Anda di halaman 1dari 8
Se PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG SEKRETARIAT DAERAH ‘Jl Soekarno Hatta No. 59 Telp. (0293) 788181 Fax (0293) 788122 Kota Mungkid 56511 Kota Mungkid,24Januari 2022 Kepada Yth. CAMAT Se-Kabupaten Magelang di TEMPAT SURAT _EDARAI Nomor : 1427 8S 13/2022 TENTANG PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APB DESA) TAHUN ANGGARAN 2022 Mendasarkan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (6) Peraturan Bupati Magelang Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Magelang Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Desa disampaikan kepada Saudara hal-hal sebagai berikut: ‘A. DASAR HUKUM 1. Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2022 merupakan dasar pengelolaan keuangan Desa dalam masa 1 (satu) tahun anggaran mulai tanggal 1 Januari 2022 sampai dengan tanggal 31 Desember 2022 2. Penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022 mempedomani ketentuan dalam: ‘a. Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 b. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022. c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa. d. Peraturan Bupati Magelang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa, Perangkat Desa dan Staf Perangkat Desa di Kabupaten Magelang sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Magelang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa, Perangkat Desa dan Staf Perangkat Desa di Kabupaten Magelang. fe. Peraturan Bupati Magelang Nomor 4 Tahun 2017 tentang Alokasi Dana Desa sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 58 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Magelang Nomor 4 Tahun 2017 tentang Alokasi Dana Desa. {. Peraturan Bupati Magelang Nomor 56 Tahun 2014 tentang Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kepada Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Magelang Nomor 56 Tahun 2014 tentang tentang Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kepada Desa g. Peraturan Bupati Magelang Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Magelang Nomer 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Magelang Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelotaan Keuangan Desa. h. Peraturan Bupati Magelang Nomor 52 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2022. 3. Dalam penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022 disamping mempedomani ketentuan di atas juga mendasarkan pada RPJM Desa dan RKP Desa yang telah ditetapkan dengan Peraturan Desa, B, SINKRONISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN PEMERINTAH DESA 1. Visi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2019-2024 sebagaimana tertuang dalam RPJMD adalah “Terwujudnya Kabupaten Magelang yang Sedaya Amanah (Sejahtera, Berdaya Saing dan Amanah). Dalam penyusunan APB Desa Tahun ‘Anggaran 2022 Pemerintah Desa memperhatikan tema Pembangunan Kabupaten Magelang Tahun 2022 yang merupakan tahun ketiga pelaksanaan RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2019-2024 dengan fokus pembangunan pada “Peningkatan Kesejahteraan melalui Peningkatan Kualitas SDM, Kualitas Infrastruktur, dan Pengembangan Ekonomi’. 2. Sinkronisasi kebijakan Pemerintah Desa dengan Pemerintah Daerah dan Pemerintah lebih lanjut dituangkan dalam rancangan APB Desa. Program pembangunan di Desa dapat diarahkan pada: a. penanggulangan kemiskinan, untuk mewujudkan Desa tanpa kemiskinan; b. pembentukan, pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan usaha milk Desa/badan usaha milk Desa bersama untuk pertumbuhan ekonomi Desa merata; ¢. pembangunan dan pengembangan usaha ekonomi produktif yang diutamakan dikelola badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa bersama untuk mewujudkan konsumsi dan produksi Desa sadar lingkungan; d. pendataan Desa, pemetaan potensi dan sumber daya, dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai upaya memperluas kemitraan untuk pembangunan Desa; e. pengembangan Desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi Desa merata; f. penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani untuk mewujudkan Desa tanpa kelaparan; 9. pencegahan stunting untuk