWSEM KKARST MBLAUT LUASHA
Letusan
Kawasan Kawasan Kawasan
Tidak Tidak Gunung Tidak Tidak
Perlindungan Perlindungan PS Peruntukan Prov. Aa Kab. Xx Ada Tidak Ada Ada 5.400
Ada Ada Api Tingkat Ada Ada
Setempat Setempat Lindung
Tinggi
Kawasan
Kawasan Kawasan Tidak Tidak Tidak Sempadan Tidak
IK Peruntukan Prov. Aa Kab. Xx Tidak Ada Ada Ada 4.500
Perikanan Perikanan Ada Ada Ada Pipa Gas Ada
Budi Daya
Gerakan
Kawasan
Kawasan Kawasan Tidak Tanah Tidak Tidak Tidak Tidak
P Peruntukan Prov. Aa Kab. Xx Ada Tidak Ada 64.000
Pertanian Pertanian Ada Tingkat Ada Ada Ada Ada
Budi Daya
Tinggi
-19-

c. Tabel Atribut Peta Penetapan Kawasan Strategis RTRW Provinsi


Tabel Atribut Peta Penetapan Kawasan Strategis RTRW Provinsi memuat
rencana penetapan Kawasan Strategis yang disusun dengan format
tertentu berisikan sekurang-kurangnya informasi mengenai nama objek,
wilayah administrasi provinsi, sudut kepentingan, dan sumber data.
Sudut kepentingan Kawasan Strategis Provinsi terdiri atas:
1) Sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi dengan kriteria sebagai
berikut:
a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;
b) memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan
pertumbuhan ekonomi provinsi;
c) memiliki potensi ekspor;
d) memiliki pusat kegiatan yang mempunyai pengaruh terhadap
sektor dan pengembangan wilayah;
e) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi;
f) ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan
tertinggal;
g) ditetapkan untuk mempertahankan tingkat produksi sumber
energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi;
h) memiliki pusat kegiatan pengelolaan, pengolahan dan distribusi
bahan baku menjadi bahan jadi;
i) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
j) memiliki fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi
pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Kawasan
strategis ini dapat ditetapkan sebagai Kawasan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (KP2B);
k) memiliki pusat pengembangan produk unggulan; dan/atau
l) memiliki pusat kegiatan perdagangan dan jasa.
2) Sudut kepentingan Sosial dan Budaya dengan kriteria sebagai
berikut:
a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat
atau cagar budaya baik yang terletak di daratan dan/atau di
perairan;
b) memiliki pusat kegiatan warisan budaya yang bersifat kebendaan
berupa benda, bangunan, struktur dan situs cagar budaya;
c) merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
d) merupakan aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
e) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya; dan/atau
f) memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya.
3) Sudut kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau
Teknologi Tinggi dengan kriteria sebagai berikut:
a) diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi dan posisi
geografis sumber daya alam strategis, pengembangan teknologi
kedirgantaraan serta tenaga atom dan nuklir;
b) memiliki sumber daya alam strategis;
c) memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan
nuklir;
d) memiliki fungsi sebagai pusat pemanfaatan dan pengembangan
teknologi kedirgantaraan; dan/atau
e) memiliki fungsi sebagai lokasi dan posisi geografis penggunaan
teknologi tinggi strategis lainnya.
-19-

4) Sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup


dengan kriteria sebagai berikut:
a) merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
b) merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan
ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau
diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau
dilestarikan;
c) memberikan perlindungan keseimbangan neraca air yang setiap
tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
d) memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;
e) menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan
hidup;
f) memiliki pusat kegiatan pada kawasan rawan bencana dan
mempunyai risiko bencana alam; dan/atau
g) sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
Format penyajian beserta contoh Tabel Atribut Peta Penetapan Kawasan
Strategis RTRW Provinsi tercantum pada Tabel III.6 dan Tabel III.7.

TABEL III.6
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS RTRW
PROVINSI
Ketentuan Wilayah Administrasi Sudut
Nama Objek Sumber Data
Data Provinsi Kepentingan
Nama Field NAMOBJ WADMPR SDTPTG SBDATA
Data Type Text Text Long Integer Text
Length 250 250 - 250

TABEL III.7
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS RTRW
PROVINSI
NAMOBJ WADMPR SDTPTG SBDATA
Pertumbuhan Ekonomi Prov. Gg Pertumbuhan Ekonomi Analisis RTRW, 2019
Sosial dan Budaya Prov. Gg Sosial dan Budaya Analisis RTRW, 2019
Fungsi dan Daya Dukung Fungsi dan Daya Dukung
Prov. Gg Analisis RTRW, 2019
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup

2. Tabel Atribut Peta RTRW Kabupaten


a. Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten
Tabel Atribut peta rencana Struktur Ruang pada RTRW Kabupaten
memuat sistem jaringan dan sarana prasarana yang disusun dengan
format tertentu berisikan sekurang-kurangnya informasi mengenai nama
objek, orde 1, orde 2, orde 3, orde 4, jenis rencana Struktur Ruang, status
jaringan, dan sumber data. Format penyajian beserta contoh pengisian
Tabel Atribut peta rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten tercantum
pada Tabel III.8 dan Tabel III.9.
-19-

TABEL III.8
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN
Ketentuan Nama Jenis Rencana Status Sumber
Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Data Objek Struktur Ruang Jaringan Data
Nama Field NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSRSR STSJRN SBDATA
Data Type Text Long Integer Long Integer Long Integer Long Integer Long Integer Long Integer Text
Length 250 - - - - - - 250

TABEL III.9
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSRSR STSJRN SBDATA
Saluran Udara Jaringan Jaringan Infrastruktur Jaringan Transmisi Saluran Udara Sistem
PLN Kab.
Tegangan Ekstra Infrastruktur Penyaluran Tenaga Listrik Tenaga Listrik Tegangan Ekstra Jaringan Eksisting
Bb, 2019
Tinggi (SUTET) Ketenagalistrikan dan Sarana Pendukung Antarsistem Tinggi (SUTET) Energi
Saluran Udara Jaringan Jaringan Infrastruktur Jaringan Transmisi Saluran Udara Sistem Analisis
Tegangan Ekstra Infrastruktur Penyaluran Tenaga Listrik Tenaga Listrik Tegangan Ekstra Jaringan Rencana RTRW,
Tinggi (SUTET) Ketenagalistrikan dan Sarana Pendukung Antarsistem Tinggi (SUTET) Energi 2019
Saluran Udara Jaringan Jaringan Infrastruktur Saluran Udara Sistem
Jaringan Distribusi PLN Kab.
Tegangan Rendah Infrastruktur Penyaluran Tenaga Listrik Tegangan Rendah Jaringan Eksisting
Tenaga Listrik Bb, 2019
(SUTR) Ketenagalistrikan dan Sarana Pendukung (SUTR) Energi

b. Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten


Tabel Atribut peta rencana Pola Ruang pada RTRW Kabupaten meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang
untuk fungsi budi daya yang disusun dengan format tertentu berisikan sekurang-kurangnya informasi mengenai nama objek, orde 1,
orde 2, orde 3, orde 4, kode kawasan, jenis rencana Pola Ruang, wilayah administrasi kabupaten, wilayah administrasi kecamatan,
ketentuan khusus, dan luas area. Format penyajian beserta contoh pengisian Tabel Atribut peta rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten
tercantum pada Tabel III.10 dan Tabel III.11.
-19-

TABEL III.10
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN
Jenis Wilayah Wilayah
Ketentuan Nama Kode
Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Rencana Administrasi Administrasi (…)
Data Objek Kawasan
Pola Ruang Kabupaten Kecamatan
Nama Field NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 KODKWS JNSRPR WADMKK WADMKC
Data Type Text Long Integer Long Integer Long Integer Long Integer Text Long Integer Text Text
Length 250 - - - - 250 - 250 250
(…) Ketentuan Khusus Luas Area
KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 CAGBUD RESAIR KAWSEM KKARST MBLAUT LUASHA
Text Text Text Text Text Text Text Text Double
250 250 250 250 250 250 250 250 -

TABEL III.11
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 KODKWS JNSRPR WADMKK WADMKC (…)
Kawasan Konservasi di Kawasan Konservasi Kawasan
Kawasan
Suaka Pesisir Wilayah Pesisir dan di Wilayah Pesisir dan Suaka Pesisir SPS Peruntukan Kab. Bb Kec. Yy
Konservasi
Pulau-Pulau Kecil Pulau-Pulau Kecil Lindung
Kawasan
Kawasan Hutan Kawasan Kawasan
Kawasan Hutan Kawasan Hutan Hutan
Produksi Hutan HPT Peruntukan Kab. Bb Kec. Yy
Produksi Terbatas Produksi Terbatas Produksi
Terbatas Produksi Budi Daya
Terbatas
Kawasan Kawasan Kawasan
Kawasan Kawasan Permukiman Kawasan Permukiman
Permukiman Permukiman PK Peruntukan Kab. Bb Kec. Yy
Permukiman Perkotaan Perkotaan
Perkotaan Perkotaan Budi Daya
(…) KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 CAGBUD RESAIR KAWSEM KKARST MBLAUT LUASHA
Tidak Tidak
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada 2.000
Ada Ada
Tidak
Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada 3.300
Ada
Gerakan Tanah Tingkat Tidak Tidak
Ada Tidak Ada Kawasan Suci Tidak Ada Tidak Ada 1.000
Tinggi Ada Ada
-19-

c. Tabel Atribut Peta Penetapan Kawasan Strategis RTRW Kabupaten


Tabel Atribut Peta Penetapan Kawasan Strategis RTRW Kabupaten
memuat rencana penetapan Kawasan Strategis yang disusun dengan
format tertentu berisikan sekurang-kurangnya informasi mengenai nama
objek, wilayah administrasi kabupaten, sudut kepentingan, dan sumber
data. Sudut kepentingan Kawasan Strategis Kabupaten terdiri atas:
1) Sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi dengan kriteria sebagai
berikut:
a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;
b) memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan
pertumbuhan ekonomi provinsi;
c) memiliki potensi ekspor;
d) memiliki pusat kegiatan yang mempunyai pengaruh terhadap
sektor dan pengembangan wilayah;
e) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi;
f) ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan
tertinggal;
g) ditetapkan untuk mempertahankan tingkat produksi sumber
energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi;
h) memiliki pusat kegiatan pengelolaan, pengolahan dan distribusi
bahan baku menjadi bahan jadi;
i) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
j) memiliki fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi
pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Kawasan
strategis ini dapat ditetapkan sebagai Kawasan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (KP2B);
k) kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan
tertinggal di dalam wilayah kabupaten;
l) memiliki pusat pengembangan produk unggulan; dan/atau
m) memiliki pusat kegiatan perdagangan dan jasa.
2) Sudut kepentingan Sosial dan Budaya dengan kriteria sebagai
berikut:
a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat
atau cagar budaya baik yang terletak di daratan dan/atau di
perairan;
b) memiliki pusat kegiatan warisan budaya yang bersifat kebendaan
berupa benda, bangunan, struktur dan situs cagar budaya;
c) merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
d) merupakan aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
e) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya; dan/atau
f) memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya.
3) Sudut kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau
Teknologi Tinggi dengan kriteria sebagai berikut:
a) diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi dan posisi
geografis sumber daya alam strategis, pengembangan teknologi
kedirgantaraan serta tenaga atom dan nuklir;
b) memiliki sumber daya alam strategis;
c) memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan
nuklir;
d) memiliki fungsi sebagai pusat pemanfaatan dan pengembangan
teknologi kedirgantaraan; dan/atau
e) memiliki fungsi sebagai lokasi dan posisi geografis penggunaan
teknologi tinggi strategis lainnya.
-19-

4) Sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup


dengan kriteria sebagai berikut:
a) merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
b) merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan
ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau
diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau
dilestarikan;
c) memberikan perlindungan keseimbangan neraca air yang setiap
tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
d) memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;
e) menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan
hidup;
f) memiliki pusat kegiatan pada kawasan rawan bencana dan
mempunyai risiko bencana alam; dan/atau
g) sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
Format penyajian beserta contoh Tabel Atribut Peta Penetapan Kawasan
Strategis RTRW Kabupaten tercantum pada Tabel III.12 dan Tabel III.13.

TABEL III.12
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS RTRW
KABUPATEN
Ketentuan Wilayah Administrasi Sudut
Nama Objek Sumber Data
Data Kabupaten Kepentingan
Nama Field NAMOBJ WADMKK SDTPTG SBDATA
Data Type Text Text Long Integer Text
Length 250 250 - 250

TABEL III.13
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS RTRW
KABUPATEN
NAMOBJ WADMKK SDTPTG SBDATA
Sosial dan Budaya Kab. Cc Sosial dan Budaya Analisis RTRW, 2019
Fungsi dan Daya Fungsi dan Daya
Dukung Lingkungan Kab. Cc Dukung Lingkungan Analisis RTRW, 2019
Hidup Hidup
Pendayagunaan
Pendayagunaan Sumber
Sumber Daya Alam
Daya Alam dan/atau Kab. Cc Analisis RTRW, 2019
dan/atau Teknologi
Teknologi Tinggi
Tinggi

3. Tabel Atribut Peta RTRW Kota


a. Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota
Tabel Atribut peta rencana Struktur Ruang pada RTRW Kota memuat
sistem jaringan dan sarana prasarana yang disusun dengan format
tertentu berisikan sekurang-kurangnya informasi mengenai nama objek,
orde 1, orde 2, orde 3, orde 4, jenis rencana Struktur Ruang, status
jaringan, dan sumber data. Format penyajian beserta contoh pengisian
Tabel Atribut peta rencana Struktur Ruang RTRW Kota tercantum pada
Tabel III.14 dan Tabel III.15.
-19-

TABEL III.14
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KOTA
Nama Jenis Rencana
Ketentuan Data Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Status Jaringan Sumber Data
Objek Struktur Ruang
Nama Field NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSRSR STSJRN SBDATA
Data Type Text Long Integer Long Integer Long Integer Long Integer Long Integer Long Integer Text
Length 250 - - - - - - 250

TABEL III.15
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KOTA
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSRSR STSJRN SBDATA
Saluran Udara Saluran Udara
Jaringan Jaringan Infrastruktur Jaringan Transmisi Sistem
Tegangan Tinggi Tegangan Tinggi PLN Kota
Infrastruktur Penyaluran Tenaga Listrik Tenaga Listrik Jaringan Eksisting
Arus Searah Arus Searah Cc, 2019
Ketenagalistrikan dan Sarana Pendukung Antarsistem Energi
(SUTTAS) (SUTTAS)
Saluran Kabel Jaringan Jaringan Infrastruktur Saluran Kabel Sistem
Jaringan Distribusi PLN Kota
Tegangan Infrastruktur Penyaluran Tenaga Listrik Tegangan Jaringan Eksisting
Tenaga Listrik Cc, 2019
Menengah (SKTM) Ketenagalistrikan dan Sarana Pendukung Menengah (SKTM) Energi
Saluran Udara Jaringan Jaringan Infrastruktur Jaringan Transmisi Saluran Udara Sistem Analisis
Tegangan Tinggi Infrastruktur Penyaluran Tenaga Listrik Tenaga Listrik Tegangan Tinggi Jaringan Rencana RTRW,
(SUTT) Ketenagalistrikan dan Sarana Pendukung Antarsistem (SUTT) Energi 2019

b. Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kota


Tabel Atribut peta rencana Pola Ruang pada RTRW kota meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budi daya yang disusun dengan format tertentu berisikan sekurang-kurangnya informasi mengenai nama objek, orde 1, orde 2,
orde 3, orde 4, kode kawasan, jenis rencana Pola Ruang, wilayah administrasi kota, wilayah administrasi kecamatan, ketentuan khusus,
dan luas area. Format penyajian beserta contoh pengisian Tabel Atribut peta rencana Pola Ruang RTRW Kota tercantum pada Tabel III.16
dan Tabel III.17.
-19-

TABEL III.16
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA POLA RUANG RTRW KOTA
Ketentuan Nama Kode Jenis Rencana Wilayah Wilayah Administrasi
Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 (…)
Data Objek Kawasan Pola Ruang Administrasi Kota Kecamatan
Nama Field NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 KODKWS JNSRPR WADMKK WADMKC
Data Type Text Long Integer Long Integer Long Integer Long Integer Text Long Integer Text Text
Length 250 - - - - 250 - 250 250
(…) Ketentuan Khusus Luas Area
KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 CAGBUD RESAIR KAWSEM KKARST MBLAUT LUASHA
Text Text Text Text Text Text Text Text Double
250 250 250 250 250 250 250 250 -

TABEL III.17
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA POLA RUANG RTRW KOTA
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 KODKWS JNSRPR WADMKK WADMKC (…)
Kawasan Konservasi Kawasan Konservasi
Suaka Kawasan Kawasan
di Wilayah Pesisir dan di Wilayah Pesisir dan Suaka Pesisir SPS Kota Cc Kec. Zz
Pesisir Konservasi Peruntukan Lindung
Pulau-Pulau Kecil Pulau-Pulau Kecil
Kawasan yang
Kawasan Memberikan Kawasan
Kawasan Hutan Kawasan Hutan Kawasan
Hutan Perlindungan Hutan HL Kota Cc Kec. Zz
Lindung Lindung Peruntukan Lindung
Lindung terhadap Kawasan Lindung
Bawahannya
Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan
Kawasan Perdagangan
Perdagangan Perdagangan dan Perdagangan dan Perdagangan K Peruntukan Budi Kota Cc Kec. Zz
dan Jasa
dan Jasa Jasa Jasa dan Jasa Daya
Kawasan
Kawasan Kawasan
Kawasan Pertanian Kawasan Hortikultura Kawasan Hortikultura P-2 Peruntukan Budi Kota Cc Kec. Zz
Hortikultura Hortikultura
Daya
(…) KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 CAGBUD RESAIR KAWSEM KKARST MBLAUT LUASHA
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada 50
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada 100
Ada Tidak Ada Banjir Tingkat Rendah Kawasan Kota Tua Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada 2
Letusan Gunung Api
Tidak Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada 500
Tingkat Tinggi
-19-

c. Tabel Atribut Peta Penetapan Kawasan Strategis RTRW Kota


Tabel Atribut Peta Penetapan Kawasan Strategis RTRW Kota memuat
rencana penetapan Kawasan Strategis yang disusun dengan format
tertentu berisikan sekurang-kurangnya informasi mengenai nama
objek, wilayah administrasi kota, sudut kepentingan, dan sumber data.
Sudut kepentingan Kawasan Strategis Provinsi terdiri atas:
1) Sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi dengan kriteria
sebagai berikut:
a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;
b) memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan
pertumbuhan ekonomi provinsi;
c) memiliki potensi ekspor;
d) memiliki pusat kegiatan yang mempunyai pengaruh terhadap
sektor dan pengembangan wilayah;
e) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang
kegiatan ekonomi;
f) ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan
tertinggal;
g) ditetapkan untuk mempertahankan tingkat produksi sumber
energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi;
h) memiliki pusat kegiatan pengelolaan, pengolahan dan
distribusi bahan baku menjadi bahan jadi;
i) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi
tinggi;
j) memiliki fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi
pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan.
Kawasan strategis ini dapat ditetapkan sebagai Kawasan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B);
k) memiliki pusat pengembangan produk unggulan; dan/atau
l) memiliki pusat kegiatan perdagangan dan jasa.
2) Sudut kepentingan Sosial dan Budaya dengan kriteria sebagai
berikut:
a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat
istiadat atau cagar budaya baik yang terletak di daratan
dan/atau di perairan;
b) memiliki pusat kegiatan warisan budaya yang bersifat
kebendaan berupa benda, bangunan, struktur dan situs
cagar budaya;
c) merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
d) merupakan aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
e) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya;
f) memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman
budaya;
g) hasil karya cipta budaya masyarakat kota yang dapat
menunjukkan jati diri maupun penanda (focal point,
landmark) budaya kota;
h) tempat yang memiliki sejarah dan keterkaitan sosial budaya
lokal kota; dan/atau
i) kriteria lainnya yang dikembangkan sesuai dengan
kepentingan pembangunan wilayah kota.
-19-

3) Sudut kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau


Teknologi Tinggi dengan kriteria sebagai berikut:
a) diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi dan posisi
geografis sumber daya alam strategis, pengembangan
teknologi kedirgantaraan serta tenaga atom dan nuklir;
b) memiliki sumber daya alam strategis;
c) memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan
nuklir;
d) memiliki fungsi sebagai pusat pemanfaatan dan
pengembangan teknologi kedirgantaraan; dan/atau
e) memiliki fungsi sebagai lokasi dan posisi geografis
penggunaan teknologi tinggi strategis lainnya.
4) Sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
dengan kriteria sebagai berikut:
a) merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
b) merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi
perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir
punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi
dan/atau dilestarikan;
c) memberikan perlindungan keseimbangan neraca air yang
setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
d) memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim
makro;
e) menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan
hidup;
f) memiliki pusat kegiatan pada kawasan rawan bencana dan
mempunyai risiko bencana alam; dan/atau
g) sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
Format penyajian beserta contoh Tabel Atribut Peta Penetapan
Kawasan Strategis RTRW Kota tercantum pada Tabel III.18 dan Tabel
III.19.

TABEL III.18
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT
PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS RTRW KOTA
Wilayah Administrasi Sudut
Ketentuan Data Nama Objek Sumber Data
Kota Kepentingan
Nama Field NAMOBJ WADMKK SDTPTG *) SBDATA
Data Type Text Text Long Integer Text
Length 250 250 - 250
-19-

TABEL III.19
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT
PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS RTRW KOTA
NAMOBJ WADMKK SDTPTG SBDATA

Sosial dan Budaya Kota Dd Sosial dan Budaya Analisis RTRW, 2019
Fungsi dan Daya Dukung Fungsi dan Daya Dukung
Kota Dd Analisis RTRW, 2019
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Pertumbuhan Ekonomi Kota Dd Pertumbuhan Ekonomi Analisis RTRW, 2019

B. Format Tabel Atribut Peta RDTR Kabupaten/Kota


Tabel Atribut merupakan data atribut berbentuk tabel yang memiliki kolom (field)
dan baris (record), yang berfungsi untuk menampilkan data yang terdapat dalam
data spasial (bentuk vektor) yang dapat diakses baik dalam mode sunting (editing)
maupun dalam mode biasa.
Tabel Atribut disusun dengan format tertentu yang berisikan informasi atribut
Struktur Ruang, Pola Ruang, dan Sub-BWP yang Diprioritaskan Penanganannya.
Keterangan mengenai pengisian Tabel Atribut Peta RDTR tercantum pada Tabel
III.19.
TABEL III.19
KETERANGAN PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA RDTR
Penulisan Tabel
Nama Atribut Definisi
Atribut
Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde terakhir pada
rencana detail tata ruang sesuai skala rencana. Muatan
unsur lokal dan/atau turunan unsur yang tidak tercantum
Nama Objek dalam Lampiran IV dapat dimasukan pada field nama objek NAMOBJ
mengikuti mekanisme ketentuan yang akan diatur lebih
lanjut

Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 1 jenis rencana


Nama Unsur
Struktur Ruang ORDE01
pada Orde 1

Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 2 jenis rencana


Nama Unsur Struktur Ruang ORDE02
pada Orde 2

Menerangkan jenis rencana Struktur Ruang meliputi


Jenis Rencana susunan pusat-pusat pelayanan dan jaringan prasarana di
JNSRSR
Struktur Ruang BWP yang tercantum dalam Lampiran IV

Menerangkan status jaringan yang terdiri dari rencana


jaringan baru atau pengembangan kondisi eksisting atau
Status Jaringan kondisi eksisting dan dapat diisi dengan keterangan STSJRN
“rencana” atau “eksisting”

Menerangkan sumber data berasal dan tahun data


Sumber Data diterbitkan dan dapat ditulis dengan “Dinas Perhubungan, SBDATA
2019” atau “Analisis RDTR, 2019”

Nama Zona Menerangkan klasifikasi zona pada rencana Pola Ruang NAMZON
-19-

Penulisan Tabel
Nama Atribut Definisi
Atribut
Menerangkan kode zona yang digunakan pada rencana Pola
Kode Zona KODZON
Ruang

Menerangkan klasifikasi turunan zona pada rencana Pola


Nama Sub-Zona NAMSZN
Ruang

Menerangkan kode Sub-Zona yang digunakan pada rencana


Kode Sub-Zona Pola Ruang KODSZN

Menerangkan jenis rencana Pola Ruang meliputi peruntukan


Jenis Rencana ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
JNSRPR
Pola Ruang fungsi budi daya yang tercantum dalam Lampiran IV

Menerangkan satuan wilayah yang menjadi bagian dari


kabupaten/kota dan/atau Kawasan Strategis
kabupaten/kota yang akan atau perlu disusun RDTRnya,
sesuai arahan atau yang ditetapkan didalam RTRW
BWP KODBWP
Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Penulisan untuk nama
BWP menggunakan angka romawi, contoh penulisan: I, II,
III, IV, V dst.

Menerangkan bagian dari BWP yang dibatasi dengan


batasan fisik dan terdiri atas beberapa blok. Penulisan
Sub-BWP untuk nama Sub-BWP menggunakan huruf kapital, contoh KOSBWP
penulisan: A, B, C, D, E dst.

Menerangkan kode untuk sebidang tanah yang dibatasi


sekurang-kurangnya oleh batasan fisik yang nyata.
Kode Blok Penulisan untuk nama Blok menggunakan angka, contoh KODBLK
penulisan: 1, 2, 3, 4, 5 dst.

Menerangkan turunan kode blok untuk sebidang tanah yang


dibatasi sekurang-kurangnya oleh batasan fisik yang nyata.
Kode Sub-Blok Penulisan untuk nama Sub-Blok menggunakan huruf KODSBL
kapital, contoh penulisan: A, B, C, D, E dst.

Menerangkan satuan wilayah administrasi terkecil di dalam


Wilayah RTRW Provinsi yang menjadi tempat objek berada
Administrasi (Kabupaten/Kota) WADMKK
Kabupaten/Kota

Menerangkan satuan wilayah administrasi RDTR yang


Wilayah
menjadi tempat objek berada
Administrasi WADMKC
Kecamatan
Menerangkan satuan wilayah administrasi terkecil di dalam
Wilayah
RDTR yang menjadi tempat objek berada
Administrasi WADMKD
Kelurahan/Desa
-19-

Penulisan Tabel
Nama Atribut Definisi
Atribut
Menerangkan aturan tambahan yang ditumpangsusunkan (overlay) di atas
suatu Zona/Sub-Zona tertentu karena adanya hal-hal khusus yang
memerlukan aturan tersendiri
1. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan KKOP_1
2. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan KP2B_2
3. Kawasan Rawan Bencana KRB_03
4. Kawasan Berorientasi Transit TOD_04
5. Tempat Evakuasi Bencana (meliputi tempat evakuasi
TEB_05
Ketentuan sementara dan tempat evakuasi akhir)
Khusus 6. Kawasan Cagar Budaya atau Adat CAGBUD
7. Kawasan Pertahanan Keamanan HANKAM
8. Pusat Penelitian meliputi observatorium, tempat
PUSLIT
peluncuran roket, dan lain-lain
9. Kawasan Resapan Air RESAIR
10. Kawasan Sempadan KAWSEM
11. Kawasan Karst KKARST
12. Kawasan Migrasi Satwa MGRSAT
Menerangkan ketentuan yang disediakan atau
dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas dalam
Teknik penerapan aturan dasar dan ditujukan untuk mengatasi
Pengaturan berbagai permasalahan dengan mempertimbangkan TPZ_00
Zonasi karakteristik blok/zona. Penulisan TPZ menggunakan kode
huruf kecil dijelaskan pada Tabel III.26.

Tema Menerangkan tema penanganan yang menjadi program


Penanganan utama dari setiap Sub-BWP yang Diprioritaskan
Sub-BWP yang Penanganannya TEMAPP
Diprioritaskan
Penanganannya
Menerangkan luas cakupan areal kawasan dalam satuan
Luas Zona hektar (ha) dengan menggunakan proyeksi cylindrical equal LUASHA
area.

1. Tabel Atribut Peta RDTR Kabupaten/Kota


a. Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota
Tabel Atribut peta rencana Struktur Ruang pada RDTR
Kabupaten/Kota memuat sistem jaringan dan sarana prasarana yang
disusun dengan format tertentu berisikan sekurang-kurangnya
informasi mengenai nama objek, orde 1, orde 2, jenis rencana Struktur
Ruang, status jaringan, dan sumber data. Format penyajian beserta
contoh pengisian Tabel Atribut peta rencana Struktur Ruang RDTR
tercantum pada Tabel III.20 dan Tabel III.21.
-19-

TABEL III.20
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RDTR KABUPATEN/KOTA
Ketentuan Nama Jenis Rencana Status Sumber
Orde 1 Orde 2
Data Objek Struktur Ruang Jaringan Data
Nama Field NAMOBJ ORDE01 ORDE02 JNSRSR STSJRN SBDATA
Data Type Text Long Integer Long Integer Long Integer Long Integer Text
Length 250 - - - - 250

TABEL III.21
CONTOH FORMAT PENGISIAN TABEL ATRIBUT
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RDTR KABUPATEN/KOTA
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 JNSRSR STSJRN SBDATA
Dinas Bina
Jalan Arteri Jalan Arteri Jalan Arteri Rencana Jaringan
Eksisting Marga Kota Dd,
Primer Primer Primer Transportasi
2019
Jalan Arteri Jalan Arteri Jalan Arteri Rencana Jaringan Analisis RDTR,
Rencana
Sekunder Sekunder Sekunder Transportasi 2019
Jalan Lokal Jalan Lokal Jalan Lokal Rencana Jaringan Analisis RDTR,
Rencana
Sekunder Sekunder Sekunder Transportasi 2019

b. Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RDTR Kabupaten/Kota


Tabel Atribut peta rencana Pola Ruang pada RDTR Kabupaten/Kota
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan
ruang untuk fungsi budi daya yang disusun dengan format tertentu
berisikan sekurang-kurangnya informasi mengenai nama objek, nama
Zona, kode Zona, nama Sub-Zona, kode Sub-Zona, kode BWP, kode
Sub-BWP, kode Blok, kode Sub-Blok, wilayah administrasi
kabupaten/kota, wilayah administrasi kecamatan, wilayah
administrasi kelurahan/desa, ketentuan khusus, teknik pengaturan
zonasi, dan luas area. Format penyajian beserta contoh pengisian Tabel
Atribut peta rencana Pola Ruang RDTR Kabupaten/Kota tercantum
pada Tabel III.22 dan Tabel III.23.
-19-

TABEL III.22
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA POLA RUANG RDTR KABUPATEN/KOTA
Jenis Wilayah Wilayah
Nama Kode Kode Wilayah
Ketentuan Nama Nama Kode Rencana Kode Kode Administrasi Administrasi
Sub- Sub- Kode BWP Sub- Administrasi (…)
Data Objek Zona Zona Pola Sub-BWP Blok Kabupaten/ Kelurahan/
Zona Zona Blok Kecamatan
Ruang Kota Desa
Nama NAM NAM KOD NAM KOD JNS KOD KOS KOD KOD WAD WAD WAD
Field OBJ ZON ZON SZN SZN RPR BWP BWP BLK SBL MKK MKC MKD
Long Long Long Long
Data Type Text Text Text Text Text Text Text Text Text
Integer Integer Integer Integer
Length 250 - - - 250 - 250 250 250 250 250 250 250

Teknik
(…) Ketentuan Khusus Pengaturan Luas Area
Zonasi
KKOP_1 LP2B_2 KRB_03 TOD_04 TEB_05 CAGBUD HANKAM PUSLIT RESAIR KAWSEM KKARST MBLAUT TPZ_00 LUASHA
Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Double
250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 -
-19-

TABEL III.23
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT PETA RENCANA POLA RUANG RDTR KABUPATEN/KOTA
NAMOBJ NAMZON KODZON NAMSZN KODSZN JNSRPR KODBWP KOSBWP KODBLK KODSBL WADMKK WADMKC WADMKD (...)
Perumahan Perumahan Kawasan
Kepadatan Perumahan R Kepadatan R-4 Peruntukan I A 3 A Kota Dd Kec. Ff Kel. Pp
Rendah Rendah Budi Daya
Kawasan
Perkantoran Perkantoran KT Perkantoran KT Peruntukan II B 5 B Kota Dd Kec. Gg Kel. Qq
Budi Daya
Ruang Kawasan
Pemakaman Terbuka RTH Pemakaman RTH-7 Peruntukan III C 7 C Kota Dd Kec. Hh Kel. Rr
Hijau Budi Daya

(...) KKOP_1 LP2B_2 KRB_03 TOD_04 TEB_05 CAGBUD HANKAM PUSLIT RESAIR KAWSEM KKARST MBLAUT TPZ_00 LUASHA
Tempat Masjid Balai
Tidak Tidak Tidak Tidak
Ada Tidak Ada Evakuasi Cut Teknologi Ada Tidak Ada Ada a,b,c 2,79
Ada Ada Ada Ada
Akhir Meutia Lingkungan
Rawan Tanah Tempat
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Longsor Tingkat Evakuasi Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada a 1,4
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Rendah Sementara
Makam
Tidak Tidak Rawan Banjir Tidak Tidak Tidak Sempadan Tidak Tidak
Tidak Ada Kramat Tidak Ada Ada 0,09
Ada Ada Tingkat Rendah Ada Ada Ada SUTET Ada Ada
Wiraguna
-44-

c. Tabel Atribut Peta Penetapan Sub-BWP yang Diprioritaskan


Penanganannya
Penyusunan peta penetapan Sub-BWP yang Diprioritaskan
Penanganannya mengacu pada tema-tema yang ditangani sebagai
berikut:
1) Perbaikan prasarana dan sarana blok/kawasan, contohnya melalui
penataan lingkungan permukiman kumuh (perbaikan kampung),
dan penataan lingkungan permukiman nelayan;
2) Pengembangan kembali prasarana dan sarana blok/kawasan,
contohnya melalui peremajaan kawasan, pengembangan kawasan
terpadu, serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan
pascabencana;
3) Pembangunan baru prasarana dan sarana blok/kawasan,
contohnya melalui pembangunan kawasan perumahan umum
(public housing) yang dibangun oleh pemerintah dan swasta
(Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun-Berdiri
Sendiri),pembangunan kawasan terpadu, pembangunan desa
agropolitan, pembangunan kawasan perbatasan; dan/atau
4) Pelestarian/perlindungan blok/kawasan, contohnya melalui
pelestarian kawasan, konservasi kawasan, dan revitalisasi
kawasan.
Untuk jenis kawasan dapat ditentukan dengan pilihan sebagai berikut:
1) Kawasan baru yang berkembang cepat;
2) Kawasan terbangun yang memerlukan penataan;
3) Kawasan dilestarikan;
4) Kawasan rawan bencana; dan
5) Kawasan gabungan atau campuran.
Penyajian Tabel Atribut Peta penetapan Sub-BWP yang Diprioritaskan
Penanganannya menggunakan batas delineasi Struktur dan Pola
Ruang dari Sub-BWP yang memiliki prioritas. Tabel Atribut peta Sub-
BWP Prioritas disusun dengan format tertentu berisikan informasi
tentang nama objek, kode BWP, kode Sub-BWP, kode Blok, kode Sub-
Blok, wilayah administrasi kabupaten/kota, tema penanganan, dan
sumber data. Format penyajian beserta contoh pengisian Tabel Atribut
peta penetapan Sub-BWP Prioritas yang Diprioritaskan
Penanganannya tercantum pada Tabel III.24 dan Tabel III.25.

TABEL III.24
FORMAT PENYAJIAN TABEL ATRIBUT
PETA PENETAPAN SUB-BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA
Kode Kode Wilayah
Ketentuan Nama Kode Kode Tema Sumber
Sub- Sub- Administrasi
Data Objek BWP Blok Penanganan Data
BWP Blok Kabupaten/Kota
Nama NAM KOD KOD WAD
KOSBWP KODSBL TEMAPP SBDATA
Field OBJ BWP BLK MKK
Data Type Text Text Text Text Text Text Long Integer Text
Length 250 250 250 250 250 250 - 250
-45-

TABEL III.25
CONTOH PENGISIAN TABEL ATRIBUT
PETA PENETAPAN SUB-BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA
KOD KOS KOD KOD WAD SBD
NAMOBJ TEMAPP
BWP BWP BLK SBL MKK ATA
Perbaikan Perbaikan Prasarana Analisis
Kota
Prasarana, Sarana, I A 3 A Dan Sarana RDTR,
Dd
dan Blok/Kawasan Blok/Kawasan 2019
Pembangunan Baru Pembangunan Baru Analisis
Kota
Prasarana, Sarana, dan II B 5 B Prasarana Dan Sarana RDTR,
Dd
Blok/Kawasan Blok/Kawasan 2019
Analisis
Pelestarian/Perlindungan Kota Pelestarian/Perlindungan
III C 7 C RDTR,
Blok/Kawasan Dd Blok/Kawasan
2019

d. Tata Cara Penulisan Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ)


Ketentuan tata cara penulisan Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ) pada
peta RDTR dimaksudkan untuk menyeragamkan format penulisan
kode TPZ pada Basis Data dalam penyajian peta RDTR. Format
Penulisan TPZ disesuaikan dengan masing-masing kebutuhan
penyusun RDTR untuk menggunakan dan memilih jenis TPZ pada
wilayah perencanaan RDTR.
Ketentuan format penulisan TPZ pada penyajian peta RDTR adalah
sebagai berikut:

[Kode Sub-Zona].[Kode TPZ(1)],[Kode TPZ(2)],[Kode TPZ(dst)]

Keterangan :
1) Kode Sub- : Menggunakan ketentuan kode Sub-Zona
Zona berdasarkan pada Lampiran IV
2) Kode TPZ : Menggunakan ketentuan kode TPZ
berdasarkan pada Tabel IV.8

Contoh penulisan TPZ pada penyajian peta RDTR adalah sebagai


berikut

K-1.a,b
Pada contoh penulisan TPZ tersebut, K-1.a,b menerangkan bahwa
pada sub-zona perdagangan dan jasa skala kota (K-1) terdapat TPZ
Transfer Development Right (a) dan TPZ Bonus Zoning (b). Informasi
mengenai kode teknik pengaturan zonasi tercantum pada Tabel IV.8.
-46-

TABEL III.26
INFORMASI KODE TEKNIK PENGATURAN ZONASI
Kode
Nama TPZ Definisi
Penulisan
TDR adalah TPZ yang memungkinkan pemilik tanah untuk
menjual haknya untuk membangun kepada pihak lain,
sehingga pembeli dapat membangun propertinya dengan
Transfer intensitas lebih tinggi. Umumnya TDR digunakan untuk
Development melindungi penggunaan lahan pertanian atau penggunaan a
Right (TDR) lahan hijau lainnya dari konversi penggunaan lahan, dimana
pemilik lahan pertanian atau lahan hijau lainnya dapat
mempertahankan kegiatan pertaniannya dan memperoleh
uang sebagai ganti rugi atas haknya untuk membangun.
Bonus zoning adalah TPZ yang memberikan izin kepada
pengembang untuk meningkatkan intensitas pemanfaatan
ruang melebihi aturan dasar, dengan imbalan (kompensasi)
Bonus Zoning pengembang tersebut harus menyediakan sarana publik b
tertentu, misalnya RTH, terowongan penyeberangan, dan
sebagainya.

Conditional uses adalah TPZ yang memungkinkan suatu


pemanfaatan ruang yang dianggap penting atau diperlukan
keberadaannya untuk dimasukkan ke dalam satu Zona
peruntukan tertentu sekalipun karakteristiknya tidak
Conditional Uses c
memenuhi kriteria Zona peruntukan tersebut. Pemerintah
Daerah dapat menerbitkan izin pemanfaatan ruang bersyarat
atau Conditional Use Permit (CUP) setelah melalui
pembahasan dan pertimbangan TKPRD.
Zona Performa adalah TPZ yang merupakan ketentuan
pengaturan pada satu atau beberapa Zona/Sub-Zona dalam
satu blok atau beberapa blok yang aturannya tidak
didasarkan pada aturan prespektif, namun didasarkan pada
Zona Performa d
kualitas kinerja tertentu yang ditetapkan. Zona performa
didesain untuk menyusun standar-standar kondisi fisik yang
terukur yang harus diikuti dengan standar kinerja yang
mengikat.
Zona Fiskal adalah TPZ yang ditetapkan pada satu zona atau
Zona Fiskal beberapa zona yang berorientasi kepada peningkatan e
pendapatan daerah.
Pemufakatan pembangunan adalah TPZ yang memberikan
fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi yang diberikan
Zona
dalam bentuk peningkatan intensitas pemanfaatan ruang
Pemufakatan f
yang didasarkan pada pemufakatan pengadaan lahan untuk
Pembangunan
infrastruktur dan/atau fasilitas publik. Dapat diterapkan
sebagai bentuk insentif imbalan.
Pertampalan aturan (Overlay) adalah TPZ yang memberikan
Zona fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi yang berupa
Pertampalan pembatasan intensitas pembangunan melalui penerapan dua g
Aturan (Overlay) atau lebih aturan. Dapat diterapkan sebagai bentuk
disinsentif pemberian persyaratan tertentu dalam perizinan.
-47-

Kode
Nama TPZ Definisi
Penulisan
Zona Ambang adalah TPZ yang merupakan ketentuan
pengaturan pada blok peruntukan yang diambangkan
Zona Ambang pemanfaatan ruangnya dan peruntukan ruangnya ditentukan h
kemudian berdasarkan perkembangan pemanfaatan ruang
pada blok peruntukan tersebut.
Zona Banjir adalah TPZ yang merupakan ketentuan
pengaturan pada zona rawan banjir untuk mencegah atau
mengurangi kerugian akibat banjir. Penerapan zona banjir
sekurang-kurangnya memenuhi kriteria lokasi yang
Zona Banjir i
ditetapkan teridentifikasi adanya rawan bencana banjir yang
berdasarkan analisis banjir tahunan hingga jangka waktu
tahunan tertentu dan berdasarkan analisis kerentanan
maupun risiko bencana banjir.
TPZ Khusus adalah TPZ yang memberikan pembatasan
pembangunan untuk mempertahankan karakteristik
dan/atau objek khusus yang dimiliki Zona, yang penetapan
TPZ Khusus lokasinya dalam peraturan zonasi. Dapat diterapkan sebagai j
bentuk disinsentif pemberian persyaratan tertentu dalam
perizinan.

Pengendalian pertumbuhan adalah TPZ yang diterapkan


Zona
melalui pembatasan pembangunan dalam upaya melindungi
Pengendalian k
karakteristik kawasan. Dapat diterapkan sebagai bentuk
Pertumbuhan
disinsentif persyaratan tertentu dalam perizinan.
Pelestarian cagar budaya adalah TPZ yang memberikan
Zona pembatasan pembangunan untuk mempertahankan
Pelestarian bangunan dan situs yang memiliki nilai budaya tertentu. l
Cagar Budaya Dapat berupa persyaratan khusus dalam perizinan untuk
tidak merubah struktur dan bentuk asli bangunan.

TPZ lainnya yang tidak termasuk pada jenis TPZ (kode


penulisan a-l) dapat didefinisikan sesuai dengan kebutuhan
TPZ Lainnya masing-masing pemerintah daerah. m
Apabila terdapat lebih dari satu TPZ lainnya, dapat dituliskan
dengan kode m1, m2, m3 dst.
-48-

LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2021
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN BASIS DATA DAN
PENYAJIAN PETA RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA, SERTA PETA
RENCANA DETAIL TATA RUANG KABUPATEN/KOTA

KLASIFIKASI TURUNAN UNSUR

Klasifikasi turunan unsur pada peraturan ini mengatur untuk RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota, serta RDTR Kabupaten/Kota.
A. Klasifikasi turunan unsur RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota
Klasifikasi turunan unsur RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota adalah informasi
yang memuat unsur rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang berdasarkan
masing-masing skala penyusunan RTRW. Rincian klasifikasi turunan unsur pada
rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang RTRW Provinsi tercantum pada Tabel
IV.1 dan Tabel IV.2, klasifikasi turunan unsur pada rencana Struktur Ruang dan
Pola Ruang pada RTRW Kabupaten tercantum pada Tabel IV.3 dan Tabel IV.4
serta klasifikasi turunan unsur pada rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang
pada RTRW Kota tercantum pada Tabel IV.5 dan Tabel IV.6.
-49-

TABEL IV.1
KLASIFIKASI TURUNAN UNSUR PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW PROVINSI
Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi
Kawasan perkotaan yang berfungi untuk
Pusat Kegiatan
* * * melayani kegiatan skala internasional, nasional
Nasional (PKN)
atau beberapa provinsi.
Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
Pusat Kegiatan
* * * melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa
Wilayah (PKW)
kabupaten/kota.
Pusat Kegiatan Kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk
Strategis Nasional * * * mendorong pengembangan kawasan perbatasan
(PKSN) negara.
Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau
Sistem Pusat beberapa kecamatan. PKL ditetapkan dengan
Permukiman kriteria:
a. kawasan perkotaan yang
berfungsi/berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa yang melayani skala
Pusat Kegiatan Lokal
* * * kabupaten atau beberapa kecamatan;
(PKL)
b. kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai
simpul transportasi yang melayani
kabupaten atau beberapa kecamatan;
dan/atau
c. pusat-pusat pertumbuhan kelautan
berdasarkan hasil analisis dalam materi
teknis pengaturan perairan dan pesisir
Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna
Jalan Arteri Primer antarpusat kegiatan nasional atau antara pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah
Sistem Jaringan Sistem Jaringan Jalan yang menghubungkan kawasan primer
Jalan Umum Jalan Arteri
Transportasi Jalan dengan kawasan sekunder kesatu, kawasan
Jalan Arteri
sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
Sekunder
kesatu, atau kawasan sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kedua
-50-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna
antara pusat kegiatan nasional dengan pusat
Jalan Kolektor
kegiatan lokal, antarpusat kegiatan wilayah, atau
Primer
antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat
Jalan Kolektor kegiatan lokal
Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder
Jalan Kolektor kedua dengan kawasan sekunder kedua atau
Sekunder kawasan sekunder kedua dengan kawasan
sekunder ketiga.
Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna
pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan
lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat
Jalan Lokal Primer kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal,
atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan
Jalan Lokal lingkungan, serta antarpusat kegiatan
lingkungan.
Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder
Jalan Lokal kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder
Sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder
ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.
Fungsi jalan yang menghubungkan antarpusat
Jalan Lingkungan
kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan
Primer
Jalan Lingkungan di dalam lingkungan kawasan perdesaan.
Jalan Lingkungan Fungsi jalan yang menghubungkan antarpersil
Sekunder dalam kawasan perkotaan.
Jalan yang dibangun dan dipelihara oleh orang
Jalan Khusus * * atau instansi untuk melayani kepentingan
sendiri.
Jalan umum untuk lalu lintas menerus yang
memberikan pelayanan menerus/tidak terputus
Jalan Bebas
* * dengan pengendalian jalan masuk secara penuh,
Hambatan
dan tanpa adanya persimpangan sebidang, serta
dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan, paling
-51-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


sedikit 2 (dua) laju setiap arah dan dilengkapi
dengan median.
Jalan umum yang merupakan bagian sistem
Jalan Tol * * jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang
penggunanya diwajibkan membayar tol.

Jalan Strategis * * Jalan yang mempunyai nilai strategis.


Terminal Penumpang yang berfungsi melayani
kendaraan penumpang umum untuk angkutan
antarkota antarprovinsi (AKAP), angkutan lintas
batas antarnegara, angkutan antarkota dalam
provinsi (AKDP), angkutan kota (AK), serta
Terminal angkutan pedesaan (ADES).Terminal Penumpang
*
Penumpang Tipe A yang berfungsi melayani kendaraan penumpang
umum untuk angkutan antar kota antar provinsi
(AKAP), dan angkutan lintas batas antar negara,
Terminal angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP),
Penumpang angkutan kota (AK) serta angkutan pedesaan
(ADES).
Terminal Penumpang yang berfungsi melayani
kendaraan penumpang umum untuk angkutan
antarkota dalam provinsi (AKDP), angkutan kota
Terminal (AK), serta angkutan pedesaan (ADES).Terminal
*
Penumpang Tipe B Penumpang yang berfungsi melayani kendaraan
penumpang umum untuk angkutan antar kota
dalam provinsi (AKDP), angkutan kota (AK) serta
angkutan pedesaan (ADES).
Tempat untuk melakukan kegiatan bongkar
muat barang, perpindahan intramoda dan
Terminal Barang * * antarmoda angkutan barang, konsolidasi
barang/pusat kegiatan logistik, dan/atau tempat
parkir mobil barang.
-52-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Alat dan tempat yang digunakan untuk
Jembatan Timbang * * pengawasan dan pengamanan jalan dengan
menimbang muatan kendaraan angkutan.
Jembatan adalah jalan yang terletak di atas
Jembatan * * permukaan air dan/atau di atas permukaan
tanah.
Seluruh jalur kereta api yang terkait satu sama
lain yang menghubungkan berbagai tempat
Jaringan Jalur
* * sehingga merupakan satu sistem. Jaringan jalur
Sistem Jaringan Kereta Api
Kereta Api termasuk kereta rel listrik, kereta
Kereta Api
bawah tanah, monorail dan lain-lain.
Prasarana kereta api sebagai tempat
Stasiun Kereta Api * *
pengembangan dan pemberhentian kereta api.
Perairan sungai dan danau, muara sungai, alur
yang menghubungkan 2 (dua) atau lebih antar
Alur-Pelayaran
muara sungai yang merupakan satu kesatuan
Sungai dan Alur- * *
alur pelayaran sungai yang dari segi kedalaman,
Pelayaran Danau
lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya
dianggap aman dan selamat untuk dilayari.
Suatu alur perairan di sungai dan/atau danau
Lintas
yang ditetapkan sebagai lintas penyeberangan
Penyeberangan * *
Sistem Jaringan antarnegara yang menghubungkan antarjaringan
Antarnegara
Sungai, Danau, dan jalan pada kawasan perbatasan negara.
Penyeberangan Suatu alur perairan di sungai dan/atau danau
Lintas yang ditetapkan sebagai lintas penyeberangan
Penyeberangan * * antarprovinsi yang menghubungkan
Antarprovinsi antarjaringan jalan nasional dan antarjaringan
jalur kereta api antarprovinsi.
Suatu alur perairan di sungai dan/atau danau
Lintas
yang ditetapkan sebagai lintas penyeberangan
Penyeberangan
* * antar kabupaten/kota yang menghubungkan
Antarkabupaten/
antarjaringan jalan provinsi dan jaringan jalur
Kota dalam Provinsi
kereta api dalam provinsi.
-53-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Pelabuhan yang digunakan untuk melayani
Pelabuhan Sungai
* * angkutan sungai yang terletak di sungai dan
dan Danau
danau.
Pelabuhan Pelabuhan yang digunakan untuk kegiatan
* *
Penyeberangan angkutan penyeberangan.
Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan
internasional, alih muat angkutan laut dalam
Pelabuhan Utama * * negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan
sebagai tempat asai tujuan penumpang dan/atau
barang, serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan antarprovinsi.
pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat
angkutan laut dalam negeri dalam jumlah
Pelabuhan
* * menengah, dan sebagai tempat asai tujuan
Pengumpul
penumpang dan/atau barang, serta angkutan
penyeberangan dengan jangkauan pelayanan
antarprovinsi.
Pelabuhan Laut
Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat
angkutan laut dalam negeri dalam jumlah
Pelabuhan terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan
* *
Pengumpan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai
tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang,
serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan dalam provinsi.
Terminal yang terletak di luar Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian
Terminal Khusus * *
dari pelabuhan terdekat untuk melayani
kepentingan sendiri sesuai dengan usaha
pokoknya.
-54-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
Pelabuhan Perikanan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
*
Samudera tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan kelas A
Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
Pelabuhan Perikanan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
*
Nusantara tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
Pelabuhan kegiatan penunjang perikanan kelas B
Perikanan Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
Pelabuhan Perikanan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
*
Pantai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan kelas C
Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
Pelabuhan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
*
Pendaratan Ikan tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan kelas D
-55-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Bagian dari perairan yang dapat dilayari
Alur-Pelayaran sesuai dimensi/spesifikasi kapal di laut
Umum dan * * sesuai kepentingan pelayanan masyarakat
Perlintasan umum. Alur-Pelayaran Umum dan Perlintasan
dapat berupa Alur Laut Kepulauan Indonesia.
Jalur yang menghubungkan masuk ke wilayah
Alur-Pelayaran perairan masuk ke pelabuhan. Alur-Pelayaran
* *
Alur-Pelayaran di Masuk Pelabuhan Masuk Pelabuhan dapat berupa Alur Laut
Laut Kepulauan Indonesia.
Ruang perairan yang dari segi kedalaman, lebar,
dan bebas hambatan aman untuk keselamatan
Alur Pelayaran
* * pelayaran tertentu, misalnya dipergunakan
Khusus
untuk keperluan pertambangan, perkebunan
kelapa sawit, atau lainnya.
Alur laut yang ditetapkan sebagai alur untuk
Alur Laut Kepulauan
* * pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan
Indonesia
berdasarkan konvensi hukum laut internasional
Bandar udara yang mempunyai cakupan
pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara
Bandar Udara yang melayani penumpang dan/atau kargo
* *
Pengumpul dalam jumlah besar dan mempengaruhi
perkembangan ekonomi secara nasional atau
Bandar Udara
berbagai provinsi.
Umum dan Bandar
Bandar Udara yang mempunyai cakupan
Udara Khusus Bandar Udara
* * pelayanan dan mempengaruhi perkembangan
Pengumpan
ekonomi terbatas.
Bandar udara yang hanya digunakan untuk
Bandar Udara
* * melayani kepentingan sendiri untuk menunjang
Khusus
kegiatan usaha pokoknya.
Dipergunakan langsung untuk kegiataan bandar
Ruang Udara untuk
* * * udara dan/atau sekitar bandar udara yang
Penerbangan
dipergunakan untuk operasi penerbangan.
-56-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Jalur Pendaratan Jalur yang bertujuan untuk mengatur arus lalu
dan Penerbangan di * * * lintas pendaratan dan penerbangan di laut.
Laut
Prasarana utama yang mendukung seluruh
Infrastruktur Minyak
* * kebutuhan minyak dan gas bumi, di permukaan
Jaringan dan Gas Bumi
tanah atau di bawah permukaan tanah.
Infrastruktur Minyak
Jaringan yang mendukung seluruh kebutuhan
dan Gas Bumi Jaringan Minyak dan
* * minyak dan gas bumi di permukaan tanah atau
Gas Bumi
di bawah permukaan tanah.
Infrastruktur Prasarana yang berkaitan dengan kegiatan
Pembangkitan memproduksi tenaga listrik dan sarana
* *
Tenaga Listrik dan pendukungnya.
Sistem Jaringan Sarana Pendukung
Energi Jaringan Transmisi Jaringan yang menyalurkan tenaga listrik dari
Tenaga Listrik * pembangkit ke sistem distribusi.
Jaringan
Antarsistem
Infrastruktur Jaringan
Jaringan yang menyalurkan tenaga listrik dari
Ketenagalistrikan Infrastruktur Jaringan Distribusi
* sistem transmisi atau dari pembangkitan ke
Penyaluran Tenaga Tenaga Listrik
konsumen.
Listrik dan Sarana
Jaringan Pipa/Kabel
Pendukung
Bawah Laut
*
Penyaluran Tenaga
Listrik
Kegiatan penyelenggaraan jaringan
telekomunikasi untuk layanan telekomunikasi
Jaringan Tetap ** * * *
Sistem Jaringan tetap. Termasuk jaringan pipa/kabel bawah laut
Telekomunikasi penyaluran tenaga listrik seperti fiber optic.
Kegiatan penyelenggaraan jaringan untuk
Jaringan Bergerak * * *
telekomunikasi bergerak.
Sumber Air Lintas Sumber atau wadah air alami dan atau buatan
Sistem Jaringan Negara dan Lintas * * yang terdapat pada diatas ataupun di bawah
Sistem Jaringan Sumber Daya Air Provinsi permukaan tanah di wilayah kota.
Sumber Daya Air Lintas Negara dan Bangunan air beserta bangunan lain yang
Prasarana Sumber
Lintas Provinsi * * menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya
Daya Air Lintas
-57-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Negara dan Lintas air, baik langsung maupun tidak langsung di
Provinsi ** wilayah kota.
Sumber atau wadah air alami dan/atau buatan
Infrastruktur
* * * yang menjadi titik pengambilan air dan terdapat
Sumber Daya Air
di atas ataupun di bawah permukaan tanah.
Bangunan air beserta bangunan lain yang
Sistem Jaringan
* * menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya
Irigasi
air, baik langsung maupun tidak langsung.
Prasarana Sumber Sistem Pengendalian
Daya Air * *
Banjir **
Bangunan Sumber
* *
Daya Air
Sumber atau wadah air alami dan atau buatan
Sumber Air Lintas
* * yang terdapat pada diatas ataupun di bawah
Sistem Jaringan Kabupaten/Kota
permukaan tanah.
Sumber Daya Air
Bangunan air beserta bangunan lain yang
Lintas Prasarana Sumber
menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya
Kabupaten/Kota Daya Air Lintas * *
air, baik langsung maupun tidak langsung di
Kabupaten/Kota **
wilayah kota.
Satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan
Sistem Penyediaan
* * * air minum termasuk pipa/ kabel bawah laut air
Air Minum (SPAM) **
bersih
Satu kesatuan sarana dan prasarana pengelolaan
Sistem Pengelolaan
* * * air limbah termasuk pipa/kabel bawah laut air
Air Limbah (SPAL) **
Sistem Jaringan limbah
Prasarana Sistem Pengelolaan Satu kesatuan sarana dan prasarana pengelolaan
Lainnya Limbah Bahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
* * *
Berbahaya dan
Beracun (B3)
Serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan sisa
Sistem Jaringan
* * * kegiatan sehari-hari manusia dan/ atau proses
Persampahan
alam yang berbentuk padat
-58-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Usulan menjadi nomenklatur baru di SR dan
menjadi ketentuan khusus masuk di Kawasan
Migrasi Biota Laut
Alur Migrasi Biota
* * * Ruang yang dibutuhkan biota laut yang
Laut
membutuhkan perlindungan untuk melakukan
perpindahan, misalnya alur migrasi penyu, alur
migrasi cetacean, atau lainnya.
Keterangan:
1. Kolom orde bertanda (*) diisi mengikuti penamaan klasifikasi unsur dan kodifikasi pada orde pendetailan terakhir;
2. Untuk unsur yang bertanda (**) memiliki 2 (dua) bentuk geometri (contoh: Jaringan Tetap pada Sistem Jaringan Telekomunikasi memiliki 2
(dua) bentuk geometri, yaitu geometri garis untuk Jaringan Tetap dan geometri titik untuk Infrastruktur Jaringan Tetap). Ketentuan lebih lanjut
mengenai bentuk geometri dijelaskan pada Lampiran V.
-59-

TABEL IV.2
KLASIFIKASI DAN KODIFIKASI TURUNAN UNSUR PADA RENCANA POLA RUANG RTRW PROVINSI
Nama Unsur Orde 1 Kode Definisi
Kumpulan air yang besarnya, antara lain, bergantung pada relief
permukaan bumi, kesarangan batuan pembendungnya, curah hujan,
Badan Air BA
suhu dan sebagainya, misalnya sungai, rawa, danau, laut dan
samudra.
Kawasan yang Memberikan Kawasan yang diperuntukan untuk menaungi lingkungan dan mahluk
Perlindungan terhadap Kawasan PTB hidup terdiri atas, kawasan hutan lindung, kawasan gambut, dan
Bawahannya kawasan resapan air.
Kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pemanfaatan lahan yang
dapat menjaga kelestarian jumlah, kualitas dan penyediaan tata air
Kawasan Perlindungan Setempat PS
dan kelancaran serta ketertiban pengaturan dan pemanfaatan air dari
sumber-sumber air.
Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan
yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
Kawasan Konservasi KS
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga
Kawasan Peruntukan berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
Lindung Kawasan Hutan yang berada di dalam wilayah masyarakat hukum adat.
Kawasan Hutan Adat ADT
Daerah tertentu yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian gejala geologi yang mencakup kawasan cagar alam geologi
Kawasan Lindung Geologi LGE (KCAG), kawasan rawan bencana alam geologi, dan kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap air tanah.

Kawasan yang merupakan lokasi bangunan hasil budaya manusia


Kawasan Cagar Budaya CB yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi yang khas.

Kawasan kesatuan antara komunitas vegetasi mangrove berasosiasi


dengan fauna dan mikro organisme sehingga dapat tumbuh dan
berkembang pada daerah sepanjang pantai terutama di daerah pasang
Kawasan Ekosistem Mangrove EM
surut, laguna, muara sungai yang terlindung dengan substrat lumpur
atau lumpur berpasir dalam membentuk keseimbangan lingkungan
hidup yang berkelanjutan.
-60-

Nama Unsur Orde 1 Kode Definisi


Bagian jalan yang berada di antara kisi-kisi jalan dan merupakan lajur
Badan Jalan EJ
utama.
Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
Kawasan Hutan Produksi KHP
Hutan
Kawasan perkebunan rakyat adalah hutan rakyat yaitu hutan yang
dimiliki oleh rakyat dengan luas minimal 0,25 hektar, penutupan tajuk
Kawasan Perkebunan Rakyat KR
tanaman berkayu atau jenis lainnya lebih dari 50% atau jumlah
tanaman pada tahun pertama minimal 500 tanaman tiap hektar
Kawasan yang dikembangkan untuk menampung kegiatan yang
berhubungan dengan pengusahaan mengusahakan tanaman tertentu,
Kawasan Pertanian P
pemberian makanan, pengkandangan, dan pemeliharaan hewan untuk
pribadi atau tujuan komersial.
Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk budidaya ikan
Kawasan Perikanan IK atas dasar potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan
kondisi lingkungan serta kondisi prasarana sarana umum yang ada.
Kawasan yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak
Kawasan Peruntukan
terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan
Budi Daya Kawasan Pertambangan dan Energi TE
bagian dari tata ruang nasional.

Bentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri


berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan sesuai
Kawasan Peruntukan Industri KPI dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kawasan yang merupakan bagian dari kawasan budidaya yang


dikembangkan untuk mengembangkan kegiatan pariwisata alam,
Kawasan Pariwisata W
buatan, atau budaya.

Kawasan yang merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar


kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan,
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
Kawasan Permukiman PM
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan.
-61-

Nama Unsur Orde 1 Kode Definisi


Kawasan yang merupakan bagian dari kawasan budi daya yang
dikembangkan untuk menampung fungsi transportasi dalam upaya
Kawasan Transportasi TR untuk mendukung kebijakan pengembangan sistem transportasi yang
tertuang di dalam rencana tata ruang yang meliputi transportasi darat,
udara, dan perairan.
Kawasan yang merupakan bagian dari kawasan budidaya yang
dikembangkan untuk menjamin kegiatan dan pengembangan bidang
Kawasan Pertahanan dan Keamanan HK pertahanan dan keamanan seperti kantor, instalasi pertahanan dan
keamanan, dan tempat latihan baik pada tingkat nasional, Kodam,
Korem, Koramil, dan sebagainya.
-62-

TABEL IV.3
KLASIFIKASI TURUNAN UNSUR PADA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN
Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi
Kawasan perkotaan yang berfungi untuk
Pusat Kegiatan
* * * melayani kegiatan skala internasional,
Nasional (PKN)
nasional atau beberapa provinsi.
Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
Pusat Kegiatan
* * * melayani kegiatan skala provinsi atau
Wilayah (PKW)
beberapa kabupaten/kota.
Pusat Kegiatan Kawasan perkotaan yang ditetapkan
Strategis Nasional * * * untuk mendorong pengembangan
(PKSN) kawasan perbatasan negara.
Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten/kota
atau beberapa kecamatan. PKL ditetapkan
dengan kriteria:
a. kawasan perkotaan yang
berfungsi/berpotensi sebagai pusat
Sistem Pusat
kegiatan industri dan jasa yang
Permukiman
melayani skala kabupaten atau
Pusat Kegiatan Lokal
* * * beberapa kecamatan;
(PKL)
b. kawasan perkotaan yang berfungsi
sebagai simpul transportasi yang
melayani kabupaten atau beberapa
kecamatan; dan/atau
c. pusat-pusat pertumbuhan kelautan
berdasarkan hasil analisis dalam
materi teknis pengaturan perairan dan
pesisir
Pusat permukiman yang berfungsi untuk
Pusat Pelayanan
* * * melayani kegiatan skala kecamatan.
Kawasan (PPK)
Pusat Pelayanan Pusat permukiman yang berfungsi untuk
* * *
Lingkungan (PPL) melayani kegiatan skala antardesa.
-63-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Jalan yang menghubungkan secara
berdaya guna antarpusat kegiatan
Jalan Arteri Primer
nasional atau antara pusat kegiatan
nasional dengan pusat kegiatan wilayah
Jalan yang menghubungkan kawasan
Jalan Arteri
primer dengan kawasan sekunder kesatu,
Jalan Arteri kawasan sekunder kesatu dengan
Sekunder kawasan sekunder kesatu, atau kawasan
sekunder kesatu dengan kawasan
sekunder kedua
Jalan yang menghubungkan secara
berdaya guna antara pusat kegiatan
Jalan Kolektor nasional dengan pusat kegiatan lokal,
Primer antarpusat kegiatan wilayah, atau antara
pusat kegiatan wilayah dengan pusat
Jalan Kolektor
kegiatan lokal
Sistem Sistem Jaringan
Jalan Umum Jalan yang menghubungkan kawasan
Jaringan Jalan
Jalan Kolektor sekunder kedua dengan kawasan
Transportasi
Sekunder sekunder kedua atau kawasan sekunder
kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
Jalan yang menghubungkan secara
berdaya guna pusat kegiatan nasional
dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat
kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan
Jalan Lokal Primer
lingkungan, antarpusat kegiatan lokal,
atau pusat kegiatan lokal dengan pusat
Jalan Lokal kegiatan lingkungan, serta antarpusat
kegiatan lingkungan.
Jalan yang menghubungkan kawasan
sekunder kesatu dengan perumahan,
Jalan Lokal
kawasan sekunder kedua dengan
Sekunder
perumahan, kawasan sekunder ketiga dan
seterusnya sampai ke perumahan.
-64-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Fungsi jalan yang menghubungkan
Jalan Lingkungan antarpusat kegiatan di dalam kawasan
Primer perdesaan dan jalan di dalam lingkungan
Jalan Lingkungan
kawasan perdesaan.
Jalan Lingkungan Fungsi jalan yang menghubungkan
Sekunder antarpersil dalam kawasan perkotaan.
Jalan yang dibangun oleh instansi, badan
Jalan Khusus * * usaha, perseorangan, atau kelompok
masyarakat untuk kepentingan sendiri.
Jalan umum untuk lalu lintas menerus
yang memberikan pelayanan
menerus/tidak terputus dengan
Jalan Bebas pengendalian jalan masuk secara penuh,
* *
Hambatan dan tanpa adanya persimpangan sebidang,
serta dilengkapi dengan pagar ruang milik
jalan, paling sedikit 2 (dua) laju setiap
arah dan dilengkapi dengan median.
Jalan umum yang merupakan bagian
sistem jaringan jalan dan sebagai jalan
Jalan Tol * *
nasional yang penggunanya diwajibkan
membayar tol.
Jalan yang mempunyai nilai strategis
Jalan Strategis * *

Terminal Penumpang yang berfungsi


melayani kendaraan penumpang umum
untuk angkutan antarkota antarprovinsi
Terminal
* (AKAP), angkutan lintas batas
Penumpang Tipe A
Terminal antarnegara, angkutan antarkota dalam
Penumpang provinsi (AKDP), angkutan kota (AK), serta
angkutan pedesaan (ADES).
Terminal Penumpang yang berfungsi
Terminal
* melayani kendaraan penumpang umum
Penumpang Tipe B
untuk angkutan antarkota dalam provinsi
-65-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


(AKDP), angkutan kota (AK), serta
angkutan pedesaan (ADES).

Terminal Penumpang yang berfungsi


Terminal melayani kendaraan penumpang umum
*
Penumpang Tipe C untuk angkutan kota (AK) dan angkutan
pedesaan (ADES)
Tempat untuk melakukan kegiatan
bongkar muat barang, perpindahan
intramoda dan antarmoda angkutan
Terminal Barang * *
barang, konsolidasi barang/pusat
kegiatan logistik, dan/atau tempat parkir
mobil barang.
Alat dan tempat yang digunakan untuk
pengawasan dan pengamanan jalan
Jembatan Timbang * *
dengan menimbang muatan kendaraan
angkutan.
Jembatan adalah jalan yang terletak di
Jembatan * * atas permukaan air dan/atau di atas
permukaan tanah.
Jalur kereta api antarkota yang melintasi
Jaringan Jalur
wilayah kabupaten/kota untuk melayani
Kereta Api Antarkota
perpindahan orang dan/atau barang.
Jaringan Jalur
Jalur kereta api dalam kabupaten untuk
Kereta Api Umum
Jaringan Jalur melayani perpindahan orang di wilayah
Jaringan Jalur
Kereta Api Perkotaan perkotaan kabupaten dan/atau perjalanan
Kereta Api
Sistem Jaringan ulang-alik dalam kabupaten.
Kereta Api Jalur kereta api yang hanya digunakan
Jaringan Jalur untuk menunjang kegiatan pokok badan
*
Kereta Api Khusus usaha tertentu dan tidak digunakan untuk
melayani masyarakat umum.
Tempat perhentian kereta api untuk
Stasiun Kereta Api Stasiun Penumpang * keperluan naik turun penumpang.
-66-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Tempat perhentian kereta api untuk
Stasiun Barang * keperluan bongkar muat barang.

Tempat perhentian kereta api yang


memiliki fasilitas untuk bersilang,
menyusul kereta api dan/ atau langsir,
Stasiun Operasi *
dan dapat berfungsi untuk naik/turun
penumpang dan/ atau bongkar muat
barang.
Perairan yang dari segi kedalaman, lebar,
Alur-Pelayaran Kelas dan bebas hambatan pelayaran lainnya
*
I dianggap aman dan selamat untuk dilayari
di bawah kewenangan Pemerintah.
Perairan yang dari segi kedalaman, lebar,
Alur-Pelayaran
Alur-Pelayaran Kelas dan bebas hambatan pelayaran lainnya
Sungai dan Alur- *
II dianggap aman dan selamat untuk dilayari
Pelayaran Danau
di bawah kewenangan provinsi.
Perairan yang dari segi kedalaman, lebar,
Alur-Pelayaran Kelas dan bebas hambatan pelayaran lainnya
*
Sistem Jaringan III dianggap aman dan selamat untuk dilayari
Sungai, Danau, dan di bawah kewenangan kabupaten/kota.
Penyeberangan Suatu alur perairan di sungai dan/atau
Lintas danau yang ditetapkan sebagai lintas
Penyeberangan * * penyeberangan antarnegara yang
Antarnegara menghubungkan antarjaringan jalan pada
kawasan perbatasan negara.
Suatu alur perairan di sungai dan/atau
danau yang ditetapkan sebagai lintas
Lintas
penyeberangan antarprovinsi yang
Penyeberangan * *
menghubungkan antarjaringan jalan
Antarprovinsi
nasional dan antarjaringan jalur kereta api
antarprovinsi.
-67-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Suatu alur perairan di sungai dan/atau
Lintas danau yang ditetapkan sebagai lintas
Penyeberangan penyeberangan antar kabupaten/kota
* *
Antarkabupaten/ yang menghubungkan antarjaringan jalan
Kota dalam Provinsi provinsi dan jaringan jalur kereta api
dalam provinsi.
Suatu alur perairan di sungai dan/atau
danau yang ditetapkan sebagai lintas
Lintas
penyeberangan dalam kabupaten yaitu
Penyeberangan * *
yang menghubungkan simpul pada
dalam Kabupaten
jaringan jalan dan/atau jaringan jalur
kereta api dalam kabupaten.
Pelabuhan yang digunakan untuk
Pelabuhan Sungai melayani angkutan sungai atau danau
*
dan Danau Utama yang terletak di sungai atau danau yang
bersifat utama.
Pelabuhan yang digunakan untuk
Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Sungai melayani angkutan sungai atau danau
dan Danau *
dan Danau yang terletak di sungai atau danau yang
Pengumpul
bersifat pengumpul.
Pelabuhan yang digunakan untuk
Pelabuhan Sungai
melayani angkutan sungai atau danau
dan Danau *
yang terletak di sungai atau danau yang
Pengumpan
bersifat pengumpan.
Pelabuhan Pelabuhan yang digunakan untuk
Penyeberangan Kelas * kegiatan angkutan penyeberangan Kelas I.
I
Pelabuhan Pelabuhan yang digunakan untuk
Pelabuhan
Penyeberangan Kelas * kegiatan angkutan penyeberangan Kelas
Penyeberangan
II II.
Pelabuhan Pelabuhan yang digunakan untuk
Penyeberangan Kelas * kegiatan angkutan penyeberangan Kelas
III III.
-68-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan
internasional, alih muat angkutan laut
dalam negeri dan internasional dalam
Pelabuhan Utama * *
jumlah besar, dan sebagai tempat asai
tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan antarprovinsi.
pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih
muat angkutan laut dalam negeri dalam
Pelabuhan
* * jumlah menengah, dan sebagai tempat
Pengumpul
asai tujuan penumpang dan/atau barang,
serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan antarprovinsi.
Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
Pelabuhan Laut kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih
muat angkutan laut dalam negeri dalam
jumlah terbatas, merupakan pengumpan
Pelabuhan bagi Pelabuhan Utama dan Pelabuhan
*
Pengumpan Regional Pengumpul, dan sebagai tempat asai
tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan
Pelabuhan jangkauan pelayanan antarkabupaten
Pengumpan /kota dalam provinsi.
Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih
muat angkutan laut dalam negeri dalam
Pelabuhan jumlah terbatas, merupakan pengumpan
*
Pengumpan Lokal bagi Pelabuhan Utama dan Pelabuhan
Pengumpul, dan sebagai tempat asai
tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan
-69-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


jangkauan pelayanan dalam
kabupaten/kota.
Terminal umum adalah bagian dari
pelabuhan yang terletak di dalam atau di
luar Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang
merupakan bagian dari pelabuhan
terdekat untuk melayani kepentingan
umum yang diselenggarakan oleh
Terminal Umum * * Penyelenggara Pelabuhan atau Badan
Usaha Pelabuhan yang telah atau akan
diberikan hak untuk meyelenggarakan
kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan
jasa kepelabuhanan tertentu dalam jangka
waktu tertentu dan kompensasi tertentu
yang diatur dalam perjanjian konsesi atau
bentuk kerjasama lainnya.
Terminal yang terletak di luar Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan pelabuhan yang merupakan
Terminal Khusus * *
bagian dari pelabuhan terdekat untuk
melayani kepentingan sendiri sesuai
dengan usaha pokoknya.
Tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
Pelabuhan Pelabuhan perikanan yang digunakan sebagai tempat
*
Perikanan Perikanan Samudera kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan kelas A
-70-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
Pelabuhan
perikanan yang digunakan sebagai tempat
Perikanan *
kapal perikanan bersandar, berlabuh,
Nusantara
dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan kelas B
Tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
Pelabuhan perikanan yang digunakan sebagai tempat
*
Perikanan Pantai kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan kelas C
Tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
Pelabuhan perikanan yang digunakan sebagai tempat
*
Pendaratan Ikan kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan kelas D
Bagian dari perairan yang dapat dilayari
Alur-Pelayaran
Alur-Pelayaran di sesuai dimensi/spesifikasi kapal di laut
Umum dan * *
Laut sesuai kepentingan pelayanan masyarakat
Perlintasan
umum. Alur-Pelayaran Umum dan
-71-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Perlintasan dapat berupa Alur Laut
Kepulauan Indonesia.
Jalur yang menghubungkan masuk ke
Alur-Pelayaran wilayah perairan masuk ke pelabuhan.
* *
Masuk Pelabuhan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan dapat
berupa Alur Laut Kepulauan Indonesia.
Ruang perairan yang dari segi kedalaman,
lebar, dan bebas hambatan aman untuk
Alur Pelayaran keselamatan pelayaran tertentu, misalnya
* *
Khusus dipergunakan untuk keperluan
pertambangan, perkebunan kelapa sawit,
atau lainnya.
Alur laut yang ditetapkan sebagai alur
Alur Laut Kepulauan untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut
* *
Indonesia Kepulauan berdasarkan konvensi hukum
laut internasional.
Bandar udara sebagai salah satu
prasarana penunjang pelayanan Pusat
Bandar Udara
Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani
Pengumpul Skala *
penumpang dengan jumlah lebih besar
Pelayanan Primer
atau sama dengan 5.000.000 (lima juta)
orang per tahun
Bandar udara sebagai salah satu
prasarana penunjang pelayanan Pusat
Bandar Udara
Bandar Udara Bandar Udara Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani
Umum dan Bandar
Pengumpul Pengumpul Skala * penumpang dengan jumlah lebih besar
Udara Khusus
Pelayanan Sekunder dari atau sarna dengan 1.000.000 (satu
juta) dan lebih kecil dari 5.000.000 (lima
juta) orang per tahun
Bandar udara sebagai salah satu
Bandar Udara prasarana penunjang pelayanan Pusat
Pengumpul Skala * Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat
Pelayanan Tersier Kegiatan Wilayah (PKW) terdekat yang
melayani penumpang dengan jumlah lebih
-72-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


besar dari atau sarna dengan 500.000
(lima ratus ribu) dan lebih kecil dari
1.000.000 (satu juta) orang per tahun.
Bandar Udara yang mempunyai cakupan
Bandar Udara
* * pelayanan dan mempengaruhi
Pengumpan
perkembangan ekonomi terbatas.
Bandar udara yang hanya digunakan
Bandar Udara
* * untuk melayani kepentingan sendiri untuk
Khusus
menunjang kegiatan usaha pokoknya.
Dipergunakan langsung untuk kegiataan
Ruang Udara untuk bandar udara dan/atau sekitar bandar
* * *
Penerbangan udara yang dipergunakan untuk operasi
penerbangan.
Jalur yang bertujuan untuk mengatur
Jalur Pendaratan
* * * arus lalu lintas pendaratan dan
dan Penerbangan
penerbangan di laut.
Prasarana utama yang mendukung
Infrastruktur Minyak seluruh kebutuhan minyak dan gas bumi,
* *
dan Gas Bumi di permukaan tanah atau di bawah
permukaan tanah.
Jaringan yang Jaringan yang menyalurkan seluruh
Menyalurkan Minyak kebutuhan minyak dan gas bumi, di
dan Gas Bumi dari * permukaan tanah atau di bawah
Fasilitas Produksi- permukaan tanah dari fasilitas produksi-
Sistem Jaringan
Kilang Pengolahan pengolahan
Jaringan Infrastruktur Minyak
Jaringan yang Jaringan yang menyalurkan seluruh
Energi dan Gas Bumi
Jaringan Minyak Menyalurkan Minyak kebutuhan minyak dan gas bumi, di
dan Gas Bumi dan Gas Bumi dari permukaan tanah atau di bawah
*
Fasilitas Produksi- permukaan tanah dari fasilitas produksi-
Tempat tempat penyimpanan
Penyimpanan
Jaringan yang Jaringan yang menyalurkan seluruh
Menyalurkan Gas * kebutuhan gas bumi di permukaan tanah
Bumi dari Kilang
-73-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Pengolahan- atau di bawah permukaan tanah dari
Konsumen kilang pengolahan-konsumen.

Pembangkit listrik yang memanfaatkan


Pembangkit Listrik
* tenaga air.
Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Pembangkit Listrik
* tenaga uap.
Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Pembangkit Listrik
* tenaga gas.
Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Pembangkit Listrik
* tenaga diesel.
Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Infrastruktur Pembangkit Listrik
* tenaga nuklir.
Pembangkitan Tenaga Nuklir (PLTN)
Jaringan Tenaga Listrik dan Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Pembangkit Listrik
Infrastruktur Sarana Pendukung * tenaga matahari.
Tenaga Surya (PLTS)
Ketenagalistrikan
Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Pembangkit Listrik
* tenaga angin.
Tenaga Bayu (PLTB)
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Tenaga Panas Bumi * tenaga panas bumi.
(PLTP)
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Tenaga Mikro Hidro * tekanan mikro hidro.
(PLTMH)
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
* tenaga lainnya.
Lainnya
Jaringan Jaringan Transmisi Saluran Udara Saluran tenaga listrik yang menggunakan
Infrastruktur Tenaga Listrik Tegangan Ultra kawat telanjang (konduktor) di udara
Penyaluran Tenaga Antarsistem Tinggi (SUTUT) bertegangan nominal di atas 750 kV sesuai
-74-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Listrik dan Sarana dengan standar di bidang
Pendukung ketenagalistrikan.

Saluran tenaga listrik yang menggunakan


Saluran Udara
kawat telanjang (konduktor) di udara
Tegangan Ekstra
bertegangan nominal di atas 230 kV.
Tinggi (SUTET)
Saluran tenaga listrik yang menggunakan
Saluran Udara
kawat telanjang (konduktor) di udara
Tegangan Tinggi
bertegangan nominal 35 kV sampai dengan
(SUTT)
230 kV.
Saluran tenaga listrik yang menggunakan
Saluran Udara
kawat telanjang (konduktor) di udara
Tegangan Tinggi
bertegangan nominal 250 kV dan 500 kV
Arus Searah
dengan polaritas positif, negatif, atau
(SUTTAS)
kombinasi dari keduanya.
Kabel Laut Jaringan energi listrik kabel bawah laut.
Jaringan penyaluran tenaga listrik dari
pembangkitan ke sistem distribusi atau ke
Saluran Transmisi
konsumen, atau penyaluran tenaga listrik
Lainnya
antarsistem selain SUTUT, SUTET, SUTT,
dan SUTTAS. dan kabel laut.
Saluran Udara Jaringan listrik berkapasitas 150 kV.
Tegangan Menengah
(SUTM)
Saluran Udara Jaringan listrik berkapasitas 70 kV.
Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi (SUTR)
Tenaga Listrik Saluran Kabel Jaringan listrik berkapasitas 20 kV.
Tegangan Menengah
(SKTM)
Jaringan distribusi tenaga listrik selain
Saluran Distribusi
SUTM, SUTR, dan SKTM
Lainnya
-75-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Jaringan Pipa/Kabel
Bawah Laut
*
Penyaluran Tenaga
Listrik
Bangunan sebagai tempat distribusi arus
Gardu Listrik * listrik.

Kegiatan penyelenggaraan jaringan


Jaringan Tetap ** * * * telekomunikasi untuk layanan
telekomunikasi tetap.
Jaringan bergerak terestrial adalah
penyelenggaraan jaringan yang melayani
Jaringan Bergerak
* * pelanggan bergerak tertentu meliputi
Sistem Terestrial
antara lain jasa radio trunking dan jasa
Jaringan
radio panggil untuk umum.
Telekomunik
Jaringan bergerak seluler adalah
asi Jaringan Bergerak
Jaringan Bergerak penyelenggaraan jaringan yang melayani
* *
Seluler telekomunikasi bergerak dengan teknologi
seluler di permukaan bumi.
Jaringan bergerak satelit adalah
Jaringan Bergerak
* * penyelenggaraan jaringan yang melayani
Satelit
telekomunikasi bergerak melalui satelit.
Sumber atau wadah air alami dan atau
Sumber Air Lintas
buatan yang terdapat pada diatas ataupun
Negara dan Lintas * *
Sistem Jaringan di bawah permukaan tanah di wilayah
Provinsi
Sumber Daya Air provinsi.
Sistem Lintas Negara dan Prasarana Sumber Bangunan air beserta bangunan lain yang
Jaringan Lintas Provinsi Daya Air Lintas menunjang kegiatan pengelolaan sumber
* *
Sumber Daya Negara dan Lintas daya air, baik langsung maupun tidak
Air Provinsi ** langsung di wilayah provinsi.
Sistem Jaringan Sumber atau wadah air alami dan atau
Sumber Daya Air Sumber Air Lintas buatan yang terdapat pada diatas ataupun
* *
Lintas Kabupaten/Kota di bawah permukaan tanah di wilayah
Kabupaten/Kota kabupaten/ kota.
-76-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Bangunan air beserta bangunan lain yang
Prasarana Sumber
menunjang kegiatan pengelolaan sumber
Daya Air Lintas * *
daya air, baik langsung maupun tidak
Kabupaten/Kota **
langsung di wilayah kabupaten/ kota.
Titik pengambilan air yang sumber airnya
Sumber Air
* * terdapat pada permukaan tanah.
Permukaan
Sumber Air
Titik pengambilan air yang sumber airnya
Sumber Air Tanah * * terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
di bawah permukaan tanah.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari
jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
Jaringan Irigasi utama, saluran induk/ primer, saluran
*
Primer pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagisadap, bangunan sadap,
dan bangunan pelengkapnya.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari
jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
Jaringan Irigasi utama, saluran induk/ primer, saluran
*
Sekunder pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagisadap, bangunan sadap,
Prasarana Sumber Sistem Jaringan dan bangunan pelengkapnya.
Daya Air Irigasi Jaringan irigasi primer adalah bagian dari
jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
Jaringan Irigasi utama, saluran induk/ primer, saluran
*
Tersier pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagisadap, bangunan sadap,
dan bangunan pelengkapnya.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari
jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
Jaringan Irigasi Air utama, saluran induk/ primer, saluran
*
Tanah pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagisadap, bangunan sadap,
dan bangunan pelengkapnya.
-77-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Jaringan yang dapat memperlambat waktu
Jaringan Pengendali
* tiba banjir dan menurunkan besarnya
Banjir
Sistem Pengendalian debit banjir.
Banjir Bangunan yang dapat memperlambat
Bangunan
* waktu tiba banjir dan menurunkan
Pengendali Banjir
besarnya debit banjir.
Bangunan yang menunjang kegiatan
Bangunan Sumber
* * pengelolaan air, sumber air, dan daya air
Daya Air
yang terkandung di dalamnya.
Segala hal yang berfungsi untuk menjamin
penyediaan air yang memenuhi kualitas
Jaringan Air Baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok
untuk Air Bersih * * minimal sehari-hari masyarakat pada
(dihapus) wilayah sungai lintas negara, wilayah
sungai lintas provinsi, dan wilayah sungai
strategis nasional
Segala hal yang berfungsi untuk
Jaringan Air Bersih
menyalurkan kebutuhan air bersih antara
ke Kelompok * *
lain untuk rumah tangga, pariwisata,
Pengguna(dihapus)
perkotaan, industri, dan pelabuhan
Sarana pengambilan dan atau penyedia air
Unit Air Baku ** * baku.

Infrastruktur yang dapat digunakan untuk


proses pengolahan air baku menjadi air
Sistem Unit Produksi ** *
minum melalui proses fisika, kima, dan/
Jaringan Sistem Penyediaan atau biologi
Jaringan Perpipaan
Prasarana Air Minum (SPAM)
Sarana pengaliran air minum dari
Lainnya
Unit Distribusi ** * bangunan penampungan sampai unit
pelayanan.
Titik pengambilan air terdiri atas
Unit Pelayanan * sambungan langsung, hidran umum,
dan/atau hidran kebakaran, yang harus
-78-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


dipasang alat pengukuran berupa meter
air.

Sarana untuk menyadap dan menampung


Sumur Dangkal * air tanah yang digunakan sebagai sumber
air baku untuk air minum.
Sarana berupa sumur yang bertujuan
untuk mendapatkan air baku untuk air
Sumur Pompa *
minum yang dibuat dengan mengebor
tanah pada kedalaman tertentu.
Sarana untuk menampung air hujan
Bak Penampungan
* sebagai air baku.
Air Hujan
Bukan Jaringan
Sarana pelayanan air minum yang
Perpipaan
digunakan secara komunal berupa bak
penampung air yang ditempatkan di atas
Terminal Air * permukaan tanah atau pondasi dan
pengisian air dilakukan dengan sistem
curah dari mobil tangki air atau kapal
tangki air.
Sarana yang dibangun untuk
Bangunan mengumpulkan air pada sumber mata air
*
Penangkap Mata Air dan melindungi sumber mata air terhadap
pencemaran.
Serangkaian kegiatan pengelolaan air
Sistem Pembuangan
limbah non domestik dalam satu kesatuan
Air Limbah Non * *
dengan prasarana dan sarana pengelolaan
Domestik **
Sistem Pengelolaan air limbah non domestik.
Air Limbah (SPAL) Serangkaian kegiatan pengelolaan air
Sistem Pembuangan
limbah domestik dalam satu kesatuan
Air Limbah Domestik * *
dengan prasarana dan sarana pengelolaan
**
air limbah domestik.
-79-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Sistem Pengelolaan Satu kesatuan sarana dan prasarana
Limbah Bahan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
* * *
Berbahaya dan beracun (B3).
Beracun (B3)
Sarana pemindahan dari alat angkut kecil
ke alat angkut lebih besar dan diperlukan
Stasiun Peralihan untuk kabupaten/kota yang memiliki
* *
Antara (SPA) lokasi TPA jaraknya lebih dari 25 km yang
dapat dilengkapi dengan fasilitas
pengolahan sampah.
Tempat Pengelolaan Tempat dilaksanakannya kegiatan
Sampah Reuse, pengumpulan, pemilahan, penggunaan
* *
Reduce, Recycle (TPS ulang, dan pendauran ulang skala
3R) kawasan
Sistem Jaringan
Tempat sebelum sampah diangkut ke
Persampahan Tempat
tempat pendaur ulang, pengolahan,
Penampungan * *
dan/atau tempat pengolahan sampah
Sementara (TPS)
terpadu.
Tempat memroses dan mengembalikan
Tempat Pemrosesan
* * sampah ke media lingkungan.
Akhir (TPA)
Tempat dilaksanakannya kegiatan
Tempat Pengolahan
pengumpulan, pemilahan, penggunaan
Sampah Terpadu * *
ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan
(TPST)
pemrosesan akhir sampah.
Jalan yang dikhususkan untuk jalur
Jalur Evakuasi
* * evakuasi bila terjadi bencana.
Bencana
Ruang yang digunakan untuk kegiatan
Sistem Jaringan
memindahkan korban bencana dari lokasi
Evakuasi Bencana
Tempat Evakuasi bencana ke tempat yang aman atau
* *
Bencana penampungan pertama untuk
mendapatkan tindakan penanganan lebih
lanjut.
-80-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Saluran untuk menampung dan
Jaringan Drainase mengalirkan air lebih dari saluran
* *
Primer drainase sekunder ke sungai, anak sungai,
atau ke laut.
Saluran untuk menampung air dari
Sistem Drainase Jaringan Drainase
* * saluran drainase tersier dan membuang
Sekunder
air tersebut ke saluran drainase primer.
Saluran untuk menerima air dari saluran
Jaringan Drainase
* * penangkap dan menyalurkannya ke
Tersier
saluran drainase sekunder.
Usulan menjadi nomenklatur baru di SR
dan menjadi ketentuan khusus masuk di
Kawasan Migrasi Biota Laut
Alur Migrasi Biota Ruang yang dibutuhkan biota laut yang
* * *
Laut membutuhkan perlindungan untuk
melakukan perpindahan, misalnya alur
migrasi penyu, alur migrasi cetacean, atau
lainnya.
Keterangan:
1. Kolom orde bertanda (*) diisi mengikuti penamaan klasifikasi unsur dan kodifikasi pada orde pendetailan terakhir;
2. Untuk unsur yang bertanda (**) memiliki 2 (dua) bentuk geometri (contoh: Jaringan Tetap pada Sistem Jaringan Telekomunikasi memiliki 2
(dua) bentuk geometri, yaitu geometri garis untuk Jaringan Tetap dan geometri titik untuk Infrastruktur Jaringan Tetap). Ketentuan lebih lanjut
mengenai bentuk geometri dijelaskan pada Lampiran V.
-81-

TABEL IV.4
KLASIFIKASI DAN KODIFIKASI TURUNAN UNSUR PADA RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN
Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Kumpulan air yang besarnya
antara lain bergantung pada relief
permukaan bumi, kesarangan
Badan Air BA * * * * * * batuan pembendungnya, curah
hujan, suhu dan sebagainya,
misalnya sungai, rawa, danau,laut
dan samudra
Kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan
* * * * * *
bawahannya

Kawasan hutan yang mempunyai


fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga
Kawasan yang
Kawasan Kawasan Hutan kehidupan untuk mengatur tata
Memberikan HL * * * *
Peruntukan Lindung air, mencegah banjir,
Perlindungan
Lindung PTB mengendalikan erosi, mencegah
terhadap
intrusi air laut, dan memelihara
Kawasan
kesuburan tanah
Bawahannya **
Kawasan yang merupakan bagian
dari kawasan lindung yang
mempunyai fungsi utama
Kawasan Lindung
LG * * * * perlindungan dan keseimbangan
Gambut
tata air, penyimpan cadangan
karbon, dan pelestarian
keanekaragaman hayati.
Kawasan yang diperuntukkan
bagi kegiatan pemanfaatan lahan
Kawasan
yang dapat menjaga kelestarian
Perlindungan PS * * * * * *
jumlah, kualitas dan penyediaan
Setempat **
tata air dan kelancaran serta
ketertiban pengaturan dan
-82-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
pemanfaatan air dari sumber-
sumber air.
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
Sempadan Pantai SP * * * * lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan
terhadap sempadan pantai
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan,
Sempadan Sungai SS * * * *
penggunaan, dan pengendalian
atas sumber daya yang ada pada
sungai dapat dilaksanakan sesuai
dengan tujuannya.
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan,
Sempadan Danau
DW * * * * penggunaan, dan pengendalian
atau Waduk
atas sumber daya yang ada pada
danau atau waduk dapat
dilaksanakan sesuai dengan
tujuannya.
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan,
Sempadan Situ * * * *
penggunaan, dan pengendalian
atas sumber daya yang ada pada
situ dapat dilaksanakan sesuai
dengan tujuannya.
Sempadan Peruntukan ruang yang
* * * *
Embung merupakan bagian dari kawasan
-83-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan,
penggunaan, dan pengendalian
atas sumber daya yang ada pada
embung dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuannya.
Kawasan yang mengandung nilai-
nilai luhur yang berlaku dalam
tatanan kehidupan masyarakat
yang bertujuan untuk melindungi
Kawasan Kearifan
* * * * dan mengelola kehidupan
Lokal
ekonomi, sosial, budaya, dan
lingkungan hidup sebagai bagian
identitas kultural, karakter, dan
peneguh jati diri bangsa.
Kawasan dengan ciri khas
tertentu, baik di daratan maupun
di perairan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai kawasan
* * * * pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya yang juga berfungsi
sebagai wilayah sistem penyangga
kehidupan.
Kawasan Kawasan Suaka
KS KSA Kawasan suaka alam yang karena
Konservasi Alam **
keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa, dan
Cagar Alam CA * * ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung
secara alami.
Kawasan suaka alam di laut yang
Cagar Alam Laut CAL * * karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan,
-84-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
satwa, dan ekosistemnya atau
ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami.
Kawasan suaka alam yang
mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan/atau
Suaka Margasatwa SM * * keunikan jenis satwa yang untuk
kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya.
Kawasan suaka alam di laut yang
mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan/atau
Suaka Margasatwa
SML * * keunikan jenis satwa yang untuk
Laut
kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya.
Kawasan dengan ciri khas
tertentu, baik di daratan maupun
di perairan yang mempunyai
fungsi pokok perlindungan sistem
penyangga kehidupan,
* * * *
pengawetan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan satwa, serta
Kawasan
KPA pemanfaatan secara lestari
Pelestarian Alam **
Sumber Daya Alam Hayati dan
ekosistemnya.
Kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli,
Taman Nasional TN * * dikelola dengan sistem zonasi
yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan,
-85-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi.
Kawasan pelestarian alam untuk
tujuan koleksi tumbuhan
dan/atau satwa yang alami atau
buatan, jenis asli dan atau bukan
Taman Hutan
THR * * asli, yang dimanfaatkan bagi
Raya
kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, budaya,
pariwisata, dan rekreasi.
Kawasan pelestarian alam yang
Taman Wisata terutama dimanfaatkan untuk
TWA * * pariwisata dan rekreasi alam.
Alam

Kawasan pelestarian alam di laut


Taman Wisata yang terutama dimanfaatkan
TWL * *
Alam Laut untuk pariwisata dan rekreasi
alam.
Kawasan Taman Kawasan hutan yang ditetapkan
TB * * * *
Buru sebagai tempat wisata berburu.
Kawasan pesisir dan pulau-pulau
kecil dengan ciri khas tertentu
yang dilindungi untuk
* * * *
mewujudkan Pengelolaan Wilayah
Kawasan
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Konservasi di
secara berkelanjutan.
Wilayah Pesisir KWP
Kawasan pesisir dan pulau-pulau
dan Pulau-Pulau
Kawasan kecil dengan ciri khas tertentu
Kecil **
Konservasi Pesisir KP3 yang dilindungi untuk
* *
dan Pulau-Pulau K mewujudkan Pengelolaan Wilayah
Kecil ** Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
secara berkelanjutan
-86-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Wilayah pesisir yang menjadi
tempat hidup dan
berkembangbiaknya (habitat)
suatu jenis atau sumberdaya alam
hayati yang khas, unik, langka
dan dikhawatirkan akan punah,
Suaka Pesisir SPS
dan/atau merupakan tempat
kehidupan bagi jenis-jenis biota
migrasi tertentu yang
keberadaannya memerlukan
upaya perlindungan, dan/atau
pelestarian.
Pulau kecil yang menjadi tempat
hidup dan berkembangbiaknya
(habitat) suatu jenis atau
beberapa sumberdaya alam hayati
yang khas, unik, langka dan
dikhawatirkan akan punah, dan
Suaka Pulau Kecil SPK
atau merupakan tempat
kehidupan bagi jenis-jenis biota
migrasi tertentu yang
keberadaannya memerlukan
upaya perlindungan, dan/atau
pelestarian.
Wilayah pesisir yang mempunyai
daya tarik sumberdaya alam
hayati, formasi geologi, dan/atau
gejala alam yang dapat
Taman Pesisir TP dikembangkan untuk kepentingan
pemanfaatan pengembangan ilmu
pengetahuan, penelitian,
pendidikan dan peningkatan
kesadaran konservasi
-87-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
sumberdaya alam hayati, wisata
bahari dan rekreasi.
Pulau kecil yang mempunyai daya
tarik sumberdaya alam hayati,
formasi geologi, dan/atau gejala
alam yang dapat dikembangkan
untuk kepentingan pemanfaatan
Taman Pulau
TPK pengembangan ilmu
Kecil
pengetahuan, penelitian,
pendidikan dan peningkatan
kesadaran konservasi
sumberdaya alam hayati, wisata
bahari dan rekreasi.
Daerah perlindungan adat dan
budaya maritim yang mempunyai
nilai arkeologi historis khusus,
situs sejarah kemaritiman dan
* *
tempat ritual keagamaan atau
adat dan sifatnya sejalan dengan
upaya konservasi pesisir dan
Kawasan pulau-pulau kecil.
Konservasi KMR Wilayah pesisir dan/atau pulau
Maritim ** kecil yang memiliki kesatuan
Daerah
masyarakat hukum adat
Perlindungan PAM
dan/atau kearifan lokal, hak
Adat Maritim
tradisional dan lembaga adat yang
masih berlaku.
Daerah Tempat tenggelamnya kapal yang
Perlindungan PBM mempunyai nilai arkeologi-
Budaya Maritim historis khusus;
Kawasan perairan yang
Kawasan
dilindungi, dikelola dengan sistem
Konservasi KPR * *
zonasi untuk mewujudkan
Perairan
pengelolaaan sumber daya ikan
-88-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
dan lingkungannya secara
berkelanjutan.
Kawasan Hutan Hutan yang berada di dalam
ADT * * * * * *
Adat wilayah masyarakat hukum adat.
Wilayah yang ditetapkan dengan
* * * * fungsi utama untuk melindungi
Cagar Alam Geologi.
Kawasan yang merupakan lokasi
Kawasan
LGE bentukan geologi yang
Keunikan Batuan * *
-1 mempunyai keunikan batuan dan
Kawasan Cagar dan Fosil
CAG fosil.
Alam Geologi **
Kawasan Kawasan atau merupakan lokasi
LGE
Keunikan Bentang * * yang mempunyai keunikan
-2
Alam bentang alam.
Kawasan Kawasan atau merupakan lokasi
LGE
Keunikan Proses * * yang mempunyai keunikan proses
-3
Geologi geologi.
Kawasan imbuhan air tanah
Kawasan Lindung ditetapkan dengan kriteria
LGE
Geologi memiliki jenis fisik batuan dengan
kemampuan
meluluskan air dengan jumlah
yang berarti, memiliki lapisan
Kawasan yang Kawasan Imbuhan LGE penutup tanah berupa pasir
* *
Memberikan Air Tanah -4 sampai lanau, memiliki hubungan
Perlindungan PAT hidrogeologis yang menerus
terhadap Air dengan daerah lepasan, dan
Tanah memiliki muka air tanah tidak
tertekan yang letaknya lebih tinggi
daripada muka air tanah yang
tertekan.
Kawasan sempadan mata air
Sempadan Mata
MA * * adalah kawasan yang memiliki
Air
kriteria daratan di sekeliling mata
-89-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
air yang mempunyai manfaat
untuk mempertahankan fungsi
mata air dan wilayah dengan jarak
paling sedikit 200 (dua ratus)
meter dari mata air.
Kawasan yang merupakan lokasi
Kawasan Cagar bangunan hasil budaya manusia
CB * * * * * *
Budaya yang bernilai tinggi maupun
bentukan geologi yang khas.
Kawasan Hutan yang tumbuh di air payau,
Ekosistem EM * * * * * * dan dipengaruhi oleh pasang-
Mangrove surut air laut
Bagian jalan yang berada di antara
Badan Jalan BJ * * * * * * kisi-kisi jalan dan merupakan
lajur utama.
Kawasan hutan yang secara
Kawasan Hutan ruang digunakan untuk budi
HPT * * * *
Produksi Terbatas daya hutan alam.

Kawasan hutan yang secara ruang


Kawasan Kawasan Hutan
Kawasan Hutan HP * * * * digunakan untuk budi daya hutan
Peruntukan KHP Produksi Tetap
Produksi alam dan hutan tanaman.
Budi Daya Kawasan hutan yang secara ruang
dicadangkan untuk digunakan
Kawasan Hutan
bagi perkembangan transportasi,
Produksi yang HPK * * * *
transmigrasi, permukiman,
dapat Dikonversi
pertanian, perkebunan, industri,
dan lain-lain.
Kawasan perkebunan yang dapat
Kawasan
dibudidayakan oleh masyarakat
Perkebunan KR * * * * * *
sekitarnya dengan mengikuti
Rakyat
ketentuan yang ditetapkan.
-90-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Peruntukan ruang yang
Kawasan Tanaman
P-1 * * * * dikembangkan untuk tanaman
Pangan
pangan.
Peruntukan ruang yang
dikembangkan untuk tanaman
Kawasan
P-2 * * * * tahunan/ perkebunan yang
Hortikultura
menghasilkan baik pangan dan
bahan baku industri.
Peruntukan ruang yang
Kawasan
P dikembangkan untuk tanaman
Pertanian Kawasan
P-3 * * * * tahunan atau perkebunan yang
Perkebunan
menghasilkan baik bahan pangan
maupun bahan baku industri.
Peruntukan ruang yang
dikembangkan untuk usaha
Kawasan peternakan baik secara sambilan,
P-4 * * * *
Peternakan cabang usaha, usaha pokok
maupun industri, serta sebagai
padang pengembalaan ternak.
Wilayah yang dikembangkan
untuk penangkapan ikan dan
Kawasan
IK-1 * * * * organisme air lainnya di alam liar
Perikanan Tangkap
(laut, sungai, danau, dan badan
air lainnya).
Kawasan Wilayah yang ditetapkan dengan
IK
Perikanan fungsi utama untuk budidaya
Kawasan Ikan atas dasar potensi
Perikanan Budi IK-2 * * * * sumberdaya alam, sumberdaya
Daya manusia, dan kondisi lingkungan
serta kondisi prasarana sarana
umum yang ada.
Kawasan Kawasan Kawasan Bagian dari Wilayah
Pertambangan TE Pertambangan MN Pertambangan MRA * * Pertambangan yang telah memiliki
dan Energi Mineral Mineral Radioaktif ketersediaan data, potensi,
-91-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
dan/atau informasi geologi yang
secara dominan terdapat
komoditas tambang radioaktif.
Bagian dari Wilayah
Pertambangan yang telah memiliki
Kawasan ketersediaan data, potensi,
Pertambangan MLG * * dan/atau informasi geologi yang
Mineral Logam secara dominan
terdapat komoditas tambang
mineral logam.
Bagian dari Wilayah
Pertambangan yang telah memiliki
Kawasan
ketersediaan data, potensi,
Pertambangan
MNL * * dan/atau informasi geologi yang
Mineral Bukan
secara dominan terdapat
Logam
komoditas tambang mineral
bukan logam.
Bagian dari Wilayah
Kawasan Pertambangan yang telah memiliki
Peruntukan ketersediaan data, potensi,
MBT * *
Pertambangan dan/atau informasi geologi yang
Batuan secara dominan terdapat
komoditas tambang batuan.
Bagian dari WUP Batubara yang
Kawasan
diberikan kepada Badan Usaha,
Pertambangan BR * * * *
koperasi, dan perseorangan
Batubara
melalui lelang.
Kawasan Kawasan yang mendukung
Pertambangan seluruh kebutuhan minyak dan
MG * * * *
Minyak dan Gas gas bumi, di permukaan tanah
Bumi atau di bawah permukaan tanah
Kawasan yang mendukung
Kawasan Panas
PB * * * * sumber energi panas yang
Bumi
terkandung di dalam air panas,
-92-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
uap air, serta batuan Bersama
mineral ikutan dan gas lainnya
yang secara genetik tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem
panas bumi
Kawasan Kawasan yang mendukung
Pembangkitan PTL * * * * kegiatan memproduksi tenaga
Tenaga Listrik listrik
Kawasan yang mendukung
kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku,
Kawasan barang setengah jadi dan atau
Peruntukan KPI * * * * * * barang jadi menjadi barang
Industri dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
Kawasan budidaya yang dikembangkan
W * * * * * *
Pariwisata untuk mengembangkan kegiatan
pariwisata baik alam, buatan,
maupun budaya.
Bagian dari lingkungan hidup di
luar kawasan lindung, baik
berupa kawasan perkotaan, yang
Kawasan
berfungsi sebagai lingkungan
Permukiman PK * * * *
tempat tinggal atau lingkungan
Kawasan Perkotaan
PM hunian dan tempat kegiatan yang
Permukiman
mendukung perikehidupan dan
penghidupan.
Kawasan Bagian dari lingkungan hidup di
Permukiman PD * * * * luar kawasan lindung, baik
Perdesaan berupa perdesaan, yang berfungsi
-93-

Nama Unsur Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan
tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan.
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
budi daya yang dikembangkan
untuk menampung fungsi
transportasi dalam upaya untuk
Kawasan
TR * * * * * * mendukung kebijakan
Transportasi
pengembangan sistem
transportasi yang tertuang di
dalam rencana tata ruang yang
meliputi transportasi darat,
udara, dan perairan.
Peruntukan tanah yang
merupakan bagian dari kawasan
budidaya yang dikembangkan
untuk menjamin kegiatan dan
Kawasan
pengembangan bidang
Pertahanan dan HK * * * * * *
pertahanan dan keamanan seperti
Keamanan
kantor, instalasi hankam,
termasuk tempat latihan baik
pada tingkat nasional, Kodam,
Korem, Koramil, dsb.
Keterangan:
Kolom orde bertanda (*) diisi mengikuti penamaan klasifikasi unsur dan kodifikasi pada orde pendetailan terakhir, khusus untuk unsur bertanda
(**) apabila belum dapat didetailkan, maka klasifikasi unsur dan kodifikasi dapat diturunkan sampai orde terakhir.
-94-

TABEL IV.5
KLASIFIKASI TURUNAN UNSUR PADA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KOTA
Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi
Pusat pelayanan kota merupakan pusat
Pusat Pelayanan pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau
* * *
Kota administrasi yang melayani seluruh
wilayah kota dan/atau regional.
Sub pusat pelayanan kota merupakan
Sub pusat pusat pelayanan ekonomi, sosial,
* * *
Pelayanan Kota dan/atau administrasi yang melayani sub
Sistem Pusat wilayah kota
Pelayanan Pusat lingkungan merupakan pusat
Pusat Pelayanan pelayanan ekonomi, sosial dan/atau
* * *
Lingkungan Kota administrasi lingkungan permukiman
kota.
PKSN merupakan kawasan perkotaan
Pusat Kegiatan
yang ditetapkan untuk mendorong
Strategis Nasional * * *
pengembangan kawasan perbatasan
(PKSN)
negara.
Jalan yang menghubungkan secara
berdaya guna pusat kegiatan nasional
dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat
kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan
Jalan Arteri Primer
lingkungan, antarpusat kegiatan lokal,
atau pusat kegiatan lokal dengan pusat
Jalan Arteri kegiatan lingkungan, serta antarpusat
Sistem Jaringan Sistem Jaringan
Jalan Umum kegiatan lingkungan.
Transportasi Jalan
Jalan yang menghubungkan kawasan
sekunder kesatu dengan perumahan,
Jalan Arteri
kawasan sekunder kedua dengan
Sekunder
perumahan, kawasan sekunder ketiga dan
seterusnya sampai ke perumahan.
Fungsi jalan yang menghubungkan
Jalan Kolektor Jalan Kolektor Primer
antarpusat kegiatan di dalam kawasan
-95-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


perdesaan dan jalan di dalam lingkungan
kawasan perdesaan.
Jalan Kolektor Fungsi jalan yang menghubungkan
Sekunder antarpersil dalam kawasan perkotaan.
Jalan yang dibangun dan dipelihara oleh
Jalan Lokal Primer orang atau instansi untuk melayani
kepentingan sendiri.
Jalan yang menghubungkan secara
berdaya guna pusat kegiatan nasional
Jalan Lokal dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat
kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan
Jalan Lokal Sekunder
lingkungan, antarpusat kegiatan lokal,
atau pusat kegiatan lokal dengan pusat
kegiatan lingkungan, serta antarpusat
kegiatan lingkungan.
Jalan yang menghubungkan kawasan
sekunder kesatu dengan perumahan,
Jalan Lingkungan
kawasan sekunder kedua dengan
Primer
perumahan, kawasan sekunder ketiga dan
Jalan Lingkungan seterusnya sampai ke perumahan.
Fungsi jalan yang menghubungkan
Jalan Lingkungan antarpusat kegiatan di dalam kawasan
Sekunder perdesaan dan jalan di dalam lingkungan
kawasan perdesaan.
Fungsi jalan yang menghubungkan
Jalan Khusus * *
antarpersil dalam kawasan perkotaan.
Jalur yang merupakan peruntukannya
Jalur Sepeda * *
dikhususkan untuk sepeda.
Jalan umum untuk lalu lintas menerus
yang memberikan pelayanan
Jalan Bebas menerus/tidak terputus dengan
* *
Hambatan pengendalian jalan masuk secara penuh,
dan tanpa adanya persimpangan sebidang,
serta dilengkapi dengan pagar ruang milik
-96-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


jalan, paling sedikit 2 (dua) laju setiap
arah dan dilengkapi dengan median.
Jalan umum yang merupakan bagian
sistem jaringan jalan dan sebagai jalan
Jalan Tol * *
nasional yang penggunanya diwajibkan
membayar tol.
Jalan Strategis * * Jalan yang mempunyai nilai strategis
Terminal Penumpang yang berfungsi
melayani kendaraan penumpang umum
untuk angkutan antarkota antarprovinsi
(AKAP), angkutan lintas batas
antarnegara, angkutan antarkota dalam
provinsi (AKDP), angkutan kota (AK), serta
Terminal angkutan pedesaan (ADES).Terminal
*
Penumpang Tipe A Penumpang yang berfungsi melayani
kendaraan penumpang umum untuk
angkutan antar kota antar provinsi (AKAP),
dan angkutan lintas batas antar negara,
angkutan antar kota dalam provinsi
(AKDP), angkutan kota (AK) serta angkutan
Terminal
pedesaan (ADES)
Penumpang
Terminal Penumpang yang berfungsi
melayani kendaraan penumpang umum
untuk angkutan antarkota dalam provinsi
(AKDP), angkutan kota (AK), serta
Terminal angkutan pedesaan (ADES).Terminal
*
Penumpang Tipe B Penumpang yang berfungsi melayani
kendaraan penumpang umum untuk
angkutan antar kota dalam provinsi
(AKDP), angkutan kota (AK) serta angkutan
pedesaan (ADES)
Tempat untuk melakukan kegiatan
Terminal
* bongkar muat barang, perpindahan
Penumpang Tipe C
intramoda dan antarmoda angkutan
-97-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


barang, konsolidasi barang/pusat
kegiatan logistik, dan/atau tempat parkir
mobil barang.

Tempat perhentian bis untuk bongkar


muat barang yang mempunyai fasilitas
lengkap serta berfungsi sebagai simpul
jaringan transportasi nasional.
Tempat untuk melakukan kegiatan
bongkar muat barang, perpindahan
intramoda dan antarmoda angkutan
Terminal Barang * *
barang, konsolidasi barang/pusat
kegiatan logistik, dan/atau tempat parkir
mobil barang.
Terminal Penumpang yang berfungsi
melayani kendaraan penumpang umum
untuk angkutan antarkota antarprovinsi
(AKAP), angkutan lintas batas
antarnegara, angkutan antarkota dalam
provinsi (AKDP), angkutan kota (AK), serta
Jembatan angkutan pedesaan (ADES).Terminal
* *
Timbang Penumpang yang berfungsi melayani
kendaraan penumpang umum untuk
angkutan antar kota antar provinsi (AKAP),
dan angkutan lintas batas antar negara,
angkutan antar kota dalam provinsi
(AKDP), angkutan kota (AK) serta angkutan
pedesaan (ADES)
Jembatan adalah jalan yang terletak di
Jembatan * * atas permukaan air dan/atau di atas
permukaan tanah.
Jalur kereta api antarkota yang melintasi
Sistem Jaringan Jaringan Jalur Jaringan Jalur Jaringan Jalur Kereta
wilayah kabupaten/kota untuk melayani
Kereta Api Kereta Api Kereta Api Umum Api Antarkota
perpindahan orang dan/atau barang.
-98-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Jalur kereta api dalam kota untuk
Jaringan Jalur Kereta melayani perpindahan orang di wilayah
Api Perkotaan kota dan/atau perjalanan ulang-alik
dalam kota.
Jalur kereta api yang hanya digunakan
Jaringan Jalur untuk menunjang kegiatan pokok badan
*
Kereta Api Khusus usaha tertentu dan tidak digunakan untuk
melayani masyarakat umum.
Stasiun Tempat perhentian kereta api untuk
*
Penumpang keperluan naik turun penumpang.
Tempat perhentian kereta api untuk
Stasiun Kereta Api Stasiun Barang *
keperluan bongkar muat barang.
Tempat perhentian kereta api untuk
Stasiun Operasi *
keperluan pengoperasian kereta api
Perairan yang dari segi kedalaman, lebar,
Alur-Pelayaran dan bebas hambatan pelayaran lainnya
*
Kelas I dianggap aman dan selamat untuk dilayari
di bawah kewenangan Pemerintah.
Perairan yang dari segi kedalaman, lebar,
Alur-Pelayaran
Alur-Pelayaran dan bebas hambatan pelayaran lainnya
Sungai dan Alur- *
Kelas II dianggap aman dan selamat untuk dilayari
Pelayaran Danau
di bawah kewenangan provinsi.
Sistem Jaringan Perairan yang dari segi kedalaman, lebar,
Sungai, Danau, Alur-Pelayaran dan bebas hambatan pelayaran lainnya
*
dan Kelas III dianggap aman dan selamat untuk dilayari
Penyeberangan di bawah kewenangan kabupaten/kota.
Suatu alur perairan di sungai dan/atau
Lintas danau yang ditetapkan sebagai lintas
Penyeberangan * * penyeberangan antarnegara yang
Antarprovinsi menghubungkan antarjaringan jalan pada
kawasan perbatasan negara.
Lintas Suatu alur perairan di sungai dan/atau
Penyeberangan * * danau yang ditetapkan sebagai lintas
Antarnegara penyeberangan antarprovinsi yang
-99-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


menghubungkan antarjaringan jalan
nasional dan antarjaringan jalur kereta api
antarprovinsi.
Suatu alur perairan di sungai dan/atau
Lintas
danau yang ditetapkan sebagai lintas
Penyeberangan
penyeberangan antar kabupaten/kota
Antarkabupaten/ * *
yang menghubungkan antarjaringan jalan
Kota dalam
provinsi dan jaringan jalur kereta api
Provinsi
dalam provinsi.
Lintas penyeberangan dalam kota yaitu
Lintas
yang menghubungkan simpul pada
Penyeberangan * *
jaringan jalan dan/atau jaringan jalur
dalam Kota
kereta api dalam kota.
Pelabuhan yang digunakan untuk
Pelabuhan Sungai melayani angkutan sungai atau danau
*
dan Danau Utama yang terletak di sungai atau danau yang
bersifat utama.
Pelabuhan yang digunakan untuk
Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Sungai melayani angkutan sungai atau danau
dan Danau *
dan Danau yang terletak di sungai atau danau yang
Pengumpul
bersifat pengumpul.
Pelabuhan yang digunakan untuk
Pelabuhan Sungai
melayani angkutan sungai atau danau
dan Danau *
yang terletak di sungai atau danau yang
Pengumpan
bersifat pengumpan.
Pelabuhan Pelabuhan yang digunakan untuk
Penyeberangan * kegiatan angkutan penyeberangan Kelas I.
Kelas I
Pelabuhan Pelabuhan yang digunakan untuk
Pelabuhan
Penyeberangan * kegiatan angkutan penyeberangan Kelas
Penyeberangan
Kelas II II.
Pelabuhan Pelabuhan yang digunakan untuk
Penyeberangan * kegiatan angkutan penyeberangan Kelas
Kelas III III.
-100-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan
internasional, alih muat angkutan laut
dalam negeri dan internasional dalam
Pelabuhan Utama * *
jumlah besar, dan sebagai tempat asai
tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan antarprovinsi.
pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih
muat angkutan laut dalam negeri dalam
Pelabuhan
* * jumlah menengah, dan sebagai tempat
Pengumpul
asai tujuan penumpang dan/atau barang,
serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan antarprovinsi.
Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
Pelabuhan Laut kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih
muat angkutan laut dalam negeri dalam
jumlah terbatas, merupakan pengumpan
Pelabuhan
bagi Pelabuhan Utama dan Pelabuhan
Pengumpan *
Pengumpul, dan sebagai tempat asai
Regional
tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan
Pelabuhan jangkauan pelayanan antarkabupaten
Pengumpan /kota dalam provinsi.
Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih
muat angkutan laut dalam negeri dalam
Pelabuhan jumlah terbatas, merupakan pengumpan
*
Pengumpan Lokal bagi Pelabuhan Utama dan Pelabuhan
Pengumpul, dan sebagai tempat asai
tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan
-101-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


jangkauan pelayanan dalam
kabupaten/kota.
Terminal umum adalah bagian dari
pelabuhan yang terletak di dalam atau di
luar Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang
merupakan bagian dari pelabuhan
terdekat untuk melayani kepentingan
umum yang diselenggarakan oleh
Terminal Umum * * Penyelenggara Pelabuhan atau Badan
Usaha Pelabuhan yang telah atau akan
diberikan hak untuk meyelenggarakan
kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan
jasa kepelabuhanan tertentu dalam jangka
waktu tertentu dan kompensasi tertentu
yang diatur dalam perjanjian konsesi atau
bentuk kerjasama lainnya.
Terminal yang terletak di luar Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan pelabuhan yang merupakan
Terminal Khusus * *
bagian dari pelabuhan terdekat untuk
melayani kepentingan sendiri sesuai
dengan usaha pokoknya.
Tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
Pelabuhan
Pelabuhan perikanan yang digunakan sebagai tempat
Perikanan *
Perikanan kapal perikanan bersandar, berlabuh,
Samudera
dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan kelas A.
-102-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
Pelabuhan
perikanan yang digunakan sebagai tempat
Perikanan *
kapal perikanan bersandar, berlabuh,
Nusantara
dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan kelas B.
Tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
Pelabuhan perikanan yang digunakan sebagai tempat
*
Perikanan Pantai kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan kelas C.
Tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
Pelabuhan perikanan yang digunakan sebagai tempat
*
Pendaratan Ikan kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan kelas D.
Bagian dari perairan yang dapat dilayari
Alur-Pelayaran
Alur-Pelayaran di sesuai dimensi/spesifikasi kapal di laut
Umum dan * *
Laut sesuai kepentingan pelayanan masyarakat
Perlintasan
umum. Alur-Pelayaran Umum dan
-103-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Perlintasan dapat berupa Alur Laut
Kepulauan Indonesia.
Jalur yang menghubungkan masuk ke
Alur-Pelayaran wilayah perairan masuk ke pelabuhan.
* *
Masuk Pelabuhan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan dapat
berupa Alur Laut Kepulauan Indonesia.
Ruang perairan yang dari segi kedalaman,
lebar, dan bebas hambatan aman untuk
Alur Pelayaran keselamatan pelayaran tertentu, misalnya
* *
Khusus dipergunakan untuk keperluan
pertambangan, perkebunan kelapa sawit,
atau lainnya.
Alur laut yang ditetapkan sebagai alur
Alur Laut
untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut
Kepulauan * *
Kepulauan berdasarkan konvensi hukum
Indonesia
laut internasional
Bandar udara sebagai salah satu
prasarana penunjang pelayanan Pusat
Bandar Udara
Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani
Pengumpul Skala *
penumpang dengan jumlah lebih besar
Pelayanan Primer
atau sama dengan 5.000.000 (lima juta)
orang per tahun
Bandar udara sebagai salah satu
Bandar Udara prasarana penunjang pelayanan Pusat
Bandar Udara
Umum dan Bandar Udara Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani
Pengumpul Skala
Bandar Udara Pengumpul * penumpang dengan jumlah lebih besar
Pelayanan
Khusus dari atau sarna dengan 1.000.000 (satu
Sekunder
juta) dan lebih kecil dari 5.000.000 (lima
juta) orang per tahun
Bandar udara sebagai salah satu
Bandar Udara prasarana penunjang pelayanan Pusat
Pengumpul Skala * Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat
Pelayanan Tersier Kegiatan Wilayah (PKW) terdekat yang
melayani penumpang dengan jumlah lebih
-104-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


besar dari atau sarna dengan 500.000
(lima ratus ribu) dan lebih kecil dari
1.000.000 (satu juta) orang per tahun.
Bandar Udara yang mempunyai cakupan
Bandar Udara
* * pelayanan dan mempengaruhi
Pengumpan
perkembangan ekonomi terbatas.
Bandar udara yang hanya digunakan
Bandar Udara
* * untuk melayani kepentingan sendiri untuk
Khusus
menunjang kegiatan usaha pokoknya.
Dipergunakan langsung untuk kegiataan
Ruang Udara
bandar udara dan/atau sekitar bandar
untuk * * *
udara yang dipergunakan untuk operasi
Penerbangan
penerbangan.
Jalur yang bertujuan untuk mengatur
Jalur Pendaratan
* * * arus lalu lintas pendaratan dan
dan Penerbangan
penerbangan di laut.
Prasarana utama yang mendukung
Infrastruktur
seluruh kebutuhan minyak dan gas bumi,
Minyak dan Gas * *
di permukaan tanah atau di bawah
Bumi
permukaan tanah.
Jaringan yang Jaringan yang menyalurkan seluruh
Menyalurkan kebutuhan minyak dan gas bumi, di
Minyak dan Gas permukaan tanah atau di bawah
*
Jaringan Bumi dari Fasilitas permukaan tanah dari fasilitas produksi-
Sistem Jaringan Infrastruktur Produksi-Kilang pengolahan.
Energi Minyak dan Gas Pengolahan
Bumi, Jaringan Minyak Jaringan yang Jaringan yang menyalurkan seluruh
dan Gas Bumi Menyalurkan kebutuhan minyak dan gas bumi, di
Minyak dan Gas permukaan tanah atau di bawah
*
Bumi dari Fasilitas permukaan tanah dari fasilitas produksi-
Produksi-Tempat tempat penyimpanan.
Penyimpanan
Jaringan yang Jaringan yang menyalurkan seluruh
*
Menyalurkan Gas kebutuhan gas bumi di permukaan tanah
-105-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Bumi dari Kilang atau di bawah permukaan tanah dari
Pengolahan- kilang pengolahan-konsumen.
Konsumen
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
*
Tenaga Air (PLTA) tenaga air.
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
*
Tenaga Uap (PLTU) tenaga uap.
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
*
Tenaga Gas (PLTG) tenaga gas.
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Tenaga Diesel * tenaga diesel.
(PLTD)
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Tenaga Nuklir * tenaga nuklir.
Infrastruktur (PLTN)
Pembangkitan Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Tenaga Listrik dan Tenaga Surya * tenaga matahari.
Jaringan Sarana Pendukung (PLTS)
Infrastruktur Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Ketenagalistrikan Tenaga Bayu * tenaga angin.
(PLTB)
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Tenaga Panas * tenaga panas bumi.
Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
Tenaga Mikro * tekanan mikro hidro.
Hidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik Pembangkit listrik yang memanfaatkan
*
Lainnya tenaga lainnya.
Jaringan Saluran tenaga listrik yang menggunakan
Infrastruktur Jaringan Saluran Udara kawat telanjang (konduktor) di udara
Penyaluran Tenaga Transmisi Tenaga Tegangan Ultra bertegangan nominal di atas 750 kV sesuai
Listrik dan Sarana Listrik Antarsistem Tinggi (SUTUT) dengan standar di bidang
Pendukung ketenagalistrikan.
-106-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Saluran tenaga listrik yang menggunakan
Saluran Udara
kawat telanjang (konduktor) di udara
Tegangan Ekstra
bertegangan nominal di atas 230 kV.
Tinggi (SUTET)
Saluran tenaga listrik yang menggunakan
Saluran Udara
kawat telanjang (konduktor) di udara
Tegangan Tinggi
bertegangan nominal 35 kV sampai dengan
(SUTT)
230 kV.
Saluran tenaga listrik yang menggunakan
Saluran Udara kawat telanjang (konduktor) di udara
Tegangan Tinggi Arus bertegangan nominal 250 kV dan 500 kV
Searah (SUTTAS) dengan polaritas positif, negatif, atau
kombinasi dari keduanya.
Kabel Laut Jaringan energi listrik kabel bawah laut.
Jaringan penyaluran tenaga listrik dari
pembangkitan ke sistem distribusi atau ke
Saluran Transmisi
konsumen, atau penyaluran tenaga listrik
Lainnya
antarsistem selain SUTUT, SUTET, SUTT,
dan SUTTAS. dan kabel laut.
Saluran Udara Jaringan listrik berkapasitas 150 kV.
Tegangan Menengah
(SUTM)
Saluran Udara Jaringan listrik berkapasitas 70 kV.
Jaringan Tegangan Rendah
Distribusi Tenaga (SUTR)
Listrik Saluran Kabel Jaringan listrik berkapasitas 20 kV.
Tegangan Menengah
(SKTM)
Saluran Distribusi Jaringan distribusi tenaga listrik selain
Lainnya SUTM, SUTR, dan SKTM
Jaringan
Pipa/Kabel Bawah
*
Laut Penyaluran
Tenaga Listrik
-107-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Bangunan sebagai tempat distribusi arus
Gardu Listrik *
listrik.
Jaringan bergerak terestrial adalah
penyelenggaraan jaringan yang melayani
Jaringan Tetap ** * * * pelanggan bergerak tertentu meliputi
antara lain jasa radio trunking dan jasa
radio panggil untuk umum.
Jaringan bergerak seluler adalah
Jaringan Bergerak penyelenggaraan jaringan yang melayani
* *
Terestrial telekomunikasi bergerak dengan teknologi
Sistem Jaringan
seluler di permukaan bumi.
Telekomunikasi
Jaringan bergerak satelit adalah
Jaringan Bergerak
* * penyelenggaraan jaringan yang melayani
Jaringan Bergerak Seluler
telekomunikasi bergerak melalui satelit.
Jaringan bergerak terestrial adalah
penyelenggaraan jaringan yang melayani
Jaringan Bergerak
* * pelanggan bergerak tertentu meliputi
Satelit
antara lain jasa radio trunking dan jasa
radio panggil untuk umum.
Sumber atau wadah air alami dan atau
Sumber Air Lintas
buatan yang terdapat pada diatas ataupun
Negara dan Lintas * *
Sistem Jaringan di bawah permukaan tanah di wilayah
Provinsi
Sumber kota.
Daya Air Lintas Prasarana Sumber Bangunan air beserta bangunan lain yang
Negara Daya Air Lintas menunjang kegiatan pengelolaan sumber
Sistem Jaringan
dan Lintas Negara daya air, baik langsung maupun tidak
Sumber Daya Air * *
Provinsi dan Lintas langsung di wilayah kota.
Provinsi ** (tidak
ada di RDTR)
Sumber atau wadah air alami dan atau
Sistem Jaringan Sumber Air Lintas
* * buatan yang terdapat pada diatas ataupun
Sumber Daya Air Kabupaten/Kota
di bawah permukaan tanah.
-108-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Lintas Bangunan air beserta bangunan lain yang
Prasarana Sumber
Kabupaten/Kota menunjang kegiatan pengelolaan sumber
Daya Air Lintas * *
daya air, baik langsung maupun tidak
Kabupaten/Kota **
langsung di wilayah kota.
Sumber Air Titik pengambilan air yang sumber airnya
* *
Permukaan terdapat pada permukaan tanah.
Sumber Air Titik pengambilan air yang sumber airnya
Sumber Air Tanah * * terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
di bawah permukaan tanah.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari
jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
Jaringan Irigasi utama, saluran induk/ primer, saluran
*
Primer pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagisadap, bangunan sadap,
dan bangunan pelengkapnya.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari
jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
Jaringan Irigasi utama, saluran induk/ primer, saluran
*
Sekunder pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagisadap, bangunan sadap,
Prasarana Sumber Sistem Jaringan dan bangunan pelengkapnya.
Daya Air Irigasi Jaringan irigasi primer adalah bagian dari
jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
Jaringan Irigasi utama, saluran induk/ primer, saluran
*
Tersier pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagisadap, bangunan sadap,
dan bangunan pelengkapnya.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari
jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
Jaringan Irigasi Air utama, saluran induk/ primer, saluran
*
Tanah pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagisadap, bangunan sadap,
dan bangunan pelengkapnya.
-109-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Jaringan yang dapat memperlambat waktu
Jaringan
* tiba banjir dan menurunkan besarnya
Sistem Pengendali Banjir
debit banjir.
Pengendalian
Bangunan yang dapat memperlambat
Banjir Bangunan
* waktu tiba banjir dan menurunkan
Pengendali Banjir
besarnya debit banjir.
Bangunan yang menunjang kegiatan
Bangunan Sumber
* * pengelolaan air, sumber air, dan daya air
Daya Air
yang terkandung di dalamnya.
Segala hal yang berfungsi untuk menjamin
penyediaan air yang memenuhi kualitas
Jaringan Air Baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok
untuk Air Bersih * * minimal sehari-hari masyarakat pada
(dihapus) wilayah sungai lintas negara, wilayah
sungai lintas provinsi, dan wilayah sungai
strategis nasional
Sarana pengambilan dan/atau penyedia
Unit Air Baku ** *
air baku.
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk
proses pengolahan air baku menjadi air
Unit Produksi ** *
minum melalui proses fisika, kima, dan/
atau biologi
Jaringan Sarana pengaliran air minum dari
Perpipaan Unit Distribusi ** * bangunan penampungan sampai unit
Infrastruktur Sistem Penyediaan
pelayanan.
Perkotaan Air Minum (SPAM)
Titik pengambilan air terdiri atas
sambungan langsung, hidran umum,
Unit Pelayanan * dan/atau hidran kebakaran, yang harus
dipasang alat pengukuran berupa meter
air.
Sarana untuk menyadap dan menampung
Bukan Jaringan
Sumur Dangkal * air tanah yang digunakan sebagai sumber
Perpipaan
air baku untuk air minum.
-110-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Sarana berupa sumur yang bertujuan
untuk mendapatkan air baku untuk air
Sumur Pompa *
minum yang dibuat dengan mengebor
tanah pada kedalaman tertentu.
Bak Penampungan Sarana untuk menampung air hujan
*
Air Hujan sebagai air baku.
Sarana pelayanan air minum yang
digunakan secara komunal berupa bak
penampung air yang ditempatkan di atas
Terminal Air * permukaan tanah atau pondasi dan
pengisian air dilakukan dengan sistem
curah dari mobil tangki air atau kapal
tangki air.
Sarana yang dibangun untuk
Bangunan
mengumpulkan air pada sumber mata air
Penangkap Mata *
dan melindungi sumber mata air terhadap
Air
pencemaran.
Sistem Serangkaian kegiatan pengelolaan air
Pembuangan Air limbah non domestik dalam satu kesatuan
* *
Limbah Non dengan prasarana dan sarana pengelolaan
Sistem
Domestik ** air limbah non domestik.
Pengelolaan Air
Sistem Serangkaian kegiatan pengelolaan air
Limbah (SPAL)
Pembuangan Air limbah domestik dalam satu kesatuan
* *
Limbah Domestik dengan prasarana dan sarana pengelolaan
** air limbah domestik.
Sistem Satu kesatuan sarana dan prasarana
Pengelolaan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
Limbah Bahan * * * beracun (B3).
Berbahaya dan
Beracun (B3)
Sarana pemindahan dari alat angkut kecil
Sistem Jaringan Stasiun Peralihan ke alat angkut lebih besar dan diperlukan
* *
Persampahan Antara (SPA) untuk kabupaten/kota yang memiliki
lokasi TPA jaraknya lebih dari 25 km yang
-111-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


dapat dilengkapi dengan fasilitas
pengolahan sampah.
Tempat Tempat dilaksanakannya kegiatan
Pengelolaan pengumpulan, pemilahan, penggunaan
Sampah Reuse, * * ulang, dan pendauran ulang skala
Reduce, Recycle kawasan
(TPS 3R)
Tempat sebelum sampah diangkut ke
Tempat
tempat pendaur ulang, pengolahan,
Penampungan * *
dan/atau tempat pengolahan sampah
Sementara (TPS)
terpadu.
Tempat Tempat memroses dan mengembalikan
Pemrosesan Akhir * * sampah ke media lingkungan.
(TPA)
Tempat Tempat dilaksanakannya kegiatan
Pengolahan pengumpulan, pemilahan, penggunaan
* *
Sampah Terpadu ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan
(TPST) pemrosesan akhir sampah.
Jalur yang menghubungkan hunian
Jalur Evakuasi
* * dengan TES dan jalur yang
Bencana
Sistem Jaringan menghubungkan TES dengan TEA.
Evakuasi Bencana Tempat berkumpul bagi pengungsi saat
Tempat Evakuasi
* * terjadi bencana alam geologi dan juga
Bencana
berfungsi sebagai pos informasi bencana.
Saluran drainase yang menerima air dari
Jaringan Drainase
* * saluran sekunder dan menyalurkannya ke
Primer
badan air penerima.
Saluran sekunder adalah saluran drainase
Jaringan Drainase
* * yang menerima air dari saluran tersier dan
Sistem Drainase Sekunder
menyalurkannya ke saluran primer.
Saluran tersier adalah saluran drainase
Jaringan Drainase yang menerima air dari saluran
* *
Tersier penangkap dan menyalurkannya ke
saluran sekunder.
-112-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Definisi


Bagian jalur yang memanjang, dengan
atau tanpa marka Jalan, yang memiliki
Jalur Sepeda * * *
lebar cukup untuk dilewati satu sepeda,
selain sepeda motor.
Ruas pejalan kaki, baik yang terintegrasi
maupun terpisah dengan jalan, yang
Sistem Jaringan diperuntukkan untuk prasarana dan
* * *
Pejalan Kaki sarana pejalan kaki serta menghubungkan
pusat-pusat kegiatan dan/atau fasilitas
pergantian moda.
Usulan menjadi nomenklatur baru di SR
dan menjadi ketentuan khusus masuk di
Kawasan Migrasi Biota Laut
Alur Migrasi Biota Ruang yang dibutuhkan biota laut yang
* * *
Laut membutuhkan perlindungan untuk
melakukan perpindahan, misalnya alur
migrasi penyu, alur migrasi cetacean, atau
lainnya.
Sistem Jaringan Jaringan Prasarana lain yang mendukung
* * *
Prasarana Lainnya rencana struktur ruang RTRW kota
Keterangan:
1. Kolom orde bertanda (*) diisi mengikuti penamaan klasifikasi unsur dan kodifikasi pada orde pendetailan terakhir;
2. Untuk unsur yang bertanda (**) memiliki 2 (dua) bentuk geometri (contoh: Jaringan Tetap pada Sistem Jaringan Telekomunikasi memiliki 2
(dua) bentuk geometri, yaitu geometri garis untuk Jaringan Tetap dan geometri titik untuk Infrastruktur Jaringan Tetap). Ketentuan lebih lanjut
mengenai bentuk geometri dijelaskan pada Lampiran V.
-113-

TABEL IV.6
KLASIFIKASI DAN KODIFIKASI TURUNAN UNSUR PADA RENCANA POLA RUANG RTRW KOTA
Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
Kumpulan air yang besarnya
antara lain bergantung pada relief
permukaan bumi, kesarangan
Badan Air BA * * * * * * batuan pembendungnya, curah
hujan, suhu dan sebagainya,
misalnya sungai, rawa, danau,laut
dan Samudra.
Kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan
bawahannya terdiri atas:
* * * * * *
a. kawasan hutan lindung;
b. kawasan bergambut; dan
c. kawasan resapan air.
Kawasan hutan lindung adalah
Kawasan Kawasan hutan yang mempunyai
Peruntukan Kawasan yang fungsi pokok sebagai perlindungan
Lindung Memberikan Kawasan Hutan sistem penyangga kehidupan
HL * * * *
Perlindungan PTB Lindung untuk mengatur tata air,
terhadap Kawasan mencegah banjir, mengendalikan
Bawahannya ** erosi, mencegah intrusi air laut,
dan memelihara kesuburan tanah.
Kawasan yang merupakan bagian
dari kawasan lindung yang
mempunyai fungsi utama
Kawasan Lindung
LG * * * * perlindungan dan keseimbangan
Gambut
tata air, penyimpan cadangan
karbon, dan pelestarian
keanekaragaman hayati.
Kawasan Kawasan yang diperuntukkan
Perlindungan PS * * * * * * bagi kegiatan pemanfaatan lahan
Setempat ** yang dapat menjaga kelestarian
-114-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
jumlah, kualitas dan penyediaan
tata air dan kelancaran serta
ketertiban pengaturan dan
pemanfaatan air dari sumber-
sumber air.
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
Sempadan Pantai SP * * * * lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan
terhadap sempadan pantai
Luasan lahan yang mengelilingi
dan berjarak tertentu dari tepi
Sempadan Sungai SS * * * *
sungai yang berfungsi sebagai
Kawasan pelindung sungai
Luasan lahan yang mengelilingi
dan berjarak tertentu dari tepi
Sempadan Danau
DW * * * * danau/ waduk yang berfungsi
atau Waduk
sebagai Kawasan pelindung
danau/ waduk
Luasan lahan yang mengelilingi
dan berjarak tertentu dari tepi situ
yang berfungsi sebagai Kawasan
Sempadan Situ * * * *
pelindung situ

Luasan lahan yang mengelilingi


Sempadan dan berjarak tertentu dari tepi
* * * *
Embung embung yang berfungsi sebagai
Kawasan pelindung embung
Kawasan yang mengandung nilai-
Kawasan Kearifan nilai luhur yang berlaku dalam
* * * *
Lokal tatanan kehidupan masyarakat
yang bertujuan untuk melindungi
-115-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
dan mengelola kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, dan
lingkungan hidup sebagai bagian
identitas kultural, karakter, dan
peneguh jati diri bangsa.
Ruang terbuka hijau adalah area
memanjang/ jalur dan/ atau
mengelompok, yang
* * * * * * penggunaannya lebih bersifat
terbuka, tempat tumbuh tanaman,
baik yang tumbuh secara alamiah
maupun yang sengaja ditanam.
Suatu hamparan lahan yang
bertumbuhan pohonpohon yang
kompak dan rapat di dalam
RTH-
Rimba Kota * * * * wilayah perkotaan baik pada tanah
1
Negara maupun tanah hak, yang
ditetapkan sebagai hutan kota oleh
Ruang Terbuka
RTH pejabat yang berwenang.
Hijau **
Lahan terbuka yang yang
berfungsi sosial dan estetik
sebagai sarana kegiatan rekreatif,
RTH-
Taman Kota * * * * edukasi atau kegiatan lain yang
2
ditujukan untuk melayani
penduduk satu kota atau bagian
wilayah kota.
Taman yang ditujukan untuk
Taman RTH-
* * * * melayani penduduk satu
Kecamatan 3
kecamatan.
Taman yang ditujukan untuk
RTH-
Taman Kelurahan * * * * melayani penduduk satu
4
kelurahan.
-116-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
Taman yang ditujukan untuk
melayani penduduk satu RW,
RTH- khususnya kegiatan remaja,
Taman RW * * * *
5 kegiatan olahraga masyarakat,
serta kegiatan masyarakat lainnya
di lingkungan RW tersebut.
Taman yang ditujukan untuk
melayani penduduk dalam lingkup
RTH-
Taman RT * * * * 1 (satu) RT, khususnya untuk
6
melayani kegiatan sosial di
lingkungan RT tersebut.
Penyediaan ruang terbuka hijau
yang berfungsi utama sebagai
tempat penguburan jenazah.
Selain itu juga dapat berfungsi
sebagai daerah resapan air, tempat
RTH- pertumbuhan berbagai jenis
Pemakaman * * * *
7 vegetasi, pencipta iklim mikro
serta tempat hidup burung serta
fungsi sosial masyarakat disekitar
seperti beristirahat dan sebagai
sumber pendapatan.

Kawasan Suaka Alam


dikategorikan sebagai kawasan
dengan ciri khas tertentu, baik di
Kawasan Kawasan Suaka daratan maupun di perairan yang
KS KSA * * * *
Konservasi Alam ** mempunyai fungsi pokok sebagai
kawasan pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya yang
-117-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
juga berfungsi sebagai wilayah
sistem penyangga kehidupan.
Kawasan suaka alam yang karena
keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa, dan
Cagar Alam CA * * ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung
secara alami.
Kawasan suaka alam di laut yang
karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan,
Cagar Alam Laut CAL * * satwa, dan ekosistemnya atau
ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami.
Kawasan suaka alam yang
mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan/atau
Suaka Margasatwa SM * * keunikan jenis satwa yang untuk
kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya.
Kawasan suaka alam di laut yang
mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan/atau
Suaka Margasatwa
SML * * keunikan jenis satwa yang untuk
Laut
kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya.
Kawasan Kawasan dengan ciri khas
Pelestarian Alam KPA * * * * tertentu, baik di darat maupun
** diperairan yang mempunyai fungsi
-118-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
perlindungan sistem penyangga
kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa, serta pemanfaatan
secara lestari sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya.
Kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang
Taman Nasional TN * * dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi.
Kawasan pelestarian alam untuk
tujuan koleksi tumbuhan
dan/atau satwa yang alami atau
buatan, jenis asli dan atau bukan
Taman Hutan
THR * * asli, yang dimanfaatkan bagi
Raya
kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, budaya,
pariwisata, dan rekreasi.
Kawasan pelestarian alam yang
Taman Wisata terutama dimanfaatkan untuk
TWA * *
Alam pariwisata dan rekreasi alam.

Kawasan pelestarian alam di laut


Taman Wisata
TWL * * yang terutama dimanfaatkan untuk
Alam Laut
pariwisata dan rekreasi alam.
Kawasan Taman Kawasan hutan yang ditetapkan
TB * * * *
Buru sebagai tempat wisata berburu.
Kawasan Kawasan pesisir dan pulau-pulau
KWP * * * *
Konservasi di kecil dengan ciri khas tertentu
-119-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
Wilayah Pesisir yang dilindungi untuk
dan Pulau-Pulau mewujudkan Pengelolaan Wilayah
Kecil ** Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
secara berkelanjutan.
kawasan pesisir dan pulau-pulau
kecil dengan ciri khas tertentu
KP3 yang dilindungi untuk
* *
K mewujudkan Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan PulauPulau Kecil
secara berkelanjutan
Wilayah pesisir yang menjadi
tempat hidup dan
berkembangbiaknya (habitat)
suatu jenis atau sumberdaya alam
hayati yang khas, unik, langka dan
dikhawatirkan akan punah,
Suaka Pesisir SPS
Kawasan dan/atau merupakan tempat
Konservasi Pesisir kehidupan bagi jenis-jenis biota
dan Pulau-Pulau migrasi tertentu yang
Kecil ** keberadaannya memerlukan
KP3 upaya perlindungan, dan/atau
K pelestarian.
Pulau kecil yang menjadi tempat
hidup dan berkembangbiaknya
(habitat) suatu jenis atau beberapa
sumberdaya alam hayati yang
khas, unik, langka dan
Suaka Pulau Kecil SPK
dikhawatirkan akan punah, dan
atau merupakan tempat
kehidupan bagi jenis-jenis biota
migrasi tertentu yang
keberadaannya memerlukan
-120-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
upaya perlindungan, dan/atau
pelestarian.
Wilayah pesisir yang mempunyai
daya tarik sumberdaya alam
hayati, formasi geologi, dan/atau
gejala alam yang dapat
dikembangkan untuk kepentingan
Taman Pesisir TP pemanfaatan pengembangan ilmu
pengetahuan, penelitian,
pendidikan dan peningkatan
kesadaran konservasi sumberdaya
alam hayati, wisata bahari dan
rekreasi.
Pulau kecil yang mempunyai daya
tarik sumberdaya alam hayati,
formasi geologi, dan/atau gejala
alam yang dapat dikembangkan
untuk kepentingan pemanfaatan
Taman Pulau Kecil TPK
pengembangan ilmu pengetahuan,
penelitian, pendidikan dan
peningkatan kesadaran konservasi
sumberdaya alam hayati, wisata
bahari dan rekreasi.
Daerah perlindungan adat dan
budaya maritim yang mempunyai
nilai arkeologi historis khusus,
Kawasan
situs sejarah kemaritiman dan
Konservasi KMR * *
tempat ritual keagamaan atau adat
Maritim **
dan sifatnya sejalandengan upaya
konservasi pesisir dan pulau-
pulau kecil.
-121-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
Wilayah pesisir dan/atau pulau
Daerah kecil yang memiliki kesatuan
Perlindungan Adat PAM masyarakat hukum adat dan/atau
Maritim kearifan lokal, hak tradisional dan
lembaga adat yang masih berlaku.
Daerah Tempat tenggelamnya kapal yang
Perlindungan PBM mempunyai nilai arkeologi-historis
Budaya Maritim khusus;
Kawasan perairan yang dilindungi,
dikelola dengan sistem zonasi
Kawasan
untuk mewujudkan pengelolaaan
Konservasi KPR * *
sumber daya ikan dan
Perairan
lingkungannya secara
berkelanjutan.
ADT Daerah tertentu yang ditumbuhi
pohon-pohon yang tidak dipelihara
Kawasan Hutan
* * * * * * yang dimiliki suatu kelompok
Adat
masyarakat secara turun-
temurun.
Wilayah yang ditetapkan dengan
* * * * fungsi utama untuk melindungi
Cagar Alam Geologi.
Kawasan Kawasan yang merupakan lokasi
LGE-
Keunikan Batuan * * bentukan geologi yang mempunyai
1
Kawasan Cagar dan Fosil keunikan batuan dan fosil.
CAG
Kawasan Lindung Alam Geologi ** Kawasan Kawasan atau merupakan lokasi
LGE LGE-
Geologi Keunikan Bentang * * yang mempunyai keunikan
2
Alam bentang alam.
Kawasan Kawasan atau merupakan lokasi
LGE-
Keunikan Proses * * yang mempunyai keunikan proses
3
Geologi geologi.
Kawasan yang Kawasan Imbuhan LGE- Kawasan imbuhan air tanah
PAT * *
Memberikan Air Tanah 4 ditetapkan dengan kriteria
-122-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
Perlindungan memiliki jenis fisik batuan dengan
terhadap Air kemampuan meluluskan air
Tanah dengan jumlah yang berarti,
memiliki lapisan penutup tanah
berupa pasir sampai lanau,
memiliki hubungan hidrogeologis
yang menerus dengan daerah
lepasan, dan memiliki muka air
tanah tidak tertekan yang letaknya
lebih tinggi daripada muka air
tanah yang tertekan.
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan,
penggunaan, dan pengendalian
atas sumber daya yang ada pada
danau atau waduk dapat
Sempadan Mata dilaksanakan sesuai dengan
MA * *
Air tujuannya.
Kawasan yang memiliki kriteria
daratan di sekeliling mata air yang
mempunyai manfaat untuk
mempertahankan fungsi mata air
dan wilayah dengan jarak paling
sedikit 200 (dua ratus) meter dari
mata air.
Kawasan yang merupakan lokasi
Kawasan Cagar bangunan hasil budaya manusia
CB * * * * * *
Budaya yang bernilai tinggi maupun
bentukan geologi yang khas.
-123-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
Kawasan Hutan yang tumbuh di air
Ekosistem EM * * * * * * payau,dan dipengaruhi oleh
Mangrove pasang-surut air laut
Bagian jalan yang berada di antara
Badan Jalan BJ * * * * * * kisi-kisi jalan dan merupakan
lajur utama.
Kawasan hutan yang secara ruang
Kawasan Hutan digunakan untuk budi daya hutan
HPT * * * *
Produksi Terbatas
alam.
Kawasan hutan yang secara ruang
Kawasan Hutan
HP * * * * digunakan untuk budi daya hutan
Kawasan Hutan Produksi Tetap
KHP alam dan hutan tanaman.
Produksi Kawasan hutan yang secara ruang
dicadangkan untuk digunakan
Kawasan Hutan
bagi perkembangan transportasi,
Produksi yang HPK * * * *
Kawasan transmigrasi, permukiman,
dapat Dikonversi
Peruntukan pertanian, perkebunan, industri,
Budi Daya dan lain-lain.
Kawasan perkebunan yang dapat
Kawasan
dibudayakan oleh masyarakat
Perkebunan KR * * * * * *
sekitarnya dengan mengikuti
Rakyat
ketentuan yang ditetapkan.
Peruntukan ruang yang
Kawasan
P-1 * * * * dikembangkan untuk tanaman
Tanaman Pangan
pangan
Peruntukan ruang yang
Kawasan dikembangkan untuk tanaman
P Kawasan
Pertanian P-2 * * * * tahunan/ perkebunan yang
Hortikultura
menghasilkan baik pangan dan
bahan baku industri
Kawasan Peruntukan ruang yang
P-3 * * * *
Perkebunan dikembangkan untuk tanaman
-124-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
tahunan atau perkebunan yang
menghasilkan baik bahan pangan
maupun bahan baku industri.
Peruntukan ruang yang
dikembangkan untuk usaha
Kawasan peternakan baik secara sambilan,
P-4 * * * *
Peternakan cabang usaha, usaha pokok
maupun industri, serta sebagai
padang pengembalaan ternak
Kawasan yang dikembangkan
Kawasan untuk penangkapan ikan dan
Perikanan IK-1 * * * * organisme air lainnya di alam liar
Tangkap (laut, sungai, danau, dan badan air
lainnya)
Kawasan
IK Kawasan yang ditetapkan dengan
Perikanan
fungsi utama untuk budidaya Ikan
Kawasan
atas dasar potensi sumberdaya
Perikanan Budi IK-2 * * * *
alam, sumberdaya manusia, dan
Daya
kondisi lingkungan serta kondisi
prasarana sarana umum yang ada.
Bagian dari Wilayah
Pertambangan yang telah memiliki
Kawasan
ketersediaan data, potensi,
Pertambangan MRA * *
dan/atau informasi geologi yang
Mineral Radioaktif
secara dominan terdapat
Kawasan Kawasan
komoditas tambang radioaktif.
Pertambangan dan TE Pertambangan MN
Wilayah Usaha Pertambangan
Energi Mineral
Mineral Logam adalah Bagian dari
Kawasan
Wilayah Pertambangan yang telah
Pertambangan MLG * *
memiliki ketersediaan data,
Mineral Logam
potensi, dan/atau informasi
geologi yang secara dominan
-125-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
terdapat komoditas tambang
mineral logam.
Bagian dari Wilayah
Pertambangan yang telah memiliki
Kawasan
ketersediaan data, potensi,
Pertambangan
MNL * * dan/atau informasi geologi yang
Mineral Bukan
secara dominan terdapat
Logam
komoditas tambang mineral bukan
logam.
Bagian dari Wilayah
Kawasan Pertambangan yang telah memiliki
Peruntukan ketersediaan data, potensi,
MBT * *
Pertambangan dan/atau informasi geologi yang
Batuan secara dominan terdapat
komoditas tambang batuan.
Bagian dari WUP Batubara yang
Kawasan
diberikan kepada Badan Usaha,
Pertambangan BR * * * *
koperasi, dan perseorangan
Batubara
melalui lelang.
Kawasan Kawasan yang mendukung
Pertambangan seluruh kebutuhan minyak dan
MG * * * *
Minyak gas bumi, di permukaan tanah
dan Gas Bumi atau di bawah permukaan tanah.
Kawasan yang mendukung
sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas,
Kawasan Panas uap air, serta batuan Bersama
PB * * * *
Bumi mineral ikutan dan gas lainnya
yang secara genetik tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem
panas bumi.
-126-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
Kawasan Kawasan yang mendukung
Pembangkitan PTL * * * * kegiatan memproduksi tenaga
Tenaga Listrik listrik.
Kawasan yang mendukung
kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku,
Kawasan barang setengah jadi dan atau
Peruntukan KPI * * * * * * barang jadi menjadi barang
Industri dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
Kawasan budidaya yang dikembangkan
W * * * * * *
Pariwisata untuk mengembangkan kegiatan
pariwisata baik alam, buatan,
maupun budaya.
Peruntukan ruang yang terdiri
atas kelompok rumah tinggal yang
Kawasan
R * * * * mewadahi kehidupan dan
Perumahan
penghidupan masyarakat yang
dilengkapi dengan fasilitasnya.
Kawasan Kawasan tempat mengurus suatu
KT * * * *
Perkantoran pekerjaan
Kawasan
PM Fasilitas yang dibangun oleh
Permukiman
pengembang pada lingkungan
perumahan dan kawasan
Kawasan Fasilitas
komersial, terdiri dari : Jaringan
Umum dan FUS * * * *
air bersih, Jaringan listrik,
Fasilitas Sosial
Penerangan jalan umum, Jaringan
gas, Jaringan Telepon, Terminal
angkutan umum/ shelter bus,
-127-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
Sarana kebersihan/ pembuangan
sampah, Hydrant/ Pemadam
kebakaran, Jembatan
Penyebrangan Orang dan fasilitas
umum lainnya.
Kawasan yang berfungsi untuk
tempat atau wadah air alami dan/
Kawasan Sumber
SDA * * * * atau buatan yang terdapat pada, di
Daya Air
atas, atau di bawah permukaan
tanah.
Ruang terbuka di bagian wilayah
perkotaan yang tidak termasuk
dalam kategori RTH, berupa lahan
Kawasan Ruang
yang diperkeras atau yang berupa
Terbuka Non RTNH * * * *
badan air, maupun kondisi
Hijau
permukaan tertentu yang tidak
dapat ditumbuhi tanaman atau
berpori.
Kawasan yang digunakan utnuk
kegiatan memindahkan korban
bencana dari lokasi bencana ke
Tempat Evakuasi
EB * * * * tempat yang aman atau
Bencana
penampungan pertama untuk
mendapatkan tindakan
penanganan lebih lanjut.
Kawasan menampung unit-unit
usaha dalam skala kecil dan tidak
Kawasan Sektor
SI * * * * berbadan usaha dengan
Informal
kepemilikan individu atau
keluarga.
Kawasan Kawasan yang merupakan
Infrastruktur IR * * * * prasarana untuk kegiatan utama
Perkotaan bukan pertanian dengan susunan
-128-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
fungsi Kawasan sebagai tempat
permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa, pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.
Kawasan
Pemerintahan dan
Pelayanan Umum
Kawasan yang direncanakan
terdiri atas minimal 3 fungsi
(campuran hunian dan non-
hunian) dengan luas 0,5-60 Ha,
dengan kepadatan menengah
hingga tinggi yang terintegrasi baik
secara fisik maupun fungsi, dalam
bentuk vertikal, horizontal, atau
Kawasan
C * * * * * * kombinasi keduanya,
Campuran
berkeseuaian, saling melengkapi,
saling mendukung terhubung
antara satu dengan lainnya
sebagai satu kesatuan, serta
merupakan kawasan ramah
pejalan kaki, dan dilengkapi oleh
prasarana dan sarana yang
memadai.
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
Kawasan budidaya difungsikan untuk
Perdagangan dan K * * * * * * pengembangan kegiatan usaha
Jasa yang bersifat komersial,
tempatbekerja, tempat berusaha,
serta tempat hiburan dan rekreasi,
-129-

Nama
Orde 1 Kode Orde 2 Kode Orde 3 Kode Orde 4 Kode Definisi
Unsur
serta fasilitas umum/sosial
pendukungnya.
Kawasan Kawasan tempat mengurus suatu
KT * * * * * *
Perkantoran pekerjaan
Kawasan
Pemerintahan dan * * * * * *
Pelayanan Umum
Kawasan yang merupakan bagian
dari kawasan budi daya yang
dikembangkan untuk menampung
fungsi transportasi dalam upaya
Kawasan untuk mendukung kebijakan
TR * * * * * *
Transportasi pengembangan sistem
transportasi yang tertuang di
dalam rencana tata ruang yang
meliputi transportasi darat, udara,
dan perairan.
Kawasan yang merupakan bagian
dari kawasan budidaya yang
dikembangkan untuk menjamin
kegiatan dan pengembangan
Kawasan
bidang pertahanan dan keamanan
Pertahanan dan HK * * * * * *
seperti kantor, instalasi hankam
Keamanan
pertahanan dan keamanan,
termasuk tempat latihan baik pada
tingkat nasional, Kodam, Korem,
Koramil, dsb dan sebagainya.
Keterangan :
Kolom orde bertanda (*) diisi mengikuti penamaan klasifikasi unsur dan kodifikasi pada orde pendetailan terakhir, khusus untuk unsur bertanda
(**) apabila belum dapat didetailkan, maka klasifikasi unsur dan kodifikasi dapat diturunkan sampai orde terakhir.
-130-

B. Klasifikasi turunan unsur RDTR Kabupaten/Kota


Klasifikasi turunan unsur RDTR Kabupaten/Kota adalah informasi yang memuat unsur rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang skala
penyusunan RDTR Kabupaten/Kota. Rincian klasifikasi turunan unsur pada rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang pada penyusunan
RDTR Kabupaten/Kota tercantum pada Tabel IV.7 dan Tabel IV.8.

TABEL IV.7
KLASIFIKASI TURUNAN UNSUR PADA RENCANA STRUKTUR RUANG RDTR KABUPATEN/KOTA
Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi
Pusat pelayanan kota merupakan pusat pelayanan
Pusat Pelayanan Kota/Kawasan
* ekonomi, sosial, dan/atau administrasi yang
Perkotaan
melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional.
Sub Pusat pelayanan kota merupakan pusat
Sub Pusat Pelayanan
* pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau administrasi
Kota/Kawasan Perkotaan
yang melayani sub wilayah kota.
Segala sesuatu yang menjadi bagian wilayah dari
Rencana Pengembangan Pusat Lingkungan Kecamatan
daerah Kabupaten/ Kota yang dipimpin oleh camat
Pusat Pelayanan
Segala sesuatu yang menjadi bagian wilayah dari
Pusat Lingkungan Kelurahan
Kecamatan sebagai perangkat Kecamatan
Pusat Lingkungan Segala sesuatu yang menjadi bagian dari kerja
lurah dan merupakan lembaga yang dibentuk
Pusat Rukun Warga melalui musyawarah pengurus RT di wilayah
kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa
atau Lurah
Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna
Jalan Arteri Primer * antarpusat kegiatan nasional atau antara pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah
Jalan yang menghubungkan kawasan primer
dengan kawasan sekunder kesatu, kawasan
Rencana Jaringan
Jalan Arteri Sekunder * sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
Transportasi
kesatu, atau kawasan sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kedua
Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna
Jalan Kolektor Primer * antara pusat kegiatan nasional dengan pusat
kegiatan lokal, antarpusat kegiatan wilayah, atau
-131-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat
kegiatan lokal
Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder
kedua dengan kawasan sekunder kedua atau
Jalan Kolektor Sekunder *
kawasan sekunder kedua dengan kawasan
sekunder ketiga.
Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna
pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan
lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat
Jalan Lokal Primer *
kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal,
atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan
lingkungan, serta antarpusat kegiatan lingkungan.
Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder
kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder
Jalan Lokal Sekunder *
kedua dengan perumahan, kawasan sekunder
ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.
Fungsi jalan yang menghubungkan antarpusat
Jalan Lingkungan Primer * kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan di
dalam lingkungan kawasan perdesaan.
Jalan Lingkungan Sekunder Fungsi jalan yang menghubungkan antarpersil
*
dalam kawasan perkotaan.
* Jalan umum untuk lalu lintas menerus yang
memberikan pelayanan menerus/tidak terputus
dengan pengendalian jalan masuk secara penuh,
Jalan Bebas Hambatan dan tanpa adanya persimpangan sebidang, serta
dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan, paling
sedikit 2 (dua) laju setiap arah dan dilengkapi
dengan median.
Jalan umum yang merupakan bagian sistem
Jalan Tol * jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang
penggunanya diwajibkan membayar tol.
Jalan Strategis * Jalan yang mempunyai nilai strategis.
Jalan yang dibangun dan dipelihara oleh orang
Jalan Khusus *
atau instansi untuk melayani kepentingan sendiri.
-132-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Seluruh bagian jalan yang digunakan untuk jalur
Jalan Masuk dan Keluar Terminal masuk dan keluar kendaraan bermotor umum,
*
Barang dan Penumpang menaikkan dan menurunkan orang dan/ atau
barang, serta perpindahan moda angkutan
Jalan Menuju Moda Transportasi Seluruh bagian jalan yang digunakan untuk jalur
*
Umum menuju moda transportasi umum
Seluruh bagian jalan yang digunakan untuk jalur
masuk dan keluar dari tempat kendaraan berhenti
Jalan Masuk dan Keluar Parkir *
atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan
ditinggalkan pengemudinya
Terminal Penumpang yang berfungsi melayani
kendaraan penumpang umum untuk angkutan
antar kota antar provinsi (AKAP), angkutan lintas
Terminal Penumpang Tipe A *
batas antar negara, angkutan antar kota dalam
provinsi (AKDP), angkutan kota (AK) dan angkutan
pedesaan (ADES)
Terminal Penumpang yang berfungsi melayani
kendaraan penumpang umum untuk angkutan
Terminal Penumpang Tipe B *
antar kota dalam provinsi (AKDP), angkutan kota
(AK), dan angkutan pedesaan (ADES)
Terminal Penumpang yang berfungsi melayani
Terminal Penumpang Tipe C * kendaraan penumpang umum untuk angkutan
kota (AK), dan angkutan pedesaan (ADES)
Tempat untuk melakukan kegiatan bongkar muat
barang, perpindahan intramoda dan antarmoda
Terminal Barang * angkutan barang, konsolidasi barang/pusat
kegiatan logistik, dan/atau tempat parkir mobil
barang.
Alat dan tempat yang digunakan untuk
Jembatan Timbang * pengawasan dan pengamanan jalan dengan
menimbang muatan kendaraan angkutan
Jembatan adalah jalan yang terletak di atas
Jembatan * permukaan air dan/atau di atas permukaan
tanah.
-133-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Pangkalan Kendaraan bermotor umum yang
digunakan untuk mengatur kedatangan dan
Pangkalan Angkutan Umum * keberangkatan, menaikkan dan menurunkan
orang dan/ atau barang, serta perpindahan moda
angkutan
Tempat pemberhentian kendaraan Bermotor
Halte * Umum untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang.
Jalur kereta api antarkota yang melintasi wilayah
Jalur Ganda Kereta Api Antarkota kabupaten/kota untuk melayani perpindahan
Jaringan Jalur Kereta Api orang dan atau barang dengan dua jalur.
Antarkota Jalur kereta api antarkota yang melintasi wilayah
Jalur Tunggal Kereta Api
kabupaten/kota untuk melayani perpindahan
Antarkota
orang dan atau barang dengan satu jalur.
Jalur kereta api dalam kabupaten/kota untuk
Jalur Ganda Kereta Api Perkotaan melayani perpindahan orang di wilayah perkotaan
dan/atau perjalanan ulang-alik dengan dua jalur.
Jalur kereta api dalam kabupaten/kota untuk
Jalur Tunggal Kereta Api
melayani perpindahan orang di wilayah perkotaan
Perkotaan
dan/atau perjalanan ulang-alik dengan satu jalur.
Jalur rel tunggal untuk kereta api yang dapat
Jalur Monorel berjalan di atas rel dan menggantung pada jalan
rel.
Jaringan Jalur Kereta Api
Jalur kereta api yang terdiri atas rangkaian petak
Perkotaan
jalan rel yang meliputi ruang manfaat jalur kereta
api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang
Jalur Kereta Rel Listrik
pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas
dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas
kereta api listrik
Jalur kereta api yang terdiri atas rangkaian petak
jalan rel yang meliputi ruang manfaat jalur kereta
Jalur MRT
api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang
pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas
-134-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas
kereta api MRT
Jalur kereta api yang terdiri atas rangkaian petak
jalan rel yang meliputi ruang manfaat jalur kereta
api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang
Jalur LRT
pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas
dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas
kereta api LRT
Jalur kereta api yang hanya digunakan untuk
menunjang kegiatan pokok badan usaha tertentu
Jaringan Jalur Kereta Api Khusus *
dan tidak digunakan untuk melayani masyarakat
umum.
Tempat perhentian kereta api untuk keperluan
Stasiun Penumpang Besar
naik turun penumpang pada kota besar.
Tempat perhentian kereta api untuk keperluan
Stasiun Penumpang Sedang
naik turun penumpang pada kota sedang.
Tempat perhentian kereta api untuk keperluan
Stasiun Penumpang Kecil
naik turun penumpang pada kota kecil.
Tempat perhentian kereta api untuk keperluan
Stasiun Barang
bongkar muat barang.
Stasiun Kereta Api
Tempat perhentian kereta api yang memiliki
fasilitas untuk bersilang, menyusul kereta api
dan/ atau langsir, dan dapat berfungsi untuk
naik/turun penumpang dan/ atau bongkar muat
Stasiun Operasi
barang.

Tempat perhentian kereta api untuk keperluan


pengoperasian kereta api
Perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan
bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman
Alur-Pelayaran Kelas I *
dan selamat untuk dilayari di bawah kewenangan
Pemerintah.
Perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan
Alur-Pelayaran Kelas II *
bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman
-135-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


dan selamat untuk dilayari di bawah kewenangan
provinsi.
Perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan
bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman
Alur-Pelayaran Kelas III *
dan selamat untuk dilayari di bawah kewenangan
kabupaten/kota.
Suatu alur perairan di sungai dan/atau danau
Lintas Penyeberangan yang ditetapkan sebagai lintas penyeberangan
*
Antarnegara antarnegara yang menghubungkan antarjaringan
jalan pada kawasan perbatasan negara.
Suatu alur perairan di sungai dan/atau danau
yang ditetapkan sebagai lintas penyeberangan
Lintas Penyeberangan
* antarprovinsi yang menghubungkan antarjaringan
Antarprovinsi
jalan nasional dan antarjaringan jalur kereta api
antarprovinsi.
Suatu alur perairan di sungai dan/atau danau
Lintas Penyeberangan yang ditetapkan sebagai lintas penyeberangan
Antarkabupaten/Kota dalam * antar kabupaten/kota yang menghubungkan
Provinsi antarjaringan jalan provinsi dan jaringan jalur
kereta api dalam provinsi
Lintas penyeberangan dalam kabupaten/kota
Lintas Penyeberangan dalam yaitu yang menghubungkan simpul pada jaringan
*
Kabupaten jalan dan/atau jaringan jalur kereta api dalam
kabupaten atau kota.
Lintas penyeberangan dalam kota yaitu yang
menghubungkan simpul pada jaringan jalan
Lintas Penyeberangan dalam Kota *
dan/atau Jaringan jalur kereta api dalam
kabupaten atau kota
Pelabuhan yang digunakan untuk melayani
Pelabuhan Sungai dan Danau
* angkutan sungai atau danau yang terletak di
Utama
sungai atau danau yang bersifat utama.
Pelabuhan yang digunakan untuk melayani
Pelabuhan Sungai dan Danau
* angkutan sungai atau danau yang terletak di
Pengumpul
sungai atau danau yang bersifat pengumpul.
-136-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Pelabuhan yang digunakan untuk melayani
Pelabuhan Sungai dan Danau
* angkutan sungai atau danau yang terletak di
Pengumpan
sungai atau danau yang bersifat pengumpan.
Pelabuhan yang digunakan untuk kegiatan
Pelabuhan Penyeberangan Kelas I *
angkutan penyeberangan Kelas I.
Pelabuhan yang digunakan untuk kegiatan
Pelabuhan Penyeberangan Kelas II *
angkutan penyeberangan Kelas II.
Pelabuhan Penyeberangan Kelas Pelabuhan yang digunakan untuk kegiatan
*
III angkutan penyeberangan Kelas III.
Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan
internasional, alih muat angkutan laut dalam
negeri dan internasional dalam jumlah besar,
Pelabuhan Utama *
dan sebagai tempat asai tujuan penumpang
dan/atau barang, serta angkutan
penyeberangan dengan jangkauan pelayanan
antarprovinsi.
pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih
muat angkutan laut dalam negeri dalam
Pelabuhan Pengumpul * jumlah menengah, dan sebagai tempat asai
tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan jangkauan
pelayanan antarprovinsi.
Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih
muat angkutan laut dalam negeri dalam
Pelabuhan Pengumpan Regional * jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi
Pelabuhan Utama dan Pelabuhan Pengumpul,
dan sebagai tempat asai tujuan penumpang
dan/atau barang, serta angkutan
-137-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


penyeberangan dengan jangkauan pelayanan
antarkabupaten /kota dalam provinsi.
Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat
angkutan laut dalam negeri dalam jumlah
terbatas, merupakan pengumpan bagi Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpan Lokal *
Utama dan Pelabuhan Pengumpul, dan sebagai
tempat asai tujuan penumpang dan/atau barang,
serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan
pelayanan dalam kabupaten/kota.
Terminal umum adalah bagian dari pelabuhan
yang terletak di dalam atau di luar Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian
dari pelabuhan terdekat untuk melayani
kepentingan umum yang diselenggarakan oleh
Terminal Umum * Penyelenggara Pelabuhan atau Badan Usaha
Pelabuhan yang telah atau akan diberikan hak
untuk meyelenggarakan kegiatan penyediaan
dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan tertentu
dalam jangka waktu tertentu dan kompensasi
tertentu yang diatur dalam perjanjian konsesi atau
bentuk kerjasama lainnya.
Terminal yang terletak di luar Daerah Lingkungan
Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan
Terminal Khusus * pelabuhan yang merupakan bagian dari
pelabuhan terdekat untuk melayani kepentingan
sendiri sesuai dengan usaha pokoknya.
Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
Pelabuhan Perikanan Samudera *
sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
-138-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan kelas A
Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
Pelabuhan Perikanan Nusantara *
tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan kelas B
Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
Pelabuhan Perikanan Pantai *
tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan kelas C
Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
Pelabuhan Pendaratan Ikan *
tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan kelas D
Bagian dari perairan yang dapat dilayari sesuai
Alur-Pelayaran Umum dan
* dimensi/spesifikasi kapal di laut sesuai
Perlintasan
kepentingan pelayanan masyarakat umum.
Jalur perairan yang menghubungkan ruang
Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan *
masuk ke wilayah perairan pelabuhan.
Ruang perairan yang dari segi kedalaman, lebar,
Alur Pelayaran Khusus * dan bebas hambatan aman untuk keselamatan
pelayaran tertentu, misalnya dipergunakan untuk
-139-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


keperluan pertambangan, perkebunan kelapa
sawit, atau lainnya.
Alur laut yang ditetapkan sebagai alur untuk
Alur Laut Kepulauan Indonesia * pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan
berdasarkan konvensi hukum laut internasional
Bandar udara sebagai salah satu prasarana
penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional
Bandar Udara Pengumpul Skala
* (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah
Pelayanan Primer
lebih besar atau sama dengan 5.000.000 (lima
juta) orang per tahun
Bandar udara sebagai salah satu prasarana
penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional
Bandar Udara Pengumpul Skala (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah
*
Pelayanan Sekunder lebih besar dari atau sarna dengan 1.000.000 (satu
juta) dan lebih kecil dari 5.000.000 (lima juta)
orang per tahun
Bandar udara sebagai salah satu prasarana
penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional
(PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) terdekat
Bandar Udara Pengumpul Skala
* yang melayani penumpang dengan jumlah lebih
Pelayanan Tersier
besar dari atau sarna dengan 500.000 (lima ratus
ribu) dan lebih kecil dari 1.000.000 (satu juta)
orang per tahun.
Bandar Udara yang mempunyai cakupan
Bandar Udara Pengumpan * pelayanan dan mempengaruhi perkembangan
ekonomi terbatas.
Bandar udara yang hanya digunakan untuk
Bandar Udara Khusus * melayani kepentingan sendiri untuk menunjang
kegiatan usaha pokoknya.
Ruang udara untuk penerbangan, yang
dipergunakan langsung untuk kegiataan bandar
Ruang Udara untuk Penerbangan *
udara dan/atau sekitar bandar udara yang
dipergunakan untuk operasi penerbangan.
-140-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Jalur Pendaratan dan Jalur yang bertujuan untuk mengatur arus lalu
*
Penerbangan lintas pendaratan dan penerbangan di laut.
Tempat penimbunan dan penyaluran bahan bakar
yang dimiliki atau dikuasai PT Pertamina (Persero)
Sarana Penyimpanan Bahan
dan/ atau badan usaha lainnya yang mendapat
Bakar
penugasan penyediaan dan pendistribusian jenis
Infrastruktur Minyak dan Gas bahan bakar tertentu.
Bumi Sarana yang mendukung poses kondensasi dari
fase gas bumi pada tekanan dan temperature
Sarana Pengolahan Hasil
atmosfer berupa fraksi pentana ke atas beserta
Pembakaran
faslitas pendukungnya yang dibangun oleh Badan
Usaha Swasta di dalam negeri.
Jaringan yang menyalurkan seluruh kebutuhan
Jaringan yang Menyalurkan
minyak di permukaan tanah atau di bawah
Minyak Bumi dari Fasilitas
Jaringan yang Menyalurkan permukaan tanah dari fasilitas produksi-
Produksi-Kilang Pengolahan
Minyak dan Gas Bumi dari pengolahan.
Fasilitas Produksi-Kilang Jaringan yang menyalurkan seluruh kebutuhan
Jaringan yang Menyalurkan Gas
Pengolahan gas bumi di permukaan tanah atau di bawah
Rencana Jaringan Energi Bumi dari Fasilitas Produksi-
permukaan tanah dari fasilitas produksi-
Kilang Pengolahan
pengolahan.
Jaringan yang Menyalurkan Jaringan yang menyalurkan seluruh kebutuhan
Minyak Bumi dari Fasilitas minyak di permukaan tanah atau di bawah
Produksi-Penyimpanan permukaan tanah dari fasilitas produksi-tempat
Jaringan yang Menyalurkan
penyimpanan.
Minyak dan Gas Bumi dari
Fasilitas Produksi-Penyimpanan Jaringan yang Menyalurkan Gas Jaringan yang menyalurkan seluruh kebutuhan
Bumi dari Fasilitas Produksi- gas bumi di permukaan tanah atau di bawah
Penyimpanan permukaan tanah dari fasilitas produksi-tempat
penyimpanan.
Jaringan yang menyalurkan seluruh kebutuhan
Jaringan yang Menyalurkan Gas
gas bumi di permukaan tanah atau di bawah
Bumi dari Kilang Pengolahan- *
permukaan tanah dari kilang pengolahan-
Konsumen
konsumen.
Pembangkit Listrik Tenaga Air Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
*
(PLTA) tenaga listrik dengan menggunakan tenaga air.
-141-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Pembangkit Listrik Tenaga Uap Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
*
(PLTU) tenaga listrik dengan menggunakan tenaga uap.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
*
(PLTG) tenaga listrik dengan menggunakan tenaga gas.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
*
(PLTD) tenaga listrik dengan menggunakan tenaga diesel.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
*
(PLTN) tenaga listrik dengan menggunakan tenaga nuklir.
Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
* tenaga listrik dengan menggunakan tenaga
(PLTS)
matahari.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
*
(PLTB) tenaga listrik dengan menggunakan tenaga angin.
Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
Pembangkit Listrik Tenaga Panas
* tenaga listrik dengan menggunakan tenaga panas
Bumi (PLTP)
bumi.
Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
* tenaga listrik dengan menggunakan tekanan mikro
Hidro (PLTMH)
hidro
Bangunan yang menjadi tempat mesin pembangkit
Pembangkit Listrik Lainnya *
tenaga listrik dengan menggunakan tenaga lain.
Saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat
Saluran Udara Tegangan Ultra telanjang (konduktor) di udara bertegangan
*
Tinggi (SUTUT) nominal di atas 750 kV sesuai dengan standar di
bidang ketenagalistrikan.
Saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat
Saluran Udara Tegangan Ekstra
* telanjang (konduktor) di udara bertegangan
Tinggi (SUTET)
nominal di atas 230 kV.
Saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat
Saluran Udara Tegangan Tinggi
* telanjang (konduktor) di udara bertegangan
(SUTT)
nominal 35 kV sampai dengan 230 kV.
Saluran Udara Tegangan Tinggi Saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat
*
Arus Searah (SUTTAS) telanjang (konduktor) di udara bertegangan
-142-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


nominal 250 kV dan 500 kV dengan polaritas
positif, negatif, atau kombinasi dari keduanya.
Kabel Laut * Jaringan energi listrik kabel bawah laut.
Kabel Bawah Tanah * Jaringan energi listrik kabel bawah tanah.
Jaringan penyaluran tenaga listrik dari
pembangkitan ke sistem distribusi atau ke
Saluran Transmisi Lainnya * konsumen, atau penyaluran tenaga listrik
antarsistem selain SUTUT, SUTET, SUTT, dan
SUTTAS. dan kabel laut.
Saluran Udara Tegangan Jaringan listrik berkapasitas 150 kV.
*
Menengah (SUTM)
Saluran Udara Tegangan Rendah Jaringan listrik berkapasitas 70 kV.
*
(SUTR)
Saluran Kabel Tegangan Jaringan listrik berkapasitas 20 kV.
*
Menengah (SKTM)
Jaringan distribusi tenaga listrik selain SUTM,
Saluran Distribusi Lainnya *
SUTR, dan SKTM
Bangunan sebagai tempat distribusi arus listrik.
Gardu Induk

Gardu yang berfungsi sebagai sarana manuver


pengendali beban listrik jika terjadi gangguan
Gardu Hubung aliran listrik, program pelaksanaan pemeliharaan
atau untuk maksud mempertahankan kontinuitas
Gardu Listrik pelayanan.
Suatu bangunan gardu listrik yang terdiri dari
instalasi perlengkapan hubung bagi tegangan
menengah, transformator distribusi, dan
Gardu Distribusi perlengkapan hubung bagi tegangan rendah untuk
memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para
pelanggan baik dengan tegangan menengah
maupun tegangan rendah.
Rencana Jaringan Rangkaian perangkat telekomunikasi jaringan
Jaringan Tetap Jaringan Serat Optik
Telekomunikasi serat optik.
-143-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi

Jaringan telekomunikasi utama yang berbasis


serat optik, menghubungkan antar ibu kota
propinsi dan/atau antar jaringan lainnya yang
menghubungkan kota/kabupaten sehingga
terbentuk konfigurasi ring.
Tempat atau instalasi bangunan telepon otomat
Stasiun Telepon Otomat (STO) yang menjadi pusat atau penghubung jaringan
telepon.
Rumah kecil yang merupakan tempat distribusi
kabel telepon yang digunakan untuk
Rumah Kabel mendistribusikan atau mengkoneksikan antara
kabel primer dari kabel sentral dengan kabel
sekunder
Unit terminal kabel tempat penyambungan antara
kabel sekunder dengan kabel distribusi penanggal
yang mempunyai fungsi sebagai tempat
Kotak Pembagi
penyambungan antara kabel sekunder dengan
kabel distribusi, dan sebagai tempat pengetesan
untuk melokalisir gangguan
Pusat Otomasi Sambungan Bangunan sebagai tempat yang merupakan pusat
Telepon automiatisasi sambungan telepon.
Telepon yang mengacu pada link transmisi
nirkabel menggunakan seluler untuk
Telepon Fixed Line
menghubungkan pelanggan di lokasi tetap untuk
pertukaran lokal
Rangkaian perangkat telekomunikasi jaringan
Jaringan Mikro Digital
mikro digital.
Komunikasi dari titik ke titik yang
Jaringan Bergerak Terestrial
Stasiun Transmisi (Sistem menghubungkan stasuun penyiaran dari suatu
Televisi) Lembaga penyiaran dengan sarana pemancar dan/
atau sarana transmisi untuk menyalurkan siaran
Jaringan untuk meningkatkan layanan
Jaringan Bergerak Seluler Jaringan Peningkatan Pelayanan
telekomunikasi guna memenuhi kebutuhan
-144-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


bertelekomunikasi dengan menggunakan jaringan
telekomunikasi
Menara Base Transceiver Station Bangunan sebagai tempat yang merupakan pusat
(BTS) automatisasi sambungan telepon.
Bangunan berfungsi sebagai stasiun
Jaringan Bergerak Satelit Stasiun Bumi
telekomunikasi.
Titik pengambilan air yang sumber airnya terdapat
Sumber Air Permukaan *
pada permukaan tanah.
Titik pengambilan air yang sumber airnya terdapat
Sumber Air Tanah * dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan
irigasi yang terdiri dari bangunan utama, saluran
Jaringan Irigasi Primer induk/ primer, saluran pembuangannya,
bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan
sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan
irigasi yang terdiri dari bangunan utama, saluran
Jaringan Irigasi Sekunder induk/ primer, saluran pembuangannya,
Rencana Jaringan bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan
Sumber Daya Air sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Sistem Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan
irigasi yang terdiri dari bangunan utama, saluran
Jaringan Irigasi Tersier induk/ primer, saluran pembuangannya,
bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan
sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan
irigasi yang terdiri dari bangunan utama, saluran
Jaringan Irigasi Air Tanah induk/ primer, saluran pembuangannya,
bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan
sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Jaringan yang dapat memperlambat waktu tiba
Sistem Pengendalian Banjir Jaringan Pengendali Banjir
banjir dan menurunkan besarnya debit banjir.
-145-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Bangunan yang dapat memperlambat waktu tiba
Bangunan Pengendali Banjir
banjir dan menurunkan besarnya debit banjir.
Bangunan yang menunjang kegiatan pengelolaan
sumber daya air.
Pintu Air
Pintu air merupakan bangunan penunjang pada
suatu bendungan irigasi dan bendungan
pengendali banjir.
Bangunan yang berupa urukan tanah, urukan
Bangunan Sumber Daya Air batu, beton, dan/ atau pasangan batu yang
dibangun selain untuk menahan dan menampung
Bendungan
air, dapat pula dibangun untuk menahan dan
menampung limbah tambang (tailing), atau
menampung lumpur sehingga terbentuk waduk
Prasarana irigasi merupakan saluran dan
Prasarana Irigasi bangunan irigasi yang berfungsi untuk
mengalirkan air dari sumber air ke lahan sawah.
Segala hal yang berfungsi untuk menjamin
penyediaan air yang memenuhi kualitas untuk
Jaringan Air Baku untuk Air pemenuhan kebutuhan pokok minimal sehari-hari
*
Bersih (dihapus) masyarakat pada wilayah sungai lintas negara,
wilayah sungai lintas provinsi, dan wilayah sungai
strategis nasional
Unit Air Baku Sarana pengambilan dan atau penyedia air baku.
Bangunan yang berfungsi sebagai pengambilan
Bangunan Pengambil Air Baku
dan atau penyedia air baku.
Pipa yang berfungsi sebagai pengambilan atau
Rencana Jaringan Air Pipa Transmisi Air Baku
Jaringan Perpipaan penyedia air baku
Minum Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses
Unit Produksi pengolahan air baku menjadi air minum melalui
proses fisika, kima, dan/ atau biologi
Tempat pengolahan air sungai menjadi air yang
Instalasi Produksi
dapat dikonsumsi.
-146-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Pipa yang digunakan untuk pengambilan air
Pipa Transmisi Air Minum
minum
Sarana pengaliran air minum dari bangunan
Unit Distribusi
penampungan sampai unit pelayanan.
Pipa yang digunakan untuk pengaliran Air Minum
Pipa Unit Distribusi dari bangunan penampungan sampai unit
pelayanan
Titik pengambilan air terdiri atas sambungan
langsung, hidran umum, dan/atau hidran
Unit Pelayanan
kebakaran, yang harus dipasang alat pengukuran
berupa meter air.
Bangunan yang menunjang kesatuan kegiatan
Bangunan Penunjang SPAM
penyediaan air minum
Bangunan yang berfungsi melengkapi kestuan
Bangunan Pelengkap SPAM
kegiatan penyediaan air minum
Sarana untuk menyadap dan menampung air
Sumur Dangkal tanah yang digunakan sebagai sumber air baku
untuk air minum.
Sarana berupa sumur yang bertujuan untuk
mendapatkan air baku untuk air minum yang
Sumur Pompa
dibuat dengan mengebor tanah pada kedalaman
tertentu.
Sarana untuk menampung air hujan sebagai air
Bak Penampungan Air Hujan
baku.
Bukan Jaringan Perpipaan
Sarana pelayanan air minum yang digunakan
secara komunal berupa bak penampung air yang
ditempatkan di atas permukaan tanah atau
Terminal Air
pondasi dan pengisian air dilakukan dengan
sistem curah dari mobil tangki air atau kapal
tangki air.
Sarana yang dibangun untuk mengumpulkan air
Bangunan Penangkap Mata Air pada sumber mata air dan melindungi sumber
mata air terhadap pencemaran.
-147-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Jaringan prasarana yang digunakan dalam
Jaringan Sistem Pembuangan Air
serangkaian kegiatan pengelolaan air limbah non
Sistem Pembuangan Air Limbah Limbah Non Domestik
domestik.
Non Domestik
Infrastruktur Sistem Pembuangan Sarana yang digunakan dalam serangkaian
Air Limbah Non Domestik kegiatan pengelolaan air limbah non domestik.
Prasarana dan sarana untuk mengumpulkan dan
Subsistem Pengolahan Setempat
mengolah air limbah domestik di lokasi sumber
Sarana untuk memindahkan lumpur tinja dari
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Subsistem Pengangkutan subsistem pengolahan setempat ke subsistem
Domestik Setempat
pengolahan lumpur tinja
Subsistem Pengolahan Lumpur Prasarana dan sarana untuk mengolah lumpur
Tinja tinja berupa IPLT
Prasarana dan sarana untuk menyalurkan air
Sub Sistem Pelayanan limbah domestik dari sumber melalui perpipaan ke
Rencana Pengelolaan Air sub-sistem pengumpulan.
Limbah dan Pengelolaan Pipa untuk mengalirkan air limbah yang
Limbah Bahan Pipa Tinja mengandung fekal (feses) manusia umumnya
Berbahaya dan Beracun berasal dari kloset.
(B3) Pipa untuk mengalirkan air limbah yang berasal
Pipa Non Tinja dari non kloset seperti kamar mandi, dapur, dan
tempat cuci piring/pakaian.
Pipa di dalam pekarangan rumah yang langsung
Sistem Pengelolaan Air Limbah
menerima air limbah dari bangunan (system
Domestik Terpusat
Pipa Persil plambing) hingga ke House Inlet (HI). Pipa persil
disebut juga Sambungan Rumah (SR) atau House
Connection (HC).
Bak Perangkap Lemak dan
Minyak dari Dapur
Tempat untuk melakukan
Bak Kontrol pengecekan/pemeliharaan dimana orang tidak
bisa masuk.
Manhole yang menerima satu atau beberapa
Lubang Inspeksi
sambungan rumah dan menyalurkan ke pipa
-148-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


service. Lubang inspeksi merupakan books awal
system sewerage.
Prasarana dan sarana untuk menyalurkan air
Sub-sistem Pengumpulan limbah domestik melalui perpipaan dari subsistem
pelalyanan ke subsistem pengolahan terpusat
Pipa yang terdiri atas pipa lateral dan pipa servis
Pipa Retikulasi yang berfungsi sebagai saluran pengumpul air
limbah domestik
Pipa yang berfungsi untuk mengumpulkan air
Pipa Induk limbah domestik dari pipa retikulasi dan
menyalurkan ke subsistem pengolahan terpusat
Prasarana dan sarana yang berfungsi untuk
Prasarana dan Sarana Pelengkap mendukung pemyaluran air limbah domestik dari
sumber ke sub-sistem pengolahan terpusat
Prasarana dan sarana untuk mengolah air limbah
domestik yang dialirkan dari sumber melalui
Sub-sistem Pengolahan Terpusat
subsistem pelayanan dan sub-sistem
pengumpulan
IPAL Kota IPAL untuk cakupan pelayanan skala perkotaan
IPAL Skala Kawasan Tertentu / IPAL untuk cakupan pelayanan skala permukiman
Permukiman atau skala Kawasan tertentu
IPAL Komunal Industri Rumah IPAL untuk cakupan Komunal Industri Rumah
Tangga Tangga
Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Satu kesatuan sarana dan prasarana pengelolaan
*
Berbahaya dan Beracun (B3) limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Saluran drainase yang menerima air dari saluran
Jaringan Drainase Primer * sekunder dan menyalurkannya ke badan air
penerima.
Rencana Jaringan Saluran sekunder adalah saluran drainase yang
Drainase Jaringan Drainase Sekunder * menerima air dari saluran tersier dan
menyalurkannya ke saluran primer.
Saluran tersier adalah saluran drainase yang
Jaringan Drainase Tersier *
menerima air dari saluran
-149-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


penangkap dan menyalurkannya ke saluran
sekunder.
Saluran yang ikut mengatur dan mengendalikan
Jaringan Drainase Lokal * sistem aliran air hujan agar aman dan mudah
melewati jalan, belokan, dan daerah curam
Sarana drainase yang berfungsi untuk
Bangunan Peresapan (Kolam
* menampung dan meresapkan air hujan di suatu
Retensi)
wilayah
Suatu sistem yang secara hidrologis terpisah dari
sekelilingnya baik secara alamiah maupun buatan
Bangunan Tampungan (Polder) *
yang dilengkapi dengan tanggul, sistem drainase
internal, pompa dan/ atau waduk, serta pintu air
Bangunan air yang melengkapi sistem drainase
berupa gorong-gorong, bangunan pertemuan,
Bangunan Pelengkap Drainase *
bangunan terjunan, siphon, talang, tali air,
pompa, dan pintu air
Sarana pemindahan dari alat angkut kecil ke alat
angkut lebih besar dan diperlukan untuk
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Stasiun Peralihan Antara (SPA) kabupaten/kota yang memiliki lokasi TPA
jaraknya lebih dari 25 km yang dapat dilengkapi
dengan fasilitas pengolahan sampah.
Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,
Tempat Pengelolaan Sampah Tempat Pengelolaan Sampah
pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran
Reuse, Reduce, Recycle (TPS 3R) Reuse, Reduce, Recycle (TPS 3R)
Rencana Jaringan ulang skala kawasan
Persampahan Tempat sebelum sampah diangkut ke tempat
Tempat Penampungan Sementara Tempat Penampungan Sementara
pendaur ulang, pengolahan, dan/atau tempat
(TPS) (TPS)
pengolahan sampah terpadu.
Tempat memroses dan mengembalikan sampah ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
media lingkungan.
Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,
Tempat Pengolahan Sampah Tempat Pengolahan Sampah
pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang,
Terpadu (TPST) Terpadu (TPST)
pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
Rencana Jaringan Jalur yang menghubungkan hunian dengan TES
Jalur Evakuasi Bencana *
Prasarana Lainnya dan jalur yang menghubungkan TES dengan TEA.
-150-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Jalan yang dikhususkan untuk jalur evakuasi bila
Jalur Evakuasi Bencana
terjadi bencana.
Ruang pejalan kaki di sisi jalan merupakan bagian
Ruang Pejalan Kaki di Sisi Jalan dari sistem jalur pejalan kaki dari tepi jalan raya
hingga tepi terluar lahan milik bangunan
Ruang pejalan kaki yang pada salah satu sisinya
Ruang Pejalan Kaki di Sisi Air
berbatasan dengan badan air
Ruang Pejalan Kaki di Kawasan Ruang Pejalan kaki yang berdampingan dengan
Komersil/ Perkantoran bangunan pada salah satu atau kedua sisinya
Ruang Pejalan Kaki di Ruang Ruang pejalan kaki yang terletak diantara ruang
Terbuka Hijau (RTH) terbuka hijau
Ruang pejalan kaki yang merupakan bagian dari
Ruang Pejalan Kaki di dalam bangunan di atasnya maupun jalur khusus
Bumi pejalan kaki yang berada di bawah permukaan
tanah
Tempat yang digunakan bagi pengguna bangunan
Titik Kumpul gedung dan pengunjung bangunan gedung untuk
berkumpul setelah proses evakuasi.
Tempat berkumpul sementara bagi pengungsi
yang dapat berfungsi sebagai tempat hunian
Tempat Evakuasi Sementara
Tempat Evakuasi sementara saat terjadi bencana alam geologi yang
juga berfungsi sebagai pos informasi bencana.
Tempat berkumpul akhir bagi pengungsi yang
dapat berfungsi sebagai tempat hunian sementara
Tempat Evakuasi Akhir
saat terjadi bencana alam geologi yang juga
berfungsi sebagai pos informasi bencana.
Bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa
Jalur Sepeda * marka Jalan, yang memiliki lebar cukup untuk
dilewati satu sepeda, selain sepeda motor.
Ruas pejalan kaki, baik yang terintegrasi maupun
terpisah dengan jalan, yang diperuntukkan untuk
Jalur Pejalan Kaki * prasarana dan sarana pejalan kaki serta
menghubungkan pusat-pusat kegiatan dan/atau
fasilitas pergantian moda.
-151-

Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Definisi


Bangunan untuk melindungi dan mengamankan
Pengaman Pantai * daerah pantai dan muara sungai dari kerusakan
akibat erosi, abrasi, dan akresi.
Usulan menjadi nomenklatur baru di SR dan
menjadi ketentuan khusus masuk di Kawasan
Migrasi Biota Laut
Alur Migrasi Biota Laut * Ruang yang dibutuhkan biota laut yang
membutuhkan perlindungan untuk melakukan
perpindahan, misalnya alur migrasi penyu, alur
migrasi cetacean, atau lainnya.

Keterangan :
Kolom orde bertanda (*) diisi mengikuti penamaan klasifikasi unsur dan kodifikasi pada orde pendetailan terakhir.
-152-

TABEL IV.8
KLASIFIKASI DAN KODIFIKASI TURUNAN UNSUR PADA RENCANA POLA RUANG RDTR KABUPATEN/KOTA
Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi
Kumpulan air yang besarnya antara lain
bergantung pada relief permukaan bumi,
Zona Badan Air BA Badan Air BA kesarangan batuan pembendungnya, curah
hujan, suhu dan sebagainya, misalnya
sungai, rawa, danau,laut dan Samudra.
Peruntukan ruang yang merupakan
kawasan lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem
Zona Hutan Lindung HL Hutan Lindung HL penyangga kehidupan untuk mengatur tata
air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air, dan memelihara
kesuburan tanah
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan lindung yang mempunyai
fungsi utama perlindungan dan
Zona Lindung Zona Lindung Gambut LG Lindung Gambut LG
keseimbangan tata air, penyimpan
cadangan karbon, dan pelestarian
keanekaragaman hayati.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan lindung yang mempunyai
Zona Sempadan Pantai SP Sempadan Pantai SP
fungsi pokok sebagai perlindungan
terhadap sempadan pantai
Luasan lahan yang mengelilingi dan
berjarak tertentu dari tepi sungai yang
Zona Sempadan Sungai SS Sempadan Sungai SS
berfungsi sebagai Kawasan pelindung
sungai
Luasan lahan yang mengelilingi dan
Zona Sempadan Danau atau berjarak tertentu dari tepi danau/ waduk
DW Sempadan Danau atau Waduk DW
Waduk yang berfungsi sebagai Kawasan pelindung
danau/ waduk
-153-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


Luasan lahan yang mengelilingi dan
Zona Sempadan Situ Sempadan Situ berjarak tertentu dari tepi situ yang
berfungsi sebagai Kawasan pelindung situ
Luasan lahan yang mengelilingi dan
berjarak tertentu dari tepi embung yang
Zona Sempadan Embung Sempadan Embung
berfungsi sebagai Kawasan pelindung
embung
Kawasan yang mengandung nilai-nilai luhur
yang berlaku dalam tatanan kehidupan
masyarakat yang bertujuan untuk
Zona Kearifan Lokal Kearifan Lokal melindungi dan mengelola kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan
hidup sebagai bagian identitas kultural,
karakter, dan peneguh jati diri bangsa.
Suatu hamparan lahan yang bertumbuhan
pohonpohon yang kompak dan rapat di
dalam wilayah perkotaan baik pada tanah
Rimba Kota RTH-1
Negara maupun tanah hak, yang ditetapkan
sebagai hutan kota oleh pejabat yang
berwenang.
Lahan terbuka yang yang berfungsi sosial
dan estetik sebagai sarana kegiatan
Taman Kota RTH-2 rekreatif, edukasi atau kegiatan lain yang
ditujukan untuk melayani penduduk satu
Zona Ruang Terbuka Hijau RTH
kota atau bagian wilayah kota.
Taman yang ditujukan untuk melayani
Taman Kecamatan RTH-3
penduduk satu kecamatan.
Taman yang ditujukan untuk melayani
Taman Kelurahan RTH-4
penduduk satu kelurahan.
Taman yang ditujukan untuk melayani
penduduk satu RW, khususnya kegiatan
Taman RW RTH-5 remaja, kegiatan olahraga masyarakat,
serta kegiatan masyarakat lainnya di
lingkungan RW tersebut.
-154-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


Taman yang ditujukan untuk melayani
penduduk dalam lingkup 1 (satu) RT,
Taman RT RTH-6
khususnya untuk melayani kegiatan sosial
di lingkungan RT tersebut.
Penyediaan ruang terbuka hijau yang
berfungsi utama sebagai tempat
penguburan jenazah. Selain itu juga dapat
berfungsi sebagai daerah resapan air,
Pemakaman RTH-7 tempat pertumbuhan berbagai jenis
vegetasi, pencipta iklim mikro serta tempat
hidup burung serta fungsi sosial
masyarakat disekitar seperti beristirahat
dan sebagai sumber pendapatan.
Kawasan suaka alam yang karena keadaan
alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem
Cagar Alam CA
tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara
alami.
Kawasan suaka alam di laut yang karena
keadaan alamnya mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau
Cagar Alam Laut CAL
ekosistem tertentu yang perlu dilindungi
Zona Konservasi KS dan perkembangannya berlangsung secara
alami.
Kawasan suaka alam yang mempunyai ciri
khas berupa keanekaragaman dan/atau
Suaka Margasatwa SM keunikan jenis satwa yang untuk
kelangsungan hidupnya dapat dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya.
Kawasan suaka alam di laut yang
mempunyai ciri khas berupa
Suaka Margasatwa Laut SML
keanekaragaman dan/atau keunikan jenis
satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
-155-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


dapat dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya.
Kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
Taman Nasional TN
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi.
Kawasan pelestarian alam untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang
alami atau buatan, jenis asli dan atau
Taman Hutan Raya THR bukan asli, yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
pariwisata, dan rekreasi.
Kawasan pelestarian alam yang terutama
Taman Wisata Alam TWA dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi
alam.

Kawasan pelestarian alam di laut yang


Taman Wisata Alam Laut TWL terutama dimanfaatkan untuk pariwisata
dan rekreasi alam.
Kawasan hutan yang ditetapkan sebagai
Taman Buru TB
tempat wisata berburu.
Wilayah pesisir yang menjadi tempat hidup
dan berkembangbiaknya (habitat) suatu
jenis atau sumberdaya alam hayati yang
khas, unik, langka dan dikhawatirkan akan
Suaka Pesisir SPS
punah, dan/atau merupakan tempat
kehidupan bagi jenis-jenis biota migrasi
tertentu yang keberadaannya memerlukan
upaya perlindungan, dan/atau pelestarian.
Pulau kecil yang menjadi tempat hidup dan
Suaka Pulau Kecil SPK
berkembangbiaknya (habitat) suatu jenis
-156-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


atau beberapa sumberdaya alam hayati
yang khas, unik, langka dan dikhawatirkan
akan punah, dan atau merupakan tempat
kehidupan bagi jenis-jenis biota migrasi
tertentu yang keberadaannya memerlukan
upaya perlindungan, dan/atau pelestarian.
Wilayah pesisir yang mempunyai daya tarik
sumberdaya alam hayati, formasi geologi,
dan/atau gejala alam yang dapat
dikembangkan untuk kepentingan
Taman Pesisir TP pemanfaatan pengembangan ilmu
pengetahuan, penelitian, pendidikan dan
peningkatan kesadaran konservasi
sumberdaya alam hayati, wisata bahari dan
rekreasi.
Pulau kecil yang mempunyai daya tarik
sumberdaya alam hayati, formasi geologi,
dan/atau gejala alam yang dapat
dikembangkan untuk kepentingan
Taman Pulau Kecil TPK pemanfaatan pengembangan ilmu
pengetahuan, penelitian, pendidikan dan
peningkatan kesadaran konservasi
sumberdaya alam hayati, wisata bahari dan
rekreasi.
Wilayah pesisir dan/atau pulau kecil yang
Daerah Perlindungan Adat memiliki kesatuan masyarakat hukum adat
PAM
Maritim dan/atau kearifan lokal, hak tradisional dan
lembaga adat yang masih berlaku.
Daerah Perlindungan Budaya Tempat tenggelamnya kapal yang
PBM
Maritim mempunyai nilai arkeologi-historis khusus;
Kawasan perairan yang dilindungi, dikelola
dengan sistem zonasi untuk mewujudkan
Kawasan Konservasi Perairan KPR
pengelolaaan sumber daya ikan dan
lingkungannya secara berkelanjutan.
-157-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


Daerah tertentu yang ditumbuhi pohon-
pohon yang tidak dipelihara yang dimiliki
Zona Hutan Adat ADT Hutan Adat ADT
suatu kelompok masyarakat secara turun-
temurun.
Kawasan yang merupakan lokasi bentukan
Keunikan Batuan dan Fosil LGE-1 geologi yang mempunyai keunikan batuan
dan fosil.
Kawasan atau merupakan lokasi yang
Keunikan Bentang Alam LGE-2
mempunyai keunikan bentang alam.
Kawasan atau merupakan lokasi yang
Keunikan Proses Geologi LGE-3
mempunyai keunikan proses geologi.
Kawasan imbuhan air tanah ditetapkan
dengan kriteria memiliki jenis fisik batuan
dengan kemampuan meluluskan air dengan
jumlah yang berarti, memiliki lapisan
penutup tanah berupa pasir sampai lanau,
Imbuhan Air Tanah LGE-4
memiliki hubungan hidrogeologis yang
menerus dengan daerah lepasan, dan
Zona Lindung Geologi LGE memiliki muka air tanah tidak tertekan
yang letaknya lebih tinggi daripada muka air
tanah yang tertekan.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan lindung yang mempunyai
fungsi pokok sebagai perlindungan,
penggunaan, dan pengendalian atas sumber
daya yang ada pada danau atau waduk
dapat dilaksanakan sesuai dengan
Sempadan Mata Air MA
tujuannya.
Kawasan yang memiliki kriteria daratan di
sekeliling mata air yang mempunyai
manfaat untuk mempertahankan fungsi
mata air dan wilayah dengan jarak paling
sedikit 200 (dua ratus) meter dari mata air.
-158-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


Warisan budaya bersifat kebendaan berupa
benda cagar budaya, bangunan cagar
budaya, struktur cagar budaya, situs cagar
budaya, situs cagar budaya, dan Kawasan
Zona Cagar Budaya CB Cagar Budaya CB cagar budaya di darat dan/ atau di air yang
perlu dilestarikan keberadaannya karena
memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, Pendidikan, agama, dan/
atau kebudayaan melalui proses penetapan
Kesatuan antara mangrove, hewan, dan
organisme lain yang saling berinteraksi
Zona Ekosistem Mangrove EM Ekosistem Mangrove EM
antara sesamanya dan dengan
lingkungannya
Bagian jalan yang berada di antara kisi-kisi
Zona Badan Jalan BJ Badan Jalan BJ
jalan dan merupakan lajur utama.
Kawasan hutan yang secara ruang
Hutan Produksi Terbatas HPT
digunakan untuk budi daya hutan alam.
Kawasan hutan yang secara ruang
Hutan Produksi Tetap HP digunakan untuk budi daya hutan alam dan
hutan tanaman.
Zona Hutan Produksi KHP
Kawasan hutan yang secara ruang
dicadangkan untuk digunakan bagi
Hutan Produksi yang dapat
HPK perkembangan transportasi, transmigrasi,
Dikonversi
Zona Budi Daya permukiman, pertanian, perkebunan,
industri, dan lain-lain.
Kawasan hutan yang dapat dibudayakan
Zona Perkebunan Rakyat KR Perkebunan Rakyat KR oleh masyarakat sekitarnya dengan
mengikuti ketentuan yang ditetapkan.
Peruntukan ruang yang dikembangkan
Tanaman Pangan P-1
untuk tanaman pangan.
Peruntukan ruang yang dikembangkan
Zona Pertanian P
untuk tanaman tahunan/ perkebunan yang
Hortikultura P-2
menghasilkan baik pangan dan bahan baku
industri.
-159-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


Peruntukan ruang yang dikembangkan
untuk tanaman tahunan atau perkebunan
Perkebunan P-3
yang menghasilkan baik bahan pangan
maupun bahan baku industri.
Peruntukan ruang yang dikembangkan
untuk usaha peternakan baik secara
Peternakan P-4 sambilan, cabang usaha, usaha pokok
maupun industri, serta sebagai padang
pengembalaan ternak.
Zona yang dikembangkan untuk
penangkapan ikan dan organisme air
Perikanan Tangkap IK-1
lainnya di alam liar (laut, sungai, danau,
dan badan air lainnya).
Zona budidaya organisme air, termasuk
ikan, moluska, kurstasea dan flora air.
Zona Perikanan IK
Pembudidayaan ini mencakup beberapa
bentuk kegiatan dalam proses pemeliharaan
Perikanan Budi Daya IK-2
untuk menaikkan produksi, seperti
penebaran yang teratur, hadiah
kuliner/pakan, perlindungan berdasarkan
predator & lain-lain
Bagian dari Wilayah Pertambangan yang
telah memiliki ketersediaan data, potensi,
Pertambangan Mineral
MRA dan/atau informasi geologi yang secara
Radioaktif
dominan terdapat komoditas tambang
radioaktif.
Wilayah Usaha Pertambangan Mineral
Zona Pertambangan T Logam adalah bagian dari Wilayah
Pertambangan yang telah memiliki
Pertambangan Mineral Logam MLG
ketersediaan data, potensi, dan/atau
informasi geologi yang secara dominan
terdapat komoditas tambang mineral logam.
Pertambangan Mineral Bukan Wilayah Usaha Pertambangan Mineral
MNL
Logam Logam adalah bagian dari Wilayah
-160-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


Pertambangan yang telah memiliki
ketersediaan data, potensi, dan/atau
informasi geologi yang secara dominan
terdapat komoditas tambang mineral logam.
Bagian dari wilayah pertambangan yang
telah memiliki ketersediaan data, potensi,
Peruntukan Pertambangan
MBT dan/atau informasi geologi yang secara
Batuan
dominan terdapat komoditas tambang
batuan.
Bagian dari WUP wilayah usaha
pertambangan batubara yang diberikan
Pertambangan Batubara BR
kepada Badan Usaha, koperasi, dan
perseorangan melalui lelang.
Kegiatan yang mendukung seluruh
Pertambangan Minyak dan Gas kebutuhan minyak dan gas bumi, di
MG
Bumi permukaan tanah atau di bawah
permukaan tanah
Sumber energi panas yang terkandung di
dalam air panas, uap air, serta batuan
Panas Bumi PB Bersama mineral ikutan dan gas lainnya
yang secara genetic tidak dapat dipisahkan
dalam suatu sistem panas bumi
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
Zona Pembangkitan Tenaga dari kawasan budidaya yang dikembangkan
PTL Pembangkitan Tenaga Listrik PTL
Listrik untuk menjamin ketersediaan tenaga
listrik.
Kawasan yang mendukung kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah,
bahan baku, barang setengah jadi dan atau
Zona Kawasan Peruntukan
KPI Kawasan Peruntukan Industri KPI barang jadi menjadi barang dengan nilai
Industri
yang lebih tinggi untuk penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
-161-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budidaya yang dikembangkan
Zona Pariwisata W Pariwisata W
untuk mengembangkan kegiatan pariwisata
baik alam, buatan, maupun budaya.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budidaya difungsikan untuk
Perumahan Kepadatan Sangat tempat tinggal atau hunian dengan
R-1
Tinggi perbandingan yang sangat besar antara
jumlah bangunan rumah dengan luas
lahan.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budidaya difungsikan untuk
Perumahan Kepadatan Tinggi R-2 tempat tinggal atau hunian dengan
perbandingan yang besar antara jumlah
bangunan rumah dengan luas lahan.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budidaya difungsikan untuk
tempat tinggal atau hunian dengan
Zona Perumahan R Perumahan Kepadatan Sedang R-3
perbandingan yang hampir seimbang antara
jumlah bangunan rumah dengan luas
lahan.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budidaya difungsikan untuk
Perumahan Kepadatan Rendah R-4 tempat tinggal atau hunian dengan
perbandingan yang kecil antara jumlah
bangunan rumah dengan luas lahan.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budidaya difungsikan untuk
Perumahan Kepadatan Sangat tempat tinggal atau hunian dengan
R-5
Rendah perbandingan yang sangat kecil antara
jumlah bangunan rumah dengan luas
lahan.
Perdagangan dan Jasa Skala Peruntukan ruang yang merupakan bagian
Zona Perdagangan dan Jasa K K-1
Kota dari kawasan budidaya difungsikan untuk
-162-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


pengembangan kelompok kegiatan
perdagangan dan/atau jasa, tempat
bekerja, tempat berusaha, tempat hiburan
dan rekreasi dengan skala pelayanan kota.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budi daya difungsikan untuk
Perdagangan dan Jasa Skala pengembangan kelompok kegiatan
K-2
BWP perdagangan dan/atau jasa, tempat
bekerja, tempat berusaha, tempat hiburan
dan rekreasi dengan skala pelayanan BWP.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budidaya difungsikan untuk
Perdagangan dan Jasa Skala pengembangan kelompok kegiatan
K-3
Sub-BWP perdagangandan atau jasa, tempat bekerja,
tempat berusaha, tempat hiburan dan
rekreasi dengan skala pelayanan sub BWP.
Hal yang berkaitan dengan kantor,
Zona Perkantoran KT Perkantoran KT
kompleks, atau tempat berkantor
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budi daya yang
SPU Skala Kota SPU-1
dikembangkan untuk melayani penduduk
skala kota.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
dari kawasan budi daya yang
SPU Skala Kecamatan SPU-2
dikembangkan untuk melayani penduduk
Zona Sarana Pelayanan Umum SPU
skala kecamatan.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
SPU Skala Kelurahan SPU-3 dari kawasan budidaya yang dikembangkan
untuk melayani penduduk skala kelurahan.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
SPU Skala RW SPU-4 dari kawasan budidaya yang dikembangkan
untuk melayani penduduk skala RW.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian
Zona Ruang Terbuka Non Hijau RTNH Ruang Terbuka Non Hijau RTNH
dari kawasan budidaya berupa ruang
-163-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


terbuka di wilayah kota atau kawasan
perkotaan yang tidak termasuk dalam
kategori RTH berupa lahan yang diperkeras
maupun berupa badan air. RTNH juga
memiliki fungsi ekologis, ekonomis,
arsitektural, dan darurat menyediakan
(Permen 16 Tahun 2018).
Peruntukan ruang yang dikembangkan
untuk menampungunit-unit usaha dalam
Zona Sektor Informal SI Sektor Informal SI
skala kecil dan tidak berbadan usaha
dengan kepemilikan individu atau keluarga.
Ruang penyelamatan diri(escape building)
dan berfungsi sebagai tempat berkumpul
Tempat Evakuasi Sementara PL-1 (assembly point) penduduk yang akan
melanjutkan mobilisasi ke Tempat Evakuasi
Akhir (TEA).
Berupa Ruang/ atau bangunan evakuasi
yang merupakan tempat Penampungan
penduduk di kawasan aman dari bencana
Tempat Evakuasi Akhir PL-2
dan dapat ditempati untuk jangka waktu
tertentu. TEA bisa digunakan untuk semua
jenis bencana.
Zona Peruntukan Lainnya PL
Proses menurunkan konsentraso polutan
Instalasi Pengolahan Air Minum dalam air, sehingga meningkatkan kualitas
PL-3
(IPAM) air agar memenuhi persyaratan kualitas air
minum
Peruntukan tanah yang terdiri atas daratan
dengan batas batas tertentu yang berfungsi
Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk tempat pembuangan segala macam
PL-4
(IPAL) air buangan (limbah) yang berasal dari
limbah-limbah domestik, industri, maupun
komersial dan lain-lainnya.
-164-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


Peruntukan ruang yang digunakan untuk
Pengembangan Nuklir PL-5 kegiatan penelitian, pengembangan, dan
pemanfaatan tenaga nuklir.
Peruntukan ruang untuk melakukan proses
Pergudangan PL-6 penyimpanan, pemeliharaan, dan
pemindahan barang.
Peruntukan tanah di daratan dengan batas-
batas tertentu yang yang digunakan sebagai
Zona Tempat Pemrosesan Akhir TPA Tempat Pemrosesan Akhir TPA tempat untuk menimbun sampah dan
merupakan bentuk terakhir perlakuan
sampah.
Campuran hunian dan non-hunian dengan
intensitas pemanfaatan ruang /kepadatan
zona tebangun sedang hingga tinggi. Apabila
tidak ada keterbatasan daya dukung
Campuran Intensitas Tinggi C-1
lingkungan dan ketentuan nilai sosial
budaya setempat maka KDB kawasan
campuran intensitas tinggi maksimum 80%
dan ketinggian bangunan lebih dari 5 lantai.
Zona Campuran C
Campuran hunian dan non hunian dengan
intensitas pemanfaatan ruang/kepadatan
zona terbangun sedang. Apabila tidak ada
Campuran Intensitas keterbatasan daya dukung lingkungan dan
C-2
Menengah/Sedang ketentuan nilai sosial budaya setempat
maka KDB kawasan campuran intensitas
menengah maksimum 70% dan ketinggian
bangunan 3 sampai 5 lantai.
Pengangkutan barang oleh berbagai jenis
Zona Transportasi TR Transportasi TR kendaraan sesuai dengan kemajuan
teknologi
Peruntukan tanah yang merupakan bagian
dari kawasan budidaya yang dikembangkan
Zona Pertahanan dan Keamanan HK Pertahanan dan Keamanan HK
untuk menjamin kegiatan dan
pengembangan bidang pertahanan dan
-165-

Nama Unsur Zona Kode Sub-Zona Kode Definisi


keamanan seperti kantor, instalasi hankam
pertahanan dan keamanan, termasuk
tempat latihan baik pada tingkat nasional,
Kodam, Korem, Koramil, dsb dan
sebagainya.
Tempat pemeriksaan lintas batas bagi
Zona Pos Lintas Batas Negara PLBN Pos Lintas Batas Negara PLBN
pemegang Pas Lintas Batas dan Paspor

Anda mungkin juga menyukai