BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996).
Motivasi berasal dari kata motif. Motif dalam bahasa Inggris disebut motive,
yang berasal dari kata mation artinya gerakan atau sesuatu yang bergerak. Dalam artian
lain motif berarti dorongan, rangsangan, atau pengerak terjadinya suatu tingkah laku.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong, atau pendorong seseorang untuk bertingkah
Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja pada suatu Puskesmas dan
sebagainya. Masa kerja seseorang dalam organisasi perlu diketahui karena masa kerja
merupakan salah satu indikator tentang kecenderungan para pekerja, misalnya dikaitkan
dengan produktivitas kerja, semakin lama seseorang bekerja semakin tinggi pula
1989).
seseorang bekerja di suatu instansi atau organisasi yang dihitung sejak pertama kali
bekerja. Semakin lama bekerja seseorang, tenaga kerja akan semakin dianggap
berpengalaman.
2
akses juga disebabkan oleh kondisi geografis yang sulit, keterbatasan transportasi dan
Bungku Selatan pada dasarnya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain masih
dan konsisten sesuai dengan yang dijanjikan; masih kurang baiknya citra Puskesmas
(mutu dan penampilan fisik yang kurang bersih dan nyaman), belum tersedianya sumber
kesehatan di Bungku Selatan Sulawesi Tengah disebabkan oleh rendahnya motivasi dan
Kecamatan Bungku Selatan adalah salah satu Kecamatan yang memiliki banyak
pulau terpencil yang terdiri dari 33 pulau kecil yang terpisah-pisah, tepatnya berada di
wilayah Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah dengan waktu tempuh dari
Kecamatan Bungku Selatan ke Kabupaten Morowali yaitu 6 sampai dengan 7 jam. Dari
sebanyak 14.378 jiwa, dimana laki–laki terdiri dari 7.208 jiwa dan perempuan terdiri
dari 7.071 jiwa. Dengan infrastruktur seperti jalan, jembatan, signal, maupun Puskesmas
masih jauh dari kata baik. Untuk persentase kunjungan neonatal pertama (KN1) sebesar
3
%.Sedangkan alat transportasi yang digunakan di Kecamatan Bungku Selatan dari pulau
Kaleroang,2016).
berada di desa Kaleroang dengan sarana dan prasarana yang masih terbilang sangat
Jika ada pasien yang memerlukan perawatan darurat pihak Puskesmas lebih merujuk ke
Kabupaten Morowali, jarak yang jauh antara Kecamatan Bungku Selatan dengan
Kabupaten Morowali. Selain jarak yang jauh juga, tentang masalah jadwal kapal yang
berangkat ke Kabupaten Morowali hanya beroperasi dua kali seminggu. Cuaca juga
merupakan faktor penghambat dimana kapal tersebut tidak bisa digunakan saat cuaca
buruk.
rata-rata 35/km², terletak di daerah terpencil wilayah Perbatasan dan Kepulauan yang
sebagian besar terdiri dari Laut dan Pulau-Pulau Kecil serta 2 (dua) desa yang berada di
daratan Sulawesi. Dengan sarana Pusling Laut 2 Buah, Roda Dua (Motor Darat) 8 Buah,
Simamora (2002) mengatakan kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara
4
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Menurut Mathis,
Kinerja dapat ditentukan oleh tujuh faktor yaitu kompetensi, motivasi, tujuan,
standar, umpan balik, alat atau sarana dan peluang. Tetapi dua diantaranya mempunyai
peran sangat penting yaitu tujuan dan motivasi. Tujuan yang ditetapkan oleh CMHN
dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas sudah jelas tetapi motivasi petugas
tergantung dari dorongan yang didapatkan baik dari diri mereka sendiri maupun dari
luar diri mereka. Faktor terpenting yang mempengaruhi pencapaian kinerja yang baik
adalah faktor motivasi karena motivasi berperan untuk mengubah perilaku seorang
Pada observasi dan hasil wawancara petugas kesehatan yang dilakukan penulis
satunya yaitu masalah kinerja, masalah kinerja ini di pengaruhi oleh motivasi yang
cenderung menurun di karenakan kurangnya semangat untuk bekerja dan juga di batasi
oleh sarana prasarana yang tidak begitu memungkinkan apalagi jarak antara rumah
dengan tempat tugas lumayan jauh dan mayoritas mereka harus menyebrangi lautan
menggunakan kapal laut atau perahu. Sehingga pada kondisi ini banyak petugas
kesehatan yang sudah lama bekerja atau senior kurang lebih 5 – 7 tahuan masa kerja
tidak lagi atau jarang untuk bekerja di puskesmas tersebut, dan terkadang hadir hanya
sehingga kinerja dari petugas yang lama atau senior kian menurun.
tentang Hubungan Motivasi, Jarak, Masa Kerja Dan Sarana Prasarna Dengan Kinerja
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang, maka peneliti merumuskan indikator masalah
3. Apakah ada hubungan masa kerja dengan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas
4. Apakah ada hubungan sarana prasarana dengan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui Hubungan Motivasi, Jarak, Masa Kerja dan Sarana Prasarna
2. Tujuan khusus
2018.
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Teoritis
Jarak, Masa Kerja dan sarana prasarana Dengan Kinerja petugas kesehatan di
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambah pustaka atau informasi
dengan penelitian ini, dan merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga dalam
1. Manfaat praktis
a. Manfaat Bagi Program Studi Ilmu Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
E. Keaslian Penelitian
Penelitian Penelitian
Nawawi 2012 dan kompetensi Motivasi dan ini bersifat dan waktu.
prasarana
Faizin 2008 pendidikan dan lama Tingkat ini bersifat dan waktu.
sectional
RSUD kabupaten
8
Ristiani 2017 prasarana dan Sarana prasarana ini bersifat dan waktu.
inap
sectional sarana
prasarana
kerja puskesmas
wawonasa kota
manado
prasarana
Variabel terikat :
Kinerja
posyandu
prasaran
. Langingi internal dan eksternal Instrinsit dan ini bersifat dan waktu.
sarana
prasarana
BAB II
11
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Puskesmas
kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan,
sarana peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari
suatu wilayah.
Puskesmas merupakan unit teknis pelayan dinas kesehatan Kabupaten atau Kota
Muninjaya 2014).
Kecamatan Bungku Selatan adalah salah satu Kecamatan yang memiliki banyak
pulau terpencil yang terdiri dari 33 pulau kecil yang terpisah-pisah, tepatnya berada
jam. Dari data ke pendudukan kantor Kecamatan Bungku Selatan terdapat data
penduduknya sebanyak 14.378 jiwa, dimana laki–laki terdiri dari 7.208 jiwa dan
perempuan terdiri dari 7.071 jiwa. Dengan infrastruktur seperti jalan, jembatan,
yang sebagian besar terdiri dari Laut dan Pulau-Pulau Kecil serta 2 (dua) desa yang
12
berada di daratan Sulawesi. Dengan sarana Pusling Laut 2 Buah, Roda Dua (Motor
Kaleroang,2016).
2. Tujuan Puskesmas
hidup sehat.
dan masyarakat.
3. Fungsi Puskesmas
masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari system kesehatan nasional merupakan
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerjan dan potensi sumber daya yang
5. Organisasi Puskesmas
a. Struktur Organisasi
Kabupaten atau Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota,
sebagai berikut :
15
2). Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu kepala Puskesmas dalam
pengelolaan :
eselon IV.
16
Puskesmas.
Motivasi berasal dari kata motif. Motif dalam bahasa Inggris disebut motive,
yang berasaldari kata mation artinya gerakan atau sesuatu yang bergerak. Dalam artian
lain motif berarti dorongan, rangsangan, atau pengerak terjadinya suatu tingkah laku.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong, atau pendorong seseorang untuk bertingkah
organisasi mau dan rela mengerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau
tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan (Siagian, dalam Zulkarnain
2012).
19
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang telah berfungsi dengan sendirinya yang
berasal dari dalam diri seseorang tersebut tanpa adanya dorongan atau rangsangan dari
biologis, psiologis dan psikologisnya (Hicks, & Gullet, dalam Juliana 2008).
beberapa teori yang menjelaskan kepentingan yang menjadi umum bagi semua
tersebut.
Faktor intrinsik disebut juga motif atau pendorong, Jika dua faktor ada
yaitu intrinsik dan extrinsik, maka pekerja dapat mencapai kepuasan kerja tetapi
jika tidak ada bukan berarti kepuasan kerja tidak tercapai. yang termasuk dalam
20
status tugas itu sendiri dan kemungkinan berkembang. (Hicks, & Gullet, dalam
Juliana, 2008)
individu seperti halnya faktor pengendalian oleh manajer juga meliputi hal-hal
yang berkaitan dengan pekerjaan seperti gaji atau upah, keadaan kerja,
tanggung jawab.
Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya. Secara
umum motivasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang satu sama lain
menjadiempat bagian:
motif, dimana hal itu diarahkan pada usaha mempengaruhi orang lain agar
dia bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan
tertentu kepadanya.
rasa takut. Motivasi negatif yang berlebihan akan membuat organisasi tidak
c. Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu dia menjalankan tugas -
tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja itu sendiri.
21
d. Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya
pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu sendiri.
2. Alat Motivasi
bawahannya dengan menggunakan teknik atau alat yang dapat berupa sebagai
berikut:
a. Insentif material, yaitu insentif yang berupa uang, barang, dan sebagainya.
ketegangan. Hanya apabila kedua hal ini dapat dilakukan dengan baik, akan
tersebut tidak berhasil dikurangi, dalam diri karyawan akan timbul dua keadaan
menimbulkan keadaan yang lebih parah yakni gagalnya segala upaya yang
Jarak adalah angka yang menunjukan seberapa jauh suatu benda berubah posisi
melalui suatu lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak
dapat berubah estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu
23
(jarak tempuh antara palu kendari). Dalam bidang matematika jarak haruslah memenuhi
kriteria tertentu.
yang ditempuh oleh kendaraan (biasanya ditunjukan dalam spidometer), orang atau
objek, haruslah dibedakan dengan jarak antara titik satu dengan yang lainnya.
Jarak adalah fungsi yang menunjukan seberapa jauh suatu subjek berhubungan
dengan objek yang lain. Jarak adalah jarak tempuh dari tempat tinggal masyarakat
merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan tersebut. Pelayanan kesehatan yang terlalu jauh lokasinya dengan
tempat baik secara fisik mapun psikologis tentu tidak mudah dicapai. Jarak dapat
tempat tinggal dengan pelayanan kesehatan makin besar jumlah kungjungan dipusat
ditempuh dengan roda dua,roda empat dan kapal laut, tetapi faktor ekonominya atau
ibu untuk hadir atau berpartisipasi dalam kegaitan pelayanan kesehatan. Hal tersebut
sesuai dengan yang dinyatakan oleh Lawrence Green dalam Notoatmodjo,S (2010)
bahwa faktor lingkungan fisik atau letak geografis berpengaruh terhadap perilaku
seseorang atau masyarakat terhadap kesehatan. Sebagai contoh ibu balita tidak datang
24
kepelayanan kesehatan disebabkan karena rumah balita tersebut jauh denga pelayanan
kesehatan sehingga ibu balita tersebut tidak datang untuk mengikuti kegitan dalam
pelayanan kesehatan.
(2005) yang menyatakan bahwa sikap akan terwujud dalam suatu tindakan tergantung
dari situasi pada saat itu. Masyarakat datang kepelayanan kesehatan tetapi karna
jaraknya jauh atau situasi kurang mendukung maka mereka tidak berkunjung
kepelayanan kesehatan.
Masa kerja atau lama kerja adalah jumlah waktu yang digunakan dalam
melakukan aktivitas atau kegiatan dengan waktu yang telah ditentukan yaitu pada jam
Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja pada suatu Puskesmas dan
sebagainya. Masa kerja seseorang dalam organisasi perlu diketahui karena masa kerja
merupakan salah satu indikator tentang kecenderungan para pekerja, misalnya dikaitkan
dengan produktivitas kerja, semakin lama seseorang bekerja semakin tinggi pula
1989).
Masa kerja ikut menentukan hasil kerja seseorang, karena semakin banyak
pengalaman yang dimiliki seseorang, maka semakin banyak pula keterampilan yang
pernah dimilikinya. Sehingga hal ini memberikan rasa percaya diri ketika menghadapi
suatu pekerjaan atau persoalan sehingga kualitas kerja akan lebih baik. Makin lama
kerja seseorang kecakapan mereka akan lebih baik, karena mereka sudah menyesuikan
diri dengan pekerjaannya. Disisi lain waktu kerja sesorang demikian besar peranya
25
kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana kesehatan secara efektif dan
efisien untuk memberikan layanan secara profesional dibidang sarana dan prasarana
dalam proses pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien pula (Muhammad, 2010).
Kelengkapan sarana prasarana yang baik merupakan hal yang sangat penting
dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Clow (1998) dalam Febriani (2012) yang
menyatakan bahwa kualitas jasa lebih sukar untuk dievaluasi dibandingkan dengan
kualitas barang.
1. Pengertian Kinerja
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kuantitas dan
kualitas , sesuai dengan kewenangan dantugas tanggung jawabnya, legal dan tidak
kerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Pencapaian kinerja kerja
tersebut dipergunakan oleh kecakapan dan motivasi. Kinerja kerja yang optimum
akan tercapai jika organisasi dapat memilih karyawan yang memungkinkan mereka
Menurut Robbins (2009), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang
26
dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
atau etika. Kinerja merupakan upaya (aktifitas) ditambah hasil kerja ( Supriyanto
2. Penilaian Kinerja
Simamora. H (2006) penilaian kinerja adalah alat yang berfaedah tidak hanya
untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan
disiplin, hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai bidang tugas seorang pegawai.
a. Perbaikan kinerja
b. Penyesuaian kompensasi
bonus.
c. Keputusan penempatan
pelatihan kembali.
g. Ketidakakuratan informasi
pekerjaan, rencana SDM, atau hal lain dari sistem manajemen personal.
yang keliru.
j. Tantangan-tantangan eksternal
seorang baik sebagai individu atau sebagai individu yang ada dan bekerja dalam suatu
lingkungan. Sebagai individu setiap orang mempunyai ciri dan karakteristik yang
bersifat fisik maupun non fisik. Dan manusia yang berada dalam lingkungan maka
keberadaan serta perilakunya tidak dapat dilepaskan dari lingkungan tempat tinggal
2002). Faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (Motivation) adalah sebagai
berikut :
2. Motivation= attitude+situation
3. Ability= knowledge+skill
hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat
pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yang
organisasinya. Mereka yang bersikap positif (pro) terhadap situas kerjanya akan
menunjukan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif
rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja,
fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pemimpin, pola kepemimpinan kerja dan
kondisi kerja.
c. Situasional
29
d. Knowledge
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
e. Skill
1. Basic Literacy Skill: Keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap
dalam bidang teknik seperti mengoperasikan komputer dan alat digital lainnya.
secara tim.
menggunakan loginya.
f. Attitude
30
Attitude adalah sikap suatu tingkatan afeksi, baik bersifat positif maupun negatif
a. Faktor Individu
b. Faktor psikologis
Dalam hal ini meliputi persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan
kepuasan kerja
c. Faktor organisasi
g. Human Performance
B. Tinjauan Empiris
kinerja Pusat Kesehatan Masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
dengan metode survey eksplanatori, sampel dalam penelitian ini sebanyak 275
31
responden, sampel penelitian diambil denga tehnik cluster sampling, analisis data yang
digunakan adalah analisis inferensia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa denagan
besaran pengaruh atau efek 0.60, berada dengan interval 0,60 – 0,799. Hasil ini
menggambarkan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi tenaga kesehatan maka tingkat
2. Achmad Faizin (2008),hubungan tingkat pendidikan dan lama kerja perawat dengan
kinerja perawat di RSU Pandan Arang Kabupaten Boyolali, Jenis penelitian yang
digunakan adalah analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional study, sampel
penelitian sebanyak 107 responden, sampel penelitian diambil dengan tehnik solvin,
analisis yang digunakan adalah uji chi square, hasil penelitian ini menunjukan bahwa
ada hubungan tingkat pendidikan perawat terhadap kinerja perawat di RSU Pandan
Arang Kabupaten Boyolali di tinjukan dengan nilai chi square sebesar 17,47 dan taraf
signifikan kurang dari 5% yaitu p=0,002, dan lama kerja chi square 19,99 dan taraf
3. Rahmawati . S Latiho (2016), Analisis pengaruh kepuasan, motivasi, dan stress kerja
digunakan adalah regresi linear berganda, hasil penelitian ini menunjukan konstanta
2,775, X1=0,029, X2=0,095 X3=0,025, berarti dari ketiga X1,X2 , dan X3 terjadi pengaruh
4. Ida Yunasari Ristiani (2017),pengaruh sarana prasarana dan kualitas palayanan terhadap
pasien rawat jalan unit poliklinik IPDN jatinangor, jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif studi kasus, sampel penelitian ini sebanyak 99 responden, sampel
penelitian diambil dengan tehnik solvin, analisis yang digunakan adalah kuantitatif
32
dengan metode analisis regresi, hasil penelitian ini menunjukan bahwa besarnya
pengaruh sarana prasarana dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien masuk
5. Yuniarti (2012), Kinerja petugas penyuluh kesehatan masyarakat dalam praktek promosi
univariat dan bivariat dengan uji chi square, hasil penelitian ini menunjukan kinerja
Kesehatan Kabupaten Pati adalah termasuk kurangnya yaitu sebesar 56,3% dan yang
6. Oka Beratha (2013), hubungan karakteristik, motivasi, dan dana BOK dengan kinerja
petugas KIA Puskesmas di Kabupaten Gianyar, jenis penelitian ini menggunakan cross
systematic random sampling, analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat
dengan uji chi square, hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden
41(58,6%), berumur rendah dan masa kerja pendek 39 (55,7%), sebagian besar
pelatihan program KIA. Motivasi petugas sebagian besar 42(62%) masih rendah
sehingga sebagian responden mengganggap dana BOK untuk program KIA masih
kurang 47(67,1%), petugas KIA didapatkan sebagian besar sudah tinggi 40(57,1%).
7. Chikita. R Batas (2017), Hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan
penyuluh kesehatan yang diberikan petugas kesehatan terhadap perilaku hidup bersih
dan sehat tataan rumah tangga dalam lingkup kerja Puskesmas Wawonasa Kota
Manado, jenis penelitian ini menggunakan survei analitik, sampel penelitian 100
33
menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square, hasil penelitian ini
menunjukan bahwa ketersediaan sarana prasarana memiliki nilai p=8,882. (Pvalue ≥ 0,05).
Sarana prasarana memiliki kategori baik 94 (94%) dan hasil penelitian mennunjukan
kesehatan memiliki kategori baik 77 (77%), dan masyarakat yang memiliki PHBS
data dengan uji chi square, hasil peneltian ini menunjukan sebagian besar kinerja kader
baik 61,2%, sumber pendanaan baik 82,1%, sosialisasi tidak baik 68,7%, pelayanan baik
65,7%, sarana prasarana baik 65,7%, dan kinerja posyandu baik 59,7%. Hasil anlisis
9. Prima Desi Handayani (2014), Pengaruh faktor- faktor motivasi terhadap kinerja
pegawai Dinas Bina Marga dan sumber daya air Kota Bogor, jenis peneltian ini
analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda, hasil penelitian ini
10. Ake . R. C. Langingi (2011), Hubungan faktor internal dan eksternal dengan kinerja
perawat pelaksana di instalasi rawat inap C RSUP Prof,Dr.R.D. Kandou Manado, jenis
penelitian ini menggunakan cross sectional study, sampel penelitian ini 90 responden,
34
menggunakan univariat, bivariat dan multivariat dengan uji chi square, hasil univariat
penelitian ini menunjukan bahwa kinerja perawat baik (66,7%), motivasi kerja
ruangan baik (65,6%). Hasil bivariat menunjukan bahwa motivasi kerja (p=0,000),
diketahui motivasi kerja adalah variabel paling berhubungan dengan kinerja perawat
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
organisasi mau dan rela mengerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau
Jarak adalah angka yang menunjukan seberapa jauh suatu benda berubah posisi
melalui suatu lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak
dapat berubah estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu
Masa kerja atau lama kerja adalah jumlah waktu yang digunakan dalam
melakukan aktivitas atau kegiatan dengan waktu yang telah ditentukan yaitu pada jam
kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana kesehatan secara efektif dan
efisien untuk memberikan layanan secara profesional dibidang sarana dan prasarana
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal,
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral atau etika. Kinerja merupakan upaya
B. Kerangka Konsep
Motivasi
Jarak
Pendidikan
Sarana Prasarana
36
Keterangan :
: Variabel Dependen
C. Variabel Penelitian
sarana prasarana.