mewujudkan Desa sehat dan sejahtera; h. pengembangan Desa inklusif untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat ‘secara menyeluruh dalam pembangunan Desa; i. mitigasi dan penanganan bencana alam; j._ mitigasi dan penanganan bencana nonalam; dan k. mewujudkan Desa tanpa kemiskinan melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa 3. Sedangkan untuk kegiatan prioritas khususnya pemberdayaan masyarakat dapat diarahkan pada: a. Pendidikan dan Literasi 4. bantuan operasional untuk TK, RA/ PAUD/ SPS/ KB; 2. insentif Tenaga Pendidik TK, RA, PAUD/SPS/ KB ; 3. pelatinan/ dukungan pelatihan bagi Tenaga Pendidik TK, RA, PAUD/SPS/ KB; 4. dukungan bagi terselenggaranya kegiatan belajar _mengajar dengan metode pembelajaran jarak jauh; dan 5. pengelolaan perpustakaan milik Desa b. Kesehatan 1. kegiatan yang terkait penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB); 2. kegiatan pencegahan dan penanganan stunting; 3. pembentukan Posyandu Remaja; 4, pembentukan Posbindu dan penyuluhan tentang Penyakit Tidak Menular (PTM); penyuluhan dan pencegahan penyakit menular (TBC, HIV/AIDS, Covid-19); pembentukan Forum Kesehatan Desa; bantuan insentif dan Pelatinan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Kader Posyandu; 8. insentif Kader dan Operasional kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB); 9. operasional Kegiatan Warga Peduli AIDS (WPA); dan 10. pelatihan pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi keluarga, c. Pelayanan Sosial Dasar 4. rehab Rumah Tidak Layak Huni dan Listrik bagi KK Miskin; 2. jamban Sehat dan sanitasi lingkungan; 3. pemenuhan Layanan Air bersih; dan 4. pengelolaan sampah lingkungan. d. Desa Digital 1. belanja bandwidth (internet), 2. infrastruktur jaringan internet (internet untuk warga); 3. honorarium pengelola Sistem Informasi Desa (SID), Sistem Informasi Keuangan Desa (Siskeudes), Aplikasi Monografi Kelurahan dan Desa (Amongrasa), dan lain-lain sesuai kebutuhan Desa; 4, operasional Pemenuhan Data Desa (Verval DTKS, Data Kemiskinan, Data base Pembangunan dan Pemerintahan Desa, Data Administrasi, Prodeskel dan lain-lain); dan 5. pengembangan Pelayanan Publik berbasis digital e. Pengembangan Ekonomi Desa 4. peningkatan Produk Unggulan Desa dan Kawasan Perdesaan; 2. pelatinan Pengelolaan BUMDesa/BUMDesa Bersama; 3, dukungan terhadap optimalisasi peran BUMDesa dalam meningkatkan produktivitas dan transformasi ekonomi Desa; 4, pelatihan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Desa, terutama Untuk pemasaran secara digital (e-commerce); dan 5. pelatihan Keterampilan/Vokasi bagi kelompok perempuan dan pemuda untuk pengembangan usaha. f. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa 4. penyusunan masterplan dan pengembangan pembangunan Desa secara tematik (Desa wisata, Desa pertanian, Desa literasi, dan sebagainya); dan 2. penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa tahun 2023. 9. Pelatinan/Peningkatan Kapasitas pelatinan/peningkatan kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; Klinik Pengelolaan Keuangan Desa (Siskeudes); pelatihan/peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa; pelatihan/peningkatan kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Desa (PKK, Posyandu, pengurus RT, pengurus RW, LPMD, dan Karang Taruna) dan lembaga lain sesuai kewenangan Desa h. Ketahanan Pangan Desa 4. dukungan pengembangan usaha pertanian/peternakan/perikanan; 2. pelatihan untuk pengurus Posyantek desa; 3. pelatihan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna untuk masyarakat; dan 4. dukungan terhadap pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan lingkungan dan keberianjutan (pelestarian alam, perlindungan mata air, reboisasi dan sumur resapan i. Penguatan Padat Karya Tunai Desa Dan Pelaksanaan Pembangunan Desa 1. pelatihan bagi Tim Pelaksana Kegiatan; 2. pelatinan bagi Tim Pengadaan Barang dan Jasa. Dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa di Desa, Pemerintah Desa mempedomani pada Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PERKA LKPP) Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa. noe Bono C. PRINSIP PENYUSUNAN APB DESA TAHUN ANGGARAN 2022 1 