Anda di halaman 1dari 6

PROSIDING SEMINAR

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR


Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 27 Juli 2011

PEMBUATAN RODA GIGI REDUKSI PEMUTAR VARIAK


SISTEM TEGANGAN TINGGI MBE INDUSTRI LATEK

Bambang L, Subroto, Sukija, Suhartono


Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281
E-mail: ptapb@batan.go.id

ABSTRAK
PEMBUATAN RODA GIGI REDUKSI PEMUTAR VARIAK SISTEM TEGANGAN
TINGGI MBE INDUSTRI LATEKS. Telah dilakukan pembuatan roda gigi reduksi
untuk pemutar variak sistem tegangan tinggi mesin berkas elektron industri lateks.
Roda gigi reduksi ini berfungsi sebagai pemutar variak untuk mengatur naik dan turun
tegangan sistem tegangan tinggi mesin berkas elektron dari putaran motor dc 100 rpm
direduksi menjadi 6 rpm. Roda gigi reduksi yang dibuat adalah roda dengan jumlah
gigi Z=36 gigi, Z=12 gigi dan Z= 92 gigi, tebal masing-masing roda gigi tersebut
adalah 12 mm dan modul 1,5. Bahan yang digunakan adalah kuningan, pembuatan
semua roda gigi dilakukan di Balai Elektro Mekanik dengan melibatkan mesin potong,
mesin bubut dan mesin frais. Hasil pembuatan sesuai dengan gambar kerja dan
bahan yang memadai serta telah dapat dipergunakan sesuai dengan fungsinya.

ABSTRACT
FABRICATION OF REDUCTION GEAR FOR REGULATING VARIAC HIGH
VOLTAGE SYSTEM OF LATEX INDUSTRY ELECTRON BEAM MACHINE. A
fabrication of reduction gear for regulating variac in high-voltage system. Of latex
industry electron beam machine has been done. This reduction gear is used for the
variac in order to set up and down the voltage in high voltage system of the electron
beam machine. The rotation speed of DC motor in the variac was reduced from 100
rpm to 6 rpm. Reduction gear was made with a number of teeth Z=36 teeth, Z=12
teeth, and Z=92 teeth, the thickness of each gear was 12 mm and 1.5 modules. The
reduction gear was made of brass, and the fabrication was done by the use of cutting
machine, precision lathe and milling machine, and conducted in Electro Machanical
Utility. The result of fabrication has matched with the working drawings and has been
able to be utilized in accordance with its function.

dengan kapasitas 300 KeV/20 mA, dan dalam


PENDAHULUAN
pengoperasiannya diperlukan suatu pengaturan

D alam rangka menunujang


rancangbangun Mesin Berkas Elektron
kegiatan

(MBE) energi rendah yang berorientasi pada


kestabilan dan keamanan yang tinggi.[1]
Sumber tegangan tinggi MBE lateks
menggunakan sumber tegangan tinggi jenis
industri khususnya lateks oleh di PTAPB- transformator. Tegangan tinggi keluaran dari
BATAN, diperlukan komponen-komponen transfomator dapat di naik turunkan dengan
mekanik untuk mendukung kegiatan tersebut. menggunakan rangkaian roda gigi reduksi dari
Salah satu komponen yang diperlukan adalah roda sebuah motor yang mempunyai putaran 100 rpm,
gigi reduksi pemutar variak yang digunakan pada kemudian direduksi menjadi 4 rpm yang
sumber tegangan tinggi (STT) pemercepat berkas digunakan untuk memutar tuas transfomator.
elektron. Sumber tegangan tinggi yang dirancang Rangkaian roda gigi reduksi yang dibuat adalah

Bambang L, dkk. ISSN 1410 – 8178 Buku I hal 197


PROSIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 27 Juli 2011

roda gigi dengan jumlah gigi (Z) 12; Z36; Z92 TATA KERJA
dengan menggunakan bahan kuningan. Prinsip
Pembuatan roda gigi reduksi untuk
kerja dari roda gigi reduksi adalah dari putaran
memutarkan variak sumber tegangan tinggi pada
motor 100 rpm yang mempunyai roda gigi
MBE terdiri dari beberapa hal pokok yang harus
pemutar berjumlah 8 memutar roda gigi yang
dilakukan dalam pengerjaan, yaitu :
berjumlah 36 jumlah, roda gigi 36 ini dikopel satu
1. Mendisain dan membuat gambar kerja
poros dengan roda gigi yang berjumlah 12
2. Menginventarisasi bahan yang digunakan
kemudian roda gigi 12 dihubungkan dengan roda
3. Perencanaan penggunaan mesin dan peralatan
gigi 92 yang dikopel dengan poros transfomator,
yang sesuai
sehingga jika motor dihidupkan dengan sistem
4. Menentukan langkah urutan pengerjaan
pengendali operasi maka putaran motor yang
5. Menentukan bahan yang akan digunakan
direduksi oleh rangkaian roda gigi tersebut
6. Mesin dan alat yang digunakan : mesin potong,
memutar poros transfomator dan tegangan yang
bubut, frais, bor
dikeluarkan oleh transfomator dapat di atur secara
otomatis. Diagram instalasi sistem tegangan tinggi
Alat pendukung yang digunakan adalah
ditampilkan seperti pada Gambar 1. Sedangkan
ragum, alat ukur, dividing head, tool set box,
hasil pembuatan rangkaian roda gigi reduksi
center bor, pisau frais modul, mata bor.
ditampilkan pada foto Gambar 2. Spesifikasi dari
Bahan utama yang digunakan adalah
rangkaian reduksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
kuningan plat dan pejal, dan bahan pendukungnya
Jenis motor dc 12 volt, arus 5 ampere, putaran 100
adalah profil baja siku, laker dan poros baja.
rpm, jumlah gigi terkopel motor 8 gigi, disebut
roda gigi 1, roda gigi 2 = 36, roda gigi 3 = 12, roda Langkah pengerjaan
gigi 4 = 92. Sehingga hasil putaran akhir yang
terhubung dengan poros transfomator adalah 4  Pengerjaan roda gigi yang berjumlah 36,
rpm. gambar kerja yang ditampilkan seperti Gambar
3. Roda gigi perantara, bahan yang digunakan
adalah kuningan pejal diameternya 83 mm,
tebal 30 mm. Pembubutan adalah proses yang
paling utama dilakukan dalam pembentukan
pemodelan roda gigi yang ditampilkan seperti
Gambar 3, proses pembubutan yang
dilaksanakan adalah proses pembubutan
memanjang, membidang dan pembubutan alur.
Proses pembubutan memanjang untuk
memperoleh ukuran diameter 76 mm,
Gambar 1. Diagram blok letak susunan roda gigi kemudian dibuat titik tengah dengan
reduksi[1] menggunakan senter bor diameter 3 mm.
Proses pembubutan membidang untuk
memperoleh tebal roda gigi yang dikehendaki
yaitu 10 mm dan juga untuk membentuk
pemodelan seperti Gambar 3 tersebut.
Langkah selanjutnya adalah dari titik tengah
yang telah dibuat kemudian dibuat lubang
sebagai kedudukan laker dan mandril sebagai
alat bantu untuk pengerjaan pembuatan alur
gigi pada mesin frais. Setelah selesai proses
pembubutan diteruskan pada proses
pembuatan alur gigi dengan menggunakan
kepala piringan pembagi (dividing head) pada
mesin frais, dengan cara lubang tengah bahan
roda gigi dimasukkan mandril dan dibaut
dengan keras, mandril ini sebagai alat bantu
Gambar 2. Foto rangkaian roda gigi reduksi yang untuk di cekam di kepala tetap pada kepala
dibuat piringan pembagi, ujung mandril sebelah luar
di dukung dengan menggunakan center putar
pada kepala lepas, setelah diyakinkan semua
dalam keadaan kencang dilakukan penyayatan

Buku I hal 198 ISSN 1410 – 8178 Bambang L, dkk


PROSIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 27 Juli 2011

alur roda gigi dengan menggunakan standar gigi engkol pemutar pada piringan pembagi
pisau frais tipe modul 1,5. Cara kerja untuk diputar 1 kali ditambah kali jumlah lubang
pembentukan alur gigi tersebut dengan rumus
yang umum dan paling mudah untuk pada kepala piringan pembagi yang berjumlah
E 40 18, maka poros ulir keong ( engkol pemutar
dilaksanakan yaitu nk   ; spindel ) diputar 1 kali putaran ditambah 2
T T
E = 40 : 1 bagian atau tiga lubang pada kepala piringan
Nk : perputaran poros ulir keong tiap pembagi, dengan demikian setiap penyayatan
pembagian alur gigi ulir keong diputar satu kali putaran
T : angka pembagi (diberikan benda kerja) ditambah dua bagian atau tiga lubang pada
Dari rumus tersebut untuk menghitung piringan pembagi[2], demikian secara terus
pembuatan alur roda gigi Z=36, sehingga jika menerus sampai didapat jumlah gigi sebanyak
nilai angka dimasukkan dalam rumus adalah nk 36 gigi. Sedangkan pisau yang digunakan
40 4 1 adalah jenis pisau 6.α200 N35~54[2].
 1  1 , maka setiap penyayatan alur
36 36 9

Gambar 3. Roda gigi perantara

Gambar 4. Roda gigi perantara.

Bambang L, dkk. ISSN 1410 – 8178 Buku I hal 199


PROSIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 27 Juli 2011

 Pengerjaan roda gigi reduksi yang berjumlah dari pemotongan bahan tersebut, buat titik
12, yang ditampilkan seperti Gambar 4. Bahan dengan penitik pada perpotongan kemudian
yang digunakan adalah kuningan pejal diameter buat lingkaran sesuai dengan diameter bahan
30 mm, panjang 30 mm. Proses pembubutan roda gigi Gambar 5, yaitu 189 mm.
adalah sama seperti proses pembuatan roda gigi Pembentukan lingkaran secara kasar sesuai
perantara Gambar 3. Sehingga diperoleh garis gambar diameter 189 mm dengan
bentuk dan ukuran roda gigi reduksi seperti memotong bahan yang berada diluar garis
pada Gambar 4 dibawah. Untuk pembuatan gambar tersebut dengan menggunakan mesin
alur gigi sama dengan seperti perhitungan skrap, hingga memperoleh bentuk lingkaran
pembuatan roda gigi yang berjumlah 36 di atas dengan diameter mendekati yang
sehingga diperoleh putaran engkol piringan sesungguhnya. Proses pembubutan dilakukan
kepala pembagi 3 1/3 maka setiap penyayatan dengan langkah yang sama seperti
alur gigi, engkol kepala piringan pembagi pembubutan bahan roda gigi di atas hingga
diputar 3 kali ditambah 6 bagian atau 7 lubang memperoleh bentuk bahan roda gigi pemutar
pada piringan kepala pembagi yang lubangnya variak yang dikehendaki pada Gambar 5.
berjumlah 18 lubang, pisau frais yang Untuk pembuatan alur gigi sama dengan seperti
digunakan adalah tipe modul 1,5. α200 perhitungan pembuatan roda gigi di atas,
N12~13. sehingga diperoleh putaran engkol piringan
 Pengerjaan roda gigi pemutar variak yang kepala pembagi 10/23 maka setiap penyayatan
berjumlah 92, seperti yang ditampilkan pada alur gigi, engkol kepala piringan pembagi
Gambar 5. Bahan yang digunakan adalah diputar 10 bagian atau 11 lubang dari kepala
kuningan plat. Ukuran pemotongan bahan piringan pembagi yang berjumlah 23, demikian
empat persegi dengan ukuran 200 x 200 mm secara terus menerus hingga diperoleh jumlah
dan tebalnya 10 mm, kemudian permukaan gigi 92, pisau frais yang digunakan adalah tipe
bahan dibuat garis diagonal, pada perpotongan modul 1,5. 7.α200 N55~134.
kedua garis diagonal merupakan titik tengah

Gambar 5. Roda gigi pemutar variak.

Buku I hal 200 ISSN 1410 – 8178 Bambang L, dkk


PROSIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 27 Juli 2011

sistem pengendali manual, dengan cara:


HASIL DAN PEMBAHASAN Menekan push button release dan tombol up
secara bersamaan, maka motor power window
Hasil pembuatan roda gigi reduksi
bergerak memutar variak dengan polaritas
pemutar variak tersebut agar dapat berfungsi dan positif (bergerak kekanan), artinya tegangan
bekerja dengan baik diperlukan alat pendukung masukan pada input STT bertambah, putaran
lainnya yaitu poros dudukan roda gigi perantara
motor akan mencapai maksimum dan
seperti Gambar 6. Poros dudukan roda gigi menyentuh microswtch sehingga berstatus
perantara. Poros ini dibuat dengan menggunakan NO.
baja keras. Menekan push button release dan tombol
down secara bersamaan, maka motor power
window bergerak memutar variak dengan
polaritas negatif (bergerak ke kiri), artinya
tegangan masukan pada input STT berkurang,
putaran motor akan mencapai minimum dan
menyentuh microswitch sehingga berstatus
NC.
Gambar 6. Poros dudukan roda gigi perantara. Menekan push button release dan tombol reset
secara bersamaan motor power window
Uji fungsi hasil pembuatan roda gigi menggerakkan variak berputar dengan
reduksi dilakukan di Bidang Akselerator dengan polaritas negatif, artinya tegangan masukan
cara menghubungkan sumber tegangan tinggi pada input STT berkurang secara langsung
MBE lateks 300keV/20 mA. Dengan sistem menuju ke nol volt atau kembali ke posisi
manual. Dari pengujian dihasilkan antara lain semula. Hasil pengujian tersebut bahwa
adalah: rangkaian roda gigi reduksi yang dibuat
1. Pengujian awal dilakukan tanpa beban dengan sendiri dapat berfungsi dan bekerja dengan
cara rangkaian roda gigi yang telah di rangkai baik.
dengan bantuan alat penyangga. Motor power 3. Kegiatan pembuatan roda gigi reduksi
window dihubungkan dengan arus listrik DC pemutar variak masih diperlukan komponen
5A/12 V melalui tombol off/on. Tombol on pendukung yaitu konstruksi kerangka
ditekan maka motor power window berputar penyangga motor beserta rangkaian roda gigi
bersamaan roda gigi reduksi, pengujian ini reduksi, poros mandril, bos dudukan laker
diperoleh pengamatan bahwa motor power serta beberapa mur baut pengikat. Komponen-
window berputar 100 rpm, reduksi yang 2 pendukung tersebut tidak dibahas dalam
dihasilkan pada roda gigi pemutar variak makalah ini akan tetapi dapat dilihat pada foto
adalah 6 rpm. Setelah tombol off ditekan Gambar 2. Dari kegiatan pembuatan roda gigi
motor berhenti. reduksi untuk pemutar variak sistem tegangan
2. Pengujian secara terintegrasi dilakukan tinggi spesifikasi dan jenis pisau frais dapat
dengan menghubungkan sumber tegangan ditabelkan sebagai berikut,
tinggi MBE lateks 300keV/20 mA dengan
Tabel. Spesifikasi roda gigi dan jenis pisau frais

Spesifikasi Spesifikasi pisau frais


No Bahan Jumlah Diameter Diameter Modul Nomor Range
gigi bahan Kern
(mm) (mm)
1. kuningan 36 76 72 1,5 6.α200 N35~54
2. kuningan 12 28 24 1,5 1.α200 N12~13
3. kuningan 92 189 182 1,5 7.α200 N55~134

Bambang L, dkk. ISSN 1410 – 8178 Buku I hal 201


PROSIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 27 Juli 2011

2. SCHONMETZ A., SINNL P.,


KESIMPULAN
HEUBERGER J.. Pengerjaan Logam
Dari hasil kegiatan pembuatan roda gigi Dengan Mesin” Pembubutan, Perautan,
reduksi untuk pemutar variak sistem tegangan Pengetaman, Penebasan, Peluasan,
tinggi mesin berkas elektron 300keV/20 mA Penggarapan Secara Halus. Angkasa (1985).
untuk industri lateks dapat disimpulkan yaitu: 3. SURBAKTY Bm., “Ketrampilan Dasar
1. Diperoleh roda gigi reduksi untuk pemutar Membubut” CV. Sinar Harapan Madiun. Edisi
variak sejumlah 3 buah roda gigi untuk Kedua (1984).
mereduksi putaran motor dari 100 rpm 4. DJAPRIE S., “METALURGI MEKANIK”
menjadi 6 rpm. Edisi ke 3 Jilid 2., Penerbit ERLANGGA
2. Hasil pengujian fungsi dan sistem kerja (1992).
rangkaian roda gigi reduksi pemutar variak
dapat berfungsi dan bekerja dengan baik.

UCAPAN TERIMAKASIH
Kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada: TANYA JAWAB
1. Bapak Kepala Bidang Teknologi Akselerator
dan Fisika Nuklir yang memberikan tugas Suparno
kepada penulis untuk merencana roda gigi  Apakah bahan yang digunakan harus kuningan,
penggerak variak. ada persyaratan lain?
2. Bapak Kepala Balai Elektromekanik yang  Apa keuntungan bahan kuningan dibandingkan
mengijinkan untuk penggunaan fasilitas dan baja/aluminium yang beratnya lebih ringan?
peralatan untuk perancangan.
3. .Teman-teman di RBPM dan Taufiq di Bambang L
BTAFN dan yang tak dapat disebutkan satu  Tidak harus kuningan. Tidak ada
persatu atas segala bantuannya. persyaratan khusus, tetapi harus mengetahui
Semoga amal kebaikan dari bapak-bapak bahwa bahan tsb kuat
dan saudara sekalian mendapatkan imbalan yang  Keuntungannya :
lebih baik dari Allah SWT. a. TIdak mudah korosi (tidak mudah aus)
b. Tidak memerlukan pelumasan secara
DAFTAR PUSTAKA kontinyu
1. TAUFIQ, Dkk., “Perancangan Sistem c. Mudah pembuatannya
Pengendali Sumber Tegangan Tinggi Pada d. Kuat disbanding aluminium
MBE 300 keV/20 mA. Proseding Pertemuan e. Aluminium mundah lembek
dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator f. Aluminium mudah patah pada ujung gigi-
dan Aplikasinya, Vol.9, Nopember 2007. giginya

Buku I hal 202 ISSN 1410 – 8178 Bambang L, dkk

Anda mungkin juga menyukai