1. Motivasi Kerja
a. Definisi Operasional
Motivasi berasal dari kata motif. Motif dalam bahasa Inggris disebut motive,
yang berasaldari kata mation artinya gerakan atau sesuatu yang bergerak. Dalam
artian lain motif berarti dorongan, rangsangan, atau pengerak terjadinya suatu tingkah
laku. Motivasi adalah sesuatu yang mendorong, atau pendorong seseorang untuk
b. Kriteria Objektif
Kriteria atau cara pengukuran dalam penelitian ini dengan menggunakan skala
b. Baik ( B) :2
c. Cukup (C) :3
d. Kurang (K) :4
R
I=
K
Keterangan:
I = Interval Kelas
R = Range atau kisaran yaitu nilai tertnggi – nilai terendah = 100% - 20% = 80%
= 15 x 5 = 75 (100 %)
= 15 x 1= 15 (20%)
= 100% - 20%
= 80%
= 80%/2
= 40%
= 60%
kriteria obyektif :
38
Baik : Jika hasil jawaban responden memperoleh nilai ≥ 60 % dari total skor.
Kurang : Jika hasil jawaban responden memperoleh nilai < 60 % dari total skor.
2. Jarak
a. Definisi Operasional
Jarak adalah angka yang menunjukan seberapa jauh suatu benda berubah posisi
melalui suatu lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak
dapat berubah estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu.
b. Kriteria Objektif
Kriteria atau cara pengukuran dalam penelitian ini dengan menggunakan skala
d. Setuju (S) :4
R
I=
K
Keterangan:
I = Interval Kelas
R = Range atau kisaran yaitu nilai tertnggi – nilai terendah = 100% - 20% = 80%
= 15 x 5 = 75 (100 %)
= 15 x 1= 15 (20%)
= 100% - 20%
= 80%
= 80%/2
= 40%
= 60%
kriteria obyektif :
Baik : Jika hasil jawaban responden memperoleh nilai ≥ 60 % dari total skor.
Kurang : Jika hasil jawaban responden memperoleh nilai < 60 % dari total skor.
3. Masa Kerja
40
a. Definisi Operasional
Masa kerja ikut menentukan hasil kerja seseorang, karena semakin banyak
pengalaman yang dimiliki seseorang, maka semakin banyak pula keterampilan yang
pernah dimilikinya. Sehingga hal ini memberikan rasa percaya diri ketika
menghadapi suatu pekerjaan atau persoalan sehingga kualitas kerja akan lebih baik.
Makin lama kerja seseorang kecakapan mereka akan lebih baik, karena mereka sudah
menyesuikan diri dengan pekerjaannya. Disisi lain waktu kerja sesorang demikian
b. Kriteria Objektif
Kriteria atau cara pengukuran dalam penelitian ini dengan menggunakan skala
b. Baik ( B) :2
c. Cukup (C) :3
d. Kurang (K) :4
R
I=
K
Keterangan:
I = Interval Kelas
R = Range atau kisaran yaitu nilai tertnggi – nilai terendah = 100% - 20% = 80%
= 15 x 5 = 75 (100 %)
= 15 x 1= 15 (20%)
= 100% - 20%
= 80%
= 80%/2
= 40%
= 60%
kriteria obyektif :
Baik : Jika hasil jawaban responden memperoleh nilai ≥ 60 % dari total skor.
Kurang : Jika hasil jawaban responden memperoleh nilai < 60 % dari total skor.
4. Sarana Prasarana
a. Definisi operasional
kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana kesehatan secara efektif dan
42
efisien untuk memberikan layanan secara profesional dibidang sarana dan prasarana
b. Kriteria Objektif
Kriteria atau cara pengukuran dalam penelitian ini dengan menggunakan skala
b. Memadai ( M) :2
R
I=
K
Keterangan:
I = Interval Kelas
R = Range atau kisaran yaitu nilai tertnggi – nilai terendah = 100% - 20% = 80%
= 15 x 5 = 75 (100 %)
= 15 x 1= 15 (20%)
= 100% - 20%
= 80%
= 80%/2
= 40%
= 60%
kriteria obyektif :
Baik : Jika hasil jawaban responden memperoleh nilai ≥ 60 % dari total skor.
Kurang : Jika hasil jawaban responden memperoleh nilai < 60 % dari total skor.
a. Definisi Operasional
kualitas, kuantitas dan waktu. Pencapaian kinerja kerja tersebut dipergunakan oleh
kecakapan dan motivasi. Kinerja kerja yang optimum akan tercapai jika organisasi
dapat memilih karyawan yang memungkinkan mereka agar dapat bekerja secara
maksimal.
b. Kriteria Objektif
E. Hipotesis Statistik
44
1. Motivasi Kerja
2. Jarak
3. Masa Kerja
4. Sarana Prasarana
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan Cross
sectional study yang dimaksudkan untuk mengetahui Hubungan Motivasi, Jarak, Masa
Kerja dan Sarana Prasarana petugas kesehatan di Puskesmas Kaleroang tahun 2018
(Notoatmodjo,S 2012).