2 Sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah Desa berdasarkan bidang dan kewenangannya; Tepat waktu sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapan dalam peraturan perundang-undangan; Transparan, untuk memudahkan masyarakat mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang APB Desa; Akuntabilitas, dalam penyusunan anggaran mempertimbangkan bahwa anggaran tersebut dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan-undangan; Partisipatif, dengan melibatkan peran serta masyarakat, Memperhatikan asas keadilan dan kepatutan; dan Tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan daerah serta peraturan desa lainnya. D. KEBIJAKAN PENYUSUNAN APB DESA 1 Mekanisme dan tatacara penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022 berpedoman pada Peraturan Bupati Magelang Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Magelang Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dengan menggunakan aplikasi Siskeudes dari Kemendagri/BPKP dengan menggunakan Parameter Bidang, Kegiatan, Sub Kegiatan yang telah mengakomodir kearifan lokal dan tertuang dalam Peraturan Bupati Magelang Nomor 52 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022. DPA dan RAB kegiatan disusun dengan mengakomodir semua komponen kebutuhan belanja kegiatan, dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan Tahapan atau penyusunan APB Desa harus dilaksanakan secara transparan, partisipatif, tertib administrasi, tepat waktu serta dapat dipertanggungjawabkan Pengalokasian anggaran dalam Peraturan Desa tentang APB Desa bersifat global per sub bidang dan/atau kegiatan desa, sedangkan untuk rincian objek belanja per sub bidang dan/atau kegiatan dituangkan dalam Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa. Peraturan Desa tentang APB Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran ABP Desa merupakan dasar penyusunan DPA/DPPA/DPAURAB pelaksanaan dan RAK Desa bagi Kasi/Kaur sebagai pelaksana kegiatan anggaran, dengan penyusunan secara rinci dan detail Prinsip pelaksanaan kegiatan Desa ‘Swakelola (diutamakan); Melibatkan partisipasi masyarakat/gotong royong (padat karya tunai); Diutamakan penggunaan bahan/material/komponen lokal desa; Penggunaan tenaga/tukang lokal desa; Diutamakan belanja di desanya; Melalui penyedia barang/jasa (apabila diperlukan, untuk pembangunan/kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan secara swakelola dan yang membutuhkan keahlian/teknis khusus). Camat untuk mengumpulkan data/dokumen dan melakukan Rekapitulasi Data/Dokumen pada desa di wilayah masing-masing serta mengirimkan kepada Bupati Cq. Kepala Dispermades, meliput ‘a. Data Rekening Kas Desa yang berada di Bank Bapas 69, Bank Jateng dan BPR BKK. b, Peraturan Desa Tentang APB Desa Tahun Anggaran 2022; c. Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa Tahun Anggaran 2022; d. Laporan Pelaksanaan APB Desa Semester Pertama dan Semester Kedua Tahun Anggaran 2021; dan e. Peraturan Desa tentang Laporan Pertanggungjawaban Realisasi APB Desa Tahun Anggaran 2021. 8. Camat dalam melakukan evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa Tahun Anggaran 2022 berpedoman pada Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Bupati yang mengatur tentang pendelegasian sebagian kewenangan Bupati kepada Camat. 9. Penyampaian Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa dari Pemerintah Desa kepada Camat dilengkapi dengan dokumen yang terdiri atas: Surat pengantar; Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa; Peraturan Desa tentang RKP; Peraturan Desa tentang Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; Peraturan Desa tentang Pembentukan Dana Cadangan, apabila tersedia; Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa dan/atau Keputusan Kepala Desa tentang Penetapan Besaran Penyertaan Modal, apabila tersedia; 9. Berita Acara Hasil Musyawarah Desa dan/atau Keputusan Kesepakatan BPD; h. Fotokopi Rekening Pemerintah Desa (yang berada di Bank Bapas 69, Bank Jateng dan BPR BKK; dan i. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan Bendahara Desa aeogp =o E.ALOKASI ANGGARAN UNTUK KEGIATAN DESA DALAM APB DESA TAHUN ANGGARAN 2022 1, Alokasi transfer bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa Tahun 2022, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan terdiri dari Dana Desa yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 393.231.309.000,- ‘Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp. 215.548.988.293,- Bagi Hasil Pajak (BHP) sebesar Rp. 12.482.729.000 Bagi Hasil Retribusi (BHR) sebesar Rp. 2.929.029.245, Bantuan Keuangan Khusus dari Pemerintah Kabupaten Magelang sebesar Rp.11.275.000.000,- Bantuan Keuangan yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk Pemerintah Desa terdiri dari 1) Operasional KPMD @ Rp. 5.000.000, x 367 Desa sebesar Rp 1.835.000.000,- 2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdesaan untuk 533 lokasititik. 3) Pembangunan Kawasan Perdesaan untuk 7 Desa di Wilayah Kecamatan Ngluwar dan Kecamatan Borobudur masing-masing sebesar @Rp. 50.000.000,- 4) Pengembangan Desa Wisata untuk 12 desa sebesar Rp. 3.400.000.000,- 9. Bantuan Keuangan lainnya 2. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam APB Desa adalah kegiatan yang telah direncanakan dalam RKP Desa dan disinergikan dengan Kebijakan Pemerintah Daerah (RPJMD) Kabupaten, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat. 3. Bahwa dalam menyusun APB Desa Tahun Anggaran 2022, selain memperhatikan kebijakan penyusunan APB Desa, juga memperhatikan hal-hal khusus, antara lain sebagai berikut: a. Bagi desa yang terdapat Sisa Lebih Perhitungan Angaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2021 agar dianggarkan kembali dalam belanja APB Desa Tahun Anggaran 2022 baik untuk belanja kegiatan yang belum selesai dilaksanakan pada Tahun 2021 atau dapat dialinkan untuk membiayai kegiatan baru. b. Pemerintah Desa agar mengalokasikan dalam APB Desa anggaran untuk: 1) Kegiatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 (recovery); 2) Kegiatan Pendidikan PAUD Holistik Integratif (HI); 3) _Kegiatan Pensertifikatan Tanah Desa; gaoge 4) Kegiatan pengelolaan informasi desa termasuk di dalamnya monografi desa digital (amongrasa) dan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung kebijakan smart city atau smart village; 5) Kegiatan pengelolaan ambulan desa bagi desa yang telah memiliki ambulan desa atau akan melakukan pengadaan ambulan desa; 6) Program penanggulangan kemiskinan, verifikasi dan validasi data kesejahteraan social, akselerasi ekonomi keluarga, padat karya tunai untuk menyediakan lapangan pekerjaan, pelatihan dan penyediaan modal usaha bagi masyarakat desa yang menganggur/setengah menganggur/keluarga miskin dan penanganan gizi buruk; 7) Kegiatan pembangunan/pengelolaan/pemeliharaan perpustakaan desa; 8) Kegiatan pengelolaan bank sampah; 9) Kegiatan penyediaan sarana prasarana layanan sanitasi desa; 10) Kegiatan perbaikan/pemugaran rumah tidak layak hunu (RTLH); 11) Kegiatan pemilihan kepala desa/ pemilihan kepala desa antar waktu; 12) Kegiatan pengisian perangkat desa bagi desa yang akan menyelenggarakan pengisian perangkat desa; dan 13) Tunjangan pengabdian bagi kepala desa dan perangkat desa yang akan berakhir masa jabatannya . Pemerintah Desa dalam penyusunan penganggaran APB Desa agar mengarahkan kegiatan yang bersifat inovasi desa. d. Pemerintah Desa wajib melakukan semua pengadaan barang dalam keadaan baru, khusus kendaraan dinas on the road pelat merah. e. Pelaksanaan kegiatan diutamakan melalui swakelola, dengan memaksimalkan penggunaan materialbahan dari wilayah setempat, dilaksanakan secara gotong royong dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk memperluas kesempatan kerja dan pemberdayaan masyarakat setempat. f. Untuk terciptanya pengelolaan keuangan desa yang baik, Pemerintah Desa melakukan upaya peningkatan kapasitas pengelolaan administrasi keuangan desa, baik pada tatanan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan maupun pertanggungjawaban melalui perbaikan prosedur, penyiapan instrument operasional, pelatihan, monitoring dan evaluasi secara lebih akuntabel dan transparan g. Untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang lebih optimal, Lembaga Desa untuk melakukan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi penyelenggara lembaga desa melalui kegiatan pelatihan, bimbingan teknis maupub studi komparasi. F, MEKANISME DAN PENCAIRAN ALOKAS! TRANSFER BANTUAN KEUANGAN, 1. Pengelolaan Dana Desa berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa. 2. Penyaluran dan Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa berpedoman pada Peraturan Bupati Magelang Nomor 4 Tahun 2017 tentang Alokasi Dana Desa sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 58 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Magelang Nomor 4 Tahun 2017 tentang Alokasi Dana Desa 3. Penyaluran dan Pertanggungjawaban Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Pemerintah Desa berpedoman pada Peraturan Bupati Magelang Nomor 56 Tahun 2014 tentang Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Pemerintah Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Magelang Nomor 56 Tahun 2014 tentang Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Pemerintah Desa. 4. Penyaluran dan pertanggungjawaban bantuan keuangan yang bersifat khusus yang bersumber dari Pemerintah Kabupaten Magelang berpedoman pada Peraturan Bupati yang mengatur tentang pemberian bantuan keuangan yang bersifat khusus kepada Pemerintah Desa yang bersumber dari APBD Kabupaten Magelang 5. Penyaluran dan pertanggungjawaban bantuan keuangan yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah kepada Pemerintah Desa berpedoman pada Peraturan Gubernur yang mengatur tentang pedoman pemberian bantuan keuangan kepada pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengah. G.PELAKSANAAN FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN APB: DESA DI DESA 4. Camat bersama dengan Tenaga Ahli/Pendamping Desa/PLD memfasilitasi atau melakukan upaya percepatan proses pelaksanaan tahapan penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022 agar tertib administrasi, tepat waktu dan mempublikasikan_ melalui media informasi. 2. Upaya percepatan sebagaimana dimaksud pada angka 1, dapat dilakukan dengan kegiatan “Pekan Penyusunan APB Desa” dan/atau kegiatan Desk Penyusunan APB Desa. 3. Dalam melakukan kegiatan fasilitasi dan monitoring di Desa diperlukan pembinaan dan pengawasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 4, Dispermades melakukan monitoring pelaksanaan tahapan penyusunan APB Desa di tingkat Kecamatan dan/atau desa secara sampling. Demikian untuk dipedomani dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. a.n. BUPATI MAGELANG. SEKRETARIS DAERAH Tembusan 1, Bupati Magelang; 2. Asisten Pemerintahan & Kesra Setda Kab. Magelang; 3. Inspektur Kabupaten Magelang; 4. Kepala BPPKAD Kabupaten Magelang; 5. Koordinator TA P3MD Kabupaten Magelang. Drs. ABI WARYANT( Pembina Utama Madya NIP. 19660304 199203 1 007 5. Penyaluran dan pertanggungjawaban bantuan keuangan yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah kepada Pemerintah Desa berpedoman pada Peraturan Gubernur yang mengatur tentang pedoman pemberian bantuan keuangan kepada pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengah. G.PELAKSANAAN FASILITAS] DAN PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN APB DESA DI DESA 1. Camat bersama dengan Tenaga Ahli/Pendamping Desa/PLD memfasilitasi atau melakukan upaya percepatan proses pelaksanaan tahapan penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022 agar tertib administrasi, tepat waktu dan mempublikasikan melalui media informasi 2. Upaya percepatan sebagaimana dimaksud pada angka 1, dapat dilakukan dengan kegiatan “Pekan Penyusunan APB Desa’ dan/atau kegiatan Desk Penyusunan APB Desa 3. Dalam melakukan kegiatan fasilitasi dan monitoring di Desa diperlukan pembinaan dan pengawasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 4, Dispermades melakukan monitoring pelaksanaan tahapan penyusunan APB Desa di tingkat Kecamatan dan/atau desa secara sampling. Demikian untuk dipedomani dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. a.n, BUPATI MAGELANG hy Tembusan 41. Bupati Magelang; 2. Asisten Pemerintahan & Kesra Setda Kab. 6304 199203 1 007 Magelang; 3. Inspektur Kabupaten Magelang; 4, Kepala BPPKAD Kabupaten Magelang; 5. Koordinator TA P3MD Kabupaten Magelang.

Anda mungkin juga menyukai