1. Hipotiroid primer
Mungkin disebabkan oleh congenital dari tyroid (kretinism),
sintesis hormone yang kurang baik, defisiensi iodine (prenatal
dan postnatal), obat anti tiroid, pembedahan atau terapi
radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi kronik
seperti penyakit hasimoto, amylodosis dan sarcoidosis.
2. Hipotiroid sekunder
Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang
tidak memadai dari kelenjar tiroid normal, konsekwensinya
jumlah tiroid stimulating hormone (TSH) meningkat.
3. Hipotiroid tertier/ pusat
Hipotiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal
untuk memproduksi tiroid releasing hormone (TRH) dan
akibatnya tidak dapat distimulasi pituitary untuk
mengeluarkan TSH.
Patofisiologi
1. Pengkajian, meliputi :
• Riwayat kesehatan klien dan keluarga. Sejak kapan klien menderita
penyakit tersebut dan apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama.
• Kebiasaan hidup sehari-hari seperti
• Pola makan
• Pola tidur (klien menghabiskan banyak waktu untuk tidur).
• Pola aktivitas.
• Tempat tinggal klien sekarang dan pada waktu balita.
• Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh:
• Sistem pulmonari
• Sistem pencernaan
• Sistem kardiovaslkuler
• Sistem muskuloskeletal
• Sistem neurologik dan Emosi/psikologis
• Sistem reproduksi
• Metabolik
• Pemeriksaan fisik mencakup :
• Penampilan secara umum
• Nadi lambat dan suhu tubuh menurun
• Perbesaran jantung
• Disritmia dan hipotensi
• Parastesia dan reflek tendon menurun
• Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina
hubungan sosial dengan lingkungannya, mengurung
diri/bahkan mania. Keluarga mengeluh klien sangat
malas beraktivitas, dan ingin tidur sepanjang hari.
Kajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima
komponen konsep diri.
• Pemeriksaan penunjang mencakup; pemeriksaan kadar
T3 dan T4 serum; pemeriksaan TSH (pada klien dengan
hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan TSH
serum, sedangkan pada hipotiroid yang sekunder kadar
TSH dapat menurun atau normal).
Diagnosa keperawatan