Anda di halaman 1dari 47

MANUSIA HINDU

MASADI,S.Ag.M.Pd.H
OM AWIGNAM ASTU NAMO
SIDDHAM
I. KONSEP MANUSIA HINDU

• Manusia sebagai Subyek pengamat / peneliti ( knower )


maupun sebagai Obyek yang diamati/diteliti ( know )
• Menusia secara dinamins dan penuh kesadaran membentuk
dan sekaligus dibentuk oleh sistem nilai hidup dan
kehidupan ciptaannya sendiri , sehingga manusia menjadi
subyek dan obyek kebudayaan itu sendirin.
• Kesadaran dan kelebihan akal budi yang dimiliki manusia
inilah membedakan sekaligus menempatkan manusia
sebagai makluk yang paling tertinggi .
• Oleh Para ahli Manusia disebut sebagai : Homo sapiens (
makluk berakal pikiran ) ,Homo Socius ( makluk sosial ),
Homo ludens ( makluk bermain )
• Sedangkan ahli Bahasa menyebut manusia sebagai “
Animal symbolicum ( makluknpencipta sekaligus
pengguna tanda bahasa ) .
BERDASARKAN WEDA
• Secara etimologi , istilah manusia ( Manusya )
berasal dari bahasa Sansekerta : Manu ( berarti
Pikiran ) + sya ( berarti milik atau sifat yang
dimilikinya )
• Secara harfiah kata manusia berarti ( Ia ) yang
memiliki pikiran atau ( Ia ) yang senantiasa
berpikir dan menggunakan akal pikirannya .

“ Bahwa manusia pertama adalah Manu atau


Swayambu-Manu ( makluk berpikir yang
menjadikan diri sendiri “
( Dalam kitab suci Weda )
KITAB PURANA
• Semua umat yang bernama manusia adalah keturunan
dari Manu ( makluk berpikir )
• Menguraikan secara Mitologi sejarah para Manu .
• Purana secara substansial memuat 5 topik yaitu : 1).
Surga , penciptaan manusia 2). Pratisarga ,
penciptaan segala isi alam 3), Manwantara, riwayat
penciptaan dan keturunan Manu 4). Vamsa, riwayat
dinasti Candra dan Surya 5). Vamsanucarita, riwayat
raja – raja dari dinasti Candra dan Surya .
“ Manusia yang mampu mengembangkan daya pikir dan pikiran
rasional ( manah ) untuk menjadikan dirinya sendiri sebagai
manusia ( swayambu –Manu ) dalam tatanan hidup dan
kehidupan ini “
( Konseptual manusia Hindu )
II. HAKEKAT MANUSIA HINDU

• Realitas manusia sebagai pribadi memiliki badan jasmani dan


Jiwa .
• Pandangan Materialisme : Bahwa badan Jasmani lebih
bernilai ( penting ) dari pada jiwa .
• Pandangan Spiritualisme : Bahwa Jiwa jauh lebih bernilai (
penting )dibandingkan badan jasmani
• Pandangan weda : Baik jasmani maupun Jiwa memiliki
hakekat yang sama pentingnya , jiwa – atma bisa menjadi
dasar dalampemahaman badan jasmani ( wadag) atau
sebaliknya .

“ Jiwa - Atman dapat menjadi dasar dalm pemahaman badan


jasmani atau dapat juga sebaliknya “
( Pandangan Weda )
Lanjutane .......
• MAYA TATTWA : ( Filsafat kebendaan, Pradhana , Maya)
yang mengkaji hakekatbadan jasmani manusia Hindu
sebagai “ res extensa “ dari substansi alam semesta (
Makrokosmos )
• PURUSATATTWA / ADI PURUSATATTWA : ( Filsafat non
kebendaan – Purusa ) yang mengkaji hakekat jiwa – atma
sebagai “res cogitans “ dari substansi beroikir .
• Secara Kosmologi Weda : Manusia ( yg berupa kesatuan
jiwa – badanjasmaninya) yang sering disebut Mikrokosmos
( bhuwana alit, jagat cilik ) adalah pewujudan dari ( res
extensa dan res cogitans ) substansi alam semesta
( bhuwana agung , jagat gede )
“ Manusia pada dasarnya terbentuk dari tersusun atas 25
tattwa atau unsur “
( Pandangan Filsafat Samkya Darsana )
1. PURUSA 2. PRAKERTI