Populasi
Sampel
1. Waktu penelitian
tahun 2018.
2. Tempat penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subyek yang
diteliti (Notoatmodjo,S 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas
2. Sampel
Kaleroang, Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 35 responden (Notoadmodjo,S 2012)
yaitu :
dengan tehnik simple random sampling, yaitu suatu metode pengambilan sampel
dimana setiap populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih atau diseleksi
sebagai sampel (Notoatmodjo, S. 2012, hal 120). Untuk menentukan sampel pada
penelitian ini yaitu diseleksi atau dipilih dengan cara menggunakan lot.
b. Besar Sampel
47
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus yang
Z12- a / 2 P(1 – P) N
n =
d2 (N – 1) + Z12-a / 2 P(1 – P)
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
Z12-a / 2 P(1 – P) N
n =
d2 (N – 1) + Z12-a / 2 P(1 – P)
1,9208 . 25,5
n =
48
49.9804
n =
0,5 + 0,9604
49.9804
n =
1,4604
tehnik sampel.
a. kriteria inklusi:
b. Kriteria Esklusi :
Kaleroang
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
tentang motivasi, masa kerja dan sarana prasarana serta observasi untuk mengukur kinerja
pertanyaan pada responden melalui lembar pertanyaan yang berhubungan dengan variabel
penelitian dengan pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Pengumpulan data
Kuisioner diisi oleh petugas kesehatan yang sebelumnya diberikan penjelasan pada
kembali jawaban apabila ada yang kurang, untuk memastikan bahwa jawaban telah terisi
1. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah ada dan peneliti tinggal memilih
saja data yang hendak digunakan. data sekunder yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data yang diperoleh dari rekam medik, dan profil Puskesmas Kaleroang.
Proses-proses dalam pengumpulan data pada penelitian ini melalui beberapa tahap
yaitu :
manfaat penelitian.
g. Responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi kepada peneliti untuk
diperiksa
penelitian .
1. Pengolahan data
yaitu dengan menggunakan SPSS versi 16 yang disajikan dalam bentuk tabel dan
a. Penyuntingan data yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan untuk diteliti
data
d. Tabulasi yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti agar
mudah di jumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis (Murdiyanti,
2016).
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul mulai beberapa tahap
kemudian data diberi coding untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis
data. Selanjutnya entery data dalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan
1. Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
variabel independent (bebas) dalam penelitian ini adalah motivasi dan masa kerja,dan
sarana prasarana Sedangkan variabel dependent (terikat) dalam penelitian ini adalah
kinerja petugas kesehatan. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
n
X= ×K
∑
Keterangan :
K = konstanta (100%)
b. Analisis Inferensial
variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat (Notoatmodjo, S. 2012, hal
183). Untuk mengetahui hubungan dari hasil penelitian maka data dianalisis dengan
52
menggunakan uji Chi-square (X2) kontigensi 2x2 dengan menggunakan aplikasi SPSS
2
X =∑¿ ¿
Keterangan :
∑ : jumlah
Pengujian hipotesis diambil dari uji hubungan tersebut dilihat dari nilai chi
square dibandingkan dengan nilai x table chi square dan nilai signifikan p.
1) apabila kebalikannya yaitu chi square hitung ( X 2 hitung) < nilai table chi square ( X 2
tabel) dan nilai p > 0,1 maka hipotesis ditolak artinya tidak terdapat hubungan yang
2) apabila nilai chi square hitung ( X 2 hitung) > nilai table chi square (X2 tabel) dan
nilai p < 0,1 maka terdapat hipotesis alternative diterima artinya ada hubungan
√
2
X
p=
n
Keterangan :
n : besar sampel
53
p : nilai phi
6)
G. Etika Penelitian
lembar persetujuan untuk menjadi responden agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian. Jika subjek bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan dan
mencantumkan nama responden pada lembar instrumen dan hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasian dari hasil penelitian baik
kerahasiaanya oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan di laporkan