Anda di halaman 1dari 7

A.

Definisi
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis
yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis atrofik kronis
(price & Wilson,2006)
B. Etiologi
Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman Helicobacter pylori dan pada awal
infeksi mukosa lambung menunjukkan respons inflamasi akut dan jika
diabaikan akan menjadi kronik ( sudoyo Aru, dkk 2009).
Klasifikasi gastritis: (wim de jong et al.2005)
1. Gastritis akut
- Gastritis akut tanpa perdarahan
- Gastritis akut dengan perdarahan ( gastritis hemoragik atau gastritis
erosiva)
Gastritis akut berasal dari makanan terlalu banyak atau terlalu cepat,
makan-makanan yang terlalu berbumbu atau yang mengandung
mikroorganisme penyebab penyakit, iritasi bahan semacam alcohol,
aspirin, NSAID, lisol, serta bahan korosif lain, refluks empedu atau
cairan pancreas.
2. Gastritis kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus beningna atau
maligna dari lambung, atau oleh bakteri helicobacter pylory (H.pylory).
3. Gastritis bacterial
Gastritis bacterial yang disebut juga gastritis infektiosa, disebabkan oleh
refluks dari duodenum.
C. Manifestasi klinis
1. Gastritis akut: nyeri epigastrium, mual, muntah, dan perdarahan
terselubung maupun nyata. Dengan endoskopi terlihat mukosa lambung
hyperemia dan udem, mungkin juga ditemukan erosi dan perdarahan aktif.
2. Gastritis kronik: kebanyakan gastritis asimptomatik, keluhan lebih
berkaitan dengan komplikasi gastritis atrofik, seperti tukak lambung,
defisiensi zat besi, anemia pernisiosa, dan karsinoma lambung (wim de
jong).
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah. Tes ini digunakan utuk memeriksa adanya
antibody H. pylori dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukkan
bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam
hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena
infeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang
terjadi akibat perdarahan lambung akibat gastritis.
2. Pemeriksaan pernapasan. Tes ini dapat menentukan apakah pasien
terinfeksi oleh bakteri H. pylori atau tidak.
3. Pemeriksaan feces.tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam
feses atau tidak.hasil yang positif dapat mengindikasikan terjadinya
infeksi pemeriksaan.
4. Endoskopi saluran cerna bagian atas. Dengan tes ini dapat terlihat
adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas yang mungkin
tidak terlihat dari sinar –x.
5. Ronsen saluran cerna bagian atas, tes ini akan melihat adanya tanda-
tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya. Biasanya akan
diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan
ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih
jelas ketika dironsen.
Penatalaksanaan
1. Gastritis akut
Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet
lambung dengan porsi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan
untuk mengatur sekresi asam lambung berupa antagonis reseptor
H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan antacid juga
ditujukan sebagai sifoprotektor berupa sukralfat dan prostaglandin.
Penatalaksanaan sebaiknya meliputi pencegahan terhadap
setiap pasien dengan resiko tinggi, pengobatan terhadap penyakit
yang mendasari dan menghentikan obat yang dapat menjadi
penyebab, serta dengan pengobatan suportif.
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian antasida dan
antagonis H2 sehingga mencapai PH lambung 4. Meskipun
hasilnya masih jadi perdebatan, tetapi pada umumnya tetap
dianjurkan. Pencegahan ini terutama bagi pasien yang menderita
penyakit dengan keadaan klinis yang berat. Untuk pengguna
aspirin atau anti inflamasi nonsteroid pencegahan yang terbaik
adalah dengan misaprostol, atau derivate pros taglandin.
Penatalaksanaan medical untuk gastritis akut dilakukan dengan
menghindari alcohol dan makanan sampai gejala berkurang. Bila
gejala menetap, diperlukan cairan intravena. Bila terdapat
perdarahan, penatalaksanaan serupa dengan pada hemoragi saluran
gastrointestinal atas. Bila gastritis terjadi karena alkali kuat,
gunakan jus karena adanya bahaya perforasi.
2. Gastritis kronis

Faktor utama ditandai oleh kondisi progresif epitel kelenjar


disertai sel parietal dan chief cell. Dinding lambung menjadi tipis dan
mukosa mempunyai permukaan yag rata, gastritis kronis ini
digolongkan menjadi dua kategori tipe A (Altrofik atau fundal) dan
tipe B (antral).

Gastritis kronis tipe A disebut juga gastritis altrofik atau


fundal, karena gastritis terjadi pada bagian fundus lambung. Gastritis
kronis tipe A merupakan suatu penyakit autoimun yang disebabkan
oleh adanya auto antibody terhadap sel parietal kelenjar lambung dan
fakor intrinsic. Tidak adanya sel parietal dan chief cell dapat
menurunkan sekresi asam dan menyebabkan tingginya kadar gastrin.

Gastritis kronis tipe B disebut juga sebagai gastritis antral


karena umumnya mengenai daerah atrium lambung dan lebih sering
terjadi dibandingkan dengan gastritis kronis tipe A. penyebab utama
gastritis tipe B adalah infeksi kronis oleh helicobacter pylory.faktor
etiologic gastritis kronis lainnya adalah asupan alcohol yang
berlebihan, merokok, dan refluks yang dapat mencetuskan terjadinya
ulkus peptikum dan karsinoma.

Pengobatan gastritis kronis bervariasi, tergantung pada


penyakitnya yang dicurigai. Bila terdapat ulkus duodenum, dapat
diberikan antibiotic untuk mambatasi helicobacter pylory. Namun
demikian lesi tidak selalu muncul dengan gastritis kronis. Alcohol dan
obat yang diketahui mengiritasi lambung harus dihindari.

D. Masalah yang lazim muncul


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukkan
nutrient yang tidak adekuat.
2. Kekurangan volume cairan b.d masukan cairan tidak cukup dan
kehilangan cairan berlebihan karena muntah.
3. Nyeri akut b.d mukosa lambung teriritasi.
4. Defisiensi pengetahuan b.d penatalaksanaan diet dan proses penyakit.
E. Discharge planning
1. Hindari minuman alcohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga
terjadi inflamasi dan perdarahan.
2. Hindari merokok karena dapat mengganggu lapisan dinding lambung
sehingga lambung lebih mudah mengalami gastritis dan tukak/ulkus. Dan
rokok dapat meningkatkan asam lambung dan memperlambat
penyembuhan tukak.
3. Atasi stress sebaik mungkin
4. Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur, namun hindari sayur dan
buah yang bersifat asam
5. Jangan berbaring setelah makan untuk menghindari refluks (aliran balik)
asam lambung
6. Berolahraga secara teratur untuk membantu mempercepat aliran makanan
melalui usus
7. Bila perut mudah mengalami kembung (tidak banyak) tetapi sering,
berupa makanan lunak dan rendah lemak. Makanlah secara perlahan dan
rileks.
LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRITIS

DISUSUN

NAMA : TASYA

NIM: P00320219063

TINGKAT : III B

DOSEN PEMBIMBING : Ns. M. KHAIRURROZI, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH


PRODI D- III KEPERAWATAN KOTA LANGSA
TAHUN AJARAN 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai