Anda di halaman 1dari 14

LUKA BAKAR

Disusun Oleh:

1. Ricko Handika P05120220034


2. Intan deviza bidara ayu P05120220017
3. Amanda putri oktavionita P05120220003
4. Dwi anggraini P05120220010

DOSEN PENGAJAR
Ns. Idramsyah,M.kep.,sp.kep.MB
A. Definisi

Menurut Moenajat, luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yangdisebabkan kontak dengan sumber
panas seperti kobaran api di tubuh (flame),jilatan api ketubuh (flash), terkena air panas (scald), tersentuh benda
panas (kontakpanas), akibat sengatan listrik, akibat bahan-bahan kimia, serta sengatan matahari (sunburn).Menurut
Brunner & Suddarth, luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas pada
tubuh, panas dapat dipindahkan oleh hantaran/radiasi elektromagnet
.Menurut Sjamsuidajat, luka bakar adalah luka yang terjadi karena terbakar api langsung maupun tidak langsung, juga
pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik,maupun bahan kimia. Luka bakar karena api atau akibat tidak langsung dari
api, misalnya tersiram air panas banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga. Jadi dapat disimpulkan oleh kelompok,
luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh tubuh yang berkontak
langsung maupun tidak langsung dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
B.Etiologi

01 Luka bakar suhu tinggi


02 Luka bakar bahan kimia
(Thermal Burn) (Chemical Burn)
Luka bakar thermal burn biasanya
disebabkan oleh air panas (scald), Luka bakar kimia biasanya
jilatan api ketubuh (flash), kobaran disebabkan oleh asam kuat atau
api di tubuh (flam), dan akibat alkali yang biasa digunakan
terpapar atau kontak dengan dalam bidang industri militer
objek-objek panas lainnya (Gas, ataupun bahan pembersih yang
cairan, bahan padat, logam panas, sering digunakan untuk
dan lain-lain). keperluan rumah tangga.
Lanjutan..

Luka bakar radiasi


03 Luka bakar sengatan 04 (Radiasi Injury)
listrik (Electrical Burn)
Listrik menyebabkan kerusakan yang Luka bakar radiasi
dibedakan karena arus, api, dan ledakan. disebabkan karena terpapar
Aliran listrik menjalar disepanjang dengan sumber radioaktif.
bagian tubuh yang memiliki resistensi Tipe injury ini sering
paling rendah. Kerusakan terutama pada disebabkan oleh penggunaan
pembuluh darah, khusunya tunika radio aktif untuk keperluan
intima, sehingga menyebabkan terapeutik dalam dunia
gangguan sirkulasi ke distal. Sering kedokteran dan industri.
kali kerusakan berada jauh dari lokasi Akibat terpapar sinar
kontak, baik kontak langsung dengan matahari yang terlalu lama
sumber maupun tidak. can describe the juga dapat menyebabkan
topic of the section here luka bakar radiasi.
Lanjutan..

05 Cedera Inhalasi

Paparan terhadap gas asfiksian (misalnya


karbon dioksida) dan asap pada
umumnya terjadi pada cedera api.
Khususnya bila korban terperangkap
dalam ruang yang tertutup dan penuh
asap (misalnya pada kebakaran rumah
tinggal). Korban pada kejadian
kebakaran biasanya meninggal akibat
hipoksia dankeracunan karbon dioksida.
Paparan terhadap gas asfiksian,
keracunan asap dan cedera termal
(panas) langsung terhadap jaringan paru
menyusun tiga aspek cedera inhalasi.
c. Fatofisiologi
Luka bakar suhu pada tubuh terjadi baik karena kondisi panas langsung atau radiasi elektromagnetik. Sel-sel dapat
menahan temperatur sampai 44o C tanpa kerusakan bermakna, kecepatan kerusakan jaringan berlipat ganda untuk
tiap drajat kenaikan temperatur. Saraf dan pembuluh darah merupakan struktur yang kurang tahan dengan
konduksi panas. Kerusakan pembuluh darah ini mengakibatkan cairan intravaskuler keluar dari lumen pembuluh
darah, dalam hal ini bukan hanya cairan tetapi protein plasma dan elektrolit. Pada luka bakar ekstensif dengan
perubahan permeabilitas yang hampir menyelutruh, penimbunan jaringan masif di intersitial menyebabakan kondisi
hipovolemik. Volume cairan intravaskuler mengalami defisit, timbul ketidak mampuan menyelenggarakan proses
transportasi ke jaringan, kondisi ini dikenal dengan syok.

Luka bakar juga dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh kegagalan organ multi sistem. Awal mula terjadi
kegagalan organ multi sistem yaitu terjadinya kerusakan kulit yang mengakibatkan peningkatan pembuluh
darah kapiler, peningkatan ekstrafasasi cairan (H2O, elektrolit dan protein), sehingga mengakibatkan tekanan
onkotik dan tekanan cairan intraseluler menurun, apabila hal ini terjadi terus menerus dapat mengakibatkan
hipopolemik dan hemokonsentrasi yang mengakibatkan terjadinya gangguan perfusi jaringan.

Apabila sudah terjadi gangguan perkusi jaringan maka akan mengakibatkan gangguan sirkulasi makro yang
menyuplai sirkulasi organ-organ penting sepertiotak, kardiovaskuler, hepar, traktus gastrointestinal dan neurologi
yang dapat mengakibatkan kegagalan organ multi sistem. Proses kegagalan organ multi sistem ini terangkum dalam
bagan berikut,
D. klasitifikasi
1.Klasifikasi Berdasarkan Mekanisme dan Penyebab
a. Luka bakar termal
Luka bakar yang biasanya mengenai kulit. Luka bakar ini bisa disebabkan oleh
cairan panas, berkontak dengan benda padat panas, terkena lilin atau rokok,
terkena zat kimia, dan terkena aliran listrik (WHO, 2008).
b Luka bakar inhalasi
Luka bakar yang disebabkan oleh terhirupnya gas yang panas, cairan panas atau
produk berbahaya dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Luka bakar ini
penyebab kematian terbesar pada pasien luka bakar (WHO, 2008).
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboraturium meliputi Hb, Hmt, Gula Darah, Natrium dan elektrolit, ureum kreatinin,
Protein, Urin Lengkap, AGD (PO₂ dan PCO₂). Pemeriksaan Radiologi, Foto Thorax, EKG, CVP untuk
mengetahui tekanan vena sentral.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LUKA BAKAR
Pengkajian

1. Identitas pasien Resiko luka bakar setiap umur berbeda anak dibawah 2 tahun dan diatas 60 tahun mempunyai angka
kematian lebih tinggi, pada umur 2 tahun lebuh rentan terkena infeksi.
2. Riwayat kesehatan sekarang
a. Sumber kecelakaan
b. Sumber panas atau penyebab yang berbahaya
c. Gambaran yang mendalam bagaimana luka bakar terjadi
d. Faktor yang mungkin berpengaruh seperti alkohol, obat-obatan
e. Keadaan fisik disekitar luka bakar
f. Peristiwa yang terjadi saat luka sampai masuk ke RS
3. Riwayat kesehatan dahulu Penting untuk menentukan apakah pasien mempunyai penyakit yang merubah kemampuan
untuk memenuhi keseimbangan cairan dan daya pertahanan terhadap infeksi (seperti DM,gagal jantung, sirosis hepatis,
gangguan pernafasan)
Pemeriksaan Fisik dan psikososial
1. Aktifitas/ istirahat :
Tanda penurunan kekuatan, tahanan, keterbatasan rentang gerak
pada area yang sakit; gangguan masa otot, perubahan tonus
2. Sirkulasi :
Tanda (dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT): hipotensi (syok); penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas
yang cedera; vasokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin (syok listrik); takikardia
(syok/ansietas/nyeri); disritmia (syok listrik); pembentukan oedema jaringan (semua luka bakar)
Lanjutan..
3. Integritas ego:
Gejala masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan. Tanda ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik
diri, marah
4. Eliminasi
Tanda: haluaran urine menurun; warna mungkin hitam kemerahan bila terjadi mioglobin, mengidentifikasikan kerusakan otot dalam;
diuresis, penurunan bising usus
5. Makanan / cairan:
Tanda: oedema jaringan umum, anoreksia, mual / muntah
6. Neurosensori:
Gejala : area batas, kesemutan
Tanda perubahan orientasi, afek, perilaku; penurunan refleks
tendon dalam (RTD) pada cedera ekstremitas; aktifitas kejang
7. Nyeri /keamanan :
Gejala berbagi nyeri; contoh luka bakar derajat pertama secara eksteren sensitif untuk disentuh; ditekan; gerakan udara dan perubahan suhu; luka bakar
ketebalan sedang derajat kedua sangat nyeri; respon terhadap luka bakar ketebalan derajat kedua tergantung pada keutuhan ujung saraf; luka bakar
derajat tiga tidak nyeri
8. Pema fasan
Gejala : terkurung dalam ruang tertutup; terpajan lama Tanda serak; batuk mengi; partikel karbon dalam sputum; ketidakmampuan menelan sekresi oral
dan sianosis; indikasi cedera inhalasi
9. Pemeriksaan diagnostik :
a. LED mengkaji hemokonsentrasi
b. GDA dan sinar X dada mengkaji fungsi pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap
Diagnosa Keperawatan

.1. Nyeri akut b/d agens cedera fisik (luka bakar)

2. gangguan integritas kulit b/d bahan kimia iritatif


NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1. Nyeri akut b/d agens cedera fisik Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
(luka bakar) keperawatan
selama 1x 24 jam pasien mampu Observasi :
Mayor meningkatkan SLKI: Kestabilan - identifikasi lokasi ,karakteristik,
DS kadar Glukosa Darah durasi,frekuensi,kualitas,intensitas
1.mengeluh nyeri
di pertahankan pada tingkat nyeri
DO 1.meningkat - identifikasi skala nyeri
1.tampak meringis 2.cukup meningakat -identifikasi respons nyeri non verbal
2.bersikap protektif (mis.waspada 3.sedang Terapeutik :
posisi menghindari nyeri) 4. cukup menurun - berikan teknik nonfarmakologis
3. gelisah
4.sulit tidur 5. membaik untuk mengurangi rasa nyeri
Minor - kontrol lingkungan yang
DS Dengan Kriteria hasil: memperberat nyeri
- 1.keluhan nyeri Edukasi:
DO 2.meringis - jelaskan penyebab . periode,dan
1.tekanan darah meningkat
2. pola napas berubah 3. sikap protektif pemicu nyeri
3. nafsu makan berubah 4.gelisah - jelaskan strategi meredakan nyeri
4.menarik diri 5.kesulitan tidur Kolaborasi :
5.diaforesisi 6.menarik diri - Kolaborasi pemberian analgetik
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1. gangguan integritas kulit b/d bahan Setelah dilakukan tindakan perwatan integritas kulit
kimia iritatif keperawatan Observasi :
selama 1x 24 jam pasien mampu - identifikasi penyebab gangguan
Mayor meningkatkan SLKI: Kestabilan integritas kulit
DS kadar Glukosa Darah Terapeutik :
-
di pertahankan pada tingkat - gunakan produk berbahan ringan
DO 1.meningkat /alami
1.kerusakan jaringan dan lapisan kulit 2.cukup meningakat Edukasi:
Minor 3.sedang - anjurkan menghindari terpapar suhu
DS 4. cukup menurun ekstrem
-
DO 5. membaik
1.nyeri
2.kemerahan Dengan Kriteria hasil:
1. nyeri
2.kerusakan jaringan
3. kemerahan
4.perfusi jaringan
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai