Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IMPLEMENTASI SPIRITUAL DAN RELIGIUS


Tugas ini
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunitas II
Dosen Pembimbing Widyoningsih, M.Kep., Sp.Kom

Disusun Oleh :

1. Asna Cahyaningsih (108118043)


2. Sofia Aina (108118044)
3. Duas Risky Y (108118045)
4. Riki Andri Maftukhin (108118046)
5. Adi Vanda Nugraha (108118048)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah Subahanahu Wa Ta’ala, yang telah melimpahkan
nikmat kesehatan, iman, dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Atas dasar nikmat tersebut
kelompok dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “implementasi spiritual dan religius“ .
Makalah ini akan membahas mengenai implementasi pada spiritual dan religious yang
mana nantinya bisa diketahui oleh masing masing mahasiswa untuk bekal di kemudian hari.

Penulis dalam kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan makalah ini. Khususnya kepada dosen keperawatan Gerontik yang
telah memberikan berbagai arahan dan pelajaran dalam arti penting mengaktualisasikan diri yang
merupakan cikal bakal terbentuknya makalah ini.
Kelompok sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kelompok
sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun dari dosen, rekan
mahasiswa, dan para pembaca sekalian. Akhir kata, kelompok memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Cilacap, 19 Maret 2021

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Batasan Masalah...................................................................................................................4

D. Tujuan...................................................................................................................................4

E. Manfaat.................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

A. Implementasi Spiritual dan Religius.....................................................................................6

BAB III............................................................................................................................................9

A. KESIMPULAN.....................................................................................................................9

B. SARAN.................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasien dalam perspektif keperawatan merupakan individu, keluarga atau
masyarakat yang memiliki masalah masyarakat yang memiliki masalah kesehatan dan
memb kesehatan dan membutuhkan bantuan untuk utuhkan bantuan untuk dapat
memelihara, mempertahankan dan meningkatkan status kesehatannya dalam kondisi
optimal. Sebagai seorang manusia, klien memiliki beberapa  peran dan fungsi seperti
seperti sebagai sebagai makhluk makhluk individu, individu, makhluk makhluk sosial,
sosial, dan makhluk Tuhan. Berdasarkan hakikat tersebut, maka keperawatan memandang
manusia sebagai mahluk yang holistik yang terdiri atas aspek fisiologis,  psikologis,
sosiologis, kultural dan spiritual.
Tidak terpenuhinya kebutuhan manusia pada salah satu diantara u diantara
dimensi di dimensi di atas akan menyebabkan ketidaksejahteraan atau keadaan tidak
sehat. Kondisi tersebut dapat dipahami mengingat dimensi fisik, psikologis, sosial,
spiritual, dan kultural merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Tiap bagian
dari individu tersebut tidaklah akan mencapai kesejahteraan tanpa keseluruhan  bagian
tersebut sejahtera.
B. Batasan Masalah
Makalah ini akan membahas masalah mengenai implementasi
1. Spiritual
2. Religius
C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didapatkan antara lain:


1. Bagaimana implementasi spiritual
2. Bagaimana implementasi religius
D. Tujuan
Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui implementasi spiritual dan religius
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui jenis jenis implementasi spiritual
2. Untuk mengetahui jenis implementasi religius
E. Manfaat
Makalah ini bermanfaat bagi pembaca dalam hal pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Implementasi Spiritual dan Religius


1. Efektivitas Pelatihan Dzikir dalam Meningkatkan Ketenangan Jiwa pada
Lansia Penderita Hipertensi
Pelatihan dilaksanakan sebanyak 7 pertemuan. Pengukuran dilakukan sebelum
pelatihan (pretest) dan setelah pelatihan berakhir (posttest). Hasil tersebut
menunjukkan adanya perbedaan tingkat ketenangan jiwa yang signifikan sebelum
menerima pelatihan dan setelah pemberian pelatihan.
Pelatihan dzikir diberikan pada responden berupa: (1) Diskusi terkait masalah
yang dihadapi, keluhan masalah, dan usaha yang pernah dilakukan untuk mengatasi
masalah; (2) Penjelasan terkait dzikir (psikoedukasi); (3) Latihan berdzikir istighfar
dengan melafadzkan “Astaghfirullaahal’adzim” sebanyak seratus kali, kemudian
berdoa; (4) Pemaknaan dan evaluasi. Pemaknaan adalah memaknai arti dari setiap
lafadz dzikir dikaitkan dengan peristiwa di dalam kehidupan sehari-hari; (5)
Pemberian tugas rumah untuk berdzikir ketika hendak tidur, bangun tidur, hendak
melakukan aktivitas, setelah melakukan aktivitas, setelah sholat. Kembali pada poin
pertama ditambah dengan evaluasi tugas. Pelatihan dilaksanakan sebanyak 7 kali,
dengan alokasi waktu 1 jam pada setiap pertemuan. Total waktu dalam pelatihan
adalah 7 jam.
Hasil : Setelah dzikir dengan sungguh-sungguh responden merasakan ketenangan
di dalam hati. Sebelumnya responden rata-rata mengalami kegelisahan saat hendak
tidur, bangun tidur, dan selalu berpikir tentang sesuatu yang menimbulkan kecemasan
bagi mereka. Seluruh responden mengungkapkan akan berdzikir ketika mulai
memikirkan hal yang merugikan bagi mereka atau hal-hal yang tidak jelas.
Responden juga melakukan dzikir ketika hendak tidur dan bangun tidur serta ketika
hendak melakukan berbagai aktivitas. Hasilnya responden merasa lebih nyaman dan
tenang setelah berdzikir (Kumala et al., 2017).
2. Aplikasi Doa Untuk Kesehatan Mental Pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Dr. Hi. Abdul Moeloek.

Cara melakukan aplikasi terapi doa untuk kesehatan mental pasien adalah
masuk ke ruangan dan bertemu kepada kepala ruangan untuk meminta ijin
terlebih dahulu saat berkunjung kepada pasien. Pembimbing rohani melihat
kondisi pasien apakah pasien dapat diberikan terapi doa atau tidak, setelah itu
pembimbing memperkenalkan diri menjelaskan maksud dan tujuan.
Pembimbing melakukan pendekatan dengan cara bertanya (nama, asal, sakit
yang dialami, dan sudah berapa lama).Kemudian pembimbing memberikan
motivasi kepada pasien, mengajak pasien untuk merasa ikhlas, sabar terhadap
sakit yang diderita, tawakal dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,
serta menyadari dosa-dosa yang telah dilakukan sebelum ia sakit. Terakhir
adalah terapi doa, bahasa yang digunakan adalah Bahasa Arab dan Bahasa
berdoa secara khusyuk, tenang dan dengan hati yang ikhlas.Doa diawali dengan
kalimat tahmid Mengucapkan kalimat tahmid (Alhamdu lillaahi rabbil’ alamiin),
shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW. Doa mohon ampunan dan doa
kebaikan dunia dan akhirat

Hasil : terapi doa yang diberikan sangat efektif, dapat membantu untuk lebih
bisa menenangkan diri, mereka menerima doa yang diberikan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi spiritualitas dan religi itu harus seimbang antara manusia dengan Tuhan , dan antara
Tuhan dan manusia. Jika tidak seimbang maka distress spiritual akan terjadi. Kita sebagai
perawat meminta orang-orang terdekat seperti keluarga, teman dan tokoh masyarakat
(ustadz) teman dan tokoh masyarakat (ustadz) untuk membantu untuk membantu dalam
mendukung dalam mendukung 42  proses penyembuhan klien yang mengalami distress
proses penyembuhan klien yang mengalami distress spiritual selain obat yang piritual
selain obat yang diberikan di rumah sakit.
B. SARAN
Adapun saran bagi pembaca apabila pembaca merasa kurang informasi mengenai
Implementasi Spiritual dan Religius.silahkan bagi pembaca bisa melihat literature di buku
lainnya,
DAFTAR PUSTAKA
Kumala, O. D., Kusprayogi, Y., & Nashori, F. (2017). Efektivitas Pelatihan Dzikir dalam
Meningkatkan Ketenangan Jiwa pada Lansia Penderita Hipertensi. Psympathic : Jurnal
Ilmiah Psikologi. https://doi.org/10.15575/psy.v4i1.1260
Vanela, Y. (2016). Doa Sebagai Metode Islami Untuk Kesehatan Mental Pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Dr. Hj. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

Anda mungkin juga menyukai