Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

TETANUS
Pembimbing
dr. Agustinus Kiki Kristianto, Sp.S

Disusun Oleh :
Eva Chandra Fitriani 21904101026
Dewi fitri indriyani 21904101030
01
DEFINISI & ETIOLOGI
Definisi
Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh eksotoksin
yang dihasilkan bakteri Clostridium tetani, ditandai dengan peningkatan
kekakuan umum dan kejang-kejang otot rangka.
Etiologi
● Clostridium tetani, bakteri gram positif anaerob
● Ditemukan di tanah dan kotoran binatang
● Berbentuk batang, gambaran klasik seperti drum stick
● Membentuk spora
● Memproduksi eksotoksin : tetanospasmin dan tetanolisin
02
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi

Spora bakteri masuk melalui luka yang terkontaminasi (tusuk


oleh besi, luka bakar, luka lecet, otitis media, infeksi gigi, ulkus
kulit yang kronis, abortus, umbilikus pada bayi)
‘’porte d’entree’’

Berubah menjadi bentuk vegetatif yang kemudian berkembang

Pelepasan eksotoksin (tetanospasmin dan tetanolisin)


Patofisiologi

Tetanospasmin
Tetanolisin

Tidak berpengaruh langsung


thdp penyakit tetanus
(kerja : menghancurkan
eritrosit)
03
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi Klinis
• Masa inkubasi 3-4 minggu, rata-rata 8 hari

Tetanus Umum

• Awal : Trismus /lock jaw


• Opistotonus (disebabkan oleh kaku kuduk/leher, kaku punggung)
• 24-48 jam kemudian : kekakuan menyeluruh sampai ekstremitas
• Risus sardonikus
• Kejang → Lengan fleksi dan adduksi, tangan mengepal, kaki ekstensi
• Spasme otot laring & pernapasan → disfagia dan dipsneu
• Spasme sfinngter VU → retensi urin
• Demam
• Nyeri seluruh tubuh
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Tetanus Lokal

• Gambaran klinis tidak khas


• Nyeri dan kekakuan persisten pada
otot–otot di dekat luka
• Angka kematian 1%
• Dapat berkembang menjadi tetanus
umum.
• Sering terjadi pada orang yang telah
mendapat imunisasi
Manifestasi Klinis
Tetanus Cephalic
• Varian tetanus lokal yang spesifik
• Tejadi bila luka mengenai daerah mata, kulit
kepala, muka, telinga, otitis media kronis dan
jarang akibat tonsilektomi.
• Gejala berupa disfungsi saraf kranial antara
lain n. III, IV, VII, IX, X, XI dan menyebabkan
gangguan motorik dari serabut saraf tersebut
• Dapat berkembang menjadi tetanus umum.
• Prognosis jelek
Manifestasi Klinis
Tetanus Neonatorum
• Memiliki kemampuan normal untuk menyusu
dan menangis pada 2 hari pertama
kehidupannya
• Tetapi kehilangan kemampuan ini antara hari
ke-3 sampai hari ke-28 serta menjadi kaku
dan spasme.
• Kadang disertai opistotonus
• Etiologi : proses melahirkan yang tidak
bersih
05
PENEGAKAN DIAGNOSA
Penegakan Diagnosa

Anamnesa Pemeriksaan Pemeriksaan


Fisik Penunjang
Riwayat trauma Trismus Kultur bakteri C.
atau luka Epistotonus Tetani (lama,
Trismus Risus sardonicus jarang dilakukan)
Disfagia Kejang
Badan dan leher Demam
kaku

*Cukup kuat hanya dengan berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik
Penegakan Diagnosa
Philips Score
Factor Score State of Protection (imunisasi)
None 10
Incubation Time Possibly some or maternal immunization in neonatal 8
<48 hours 5 patients
2 – 5 days 4 Protected >10 years ago 4
5 – 10 days 3 Protected <10 years ago 2
10 – 14 days 2 Complete protection 0
>14 days 1 Complicating Factors
Site of Infection /Porte d’entree Injury or life threatening illness 10
Internal and umbilical 5 Severe injury or illness not immediately life threatening 8
Head, neck, and body wall 4 Injury or non life threatening illness 4
Proximal extremity 3 Minor injury or illness 2
Distal extremity 2 ASA Grade 1 0
Unknown 1 Total Score 30

4-9 : Tetanus ringan


9-16 : Tetanus sedang
>16 : Tetanus berat
Penegakan Diagnosa
Ablett Classification
Grade Gejala Tetanus
Grade 1 (ringan) Trismus ringan, spastisitas menyeluruh, tidak ada
yang membahayakan respirasi, tidak ada spasme,
tidak ada disfagia
Grade 2 (sedang) Trismus sedang, rigiditas, spasme singkat, disfagia
ringan, keterlibatan respirasi sedang, frekuensi
pernapasan >30
Grade 3 (berat) Trismus berat, rigiditas menyeluruh, spasme
memanjang, disfagia berat, serangan apneu, denyut
nadi >120, frekuensi pernapasan >40
Grade 4 (sangat berat) Grade 3 dengan ketidakstabilan otonom berat
Diagnosa Banding

01 Infeksi lokal orofacial

02 Meningitis

03 Ensefalitis
04
TATALAKSANA
You could enter a subtitle here if you need it
Tatalaksana
Prinsip :
• Mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat pada
susunan saraf pusat
• Menetralisir toksin yang masih beredar dalam darah
• Menghilangkan kuman penyebab.
Tatalaksana
Terapi Medikamentosa
1. Sedasi :
• Diazepam, fenobarnital atau klorpromazin
2. Penetralan toksin yang masih beredar :
• Serum antitetanus (ATS) 20.000 IU/hari im selama lima hari berturut-turut
atau,
• Imunogobulin tetanus manusia (human tetanus immunoglobulin/HTIG) dosis
tunggal 3.000-6.000 IU im MAHAL
3. Membasmi kuman (antibiotik)
• Penisilin-G (Penicilin Procain) 3 x 1,5 juta IU/hari (WHO : 100.000-200.000
IU/kgBB/hari), iv. SULIT didapat diindonesia
• Metronidazol 3 x 1 gram/hari (WHO : 3x500 mg/hr), iv.
Tatalaksana
Terapi Non Medikamentosa
• Menghilangkan kuman penyebab : Perawatan luka dengan antiseptik
atau eksisi luka.
• Oksigenasi
• Kaku laring : trakeostomi
• Perubahan posisi untuk mencegah ulkus dekubitus
• Pengosongan VU : pemasangan DC
• Pemberian nutrisi adekuat (enteral jika pasase usus baik, atau
parenteral)
• Ruangan yang tenang dan terlindung dari rangsangan penglihatan,
pendengaran
Komplikasi

• Kejang yang terus menerus →


fraktur dari tulang spinal dan
tulang panjang, serta
rabdomiolisis yang sering
diikuti oleh gagal ginjal akut
• Infeksi nosokomial
• Infeksi sekunder : sepsis dari
kateter, pneumonia yang
didapat di RS, dan Ulkus
dekubitus
• Kematian
Prognosis
Faktor Pemberat :
• Masa inkubasi yang pendek (<7 hari)
• Lokasi infeksi dekat dengan SSP
• Kurangnya perawatan intensif
Klasifikasi Prognostik Cole-Spooner.
Klompok Periode awal Masa inkubasi
prognostik

I < 36 jam ± 6 hari

II > 36 jam > 6 hari

III Tidak diketahui Tidak diketahui


Prognosis
Klasifikasi Prognostik Dakar Score

Interpretasi :
• 0-1 : severitas ringan, mortalitas 10 %
• 2-3 : severitas sedang, mortalitas 10-20 %
• 4 : severitas berat, mortalitas 20-40 %
• 5-6 : severitas sangat berat, mortalitas >50 %
Kesimpulan
• Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang menunjukkan diri
dengan gangguan neuromuskuler akut berupa trismus,
kekauan dan kejang otot disebabkan oleh eksotoksin spesifik
(tetanospasmin) dari kuman anaerob Clostridium tetani.
• Terdapat beberapa bentuk klinis tetanus termasuk di
dalamnya tetanus neonatorum, tetanus generalisata dan
gangguan neurologis lokal.
• Kuman Clostridium tetani yang masuk melalui luka pada
tubuh walaupun luka itu kecil.
• Berat ringannya penyakit ini tergantung dari masa inkubasi,
onset, kejang lokal atau umum dan ada atau tidaknya
gangguan autonomik karena hal ini yang menyebabkan
kematian pada tetanus.
Terima
Kasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai