0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang fimosis dan parafimosis, termasuk definisi, anatomi, patofisiologi, klasifikasi, etiologi, dan penatalaksanaannya. Fimosis adalah ketika kulit penutup penis melekat pada kepala penis sehingga menyulitkan buang air kecil, sedangkan parafimosis terjadi ketika kulit penutup yang sudah ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan.
Dokumen tersebut membahas tentang fimosis dan parafimosis, termasuk definisi, anatomi, patofisiologi, klasifikasi, etiologi, dan penatalaksanaannya. Fimosis adalah ketika kulit penutup penis melekat pada kepala penis sehingga menyulitkan buang air kecil, sedangkan parafimosis terjadi ketika kulit penutup yang sudah ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan.
Dokumen tersebut membahas tentang fimosis dan parafimosis, termasuk definisi, anatomi, patofisiologi, klasifikasi, etiologi, dan penatalaksanaannya. Fimosis adalah ketika kulit penutup penis melekat pada kepala penis sehingga menyulitkan buang air kecil, sedangkan parafimosis terjadi ketika kulit penutup yang sudah ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN KEPANJEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2020 Anatomi Glans penis terdiri dari lapisan epitel, lamina propria, korpus spongiosum, tunika albugenia dan korpora kavernosa. ◦ Epitel glans terdiri dari tiga sampai lima lapis sel-sel epitel skuamous, tanpa atau dengan keratinisasi ◦ Lamina propria merupakan lapisan jaringan ikat longgar setebal 1- 3 mm, mengandung pembuluh darah kecil, pembuluh limfe, saraf dan korpuskel Vater-Pacini. ◦ Dalam korpus spongiosum terdapat urethra yang bermuara pada bagian meatus glans. Meatus berhubungan dengan prepusium melalui suatu struktur triangular di ventral mukosa yang disebut frenulum. ◦ Prepusium merupakan jaringan tipis, warnanya gelap dan berhubungan longgar dengan tunika albugenia. Jaringan prepusium tersusun atas lima lapisan, yaitu epidermis, dermis, otot Dartos, lamina propria dan epitel skuamous mukosa. ◦ Jaringan epidermis dan dermis serupa dengan jaringan di bagian kulit lainnya, tetapi tidak mengandung jaringan lemak subkutis ◦ Kelenjar minyak (kelenjar Tyson) dapat ditemukan pada dermis bagian superfisial. ◦ Epitel skuamous mukosa prepusium merupakan kelanjutan dari epitel skuamous pada glans dan sulkus balanoprepusium. FIMOSIS DEFINISI Fimosis adalah keadaan dimana kulit penin (preputium) melekat pada bagian kepala penis (glands) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang saluran seni, sehingga bayi dan anak mengalami kesulitan dan kesakitan saat kencing
Fimosis dapat menimbulkan infeksi pada uretra kiri dan kanan,
kemudian ke ginjal. Infeksi ini dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal KLASIFIKASI ◦ Fimosis Kongenital ◦ Kulit preputium selalu melekat erat pada glans penis dan tidak dapat ditarik ke belakang pada saat lahir ◦ Seiring bertambahnya usia serta diproduksi hormone dan factor pertumbuhan, terjadi proses keratinisasi lapisan epitel dan dekuamasi ◦ Fimosis didapat ◦ Berkaitan dengan kebersihan alat kelamin yang buruk, peradangan kronis glans penis dan kulit preputium (balanoposthitis kronik) ◦ Penarikan berlebih kulit preputium (forcefull retraction), pada fimosis kongenital yang menyebabkan pembentukan jaringan ikat dekat preputium PATOFISIOLOGI → PARAFIMOSIS DEFINISI Parafimosis adalah preputium penis yang diretraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis di belakang sulkus koronarius Etiologi ◦ Paling sering terjadi setelah penarikan kulup selama pemeriksaan rinci penis, pembersihan, kateterisasi uretra, atau cystoscopy ◦ Kejadian parafimosis setelah kateterisasi ◦ Sebelum penyisipan kateter uretra, tenaga kesehatan meretraksi kulup untuk menggantungkan glans penis → dibiarkan selama beberapa jam s/d hari → Kegagalan untuk mengembalikan kulup ke posisi semula → parafimosis
◦ Penyebab tidak biasa adalah dari penderita sendiri (memasukkan cincin)
◦ Parafimosis sekunder akibar ereksi TATALAKSANA Penatalaksanaan ◦ Tidak dianjurkan melakukan retraksi yang dipaksakan pada saat membersihkan penis ◦ Fimosis yang disertai balaniits xerotica obliterans dapat diberikan salep deksamethasone 0,1% yang dioleskan 3-4 kali sehari, dan diharapkan setelah 6 minggu pemberian, preputium dapat diretraksi spontan. ◦ Tindakan Sirkumsisi ◦ Teknik bedah preputioplasty