Anda di halaman 1dari 53

BUNYI

(BioAkustik)
Materi Kuliah IDK-2
D-3 Keperawatan PPNI Mojokerto

SALIANTO, S.Pd., M.MPd.


085733533409, 081232345056
salianto95@gmail.com
Sifat Gelombang Bunyi
 “Bunyi merambat sebagai gelombang”, sehingga bunyi memiliki
beberapa sifat, yaitu :
 bunyi dihasilkan oleh sumber getar atau sumber bunyi, yaitu benda
yang bergetar.
 energi dari sumber bunyi dipindahkan dalam bentuk gelombang
longitudinal.
 bunyi dapat dideteksi oleh telinga atau instrumen.
 bunyi memiliki frekuensi, periode, amplitudo dan panjang gelombang.
 bunyi dapat merambat melalui medium sehingga bunyi dapat
mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan
(interferensi), dan pelenturan (difraksi).
 bunyi termasuk gelombang mekanik, akibatnya bunyi hanya dapat
merambat melalui medium berupa zat padat, cair dan zat gas.
 Secara umum cepat rambat bunyi terbesar dalam zat padat, dan terkecil
dalam zat gas.
Sifat Gelombang Bunyi
- Pemantulan
Terjadi pada medium yang sama, ada sebagian energi yang
diserap bidang pantulnya.

- Pembiasan
Terjadi pada medium yang berbeda indeks biasnya

- Difraksi
Terjadi bila bunyi melewati penghalang atau celah sempit
Sifat Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi mengalami pemantulan, pembiasan, pelenturan dan perpaduan.
Apabila gelombang suara mengenai tubuh manusia (dinding), maka bagian dari
gelombang akan dipantulkan dan bagian lain akan diteruskan (ditranmisikan) ke
dalam tubuh.

Dengan ketentuan:
A0 : Amplitudo gelombang bunyi mula - mula
A : Amplitudo gelombang bunyi yang dipantulkan
T : Amplitudo suara yang diteruskan ke dalam jaringa
Mula-mula gelombang bunyi dengan amplitudo (Ao) mengenai tubuh manusia
(dinding), gelombang bunyi tersebut dipantulkan (A). Pemantulan tersebut
tergantung akan Impedansi akustik.

Secara matematis dapat ditulis:


Keterangan: V = kecepatan (km/s)
ρ = massa jenis/rapat massa (g/ml)
(kg/ 2.s)
Z = impedansi akustik (kg/m

v  . f
T

Cepat Rambat Bunyi


 Karena bunyi sebagai gelombang, maka cepat rambat
bunyi dapat dituliskan :


v   . f
T
 v = cepat rambat bunyi (m/s)
  = panjang gelombang bunyi (m)
 T = periode (s)
 f = frekuensi bunyi (HZ)
4. Cepat Rambat Bunyi

Cepat rambat gelombang bunyi bergantung pada medium yang


dilalui. Secara umum, gelombang bunyi dalam suatu medium
menjalar dengan laju

modulus kekenyalan medium


v
kerapatan medium

a. Zat Padat
Pada suatu batang yang berdiameter cukup kecil dibandingkan
dengan panjang gelombang bunyi, perapatan dan perenggangan
gelombang bunyi menyebabkan perubahan panjang geliat
(strain). Dalam hal ini, sebagai modulus kekenyalan adalah
modulus Young (Y) batang tersebut. Jadi, cepat rambat bunyi
pada batang itu ditentukan dengan persamaan

Y
v
ρ

dengan ρ rapat massa batang tersebut.


b. Gas dan Zat Cair

Jika dirambati oleh gelombang bunyi, gas atau zat alir akan mengalami
perubahan volume. Oleh karena itu, modulus bongkahan B yang sesuai untuk
rumus umum cepat rambat bunyi ditentukan oleh tekanan (p) dan koefisien 
sesuai dengan persamaan B = p

Cepat rambat bunyi dalam gas ditentukan dengan persamaan

γ.P
v
ρ
Untuk udara dalam keadaan STP (standard temperature and pressure), ρ =
1,3 kg/m3,  = tetapan laplace=1,4, dan P = 1,0 × 105 Pa, cepat rambat bunyi
di udara adalah v = 330 m/s
EFEK DOPPLER
Efek Doppler merupakan gejala tentang perbedaan frekuensi bunyi
yang terdengar dari sebuah sumber bunyi. Suatu sumber bunyi bergerak
kearah pendengar, nada terdengar lebih tinggi dibandingkan ketika
sumber bunyi itu diam, sebaliknya bila sumber bunyi bergerak menjauhi
pendengar akan terdengar nada yang lebih rendah. Fenomena ini dikenal
dengan efek Doppler.
Besarnya frekuensi bunyi yang terdengar dari sebuah sumber bunyi
adalah :

v  vp
fp 
fp = frekuensi bunyi yang terdengar(Hz)
. fs fs = frekuensi bunyi yang dihasilkan -
v  vs sumber bunyi (Hz)
v = cepat rambat bunyi di udara (m/s)
vp = kecepatan pendengar (m/s)
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s).
.
Perjanjian tanda
v  vp
fp  . fs
v  vs
 Perjanjian tanda + dan – pada rumus Doppler adalah
sebagai berikut :
 tanda + jika pendengar mendekati sumber bunyi atau
sumber bunyi menjauhi pendengar.
 Tanda – jika pendengar menjauhi sumber bunyi atau
sumber bunyi mendekati pendengar
Aplikasi Efek Doppler
Dalam Kedokteran
 Efek Doppler dapat digunakan
untuk mengukur bergeraknya zat
cair didalam tubuh, misalnya
darah. Berkas ultrasonik (bunyi
ultra) yang mengenai darah (darah
bergerak menjahui bunyi) darah
akan memantulkan bunyi diterima
oleh detektor.
Gambar: ULTRASONIK BLOOD FLOWMETER, TIPE DOPPLER
Apabila diketahui fo = frekuensi mula-mula,
sudut teta dari arah, sumber bunyi fd =
perubahan frekuensi, maka:

Dengan ketentuan:
fo : Frekuensi mula-mula (Hz)
fd : Frekuensi setelah dipantulkan (Hz)
Vs : Kecepatan suara (m/s)
VD : Kecepatan darah (m/s)
Ɵ : Sudut pantul / datang
Contoh soal :
1. Gelombang bunyi yang merambat
melalui tulang yang massa
jenisnya 1200 kg/m3. Jika modulus
elastisitas tulang 1,92 x 1010 N/m2,
berapakah kecepatan bunyi
tersebut ? Kunci : v = 4000 m/s
2. Tentukan frekuensi bunyi yang
merambat di udara dengan
panjang gelombang 40 cm dan
kelajuan bunyi di udara 340 m/s ?
f = 850 Hz
Contoh Soal :
3. Mobil ambulan mengeluarkan bunyi dengan frekuensi
1200 Hz dan disuatu tempat terdapat pengamat.
Tentukan frekuensi bunyi yang diterima pengamat jika:
(kecepatan bunyi di udara = 340 m/s)
a. ambulan dan pengamat bergerak saling mendekat
dengan kecepatan 10 m/s
b. ambulan bergerak mendekat dengan kecepatan
40 m/s dan pengamat bergerak menjauh dengan
kecepatan 10 m/s
ENERGI GELOMBANG BUNYI
Gelombang merupakan getaran yang merambat
dalam suatu medium. Energi getaran merambat dari
satu partikel ke partikel lain sepanjang medium,
walaupun partikelnya sendiri tidak berpindah.
Besarnya energi gelombang bunyi adalah :

1 1
E  .k . A  .m. 2 . A 2
2

2 2

E = energi (Joule)
k = m.2 = konstanta (N/m)
m = massa (kg)
 = frekuensi sudut = kecepatan sudut (rad/s)
A = amplitudo gelombang (m)
INTENSITAS BUNYI
Besarnya energi gelombang yang dipindahkan per
satuan luas per satuan waktu disebut intensitas
gelombang. Besarnya intensitas gelombang bunyi
adalah :

E P
I 
A.t A
I = intensitas bunyi (J/m2.s = Watt/m2)
t = waktu (s)
P = daya bunyi (watt)
A = 4..r2 = luas penampang medium (m2)
r = jarak (m)
Tabel Intensitas Dari Beragam Suara

Intensitas TI
(W/m2) (dB)
Suara yang sulit dikenali 10-12 0
Bisikan 10-10 20
Gumaman 10-9 30
Kantor bisnis 10-7 50
Pidato pada jarak 1 m 10-6 60
Jalan ramai 10-5 70
Jalur bawah tanah atau mobil 10-3 90
Suara yang menyakitkan 100 120
Penerbangan jet 101 130
Peluncuran roket 105 170
TARAF INTENSITAS BUNYI
Yaitu logaritma perbandingan antara intensitas bunyi
dengan intensitas ambang pengengaran manusia.
Intensitas bunyi terendah yang masih dapat didengar
oleh telinga manusia disebut intensitas ambang
pendengaran (Io) yang besarnya 10-12 W/m2. Intensitas
bunyi tertinggi yang masih dapat didengar manusia
tanpa rasa sakit disebut intensitas ambang perasaan
yang besarnya 1 W/m2.
Besarnya taraf intensitas bunyi adalah :
I
TI  10. log
I0

TI = taraf intesitas bunyi (desi Bell = dB)


I = intensitas bunyi (W/m2)
I0 = Intensitas ambang (10-12 W/m2)
TARAF INTENSITAS n BUAH SUMBER BUNYI

Jika terdapat n buah sumber bunyi identik yang taraf


intensitasnya TI, maka taraf intensitas total dari n buah
sumber bunyi tersebut adalah :

TI n  TI1  10. log n


TIn = taraf intesitas total (dB)
TI1 = taraf intesitas sebuah sumber bunyi (dB)
n = jumlah sumber bunyi `
TARAF INTENSITAS TERGANTUNG JARAK

Hubungan taraf intensitas suatu sumber bunyi pada jarak


r1 dan r2 adalah :

r2
TI 2  TI 1  20. log
r1

TI2 = taraf intesnitas bunyi pada jarak r2


TI1 = taraf intesnitas bunyi pada jarak r1
r1 dan r2 = jarak pendengaran (m)
Soal

 1. Sebuah mesin jahit menghasilkan bunyi


dengan intensitas 30 dB. Jika 10 mesin jahit
dibunyikan bersama, berapa taraf intesitas
yang dihasilkan ? Jawab : TIn = TI1+10.log n
= 30+10.log10 = 30+10.1 = 40 dB
 2. Pada jarak 10 m bunyi terdengar dengan
taraf intesitas 50 dB. Jika didengarkan pada
jarak 100 m, berapa taraf intesitasnya ?
 Jawab : TI2 = TI1-20 log(r2/r1)= 50-20.log
(100/10)= 50-20.1= 30 dB.
Gambar Hubungan Antara Taraf Intensitas Bunyi
dan Frekuensi , Serta Ambang Pendengaran Orang
Normal
Pengujian Pendengaran
 Terdapat tiga tes standar untuk menetapkan
pendengaran seseorang :
1. Audiometer murni
2. Audiometer ucapan
3. Pengukuran rintangan
Tes audiometer murni dilakukan di dalam ruangan
kedap suara dengan frekuensi antara 250 Hz
sampai 8000 Hz.

Dibawah ini adalah hasil tes audiometer murni


Untuk tipe orang berpendearan normal
Ambang Pendengaran Normal Yang di
dB
Tes Dengan Menggunakan Audiometer

X : telinga kiri dan O : telinga kanan


Bising
 Definisi : Bunyi yang tidak dikehendaki sebagai akibat aktivitas
manusia atau karena alam.
 Parameter Kebisingan :
1. Parameter dasar : 2. Parameter turunan :
- Frekuensi (Hz) - Tingkat tekanan bunyi
- Tenaga bunyi (watt) - Tingkat intensitas bunyi
- Tekanan bunyi (Pa)

Pengaruh kebisingan terhadap kesehatan

Gangguan sistem pendengaran seperti hilangnya


pendengaran baik secara temporer atau permanen,
imun terhadap bising, telinga berdengung
Pencegahan Kebisingan
- Memakai pelindung telinga.

- Memisahkan antara tempat


sumber bising dengan tempat
aktivitas manusia.

- Memberikan cairan pelumas pada


mesin yang menjadi sumber
kebisingan.
Penggunaan Sonik Dalam Bidang Kedokteran

Definisi Sonik
Sonik adalah bunyi yang tidak dapat didengar
oleh manusia (infrasonik dan ultrasonik)

• Ultrasonik digunakan untuk :


- Mendeteksi perkembangan janin
- Diathermi (pemanasan)
- Mencuci peralatan kedokteran
- Membunuh bakteri
PERCOBAAN Audiometer
Setiap Laporan Percobaan Meliputi :

!. Judul : Audiometer
2. Tujuan : Menentukan profil pendengaran masing-masing mhs
3. Teori : Mekanisme mendengar yang berhubungan dengan
frekuensi dan taraf intensitas
4. Prosedur Percobaan : Berisi langkah-langkah percobaan.
5. Data Hasil pengamatan : Buat grafik anatar frekuensi dan taraf
intensitas
6. Pembahasan : Hasil grafik percobaan perorangan dapat
dibandingkan gengan grafik normal.
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka

LAPORAN DITULIS DENGAN RAPI DAN BENAR

Anda mungkin juga menyukai