3. BUDDHI

5. MANAS 4. AHAMKARA

16-20 PANCA
TAN MATRA

6-10 PANCA 11-15 PANCA


BUDHINDRYA KARMENDRYA
21-25 PANCA
MAHA BHUTA
KETERANGAN

A. RWA BHINEDA :
1. Purusa / Cetana 2. Prakerti/ Acetaana

B. TRI ANTAH KARANA :


3. Budhi 4. Ahamkara 5. Manas

C. PANCA BUDHINDRYA ( Lima Indrya untuk


Menegtahui )
6. Caksu Indrya ( Indrya Penglihatan ) = Mata
7. Srotendrya ( Indrya Pendengaran ) = Telinga
8. Ghranendrya ( Indrya Penciuman ) = Hidung
9. Jihwendrya ( Indrya Pengecap Rasa ) = lidah
10. Twakindrya ( Indrya Sentuhan ) = Kulit
Lanjutane ............

C. PANCA KARMENDRYA ( Lima Indrya Pelaku/Penggerak )


11. Panindrya = Indrya penggerak Tangan
12. Padendrya = Indrya penggerak kaki
13. Vakindrya + Indrya penggerak mulut
14. Uphastendrya/Bhagendrya Indrya pada kelamin
pria /indrya kelamin wanita
15. Paywundrya + Indrya pada pelepasan / anus
D. PANCA TAN MATRA ( Lima macam sari, benih , yang tak
terukur)
16. Sabda Tan Matra = Benih Suara
17. Sparsa Tan Matra = Benih Raba
18. Rupa Tan Matra = Benih Warna
19. Rasa Tan Matra = Benih Rasa
20. Gandha Tan Matra = Benih Bau / Penciuman
Lanjutane ............

E. PANCA MAHA BHUTA ( Lima unsur yang besar /


berwujud )

21. Pertiwi / Zat padat


= Ma > Tanah dll
Mi > Tulang dll
22. Apah / Zat Cair = Ma > Air
Mi > Darah dll
23. Teja / Unsur Panas = Ma > Api
Mi > Suhu Tubuh
24. Bhayu/ Unsur Udara = Ma > Udara, Hawa,
Atmosfer Mi > Nafas
25. Akasa / Ether = Ma > Ruang
Mi > Rongga yg ada dlm
tubuh
UNSUR JASMANI UNSUR ROKHANI

Manusia terdiri dari tiga lapis ( Tri Sarira )


Raga Sarira , Suksma sarira dan Antahkarana Sarira
1.RAGA SARIRA
Adalah badaN kasar , badan yang dilahirkan karena nafsu (ra
Antara Ibu dan Bapak .
2. SUKSMA SARIRA / BADAN ASTRAL/BADAN HALUS
Terdiri dari alam pikiran, perasaan, keinginan dan nafsu
( Citta, Manah, Indrya , dan Ahamkara )
2. SUKSMA SARIRA / BADAN ASTRAL/BADAN HALUS
Terdiri dari alam pikiran, perasaan, keinginan dan nafsu
( Citta, Manah, Indrya , dan Ahamkara )
3. ANTAHKARANA SARIRA
Adalah BADAN PENYEBAB HIDUP atau Sang Hyang Atma /
Terdiri dari unsur Panca Maha Bhuta yaitu :
Pertiwi , Apah , Teja , Bayu , Akasa/Ether
PANCA MAHA BHUTA
( Lima Unsur penyebab alam semesta dan tubuh makluk )

1. PERTIWI / UNSUR 2. APAH / ZAT CAIR 3. TEJA/UNSUR


TANAH PANAS
•Membentuk bagian
• Membentuk bagian bagian badan yg cair • Membentuk panas
– bagian badan yg badan ( suhu )
padat

4. BAYU/UNSUR UDARA 5. AKASA / ETHER


 Membentuk tenaga, nafas dll Membentuk rongga dlm tubuh

Sari – sari Panca Maha Bhuta
Terdapat pada berbagai jenis
makanan

TERDIRI DARI ENAM RASA / SAD RASA


4. KOTHUKA /
2. AMLA / RASA PEDAS
3. TIKTA /
RASA ASAM
RASA PAHIT
1. MADHURA /
RASA MANIS

6. LAWANA /
5. KSAYA /
RASA ASIN
RASA SEPET
KAMA BANG / SWANITA KAMA PUTIH / SUKLA
( SPERMA ( SPERMA
WANITA ) LAKI- LAKI )

Peertemuan kedua inilah


Menjadi janin bilamana
ATMAN turun kedalamnya
Lanjutane ................
• ABRAHAM MASLOW ( 1908 – 1970 0
- Manusia pada dasarnya adalah baik dan bijak ,
bahkan mampu berbuat luhur dan mulia .
• MAHA RSI WARARUCI Dalam SARASSAMUSCAYA .2 .
“ Ri sakwhing sarwa bhuta , ingkan janma wwang juga
wenang gumawayaken ikang cubhacubakrma kuneng
panetasakena ring cubhacubhakarma juga ingkang
acubhakarma phalaning, dadi wwang “

“ Diantara semua makluk hidup hanya yang dilahirkan


menjadi manusia sajalah yang dapat melaksanakan
perbuatan baik maupun buruk, leburlah kedalam perbuatan
baik , segala perbuatan yang buruk itu, demikianlah gunanya
( phalanya ) menjadi manusia ) “
Lanjutane ................
• Tubuh manusia pada hakekatnya adalah : Yoni dengan jiwa-
Atman sebagai lingga , sehingga sering disebut LINGGA
SARIRA, PADMA HRDAYA PADMA NALA atau MERU
SARIRA.

• Dalam sabda Suci “ ATHARWA WEDA .X.2.31-34 , dinyatakan


sebagai berikut :

“ Tubuh manusia adalah lambang keadaan universal. Dalam


tubuh manusia terdapat kota STHANADEWA , dengan 8 roda
dan 9 pintu . Badan merupakan Pura bagi jiwa yang abadi , yang
diterangi sinar yang luhur, jiwa terbungkus oleh badannya
sendiri , Raja seluruh alam semesta. Ia penuh rahasia dan hanya
diketahui oleh mereka yang memperoleh penerangan “
Lanjutane ................

• Dalam sabda Suci “ REG, WEDA Mandala 1 , sukta


91.13 , lebih jauh dinyatakan sebagai berikut :

“ Semoga Tuhan Yang Esa datang dan ber


semayam dalam hati yang merupakan stana-Nya.
Semoga kami bebas menikmati pahala dari karma
kami seperti sapi yang merumput dipadang hijau .
Semoga kita dapat memelihara kebun kehidupan
demi Keagungan Tuhan Yang Maha Esa , semoga
pula kita tetap menjadi abdi-Nya yang benar “
Lanjutane ................
• Dalam kitab “ MAITREYA UPANISAD ( 2 ) dinyataka :
“ DEHO DEVALAYAH PROKTAH, SAJIVA KEVALA SIVAH ,”
Artinya :
Badan itu adalah setana-Nya para Dewa ( Devalaya ) , dan jiwa
itu sendiri adalah Siwa yang meresapi segalanya .

• Dalam sabda Suci “ BRAHMA PURANA 228, 45


( Punyatmadja,1993;4) , dinyatakan sebagai berikut :

“ DHAMA ARTHA KAMA MOKSANAM SARIRAM SADHANAM “


Artinya :
Tubuh adalah jalan atau alat dalam pelaksanaan Dharma ( kebajikan )
untuk mendapatkan artha ( harta benda dan kekayaan ) , kama
( kesenangan dan kebahagiaan duniawi ) dan moksa ( kebebasan abadi
)
Lanjutane ................

• Dalam sabda Suci “ BRAHMANDA PURANA ,


lebih jauh dinyatakan sebagai berikut :

“ SARIRAM ADYAM KHALU DHARMA SADHANAM “

Artinya :

Sesungguhnya badan jasmani ini merupakan


jalan utama untuk mencapai dharma
( kebenaran tertinggi ) dalam
kehidupan .
Lanjutane ................

• Melihat dengan begitu pentingnya badan jasmani itu , maka sudah


sepatutnyalah perawatan badan jasmani ini tetap terjada dengan
teratur

• Dalam kitab Hukum Hindu “ MANAWADHARMA atau MANUSMRTI v.109 “


telah diatur dengan tegas :

“ ADHIRGATRANI SUDDHAYANTI MANAH SATYENA SUDDHAYANTI,


VIDHYATAPOBHAYAM , BHUTATMA BUDHIR JNANENA SUDDHAYANTI “

Artinya :

Tubuh dibersihkan dengan air , pikiran dibersihkan / disucikan


kebenaran , jiwa atman disucikan dengan pelajaran suci dan tapa – brata
dan kecerdasan disucikan dengan pengetahuan kerokhanian yang benar
Lanjutane ................

• Disamping itu , untuk tetap mengkondisikan kualitas badan jasmani


yang sehari – hari tetap suci . Dengan menata pola makan serta
kwalitas yang dimakan.

• Dalam kitab “ TAITRIYA UPANISAD II.2.1.7.1. disebutkan bahwa “


“Jiwa-Atman dalam badan jasmani pada dasarnya dibungkus 5 lapisan
yang disebut PANCA MAYA KOSA “

1. Annamayakosa ( Pembukus berupa badan jasmani yang terbentuk


dari makanan yang dimakan )
2, Pranamaya kosa ( lapisan pembukusan berupa energi Prana )
3. Manomayakosa ( lampisan pembukus berupa pikiran )
4. Vjnamayakosa ( lapisan pembukus berupa kecerdasan )
5. Anandamayakosa ( lapis pembukus berupa kebahagiaan )
Lanjutane ................

• Jasmani bukan tempat tinggal yang abadi,namun tumpangan sementara bagi


jiwa-atma maka, oreintasi pemahaman terhadap hakekat manusia Hindu
akhirnya terarah kepada Jiwa-atman .
• Akhirnya pikiran manusia adalah dipusatkan pada jiwa-atman sebagai upaya
untuk mengendalikan badan jasmani .

• Dalam “ BHAGAVATGITA , III . 40 – 44 ( Pudja, 1983 : 93 – 95 )

“ INDHRYA MANO BUDHIR ASYA DHISTANAM ACYATE, ETAIR


VIMOHAYATY ESA JANANAM AVRITYA DEHINAM ( III. 40 ) .
Lanjutane BHAGAVATGITA .III.40 – 43

“ TASMT TVAM INDRYNY ADAU NIYAMYA BHARATASABHA,


PAPMANAM PRAJAHI HY ENAM JNANA VJNAM NASANAM ( III.
41 )

INDRYAYANI PARANY AHUR ADRIYE BHAYAH PARAM MANAH,


MANANAS TU PARA BHUDHIR YO BUDDEH PARATAS TU SAH ( III. 42 )

“ EVAM BUDDEH PARAM BUDDWA SAMSTABHYAT MANAM ATMANA,


JAHI SATRUM MAHABAHA KAMARUPAM DURASADAM ( III. 43 ) .
TERJEMAHAN
BHAGAVATGITA .III.40 – 43
“ Panca Indrya,Hati dan pikiran adaalah kendaraan baginya ( atman ) , dengan
tertutupnya ilmu pengetahuan rokhani olehnya ( indrya ) menyebabkan
bingungnya jiwa –atma dalam badan jasmani . ( III. 40 )

Karena itu, pertama-tama kendalikan Panca Indryamu dan basmilah nafsu yang
penuh dosa , perusak segala ilmu pengetahuan rokhani dan kebajikan , O Arjuna
yang baik ( III. 41 )

“ Indrya indrya yang bekerja lebih halus dari pada alam yang bersifat mati ,
pikiran lebih halus lagi ari pada indrya indrya , kecerdasan lebih halus dari pada
pikiran , dan Dia ( atman ) lebih halus lagi dari pada kecerdasan .( III. 42 ) .
Lanjutane ........... TERJEMAHAN
BHAGAVATGITA .III.40 – 43

“ Jadi mengetahui hakekat Dia ( atma) agung dari pada


intelek ( pikiran ) dengan mengendalikan jiwa-atmamu
dengan Atma ( tertinggi ) , basmilah , musuhmu yang berupa
hawa nafsu yang tidak mudah ditundukkan ( III. 43 )

“”””””””””””””””””””””” INGAT “””””””””””””””””””””””””””””

Badan jasmani dan indrya –indrya manusia yang terkendalikan oleh


pikiran yang terpusat kepada jiwa – jiwa dan atma akan menjadikan
hidup dan kehidupan manusia itu bernilai, yakni tercapainya duniawi
( jagadhita ) dan kebebasan abadi ( Moksa )
III. MARTABAT MANUSIA HINDU

• Harkat martabat Manusia Modern , indikasinya


dapat diketahui misalnya :

1. Tingkat Pendidikan dan wawasan


pengetahuan yang diketahuinya .
2. Profesi atau bidang pekerjaan dan tingkat
sosial ekonominya
3. Peran dan kedudukan dalam hidup sosial
kemasyarakatan kemanusiaan
4. Keiaman dan ketaquaan serta hidup
keberagaman
Lanjutane ..................
III. MARTABAT MANUSIA HINDU
• Rumusan Harkat martabat Manusia Hindu :
1. Jati ( Kelahiran )
2. Dharma ( Kwajiban Hidup ) , kebenaran serta
kedudukan dan peran sosial kemasyarakatan-
keagamaan .
3. Warna ( Profesi / bidang pekerjaan )
4. Karma ( secara luas melingkupi Manacika, Wacika dan
Kayika )
5. Guna ( yg dapat berupa Guna Sattwam, Rajas dan
Tamas )
6. Tingkat Kebrahmacaryaan dan wawasan Pengetahuan
( Vedajna, Vedapraga Sastrajna, Gunawan )
7. Tingkat Sraddha / Keimanan dan Kerokhaniawan
( Sraddham Satyam )
Lanjutane .......................... !

“ Apa gunanya lahir dikalangan keluarga terhormat tetapi tidak memiliki


Pengetahuan suci. Walaupun se seorang lahir dari keluarga rendah, tetapi
ia terpelajar , me miliki pengetahuan suci, dan bijaksana patutlah ia
dihormati seperti Dewa , ( Maha Rsi Kautilya , titib,1996;15 )

Lebih baik mengerjakan kwajibanmu sendiri walaupun tiada sempurna


daripada mengerjakan dharmanya orang lain meskipun dilakukan dengan
baik ; lebih baik mati dalam tugas sendiri daripada dalam tugas orang
lain yang sangat berbahaya . ( Bgwtgta. III. 34 )
Lanjutane .......................... !

“ Catur Warna ( Brahmana, Ksatrya, Waisya dan Sudra ) Kuciptakan


menurut pembagian guna dan karma . Meskipun aku sebagai
penciptanya . Ketahuilah Aku mengatasi perak perubahan
( Bhagavatgita.IV.13 )

O ; Arjuna , Tugas – tugas adalah terbagi menurut sifat ., watak


kelahirannya sebagaimana halnya Brahmana , Ksatrya , Waisya dan
sudra ( Bgwtgta. XVIII. 41 )
Lanjutane .......................... !

“ Pembagian manusia kedalam Warna merupakan suatu cara


pemahaman tatana hidup ( kosmos ) yang bersifat relatif dan sementara,
sehingga hal menfdasar untuk menentukan harkat martabat manusia
Hindu itu adalah Jiwa-atma,Pikiran , Kwalitas prilakunya.

Dalam “ NIRALAMBA UPANISAD ‘ dinyatakan :


“ NA’JATIR ATMANO JATIR VYAVAHARA KALPITA “
( Atma tidak terikat oleh kelahiran atau warna yang dibuat oleh tradisi )
IV. TANGGUNG JAWAB MANUSIA
HINDU
 Bentuk tanggung manusia Hindu dapat dilihat :
a. Secara Vertikal ( dalam hubungan dengan Brahman Sang
Pencipta semesta )
b. Scara Herisontal ( dalam hubungan dengan dengan hidup
sesama insan manusia dan makluk lainnya seperti alam lingkungan )
 Pelaksanaan tanggung jawab manisa Hindu itu merupakan suatu
ibadah Religius, yang dalam kehidupan sehari – hari dijabarkan dalam
ajaran “ TRI HITA KARANA “
NILAI KESEIMBANGAN AKAN
TERWUJUD KE DLM DUA UNSUR

 Selalu ingin menyesuaikan diri dan berusaha


menjalin hub. Dgn elemen – elemen alam dan
kehidupan yg mengitarinya

 Ingin menciptakan suasana kedamaian dan


ketentraman antara sesama makluk dan juga thd
alam dimana manusia hidup sebagai salah satu
elemen dari alam semesta raya .
KONSEPSI
TRI HITA KARANA
 Manusia merupakan sarana untuk me
wujudkan konsep Tri Hita Karana .
 Tri Hita Karana adalah Tiga penyebab
kebahagiaan .
 Tri Hita Karana meliputi :
a. Kawasan Parahyangan
b. Kawasan Pawongan
c. Kawasan Palemahan
Lanjutane ……………….!
WUJUD TRI HITA KARANA
 Kawasan PARAHYANGAN : Hub. Antara Manusia dgn
Tuhan

 Kawasan PAWONGAN : Hub antara manusia dengan


sesamanya .

 Kawasan PALEMAHAN : Hub. Manusia yg harmonis


antara manusia dengan alam semesra .
Lanjutane ……………….!

TRI HITA KARANA


 Kawasan Parahyangan
> dimana suatu tempat memiliki
wawasan Pelinggih sebagai tem pat
persembahyangan

= dibagunkannya tempat persembah


yangan sebagai wujud tanggung jawab
secara vertikal
Lanjutane ……………….!

TRI HITA KARANA


 Kawasan Pawongan
> Kawasan sebagai tempat hubungan atar umat
manusia , untuk berinteraksi, mengenal dan saling
mengisi .

> Kawasan Pawongan sebagai tempat tinggal Hindu


minimal ada bangunan tempat tinggal .
Lanjutane ……………….!
TRI HITA KARANA
 Kawasan Palemahan
> Memiliki kawasan seluruh tanah pekarangan
dengan segala isinya.
> Kawasan Palemahan ini sebagai upaya pelestarian
lingkungan dengan menanam apotik hidup, pertamanan
pekarangan , sebagai salah satu wujud hubungan
dengan lingkungan alam sekitar.
Lanjutane ................... !

 Dalam “ LONTAR PURWA BUNI KEMULAN “


Tanggung jawan manusia Hindu adalah
melakukan Yadnya Penyucian alam
semesta dan penyucian kemanusiaan diri
manusia sendiri.
 Dengan penuh disadari akan tanggung jawab
manusia Hindu maka akan terjadilah
keindahan ( Sundaram ) di alam semesta ini
Lanjutane ................... !
 Dari pemahaman diatas dengan jelas menunjukkan bahwa
tanggung terbesar manusia adalah :
a. Mengkondisikan kemaklmuranumat manusia
melalui Yadnya yang dilakukan .
b. Mejaga Satyam dan Dharma sebagai cosmic
order untuk tetap berjalan pada relnya .
c. Mengentaskan kemiskinan bendani dan
spiritual, serta mengangkat ( mengentaskan )
derajat makluk yang lebih rendah agar menjadi
lebih tinggi dikelahiran mendatang.
d. Menjaga kedamaian dan keharmonisan jagat raya ini
secara berkelanjutan ( ad infinitum )

Anda mungkin juga menyukai