Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
DI RUANG MARWAH RSUD HARAPAN & DOA KOTA BENGKULU

Dosen Pembimbing :
Ns. Hendri Heriyanto,S.Kep.,M.Kep,Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh :
Desmi puspita P05120220007
Enjelina Br Butar Butar P05120220057
Tika Septiana Widodo P05120220039
Ulan Dari P05120220082

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEPERAWATAN BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

Makalah Kelolaan Kelompok


Nama Anggota :
1. Desmi puspita
2. Enjelina Br Butar Butar
3. Tika Septiana Widodo
4. Ulan Dari
Program Studi : DIII Keperawatan
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Dengan Gangguan
Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman di ruangan
Marwah RSUD Harapan&Doa Bengkulu Tahun Akademik
2021/2022
Clinical Teacher : Ns. Hendri Heriyanto,S.Kep.,M.Kep,Sp.Kep.Mat

Bengkulu, 18 Desember 2021

Ns. Hendri Heriyanto,S.Kep.,M.Kep,Sp.Kep.Mat

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tepat waktu.
Penulis menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik
materi maupun bahasa. Namun demikian, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik khususnya dari Dosen
pembimbing mata kuliah serta pembaca demi kemajuan makalah ini kedepannya.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Aamiin.

Bengkulu, 18 Desember 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
BAB II KONSEP TEORI
A. Pengertian Rasa Aman Dan Nyaman...........................................................2
B. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman.........................................................2
C. Pengertian Gangguan Rasa Nyaman............................................................3
D. Jenis Gangguan Rasa Nyaman………………………………………………………………………..3
E. Penyebab Gangguan Rasa Nyaman……………………………………………………….………4
F. Pemeriksaan Penunjang……………………………………………………4
G. Pemeriksaan fisik ........................................................................................4
H. Penatalaksanaan...........................................................................................5
BAB III LAPORAN KASUS
A. Pengkajian....................................................................................................6
B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................10
C. Intervensi Keperawatan..............................................................................10
D. Implementasi dan Evaluas……………………………………………...…12
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan................................................................................................13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia dapat diartikan sesuatu yang harus dipenuhi untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Menurut hirarki Maslow tingkat yang paling
dasar dalam kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan fisiologis seperti udara,
air, makanan, tempat tinggal,rasa aman nyaman, eliminasi, seks, istirahat dan
tidur.(Perry,2006:613). Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan
rasa aman dan nyaman.

Menurut Potter & Perry (2006), nyeri merupakan pengalaman pribadi yang
diperlihatkan dengan cara berbeda pada setiap individu. Setiap individu memiliki
pengalaman nyeri dengan skala tertentu. Nyeri bersifat subyektif dan
dipersepsikan individu berdasarkan pengalamannya. Nyeri menjadi alasan paling
umum seseorang mencari perawatan kesehatan karena merasakan terganggu dan
menyulitkan mereka. Nyeri secara serius jika tidak ditangani dapat menyebabkan
ketidakmampuan dan imobilisasi pada individu, sehingga kondisi tersebut akan
merusak kemampuan individu untuk melakukan aktifitas perawatan diri,
menyebabkan isolasi sosial, depresi serta perubahan konsep diri (Potter & Perry,
2006).

Nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan yang terlokalisasi pada


suatu bagian tubuh. Nyeri sering kali dijelaskan dalam istilah proses destruktif
jaringan (misalnya seperti ditusuk-tusuk, panas terbakar, melilit, seperti dirobek-
robek, seperti diremas-remas) atau suatu reaksi badan/emosi (misalnya perasaan
takut, mual, mabuk). Terlebih lagi setiap perasaan nyeri dengan intensitas sedang
sampai kuat disertai dengan rasa cemas (ansietas) dan keinginan kuat melepaskan
diri dari perasaan itu.

Nyeri merupakan masalah kesehatan yang kompleks, dan merupakan salah


satu alas an seseorang datang mencari pertolongan medis. Nyeri dapat mengenai
semua orang tanpa memeandang jenis kelamin, ras, status, social dan pekerjaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep teori dari Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman ?
2. Bagaimanakah asuhan keperawatan pasien dengan gangguan kebutuhan Rasa
Aman Dan Nyaman pada Ny. S di Ruang Marwah RSUD Harapan & Doa
Kota Bengkulu?

v
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri).
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangaat individual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran
seseorang, mengatur aktivitasnya, dan mengubah kehidupan orang tersebut. Akan
tetapi, nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien. Seorang
perawat tidak dapat melihat atau merasakan nyeri klien (Audrey berman, 2009).

Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan yang membuat seseorang


merasa nyaman, terlindung dari ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit
terutama nyeri (Purwanto dalam Karendehi, 2015). Nyeri adalah suatu sensori
subyektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan terkait kerusakan
jaringan yang aktual maupun potensial, atau yang di gambarkan dalam bentuk
kerusakan tersebut (Meliala & Suryamiharja, 2007). Nyeri merupakan kondisi
berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subjektif karena perasaan
nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya
orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya.

B. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman


Menurut Potter & Perry (2006) yang dikutip dalam buku (Iqbal Mubarak,
Indrawati, & Susanto, 2015) rasa nyaman merupakan merupakan keadaan
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan ketentraman (kepuasan
yang dapat meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan yang
telah terpenuhi), dan transenden. Kenyamanan seharusnya dipandang secara
holistic yang mencakup empat aspek yaitu:

a. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.


b. Sosial, berhubungan dengan interpersonal, keluarga, dan social.
c. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri
seorang yang meliputi harga diri, seksualitas dan makna kehidupan.
d. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal
manusia seperti cahaya, bunyi, temperature, warna, dan unsur ilmiah
lainnya. Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman dapat diartikan perawat
telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan
bantuan.

vi
C. Pengertian Gangguan Rasa Nyaman
Gangguan rasa nyaman adalah perasaan seseorang merasa kurang nyaman dan
sempurna dalam kondisi fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya dan sosialnya
(Keliat dkk., 2015).

Menurut (Keliat dkk., 2015) gangguan rasa nyaman mempunyai batasan


karakteristik yaitu: ansietas, berkeluh kesah, gangguan pola tidur, gatal, gejala
distress, gelisah, iritabilitas, ketidakmampuan untuk relasks, kurang puas dengan
keadaan, menangis, merasa dingin, merasa kurang senang dengan situasi, merasa
hangat, merasa lapar, merasa tidak nyaman, merintih, dam takut.

Gangguan rasa nyaman merupakan suatu gangguan dimana perasaan kurang


senang, kurang lega, dan kurang sempurna dalam dimensi fisik , psikospiritual,
lingkungan serta sosial pada diri yang biasanya mempunyai gejala dan tanda
minor mengeluh mual (PPNI, 2016).

D. Jenis Atau Macam Macam Gangguan Rasa Nyaman


Menurut (Mardella, Ester, Riskiyah, & Mulyaningrum, 2013) Gangguan rasa
nyaman dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Nyeri Akut
Nyeri akut merupakan keadaan seseorang mengeluh ketidaknyamanan dan
merasakan sensasi yang tidak nyaman, tidak menyenangkan selama 1 detik
sampai dengan kurang dari enam bulan.
b. Nyeri Kronis
Nyeri kronis adalah keadaan individu mengeluh tidak nyaman dengan
adanya sensasi nyeri yang dirasakan dalam kurun waktu yang lebih dari
enam bulan.
c. Mual
Mual merupakan keadaan pada saat individu mengalami sensai yang tidak
nyaman pada bagian belakang tenggorokan, area epigastrium atau pada
seluruh bagian perut yang bisa saja menimbulkan muntah atau tidak.

Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman dan nyaman
a. Jatuh Jatuh merupakan 90” jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar
dialami pasien lansia
b. Oksigen Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap
oksigen akan mempengaruhi keamanan pasien
c. Pencahayaan Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang
penting. Tata pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat
mempengaruhi kenyamanan pasien rawat inap.

vii
E. Penyebab Gangguan Rasa Nyaman
Dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2016)
penyebab Gangguan Rasa Nyaman adalah:
a. Gejala penyakit.
b. Kurang pengendalian situasional atau lingkungan.
c. Ketidakadekuatan sumber daya (misalnya dukungan finansial, sosial dan
pengetahuan).
d. Kurangnya privasi.
e. Gangguan stimulasi lingkungan.
f. Efek samping terapi (misalnya, medikasi, radiasi dan kemoterapi).
g. Gangguan adaptasi kehamilan.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang rasa aman dan nyaman pemeriksaan diagnostik sangat
penting dilakukan agar dapat mengetahui apakah ada perubahan bentuk atau
fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat menyebabkan timbulnya rasa aman
dan nyaman seperti :
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
1. Hemoglobin
2. Leokosit
3. Hematocrit
4. Trombosit
b. Menggunakan skala nyeri
1. Ringan
Skala nyeri 1-3 : secara objektif pasien masih dapat berkomunikasi
dengan baik.
2. Sedang
Skaa nyeri 4-6 : secara objektif pasien dapat menunjukkan lokasi
nyeri,masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang di
lakukan.
3. Berat
Skala nyeri 7-9 : secara objektif pasien masih bias merespon,
namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang di berikan
4. Nyeri sngat berat
Skala 10 : secara objektif pasien tidak mampu berkomunikasih dank
lien merespon dengan cara memukul.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : ditemukan kulit tampak pucat, menggigil, gelisah, dan lemah.
b. Palpasi : pada permukaan ini ditemukan kulit teraba dingin, nadi lambat.
c. Auskultasi : tekanan darah menurun.

viii
H. Penatalaksanaan
a. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan
stress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi
rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam
imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran,
berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga sccara bertahap klicn dapat
mengurangi rasa nyerinya.

b. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan
memberikan individu informasi tentang respon fisiologis misalnya
tekanan darah. Hipnosis diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri
melalui pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi ditraksi.
Mengurangi persepsi nyeri adalah suatu cara sedcrhana untuk
meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau menccgah stimulus
nyeri.
c. Teknik Distraksi Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian
terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu
ditraksi visual (melihat pertandingan, menonton tclevisc.dll), distraksi
pendengaran (mendengarkan music, suara gcmcricik air), distraksi
pernafasan ( bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu).
d. Terapi dengan pemberian analgcsic Pemberian obat analgesic sangat
membantu dalam manajemen nyeri seperti pemberian obat analgesik
non opioid (aspirin, ibuprofen) yang bekerja pada saraf perifer di dacrah
luka dan menurunkan tingkatan inflamasi, dan analgesic opioid (morfin,
kodcin) yang dapat meningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi
lebih nyaman walaupun terdapat nyeri.
e. Immobilisasi Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan
pada saat kontraktur atau terjadi ketidakscimbangan otot dan mencegah
terjadinya penyakit baru scperti decubitus.

BAB III

ix
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
Pasien Ny.S berusia 16 tahun masuk RSUD Harapan & Doa Kota Bengkulu
ruang Marwah pada tanggal 06 Desember 2021 pukul 18:44 , dengan MR 079755
dengan diagnose medis Obs Febris. Ny.S peajar SMA dan bertempat tinggal di
Bentiring Permai dengan suku bangsa Indonesia. Orang terdekat pasien adalah
keluarga.
Saat datang ke RS Ny.S badan panas,mual,sakit ulu hati,nyeri tekan di
bagian perut kanan atas. Pada saat dilakukan pengkajian, Ny.S sedang berbaring
di atas tempat tidur . Pasien saat dikaji juga mengeluhkan sakit ulu hati pada pagi
dan malam hari dan nyeri yang di sebabkan karena pasien sering mengonsumsi
makanan-makanan pedas ,nyeri terasa tertusuk tusuk di daerah perut kanan atas
dengan sekala 3 dan nyeri terasa kelam timbul . Pasien tampak lesuh ,Keadaan
umum pasien lemah dengan kesadaran komposmentis, didapatkan dengan
pemeriksaan GCS; E= 4, M= 6, V= 5, tekanan darah pasien 1200/90 mmHg, nadi
130x/m, suhu 39,0oC dan frekuensi napas 20/m. sebelum pasien dibawa ke rumah
sakit .
Pasien makan di RS 3x sehari tetapi hanya habis 2-3 sendok makan tiap kali
diberikan, pasien mengatakan ia tidak nafsu makan jika makan pasien merasakan
mual dan munta. Selama di rumah sakit pasien banyak minum sehari bias sampai
8liter , pola BAB menurun sehingga menyebabkan feses berwarna cokat
kehitaman dan encer ,BAK pasien normal.
Pada saat memonitor tanda-tanda vital pasien di dapatkan hasil Ny.S dengan
BB 60 kg dan TB 155 cm, saat pemeriksaan fisik ditemukan ketajaman mata
normal , turgor kulit elastis, kering dan warna kulit merata, mukosa bibir pucat .
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Leukosit             : 2100  ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
2. Trombosit           : 100.000   ( N : 150.000 – 350.000 / µL )
3. Haemoglobin      : 12,2 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
4. Haematokrit       : 35 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )

ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 16 tahun

x
RUANGAN : Marwah NO.REG : 079755

DATA SENJANG PENYEBAB MASALAH


No
(SYMPTOM) (ETIOLOGY) (PROBLEMA)
1. DS: Nyeri ulu hati Gangguan rasa aman dan
- Pasien menatakann nyaman
pusing.
- Pasien mengatakan
nyeri di seluruh tubuh
dan ulu hati.
- Pasien mengatakan
tidak nafsu makan.

DO:
- Pasien tampak lemah.
- Pasien tampak lesu.
- Pasien tampak gelisa.
- Pasien terpasang
infus.

Ttv :
Td: 120/90
P: 20
Hr: 130
S: 39.0
Saturasi: 99%

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa aman dan nyaman b.d nyeri ulu hati.

xi
12
13
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 16 tahun…
RUANGAN : Marwah NO.REG : 079755

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


N
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN /KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
O
(SLKI) (SIKI)
1. Gangguan rasa aman nyaman b.d Setelah diberikan Intervensi SIKI: Manajemen nyeri - jelaskan penyebab nyeri
nyeri ulu hati. keperawatan selama 2 x 24 jam, - memberi dukungan untuk tetap harus
DS: diharapkan pasien mampu Observasi: makan walaupun tidak nafsu makan
 Pasien mengatakan pusing. menunjukkan: - Kaji dan catat keluhan nyeri dan - ajarkan pasien mengatasi nyeri
 Pasien mengatakan nyeri SLKI: tingkat nyeri lokasi.
seluruh tubuh.  Dipertahankan pada 4 - Atur posisi pd yang aman dan
 Pasien mengatakan tidak  Ditingkatkan pada 5 nyaman
nafsu makan pasien  1= Meningkat - Menanyakan nyeri dengan skala
mengatakan nyeri ulu hati.  2= Cukup Meningkat 0-10.
DO:  3= Sedang - Skala nyeri 3.
- Pasien tampak lemas  4= Cukup Menurun - Memberikan pasien istirahat
- Pasien tampak lesu  5= Menurun dan tidur dengan nyaman.
- Pasien tampak gelisah Dengan kriteria hasil: - Intervensi dilanjutkan pada
- Skala nyeri 3 - Pasien mengatakan nyeri ulu skala level 5.
- Ttv hati.
TD, 120/90 - Pasien tampak lemas pasien
S 39,0 tampak gelisah.
N 130/menit, - Pasien tidak nafsu makan.
P 20/ menit

14
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 16 tahun
RUANGAN : Marwah NO.REG : 079755

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


N
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN /KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
O
(SLKI) (SIKI)
2. Gangguan rasa aman nyaman b.d Setelah diberikan Intervensi SIKI: Manajemen nyeri
nyeri ulu hati keperawatan selama 2 x 24 jam, Aktivitas keperawatan: - Memberi dukungan kepada
DS: diharapkan pasien mampu pasien tetap harus makan
 Pasien mengatakan lumayan menunjukkan: Observasi: walaupun sedikit.
pusing SLKI: Tingkat nyeri - Monitor ttv. - Anjurkan pasien menunjukan
 Pasien mengatakan nyeri ulu  Dipertahankan pada 4 - Kaji dan catat keluhan pasien nyeri.
hati lumayan redah  Ditingkatkan pada 5 - Atur posisi pasien senyaman - Memberitahu keluarga pasien
 Pasien mengatakan sudah  1= Meningkat mungkin. jangan memberikan makanan
lumayan segar  2= cukup Meningkat - Menanyakan skala nyeri 0-10. yang pedas dan asam.
DO:  3= Sedang - Skala nyeri 2.
- Pasien tampak segar.  4= Cukup Menurun - Memberikan pasien istirahat.
- Pasien tampak rilesks.  5= Menurun - Intervensi di hentikan.
- Nafsu makan pasien Dengan kriteria hasil:
meningkat. - Pasien tampak segar
- Nafsu makan meningkat
Pasien tampak rileks

15
IMPLEMENTASI & EVALUASI

NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 16 tahun


RUANGAN : Marwah NO.REG : 079755
HARI/TANGGAL: 09-12-2021 HARI PERAWATAN KE : 1

PENGKAJIAN IMPLEMENTASI EVALUASI


(S-O-A-P) (Waktu & Tindakan) FORMATIF (RESPON HASIL) SUMATIF (RESPON PERKEMBANGAN)
1. 1. Monitor TTV. 1. Keluarga menuruti anjuran S : Pasien mengatakan masih pusing dan nyeri di ulu hati.
S = Demam (+), pusing (+ ),2. 2. Memonitor rasa aman nyaman perawat untuk mengukur suhu O : K/u lemas kes: cm, pasien tampak lemas,dan lesu.
O = k/u lemah, kes : cm pasien. lingkungan. A : Masalah teratasi sebagian pada level 3,.
A=Masalah teratasi sebagian3. 3. Monitor pola tidur pasien. 2. Keluarga menuruti anjuran P : intrervensi di lanjutkan pada level 4.
P = Intervensi di hentikan 4. 4. Monitor lingkungan pasien. tidak memberikan makanan
TTV : 5. 5. Pemberian inf pct extra sembarangan.
TD: 120/90 6. 6. Pemberian inj omeprazole ,inj
S : 39,0 endosteron ,sucdrat syr, pct
N: 130/menit, tablet.
P: 20/ menit 7. 7. Memantau nyeri.

16
IMPLEMENTASI & EVALUASI

NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 16 tahun


RUANGAN : Marwah NO.REG : 079755
HARI/TANGGAL: 10-12-2021 HARI PERAWATAN KE : 2

PENGKAJIAN IMPLEMENTASI EVALUASI


(S-O-A-P) (Waktu & Tindakan) FORMATIF (RESPON HASIL) SUMATIF (RESPON PERKEMBANGAN)
1. Monitor TTV. 1. Keluarga menuruti anjuran S:
S = Demam (+), pusing (+ ),8. 2. Memonitor rasa aman nyaman perawat untuk mengukur suhu - Pasien mengatakan nyeri ulu hati lumayan
O = k/u lemah, kes : cm pasien. lingkungan. berkurang.
A=Masalah teratasi sebagian9. 3. Monitor pola tidur pasien. 2. Keluarga menuruti anjuran - Pasien mengatakan dapt tertidur namun masih
P = Intervensi di hentikan 10. 4. Monitor lingkungan pasien. tidak memberikan makanan terbaangun.
TTV : 11. 5. Pemberian inf pct extra sembarangan. - Pasien mengatakan lebih segar.
TD: 120/80 12. 6. Pemberian inj omeprazole ,inj O : K/u lemas kes: cm, pasien tampak segar,dan segar.
S : 37,3 endosteron ,sucdrat syr, pct A : Masalah teratasi sebagian pada level 4.
N: 120/menit, tablet. P : intrervensi dihentikan.
P: 22/ menit 13. 7. Memantau nyeri.

17
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pasien Ny.S berusia 16 tahun masuk RSUD Harapan & Doa Kota Bengkulu
ruang Marwah pada tanggal 06 Desember 2021 pukul 18:44 , dengan MR 079755
dengan diagnose medis Obs Febris. Ny.S peajar SMA dan bertempat tinggal di
Bentiring Permai dengan suku bangsa Indonesia. Orang terdekat pasien adalah
keluarga.
Saat datang ke RS Ny.S badan panas,mual,sakit ulu hati,nyeri tekan di bagian
perut kanan atas. Pada saat dilakukan pengkajian, Ny.S sedang berbaring di atas
tempat tidur . Pasien saat dikaji juga mengeluhkan sakit ulu hati pada pagi dan
malam hari dan nyeri yang di sebabkan karena pasien sering mengonsumsi makanan-
makanan pedas ,nyeri terasa tertusuk tusuk di daerah perut kanan atas dengan sekala
3 dan nyeri terasa kelam timbul . Pasien tampak lesuh ,Keadaan umum pasien lemah
dengan kesadaran komposmentis, didapatkan dengan pemeriksaan GCS; E= 4, M= 6,
V= 5, tekanan darah pasien 1200/90 mmHg, nadi 130x/m, suhu 39,0oC dan frekuensi
napas 20/m. sebelum pasien dibawa ke rumah sakit .
Pasien makan di RS 3x sehari tetapi hanya habis 2-3 sendok makan tiap kali
diberikan, pasien mengatakan ia tidak nafsu makan jika makan pasien merasakan
mual dan munta. Selama di rumah sakit pasien banyak minum sehari bias sampai
8liter , pola BAB menurun sehingga menyebabkan feses berwarna cokat kehitaman
dan encer ,BAK pasien normal.
Pada saat memonitor tanda-tanda vital pasien di dapatkan hasil Ny.S dengan BB
60 kg dan TB 155 cm, saat pemeriksaan fisik ditemukan ketajaman mata normal ,
turgor kulit elastis, kering dan warna kulit merata, mukosa bibir pucat .
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Leukosit             : 2100  ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
2. Trombosit           : 100.000   ( N : 150.000 – 350.000 / µL )
3. Haemoglobin      : 12,2 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
4. Haematokrit       : 35 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )

18
B. Perumusan Diagnosa Keperawatan
Dari data tersebut kemudian penulis merumuskan diagnose keperawatan
Gangguan rasa aman nyaman b.d nyeri ulu hati ditandai dengan data subjektif Ny.S
mengeluh Pasien mengatakan pusing ,Pasien mengatakan nyeri seluruh tubuh,Pasien
mengatakan tidak nafsu makan,pasien mengatakan nyeri diarea perut bagian kanan
atas.Data objektif Pasien tampak lemas,Pasien tampak lesu, dan Pasien tampak
gelisah
C. Perencanaan
Setelah penulis melakukan analisa data maka intervensi atau rencana tindakan
keperawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Pada diagnose keperawatan Gangguan rasa aman nyaman b.d nyeri ulu hati.
Tujuan yang dibuat penulis adalah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24
jam diharapkan Tingkat nyeri dengan kriteria hasil menurut SLKI nyeri ulu hati
meredah,Pasien tidak lemas lagi,pasien tidak gelisah, dan pasien menjadi nafsu
makan. Intervensi atau rencana Tindakan yang akan dilakukan adalah
mengobservasi keadaan umum pasien kaji dan catat keluhan nyeri dan lokasi,
Atur posisi pd yang aman dan nyaman ,Menanyakan nyeri dengan skala 0-
10,Memberikan pasien istirahat dan tidur dengan nyaman dan kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian obat untuk meningkatkan kinerja obat tersebut.
D. Implementasi
Setelah menyusun rencana tindakan dan kriteria hasil yang harus didapatkan,
maka penulis melaksanakan implementasi tindakan sejak hari pertama MRS dan
setelah mendapatkan data-data senjang, perawat langsung melaksanakan tindakan
mulai dari penganjuran makanan yang dimana perawat menekankan agar pasien
tidak/menghindari terlebih dahulu makanan bersifat pedas, perawat juga
melakukan mengidentifikasi keadaan umum pasien. Setelah pasien menuruti apa
yang telah di anjurkan perawat, perawat masih menemukan masalah yaitu pasien
masih tampak lemas,dan agak pusing karena itu perawat langsung melaksanakan
kolaborasi tindakan dengan dokter terkait pemberian obat untuk mengurangi
lemas pada pasien, dan pusing pada pasien.
E. Evaluasi
Setelah penulis melakukan analisa data, merencanakan tindakan keperawatan
dan melakukan tindakan keperawatan maka evaluasi yang didapat dari
implementasi keperawatan adalah sebagai berikut:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi hari pertama yang
dilakukan pada hari selasa 08 Desember 2021 dengan metode SOAP adalah
demam berkurang,pusing lumayan berkurang,nyeri di area perut bagian kanan
atas atau ulu hati lumayan berkurang. Maka intervensi manajemen nyeri diagnose
keperawatan dilanjutkan.

19
Selanjutkan evaluasi pada hari perawatan kedua, didapatkan progress yang
membaik dimana saat dilakukan evaluasi siang hari pasien mengatakan sudah
membaik, pusing tidak ada,mual tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada.Dengan
pernyataan dan data tersebut sepenuhnya keluhan pasien teratasi, maka untuk
intervensi manejemen dihentikan dihentikan.

20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada Ny.S dengan diagnosa medis obs febris dengan gangguan kebutuhan
dasar manusia rasa aman dan nyaman terdapat 1 diagnosa keperawatan yang
penulis dapatkan, yaitu Gangguan rasa aman nyaman b.d nyeri ulu hati.

B. Saran
Dukungan kepada pasien baik dari berbagai faktor dapat mempengaruhi
pasien dalam mengambil keputusan. Peran perawat sebagai pemberi pelayanan
kesehatan, edukator dan konselor memberikan pengaruh terhadap pasien dalam
menentukan keputusan untuk penatalaksanaan penyakitnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Brunner &Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta


Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC
Nanda International (2013). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. Jakarta :
EGC
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Tarwonto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Asuhan
Keperaweatan. Jakarta : Salemba Medika.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)
. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) .
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2016.Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) .
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

22

Anda mungkin juga menyukai