Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-
Nyalah maka Penulis dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Dasar I dengan
BAB Konsep dan Prinsip Kebutuhan Nutrisi pada tahun Pelajaran 2017/2018 tepat
waktu yang ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bantuan atau kerja sama dari
berbagai pihak maka penulis tidak bisa menyelesaikan karya tulis ini.Oleh karena itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Yang terhormat Bp Natalia Yohanes , S. Kep., Ns
2. Kelompok 5 dengan anggota
Dian Hasbuni
Irene Letisia Marindra
Riska Vriana
Sima Reziana Rahim
Yerni Rambu Woji
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis.
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
2
PEMBAHASAN
1. DASAR PENGETAHUAN ILMIAH
a) DEFINISI
termasuk keseluruhan proses Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,- proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai
ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi
dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
( Wartonah, 2010 ). Nutrisi juga dapat di katakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat-zat lain yang terkandung, aksi, dan keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan penyakit.
Nutrisi adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
B.Jenis-Jenis Nutrisi
1.Protein
-kacangan, daProtein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan
tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi,
domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang
polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacangn biji-bijian.
Fungsi protein :
oProtein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal
dan proses pengausan yang normal.
oProtein menghasilkan jaringan baru.
oProtein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
oProtein sebagai sumber energi.
2.Karbohidrat
Fungsi karbohidrat bagi tubuh manusia sangat diperlukan dalam menunjang aktifitas
sehari-hari. Karbohidrat merupakan sumber kekuatan atas tubuh karena zat
karbohidrat adalah zat yang dapat meningkatkan atau memberi energi bagi tubuh
selain lemak dan protein.
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
oKarbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang
terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul
ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).
3
oKarbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul
glukosa.
oSerat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat
dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat
meningkatkan volume feces.
4.Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Fungsi lemak :
oSebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem
berikan 9 kal/gr
oIkut serta membangun jaringan tubuh.
oPerlindungan.
oPenyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
oPerasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
oVitamin larut dalam lemak.
6.Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
1.Vitamin C: Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai
sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan
menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar
dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang
kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan
kesehatan lainnya.
3.Vitamin A: Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan
dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita
4
rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi.
Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
5.Zat besi: Banyak proses dalam tubuh yang membutuhkan zat besi, termasuk
diantaranya mengangkut oksigen ke dalam sel. Pertumbuhan fisik dan mental bayi
yang berlangsung sangat cepat menyebabkan kebutuhan zat besi pun bertambah
banyak. Sayangnya, makanan padat masa sapih serta susu sapi hanya mengandung
sedikit zat besi. Selain jumlahnya sedikit, zat besi dalam susu sapi pun sulit diserap
oleh tubuh bayi. Fakta menunjukkan adanya kaitan yang erat antara penggunaan susu
sapi dengan defisiensi zat besi dan anemia yang terjadi pada anak-anak sampai usia
24 bulan. Defisiensi zat besi pada awal kehidupan anak berakibat buruk pada
perkembangan mentalnya, yang tidak dapat diperbaiki lagi. Untuk memastikan
asupan cukup zat besi, para ahli merekomendasikan penggunaan susu-lanjutan yang
diperkaya dengan zat besi. PROMIL GOLD telah diperkaya dengan zat besi dalam
jumlah yang tepat untuk membantu mencegah defisiensi mineral ini.
6.Seng: Banyak hormon dan zat kimia tubuh yang disebut enzim dapat berfungsi
dengan adanya seng. Mineral seng juga berperan dalam pertumbuhan bayi.
8.Mineral Dan AirMineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian
enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral
merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka
mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus
disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
oKonstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
5
oPembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ;
contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
oBahan dasar enzim dan protein.
6
5. Usus Besar
Usus besar (kolon) terbagi atasa asenden, tranversum, desenden,
sigmoid. Fugsi utamanya adalah mengabsorbsi air, elektrolit, vitamin,
dan sedikit gula. Flora yang terdapat dalam usus besar berfungsi
untuk menyintesis vitami K dan B serta memmungkinkan
pembusukan sisa-sisa makanan
.
C.PETUNJUK DIET
Pengertian Ilmu Diet
Terapi Diet
· Bagian dari dietetika yang khusus memperhatikan penggunaan makan untuk tujuan
penyembuhan.
Diet
· Adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap hari.
· Jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti
menurunkan atau menaikkan berat badan
· Diet yang dilakukan sangat tergantung pada usia, berat badan, kondisi kesehatan
dan banyaknya kegiatan yang dilakukan dalam sehari
7
· Memisahkan dari kebiasaan kehidupan sehari-hari
· Memasuki lingkungan yang masih asing (dokter dll)
· Perubahan makanan (macam, cara hidangkan, tempat makan, waktu makan,
dengan siapa makan dll)
· Rasa tidak senang, rasa takut karena sakit, ketidakbebasan bergerak – putus asa
· Putus asa à mual, hilang nafsu makan
· Bentuk diit (cair, lunak à sesuai keadaan penyakit) à bahagia/cemas
· Perawat à menjelaskan, mengurangi tekanan psikologis
2. Sosial Budaya
· Orang sakit à kelompok berbeda, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan, pandangan
hidup
· Macam hidangan à netral
· Kebiasaan makan bersama à perlu ditemani anggota keluarga
3. Keadaan Jasmani
· Jasmani pasien à menentukan konsistensi diit
· Lemah, kesadaran menurun à diit khusus
· Gangguan pernafasan à makan lebih lama
· Tidak baik nafsu makan à porsi kecil, sering
· Usia lanjut à porsi kecil, lunak
· Penyakit kronis à perawatan lebih lama membawa masalah makan
· Orang sakit à hapal makanan perlu adanya modifikasi menu dari rumah
8
Pelayanan Gizi Di Rumah Sakit
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien mencakup :
· Pelayanan medis : obat, tindakan bedah
· Pelayanan/asuhan keperawatan
· Pelayanan gizi/asuhan nutrisi
Proses pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan terdiri atas 4 tahap :
· Assement atau pengkajian gizi
· Penatalaksanaan pelayanan gizi
· Implementasi pelayanan gizi
· Monitoring dan evaluasi pelayanan gizi
C. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup seperti bayi menjadi orang
dewasa atau tanaman mangga yang kecil menjadi tanaman dewasa dengan
buahnya yang lebat, tidak hanya sebagai akibat pertumbuhan saja
melainkan juga karena peristiwa perkembangan pada makhluk hidup
tersebut. Pada manusia dan sebagian besar hewan yang semula diawali
dengan pertemuan sel telur (ovum) dengan sperma, melalui pertumbuhan
dan perkembangan menjadi janin, bayi, dan akhirnya menjadi orang
dewasa. Terjadi pertumbuhan karena terjadi perubahan, yaitu janin
menjadi orang dewasa. Seiring dengan pertumbuhan, terjadi
perkembangan karena terjadi proses pendewasaan yang lebih sempurna.
9
D. Jadi, perkembangan dapat diartikan sebagai proses menuju tercapainya
kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup.
Berbeda dengan pertumbuhan, proses perkembangan tidak dapat diukur
sehingga tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan dapat
dinyatakan secara kualitatif.
E. Nutrisi atau makanan berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Fungsi nutrisi di antaranya adalah sebagai
bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Sampai batas usia tertentu
manusia akan mengalami pertumbuhan, yaitu bertambah tinggi dan besar.
Hal ini dapat terjadi karena setiap hari manusia makan makanan yang
cukup bergizi. Nutrisi bagi sebagian besar hewan dan manusia dapat
berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein
merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh.
Sayur mayur
Selanjutnya adalah sayuran. Porsi penyajian sayuran yang dianjurkan adalah 3-4 porsi
per hari. Sebagai gambaran, setiap penyajian sebanyak 1 mangkuk kecil sayuran
mentah (contoh: lalapan, salad sayur), atau setengah mangkuk sayuran masak (sayur
bayam, sayur sup), atau bisa juga setengah mangkuk jus sayuran. Pilihan tersebut
dapat dipilih sesuai dengan keinginan. Buatlah variasi menu agar tidak bosan.
Buah-buahan
Pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh selanjutnya adalah dari buah-buahan. Setiap hari,
porsi buah-buahan yang dianjurkan dalah sebanyak 4 kali penyajian. Untuk sekali
penyajian dapat memilih alternatif berikut ini: 1 buah ukurang sedang (berukuran
bola baseball; misalnya apel, jeruk, pir), seperempat mangkuk buah kering (misalnya
kismis, cermai), setengah mangkuk buah kalengan atau buah beku (misalnya
rambutan atau pir kalengan).
10
gelas susu rendah lemak, satu gelas yoghurt rendah lemak, satu setengah ons keju
rendah lemak.
Kacang-kacangan
Bahan makanan kacang-kacangan ini misalnya kacang hijau, kacang merah, jagung,
kedelai, dan sebagainya. Untuk porsi penyajian yang disarankan adalah sebanyak 3-4
kali penyajian setiap minggu. Sebagai alternatif penyajian untuk memenuhi gizi
adalah sebanyak sepertiga mangkuk kacang, 2 sendok makan selai kacang, dan
setengah mangkuk kacang-kacangan yang dikeringkan (contoh: kacang polong,
kacang atom).
4) PROSES KEPERAWATAN
CONTOH KASUS
A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal : 19 Juni 2014
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Nusa Indah RSUD Panembahan Senopati
Oleh : Rina Zulistin
Sumber data : Pasien, keluarga pasien, dokumen
Metode pengumpulan data : Observasi, anamnesa, studi dokumen
1. Identitas Klien
Nama : “ Tn. R ”
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku / kebangsaan : Jawa / Indonesia
Alamat : Banaran RT 05 Sumber Agung Jetis Bantul
Dx Medis : Disfagia
Nomor CM : 53 35 32
11
Tanggal masuk RS : 17 Juni 2014
Identitas Penanggung jawab
Nama : “ Ny. E ”
Umur : 54 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Banaran RT 05 Sumber Agung Jetis Bantul
Hub. dengan pasien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat datang Pasien sadar dengan keluhan sulit menelan sejak 3 hari, pasien
tidak dapat makan maupun minum, Pasien mengatakan tenggorokannya
berasa kering serta terdapat benjolan pada leher dan pasien mengalami
demam, saat datang suhu badan : 38,3 ºC. Keluarga pasien
mengungkapkan pasien sudah tidak makan selama 3 hari dan pada
Jumat,13 Juni 2014 pasien mengatakan sakit pada tenggorokan seperti
( pancingan ) kemudian Sabtu,14 Juni 2014 periksa ke puskesmas
kemudian pada hari Minggu,15 Juni 2014 Pasien mengeluarkan dahak dan
pada Senin, 16 Juni 2014 Pasien saat diraba bagian lehernya seperti ada
yang pecah kemudian pasien keluar dahak darah dan malam Selasanya
kemudian Pasien dibawa ke rumah sakit.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pernah dirawat dan operasi di rumah sakit dengan
diagnosa medis Hernia .Pasien juga mengatakan tidak memiliki alergi
dengan apapun misal obat dan makanan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mempunyai riwayat penyakit degeneratif yaitu Ibu dari “
Tn. R ” mempunyai riwayat Diabetus Militus.
3. Pola Kebiasaan Pasien
a. Aspek Fisik-Biologis
1) Pola Nutrisi
a) Sebelum sakit :
Pasien mengatakan makan 3 kali dalam sehari sebanyak 1 porsi
b) Selama sakit :
Pasien mengatakan mengatakan lapar tetapi nafsu makan
berkurang karena pasien tidak dapat menelan makanan yang
masuk sehingga pasien di rumah sakit makan dengan diit cair.
(1) Antropometri
Sebelum masuk rumah sakit
- BB : 70 kg
12
- Berat Badan Ideal : ( TB – 100 ) – ( 10% (TB -
100) )
: (170 – 100) – (10%(170 – 100 )
: 70 – 7
: 63 kg
Saat dirawat mulai:
BB 61 kg
TB 172 cm
LILA 29 cm
13
Elektrolit
1 Natrium 139,3 137,0 - mmol/l
2 Kalium 3,28 145,0 mmol/l
3 Klorida 104,0 3.50 – 5,10 mmol/l
98,0 –
107,0
14
Pasien biasanya melakukan aktifitas dasar seperti makan, minum,
toileting, berpakaian dengan mandiri tidak menggunakan alat bantu.
Pasien tidur selama ± 8 jam sehari. Sebelum tidur pasien berdoa dulu dan
tidak pernah minum obat tidur.
b. Selama sakit :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Keterangan :
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
Pasien mengatakan tidak bisa tidur lelap pada malam hari karena sakit
pada tenggorokannya dan mengeluarkan dahak serta pasien
mengungkapkan dirinya lemas karena tidak bisa makan.
5. Pola Kebersihan Diri
a) Kulit
Kebiasaan mandi 2 kali sehari dengan memakai sabun mandi.
b) Rambut
Pasien tidak memakai cat rambut dan rambut tidak rontok. Pasien mencuci
rambut 2 kali seminggu dengan menggunakan shampoo.
c) Telinga
Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran. Tidak ada cairan yang
keluar dari telinga.
d) Mata
Pasien tidak mengalami gangguan pada mata. Pasien memakai alat bantu
melihat.
e) Mulut
Pasien menggosok gigi 2 kali sehari menggunakan pasta gigi, dan
berkumur dengan air ketika mandi.
f) Genetalia
Kebersihan genetalia dilakukan setiap kali mandi.
g) Kuku/kaki
15
Pasien memotong kuku seminggu sekali dengan alat pemotong kuku.
Kuku tidak dicat dan dan tidak ada gangguan pada kuku pasien.
b. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
a) Aspek Mental
Keluarga pasien merasa sedih, cemas, dan khawatir dengan kondisi
pasien.
b) Aspek Intelektual
Keluarga pasien kurang memahami tentang pentingnya pencegahan,
perawatan, pengobatan dari penyakit yang diderita.
c) Aspek Sosial
Hubungan keluarga dengan pasien sangat baik.
d) Aspek Spiritual
Pasien dan keluarga menganut agama Islam, keluarga selalu berdoa
untuk kebaikan pasien. Pasien beribadah sholat 5 waktu.
b) Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran Umum
KU : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Status Gizi :
TB = 172 cm
BB = 61 kg
IMT = 20,62 (normal)
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 110 x/menit ,
Suhu = 37,8 ˚C,
TD = 150/90 mmHg,
RR = 20 x/menit
b. Pemeriksaan secara sistematik (Cepalo Caudal)
a) Kepala
Bentuk kepala meso chepal, kulit kepala bersih dan tidak ada luka
maupun ketombe serta rambut tidak rontok.
b) Mata
Mata pasien bersih dan konjungtiva pucat.
c) Hidung
Tidak ada sekret yang keluar dari hidung pasien. Pasien tidak mengeluh
nyeri pada hidung dan fungsi pembauan berfungsi normal.
d) Mulut
Pasien mampu berbicara secara normal. Membrane mukosa agak kering
dan nafas tidak bau. Ada dahak yang keluar dari mulut pasien.
Dari pemeriksaan OPG
16
Rahang atas : missing gigi 8 kanan- kiri, caries gigi 6 kiri
Rahang bawah : caries gigi 5 kanan dan 7 kiri
e) Abdomen
Perut terlihat cembung, peristaltik ( 20/menit ), tidak ada nyeri tekan,
kembung dan tidak ada nyeri tekan.
f) Ekstremitas
Atas : Anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, warna kulit pucat,
turgor kulit menurun, terpasang infus pada tangan sebelah kanan.
Bawah : Anggota gerak lengkap, kaki terlihat simetris, warna kulit
putih pucat, turgor kulit menurun
g) Neurologis :
Status mental dan emosi : Ekspresi wajah pasien tampak sedih dan
cemas karena penyakitnya tidak kunjung sembuh serta terlihat lemas
karena tidak dapat makan dan minum secara normal
c) Terapi.
a. Infus RL 30 tetes/ menit
b. Metronidazole 30 tetes/ menit
JENIS NAMA OBAT DOSIS RUTE
Infus Metronidazole 500 mg/24 jam ( Inf IV
30 tetes/ menit )
Injeksi Ceftriaxone 1gram / 12 jam IV
Injeksi Ranitidin 1gram / 12 jam IV
Injeksi Tramadol 100 mg/ 12 jam IV
Tablet Paracetamol 500 mg/ 8 jam Oral
17
DO :
- Beratbadanpasienturun 9 Kg
- Bunyi peristaltic 20 x/menit
- Mukosabibirkering
- Pasienterlihatlemasdangelisah
- HB : 12,9 g/dl
- GDS : 344 mg/dl
- Tanda-tanda Vital :
Nad i = 110 x/menit ,
Suhu = 37,8 ˚C,
TD = 150/90 mmHg,
RR = 20 x/menit
- Ku : lemah
2 DS Tersedaksebelum Ganggua
- Pasienmengatakantidakdapattidursetiapmala menelan nmenelan
mnya
- Pasienmengatakanridakdapatmakanmakanan
karenasaatmakanlangsungtersedak
- Pasienmengatakannyeridankeringpadabagian
tenggorokan
DO
- Pasienmuntahsepertidahakdisertaibatuk
- Pasienterlihatlemas
18
1 1 Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubunganden
9 ganKetidakmampuanmenelanmakananditandaidenganPasienmengatak
Ju antidaknafsumakandanminumkarenauntukmenelansakitdannyeri,Pasie
ni nmengatakansaatmakanmasuksedikitlangsungtersedakdanmengeluark
2 andahak,
0 Pasienmengatakanlapardanhaus ,Pasienmengatakanbadannyasangatle
1 mas ,Beratbadanpasienturun 9 Kg, Bunyi peristaltic 20 x/menit,
4 Mukosabibirkering, Pasienterlihatlemasdangelisah, HB : 12,9 g/dl,
GDS : 344 mg/dl, Nad i = 110 x/menit ,Suhu = 37,8 ˚C,
TD = 150/90 mmHg, RR = 20 x/menit , Ku : lemah
1 Gangguanmenelanberhubungandengantersedaksebelummenelanditand
9 aidenganPasienmengatakantidakdapattidursetiapmalamnya,
Ju Pasienmengatakanridakdapatmakanmakanankarenasaatmakanlangsun
ni gtersedak,
2 Pasienmengatakannyeridankeringpadabagiantenggorokan ,Pasienmunt
0 ahsepertidahakdisertaibatuk,Pasienterlihatlemas.
1
4
C. Rencana Tindakan
DiagnosaKeperawatan Tujuan RencanaTindakan Rasional
Ketidakseimbangannutrisikura Setelahdila - Kajitanda-tanda Perubahantanda
ngdarikebutuhantubuhberhubu kukantinda vital tiap 8 jam -tanda vital
ngandenganKetidakmampuan kankepera ( tekanandarah , merupakan
menelanmakananditandaidenga watansela respirasi, nadi, indicator
n ma 3x24 suhu ) untukmenilaike
jam adaanperkemba
DS: nutrisiseim nganpenyakit
- Pasienmengatakantidaknafsu bangdenga - Kajikeadaanum Memantaukond
makandanminumkarenauntuk nkriteria um isipasienuntukr
menelansakitdannyeri : ( keluhan, encanatidakans
- Pasienmengatakansaatmakan a. Pasiend ekspresiwajah, elanjutnya
19
masuksedikitlangsungterseda apatma tingkatkesadara
kdanmengeluarkandahak. kandant npasien )
- Pasienmengatakanlapardanha idakters - Observasi Untukmengetah
us edak intake uiseberapabany
- Pasienmengatakanbadannyas b. bunyipe nutrisipasien akmakanan
angatlemas ristatik yang
- 12 masukketubuhp
x/menit asien.
DO : c. Pasienti - Berikandiitcair Untukmemasuk
- Beratbadanpasienturun 9 Kg daklem kannutrisipasie
- Bunyi peristaltic 20 x/menit aslagida nsertamenghind
- Mukosabibirkering n rasa ariasientersedak
- Pasienterlihatlemasdangelisa hausdan - Jelaskanpentin Menjelaskanpas
h lapartid gnyanutrisibagi iententang
- HB : 12,9 g/dl akterasa tubuh pentingnyanutri
- GDS : 344 mg/dl lagi. sibagi
- Tanda-tanda Vital : d. BB tubuhdapatmem
Nad i = 110 x/menit , pasienn otivasi
Suhu = 37,8 ˚C, aik pasienuntukme
TD = 150/90 mmHg, e. mukosa nghabiskan
RR = 20 x/menit bibirle diit yang
- Ku : lemah mbab diberikan.
f. GDS - Berikaninfuscai Infus RL
(80-150 ran RL 30 dapatmengganti
mg/dl) Tpmkepadapasi cairandanelekto
g. Tanda- en littubuh yang
tanda hilang
vital - Pantautetesanin Untukmengetah
normal fustiap 2 jam uiterjadinyaben
TD : gkak,
120/80 sertakelancaran
mmHg infus
Suhuba - Motivasikeluar Keluargakooper
dan : gauntukmemba atifsehinggame
36,4 ºC ntupasiendalam mbantuimplem
R : 16- memenuhikebu entasi
20 tuhannutrisi
x/menit
N : 60-
80
20
x/menit
Setelahdila - Letakkanpasien Pasienmampum
kukantinda pada enelanmakanan
kankepera posisiduduk/teg yang lunak/
watansela akselama dan kental/cair
Gangguanmenelanberhubunga ma 3x24 setelahmakan
ndengantersedaksebelummenel jam - Tingkatkanupa Pasienmampum
anditandaidengan nutrisiseim yauntukdapatm engunya secara
DS bangdenga elakukanproses perlahan.
- Pasienmengatakantidakdapatt nkriteria menelan yang
idursetiapmalamnya Pasien efektifsepertim
- Pasienmengatakanridakdapat dapat embantupasien
makanmakanankarenasaatma menunjukk menegakkanke
kanlangsungtersedak an metode pala.
- Pasienmengatakannyeridanke menelan
ringpadabagiantenggorokan makanan
DO yang tepat
- Pasienmuntahsepertidahakdis tanpa
ertaibatuk menimbulk
- Pasienterlihatlemas an
keputusasa
an
21
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat
dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh
fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman
penyakit.
Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara
untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap
hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
22
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta.
McCloskey, J. & Gloria M. B. (2000). Nursing Outcome Classificatian (NOC).
Second Ed. New York : Mosby.
McCloskey, J. & Gloria M. B.. (2005). Nursing Intervention Classificatian (NIC).
Second Ed. New York : Mosby.
NANDA. (2011). Diagnosis Keperawatan 2009-2011. Jakarta : EGC.
Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.2.
Jakarta : EGC.
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2008. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10.
Halaman 299-304. Jakatra : EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2.
Halaman 51-70. Jakarta : Salemba Medika.
23