Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R DENGAN GANGGUAN GASTRITIS DI


RUANG SERUNI RSUD ARGAMAKMUR TAHUN 2021

DOSEN PEMBIMBING :

(Ns.Sahran S.Kep M.Kep)

Disusun oleh :

1.Anisa Khamillah Gunanto P05120220004

2.Desmi Puspita P05120220007

3.Gilang Ramadhan P05120220016

4.Kharisma Cindy Roza P05120220062

5.Lola Atkasuri P05120220020

6.Mita Hanum Ariasari P05120220023

7.Ulan Dari P05120220042

8.Winda Evita Rahmi P05120220085

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIPLOMA III
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatan Kehadiran Tuhan Yang Maha esa karena
berkat rahmat dan Karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Laporan Seminar dengan Judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R
DENGAN GANGGUAN GASTRITIS DI RUANG SERUNI RSUD
ARGAMAKMUR TAHUN 2021”

Penyusunan Makalah Laporan Seminar ini penulis mendapatkan bimbingan


dan bantuan baik materi maupun nasihat dari berbagai pihak sehingga penulis
dapat menyelesaikan Makalah Laporan Seminar tepat pada waktunya. Oleh
Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing,pembimbing lahan serta kepada ayuk-ayuk di rsud argamakmur.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Makalah laporan
Seminar ini masih banyak terdapat kekeliruan dan kekhilafan baik dari segi
penulisan maupun penyusunan dan metodologi. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan bimbingan dari berbagai pihak agar penulis dapat
berkarya lebih baik dan optimal lagi di masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga Laporan Seminar yang telah penulis susun ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat membawa perubahan positif
terutama bagi penulis sendiri dan mahasiswa lain yang sedang Praktik Klinik
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Argamakmur

Argamakmur , 28 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...........................................................................................5
2. Rumusan Masalah.....................................................................................6
3. Tujuan .......................................................................................................6
4. Manfaat......................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep kebutuhan gastritis .......................................................................8


1. Definisi .........................................................................................8
2. Klasifikasi......................................................................................9
3. Etiologi..........................................................................................9
4. Patofisiologi pathway....................................................................10
5. Manifestasi Klinis..........................................................................11
6. Pemeriksaan diagnosik dan penunjang..........................................12
7. Penatalaksanaan.............................................................................12
B. Konsep Asuhan Keperawatan ...................................................................14
1. Pengkajian.....................................................................................14
2. Diagnosa keperawatan...................................................................16
3. Intervensi keperawatan..................................................................17
4. Implementasi keperawatan............................................................17

BAB III LAPORAN KASUS..............................................................................22

1. Pengkajian......................................................................................23
2. Analisa data...................................................................................36
3. Diagnosa Keperawatan..................................................................38
4. Intervensi.......................................................................................39
5. Implementasi dan evaluasi.............................................................43
BAB IV PENUTUP..............................................................................................50

1. Kesimpulan....................................................................................50
2. Saran..............................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................52
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Gastritis merupakan inflamasi dari lapisan mukosa dan submukosa gaster
atau lambung, keluhan lainnya adalah mual, muntah, kembung, rasa penuh atau
terbakar di perut bagian atas (Andri dkk, 2011). Salah satu penyebab dari gastritis
adalah infeksi dari bakteri Helicobacter pylori(H. pylori) dan merupakan satu-
satunya bakteri yang hidup di lambung. Bakteri ini dapat menginfeksi lambung
sejak anak-anak dan menyebabkan penyakit lambung kronis. Bahkan diperkirakan
lebih dari 50% penduduk dunia terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan,
akan menimbulkan masalah sepanjang hidup (Soemoharjo, 2007). Menurut
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter
Pylori Indonesia (KSHPI) tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 % dari
penduduk Negara Indonesia telah terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono, 2004).
Penemuan infeksiHelicobacter pylori ini mungkin berdampak pada tingginya
kejadian gastritis, pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan angka
kejadian gastritis yang cukup tinggi.
Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak
nyaman pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu
aktivitas sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau
sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik
atauLebih buruk ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung.
Dapat pula disertai demam, menggigil (kedinginan), cegukan (hiccups)Bila
penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya
asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak
lambung. Bahkan bisa juga disertai muntah darah (Arifianto, 2009). Menurut
penelitian Surya dan Marshall pada tahun 2007 hingga 2008 mengatakan gastritis
yang tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan komplikasi yang mengarah
kepada keparahan.yaitu kanker lambung dan peptic ulcer.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul asuhan
keperawatan pada pasien dengan diagnosa gastritis di ruangan seruni RSUD
argamakmur

C. Tujuan
1 Tujuan umum
Agar mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan asuhan
keperawatan pada Ny.R tentang penyakit gastritis di ruangan rawat inap
ruang SERUNI RSUD argamakmur tahun 2021.
2. Tujuan Khusus

a) mahasiswa mampu memahami konsep dasar teori dan asuhan


keperawatan secara teoritis tentang penyakit gastrtis pada Ny. R di
ruang rawat inap SERUNI RSUD Argamakmur tahun 2021
b) mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan penyakit
gastrtis pada Ny. R di ruang rawat inap SERUNI RSUD Argamakmur
tahun 2021
c) mahasiswa mampu menetapkan diagnose keperawatan penyakit
gastrtis pada Ny. R di ruang rawat inap SERUNI RSUD Argamakmur
tahun 2021
d) mahasiwa mampu menetapkan rencana keperawatan penyakit gastrtis
pada Ny. R di ruang rawat inap SERUNI RSUD Argamakmur tahun
2021
e) mahasiswa mampu melakukan implementasi keperawatan penyakit
gastrtis pada Ny. R di ruang rawat inap SERUNI RSUD Argamakmur
tahun 2021

D. Manfaat
1. Bagi pasien dan keluarga
Bagi keluarga hendaknya lebih memahami tentang faktor-faktor yang
dapat dalam mendukung pengobatan pasien misalnya, dalam memberikan
dukungan moral dan semangat pada pasien selama pengobatan di rumah sakit
maupun dirumah.

2.Bagi perawat

Perawat harus memberikan perawatan yang komprehensif dan menyeluruh


kepada pasien i sesuai dengan standar operasional prosedur pelaksanaan asuhan
keperawatan. Jadi, bagi semua perawat bekerjalah sesuai dengan tanggung jawab
dan lakukan implemntasi keperawatan secara benar sesuai dengan kebutuhan
pasien dengan oksigenasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu
kesembuhan pasien.

3.Bagi rumah sakit

Bagi Seluruh rumah sakit hendaknya memiliki peralatan dan fasilitas yang
baik dalam memberikan pelayanan Kesehatan sehingga pasien dapat merasa
nyaman.

4. Bagi institusi pendidikan


Dapat memberikan kontribusi informasi dan ilmu mengenai penyakit
gastritis dan asuhan keerawatan sehingga dalam praktek nya mahasiswa dapat
menerapkan ilmu tersebut untuk mencapai hasil yang maksimal bagi pasien.
Selain dijadikan bahan acuan dalam penerapan asuhan keperawatan langsung pada
pasien, informasi dalam laporan kasus ini juga dapat melengkapi buku tentang
asuhan keperawatan pada pasien untuk menunjang penulisan dan penyusunan
laporan kasus ini.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.KONSEP DASAR GASTRITIS


A. Definisi

Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya


asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga
mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris
atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.

B. Klasifikasi
Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:
1. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang


akut. Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan
terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau
makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu
atau terapi radiasi.

2. Gastritis Kronis

Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa


lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas
atau bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam
lambung yang pekat.

C. Etiologi

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya


sebagai berikut

1. Gastritis Akut Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:


Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan
obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambung. Minuman beralkohol Infeksi
bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci Infeksi virus oleh
sitomegalovirus Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan. Makanan dan
minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman dengan
kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi mukosa
lambung.

2. Gastritis Kronik

Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu
infeksi dan non-infeksi.

Gastritis infeksi Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan
memberikan manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi
meliputi hal-hal berikut.

a. H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab


utama dari gastritis kronik.
b. Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis
c. Infeksi parasit.
d. Infeksi virus. Gastritis non-infeksi a) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan
dengan kondisi refluks garam empedu kronis dan kontak dengan OAINS
atau aspirin (Mukherj
e. Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan
ureum terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).

D. Patofisiologi

1. Gastritis Akut.

Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa


lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

a. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.


Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung
HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan
NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung .
Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah,
maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
b. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus
yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL
maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan
tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi
erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan
pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan
nyeri dan hypovolemik.

2. Gastritis Kronik.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga
terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan
yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya
sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi
HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga
menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi
perdarahan serta formasi ulser.
E. Manifestasi Klinik

1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium,


perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut
yaitu anemia
2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya
sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan
anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.

F. Komplikasi

1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:


 Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis,
terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat
menyebabkan kematian.
 Ulkus, jika prosesnya hebat
 Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan
vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia
pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum
pylorus.
G .Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan diagnostik Menurut Dirmowan (2010) don Doerges


(2000)Sebagaiberikut :

a. Rodiology : Sina r X gastrointestinalbagianatas.


b. Endoscopy :Gostroscopy ditemukan mukaso yanghiperimik.
c. Laboratorium: mengetahui kadar asam hidroklorida,
d. EsofagaGostriduoDemoshOP: (EGD):
TesdiagnostikekunciuntukPieserationgastritts,dilakuten
(intulemithetIrssAirderchenofoudirexitJeningenLilkusJaringanatauCidera
e. PemeriksoonHistopctologi : tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak
pernah melewati mukosa muskuloris
f. Analisis gaster :dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah 9.
Pingisanvilkeus duodenal.
g. Feses:Tes Feses akan PostIF H. Pylorykotinim :biasanya tidak
meningkatbilaPerpusi ginjal dipertahankan

H. Penatalaksanaan Gastritis

a. Pengobatan pada gastritis meliputi:


1) Antikoagulan: bila ada pendarahan pada lambung
2) Antasida: pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan
intravena untuk mempertahankan keseimbangan cairan sampai gejala-
gejala mereda, untuk gastritis yang tidak parah diobati dengan antasida dan
istirahat.
3) Histonin: dapat diberikan untuk menghambat pembentukan asam lambung
dan kemudian menurunkan iritasi lambung.
4) Sulcralfate: diberikan untuk melindungi mukosa lambung dengan cara
menyelaputinya, untuk mencegah difusi kembali asam dan pepsin yang
menyebabkan iritasi (IAI, 2010)
b. Penatalaksanaan pada gastritis secara medis meliputi:
Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari
alkohol dan makanan sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu makan
melalui mulut, diet mengandung gizi dan ajurkan. Bila gejala menetap, cairan
perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka
penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk
hemoragik saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari
pengenceran dan penetralisasian agen penyebab (Hardi & Huda, 2015)
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
1.Identitas pasien
Nama, umur, Jenis ketamine, alamat, status perkawinan, agama, suku, pendidikan
Pekerjaanaan tanggal masuk rumah sakit, tanggal Pengkajian
2. Riwayat Kesehatan
a keluhan utama
meliputi sesak nafas, bernafas terasa berat pada dada dan adanya keluhan sulit
untuk bernafas
b. Riwayar penyakit sekarang
Keadaan kesehatan saat ini yang meliputi tanda dan gejala gangguan Pemenuhan
oksigen seperti adanya sesak nafas hebat dan terdengar suara Whezing Sianosis,
Perubahan tekanan darah dan sebagainya. Perawat Perlu mengkaji Obat-obak
yang diberikaan
c. Riwayat Penyakit terdahulu
Penyakit yang pernah diderita, pada masa dahulu seperti adanya infeksi Saluran
Pernapasan atas asma, alergi dll
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam hal ini perlu dikaji apakah adanya anggota keluarga yang mengalami
Masalah
Penyakit Sama.
3. Riwayat psikososil dan spritual
a. Riwayat Psikologis
Perawat Peru mengkaji tentang Perilaku / tanggapan pasien terhadap masalah atau
penyakitnya. Pengaruh sakit terhadap penyakitnya dan tanggapan Keluarga
b. Riwayat Sosial
Perawat perlu mengkaji tentang kebiasaan klien dan keluarganya Misalnya :
merokok, pekerjaan, keadaan lungkungan, Faktor alergen dll
c. Riwayat Spritual
Partisipasi klien dalam kegiatan agama apakah ibadah klien dilakukan secara
aktif/tidak lhat bagaimana mohuası kilen terhadapnya Sakit dan hubungan karen
dengan tuhan maupun orang lain.
4. Pemerilesaan fisik
a.ekspresi wajah

-menutup mata rapat-rapat

-membuka mata lebar lebar

-menggigit bibir bawah

b.verbal

-menangis

-berteriak

c.tanda tanda vital

-tekanan darah

-nadi

-pernafasan

d.ekstermitas

amati gerak tubuh pasien mengalokasikan tempat atau rasa yang tidak nyaman

karakteristik PQRST

1.P (provokatif ) = faktor yang mempengaruhi berat dan ringannya nyeri

2.Q : (quality ) = seperti apa nyeri tersebut (tajam.tumpul atau tersayat )

3.R : (region ) = daerah perjalanan nyeri

4. S (state ) = keparahan atau intensitas nyeri

5. T (time ) = lama atau waktu serangan atau frekuensi nyeri


Pengkajian skala nyeri

a. skala nyeri 1-3 = nyeri ringan ( masih bisa ditahan, aktivitas terganggu)

b.skala nyeri 4-6 = nyeri sedang (menganggu aktivitas fisik )

c.skala nyeri 7-10 = nyeri berat ( tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri )

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO Diagnosa Data mayor Data minor

1. Nyeri akut b/d agen Ds: Ds :-


pencedara fisiologis -mengeluh nyeri
Do :
Do :
-tekanan darah meningkat
-tampak meringis
-pola napas berubah
-bersikap protektif
-Nafsu makan manurun
-gelisah
-proses berfikir terganggu
-frekuensi nadi meningkat
-manarik diri
Sulit tidur
-berfokus pada diri sendiri
-diaforesis

Ds : - Ds :
Deficit nutrisi b/d
2. Do :
ketidakmampuan menelan -cepat kenyang setelah makan
-berat badan menurun minimal
makanan
10% bawah rentang ideal -nyeri abdomen

-nafsu makan menurun

Do :

-bising usus hiperaktif

-otot mengunyah lemah

-otot menelan lemah

-membran mukosa pucat


-sariawan

-diare

Ds :
3. Intoleransi aktivitas b.d Ds :
ketidakseimbangan antara -dispnea
-mengeluh lelah
suplay dan kebutuhan
-merasa tidak nyaman setelah
oksigen Do :
beraktivitas
-frekuensi jantung meningkat
-merasa lemah
lebih 20% dari kondisi istirahat
Do :

-tekanan darah berubah lebih 20


% dari konsidi istirahat

-gambaran ekg menunjukkan


aritmia saat atau setelah aktivitas

-gambaran ekg menunjukkan


iskemia

-sianosis
INTERVENSI KEPERAWATAN

No. DIAGNOSA SLKI SIKI RASIONAL


KEPERAWATAN
1 Nyeri akut b/d agen Setelah diberikan SIKI : Manajemen nyeri 1.mengetahui
pencedara fisiologis intervensi Aktivitas keperawatan lokasi ,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,int
keperawatan ensitas nyeri
selama....x...jam, 1.identifikasi 2.mengetahui skala nyeri
di harapkan lokasi ,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,int 3.mengetahui faktor yang memperberat nyeri
pasien mampu ensitas nyeri 4.berikan teknik farmakologi seperi teknik
menunjukkan 2.identifikasi skala nyeri nafas dalam
SIKI : Tingat 3.identifikasi faktor yang memperberat nyeri 5.berikan posisi pasien senyamn mungkin
nyeri 4.berikan teknik non farmakologi untuk 6.berikan pencahayaan yang bagus
Dipertahankan mengurangi rasa nyeri 7.anjurkan pasien teknik nafas dalam untuk
pada… 5.kontrol lingkungan yang memperberat nyeri meredakan nyeri
Ditingkatkan 6.fasilitasi istirahat dan tidur
pada… 7.jelaskan strategi meredakan nyeri
1. meningkat
2. cukup
meningkat
3. sedang
4. cukup
menurun
5. menurun
Dengan kriteria
hasil
1. keluhan nyeri
2. gelisah
3. mual
4. muntah
2. Deficit nutrisi b.d 1. Mengetahui status nutrisi
ketidakmampuan SIKI : Manajemen nutrisi 2.Mengetahui alergi dan intoleransi makanan
menelan makanan Observasi 3.Mengetahiu makanan yang disukai
Setelah diberikan 1. identifikasi status nutrisi 4. Untuk menjaga asupan makanan
intervensi 2. identifikais alergi dan intoleransi makanan 5. Menjaga berat badan
keperawatan 3. identifikasi makanan yang disukai
selama....x...jam, 4. monitor asupan makanan
di harapkan 5.monitor berat badan
pasien mampu TERAUPETIK
menunjukkan
1. Berikan makanan tinggi serat untuk
SLKI : Status
mencegah konstipasi.
Nutrisi
Dipertahankan 2. Berikan makanan tinggi kalori dan
pada… tinggi protein
Ditingkatkan
Edukasi
pada…
1. Anjurkan posisi duduk
1. meningkat
2. cukup 2.Ajarkan diet yang deprogram
meningkat Kolaborasi
3. sedang 1.Kolaborasi pemberian medikasi
4. cukup sebelum makan
menurun
2.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
5. menurun
menentukan jumlah kalori dan jenis
Dengan kriteria
hasil Nutrient yang dibutuhkan
1.nyeri abdomen
2. pasien cepat
kenyang
3.
3. berat badan
Observasi:
4. frekuensi
Intoleransi aktivitas 1. Mengetahui gangguan fungsi tubuh yang
makan
b.d SIKI : Manajemen Energi mengakibatkan kelelahan
5. nafsu makan
Gangguan Observasi: 2. Untuk mengetahui pola dan jam tidur klien
Setelah diberikan
pertukaran gas b.d 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang 3. Memantau kelelahan dan emosional klien
intervensi
. ketidakseimbangan keperawatan mengakibatkan kelelahan Edukasi
ventilasi ferfusi selama...x24/jam, 2. monitor pola dan jam tidur Anjurkan tirah baring
di harapkan 3. monitor kelelahan dan emosional Kolaborasi
pasien mampu Edukasi: Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
menunjukkan Anjurkan tirah baring meningkatkan asupan makanan
SLKI : Kolaborasi:
Toleransi Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
Aktivitas meningkatkan asupan makanan
Dipertahankan
pada…
Ditingkatkan
pada…
1. meningkat
2. cukup
meningkat
3. sedang
4. cukup
menurun
5. menurun
Dengan kriteria
hasil :
1. Keluhan Lelah
2. Perasaan
Lemah
3. Sianosis
4. Tekanan darah
BAB III

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 21/12/2021 Tanggal Masuk : 20 /12/2021

Ruang Kelas : Seruni Nomor Register : 00.73.37

Diagnose medis : Typoid Fever

A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. R
Jenis kelamin : Perempuan
Usia/Tanggal lahir : 54 th 01/12/1966
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Bahasa yang digunakan : Rejang
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tanjung Karet

B. KELUHAN UTAMA MRS


Hari/Tanggal/Jam MRS : Senin/20-12-2021/ 16.25 wib

1. Keluhan utama MRS:Pasien datang ke RS dengan keluhan demam, nyeri


kepala, mual, muntah dan nyeri perut sejak 3 hari yang lalu
2. Kronologis keluhan utama
 Faktor pencetus keluhan : setelah melakukan vaksin
 Timbulnya keluhan : Demam, nyeri kepala, mual
 Lamanya keluhan : 3 hari yang lalu
3. Upaya mengatasi : membawa ke klinik
4. Penanganan yang telah dilakukan
Keluarga pasien mengatakan telah membawa pasien ke klinik dokter
Tekno, setelah beberapa hari pasien masih sakit dan dibawa ke rumah
sakit. Setelah di periksa ke IGD dokter mengatakan mengidap maag dan
dirawat inap di seruni
C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Hari/Tanggal/Jam pengkajian :

1. Keluhan utama dan penyerta saat dikaji : Pasien mengatakan nyeri perut di
ulu hati sampai ke kepala, perut terasa penuh serta kesulitan BAB
2. Keadaan Umum :t ampak lemas
3. Kesadaran :(CM) GCS :15
Tekanan Darah : 120/90 Frekuensi Nafas: 22 x 1 menit
Frek. Nadi : 84 Temperatur : 36 c

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


1. Penyakit yang pernah diderita : Tidak Ada
2. Riwayat dirawat, Penyakit : Tidak Ada
Tempat & Waktu : Tidak Ada
3. Riwayat Operasi, jenis operasi : Tidak Ada
Tempat & Waktu :
4. Riwayat Merokok (jenis & lama) : Tidak Ada
5. Riwayat Narkoba (jenis & lama) : Tidak Ada
6. Riwayat Alkohol (jenis & lama) : Tidak Ada
7. Riwayat Alergi (jenis & gejala) : Tidak Ada

E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA (Genogram dan keterangan)


1. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor
resiko :
Pasien mengatakan tidak ada penyakit bawaan keluarga yang sama seperti
diderita pasien
2. Genogram

Ket : : Laki-laki
: Perempuan
: Klien

F. RIWAYAT POLA KEBIASAAN :


Pola kebiasaan

POLA KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Di rumah


Sebelum sakit
sakit

1. KEBUTUHAN OKSIGENISASI Tidak ada Ada

 Keluhan Batuk (kering/berdahak)tapi sputum


Tidak ada Ada
susah dikeluarkan
Tidak ada Ada
 Apakah ada produksi sputum
Tidak ada Ada
 Kemampuan mengeluarkan sputum
Tidak ada Ada
 Kemampuan bernafas (susah/tidak)
 Apakah ada nyeri dada
 Apakah ada kesulitan bernafas Tidak ada Ada
 Keluhan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi Tidak ada Ada

2. KEBUTUHAN NUTRISI DAN CAIRAN

a. Makan
Ada Menurun
 Frekuensi makan/hari
3x sehari 3x sehari
 Jenis makanan (diit)
Nasi putih Bubur
 Nafsu makan baik/tidak
Baik Baik
Alasan……..
Tidak ada Tidak ada
 Porsi makan yang dihabiskan Makanan tinggii Tidak ada
 Makan yang tidak disukai gula Makanan
 Makanan yang membuat alergi Tidak ada tinggi gula
 Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
 Penggunaan alat bantu (NGT, dll) Tidak ada Tidak ada
 Keluhan pemenuhan kebutuhan nutrisi Tidak ada Tidak ada
b. Minum
 Frekuensi minum/hari Air putih Air putih

 Jenis minuman 7-8 gelas 4 gelas sehari

 Jumlah minum/hari Baik Baik


Tidak ada Pasien kurang
 Kemampuan menelan
nafsu makan
Tidak ada Tidak ada
 Masalah pemenuhan kebutuhan cairan

3. KEBUTUHAN ELIMINASI
1. ELIMINASI B.A.K
 Frekuensi BAK/hari
 Warna urine 2x sehari 2x sehari

 Bau urine Kuning Khas Kuning pekat

 Jumlah Urine Khas Khas


Tidak terpantau Tidak ada
 Apakah ada nyeri saat BAK
Tidak ada Tidak ada
 Apakah ada kesulitan memulai BAK
Tidak ada Tidak ada
 Apakah ada urine menetes
Tidak ada Tidak ada
 Keluhan/Gangguan BAK
Tidak ada Tidak ada
 Penggunaan alat bantu (kateter,dll)
Tidak ada Tidak ada
2. Eliminasi B.A.B
 Frekuensi BAB
2-3x/hari Belum pernah
 Warna Feces
Kuning -
 Bau Feces Khas Khas
 Konsistensi Feces Lunak -
 Keluhan/Gangguan BAB Tidak ada Tidak ada
 Penggunaan Laxatif Tidak ada Tidak ada

4. KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR


 Lama tidur siang (jumlah jam/hari) Tidak menentu 30-40 mnt/hari
 Lama tidur malam (jumlah jam/hari) 7-8 jam 2-3 jam

 Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada

 Apakah merasa segar saat bangun tidur? Ya Kurang


Ya,karena nyeri Ya,karea nyeri
 Apakah ada kesulitan tidur?
Tidak Terbatas gerak
 Apakah sering terbangun saat tidur?
Tidak ada Ada Karena
 Apakah ada keluhan pemenuhan lebutuhan
nyeri
tidur
1.7
1.8
1.9
1.10
5. KEBUTUHAN AKTIVITAS/MOBILISASI
Tidak ada Ya
 Apakah ada perasaan lemah otot
Mandiri Dibantu
 Apakah ada keterbatasan pergerakan
Dibantu Dibantu
 Bagaimana pemenuhan personal hygiene
Mandiri Dibantu
 Kemampuan berjalan Mnadiri Dibantu
 Kemandirian Pemenuhan makan Ada Ada
 Kemandirian pemenuhan eliminasi Tidak Ada Susah bab
 Adakah sesak/pusing/lelah setelah beraktifitas Tidak ada begerak karena
terpasang infus
 Keluhan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan
Tidak ada
mobilisasi

6 KEBUTUHAN RASA NYAMAN


Ada Ada
 (P) Apakah hal pencetus nyeri
Nyeri tumpul Nyeri diulu
 (Q) Bagimana kualitas nyeri yang dirasakan
hati
 (R) Dimana lokasi dan penyebaran nyeri
Di ulu hati Di ulu hati dan
kepala
 (S) Berapa skala nyeri (0-10, 10 sangat nyeri) Tidak ada 6
 (T) Berapa lama waktu (durasi) perasaan tidak Tidak ada Saat bergerak
nyaman
 Apakah ada demam/menggigil/berkeringat Tidak ada Tidak ada

7. KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE


 Frekuensi Mandi 2x sehari Belum mandi
 Kebiasaan mandi (basah/dilap) Basah Dilap

 Waktu mandi pagi/sore/malam Pagi-sore Tidak ada

 Frekuensi oral hygiene 2x sehari Tidak ada


Baik Tidak ada
 Kebiasaan cara oral hygiene
 Waktu oral hygiene (pagi/siang/setelah makan)
 Frekuensi cuci rambut Pagi Tidak ada
 Waktu cuci rambut 1x sehari Tidak ada

 Kebiasaan cuci rambut Pagi Tidak ada

 Frekuensi potong kuku Pakai shampoo Tidak ada


Mandiri Tidak ada
 Kebiasaan potong kuku
 Keluhan pemenuhan kebutuhan personal
Tidak ada Susah gerak
hygiene
2x1 /hari 1x/hari
 Frekuensi ganji baju
Rapi Kurang rapi
 Kebersihan dan kerapihan pakaian yang
Tidak ada Tidak ada
digunakan
 Keluhan pemenuhan berhias

A. PENGKAJIAN FISIK (INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI,


OLFAKSI)
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Keadaan umum : Tampak Lemas
b. Tingkat Kesadaran : Composmentis
c. Berat badan : 60kg Tinggi badan
: 170 cm
IMT : 18,6

2. Sistem penglihatan
a. Posisi mata : Simetris Kiri dan Kanan
b. Kelopak mata : Simetris
c. Pergerakan bola mata : Simetris
d. Konjungtiva : Anemis
e. Kornea : Normal coklat
f. Sclera : Normal
g. Pupil : Ada Reaksi Pupil
h. Otot-otot mata : Normal
i. Fungsi penglihatan : Baik
j. Tanda-tanda radang : Tidak ada
k. Pemakaian kaca mata : Tidak ada
l. Pemakaian lensa kontak : Tidak ada
m. Reaksi terhadap cahaya : Adanya reaksi pupil terhadap cahaya
3. Sistem pendengaran
a. Daun telinga : Simetris kiri dan kanan
b. Kondisi telinga tengah : Normal
c. Cairan dari telinga : Tidak ada
d. Perasaan penuh di telinga : Tidak ada
e. Tinnitus : Tidak ada
f. Fungsi pendengaran : Baik
g. Gangguan keseimbangan : Baik
h. Pemakaian alat bantu : Tidak ada
4. System pernafasan
a. Jalan nafas : tidak Ada sumbatan sputum
b. Pernafasan : normal
c. Penggunaan otot bantu pernafasan : Tidak ada
d. Retraksi dinding dada : Tidak ada
e. Frekuensi : 21x/menit
f. Irama : teratur
g. Jenis pernafasan : Pernapasan Dada
h. Kedalaman : Normal
i. Batuk : Tidak ada
j. Sputum : Tidak ada
k. Batuk darah : Tidak ada
l. Suara nafas : tidak ada
m. Mengi : Tidak ada
n. Wheezing : Tidak ada
5. System kardiovaskuler
a. Sirkulasi peripher
- Frekuensi Nadi : 82x/menit Irama : teratur
- Kekuatan : Kuat Tekanan darah : 120/90 mmHg
- Distensi vena jugularis Kanan : Tidak ada tekanan vena kanan
Kiri : Tidak ada tekanan vena kiri

- Temperature kulit 36,’c


- Warna kulit : Sawo matang
- Edema : Tidak ada
- Kapilarry Refill : kembali < 3 detik
b. Sirkulasi jantung
- Kecepatan denyut apical : 70 bpm
- Bunyi jantung : Normal (BJ 1 lebih kencang dari BJ 2)
- Irama : Reguler
- Sakit dada : Tidak ada
6. System hematologi
- Pucat : sedikit pucat
- Perdarahan : Tidak ada
7. System syaraf pusat
- Keluhan sakit kepala : ada, hilang timbul
- Tingkat kesadaran : Composmentis
- Glasgow coma scale : E: 4 V: 6 ` M: 5
- Tanda-tanda peningkatan TIK : Tidak ada
- Gangguan system persyarafan : Tidak ada gangguan
- Pemeriksaan reflek
 Reflek fisiologis : Tidak diperiksa
 Reflek patologs : Tidak diperiksa
- Pemeriksaan Nervus I – XII :
1. Olfaktorius : penciuman normal

2. Optik :
berat dengan jarak 3 meter
3. Okulomotor : Adanya kontraksi pupil
4. Troklearis : Pada kedua mata tidak terdapat ristag
5. Trigeminus : Adanya reaksi mengedip pada saat menyentuh mata
pasien
6. Abdusen : Pasien mampu menggerakkan mata kekanan dan kekiri
7. Fasialis : Pasien mampu mengepresikan wajah dan membedakan
asin& asam
8. Vestibulokoklearis : fungsi pendengaran baik
9. Glasovaringeus : Pasien dapat membedakan rasa asam & manis
10. Vagus : Reflek menelan baik
11. Aksesorius : Pasien dapat mengangkat bahu dengan
melawan tekanan
12. Hipoglosus : Lidah simetris dan mampu menjulurkan lidah
8. Sistem pencernaan
a. Keadaan mulut :
1) Kondisi Mukosa dan gusi : Mukosa bibir(pucat), bibir
pecah(+), lesi (+)
2) Kondisi Gigi : Caries (+), Kotoran (+)
3) Kondisi lidah : Anemis
4) Kondisi Kerongkongan : tidak ada gangguan
5) Kondisi Tonsil : baik
b. Auskultasi abdomen : Bising Usus 16x/menit
c. Palpasi Abdomen : Nyeri tekan
d. Perkusi Abdomena : Dullnes
e. Keluhan pasien pada saluran cerna : Mual, Muntah
f. Konsistensi feces : Lembek
g. Warna & Bau Feces : Bau khas dan berwarna
9. Sistem endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada

Nafas berbau keton : Tidak ada

Luka ganggren : tidak ada

10. Sistem urogenital


Inspeksi abdomen bawah : Tidak dilakukan

Palpasi Kandung kemih : Tidak dilakukan

Palpasi Ginjal : Tidak dilakukan

Perkusi Kandung kemih : Tidak dilakukan

Perkusi Ginjal : Tidak dilakukan

Auskultasi Abdomen (Urologi) : Tidak dilakukan

Kondisi urine : Jumlah (tidak diperiksa) ml /24 jam

Warna : Kuning tua

Keluhan pada urogenital pasien : Tidak ada

11. Sistem lntegumen


Inspeksi Warna kulit : Sawo matang

Inspeksi Tekstur kulit : Kering

Palpasi Turgor kulit : Kering & Kasar

Kelainan yang ditemukan di kulit : tidak ada

Pemeriksaan luka , Jenis luka : tidak ada

Lokasi luka : tidak ada

Lama/usia luka :tidak ada

Warna dasar luka : tidak ada

Stadium/Kedalaman luka : Tidak ada

Kelainan kondisi kulit : Tidak ada

Inspeksi Rambut rambut : bersih warna keputihan

Inspeksi Tekstur & Warna rambut : Distribusi merata, warna rambut


keputihan

Kebersihan rambut dan kulit kepala : bersih

12. Sistem muskuloskeletal


Inspeksi kelengkapan ektrm : Lengkap

Palpasi otot dan tulang : Baik

Pemeriksaan keadaan tonud otot : Baik

Pemeriksaan kekuatan Otot : Baik

Pemeriksaan fungsi tulang : Baik

Pemeriksaan fraktur, tipe fraktur : Tidak ada fraktur

Lokasi Fraktur : Tidak ada

Pemeriksaan pergerakan sendi : Mobilitas baik

Keluhan pada sistem musculoskeletal : Tidak Ada


B. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Siapakah orang terdekat dengan pasien: menantu dan anak
b. Interaksi dalam keluarga
1. Pola komunikasi : baik
2. Pembuatan keputusan : musyawarah
3. Kegiatan kemasyarakatan : bermasyarakat
c. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga : Keluarga tampak cemas saat Tn.R
dirawat di rs
d. Masalah yang mempengaruhi pasien : pasien tampak tegang dan cemas
e. Mekanisme koping terhadap stress :kurang baik karena merasa
nyeri
f. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
1. Hal yang sangat dipikirkan saat ini : Pasien ingin sembuh dan cepat
pulang
2. Harapan setelah menjalani perawatan : Sehat kembali dan sembuh
total
3. Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : Aktivitas terganggu, lemas,
dan banyak keterbatasan
g. System nilai kepercayaan :

 Nilai-nilai yang bertentangan dengan Kesehatan : Tidak ada


 Aktifitas agama/kepercayaan yang dilakukan : sholat 5 waktu

I. DATA PENUNJANG

Laboratorium, rekam medik

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 13,2 N : 11.0-16.3 g/dl
Eritrosit - N : 1,2 juta – 1,5 juta /UL
Sel Darah Merah - -
Trombosit - N : 150 ribu - 350 ribu
Hematokrit - N : 40-52 %
Covid-19 Antigen NEGATIF NEGATIF
Leukosit 8,5 N: 3.500 – 10.000/UL
Natrium - N: 136-145 mmol/l
Kalium - N : 3,5 – 5,0 mmol /l
Klorida - N: 98-106 mmol/l

C. PENATALAKSANAAN (Therapi/pengobatan termasuk diet)


1. Iv RL NACL 20 Hs/m
2. Iufd ang as
3. Omz inal
4. Pct int igr

ANALISA DATA

NAMA PASIEN : Ny. R UMUR : 54 TAHUN

RUANGAN : SERUNI NO.REG : 007337

NO. DATA SENJANG ETIOLOGI MASALAH

1. Dx: Agen pecedera Nyeri akut


Ds: fisiologis
-pasien mengatakan nyeri perut (inflamasi)
di ulu hati disertai nyeri kepala
-skala nyeri: 6
Do:
-pasien tampak meringis
-pasien tampak gelisah
-pasien tampak sulit tidur
Hasil Lab:
-leukosit:8,5
-limfosit: 2,4
-limfosit: 29,3%
-hgb: 13,2

.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN :Ny. R UMUR :54 thn

RUANGAN :SERUNI NO.REG:007337

NO. TANGGAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
MASALAH MUNCUL

1 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis 17 desember 2021


(inflamasi)
INTERVENSI KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. R UMUR : 54 TH

RUANGAN : SERUNI NO.REG : 007337

DIAGNOSA PERENCANAAN
a RASIONAL
KEPERAWATAN TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN

1 Nyeri aku b.d agen pecedera Setelah diberikan intervensi SIKI : Manajemen nyeri Observasi
fisiologis (inflamasi) keperawatan selama 1 x 24 jam, Aktivitas Keperawatan : 1. mengetahui
Ds: diharapkan pasien mampu Observasi lokasi ,karakteristik,
-pasien mengatakan nyeri menunjukkan : 1. identifikasi lokasi,karakteristik durasi,frekuensi,kualitas,int
perut di ulu hati serta durasi,frekuensi,kualitas,intensitas ensitas nyeri
menyebar ke kepala SLKI : Tingkat nyeri nyeri 2. mengetahui skala nyeri
-pasien mengatakan perut 2. identifikasi skala nyeri 3. mengetahui faktor yang
 Dipertahankan pada
terasa penuh 3. identifikasi faktor yang memperberat dan
 Ditingkatkan pada
Do:
-lokasi nyeri diperut di ulu  1 = Meningkat memperberat dan memperingan nyeri memperingan nyeri
hati  2 = Cukup meningkat Teraupetik 4. berikan teknik
-pasien tampak gelisah  3 = Sedang 4. berikan teknik nonfarmakologis nonfarmakologi seperti
 4 = Cukup menurun untuk mengurangi rasa nyeri teknik relaksasi nafas dalam
 5 = Menurun 5. kontrol lingkungan yang 5. berikan posisi senyaman
Dengan kreteria hasil memperberat nyeri mungkin
6. fasilitasi istirahat dan tidur 6. menganjurkan untuk
1. keluhan nyer
Edukasi beristirahat secukupnya
2. meringis
7. jelaskan penyebab nyeri 7. jelaskan penyebab
3. gelisah
8. anjurkan memonitor nyeri secara pemicu nyeri
4. kesulittan tidur
mandiri 8. anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA PASIEN : Ny. R UMUR : 54Tahun

RUANGAN : SERUNI KELAS III NO.REG : 007337

HARI/TANGGAL : SELASA, 21 DESEMBER 2021 HARI PERAWATAN KE : 1 (SATU)

NO PENGKAJIAN IMPLEMENTASI

FORMATIF
(S-O-A-P) (waktu & tindakan) (RESPON HASIL)

1 Nyeri akut b.d agen pecedera 1. mengidentifikasi nyeri 1.pasien mengtakan nyeri perut di
fisiologis (Inflamasi) 2.mengidentifikasi skala nyeri bagian ulu hati
S : pasien mengatakan nyeri 3.mengidentifikasi penyebab nyeri 2. pasien mengatakan skala nyeri
perut dan menyebar ke kepala 4.mengajarkan teknik relaksasi di skala 6
O : keadaan umum lemah nafas dalam 3.pasien mengatakan jika
Kes : cm 5.kolaborasi pemberian obat bergerak atau berganti posisi nyeri
TD : 120/90 mmHG antibiotik (omefrazole) akan timbul
Skala nyeri 6 6.anjurkan pasien untuk mencerna 4.pasien mau belajar relaksasi
A : masalah nyeri akut belum makanan yang mudah di cerna nafas dalam
teratasi 5.pasien mengataka nyeri
P : Intervensi dilanjutkan berkurang , rasa mual muntah
( manajemen nyeri ) tidak ada setelah di beri obat
Pengkajian nyeri : omefrazole
P : bergerak 6.pasien mau makan makanan
Q : Kualitas nyeri tumpul yang lunak atau cair
R : pasien mengatakan nyeri
perut di ulu hati
S : skala nyeri 6
T : terus menerus

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA PASIEN : Ny.R UMUR : 54 Tahun

RUANGAN : SERUNI NO.REG : 00.73.37

HARI/TANGGAL : RABU ,22 DESEMBER 2021 HARI PERAWATAN KE : 2 (KEDUA)


PENGKAJIAN IMPLEMENTASI
NO FORMATIF
(S-O-A-P) (waktu & tindakan)
(RESPON HASIL)

1 Nyeri akut b.d agen pecedera 1. memberikan anti biotik OMZ 1. pasien mengatakan nyeri dan
fisiologis (Inflamasi) 2. menganjurkan relaksasi nafas rasa mual muntah hilang saat di
S : pasien mengatakan nyeri dalam jika nyeri masih terasa beri obat
perut disertai nyeri dan rasa 3. menganjurkan komres hangat 2. pasien melakukan relaksasi
ingin mual muntah masih pada bagian nyeri nafas dalam dengan baik
terasa 4. mengontrol lingkungan 3. keluarga mampu melakukan
O : keadaan umum lemah penyebab nyeri kompres hangat
Kes : cm 5. mengkaji skala nyeri kembali 4. pasien mengatur lingkungan
TD : 130/80 mmHG 6. menganjurkan pasien untuk penyebab nyeri dengan
Skala nyeri 5 memakan makanan yang mudah mengurangi pergerakan dan
A : masalah nyeri akut belum di cernalunak dan cair mengatur posisi
teratasi 5. pasien mengatakan skala nyeri
P : Intervensi dilanjutkan turun 3
( manajemen nyeri ) 6. pasien mau makan makanan
Pengkajian nyeri : yang lunak atau cair
P : saat bergerak
Q : Kualitas nyeri tumpul
R : pasien mengatakan nyeri
perut di ulu hati
S : skala nyeri 5
T : nyeri berkurang saat diberi
obat
P : intervensi dilakukan
1. kaji skala nyeri kembali
2. anjurkan relaksasi nafas
dalam
3. anjurkan kompres hangat
pada bagian nyeri
4. kontrol lingkungan
penyebab nyeri
5. berikan anti biotik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA PASIEN : Ny. R UMUR : 54Tahun

RUANGAN : SERUNI KELAS III NO.REG : 007337


HARI/TANGGAL : SELASA, 21 DESEMBER 2021 HARI PERAWATAN KE : 3 (tiga)

PENGKAJIAN IMPLEMENTASI
NO FORMATIF
(S-O-A-P) (waktu & tindakan)
(RESPON HASIL)

1 S : pasien mengatakan nyeri 1. memberikan OMZ mealui IV 1.pasien mengtakan nyeri hilang
sudah berkurang tidak langsung saat di beri obat
O : k/u baik, pasien sudah 2. menganjurkan relaksasi nafas 2. pasien melakukan relaksasi
mampu berkomunikasi aktif dalam saat nyeri datang nafas dalam dengan mandiri
dengan keluarga 3. menganjurkan kompres hangat 3.pasien pasie dan keluarga sudah
A : nyeri akut teratasi jika nyeri datang bisa melakukan kompres hangat
sebagian 4. menganjurkan pasien untuk secara mandiri
Pengkajian nyeri : memakan makanan yang mudah 4.pasien mau memakan makanan
P : beraktivitas di cerna lunak atau bubur
Q : kulitas nyeri tumpul
R : nyeri perut di ulu hati
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang saat di beri
injeksi OMZ dan kompres
hangat

P : intervensi dilanjutkan
BAB I V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasar'an studi kasus pengkajian pada Ny. R dengan masalah gastritis
di Ruang SERUNI RSUD Argamakmur yang tclah penulis lakukan, maka
dapat ditarik kesimpuian sebagai berikut :
a. Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian ditemukan data-data yang sesuai
dengan penyakit pasien yaitu gastritis dan nantinya data tersebut akan
menjadi dasar bagi penulis untuk menegakan diagnosa dalam melakukan
tindakan keperawatan

b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien SERUNI adalah


sebagai berikut nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis

c. Intervensi
Dalam menyusun rencana tindakan keperawatan pada pasien
berdasarkan prioritas masalah ying ditemukan, tidak semua rencana
tindakan pada teori dapat ditegakan pada tinjauan kasus karena rencana
tindakan pada tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan yang dirasakan
pasien saat pengkajian dilakukan. Untuk diagnosa nyeri akut b.d agen
pencedera fisiologis dengan rencana tindakan yang dilakukan adalah
manajemen nyeri .
Setelah rencana tindakan ditetapkan maka dilanjutkan dengan
melakukan rencana tersebut dalam bentuk nyata, sebelum diterapkan pada
pasien sebaiknya melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga pasien
agar tindakan yang diberikan dapat disetujui oleh pasien dan keluarga
pasien.
c. Evaluasi
Dalam melakukan asuhan keperawutan untuk mencapal hasil yang
maksimal memerlukan adanya kerjasama antara pasien, perawat,
dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

B. Saran

1. Bagi pasien dan keluarga


Bagi keluarga hendaknya lebih memahami tentang faktor-faktor yang dapat dalam
mendukung pengobatan pasien misalnya, dalam memberikan dukungan moral dan
semangat pada pasien selama pengobatan di rumah sakit maupun dirumah.

2.Bagi perawat

Perawat harus memberikan perawatan yang komprehensif dan menyeluruh kepada


pasien gastritis sesuai dengan standar operasional prosedur pelaksanaan asuhan
keperawatan. Jadi, bagi semua perawat bekerjalah sesuai dengan tanggung jawab
dan lakukan implemntasi keperawatan secara benar sesuai dengan kebutuhan
pasien dengan gastritis untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu
kesembuhan pasien.

3.Bagi rumah sakit

Bagi Seluruh rumah sakit hendaknya memiliki peralatan dan fasilitas yang baik
dalam memberikan pelayanan Kesehatan sehingga pasien dapat merasa nyaman.

4.Bagi institusi pendidikan


Dapat memberikan kontribusi informasi dan ilmu mengenai gastritis dan asuhan
keerawatan sehingga dalam praktek nya mahasiswa dapat menerapkan ilmu
tersebut untuk mencapai hasil yang maksimal bagi pasien dengan kebutuhan
gastritis . Selain dijadikan bahan acuan dalam penerapan asuhan keperawatan
langsung pada pasien, informasi dalam laporan kasus ini juga dapat melengkapi
buku tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan kebutuhan gastritis untuk
menunjang penulisan dan penyusunan laporan k
DAFTAR PUSTAKA

Ali .2011.gastritis rgc : Jakarta


Doengoes .2014 .rencana asuhan keperawatan .egc : Jakarta
Standar diagnosis keperawatan Indonesia edisi I
SLKI ; SIKI Edisi I

Anda mungkin juga menyukai