Anda di halaman 1dari 13

FIMOSIS & PARAFIOMOSIS

Muchamad Ilham (22004101015)

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN KEPANJEN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
Anatomi
Glans penis terdiri dari lapisan epitel, lamina propria, korpus
spongiosum, tunika albugenia dan korpora kavernosa.
◦ Epitel glans terdiri dari tiga sampai lima lapis sel-sel epitel skuamous,
tanpa atau dengan keratinisasi
◦ Lamina propria merupakan lapisan jaringan ikat longgar setebal 1- 3
mm, mengandung pembuluh darah kecil, pembuluh limfe, saraf dan
korpuskel Vater-Pacini.
◦ Dalam korpus spongiosum terdapat urethra yang bermuara pada
bagian meatus glans. Meatus berhubungan dengan prepusium melalui
suatu struktur triangular di ventral mukosa yang disebut frenulum.
◦ Prepusium merupakan jaringan tipis, warnanya
gelap dan berhubungan longgar dengan tunika
albugenia. Jaringan prepusium tersusun atas
lima lapisan, yaitu epidermis, dermis, otot Dartos,
lamina propria dan epitel skuamous mukosa.
◦ Jaringan epidermis dan dermis serupa dengan
jaringan di bagian kulit lainnya, tetapi tidak
mengandung jaringan lemak subkutis
◦ Kelenjar minyak (kelenjar Tyson) dapat
ditemukan pada dermis bagian superfisial.
◦ Epitel skuamous mukosa prepusium merupakan
kelanjutan dari epitel skuamous pada glans dan
sulkus balanoprepusium.
FIMOSIS
DEFINISI
Fimosis adalah keadaan dimana kulit penin (preputium) melekat pada bagian kepala
penis (glands) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang saluran seni, sehingga bayi
dan anak mengalami kesulitan dan kesakitan saat kencing

Fimosis dapat menimbulkan infeksi pada uretra kiri dan kanan,


kemudian ke ginjal. Infeksi ini dapat menimbulkan kerusakan
pada ginjal
KLASIFIKASI
◦ Fimosis Kongenital
◦ Kulit preputium selalu melekat erat pada glans penis dan tidak dapat ditarik ke belakang
pada saat lahir
◦ Seiring bertambahnya usia serta diproduksi hormone dan factor pertumbuhan, terjadi
proses keratinisasi lapisan epitel dan dekuamasi
◦ Fimosis didapat
◦ Berkaitan dengan kebersihan alat kelamin yang buruk, peradangan kronis glans penis dan
kulit preputium (balanoposthitis kronik)
◦ Penarikan berlebih kulit preputium (forcefull retraction), pada fimosis kongenital yang
menyebabkan pembentukan jaringan ikat dekat preputium
PATOFISIOLOGI →
PARAFIMOSIS
DEFINISI
Parafimosis adalah preputium penis yang diretraksi sampai di sulkus
koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul
jeratan pada penis di belakang sulkus koronarius
Etiologi
◦ Paling sering terjadi setelah penarikan kulup selama pemeriksaan rinci penis, pembersihan,
kateterisasi uretra, atau cystoscopy
◦ Kejadian parafimosis setelah kateterisasi
◦ Sebelum penyisipan kateter uretra, tenaga kesehatan meretraksi kulup untuk menggantungkan glans
penis → dibiarkan selama beberapa jam s/d hari → Kegagalan untuk mengembalikan kulup ke posisi
semula → parafimosis

◦ Penyebab tidak biasa adalah dari penderita sendiri (memasukkan cincin)


◦ Parafimosis sekunder akibar ereksi
TATALAKSANA
Penatalaksanaan
◦ Tidak dianjurkan melakukan retraksi yang dipaksakan pada saat membersihkan
penis
◦ Fimosis yang disertai balaniits xerotica obliterans dapat diberikan salep
deksamethasone 0,1% yang dioleskan 3-4 kali sehari, dan diharapkan setelah 6
minggu pemberian, preputium dapat diretraksi spontan.
◦ Tindakan Sirkumsisi
◦ Teknik bedah preputioplasty

Anda mungkin juga menyukai