Dosen Pembimbing :
Ns. Hendri Heriyanto,S.Kep.,M.Kep,Sp.Kep.Mat
Disusun Oleh :
Desmi puspita P05120220007
Enjelina Br Butar Butar P05120220057
Tika Septiana Widodo P05120220039
Ulan Dari P05120220082
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tepat waktu.
Penulis menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik
materi maupun bahasa. Namun demikian, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik khususnya dari Dosen
pembimbing mata kuliah serta pembaca demi kemajuan makalah ini kedepannya.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Aamiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
BAB II KONSEP TEORI
A. Pengertian Rasa Aman Dan Nyaman...........................................................2
B. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman.........................................................2
C. Pengertian Gangguan Rasa Nyaman............................................................3
D. Jenis Gangguan Rasa Nyaman………………………………………………………………………..3
E. Penyebab Gangguan Rasa Nyaman……………………………………………………….………4
F. Pemeriksaan Penunjang……………………………………………………4
G. Pemeriksaan fisik ........................................................................................4
H. Penatalaksanaan...........................................................................................5
BAB III LAPORAN KASUS
A. Pengkajian....................................................................................................6
B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................10
C. Intervensi Keperawatan..............................................................................10
D. Implementasi dan Evaluas……………………………………………...…12
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan................................................................................................13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia dapat diartikan sesuatu yang harus dipenuhi untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Menurut hirarki Maslow tingkat yang paling
dasar dalam kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan fisiologis seperti udara,
air, makanan, tempat tinggal,rasa aman nyaman, eliminasi, seks, istirahat dan
tidur.(Perry,2006:613). Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan
rasa aman dan nyaman.
Menurut Potter & Perry (2006), nyeri merupakan pengalaman pribadi yang
diperlihatkan dengan cara berbeda pada setiap individu. Setiap individu memiliki
pengalaman nyeri dengan skala tertentu. Nyeri bersifat subyektif dan
dipersepsikan individu berdasarkan pengalamannya. Nyeri menjadi alasan paling
umum seseorang mencari perawatan kesehatan karena merasakan terganggu dan
menyulitkan mereka. Nyeri secara serius jika tidak ditangani dapat menyebabkan
ketidakmampuan dan imobilisasi pada individu, sehingga kondisi tersebut akan
merusak kemampuan individu untuk melakukan aktifitas perawatan diri,
menyebabkan isolasi sosial, depresi serta perubahan konsep diri (Potter & Perry,
2006).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep teori dari Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman ?
2. Bagaimanakah asuhan keperawatan pasien dengan gangguan kebutuhan Rasa
Aman Dan Nyaman pada Ny. S di Ruang Marwah RSUD Harapan & Doa
Kota Bengkulu?
v
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri).
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangaat individual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran
seseorang, mengatur aktivitasnya, dan mengubah kehidupan orang tersebut. Akan
tetapi, nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien. Seorang
perawat tidak dapat melihat atau merasakan nyeri klien (Audrey berman, 2009).
vi
C. Pengertian Gangguan Rasa Nyaman
Gangguan rasa nyaman adalah perasaan seseorang merasa kurang nyaman dan
sempurna dalam kondisi fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya dan sosialnya
(Keliat dkk., 2015).
Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman dan nyaman
a. Jatuh Jatuh merupakan 90” jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar
dialami pasien lansia
b. Oksigen Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap
oksigen akan mempengaruhi keamanan pasien
c. Pencahayaan Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang
penting. Tata pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat
mempengaruhi kenyamanan pasien rawat inap.
vii
E. Penyebab Gangguan Rasa Nyaman
Dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2016)
penyebab Gangguan Rasa Nyaman adalah:
a. Gejala penyakit.
b. Kurang pengendalian situasional atau lingkungan.
c. Ketidakadekuatan sumber daya (misalnya dukungan finansial, sosial dan
pengetahuan).
d. Kurangnya privasi.
e. Gangguan stimulasi lingkungan.
f. Efek samping terapi (misalnya, medikasi, radiasi dan kemoterapi).
g. Gangguan adaptasi kehamilan.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang rasa aman dan nyaman pemeriksaan diagnostik sangat
penting dilakukan agar dapat mengetahui apakah ada perubahan bentuk atau
fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat menyebabkan timbulnya rasa aman
dan nyaman seperti :
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
1. Hemoglobin
2. Leokosit
3. Hematocrit
4. Trombosit
b. Menggunakan skala nyeri
1. Ringan
Skala nyeri 1-3 : secara objektif pasien masih dapat berkomunikasi
dengan baik.
2. Sedang
Skaa nyeri 4-6 : secara objektif pasien dapat menunjukkan lokasi
nyeri,masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang di
lakukan.
3. Berat
Skala nyeri 7-9 : secara objektif pasien masih bias merespon,
namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang di berikan
4. Nyeri sngat berat
Skala 10 : secara objektif pasien tidak mampu berkomunikasih dank
lien merespon dengan cara memukul.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : ditemukan kulit tampak pucat, menggigil, gelisah, dan lemah.
b. Palpasi : pada permukaan ini ditemukan kulit teraba dingin, nadi lambat.
c. Auskultasi : tekanan darah menurun.
viii
H. Penatalaksanaan
a. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan
stress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi
rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam
imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran,
berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga sccara bertahap klicn dapat
mengurangi rasa nyerinya.
b. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan
memberikan individu informasi tentang respon fisiologis misalnya
tekanan darah. Hipnosis diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri
melalui pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi ditraksi.
Mengurangi persepsi nyeri adalah suatu cara sedcrhana untuk
meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau menccgah stimulus
nyeri.
c. Teknik Distraksi Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian
terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu
ditraksi visual (melihat pertandingan, menonton tclevisc.dll), distraksi
pendengaran (mendengarkan music, suara gcmcricik air), distraksi
pernafasan ( bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu).
d. Terapi dengan pemberian analgcsic Pemberian obat analgesic sangat
membantu dalam manajemen nyeri seperti pemberian obat analgesik
non opioid (aspirin, ibuprofen) yang bekerja pada saraf perifer di dacrah
luka dan menurunkan tingkatan inflamasi, dan analgesic opioid (morfin,
kodcin) yang dapat meningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi
lebih nyaman walaupun terdapat nyeri.
e. Immobilisasi Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan
pada saat kontraktur atau terjadi ketidakscimbangan otot dan mencegah
terjadinya penyakit baru scperti decubitus.
BAB III
ix
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
Pasien Ny.S berusia 16 tahun masuk RSUD Harapan & Doa Kota Bengkulu
ruang Marwah pada tanggal 06 Desember 2021 pukul 18:44 , dengan MR 079755
dengan diagnose medis Obs Febris. Ny.S peajar SMA dan bertempat tinggal di
Bentiring Permai dengan suku bangsa Indonesia. Orang terdekat pasien adalah
keluarga.
Saat datang ke RS Ny.S badan panas,mual,sakit ulu hati,nyeri tekan di
bagian perut kanan atas. Pada saat dilakukan pengkajian, Ny.S sedang berbaring
di atas tempat tidur . Pasien saat dikaji juga mengeluhkan sakit ulu hati pada pagi
dan malam hari dan nyeri yang di sebabkan karena pasien sering mengonsumsi
makanan-makanan pedas ,nyeri terasa tertusuk tusuk di daerah perut kanan atas
dengan sekala 3 dan nyeri terasa kelam timbul . Pasien tampak lesuh ,Keadaan
umum pasien lemah dengan kesadaran komposmentis, didapatkan dengan
pemeriksaan GCS; E= 4, M= 6, V= 5, tekanan darah pasien 1200/90 mmHg, nadi
130x/m, suhu 39,0oC dan frekuensi napas 20/m. sebelum pasien dibawa ke rumah
sakit .
Pasien makan di RS 3x sehari tetapi hanya habis 2-3 sendok makan tiap kali
diberikan, pasien mengatakan ia tidak nafsu makan jika makan pasien merasakan
mual dan munta. Selama di rumah sakit pasien banyak minum sehari bias sampai
8liter , pola BAB menurun sehingga menyebabkan feses berwarna cokat
kehitaman dan encer ,BAK pasien normal.
Pada saat memonitor tanda-tanda vital pasien di dapatkan hasil Ny.S dengan
BB 60 kg dan TB 155 cm, saat pemeriksaan fisik ditemukan ketajaman mata
normal , turgor kulit elastis, kering dan warna kulit merata, mukosa bibir pucat .
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Leukosit : 2100 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
2. Trombosit : 100.000 ( N : 150.000 – 350.000 / µL )
3. Haemoglobin : 12,2 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
4. Haematokrit : 35 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )
ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 16 tahun
x
RUANGAN : Marwah NO.REG : 079755
DO:
- Pasien tampak lemah.
- Pasien tampak lesu.
- Pasien tampak gelisa.
- Pasien terpasang
infus.
Ttv :
Td: 120/90
P: 20
Hr: 130
S: 39.0
Saturasi: 99%
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa aman dan nyaman b.d nyeri ulu hati.
xi
12
13
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 16 tahun…
RUANGAN : Marwah NO.REG : 079755
14
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 16 tahun
RUANGAN : Marwah NO.REG : 079755
15
IMPLEMENTASI & EVALUASI
16
IMPLEMENTASI & EVALUASI
17
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pasien Ny.S berusia 16 tahun masuk RSUD Harapan & Doa Kota Bengkulu
ruang Marwah pada tanggal 06 Desember 2021 pukul 18:44 , dengan MR 079755
dengan diagnose medis Obs Febris. Ny.S peajar SMA dan bertempat tinggal di
Bentiring Permai dengan suku bangsa Indonesia. Orang terdekat pasien adalah
keluarga.
Saat datang ke RS Ny.S badan panas,mual,sakit ulu hati,nyeri tekan di bagian
perut kanan atas. Pada saat dilakukan pengkajian, Ny.S sedang berbaring di atas
tempat tidur . Pasien saat dikaji juga mengeluhkan sakit ulu hati pada pagi dan
malam hari dan nyeri yang di sebabkan karena pasien sering mengonsumsi makanan-
makanan pedas ,nyeri terasa tertusuk tusuk di daerah perut kanan atas dengan sekala
3 dan nyeri terasa kelam timbul . Pasien tampak lesuh ,Keadaan umum pasien lemah
dengan kesadaran komposmentis, didapatkan dengan pemeriksaan GCS; E= 4, M= 6,
V= 5, tekanan darah pasien 1200/90 mmHg, nadi 130x/m, suhu 39,0oC dan frekuensi
napas 20/m. sebelum pasien dibawa ke rumah sakit .
Pasien makan di RS 3x sehari tetapi hanya habis 2-3 sendok makan tiap kali
diberikan, pasien mengatakan ia tidak nafsu makan jika makan pasien merasakan
mual dan munta. Selama di rumah sakit pasien banyak minum sehari bias sampai
8liter , pola BAB menurun sehingga menyebabkan feses berwarna cokat kehitaman
dan encer ,BAK pasien normal.
Pada saat memonitor tanda-tanda vital pasien di dapatkan hasil Ny.S dengan BB
60 kg dan TB 155 cm, saat pemeriksaan fisik ditemukan ketajaman mata normal ,
turgor kulit elastis, kering dan warna kulit merata, mukosa bibir pucat .
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Leukosit : 2100 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
2. Trombosit : 100.000 ( N : 150.000 – 350.000 / µL )
3. Haemoglobin : 12,2 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
4. Haematokrit : 35 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )
18
B. Perumusan Diagnosa Keperawatan
Dari data tersebut kemudian penulis merumuskan diagnose keperawatan
Gangguan rasa aman nyaman b.d nyeri ulu hati ditandai dengan data subjektif Ny.S
mengeluh Pasien mengatakan pusing ,Pasien mengatakan nyeri seluruh tubuh,Pasien
mengatakan tidak nafsu makan,pasien mengatakan nyeri diarea perut bagian kanan
atas.Data objektif Pasien tampak lemas,Pasien tampak lesu, dan Pasien tampak
gelisah
C. Perencanaan
Setelah penulis melakukan analisa data maka intervensi atau rencana tindakan
keperawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Pada diagnose keperawatan Gangguan rasa aman nyaman b.d nyeri ulu hati.
Tujuan yang dibuat penulis adalah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24
jam diharapkan Tingkat nyeri dengan kriteria hasil menurut SLKI nyeri ulu hati
meredah,Pasien tidak lemas lagi,pasien tidak gelisah, dan pasien menjadi nafsu
makan. Intervensi atau rencana Tindakan yang akan dilakukan adalah
mengobservasi keadaan umum pasien kaji dan catat keluhan nyeri dan lokasi,
Atur posisi pd yang aman dan nyaman ,Menanyakan nyeri dengan skala 0-
10,Memberikan pasien istirahat dan tidur dengan nyaman dan kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian obat untuk meningkatkan kinerja obat tersebut.
D. Implementasi
Setelah menyusun rencana tindakan dan kriteria hasil yang harus didapatkan,
maka penulis melaksanakan implementasi tindakan sejak hari pertama MRS dan
setelah mendapatkan data-data senjang, perawat langsung melaksanakan tindakan
mulai dari penganjuran makanan yang dimana perawat menekankan agar pasien
tidak/menghindari terlebih dahulu makanan bersifat pedas, perawat juga
melakukan mengidentifikasi keadaan umum pasien. Setelah pasien menuruti apa
yang telah di anjurkan perawat, perawat masih menemukan masalah yaitu pasien
masih tampak lemas,dan agak pusing karena itu perawat langsung melaksanakan
kolaborasi tindakan dengan dokter terkait pemberian obat untuk mengurangi
lemas pada pasien, dan pusing pada pasien.
E. Evaluasi
Setelah penulis melakukan analisa data, merencanakan tindakan keperawatan
dan melakukan tindakan keperawatan maka evaluasi yang didapat dari
implementasi keperawatan adalah sebagai berikut:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi hari pertama yang
dilakukan pada hari selasa 08 Desember 2021 dengan metode SOAP adalah
demam berkurang,pusing lumayan berkurang,nyeri di area perut bagian kanan
atas atau ulu hati lumayan berkurang. Maka intervensi manajemen nyeri diagnose
keperawatan dilanjutkan.
19
Selanjutkan evaluasi pada hari perawatan kedua, didapatkan progress yang
membaik dimana saat dilakukan evaluasi siang hari pasien mengatakan sudah
membaik, pusing tidak ada,mual tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada.Dengan
pernyataan dan data tersebut sepenuhnya keluhan pasien teratasi, maka untuk
intervensi manejemen dihentikan dihentikan.
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada Ny.S dengan diagnosa medis obs febris dengan gangguan kebutuhan
dasar manusia rasa aman dan nyaman terdapat 1 diagnosa keperawatan yang
penulis dapatkan, yaitu Gangguan rasa aman nyaman b.d nyeri ulu hati.
B. Saran
Dukungan kepada pasien baik dari berbagai faktor dapat mempengaruhi
pasien dalam mengambil keputusan. Peran perawat sebagai pemberi pelayanan
kesehatan, edukator dan konselor memberikan pengaruh terhadap pasien dalam
menentukan keputusan untuk penatalaksanaan penyakitnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
22