Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MK.

KMB II
Dosen : A. Sri Ulfi Nofriati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

TUGAS INDIVIDU 1

OLEH :

NUR ATIKA

BT 1901055

III B

AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA

WATAMPONE

2021
PROSES MEKANISME TERJADINYA NYERI

A. PROSES MEKANISME TERJADINYA NYERI VISCERAL


Nyeri visceral adalah nyeri yang berasal dari bermacam-macam organ
viscera dalam abdomen dan dada (Potter & Perry, 2010).

Nyeri Visceral adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional yang


tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan atau
cenderung akan terjadi kerusakan jaringan atau suatu keadaan yang
menunjukan kerusakan jaringan.1 Dari definisi di atas dapat diketahui ada
hubungan pengaruh obyektif (aspek fisiologi dari nyeri) dan subyektif (aspek
komponen emosi dan kejiwaan).1Namun nyeri bersifat individual yang
dipengaruhi oleh genetik, latar belakang kultur, umur dan jenis kelamin.

Nyeri viseral adalah nyeri dari organ internal ditubuh seperti jantung,
pembuluh darah besar, limfe node, sistem respirasi, sistem ganstointestinal,
struktur urologi, sistem reproduksi, omentum dan peritoneum viseral.

Nyeri viseral adalah nyeri yang berasal dari organ internal di tubuh seperti
jantung, pembuluh darah besar, limfe node, sistem respirasi, sistem
ganstointestinal, struktur urologi, sistem reproduksi, omentum dan
peritoneum viseral. Nyeri viseral merupakan jenis nyeri yang sering dialami
oleh sejumlah besar.orang dalam masyarakat. Empat proses yang terjadi
pada suatu nosisepsi yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi.
bentuk nyeri viseral yaitu true visceral pain, nyeri referal tanpa hiperalgesia,
nyeri referal dengan hiperalgesia,visceral hyperalgesia dan viscera-visceral
hyperlagesia. Definitif terapi nyeri viseral adalah mengobati penyakit yang
mendasarinya. Terapi simtomatis yang dapat diberikan yaitu non
medikamentosa dengan intervensi dan medikamentosa.
B. PROSES MEKANISME TERJADINYA NYERI NEUROGENIK
Nyeri Neuropatik mengarah pada disfungsi di luar sel saraf. Nyeri
neuropatik terasa seperti terbakar kesemutan dan hipersensitif terhadap
sentuhan atau dingin. Nyeri spesifik terdiri atas beberapa macam, antara lain
nyeri somatik, nyeri yang umumnya bersumber dari kulit dan jaringan di
bawah kulit (superficial) pada otot dan tulang.Macam lainnya adalah nyeri
menjalar (referred pain) yaitu nyeri yang dirasakan di bagian tubuh yang jauh
letaknya dari jaringan yang menyebabkan rasa nyeri, biasanya dari cidera
organ visceral. Sedangkan nyeri visceral adalah nyeri yang berasal dari
bermacam-macam organ viscera dalam abdomen dan dada (Potter & Perry,
2010).
Nyeri neuropatik merupakan sebagai nyeri yang berhubungan dengan lesi atau
penyakit pada sistem saraf somatosensori yang dapat terjadi akibat
pembedahan dan berbagai kondisi termasuk diabetes,infeksi harpes
zoster,stroke multiple screlosis,dan lesi medula spinalis (Attal et al.,2018)
Nyeri neuropatik merupakan masalah umum dalam praktik klinis. Persisnya
seberapa umum nyeri neuropatik dapat sulit untuk diukur karena terdapat
masalah dengan bagaimana mendefinisikan dan menilai nyeri neuropatik,
tetapi prevalensi pada populasi umum diperkirakan antara 7% dan 10% (Van
Hecke et al., 2014).
Nyeri neuropatik secara mekanis tidak serupa dengan kondisi nyeri kronis
lainnya seperti nyeri inflamasi, misalnya pada rheumatoid arthritis, dimana
penyebab utamanya adalah inflamasi dengan peristiwa kimiawi yang terjadi di
tempat inflamasi, dan nyeri seperti itu didiagnosis dan dirawat secara berbeda
(Costigan et al., 2009).

C. PROSES MEKANISME TERJADINYA NYERI IDOPATIK


Nyeri Idiopatik adalah nyeri kronis dari ketiadaan penyebab fisik atau
psikologis yang dapat diidentifikasi atau nyeri yang dirasakan sebagai
berlebihnya tingkat kondisik patologis suatu organ. Contoh dari nyeri
idiopatik adalah sindrom nyeri lokal kompleks (Complekx Regional Pain
Syndrome/CRPS) (Potter & Perry, 2010).

DAFTAR PUSTAKA
Abbott, C. A., Malik,R.A.,VanRoss,E.R.E.,Kulkarni,J.,&Boulton,J.M.(2011).
Prevalence and characteristics of painful diabeticneuropathy in a large
community-based diabeticpopulation in theU.K.Diabetes Care, 34(10),2220–
2224.https://doi.org/10.2337/dc11-1108
Attal, N., Bouhassira, D., & Baron, R. (2018). Diagnosis and assessment
ofneuropathic pain through questionnaires. The Lancet Neurology, 17(5), 456–
466. https://doi.org/10.1016/S1474-4422(18)30071-1Colloca, L., Ludman, T.,
Bouhassira
Costigan, M., Scholz, J., & Woolf, C. J.(2009).NeuropathicPain:Maladaptive
Response of the Nervous System to Damage. Annu Rev Neurosci, 32,1–32.
https://doi.org/10.1146/annurev.neuro.051508.135531.Neuropathic
Purwata, T. E., Widyadharma, P. E., & Wijayanti, I. A. S. (2016).Management of
Neuropathic Pain in Elderly Focus on Pregabalin. 4TH BALINEUROLOGY
UPDATE, 1–11. https://doi.org/10.1212/CON.0000000000000928
Mangku G, Senapathi TGA. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi.
Indeks Jakarta. 2010. 217-223

Anda mungkin juga menyukai