STROKE
Stroke non hemoragik adalah terjadinya penyumbatan arteri akibat thrombus (bekuan darah
di arteri serebri) atau embolus (bekuan darah yang berjalan ke otak dari tempat lain di tubuh).
Sedangkan menurut Batticaca (2008) Stroke iskemik atau stroke non hemoragik adalah infark
atau kematian jaringan yang serangannya terjadi pada usia 20-60 tahun dan biasanya timbul
setelah beraktifitas fisik atau karena psikologis (mental) yang disebabkan karena thrombosis
maupun emboli pada pembuluh darah di otak.
Tanda dan gejala:
a. Hipertensi
b. Gangguan motorik (kelemahan otot, hemiparese)
c. Gangguan sensorik
d. Gangguan visual
e. Gangguan keseimbangan
f. Nyeri kepala (migran, vertigo)
g. Muntah
h. Disatria (kesulitan berbicara)
i. Perubahan mendadak status mental (apatis, somnolen, delirium, suppor, koma)
Diagnosa Keperawatan:
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan interupsi aliran darah :
hemoragik serebral.
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neoromuskuler, penurunan
kekuatan otot.
3. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi serebral, parese N
VII.
Intervensi Keperawatan:
(1) Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan interupsi aliran darah :
hemoragik serebral.
1.Monitor tekanan darah.
2.Letakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan (30o) dan dalam posisi anatomis.
3.Tinggikan tangan dan kepala.
4.Pertahankan keadaan tirah baring.
5.Catat status neurologis.
Kolaborasi
1.Berikan O2 tambahan sesuai indikasi.
CKR
Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau
otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala
2. Kebingungan
3. Iritabel
4. Pucat
5. Mual dan muntah
6. Pusing kepala
7. Terdapat hematoma
8. Kecemasan
9. Sukar untuk dibangunkan
10. Bila fraktur, mungkin adanya ciran serebrospinal yang keluar dari hidung
(rhinorrohea) dan telinga (otorrhea) bila fraktur tulang temporal.
Diagnosa keperawatan:
1. Perubahan perfusi jaringan,serebral berhubungan dengan penghentian aliran darah
oleh SOL(hemoragi,hematoma),edema serebral (respon local atau umum pada
cedera,perubahan metabolic,takar lajak obat/alcohol) penurunan T/D
sistemik/hipoksia (hipovolemi,distritmia jantung)
Intervensi:
Intervensi:
Intervensi:
1. Periksa kembali keadaan dan kemampuan secara fungsional pada kerusakan yang
terjadi
2. Letakkan pasie pada posisi tertentu untuk menghindari kerusakan Karena tekanan
3. Bantu pasien untuk melakukan latiahn rentang gerak
4. Berikan perawatan kulit dengan cermat,masase dengan pelmbab dang anti
linen/pakaian yang basah dan pertahankan linen tersebut tetap bersih
5. Instruksikan pasien untuk mengikuti program latuahn penggunaan alat mobilisasi.
INTERVENSI: